Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEPRAMUKAAN

SEMESTER GANJIL

SMP N 2 BANJAR
Tahun Pelajaran 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Om Awignam Astu Namo Sidham
Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida  Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan
Yang Maha Esa pada akhirnya makalah ini tersusun dalam bentuk yang sederhana
setelah banyak rintangan baik teknis maupun non tekhnis. Adapun judul makalah
yang kami ambil adalah “KEPERAMUKAAN”.
Kami menyadari bahwa komposisi, struktur maupun materi yang terdapat
dalam makalah ini masih jauh dari yang diharapkan, oleh karena itu kami
menyadari beberapa kekurangan-kekurangan dan keterbatasan yang kami miliki.
Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun
sangat diharapkan dalam perbaikan makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini kami ingin menyampaikan terima kasih
kepada guru pembina yang telah banyak memberi petunjuk dalam pembuatan
makalah ini, tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada teman-teman kami yang telah banyak memberikan  motivasi dan
dorongannya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Om Santi Santi Santi Om.

Tabog, 22 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................... 3
1.3 Rumusan Masalah .................................................................. 4
1.4 Tujuan Makalah ...................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5
2.1 Nasionalisme Dan Patiotisme ................................................ 5
2.1.1 Pengertian Nasionalisme ........................................... 5
2.1.2 Pengertian Patriotisme ............................................... 6
2.2 Pengertian Pendidikan Kepramukaan .................................... 8
2.3 Tujuan Pendidikan Kepramukaan .......................................... 9
2.4 Fungsi Pendidikan Kepramukaan .......................................... 10
2.5 Sistem dan Materi Pendidikan Kepramukan ......................... 12
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 16
3.1 Simpulan ................................................................................ 16
3.2 Saran ...................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan bentuk investasi jangka panjang disamping
itu pendidikan juga merupakan bentuk upaya manusia membebaskan diri
darikebodohan dan keterbelakangan, sehingga upaya perbaikan da
peningkatankualitas pendidikan mutlak diperlukan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia yang
berkualitas, yang unggulakan dapat mengangkat suatu bangsa agar dapat
tegak, maju setara dengan bangsa lain.Pembangunan di bidang pendidikan
merupakan salah satu dari tujuannasional Negara Indonesia sebagaimana
yang tercantum dalam pembukaanUUD 1945 pada alinea ke IV
…..mencerdasakan kehidupan bangsa….. danmenuju ke arah cerdasnya
kehidupan bangsa Indonesia pembangunan di bidang pendidikan tidak
dapat dilaksanakan sambil lalu dan terkesan asal – asalan saja,melainkan
harus terencana, sistematis, terukur dan melibatkan semua
unsur masyarakat dan bangsa secara mendalam dan menyeluruh serta
terpadu, karena pendidikan merupakan tanggng jawab bersama antara
orang tua, masyarakat,dan Negara.Untuk merealisasikan tujuan tersebut,
maka dalam pasal 31 UUD 1945ditegaskan bahwa : tiap – tiap warga
Negara berhak mendapatkan pendidikan,selanjutnya pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional
yang diatur dengan undang – undang.Pendidikan nasional bertujuan untuk
mencerdasakan kehidupan bangsa danmengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yangmantab dan pendiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.Makna tujuan
pendidikan nasional tersebut adalah menumbuhkan,mengembangkan dan
