Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SUHU DAN KALOR

NAMA KELOMPOK

1. MEGA HESLY TEHUPETORY


2. KOMANG ARI MAESELLINA
3. KOMANG AGUS WARIGARDITA
4. PUTU AGUS AMERTA UTAMA
5. KADEK HENDRA PRANATA
6. KETUT DHYANA PARAMARTHA

KELAS X AP 2

SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SMK NEGERI 1 BUSUNGBIU


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nyalah kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Suhu dan Kalor”. Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas sekolah.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi siswa-siswi pada khususnya dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya
kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini memberikan manfaat maupun

inspirasi untuk pembaca

Busungbiu, Nopember 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah......................................................................................... 1
1.3.Tujuan........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
2.1.Suhu.............................................................................................................. 3
2.1.1.Suhu dan Termometer......................................................................... 3
2.1.2.Skala Termometer............................................................................... 5
2.1.3.Zat Pengisi Thermometer.................................................................... 5
2.2.Kalor.............................................................................................................. 6
2.2.1.Asas black........................................................................................... 6
2.2.2.Kalor jenis dan kapasitas kalor........................................................... 6
2.2.3.Perubahan wujud zat........................................................................... 7
2.2.4.Kalor dan Perubahan Wujud............................................................... 7
2.2.5.Pemuaian............................................................................................. 8

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 10


3.1.Kesimpulan................................................................................................... 10
3.2.Saran.............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temukan aplikasi dari suhu dan kalor.
Suhu atau temperatur ini didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya suatu
benda. Alat untuk mengukur suhu biasa disebut dengan termometer. Termometer
bersifat termometrik zat, yaitu suhu benda dapat naik jika dipanaskan. Jenis dan
paparan setiap termometer berbeda-beda namun dalam prinsipnya tetap sama,
yaitu menentukan skala suatu suhu. Termometer mempunyai titik lebur es murni
yang dipakai sebagai titik tetap bawah, sedangkan titik uap di atas air yang sedang
mendidih pada tekanan 1 atm menjadi titik tetap atas.
Kalor sendiri merupakan perpindahan suatu energi panas yang disebabkan
adanya suhu atau usaha suatu benda. Menurut Asas Black, apabila dua benda yang
mempunyai suhu yang berbeda dicampurkan maka akan terjadi aliran kalor yang
mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Aliran ini
baru akan berhenti ketika tejadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama).
Berdasarkan kemampuan penghantar kalor, zat dibagi menjadi dua golongan
besar, yaitu konduktor dan isolator. Kalor dan kerja merupakan usaha yang
dilakukan oleh sebuah sistem bukan hanya tergantung pada keadaan awal dan
akhir, tapi juga bergantung pada proses keadaan awal dan keadaan akhir. Kerja
ekspansi atau kompresi adalah pada saat gas berekspansi, tekanan gas meningkat
dan dihasilkan gaya normal pada dinding torak.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan suhu ?
b. Apa yang dimkasud dengan skala termometer ?
c. Apa yang dimaksud dengan kalor ?
d. Bagaimana perubahan wujud kalor ?
e. Apa yang dimaksud dengan pemuaian ?

1.3. Tujuan
a. Menambah wawasan dibidang fisika khusus nya tentang Suhu dan Kalor

1
b. Mengerti pemaham atau pengertian dari Suhu dan Kalor itu sendiri
c. Mengetahui perbedaan Suhu dan Kalor
d. Memahami perubahan suhu dan kalor pada pengaplikasian dalam
kehiduipan sehari-hari

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Suhu
Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya energi
kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas ; suhu diukur dengan
menggunakan termometer (kamus kimia : balai putaka : 2002).
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan
energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom  dalam suatu benda masing-
masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat
berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi
suhu benda tersebut.
Suhu biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu
benda atau sistem. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi, sedangkan benda
yang dingin memiliki suhu yang rendah. Pada hakikatnya, suhu adalah ukuran
energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul-molekul sebuah benda.
Sebagai contoh, ketika kita memanaskan sebuah besi atau aluminium maka
akan terjadi proses pemuaian pada besi tersebut. Ketika kita mendinginkan air
sampai pada suhu dibawah nol derajat maka air tersebut akan membeku. Sifat-sifat
benda yang bisa berubah akibat adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik.

