Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KONSEP DASAR KALOR

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Fisika Dasar”
Dosen Pengampu: Ibu Imroatul Munawaroh, S.Si, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Kelas A

1. Dimas Ario Setiawan (2001082003)


2. Gesti Lestari (2001080012)
3. Santi Rosalina (2001082010)

Tadris Pendidikan Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MERO

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “KONSEP DASAR KALOR”  yang merupakan salah satu
tugas mata kuliah Fisika Dasar pada semester kedua.

Dalam makalah ini, kami menjelaskan apa yang dimaksud dengan suhu,
kalor, kemudian memahami pengukuran suhu, baik dengan skala suhu dan
konversi skala pengukuran suhu.

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah banyak mendapat bantuan


masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih kepada Ibu Imroatul Munawaroh, S.Si, M.Pd selaku
dosen pembimbing kami yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga
pengetahuan kami dalam penulisan makalah ini makin bertambah dan hal itu
sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi kami di kemudian hari.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, namun demikian semoga dengan adanya makalah ini dapat
membantu para mahasiswa dalam menjalankan kegiatan belajar dan mengajar
perkuliahan. Khususnya di mata kuliah Fisika Dasar. Akhir kata kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati.

Mesuji, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2

C. Tujuan............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

A. Pengertian Suhu............................................................................. 3

B. Pengertian Kalor............................................................................ 7

C. Pengukuran Suhu dengan Skala Suhu......................................... 10

D. Pengukuran Suhu dengan Konversi Skala Pengukuran Suhu. . 14

BAB III PENUTUP......................................................................................... 19

A. Kesimpulan..................................................................................... 19

B. Saran................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kalor didefinisikan sebagai perpindahan energi kinetik dari suatu


benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.
Perpindahan kalor tentunya membutuhkan media perantara, seperti zat cair,
zat padat, maupun gas. Oleh karena itu, jenis perpindahan kalor antar benda
dapat diketahui berdasarkan media perantaranya.

Sedangkan kalor jenis didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang


diperlukan atau dilepaskan setiap kilogram massa untuk menaikan atau
o
menurunkan suhunya. Satuan kalor jenis adalah kal/gr C. Jumlah kalor
jenis akan bertambah sesuai dengan jenis zat dan suhu yang digunakan.
Kalor jenis mempunyai hubungan dengan kapasitas kalor yang didefinisikan
sebagai perbandingan antara kalor yang diberikan pada zat dengan kenaikan
suhu zat tersebut. Semakin besar kalor jenis maka akan semakin besar pula
kapasitas kalor yang dihasilkan.

Apabila suatu benda diberikan sebuah kalor maka akan terjadi


kenaikan suhu yang diikuti dengan perubahan ukuran benda yang disebut
dengan pemuaian. Berdasarkan pemuaian termal, pemuaian dikelompokkan
menjadi pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume. Dapat
diketahui bahwa setiap zat mempunyai koefisien muai yang berbeda-beda.

Pengukuran suhu untuk perhitungan kalor, kalor jenis, maupun


kapasitas kalo dapat dilakukan menggunakan alat. Salah satunya, yaitu
infrared thermometer. Infrared thermometer merupakan alat pengukuran
suhu digital yang dapat memudahkan dalam membaca suhu dari suatu zat.

1
2

Dalam dunia perindustrian, kalor dapat digunakan untuk memilih


material yang mempunyai ketahanan panas yang sesuai dengan suatu benda
yang akan diproduksi, membedakan produk berdasarkan tingkat kalor yang
dihasilkan, serta juga dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu
alat yang mempunyai fungsi untuk membantu proses produksi

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Suhu?
2. Apa itu Kalor?
3. Apa itu Pengukuran Suhu dengan Skala Suhu?
4. Apa itu Pengukuran Suhu dengan Konversi Skala Pengukuran Suhu?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian Suhu.
2. Memahami Pengertian Kalor
3. Mengetahui apa itu Pengukuran Suhu dengan Skala Suhu.
4. Mengetahui apa itu Pengukuran Suhu dengan Konversi Skala
Pengukuran Suhu.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Suhu1
Suhu adalah besaran fisika yang hanya dapat dirasakan. Tubuh kita
dapat merasakan suhu dalam bentuk rasa panas atau dingin. Ketika
menyentuh es, otak memberikan informasi rasa dingin. Ketika berada di terik
matahari, otak memberikan informasi rasa panas. Tampak di sini bahwa suhu
adalah ukuran derajat panas suatu benda.