membina kepribadian manusia seutuhnya, serta memiliki jiwa
Nasionalisme dan Patriotisme.
Namun pada zaman sekarang ini anak generasi bangsa malah
semakin sedikit memiliki jiwa Nasionalisme danPatriotisme, ini dibuktikan
dengan sedikitnya anak hafal dengan lagukebangsaan Indonesia raya dan
anak lebih suka dengan lagu keong racun ataulagu – lagu lain yang
bertema cinta.Anak cenderung kurang suka dengankebudayaan bangsa
Indonesia karena mereka menganggap kebudayaanIndonesia adalah
kebudayaan kuno atau tradisional, sehingga kebudayaanIndonesia perlahan
– lahan menghilang dan akibatnya kebudayaan kita diklaimoleh negara
lain seperti kesenian reog Ponorogo,musik Angklung bahkanBatik. Perlu
diketahui sikap Nasionalisme timbul pada waktu tertentu sajaseperti pada
waktu kejuaraan piala AFF. Nasionalisme anak Indonesiamengebu – gebu
tapi setelah selesai kejuaraan, selesai pulalah sikap Nasionalisme anak
Indonesia. Agar sikap Nasionalisme dan Patriotisme tidak menghilang dan
tetap tertanam di jiwa peserta didik , maka perlu diadakansuatu kegiatan
untuk membentuk rasa Nasionalisme dan Patriotisme salahsatunya
kegiatan Gerakan Pramuka.Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN) Tahun1993 bahwaPendidikan Nasional harus menumbuhkan jiwa
patriotik dan mempertebal rasacinta tanah air, meningkatkan semangat
kebangsaan dan kesetiakawanan sosialserta kesadaran pada sejarah bangsa
dan sikap menghargai jasa pahlawan, serta berorientasi masa
depan.Gerakan pramuka sebagai organisasi kepemudaan yang mempunyai
visidan misi untuk mengembangkan pendidikan di luar sekolah untuk
menyiapkangenerasi muda sebagai tunas bangsa, pandu pertiwi penerima
tongkat estafet perjuangan para pendahulunya dalam melanjutkan
perjuangan bangsa untuk mencapai cita – cita bangsa mencapai
masyarakat yang adil dan makmur.Sebagai organisasi kepemudaan yang
mengembangkan pendidikankepramukaan mempunyai kaitan erat sekali
dengan pendidikan formal. Bahkan pendidikan kepramukaan merupakan
ekstra kurikuler yang wajib dilaksanakandi setiap sekolah dasar dan
menengah bahkan di sebagian perguruan tinggi baik negeri maupun swasta
salah satu unit kegiatan memilih kegiatan ptamuka. Halini menunjukkan
bahwa pendidikan kepramukaan urgensinya sangat tinggi
dengan kebutuhan hidup manusia, bahkan pendidikan kepramukaan
merupakanwujud dari usaha bela Negara.Tujuan pendidikan kepramukaan
adalah untuk mendidik para peserta didik atau siswa agar memiliki
semangat persatuan dan kesatuan yang kuat, memilikiaktivitas yang tinggi
dalam kedisiplinan, kemandirian, kejujuran, kerjasama,tanggungjawab,
dan cinta tanah air. Dan Sekolah Dasar merupakan pendidikanawal agar
peserta didik SD memiliki semangat persatuan dan kesatuan yangkuat,
yang baik untuk menanamkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme
pesertadidik.Sekolah dasar (SD) merupakan salah satu lembaga pendidikan
dasar yangmemiliki fungsi sangat fundamental karena SD merupakan
fundasi pendidikan pada jenjang berikutnya. Oleh karena itu, hendaknya
dilakukan dengan cara – cara yang benar agar benar – benar mampu
menjadi landasan yang kuat untuk  jenjang pendidikan berikutnya. Sutama
2006 (dalam. Akbar, S, dkk, 2009 : 27).Maka dari itu guru harus bisa
menanamkan sikap Nasionalisme danPatriotisme mulai dari awal, agar
tidak lagu keong racun, susis, atau lagu – lagu yang bukan waktunya bagi
anak SD.Meskipun telah disadari bahwa semakin canggihnya teknologi
juga yang juga mutlak diperlukan tetapi jangan sampai rasa Nasionalisme
dan Patriotisme peserta didik luntur.Untuk bisa mencapai tujuan tersebut
Gerakan Pramuka diperlukan agar  bisa membendung hilangnya rasa
Nasionalisme dan Patriotisme dan mampumeningkatkan rasa Nasionalisme
dan Patriotisme peserta didik SD.