2.1.1. Suhu dan Termometer


Suhu benda dapat diukur menggunakan termometer berbagai jenis Termometer
dibuat berdasarkan sifat termometrik zat sifat termometrik zat diantaranya
pemuaian zat padat pemuaian zat cair pemuaian gas, tekanan zat cair tekanan udara
tegangan zat padat sampaikan zat terhadap arus listrik dan identitas cahaya radiasi
benda beberapa macam termometer yang biasa digunakan sebagai berikut :
a. Termometer raksa dan termometer alcohol
Termometer raksa dan termometer alkohol bekerja berdasarkan pemuaian zat
cair. raksa atau alkohol dimasukkan ke dalam ruang muai termometer untuk
menunjukan skala perubahan suhu benda yang diukur.

3
Contoh termometer jenis ini yaitu termometer badan dan termometer
laboratorium.
b. Termometer bimetal
Termometer bimetal adalah termometer yang dibuat dari bimetal bimetal
adalah dua buah logam yang berbeda dikeling menjadi satu. Alat ini bekerja
berdasarkan prinsip  bahwa bimetal jika dipanaskan akan melengkung ke arah
logam yang koefisien muainya lebih kecil.
c. Termometer hambatan
Termometer hambatan bekerja berdasarkan prinsip bahwa apabila seutas kawat
logam dipanaskan hambatan listriknya akan bertambah
d. Termokopel
Termokopel adalah sensor suhu yang biasa digunakan untuk mengukur suhu
tinggi. Prinsip kerja termokopel adalah mengubah perbedaan suhu dalam benda
yang diukur menjadi perubahan tegangan listrik.
e. Termometer gas
Termometer gas adalah termometer yang memanfaatkan perubahan volume
atau tekanan gas untuk mengukur suhu suatu zat. Apabila sejumlah gas
dipanaskan dan volumenya dijaga agar selalu tetap tekanannya akan bertambah.
f. Pirometer
Pirometer merupakan alat pengukur suhu benda yang memiliki suhu sangat
tinggi (500°C sampai 3000°C). Untuk mengukur suhu benda instrumen
pirometer tidak perlu menyentuh benda tersebut sehingga suhu yang sangat
tinggi akan merusak atau membakar pirometer. Keunggulan pirometer sebagai
berikut :
1) Dapat mengukur suhu tanpa menyentuhnya
2) Aman dari pengaruh suhu benda yang diukur
Kalau makan pirometer sebagai berikut :
1)      Harganya mahal
2)      Tidak setiap benda dapat diukur suhunya dengan pirometer

4
2.1.2. Skala Termometer
Skala termometer adalah garis-garis atau titik-titik berderet-deret yang
jaraknya sama dan digunakan sebagai acuan hasil pengukuran skala suhu
pada termometer dapat dibuat dengan cara menetapkan dua suhu tertentu
adalah suhu tersebut harus memenuhi dua syarat yaitu tidak berubah-rubah
nilainya serta mudah diadakan setiap saat kedua suhu tersebut dinamakan
titik tetap atas dan titik tetap bawah.
 Skala Celcius
 Skala Kelvin
 Skala farenheit
 Skala Reamur

2.1.3. Zat Pengisi Thermometer


Nilai suhu benda yang diukur menggunakan termometer ditunjukkan oleh
Termometer yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
Termometer yang berisi alkohol dan termometer berisi raksa.
Kelebihan
 Cepat mengambil kalor dari benda yang diukur.
 Memiliki jangkauan pengukuran yang besar.
 Tidak membasahi dinding tabung
 Pemuaian raksa teratur (linear) terhadap kenaikan suhu.
 Mengilap sehingga mudha dilihat.
  Kelebihan alkohol
 Mengambil kalor dari benda  yang diukur walaupun tidak secepat
raksa.
 Jangkauan pengukuran suhu yang besar.
 Pemuaian alkohol bersifat teratur.