Kenapa pada suhu lebih tinggi benda menjadi lebih panas? Pada suhu
lebih tinggi atom-atom atau molekul-molekul penyusun benda bergetar lebih
kencang. Akibatnya, energi yang dimiliki partikel menjadi lebih tinggi.
Ketika kita menyentuh benda tersebut maka akan terjadi perpindahan energi
dari partikel benda ke tangan kita. Akibatnya tangan merasakan lebih panas.

Pada saat udara panas, molekul-molekul udara bergerak lebih kencang.


Molekul-molekul ini menumbuk kulit kita lebih kencang sehingga kita
merasakan lebih panas. Sebaliknya, pada saat udara dingin, molekul-molekul
di udara bergerak lebih lambat. Molekul-molekul di kulit kita justru bergetar
lebih kencang. Ketika udara dingin bersentuhan dengan kulit maka sebagian
energi yang dimiliki atom-atom di kulit berpindah ke atom-atom di udara.
Getaran atom kulit menjadi lebih lambat sehingga kulit merasakan dingin.

1
Mikrajuddin Abdullah, Fisika Dasar 1 (Bandung : Institut Teknologi Bandung Press,
2016), h.824

3
4

1. Alat Ukur2
Berapakah suhu air yang baru dipanaskan 3 menit? Berapakah suhu udara
di luar ruangan saat ini? Berapakah suhu ruangan setelah AC dinyalakan
10 menit? Berapa suhu badan adik saat diserang demam? Bagaimana cara
mengetahuinya? Jawabnya hanya satu, yaitu melakukan pengukuran?

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dinamakan termometer.


Termometer telah dibuat dalam berbagai jenis. Jenis-jenis tersebut
disesuaikan dengan kegunaan masing-masing. Juga jangkauan pengukuran
satu termometer dengan termometer lainnya berbeda, sesuai dengan di
mana termometer itu akan digunakan. Termometer yang digunakan untuk
mengukur suhu tubuh hanya berjangkauan sekitar 30 oC – 50 oC.
Penyebabnya adalah tidak ada manusia yang memiliki suhu badan di
bawah 30 oC dan di atas 50 oC. Jadi akan percuma saja membuat skala di
bawah 30 oC dan di atas 50 oC.

Lihatlah gambar berikut yang menunjukkan sejumlah termometer yang


digunakan dalam rumah sakit, laboratorium, dan industri.

2
Mikrajuddin Abdullah, Fisika Dasar 1 (Bandung : Institut Teknologi Bandung Press,
2016), h.831.
5

 Kiri atas adalah contoh termometer untuk berbagai penggunaan.


Termometer untuk mengukur suhu badan. Jangakauan suhu yang
dapat diukur antara 30 oC sampai 50 oC. Karena percuma saja
membuat skala suhu di bawah 30 oC dan di atas 50 oC. Sudah
tubuh manusia tidak pernah di bawah 30 oC dan di atas 50 oC.
 Kanan atas adalah termometer untuk mengukur suhu dalam
percobaan di laboratorium sekolah. Biasanya termometer ini
memiliki skala suhu antara 0 oC sampai 100 oC sehingga dapat
digunakan untuk mengukur suhu dari es mencair sampai air
mendidih.
 Bawah kiri adalah termometer untuk mengukur suhu tungku. Pada
termometer ini jangkauan suhu terbesar yang dapat diukur adalah
600 F.
 Kanan bawah adalah termometer yang digunakan untuk mengukur
suhu benda yang sangat tinggi tanpa sentuhan langsung.
Pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan sifat gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan benda yang panas. Warna
cahaya yang dipancarkan benda panas tergantung pada suhu benda.
Jadi, dengan mengukur warna cahaya yang dipancarkan benda
tersebut maka suhu benda dapat ditentukan .