1.2 Identifikasi Masalah


Dari hasil pengamatan, didapatkan bahwa anak lebih hafal dengan
laguyang selalu akrab dengan mereka seperti lagu keong racun, ataupun
lagu yang bertema cinta daripada lagu Indonesia Raya atau lagu daerah,
sehingga inimengakibatkan lunturnya jiwa Nasionalisme dan Patriotisme
anak.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakag masalah tersebut yang menjadi
permasalahandalam pengamatan ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apa pengertian Nasionalisme?
2. Apa Pengertian Patriotisme?
3. Apa Pengertian Pendidikan Kepramukaan?
4. Bagaimana Tujuan Pendidikan Kepramukaan?
5. Apa fungsi dari Pendidikan Kepramukaan?
6. Bagaimana Sistem dan Materi Pendidikan Kepramukaan?
7. Bagaimana pengaruh Gerakan Pramuka dalam meningkatkan
sikap Nasionalisme dan Patriotisme kepada Peserta didik ?

1.4 Tujuan makalah


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui arti Nasionalisme
2. Mengetahui arti Patriotisme
3. Mengetahui arti Pendidikan Kepramukaan
4. Mengetahui Tujuan Pendidikan Kepramukaan
5. Mengetahui Fungsi Pendidikan Kepramukaan
6. Mengetahui Sistem dan Materi Pendidikan Kepramukaan
7. Mengetahui pengaruh Gerakan Pramuka dalam meningkatkan
sikap Nasionalisme dan Patriotisme kepada Peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Nasionalisme Dan Patriotisme


Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi
muda,diperlukan prinsip – prinsip Patriotisme dan Nasionalisme sejak
dini.Tujuannya adalah agar nilai – nilai tersebut sungguh – sungguh
dihayati dandiamalkan oleh segenap warga negara baik dalam kehidupan
pribadi maupundalam kehidupan sosial.

2.1.1 Pengertian Nasionalisme


Nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai
bangsa dannegara atas kesadaran keanggotaan/warga negara yang secara
potensial bersama – sama mencapai, mempertahankan, dan, mengabdikan
identitas, integritas,kemakmuran, dan kekuatan bangsanya.
a) Nasionalisme dalam arti sempit 
Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan sebagai
perasaancinta terhadap bangsanya secara berlebihan sehingga
memandang rendah bangsa dan suku bangsa lainnya. Nasionalisme
dalam arti sempit seringdisebut dengan jingoisme atau chauvinisme.
Misalnya, bangsa Jerman di masakekuasaan Adolf Hitler (1933 –
1945). Nasionalisme adalah sikap semangatmengorbankan untk
melawan bangsa lain, chauvinisme adalah masakebangsaan yang
bersemangat dan bertindak agresif terhadap bangsa lain.Dari sikap
Jingoistis dan Chauvinistis ini lahirlah imperialisme, yaitu tidak hanya
ingin mengalahkan bangsa lain, melainkan ingin menguasai
wilayahdan bangsa penghuninya. Menurut Hitler dalam bukunya Mein
Kampf (Perjuanganku), bangsa Jerman (ras Arya) merupakan ras yang
paling ungguldibandingkan ras lain. “Deustschland uber Alles in der
Welt” (Jerman di atassegala – galanya dalam dunia). Namun, semangat
nasionalisme yang sempitini ditentang oleh bangsa – bangsa di seluruh
dunia karena hanyamementingkan sekelompok bangsa atau golongan
saja.Contoh lain dari nasionalisme yang memiliki arti sempit adalah
ketikanegara italia di masa kekuasaan Mussolini (Benito Amilcare
Andrea
Mussolini, 1883 – 1945). Bentuk nasionalismenya dikenal dengan
fasisme.Bagaimana dengan nasionalisme bangsa Indonesia ? Negara
Indonesia terdiridari berbagai suku bangsa dengan adat istiadat yang
berbeda – beda. Rasanasionalisme bangsa Indonesia mungkin saja
berkembang ke arah yangnegatif apabila tidak di arahkan kepada
persatuan dan kesatuan bangsa.Biasanya nasionalisme yang berlebihan
terhadap suku bangsanya disebutdengan sukuisme, hal tersebut tidak
kita inginkan.
b) Nasionalisme dalam arti luas 
Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan sebagai
perasaan cintadan bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa
memandang bangsa lainlebih rendah dari bangsa dan negaranya.
Nasionalisme seperti ini lebihmengutamakan persatuan dan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsadan negaranya demi menjalin
hubungan kerja sama, keharmonisan maupunkeselarasan antarbangsa
dan negara di dunia.

