Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Perbedaan suhu dan kalor , menghitung konversi suhu dan penerapan azaz
black dalam penyelesaian kalor
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar fisika sd
Dosen pengampu : Dra. Zuryanty,M.Pd

Oleh:
Nia Aprilia
(21129266)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan panulisan makalah  ini
yang berjudul “Suhu dan Kalor”.

Selawat beriringkan salam juga tidak lupa kami sampaikan kepada Nabi kita Muhammad
SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran beliaulah kita dapat menuntut ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan maupun isi
yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun sehingga kami dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya.
Amiin Yarabbal ‘alamin.

Bukittinggi, 11 oktober 2021

NIA APRILIA
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. suhu dan kalor..........................................................................
B. Azaz black…………........................................................................
C. Menghitung konversi suhu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.....................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnyaenergi kinetik translasi rata-
rata molekul dalam sistem gas ; suhu diukurdengan menggunakan termometer (kamus kimia :
balai putaka : 2002).
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggisuhu suatu benda, semakin
panas benda tersebut. Secara mikroskopis,suhu menunjukkanenergiyang dimiliki oleh suatu
benda. Setiapatom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentukperpindahan maupun gerakan di tempat berupagetaran. Makin tingginyaenergi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Sebagai contoh, ketika kita memanaskan sebuah besi ataualumanium maka akan terjadi proses
pemuaian pada besi tersebut. Ketikakita mendinginkan air sampai pada suhu dibawah nol derajat
maka airtersebut akan membeku. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibatadanya perubahan
suhu disebut sifat termometrik.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian suhu dan kalor ?
2.      Apa perbedaan suhu dan kalor ?
3.      Menjelaskan keunggulan dan kelemahan berbagai alat ukur suhu?
4.      Mengkonversikan skala berbagai termometer ?
5.      Menjelaskan keterkaitan perubahan wujud dengan suhu dan kalor?
6.      Menjelaskan cara perpindahan kalor ?
7.      Menghitung pemuaian serta koefisien pengukurannya ?
8.      Menjelaskan Asas Black ?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian suhu dan kalor
2.      Mengetahui perbedaan suhu dan kalor
3.      Mengetahui keunggulan dan kelemahan alat ukur suhu
4.      Dapat mengkonversikan skala berbagai termometer
5.      Mengetahui keterkaitan perubahan wujud dengan suhu dan kalor
6.      Mengetahui cara perpindahan kalor
7.      Menghitung pemuaian seta koefisien pengukuranya
8.      Mengetahui Asas Black
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Suhu dan Kalor


Suhu merupakan derajat panas sebuah benda yang ditunjukkan oleh besaran. Termometer adalah
alat untuk mengukur suhu. Ada berbagai macam termometer untuk mengukur suhu. Yang
pertama dan paling sering dipakai adalah termometer air raksa. Kedua adalah thermometer
alkohol yang digunakan untuk mengukur suhu lebih rendah, yaitu sekitar titik beku hingga 1300
C. Yang lainnya adalah termoelemen, pirometer optik (untuk temperatur tinggi), termometer Six
Bellani, termostat untuk mengukur suhu ruangan, termometer diferensial.
Kalor  merupakan salah satu bentuk energi atau tenaga yang berhubungan dengan panas atau
suhu suatu benda.
Benda yang diberi kalor suhunya akan naik. Sementara itu, benda yang melepas kalor suhunya
akan turun. Jika benda yang bersuhu lebih tinggi dicampur dengan benda bersuhu rendah, maka
setelah beberapa saat akan dicapai suhu yang sama.
Hal-hal yang mempengaruhi kenaikan suhu suatu benda
·         Kenaikan suhu sebanding dengan panas
·         Kenaikan suhu berbanding terbalik dengan jumlah air
·         Kenaikan suhu bergantung jenis zat