Dalam percobaan sederhana di laboratorium sekolah, suhu yang sering


digunakan biasanya antara 0 oC hingga 100 oC. Dalam beberapa industri,
suhu yang harus diukur bisa mencapai 2000 oC dan bisa serendah negatif
100 oC. Untuk kebutuhan ini diperlukan termometer jenis lain lagi. Dalam
beberapa laboratotium penelitian besar, para ahli sering mendinginkan
benda hingga suhu mendekatai 0 K. Untuk keperluan ini digunakan
termometer jenis lain lagi. Ketika mengukur benda yang suhunya sangat
tinggi, kita biasanya tidak mengukur suhu melalui sentuhan alat ukur
karena termometer dapat melunak, bengkok, atau bahkan mencair. Suhu
diukur tanpa sentuhan. Dan untuk keperluan ini pun digunakan alat ukur
yang jenis lain lagi.
6

2. Warna Suhu3
Warna suhu merepresentasikan penampakan visual cahaya. Konsep warna
suhu memiliki peran penting dalam bidang fotografi, pencahayaan,
videografi, penerbitan, manufaktur, astrofisika, dan sejumlah bidang lain
yang berkaitan dengan warna. Warna suhu berkaitan dengan peristiwa
radiasi benda. Jika benda dipanaskan maka warnanya akan berubah. Pada
suhu rendah warnanya merah dan pada suhu tinggi warnanya berubah
menjadi biru. Di tempat pandai besi, warna besi yang dibakar berubah
dari merah menjadi biru ketika suhu maskin tinggi. Kaitan antara warna
dan suhu benda inilah yang melahirkan konsep warna suhu.

Perhatikan gambar berikut yang memperlihatkan suhu dan warna yang


dihasilkan benda hitam ketika berada pada suhu tersebut. Tampak bahwa
makin tinggi suhu benda maka warnanya bergeser ke arah biru.

3
Mikrajuddin Abdullah, Fisika Dasar 1 (Bandung : Institut Teknologi Bandung Press,
2016), h.833.
7

B. Pengertian Kalor4
Kalor merupakan panas yang bisa berpindah dari benda yang memiliki
kelebihan kalor menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya
dinyatakan dalam suhu. Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan dengan
Joule. Satuan lainnya dinyatakan dengan kalori.
Kita juga perlu tahu pernyataan Kalor berikut ini:
 1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk
memanaskan sebanyak 1 kg air sebesar 1⁰C.
 1 kalori = 4.2 joule dan 1 joule = 0.24 kalori

1. Kalor Jenis
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1
gram zat untuk menaikkan suhu sebesar 1oC. Kalor jenis juga diartikan
sebagai kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima kalor.
Masing-masing benda mempunyai kalor jenis yang berbeda-beda. Satuan
kalor jenis ialah J/kgoC.

2. Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa
tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1oC. Satuan kapasitas kalor dalam
sistem international ialah J/K.

4
Mikrajuddin Abdullah, Fisika Dasar 1 (Bandung : Institut Teknologi Bandung Press,
2016), h.834
8

Perpindahan kalor juga bisa dihitung besarannya. Kita bisa menggunakan


rumus di bawah ini.