2.1.2 Pengertian Patriotisme


Patriotisme adalah semangat dan jiwa yang dimiliki oleh
seseoranguntuk berkorban/rela berkorban demi nama suatu bangsa atau
negara. Maknadan keberadaan patriotisme itu sendiri tidak dapat
dipisahkan dengan Nasionalisme.Patriotisme menganjurkan kepada
seluruh anggota suatu bangsauntuk selalu rela berkorban kepada negaranya
sebagai tempat berpijak, tempathidup, dan tempat untuk mencari
penghidupan, sedangkan nasionalismemenganjarkan kepada kita untuk
mencintai tanah air, bangsa, dan negaradengan segala apa yang
dimilikinya. Namun, ada beberapa pengertiannasionalisme yang diartikan
salah, sehingga muncul pengertian nasionalisme.Cara – cara untuk
menunjukkan semangat kebangsaan di atas diperlukanketeladanan,
pewarisan, dan pelaksanaan kewajiban. Keteladanan dapatdiberikan di
berbagai lingkungan kehidupan keluarga, masyarakat, sekolah,instansi
pemerintah ataupun swasta.
a) Di lingkungan keluarga dan masyarakat
Peranan orang tua di dalam keluarga sangatlah penting. Pendidikan
orangtua Sangat membantu perkembangan anak sejak dari lahir hingga
beranjak dewasa. Selanjutnya perkembangan anak akan dipengaruhi
oleh lingkungannya jadi, baik atau buruknya seorang anak melakukan
filtrasi terhadap pengaruh luar dirinya bergantung pada perkembangan
atau pendidikan di dalam keluarga.Terkadang ada pula seorang anak
yang memberi keteladanan bagi orangtuanya. Dapat pula tokoh
masyarakat kepada pembantunya. Misalnya, memberihewan kurban di
hari raya idul adha, membayar pajak tepat waktu,
membantu peningkatan taraf hidup warga di kampungnya atau kerja
bakti di lingkungannya.
b) Di lingkungan sekolah
Keteladanan dapat diberikan oleh pamong sekolah, pengurus OSIS
sampai pengurus kelas. Misalnya, melakukan sumbangan uang
untuk membantu teman sekelasnya yang terkena musibah,
membersihkanlingkungan sekolah, menjalin persahabatan dengan
sekolah lain atau tidak melakukan tawuran pelajar.
c) Di lingkungan instansi pemerintah atau swasta
Keteladanan tokoh/pemimpin perusahaan yang dituakan
(senioritas)akan sangat berpengaruh bagi karyawan dan karyawati lain.
Misalnya,memprakarsai kegiatan donor darah, pengentasan
kemiskinan, membantukorban bencana, atau berperilaku adil dan
bijaksana.
d) Pewarisan
Rangkaian kegiatan yang merupakan bagian dari pewarisan antara
lainadalah suka bekerja keras, ulet, tekun, membiasakan menabung,
berperilakuhemat, atau sederhana. Kegiatan di atas, diharapkan nilai –
nilai dibalik kegiatan tersebut akan membentuk kepribadian diri.
Misalnya, tapak tilas,kunjungan museum, melaksanakan upacara
bendera, disiplin diri, atau berjiwakreatif.
e) Pelaksanaan kewajiban
Salah satu upaya menumbuhkembangkan jiwa – jiwa patriotisme
dannasionalisme adalah menciptakan peraturan perundang – undangan
tentang bela negara. Peraturan yang mewajibkan peran serta rakyat
dalam pembelaannegara di antaranya wajib militer (wamil), pendidikan
bela negara atau kewajiban penggunaan barang – barang dalam negeri
atau tidak mengimpor  barang – barang dari luar negeri.
 