B.     Perbedaan Suhu dan Kalor

Perbedaan Suhu Dan Kalor Kalor merupakan suatu bentuk energi yang besarannya dapat diukur
menggunakan suatu pengukur suhu. Terdapat 4 jenis satuan suhu yang dipakai di seluruh dunia,
Celcius, Reamur, Farenheit, dan Kelvin. Satuan Internasional untuk satuan suhu adalah Kelvin.
Suhu sendiri merupakan suatu pengukuran yang digunakan untuk menunjukan seberapa banyak
energi panas yang ada pada suatu tempat. Ingat !! yang diukur adalah seberapa panas tempat
tersebut bukannya seberapa dingin. Panas dapat diukur tetapi dingin tidak dapat diukur !!
Sebagaimana halnya Energi pada umumnya, maka energi kalor atau energi panas dapat berubah
bentuk dari satu bentuk ke bentuk lain. Contohnya terjadi pada pembangkit listrik tenaga panas
bumi, yang mengubah energi panas menjadi energi listrik.
Dengan energi kalor kita bahkan dapat mengubah wujud suatu zat. Seperti contohnya, lilin yang
dipanasi lama kelamaan akan meleleh, hal ini berarti panas mengubah wujud lilin yang tadinya
padat menjadi cair. Contoh lain terjadi ketika kita merebus air, jika air kita panaskan secara terus
menerus maka lama kelamaan air akan menguap menjadi uap air, hal ini mengubah bentuk air
yang berbentuk cairan menjadi uap air yang berbentuk gas.
     Q = M. C. Δ T    ( digunakan untuk menghitung energi kalor pada fase kenaikan suhu ) ket :

1.      Suhu hanya merupakan kadar kelembaban dan panas dingin yang terasa meski tanpa
bersentuhan, sementara kalor adalah suatu perpindahan energi dari suhu tinggi ke yang lebih
rendah ketika dua benda bersentuhan. Kalor hanya dapat berpindah ketika ada dua benda yang
bersentuhan.
2.      Suhu adalah panas dinginnya suatu benda. Suhu biasa disebut temperatur.
Sedangkan kalor adalah energi panas yang dimiliki suatu benda. Kalor adalah energi yang
satuannya joule atau kalori.

C. .     Keterkaitan perubahan wujud dengan suhu dan kalor

    Perpindahan Kalor


                        Konduktor adalah zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik,
sedangkan isolator adalah kebalikannya, yaitu zat yang sukar menghantarkan kalor. Dari hasil
percobaan diperoleh bahwa perpindahan kalor secara konduksi bergantung pada jenis logam,
luas penampang penghantar kalor, perbedaan suhu antar ujung-ujung logam, serta panjang
penghantar yang dilalui oleh kalor tersebut. Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara,
yaitu :

a.       Konduksi
                    Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat perantara selama terjadi perpindahan
kalor, tetapi tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat perantaranya. Contoh:
a. Memasak air menggunakan panci logam. Panas panci yang berasal dari kompor yang
digunakan saat memasak.
b.  Membuat kopi atau minuman panas.
c.  Membakar besi, logam, dan sejenisnya
d. Saat menyetrika baju, panas yang berasal dari setrika berpindah ke baju karena digosokkan
secara langsung sehingga baju menjadi hangat.
e. Ketika memegang gelas yang panas, maka telapak tangan kita akan menerima panas dari gelas
tersebut.
                   
b.      Konveksi
                    Adalah proses perpindahan kalor yang terjadi yang disertai dengan
perpindahan pergerakan fluida itu sendiri. Ada 2 jenis konveksi, yaitu konveksi alamiah dan
konveksi paksa. Pada konveksi alamiah pergerakan fluida terjadi karena perbedaan massa jenis,
sedangkan pada konveksi paksa terjadinya pergerakan fluida karena ada paksaan dari luar.
Contoh konveksi alamiah : nyala lilin akan menimbulkan konveksi udara disekitarnya, air yang
dipanaskan dalam panci, terjadinya angin laut dan angin darat, dsb. Contoh konveksi paksa :
sistim pendingin mobil, pengering rambut, kipas angin, Besar laju kalor ketika sebuah benda
panas memindahkan kalor ke fluida di sekitarnya adalah berbanding lurus dengan luas
permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu antara benda dengan
fluida.
c.        Radiasi
  Adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Pada radiasi, kalor atau
energi merambat tanpa membutuhkan zat perantara, berbeda halnya dengan konduksi
atau konveksi yang selalu membutuhkan medium.
   Sebenarnya setiap benda memancarkan dan menyerap energi radiasi. Benda panas ada yang
berpijar dan ada juga yang tidak berpijar. Kedua benda tersebut memencarkan/meradiasikan
energi kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan berbagai panjang
gelombang. Yosef Stefan menemukan bahwa laju rambat kalor secara radiasi tiap satu satuan
luas permukaan benda begantung pada sifat dan suhu permukaan benda. Benda yang mengkilap
lebih sukar memencarkan kalor daripada benda yang hitan dan kusam. Keadaan tersebut juga
berlaku untuk benda yang menyerap kalor. Benda yang permukaannnya mengkilap lebih sukar
menyerap kalor daripada benda yang permukaannnya hitam dan kusam. Jadi dapat dikatakan
bahwa benda hitam dan kusam merupakan pemancar dan penyerap kalor yang baik. Contoh:
a.       Tubuh terasa hangat ketika dekat dengan api atau jenis panas lainnya. Misalkan saat tangan kita
didekatkan pada kompor gas yang sedang menyala, hangatnya tubuh ketika dekat dengan api
unggun dan lainnya
b.      Panas matahari sampai ke bumi meski melewati ruang hampa
c.       Menjemur pakaian memanfaatkan perpindahan panas secara radiasi
d.      Menetaskan telur ayam/bebek dengan lampu
e.      Menjemur pakaian saat siang hari