Rumus Kalor yang diterima atau dilepas Q = m.c.ΔT

Keterangan:

 Q   : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda (J)
 m   : massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
 c    : kalor jenis zat (J/kg⁰C)
 ΔT : perubahan suhu (⁰C)

Rumus Kalor Jenis: c = Q / m.ΔT

Keterangan:

 c = kalor jenis zat (J/kg⁰C)


 Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda
(Joule)
 m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
 ΔT = perubahan suhu (⁰C)

Rumus Kapasitas Kalor: C = Q / ΔT

Keterangan:

 C = kapasitas kalor (J/K)


 Q = banyaknya kalor (J)
 ΔT = perubahan suhu (K)
9

Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yaitu:
C = m. c

Keterangan:

 C = kapasitas kalor (J/K)


 m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
 c = kalor jenis zat (J/kg.K)
9
10

C. Pengukuran Suhu dengan Skala Suhu


1. Pengertian Skala Suhu5
Skala suhu ini digunakan agar semua orang di seluruh dunia
menyimpulkan nilai suhu yang sama maka perlu ditetapkan skala suhu
secara internasional. Banyak skala suhu yang telah diusulkan para ahli. Di
sini kita akan bahas beberapa saja.

a. Skala Reamur (diciptakan oleh Reamur 1731)


Pada saat menetapkan skala suhu, maka orang perlu menentukan dua
peristiwa di mana suhunya ditetapkan terlebih dahulu. Dua peristiwa
tersebut harus dapat dihasilkan ulang secara mudah dan teliti. Dua
peristiwa yang sering digunakan sebagai acuan penetapan adalah
peleburan es pada tekanan satu atmosfer dan air mendidih pada
tekanan satu atmosfer

Suhu peleburan es pada tekanan satu atmosfer sering disebut titik


acuan bawah dan suhu didih air pada tekanan satu atmosfer sering
disebut titik acuan atas.

Skala suhu Reamur ditetapkan sebagai berikut.


1) Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu
atmosfer ditetapkan sebagai suhu 0 derajat.
2) Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan satu
atmosfer diterapkan sebagai suhu 80.

5
Mikrajuddin Abdullah, Fisika Dasar 1 (Bandung : Institut Teknologi Bandung Press,
2016), h.825-827.
11

Jadi, ketika kita memanaskan es yang sedang melebur sehingg


menjadi air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfer (udara
terbuka) maka kita menaikkan suhu sebesar 80 derajat skala Reamur,
atau 80 oR.

b. Skala Celcius (diciptakan oleh Andres Celcius 1701-1744)


Cara penetapan skala suhu Celcius tidak beda jauh dengan cara
penetuan skala suhu Reamur. Skala suhu Celcius ditetapkan sebagai
berikut.
1) Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu
atmosfer ditetapkan sebagai suhu 0 derajat
2) Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan satu
atmosfer diterapkan sebagai suhu 100.

Jadi, ketika kita memanaskan es yang sedang melebur sehingga


menjadi air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfer kita
menaikkan suhu sebesar 100 derajat skala Celcius, atau 100 oC.

c. Skala Fahrenheit (diciptakan oleh Daniel Fahrenheit 1686-1736)


Penetapan skala suhu Fahrenheit sedikit berbeda dengan penetapan
skala Celcius dan Reamur. Skala suhu Fahrenheit ditetapkan sebagai
berikut.
1) Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu
atmosfer ditetapkan sebagai suhu 32 derajat
2) Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan satu
atmosfer diterapkan sebagai suhu 212.
Jadi, ketika kita memanaskan es yang sedang melebur sehingga
menjadi air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfer maka kita
menaikkan suhu sebesar (212 – 32) = 180 derajat skala Fahrenheit,
atau 180 oF.
12

d. Skala Kelvin (diciptakan oleh Daniel Kelvin 1848-1954)


Jika suhu zat terus didinginkan maka zat tersebut akan berubah wujud
dari gas menjadi cair, lalu berubah menjadi padat. Jika diturunkan
terus-menerus maka getaran atom-atom dalam zat makin lambat.
Ketika diturunkan lagi maka atom-atom zat tidak bergerak lagi. Untuk
semua zat yang ada di alam semesta didapatkan bahwa suhu ketika
semua partikel tidak bergerak lagi sama dengan -273 oC.

Skala suhu Kelvin ditetapkan sebagai berikut.