2.2 Pengertian Pendidikan Kepramukaan
Pengertian pendidikan kepramukaan adalah pendidikan luar
sekolah yangdilaksanakan untuk mendidik pelajar dan generqasi muda
dalam upayamencapai tujuan nasional sebagaimana yang termaktub dalam
pembukaanUUD 1945 alinia ke IV. Dengan demikian pendidikan
kepramukaan yangmerupakan lembaga pendidikan luar sekolah bersifat
non formal yang yangmerupakan bagian dari pendidikan nasional yang
tidak terpisahkan.Pendidikan kepramukaan yang diselenggraakan oleh
gerakan pramukasebagai lembaga pendidikan luar sekolah dengan
menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan mempunyai
tugas pokok menyelenggarakan pendidikan bagi anka – anak dan pemuda
guna menumbuhkan mereka agar menjadi generasi yang lebih baik.
Sanggup bertanggungjawab terhadap bangsadan Negaranya juga mampu
membina dan mengisi kemerdekaan bangsadengan melaksanakan
pembangunan di segala bidang demi terwujudnya cita – cita perjuangan
para pahlawan bangsa.Pengertian pendidikan kepramukaan tersebut sesuai
dengan pendapat crowtentang pengertian pendidikan yaitu : “pendidikan
adalah peengalaman yangmemberikan pengertian (insight) dan
penyesuaian bagi seseorang yangmenyebabkan ia berkembang” (Anshari
dalam Croq,1983 :28).Meskipun keberadaannya sebagai lembaga
pendidikan luar sekolah, tapi peranannya dalam pendidikan nasional
sangat urgen dan tidak boleh kita pandang sebelah mata, kita semua
menyadari bahwa tri pusat pendidikansebagaimana yang telah
dikemukakan oleh tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara, yaitu:
 Pendidikan keluarga, yakni pendidikan yang dilaksanakan
dalamlingkungan keluarga
 Pendidikan sekolah, yakni pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah
 Pendidikan masyarakat, yakni pendidikan yang
diselenggarakanoleh masyarakat
Dengan demikian gerakan kepramukaan pelaksanaannya
selalumenggunakan prinsip dasar pendidikan kepramukaan turut serta
mensukseskantujuan pendidikan nasional terutama dalam usaha
penguasaan sikap mentalserta pembekalan ketrampilan bagi para siswa
atau anggota pramuka. Gerakan pramuka merupakan lembaga pendidikan
non formal yang keberadaan dan pelaksanaannya sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, keluarga dan sekolahdalam membantu proses kedewasaan
anak maupun proses belajar mengajar dikelas.

2.3 Tujuan Pendidikan Kepramukaan


Tujuan pendidikan kepramukaan pada dasarnya adalah sama
dengan tujuangerakan pramuka di Indonesia yakni untuk mendidik dan
membina kaum mudaIndonesia agar menadi :1.Manusia berkepribadian,
berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental dantinggi moral, tinggi kecerdasan
dan ketrampilannya, kuat dan sehat jasmaninya2.Warga Negara republik
Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuuhkepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggotamasyarakat yang baik
dan berguna yang dapat membangun dirinya sendirisecara mandiri serta
bersama – sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan Negara,
memiliki kepedulian terhadap sesamehidup dan alam lingkungan baik
local, nasional maupun internasional.Di samping tujuan yang bersifat
umum tersebut di atas pendidikankepramukaan juga memberika
pendidikan untuk mendidik sikap mental yangkuat, menanamkan
kedisiplinan yang tinggi serta kemandirian sebagaimanayang tercantum
dalam semboyan pramuka yaitu Dasa Dharma Pramuka.