D)    Azas Black


Teori kalorik menyatakan bahwa setiap benda mengandung sejenis zat alir (kalorik) yang tidak
dapat dilihat oleh mata manusia. Teori ini diperkena lkan oleh Antoine Lavoiser. Teori ini juga
menyatakan bahwa benda yang suhunya tinggi mengandung lebih banyak kalor dari pada benda
yang suhunya rendah. Ketika kedua benda disentuhkan, benda yang suhunya tinggi akan
kehilangan sebagian kalor yang diberikan kepada benda bersuhu rendah. Akhirnya para ilmuwan
mengetahui bahwa kalor sebenarnya merupakan ssalah satu bentuk energi.
Karena merupakan energi maka berlaku prinsip kekekalan energi yaitu bahwa semua bentuk
energi adalah ekivalen (setara) dan ketika sej umlah energi hilang, proses selalu disertai dengan
munculnya sejumlah energi yang sama dalam bentuk lainnya.

Cincin serat fiber yang memisahkan kedua bejana  Suhu (ºC) tutup kayu adalah penghantar panas
yang jelak. Ruang antara kedua dinding bejana berisi udara yang berfungsi sebagai isolator kalor
sebab udara adalah penghantar kalor yang jelek.
Sebuah bahan contoh panas yang kalor jenisnya diketahui dicelupkan ke dalam air dingin yang
terdapat dalam bejana bagian dalam. Kalor jenis zat dapat dihitung dengan mengukur massa air
dingin, massa bahan contoh, massa kalorimeter (bejana dalam) dan mengukur suhu air dan bahan
contoh sebelum dan sesuah pencampuran.
E. Menghitung Konversi suhu

Rumus Konversi Suhu


Rumus perhitungan yang digunakan dalam konversi suhu online ini mengacu kepada persamaan
yang berlaku dalam hukum fisika.
- Konversi suhu Celcius (C)
1. Rumus konversi suhu Celcius ke Fahrenheit: 
        ⁰F = (9/5) × ⁰C + 32
2. Rumus konversi suhu Celcius ke Kelvin:
        K= ⁰C + 273,15
3. Rumus konversi suhu Celcius ke Reamur:
        ⁰R = (4/5) ⁰C
4. Rumus konversi suhu Celcius ke Rankine:
        ⁰Ra = (⁰C + 273.15) × 9/5

- Konversi suhu Fahrenheit (F)


1. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Celcius:
        °C = (°F - 32) × 5/9
2. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Kelvin:
        K = (°F + 459.67) × 5/9
3. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Reamur:
        R =  4/9 (F-32)
4. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Rankine:
        °Ra = °F + 459.67

- Konversi suhu Kelvin (K)


1. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Celcius:
        °C= K - 273.15
2. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Fahrenheit
°F = (K × 9/5) - 459.67
3. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Reamur:
         °R = 4/5 (K - 273)
4. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Rankine:
        °Ra = K × 9/5

- Konversi suhu Reamur (R)


1. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Celcius:
        °C = °R / 0,8
2. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Fahrenheit:
        °F = (°R × 2,25) + 32
3. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Kelvin:
        K = (°R / 0,8) + 273,15
4. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Rankine:
        °Ra = (°R × 2,25) + 491,67

- Konversi suhu Rankine (Ra)


