Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

PANCASILA DALAM PENDIDIKAN NASIONAL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. A. A. MADE SITIARI
2. YULIUS KAKA
3. I DEWA ADI CENDANA P.
4. APLIANA KAKA
5. YULIANA APRILIA ONO
6. MARTINUS PELI MOMO
7. I MADE SUMIARTA
8. NI MADE KARUNIA DEWI
9. I PUTU GEDE SUMARDIANA PUTRA
10. NI NYOMAN SUGANINGSIH
11. PUTU DEDE YUDIANA

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(STISPOL) WIRA BHAKTI

DENPASAR

2022
KATA PENGANTAR

Pertama – tama penulis ingin memanjatkan puji syukur ke hadirat


Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan petunjuk-Nya, dalam proses
pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir pembuatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam
belajar para mahasiswa dan sebagai pedoman dalam berdiskusi. Untuk
memenuhi maksud tersebut pemakalah mengumpulkan data dari beberapa
sumber seperti media cetak dan juga media elektronik untuk dijadikan
pembahasan pada materi makalah ini dengan materi tugas berjudul
“Pancasila Dalam Pendidikan Nasional”.
Dalam penyusunan makalah ini tidak jarang kami mengalami beberapa
kendala seperti keterbatasan materi maupun proses pengembangan materi
itu sendiri, oleh karena itu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan kami
harapkan kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan teman-teman. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembacanya khususnya bagi rekan – rekan
mahasiswa.

Denpasar, 26 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Pancasila....................................................................................3
2.2 Pengertian Pendidikan Nasional..................................................................3
2.3 Tujuan Pancasila dalam Pendidikan Nasional.............................................4
2.4 Peran Pancasila dalam Pendidikan Nasional...............................................5
2.5 Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Nasional
......................................................................................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta awal perbuatan.
Namun, semangat perjuangan bangsa saat ini telah mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan antara lain pengaruh globalisasi, yang
ditandai oleh pesatnya perkembangan IPTEK, khususnya di bidang
informasi, komunikasi dan transportasi.
Karena dengan adanya globalisasi, batasan-batasan di antara negara
seakan tak terlihat sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk
dengan mudah ke dalam jiwa masyarakat Indonesia. Kondisi ini akan
mempengaruhi struktur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara serta akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan
masyarakat Indonesia.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan pemerintah dalam menjaga
nilai-nilai panutan hidup dalam berbangsa dan bernegara secara lebih
efektif yaitu melalui bidang pendidikan. Sehingga Pancasila yang
merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang berarti nilai-nilai
Pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan norma
dalam bersikap dan bertindak, sangat diperlukan dalam Pendidikan
Nasional sebagai dasar pengembangan ilmu.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dijelaskan, terdapat
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu Pancasila ?
2. Apa itu Pendidikan Nasional ?
3. Bagaimana tujuan Pancasila dalam Pendidikan Nasional ?
4. Bagaimana peran Pancasila dalam Pendidikan Nasional ?
5. Bagaimana contoh penerapan nilai-nilai Pancasila dalam Pendidikan
Nasional ?

1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa memahami tentang Pancasila.
2. Agar mahasiswa memahami tentang Pendidikan Nasional.
3. Agar mahasiswa dapat memahami tujuan Pancasila dalam
Pendidikan Nasional.
4. Agar mahasiswa mengetahui peran Pancasila dalam Pendidikan
Nasional.
5. Agar mahasiswa mampu memahami contoh penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam Pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila


Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sansekerta : panca berarti lima dan sila berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima
sendi utama penyusun Pancasila adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakila
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Yang tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Pancasila diibaratkan sebagai
pondasi, jadi semakin kuat pondasi tersebut maka akan semakin kokoh
suatu negara. Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan
terombang ambing dalam mengahadapi permasalahan baik yang dari
dalam maupun dari luar. Pancasila juga mencerminkan kepribadian
masyarakat Indonesia karena di dalamnya terdapat butir-butir yang jika
diimplementasikan akan mencerminkan bangsa Indonesia, contoh
persatuan Indonesia bahwa masyarakat Indonesia mempunyai sifat atau
karakter yang telah diturunkan secara turun-temurun oleh nenek moyang
kita seperti gotong royong, dan lain-lain, seiring dengan berjalannya
waktu sifat tersebut sedikit demi sedikit memudar, disebabkan oleh
masuknya budaya asing ke dalam negara kita.

2.2 Pengertian Pendidikan Nasional


Pada hakikatnya, pendidikan adalah upaya sadar dari suatu
masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kehidupan dan
kelangsungan hidup generasi penerusnya sebagai bangsa dan negara.
Selain itu, menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 adalah
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Sehingga pengertian dari Pendidikan Nasional menurut Undang-
Undang No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 2 adalah “Pendidikan Nasional
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman.”. Serta terdapat juga pengertian sistem
Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Pasal 1
ayat 3 yaitu “Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.”