2.4 Fungsi Pendidikan Kepramukaan


Fungsi geraka pramuka adalah sebagai lembaga pendidikan luar
sekolahdan luar keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan
pengembangan generasi muda, menerapkan prinsip dasar kepramukaan
dan metode kepramukaan serta sistem among yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan keadaan kepentingan dan perkembangan bangsa serta
masyarakat.Gerakan kepramukaan ini merupakan organisasi kependidikan
yang anggotanya abersifat sukarela tidak membedakan suku, ras, agama,
dan golongan serta non partisan, yakni tidak terlibat dalam politik praktis
namun mengembangkan politik kebangsaan yang mengokohkan persatuan
dankesatuan bangsa. Dengan demikian pendidikan kepramukaan bersifat
demokrasi artinya memberikan kebebasan  kepada semua anggotanya
untuk  beraktivitas dalam koridor aturan yang berlaku dan sesuai dengan
anggarandasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka. Dalam
gerakan pramukamemberikan jaminan kemerdekaan anggotanya memeluk
agama dankepercayaannya masing – masing dan beribadah sesuai dengan
agama dankepercayaan masing – masing. Pendidikan kepramukaan
bersifat riang gembira dengan maksud untuk menumbuhkan keberanian
peserta didik berkreativitas. Pendidikan kepramukan berusaha mencapai
tujuannya dengan melakukankegiatan sebagai berikut :
a) Menanamkan dan menumbuhkan mental, moral, watak, sikap,
dan perilaku yang luhur melalui :
1. Pendidikan agama untuk meningkatkan iman danketakwaan kepada
tuhan Yang Maha Esa menurut agamanya masing – masing
(Dharma ke satu Pramuka itu kepada Taqwa kepada TuhanYang
Maha Esa)
2. Kerukunan hidup beragama antar umat seagama, antar umatyang
berbeda agama.
3. Penghayatan dan pengamalan pancasila untuk memantapkan jiwa
pancasila dan mempertebal kesadaran sebagaiwarga negara yang
bertanggungjawab terhadap kehidupan dan masadepan bangsa dan
negara.
4. Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam semestasebagaimana
Dharma kedua cinta alam dan kasih sayang sesamamanusia
5. Pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuanteknologi
dengan keimanan dan ketakwaan.
b) Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanahair
dan bangsa.
c) Memupuk dan mengembangkan persatuan dan persahabatan
baik nasional maupun internasional.
d) Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik
nasional maupun internasional.
e) Menumbuhkan pada para anggota rasa percaya diri sikap yangkreatif
dan inovatif, rasa tanggung jawab dan disiplin.
f) Menumbuhkembangkan jiwa dan kewirausahaan.
g) Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan.
h) Membina dan melatih kesehatan jasmani dan rohani, panca indera,daya
pikir, penelitian, kemandirian dan sikap otonomi, ketrampilan danhasta
karya.Selanjutnya kegiatan – kegiatan tersebut di atas dilaksanakan
denganmelalui berbagai cara mencakup hal – hal sebagai berikut :
1. Kepramukaan ialah proses pendidikan luar sekolah dan di
luar keluarga, dalam bentuk kegiatan yang menarik menyenangkan,
sehat,etratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka
dengan prinsipdasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang
sasaran akhirnyaadalah untuk pembentukan watak.
2. Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam pertemuan
dan perkemahan baik lokal, nasional, maupun internasional untuk
memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan perdamaian.
3. Menyelenggarakan kegiatan bakti mesyarakat dan ekspedisi.
4. Mengadakan kemitraan, kerjasama denga organisasi
kepemudaanlain untuk memupuk dan mengembangkan semangat
kepeloporan dan pengabdian kepada masyarakat, baik lokal,
nasional maupun internasional.
5. Mengadakan kerjasama baik dengan instasi pemerintah,
maupunswasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan
nasional.16
6. Memasyarakatkan gerakan pramuka dan kepramukaan khususnyadi
kalangan kaum muda.g.Menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan, pelatihan dankegiatan.
7. Mengadakan usaha – usaha lain yang sesuai dengan tujuan
gerakan pramuka yang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang – undanganyang berlaku.