1) Suhu ketika partikel-partikel zat di alam semesta tidak
bergerak lagi dipilih sebagai titik acuan bawah. Suhu titik
acuan bawah ini diambil sebagai nol derajat mutlak atau nol
kelvin.
2) Besar kenaikan suhu untuk tiap kenaikan skala kelvin sama
dengan besar kenaikan suhu untuk tiap kenaikan skala celcius.

Dengan demikian, hubungan antara skala kelvin dan celius adalah


Skala kelvin = skala celcius + 273

 Suhu es murni melebur pada tekanan satu atmosfer adalah 0 o


C dan sama dengan 0 + 273 = 273 K
 Suhu air murni mendidih pada tekanan satu atmosfer adalah
100 oC dan sama dengan 100 + 273 = 373 K

Skala kelvin ditetapkan sebagai skala suhu dalam satuan SI.


13

2. Macam-macam termometer dengan masing masing skala. 6

3. Hubungan antara skala termomter Celcius, Reamur, Fahrenheit dan


Kelvin.

Celsius Reamur Fahrenheit Kelvin


Titik didih air 100oC 80oR 212oF 373oK
Titik beku Air 0oC 0oR 32oF 273oK
Rentang jarak 100 80 180 100
Pembanding 5 4 9 5

Perbandingan skala keempat termometer tersebut adalah :

C : R ( F – 32 ) : ( K – 273 ) = 5 : 4 : 9 : 5
Secara umum hubungan antara termometer yang satu dengan yang
lainnya adalah sebagai berikut:

6
Alkuinus Masygur, Suhu Dan Kalor (Surabaya : Universitas Katolik Widya
Mandala Press, 2016), h.114
14

D. Pengukuran Suhu dengan Konversi Skala Pengukuran Suhu7


Berapa kelvinkah sepuluh fahrenheit? Berapa reamurkah negatif 100 celcius?
Pertanyaan semacam ini akan sering kita jumpai. Beberapa negara
menggunakan skala fehrenheit sedangkan kita di Indonesia umumnya
menggunakan skala celcius. Pada bagian ini kita akan belajar cara
mengonversi suhu dalam berbagai skala di atas.
1. Metode Matematis Sederhana
Alat ukur suhu yang menampilkan dua skala secara bersamaan, yaitu
sebagai berikut.

Untuk memudahkan pemahaman tentang teknik konversi suhu, lihatlah


ilustrasi berikut untuk memudahkan konversi suhu dalam berbagai skala.

7
Mikrajuddin Abdullah, Fisika Dasar 1 (Bandung : Institut Teknologi Bandung Press,
2016), h.827-831
15

a. Konversi antara skala Celcius dan Reamur


Lihat dua pita yang sebelah atas. Perhatikan batas kiri dan kanan
pita sebagai titik acuan bawah dan titik acuan atas. Perhatikan pula
suatu suhu yang dinyatakan oleh garis di tengah pita. Ini adalah
suhu benda yang sama. Namun nilainya berbeda ketika
diungkapkan dalam skala berbeda. Jika diungkapkan dalam skala
reamur, nilainya tr, jika diungkapkan dalam skala celcius, nilainya
tc, dan seterusnya. Kita gunakan aturan perbandngan matematika
yang sederhana berikut ini

atau

b. Konversi antara Celcius dan Fahrenheit


Perhatikan pita kedua dan ketiga pada diatas. Perhatikan pula
suatu suhu yang dinyatakan oleh garis di tengah pita tersebut. Kita
gunakan aturan perbandingan matematika yang sederhana berikut.

atau

c. Konversi antara Reamur dan Fahrenheit


Perhatikan pita pertama dan ketiga pada diatas. Perhatikan pula
suatu suhu yang dinyatakan oleh garis di tengah pita tersebut. Kita
gunakan aturan perbandingan matematika yang sederhana berikut.

atau
16

d. Konversi antara Celsiud dan Kelvin


Perhatikan pita kedua dan keempat pada gambar diatas. Perhatikan
pula suatu suhu yang dinyatakan oleh garis di tengah pita. Kita
gunakan aturan perbandingan matematika yang sederhana berikut

atau

Contoh Soal
1. Pada gambar di atas suhu dinyatakan dalam satuan celcius, yaitu t c = 36,6 oC.