2.3 Tujuan Pancasila dalam Pendidikan Nasional


Berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Pasal 2 yaitu
“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945”. Yang dimana memiliki tujuan
yang dituangkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
yaitu “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab, manusia memiliki hak yang sama
untuk mendapatkan pendidikan”. Hal ini sesuai dengan Pasal 31 ayat 3
UUD 1945 yang menyatakan, “Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional sebagai
pengamalan Pancasila di bidang pendidikan, maka pendidikan nasional
mengusahakan pertama, pembentukan manusia Pancasila sebagai
pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri, kedua,
pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa, dan
negara Indonesia yang terwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh
yang mengandung makna terwujudnya kemampuan bangsa menangkal
setiap ajaran, paham, dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Maka dengan begitu, tujuan dalam mempelajari Pancasila ialah supaya
terciptanya beberapa perilaku didalam kehidupan sehari-hari, berikut
diantaranya mengenai tujuan pendidikan pancasila :.
1. Memiliki keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil juga beradab kepada orang
lain dengan selalu memiliki sikap tenggang rasa di tengah
kemajemukan bangsa.
3. Menciptakan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang
dapat menjadi penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika ditengah
masyarakat yang memiliki keberagaman kebudayaan.
4. Menciptakan sikap kerakyatan yang mendahulukan kepentingan
umum dan mengutamakan musyawarah untuk mencapai keadaan
yang mufakat.
5. Memberikan dukungan sebagai cara menciptakan keadaan yang
berkeadilan sosial dalam masyarakat.

2.4 Peran Pancasila dalam Pendidikan Nasional


Peranan Pancasila bukan hanya sebagai pedoman hidup bangsa,
melainkan sebagai pembentuk karakter bangsa dan rakyat Indonesia.
Sebagaimana Pancasila dibuat dengan tujuan untuk dijadikan dasar
negara yang dapat membina dan membimbing bangsa Indonesia untuk
menuju kehidupan yang lebih baik dengan karakter dan ciri khas yang
berkualitas. Selain itu pancasila juga sebagai dasar pengetahuan yang
memiliki nilai- nilai serta norma norma yang telah di terima oleh
masyarakat sebagai bentuk dalan kepribadian bangsa Indonesia.
1. Dari sila yang pertama “ Ketuhanan Yang Maha Esa” mempunyai
nilai bahwa tuhan lah yang paling berkuasa diatas segala sesuatu yang
ada di dunia ini, termasuk pendidikan. Sila ini juga mendidik bangsa
Indonesia agar taat dan patuh kepada tuhan sesuai dengan agama yang
dianutnya.
2. Dari sila yang kedua “Kemanusian yang adil beradab” mempunyai
nilai dalam mengajarkan guru bagaimana cara mendidik manusia
dengan rasa kemanusiaan sehingga manusia tidak hanya
mementingkan diri sendiri namun perduli dengan orang lain. Dan
menghasilkan murid murid atau manusia mempunyai budi pekerti,
moral, dan sikap yang baik.
3. Dari sila yang ketiga “ Persatuan Indonesia” mempunyai nilai bahwa
kita di ajarkan untuk bersatu walaupun kita berbeda agama, suku, ras,
dan sebagainya,namun kita tetap sama yaitu warga Negara Indonesia
yang berpedoman pada pancasila. Dari segi pendidikan sila tersebut
berperan dalam cara pengajaran di sekolah. Salah satu contoh bahwa
dalam sekolah itu dia memiliki teman yang berbeda agama, suku,
budaya, dan sebagainya namun di sekolah harus selalu menjunjung
persatuan sebagaimana di ajarkan di sila yang ketiga ini dan selalu
rukun dan damai meskipun banyak perbedaan.
4. Dari sila yang ke empat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan“. Sila ini
mengajarkan kita untuk berdemokrasi, khususnya untuk
bermusyawarah dengan menerima pendapat orang lain. Dalam
pendidikan sila ini menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.
Melalui kesepakan bersama yang akan menghasilkan mufakat
bersama. Seperti contoh saat di kelas, ketika guru menugaskan para
muridnya untuk berdiskusi kelompok di sisnilah mereka di ajarkan
untuk saling menerima atau menghargai pendapat temannya.
5. Dari sila yang ke lima “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” mempunyai makna bahwa disila ini kita di ajarkan utuk
selalu bersatu dan tidak membeda bedakan satu dengan yang lainnya.
Seperti contoh di sekolah adalah guru tidak boleh membeda bedakan
muridnya antara si kaya dan si miskin, si pintar dengan si bodoh, dan
sebagainya hendaknya guru bersikap sama kepada semua muridnya
meskipun di kelas itu banyak perbedaan bagai mana cara guru untuk
mensaratakan dan tidak membeda bedakan satu dengan yang lainnya.