2.5 Sistem Dan Materi Pendidikan Kepramukaan


Menurut Abbas (1994 : 49-50) merupakan bahwa sistem
disinidimaksudkan cara menata dan mengatur sesuatu yang berkaitan
dan berkesinambungan sistem pendidikan dalam gerakan pramuka adalah
sistemyang mengatur dan menata proses pendidikan bagi anggota pramuka
gerakan pramukaSebagai wadah pendidikan non formal. Gerakan pramuka
menggunakan prinsip dasar mendidik kepramukaan. Proses pendidikan
kepramukaan padahakikatnya berbentuk kegiatan menarik yang
mengandung pendidikan.Bertujuan pendidikan ditandai nilai – nilai
pendidikan, dilaksanakan di luar lingungan pendidikan sekolah, dengan
menggunakan prinsip dasar metode pendidikan kepramukaan.
Pendidikan kepramukaan sesuai dengan gagasan penciptanya Lord
Baden Powell yang mulai dituangkan dalam buku Scoutingfor Boys. Pada
dasarnya ditujukan pada pembinaan anak – anak dan pemuda, jadi bukan
pendidikan untuk orang dewasa. Namun untuk mennunjangkeberhasilan
pembinaan peserta didik itu, perlu adanya pendidikan untuk orangdewasa,
yang akan bertindak sebagai pamong dengan sikap sesuai dengansistem
among. Membawa peserta didik ke tujuan Gerakan Pramuka. Dengan
demikian fungsi pendidikan kepramukaan akan berbeda, yaitu untuk anak
– anak dan pemuda berfungsi sebagai permainan atau kegiatan yang
menarik,sedang bagi yang dewasa merupakan pengabdian dari para
sukarelawan.
1. Sistem pendidikan bagi peserta didik 
Proses pendidikan bagi peserta didik ditujukan pada pencapaian
tujuangerakan pramuka. Proses pendidikan ini dilakukan dalam bentuk
kegiatan yangdilaksanakan dari, oleh dan untuk peserta didik dalam
lingkungan alam mereka sendiri, dipimpin oleh mereka sendiri tetapi di
bawah bimbingan dantanggung jawab orang dewasa sebagai
pembinanya. Dengan berpedoman pada pola dasar pendidikan
kepramukaan yang berisisistem pendidikan menyeluruh dan terpadu,
serta melalui proses penyampaian materi bagi peserta didik dengan
menggunakan prinsip dasar metodik  pendidikan kepramukaan, sistem
among, dan saling asah, dan asuh, maka materi pendidikan yang
disampaikan disesuaikan dengan tingkat serta jenjang berdasarkan usia
peserta didik yang terbagi antara siaga, penggalang, penegak dan
pandega.
Adapun penyampaian materi kegiatan kepramukaan
menggunakankurikulum pramuka yang diterjemahkan dalam sistem
pembelajaran syarat – syarat kecakapan umum (SKU) dan syarat
kecakapan khusus (SKK) disetiaptingkatan mulai dari tingkat siaga,
penggalang, penegak, dan pandega. Sku danSKK yang menjadi syarat
untuk kenaikan tingkat dalam pendidikankepramukaan dapat
dilaksanakan atas dasar kesepakatan dengan para pembinadamping
pada masing – masing gugus depan. Jika peserta didik dianggap
telahmemenuhi syarat yang telah ditentukan, maka peserta didik
berhak menyandang status keanggotaannya pada tingkatan yang
ditentukan dandituangkan dalam tanda – tanda kecakapan umum
(TKU) serta tandakecakapan khusus (TKK).Proses prndidikan untuk
peserta didik ini diatur melalui syarat kecakapanumum (SKU) dan
syarat – syarat kecakapan khusus (SKU) serta pramukagaruda. SKU
adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pramuka,sedangkan
SKK merupakan syarat pilihan yang dapat dipilih secara bebas
olehmasing – masing Pramuka.Dengan SKU dan SKK peserta didik
secara tidak langsung dibawah bergerak, setingkat demi setingkat
menuju tujuan Gerakan Pramuka.
Dalam proses pendidikan kepramukaan terdapat jenjang tingkatan
sesuai dengan usia peserta didik, yakni :