Dengan menggunakan persamaan di peroleh suhu dalam skala


reamur adalah?

2. Dengan menggunakan persamaan di peroleh suhu dalam skala


fahrenheit

3. Dengan menggunakan persamaan di peroleh suhu dalam skala


kelvin adalah?
17

2. Konversi Metode Perbandingan


Ada konsep pengerjaan masalah konversi suhu yang lain. Dimana kita
dapat lebih menggunakan perbandingan antar skala yaitu sebagai berikut.

Dari bagan di atas maka dapat disimpulkan perbandingan keempat


suhunya sebagai berikut.

C : R ( F – 32 ) : ( K – 273 ) = 5 : 4 : 9 : 5
Untuk konversi kita cukup mengingat-ingat perbandingan yang sudah
tertera di atas. Dari perbandingan diatas bisa dibuat rumus-rumus
konversi suhu sebagai berikut.

Perhatikan tabel rumus berikut :

Dari Ke Celcius Ke Reamur Ke Fahrenheit Ke Kelvin


4 9
Celcius (C) C Cx (C x ) + 32 C + 273.15
5 5
5 9 5
Reamur (R) Rx R (R x ) + 32 (R x ) + 273,5
4 4 4
5
5 4 (F – 32) x +
9
Fahrenheit (F) (F – 32) x (F – 32) x F
9 9
273.15
4 9
Kelvin (K) K – 273.15 (K-273,15) x (K – 273.15) x + 32 K
5 5
18

Contoh soal
1. Misalkan jika 30oC maka jika dikonversi ke reamur menjadi?
4
R=Cx
5
4
R = 30 x = 24oR
5

2. Misalkan dari 20º C jika dikonversikan ke fahrenheit adalah?


9
F = (C x ) + 32
5
9
F = (20 x ) + 32 = 68oF
5

3. Misalkan suhu 50oC jika dikonvesikan ke kelvin menjadi ?


K = C + 273.15
K = 50 + 273,15 = 323,15oK
18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Suhu adalah besaran fisika yang hanya dapat dirasakan. Ketika berada di terik
matahari, otak memberikan informasi rasa panas. Tampak di sini bahwa suhu
adalah ukuran derajat panas suatu benda.

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dinamakan termometer.


Termometer telah dibuat dalam berbagai jenis. Jenis-jenis tersebut
disesuaikan dengan kegunaan masing-masing.

Kalor merupakan panas yang bisa berpindah dari benda yang memiliki
kelebihan kalor menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya
dinyatakan dalam suhu. Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan dengan
Joule. Satuan lainnya dinyatakan dengan kalori.

Skala suhu digunakan agar semua orang di seluruh dunia menyimpulkan nilai
suhu yang sama maka perlu ditetapkan skala suhu secara internasional.
Banyak skala suhu yang telah diusulkan para ahli.

B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa Pendidikan Biologi tentunya kita wajib belajar
tentang ilmu sains lain, karen memag hubungan biologi sangatlah kuat dalam
unsur unsur ilmu pengetahuan alam. Tak terkecuali dalam fisika. Salah
satunya yaitu Suhu dan Kalor. Dimana kita wajib memahami apa itu konsep
dasar kalor dan suhu sebagaimana mestinya. Dan pengetahuan ini akan
berguna kelak di dunia pengajaran setelah menyandang gelar wisudawan dan
guru.

19
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Mikrajuddin.2016. Fisika Dasar 1. Bandung : Institut Teknologi


Bandung Press.

Masygur Alkuinus.2016. Suhu Dan Kalor. Bandung : Universitas Katolik Widya


Mandala.

Website yang diakses :


1. Rumus Hitung
https://rumushitung.com/2016/02/20/pengukuran-suhu-dan-konversi-
satuannya/
2. Ruang Guru
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-kalor-dan-rumusnya

20

Anda mungkin juga menyukai