Kelemahan alkohol
 Titik didih alkohol rendah yaitu 78°C
 Alkohol membasahi dinding tabung
 Alkohol tidak berwarna

5
2.2. Kalor
Kalor adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke benda lain secara
konduksi, perolakan dan penyinaran. (kamus kimia ; 2002). Sampai pada
pertengahan abad 18, orang masih menyamakanpengertian suhu dan kalor. Baru
pada tahun 1760, joseph black membedakan kedua pengertian ini. Suhu adalah
sesuatu yang diukur pada termometer, dan kalor adalah sesuatu yang mengalir dari
benda yang panas ke benda yang dingin untuk mencapai keadaan termal.
Pada tahun 1798, seorang ilmuwan amerika, benjamin thompson
menyasingkan definisi kalor sebagai fluida kalorik. Ia yang merupakan seorang
anggota militer mengamati bahwa ketika meriam menembakkan peluru, ada kalor
yang dihasilkan pada meriam. Berdasarkan pengamatannya, thompson
menyimpulkan bahwa kalor bukanlah fluida, tetapi kalor dihasilkan oleh usaha
yang dilakukan oleh kerja mekanis misalkan gesekan. Satu kalori didefinisikan
sebagai banyaknya kalor yangdiperlukan untuk menaikkan suhu air sebesar 1°C.

2.2.1. Asas black


Jika dua zat yang suhunya berbeda dicampurkan akan terjadi perpindahan
kalor dari zat bersuhu tinggi ke zat bersuhu rendah. Dalam peristiwa ini
pada zat yang melepas dan menyerap kalor. Besar kalor yang dilepas sama
dengan kalor yang diserap. Konsep nilai kalor yang dilepas dan diserap ini
tertuang dalam asas black berikut ini. Asas black digunakan untuk
menentukan kalor jenis suatu zat dengan kalorimeter apabila kalor jenis
suatu zat diketahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut
dapat dihitung.

2.2.2. Kalor jenis dan kapasitas kalor


Kapasitas kalor benda adalah banyaknya kalor yang diperlukan zat untuk
menaikkan suhu sebesar 1°C atau 1 K. Selain itu, kapasitas kalor juga
didefinisikan sebagai Kemampuan suatu benda untuk menerima atau
melepas kalor sehingga dapat menaikkan atau menurunkan suhu benda
sebesar 1°C atau 1 K.

6
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang
terlibat dalam suatu perubahan suatu reaksi kimia. Alat ini bisa digunakan
untuk menentukan kalor jenis suatu zat.

2.2.3. Perubahan wujud zat


Perubahan suhu yang terjadi pada suatu zat dapat mengakibatkan terjadinya
perubahan wujud zat. Perubahan wujud gas menjadi cair disebut
mengembun contoh peristiwa mengembun adalah tetesan air pada tutup
gelas.
- Perpindahan kalor
Perpindahan kalor dari suatu benda ke benda lain dapat melalui tiga cara
- Konduksi
Konduksi merupakan perpindahan kalor yang tidak disertai dengan
partikel penghantar nya
- Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai perpindahan partikel-
partikel zat
- Radiasi
Radiasi merupakan peristiwa memancarnya panas dari suatu benda
dalam bentuk gelombang elektromagnetik contoh peristiwa radiasi
adalah pancaran panas api unggun

2.2.4. Kalor dan Perubahan Wujud


Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih
tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan.
Suhu adalah ukuran rata -rata energi kinetik partikel dalam suatu benda.
Kalor yang diberikan dalam sebuah benda dapat digunakan untuk 2 cara,
yaitu untuk merubah wujud benda atau untuk menaikkan suhu benda itu.
Besar kalor yang diberikan pada sebuah benda yang digunakan untuk
menaikkan suhu tergantung pada :
 Massa benda
 Kalor jenis benda
 Perbedaan suhu kedua benda