2.5 Contoh Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Pendidikan Nasional


Pancasila merupakan dasar negara Indonesia termasuk juga dasar
pendikan di Indonesia. Implementasi nilai-nilai sila pancasila dalam
pendidikan antara lain sebagai berikut:
1. Implementasi sila Ketuhanan dalam pendidikan
Di dalam suatu sekolah biasanya guru mengajarkan
mengenai pendidikan agama. Dari situ kita dapat memahami lebih
dalam mengenai sila ini. Dari pembelajaran keagamaan ini juga
kita dapat lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan kita. Selain
melalui pembelajaran juga ada praktek langsung dalam kehidupan
sehari-hari dimana seorang guru mencontohkan pada muridnya
bagaimana cara beribadah kepada Tuhan kita. Namun bukan hanya
sekedar contoh namun guru mengajak secara langsung kegiatan
praktiknya kepada murid-muridnya. Selain itu implikasi sila
tersebut dalam pendidikan di sekolah adalah tersedianya fasilitas
tempat beribadah yang kebanyakan adalah tempat beribadah untuk
umat Islam yang setiap hari digunakan untuk shalat.
2. Implementasi sila kemanusiaan dalam pendidikan
Implementasi nilai kemanusiaan dalam pendidikan ini adalah
pemerintah mengusahakan pendidikan di Indonesia dengan tanpa
adanya kekerasan dalam pembelajarannya. Di sekolah biasanya
tidak hanya diajarkan mengenai materi pengetahuan saja namun
juga diajarkan bagaimana saling tolong menolong dengan teman
kita. Selain itu dalam suatu pembelajaran seorang guru harus
memperhatikan nilai kemanusiaan, yaitu dengan tidak
menggunakan kekerasan dan menghargai muridnya. Seorang guru
dilarang menggunakan kekerasan pada muridnya saat pengajaran.
Implementasi sila kemanusiaan dalam pendidikan juga
dilakukan oleh murid-muridnya. Seorang murid kini diajarkan oleh
gurunya dalam pengaplikasian nilai-nilai pancasila bahkan sejak
anak duduk di bangku SD. Pengajaran nilai kemanusiaan ini dapat
membiasakan anak untuk memiliki rasa kemanusiaan terhadap
sesama manusia lainnya. Dengan pengajaran yang demikian maka
anak akan tergugah hatinya untuk mencintai sesamanya. Hal ini
terlihat dengan perwujudan dari anak yang mau peduli dengan
temannya, membantu temannya yang membutuhkan, menjenguk
temannya yang sakit, saling menyayangi dengan temannya, dan
lain sebagainya.
Dari contoh yang sederhana demikian, maka kelak anak
tersebut akan memiliki jiwa kemanusiaan yang nantinya akan
bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, ia tidak akan menjadi
pribadi yang egois yang hanya mementingkan diri sendiri, namun
ia akan memperhatikan dan ikut merasakan kesusahan orang lain,
terutama temannya sendiri.

3. Implementasi sila persatuan dalam pendidikan


Implementasi sila persatuan dalam pendidikan di Indonesia
ini terwujud melalaui tujuan pendidikan yang sama yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dimana kurikulum yang disusun
oleh pemerintahlah yang menyamakan sistem pendidikan di
Indonesia. Dengan adanya alat pemersatu pendidikan tersebut maka
diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai dengan mudah.
Di sekolah tidak mengajarkan persaingan pada setiap
muridnya, namun sekolah mengajarkan muridnya untuk bekerja
sama dan mengajarkan untuk selalu tetap kompak walaupun ada
perbedaan dintara mereka. Perbedaan diantara mereka akan
mengantarkan mereka dalam kerukunan jika mereka saling
menghargai dan saling bersatu satu dan yang lainnya. Implikasi sila
persatuan dalam pendidikan ini terwujud juga dengan adanya
upacara yang dapat mempersatukan mereka. Selain itu kegiatan-
kegiatan di sekolah yang melatih mereka untuk saling bersatu juga
akan mengajarkan mereka tentang makna persatuan. Contoh
kegiatan yang diadakan sekolah tersebut adalah saat kegiatan
pramuka, lomba-lomba saat class meeting, pertukaran pelajar antar
sekolah, ekstrakurikuler juga dapat mengajarkan siswa tentang
pentingnya bekerja sama dan bersatu dalam pembentukan kegiatan
serta acara yang diadakan agar berjalan sukses.
Selain penerapan dari siswanya, guru beserta staff sekolah
yang lainnya juga harus bekerja sama agar membentuk siswa yang
unggul serta mencintai tanah airnya. Agar kelak setelah dewasa
nanti siswa diharapkan bekerja sama dengan orang lain dalam
menghadapi persaingan dan masalah yang akan timbul dalam
kehidupan nantinya. Selain itu penerapan nilai persatuan ini
terwujud dengan adanya Persatuan Guru Republik Indonesia yang
disingkat PGRI.