1. Rumus konversi suhu dari Rankine ke Celcius:
        °C = (°Ra - 491.67) × 5/9
2. Rumus konversi suhu dari Rankine ke Fahrenheit:
        °F = °Ra - 459.67
3. Rumus konversi suhu dari Rankine ke Kelvin:
        K = °Ra × 5/9
4. Rumus konversi suhu dari Rankine ke Reamur:
        °R = (°Ra / 1,8 + 273,15) × 0,8
Contoh Soal (2) Konversi °C ke °K
Berdasarkan soal nomor (1), apabila Xiao melakukan konversi suhu hasil pengukuran miliknya
menjadi °K maka berapakah nilainya?
Jawaban :
Suhu °K = °C + 273°
Suhu °K = 25° + 273° = 298 °F
Contoh Soal (3) Konversi °C ke °R
Setelah waktu berjalan 3 jam, Xiao memutuskan melakukan pengukuran ulang sehingga
termometer miliknya menunjukkan suhu udara bernilai 30°C. Berapakah suhu udara hasil ukur
Xiao dalam Reamur?
Jawaban :
Suhu °R = (4/5)°C
Suhu °R = (4/5)(30°) = 24 °R
Contoh Soal (4) Konversi °K ke °C
Seorang bernama Whitebeard memasak air dalam panci sehingga suhunya menjadi 373°K. Jika
air milik Whitebeard diukur dalam skala Celsius, maka hasilnya akan menunjukkan nilai?
Jawaban :
Suhu Air °C = °K – 273°
Suhu Air °C = 373° – 273° = 100 °C
Contoh Soal (5) Konversi °K ke °F
Berdasarkan contoh soal (4) hitunglah suhu air Whitebeard dalam besaran Fahrenheit!
Jawaban :
Suhu Air °C = [(9/5)(°K – 273°)] + 32°
Suhu Air °C = [(9/5)(373° – 273°)] + 32°
Suhu Air °C = [(9/5)(100°)] + 32° = 180° + 32° = 212 °F
Contoh Soal (6) Konversi °K ke °R
Tak berselang lama setelah Whitebeard mengukur suhu air miliknya, datanglah Blackbeard.
Kemudian Ia memasukkan termometer Reamur ke panci Whitebeard. Seharusnya berapakah
hasil pengukuran suhu Blackbeard?
Jawaban :
Suhu Air °R = [(4/5)(°K-273°)]
Suhu Air °R = [(4/5)(373°-273°)] = (4/5)(100°) = 80 °R
Contoh Soal (7) Konversi °F ke °C
Pada suatu hari, suhu di negara India menjadi sangat tinggi. Ketika dilakukan pengukuran
ternyata hasilnya menunjukkan angka 122°F. Berapakah suhu di India tersebut jika di konversi
menjadi berskala Celcius?
Jawaban :
Suhu India °C = (5/9)(°F – 32°)
Suhu India °C = (5/9)(122° – 32°) = (5/9) 90° = 50 °C
Contoh Soal (8) Konversi °F ke °K
Apabila data contoh soal (7) diubah ke skala Kelvin, berapakah nilainya?
Jawaban :
Suhu India °K = [(5/9)(°F – 32°)] + 273°
Suhu India °K = [(5/9)(122° – 32°)] + 273° = (5/9) 90° + 273° = 323 °K
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas suhu atau temperatur benda adalah besaran yang menyatakan derajat
panas suatu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi, sedangakan benda yang
diinginkan memiliki suhu yang rendah.
Kalora dalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya
lebih rendah ketika dua benda bersentuhan. Besar kalor yang diberikan pada sebuah benda yang
digunakan untuk menaikkan suhu tergantung pada :
1)      Massa benda
2)      Kalor jenis benda
3)      Perbedaan suhu kedua benda
Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1)      Konduksi
2)      Konveksi
3)      Radiasi
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu
pemuaian pada zat padat, pada zat cair, pada zat gas.

B. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, kita tahu
apa itu materi dan bagaimana perubahannya, sehingga materi tersebut bisa bermanfaat di dunia
ini.dan semoga kita lebih kritis lagi dalam membedakan suhu dan kalor .
DAFTAR PUSTAKA
https://makalah-update.blogspot.com/2012/12/pengertian-suhu-dan-kalor.html
https://sicantikunyuunyu.blogspot.com/2018/08/maklaha-suhu-dan-kalor.html
[1] Script php Kalkulator di atas  diadopsi dari catatanbelajar.com
[2] WMO. Guide to Meteorological Instruments and Methods of Observation
[3] [Kelas Fisika]
https://www.kursiguru.com/contoh-soal-konversi-suhu/

Anda mungkin juga menyukai