 Pramuka Siaga, untuk usia 7 – 10 tahun atau tingkat SD yang


biasanya jatuh pada kelas 1-3. Untuk SKU terdiri dari :
1)    Siaga Mula
2)    Siaga bantu
3)    Siaga Tata
 Pramuka Penggalang, untuk usia 11 – 15 tahun atau tingkat
SD sampai SMP, yang biasanya masuk pada kelas 4 SD sampai
ke tingkat  kelas 9 SMP.
 Pramuka Penggalang, untuk usia 11 – 15 tahun atau tingkat
SD sampai SMP, yang biasanya masuk pada kelas 4 SD sampai
ke tingkat  kelas 9 SMP. Untuk SKU terdiri dari :
1) Penegak Bantara
2) Penegak Laksana
Baik Penegak Bantara maupun Laksana seorang pramuka dapat
mencapai SKK sesuai pilihannya. Apabila telah mencapai
Penegak Laksana dan memenuhi persyaratan tertentu dapat
mencapai Penegak Garuda.
 Pramuka Pandega, untuk usia 21 – 25 tahun atau tingkat
Universitas. Untuk SKU terdiri dari satu tingkat saja yaitu
Pandega. Apabila sudah dilantik Pandega seorang pramuka
dapat mencapai SKK sesuai pilihannya. Apabila telah
mencapai Pandega dan memenuhi persyaratan tertentu dapat
mencapai Pandega Garuda.
 Untuk orang dewasa
Untuk umur diatas 25 tahun dan mempunyai tujuan dapat
mengabdikan diri secara sukarela dan aktif menjalankan
kewajiban sebagai Pembantu Pembina, Pembina Pramuka,
Pelatih, Pembantu Andalan, Andalan, Majelis dan staf kwartir.
Pendidikan ini bersifat kursus baik di luar maupun di dalam
gerakan Pramuka.
a. Kursus Orientasi
1) Kursus orientasi singkat
2) Kursus orientasi sedang
3) Kursus orientasi lengkap
b. Kursus Pembina Pramuka Mahir
1) Kursus Pembina Pramuka Mahir tingkat dasar
2) Kursus Pembina Pramuka Mahir tingkat lanjutan
c. Kursus Pelatih Pembina Pramuka
1) Kursus Pelatih Dasar atau KPD
2) Kursus Pelatih Lanjutan atau KPL
d. Kursus untuk petugas Gerakan Pramuka
1) Kursus Pengelola Kwartir
2) Kursus Andalan
3) Kursus Pamong Satuan Karya
4) Kursus Perlebahan
5) Kursus Instruktur
6) Kursus Pendidikan dan Kependudukan
7) Kursus Kader Koperasi
8) Kursus Ketrampilan Penyediaan Air bersih
9) Kursus Ketrampilan Perumahan Sehat
10) Kursus Peningkatan Mutu Makanan Rakyat dan
sebagainya

 
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan tentang pengaruh
Geraka nPramuka dalam meningkatkan sikap Nasionalisme dan
Patriotisme peserta didik  bahwa dengan Gerakan Pramuka kita bisa
meningkatkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik misal
dengan memberikan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara kepada Peserta
didik agar peserta didik mengetahui dasar – dasar dari Bela Negara dan
seperti kata Presiden SBY “Untuk mewujudkan generasi muda yang
mandiri, berdaya saing, dan berakhlak mulia, gerakan Pramuka memiliki
peranyang sangat penting dan menentukan. Gerakan Pramuka memberi
ruang, wadah,dan media dalam membangun generasi muda yang memiliki
karakter,kepribadian, dan watak yang kuat. Gerakan Pramuka memberi
ruang untuk membangun generasi muda yang cerdas, tangguh, luhur budi
pekertinya, sertarukun, dan bersatu. Gerakan pramuka juga menduduki
peran yang makin pentingdi era global sekarang ini. Era globalisasi telah
menghadirkan tumbuhnya gejalauniversalisme dan transnasionalisme yang
kian menguat. Globalisasi juga berpotensi menumbukan gejala
denasionalisme atau melemahnya rasakebangsaan. Gerakan Pramuka
dengan ragam kegiatan yang bernuansa cinta tanahair memegang peran
penting untuk mempertebal semangat nasionalisme ditengah-tengah
fenomena globalisasi itu”.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas. 

Anda mungkin juga menyukai