7
Secara matematis persamaan dapat ditulis dengan :Q = m.c.Δt
Sedangkan bila kalor yang diberikan digunakan untuk merubah wujud
zat/benda, maka kalor yang diberikan tergantung pada massa benda saja,
sesuai dengan per samaan : Q = m. L.
Setiap benda pada umumnya mempunyai 3 bentuk/fase, yaitu padat,
cair dan gas. Perubahan wujud yang terjadi pad ketiga bentuk benda itu
adalah : membeku, melebur, mencair, mengembun, menyublim, deposisi
dan menguap seperti gambar di bawa h ini. Sedangkan di bawah
digambarkan diagram fase pada air.
Beberapa zat tidak selalu memuai ketika dipanaskan, contohnya air
pada suhu 0ºC - 4ºC. Pada suhu tersebut air akan menyusut ketika
dipanaskan dan men capai volume minimum pada suhu 4ºC. Sehingga pada
suhu tersebut es mencapai massa jenis maksimum. Di atas 4ºC, air akan
memuai lagi bila dipanaskan. Peristiwa sifat pemauaian air yang tidak
teratur ini disebut dengan peristiwa anomali air.  Zat lain yang mempunyai
sifat seperti ini adalah parafin dan bismuth.

2.2.5. Pemuaian
Pemuaian merupakan contoh pengaruh suhu terhadap benda apabila suatu
benda menyerap kalor benda tersebut akan memulai besar pemuaian
tergantung dari jenis benda ukur semula dan perubahan suhunya
1) Pemuaian pada zat padat
a. Muai Panjang
Pemuaian panjang didefinisikan sebagai pertambahan panjang benda
satu satuan panjang dengan kenaikan suhu satuan suhu.
b. Muai Luas
Didefinisikan sebagai pertambahan luas terhadap luas awal
perkenalkan suhu.
c. Muai volume
Koefisien volume adalah bilangan yang menunjukkan bertambahnya
volume benda setiap terjadi kenaikan suhu.

8
2) Pemuaian pada zat cair
Volume zat cair bertambah jika mengalami kenaikan suhu dan akan
menyusut jika mengalami penurunan suhu.
3) Pemuaian pada zat gas
Balon udara dapat terbang menggunakan prinsip pemuaian pada zat gas.
Pada saat udara dipanaskan, udara di dalam balon memuai. Hal ini
menyebabkan massa jenis udara yang berada di dalam balon berkurang
sehingga menjadi lebih ringan daripada udara di sekitarnya. Kondisi ini
mengakibatkan balon dapat mengudara dan mengangkat beban yang
dibawanya. Pemuaian yang terjadi pada zat gas sama halnya dengan
pemuaian yang terjadi pada zat cair, yaitu hanya mengalami muai ruang
saja.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas suhu atau temperatur benda adalah besaran yang
menyatakan derajat panas suatu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang
tinggi, sedangakan benda yang diinginkan memiliki suhu yang rendah. Kalora dalah
energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya
lebih rendah ketika dua benda bersentuhan. Besar kalor yang diberikan pada sebuah
benda yang digunakan untuk menaikkan suhu tergantung pada :
1)      Massa benda
2)      Kalor jenis benda
3)      Perbedaan suhu kedua benda
Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1)      Konduksi
2)      Konveksi
3)      Radiasi
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan
suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian
terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, pada zat gas.

3.2. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan
kita, kita tahu apa itu materi dan bagaimana perubahannya, sehingga materi tersebut
bisa bermanfaat di dunia ini.dan semoga kita lebih kritis lagi dalam membedakan
suhu dan kalor .

10
DAFTAR PUSTAKA

Bandura,A. (1969).fisika alam.jakarta: erlangga.


De Potter, Bobbi & Hernachi, Mike. (1992).physic of unsure-unsur. Del Publishing.
Developmen. Houghton Mufflin Company. Boston. Development.J.B.Lippincoot
Company,Philadelphia,1973.
Jensen, A.R. (1969). Physic.New York: Press. Portland Oregon.
Seifert,Kelvin L.,and Hoffnung,Robert J.(1991). Chil and physic.

11

Anda mungkin juga menyukai