4. Implementasi sila kerakyatan dalam pendidikan


Implementasi sila kerakyatan tersebut dalam pendidikan
adalah dimana adanya usulan-usulan pendidikan dari sekolah-
sekolah kepada pemerintah untuk memajukan sistem pendidikan di
Indonesia. Melalui usulan dari sekolah-sekolah tersebut jika
disetujui oleh pemerintah maka diharapkan sekolah mampu
menjalankan pembelajaran guna mencerdaskan kehidupan bangsa
sesuai apa yang telah dicita-citakan bangsa Indonesia.
Implementasi yang demikian terwujud melalui
permusyawarahan yang dilakukan oleh guru-guru di sekolah.
Kemudian perwakilan dari guru di sekolah tersebut bermusyawarah
dengan sekolah lain dan seterusnya yang kemudian perwakilan dari
beberapa sekolah tersebut bermusyawarah dengan menteri
pendidikan dan pihak lain yang terkait untuk membentuk suatu
kurikulum dan kebijakan pendidikan yang nantinya digunakan
untuk kepentingan dan kesuksesan pendidikan di Indonesia.
Sedangkan implementasi kerakyatan bagi murid dalam
pendidikan ini adalah dimana terdapat contoh sederhana. Contoh
tersebut adalah dimana anak diajarkan untuk bertanya kepada
gurunya apa yang tidak ia pahami. Selain itu anak juga
diperbolehkan untuk menanggapi apa yang diajarkan oleh guru.

5. Implementasi sila keadilan dalam pendidikan


Implementasi sila keadilan dalam pendidikan dari segi
pemerintah adalah dimana pemerintah memberikan bantuan
operasional yang sama kepada setiap sekolah sesuai dengan jenjang
pendidikannya masing-masing. Pemerintah memberikan bantuan
yang sama rata dan adil agar sekolah dapat melengkapi sarana dan
prasarana serta fasilitas yang kurang guna kesejahteraan sekolah.
Kini di sekolah-sekolah juga dilengkapi dengan ruang BK
dimana setiap siswa yang bermasalah baik akademik, biaya atau
lainnya boleh meminta bantuan kepada sekolah. Hal ini
menunjukkan betapa sekolah mencoba berlaku adil kepada setiap
muridnya. Implikasi sila tersebut dalam pendidikan bagi muridnya
sendiri adalah, dimana tidak hanya seorang murid yang tidak
memilih-milih teman, dia mau berteman dengan siapa saja dan
berlaku adil kepada semua temannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila dalam Pendidikan Nasional merupakan bagian untuk
mencapai cita-cita bangsa Indonesia yang terdapat dalam alinea 4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Hal ini
tercermin dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Untuk mencapai pelaksanaan Pancasila dalam Pendidikan Nasional
maka diperlukan tujuan, peran, dan penerapan yang dilakukan melalui
wadah-wadah formal maupun non formal di dalam masyarakat.

3.2 Saran
Mengingat sangat pentingnya Pancasila sebagai dasar negara, maka
kita harus meneruskan perjuangan serta memelihara, melestarikan,
menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari agar tujuan dari Pancasila dapat terpenuhi, sehingga akan
menjadi ketahanan jati diri bangsa Indonesia. Hal ini berarti bahwa
Pancasila harus menjadi ciri dan ketahanan jati diri bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

Anjasmara. 2017. Peranan Pancasila dalam Dunia Pendidikan.


(http://mynewblogaddresblogspo.blogspot.com/2017/01/normal-0-false-
false-false-en-us-x-none.html, diakses tanggal 26 Oktober 2022 13:30).
Henney, Henney. 2016. 5 Tujuan Pendidikan Pancasila dan
Kewarnegaraan. (https://guruppkn.com/tujuan-pendidikan-pancasila,
diakses tanggal 26 Oktober 2022 13:28).
Renaldi, Wildan. 2013. Pengertian Arti Pancasila.
(https://wildanrenaldi.wordpress.com/2013/11/30/pengertian-arti-
pancasila/, diakses tanggal 26 Oktober 2022 13:23).
Setiadi, Elly M. 2005. Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila untuk
Perguruan Tinggi. Bandung: PT Gramedia Pustaka Utama.
Setiyaningsih, Trisna. 2012. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila.
(http://trisna-setiyaningsih.blogspot.com/2012/12/implementasi-nilai-
nilai-pancasila.html, diakses tanggal 26 Oktober 2022 17:15).
Suryana, Effendy dan Kaswan. 2015. Pancasila dan Ketahanan Jati Diri
Bangsa, Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi. Bandung: PT Refika
Aditama.
Syarbaini, Syahrial. 2009. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi.
Jakarta: Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai