Perbedaan suhu dan kalor , menghitung konversi suhu dan penerapan azaz
black dalam penyelesaian kalor
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar fisika sd
Dosen pengampu : Dra. Zuryanty,M.Pd
Oleh:
Nia Aprilia
(21129266)
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan panulisan makalah ini
yang berjudul “Suhu dan Kalor”.
Selawat beriringkan salam juga tidak lupa kami sampaikan kepada Nabi kita Muhammad
SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran beliaulah kita dapat menuntut ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan maupun isi
yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun sehingga kami dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya.
Amiin Yarabbal ‘alamin.
NIA APRILIA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. suhu dan kalor..........................................................................
B. Azaz black…………........................................................................
C. Menghitung konversi suhu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.....................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnyaenergi kinetik translasi rata-
rata molekul dalam sistem gas ; suhu diukurdengan menggunakan termometer (kamus kimia :
balai putaka : 2002).
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggisuhu suatu benda, semakin
panas benda tersebut. Secara mikroskopis,suhu menunjukkanenergiyang dimiliki oleh suatu
benda. Setiapatom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentukperpindahan maupun gerakan di tempat berupagetaran. Makin tingginyaenergi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Sebagai contoh, ketika kita memanaskan sebuah besi ataualumanium maka akan terjadi proses
pemuaian pada besi tersebut. Ketikakita mendinginkan air sampai pada suhu dibawah nol derajat
maka airtersebut akan membeku. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibatadanya perubahan
suhu disebut sifat termometrik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian suhu dan kalor ?
2. Apa perbedaan suhu dan kalor ?
3. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan berbagai alat ukur suhu?
4. Mengkonversikan skala berbagai termometer ?
5. Menjelaskan keterkaitan perubahan wujud dengan suhu dan kalor?
6. Menjelaskan cara perpindahan kalor ?
7. Menghitung pemuaian serta koefisien pengukurannya ?
8. Menjelaskan Asas Black ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian suhu dan kalor
2. Mengetahui perbedaan suhu dan kalor
3. Mengetahui keunggulan dan kelemahan alat ukur suhu
4. Dapat mengkonversikan skala berbagai termometer
5. Mengetahui keterkaitan perubahan wujud dengan suhu dan kalor
6. Mengetahui cara perpindahan kalor
7. Menghitung pemuaian seta koefisien pengukuranya
8. Mengetahui Asas Black
BAB II
PEMBAHASAN
Perbedaan Suhu Dan Kalor Kalor merupakan suatu bentuk energi yang besarannya dapat diukur
menggunakan suatu pengukur suhu. Terdapat 4 jenis satuan suhu yang dipakai di seluruh dunia,
Celcius, Reamur, Farenheit, dan Kelvin. Satuan Internasional untuk satuan suhu adalah Kelvin.
Suhu sendiri merupakan suatu pengukuran yang digunakan untuk menunjukan seberapa banyak
energi panas yang ada pada suatu tempat. Ingat !! yang diukur adalah seberapa panas tempat
tersebut bukannya seberapa dingin. Panas dapat diukur tetapi dingin tidak dapat diukur !!
Sebagaimana halnya Energi pada umumnya, maka energi kalor atau energi panas dapat berubah
bentuk dari satu bentuk ke bentuk lain. Contohnya terjadi pada pembangkit listrik tenaga panas
bumi, yang mengubah energi panas menjadi energi listrik.
Dengan energi kalor kita bahkan dapat mengubah wujud suatu zat. Seperti contohnya, lilin yang
dipanasi lama kelamaan akan meleleh, hal ini berarti panas mengubah wujud lilin yang tadinya
padat menjadi cair. Contoh lain terjadi ketika kita merebus air, jika air kita panaskan secara terus
menerus maka lama kelamaan air akan menguap menjadi uap air, hal ini mengubah bentuk air
yang berbentuk cairan menjadi uap air yang berbentuk gas.
Q = M. C. Δ T ( digunakan untuk menghitung energi kalor pada fase kenaikan suhu ) ket :
1. Suhu hanya merupakan kadar kelembaban dan panas dingin yang terasa meski tanpa
bersentuhan, sementara kalor adalah suatu perpindahan energi dari suhu tinggi ke yang lebih
rendah ketika dua benda bersentuhan. Kalor hanya dapat berpindah ketika ada dua benda yang
bersentuhan.
2. Suhu adalah panas dinginnya suatu benda. Suhu biasa disebut temperatur.
Sedangkan kalor adalah energi panas yang dimiliki suatu benda. Kalor adalah energi yang
satuannya joule atau kalori.
a. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat perantara selama terjadi perpindahan
kalor, tetapi tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat perantaranya. Contoh:
a. Memasak air menggunakan panci logam. Panas panci yang berasal dari kompor yang
digunakan saat memasak.
b. Membuat kopi atau minuman panas.
c. Membakar besi, logam, dan sejenisnya
d. Saat menyetrika baju, panas yang berasal dari setrika berpindah ke baju karena digosokkan
secara langsung sehingga baju menjadi hangat.
e. Ketika memegang gelas yang panas, maka telapak tangan kita akan menerima panas dari gelas
tersebut.
b. Konveksi
Adalah proses perpindahan kalor yang terjadi yang disertai dengan
perpindahan pergerakan fluida itu sendiri. Ada 2 jenis konveksi, yaitu konveksi alamiah dan
konveksi paksa. Pada konveksi alamiah pergerakan fluida terjadi karena perbedaan massa jenis,
sedangkan pada konveksi paksa terjadinya pergerakan fluida karena ada paksaan dari luar.
Contoh konveksi alamiah : nyala lilin akan menimbulkan konveksi udara disekitarnya, air yang
dipanaskan dalam panci, terjadinya angin laut dan angin darat, dsb. Contoh konveksi paksa :
sistim pendingin mobil, pengering rambut, kipas angin, Besar laju kalor ketika sebuah benda
panas memindahkan kalor ke fluida di sekitarnya adalah berbanding lurus dengan luas
permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu antara benda dengan
fluida.
c. Radiasi
Adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Pada radiasi, kalor atau
energi merambat tanpa membutuhkan zat perantara, berbeda halnya dengan konduksi
atau konveksi yang selalu membutuhkan medium.
Sebenarnya setiap benda memancarkan dan menyerap energi radiasi. Benda panas ada yang
berpijar dan ada juga yang tidak berpijar. Kedua benda tersebut memencarkan/meradiasikan
energi kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan berbagai panjang
gelombang. Yosef Stefan menemukan bahwa laju rambat kalor secara radiasi tiap satu satuan
luas permukaan benda begantung pada sifat dan suhu permukaan benda. Benda yang mengkilap
lebih sukar memencarkan kalor daripada benda yang hitan dan kusam. Keadaan tersebut juga
berlaku untuk benda yang menyerap kalor. Benda yang permukaannnya mengkilap lebih sukar
menyerap kalor daripada benda yang permukaannnya hitam dan kusam. Jadi dapat dikatakan
bahwa benda hitam dan kusam merupakan pemancar dan penyerap kalor yang baik. Contoh:
a. Tubuh terasa hangat ketika dekat dengan api atau jenis panas lainnya. Misalkan saat tangan kita
didekatkan pada kompor gas yang sedang menyala, hangatnya tubuh ketika dekat dengan api
unggun dan lainnya
b. Panas matahari sampai ke bumi meski melewati ruang hampa
c. Menjemur pakaian memanfaatkan perpindahan panas secara radiasi
d. Menetaskan telur ayam/bebek dengan lampu
e. Menjemur pakaian saat siang hari
Cincin serat fiber yang memisahkan kedua bejana Suhu (ºC) tutup kayu adalah penghantar panas
yang jelak. Ruang antara kedua dinding bejana berisi udara yang berfungsi sebagai isolator kalor
sebab udara adalah penghantar kalor yang jelek.
Sebuah bahan contoh panas yang kalor jenisnya diketahui dicelupkan ke dalam air dingin yang
terdapat dalam bejana bagian dalam. Kalor jenis zat dapat dihitung dengan mengukur massa air
dingin, massa bahan contoh, massa kalorimeter (bejana dalam) dan mengukur suhu air dan bahan
contoh sebelum dan sesuah pencampuran.
E. Menghitung Konversi suhu
B. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, kita tahu
apa itu materi dan bagaimana perubahannya, sehingga materi tersebut bisa bermanfaat di dunia
ini.dan semoga kita lebih kritis lagi dalam membedakan suhu dan kalor .
DAFTAR PUSTAKA
https://makalah-update.blogspot.com/2012/12/pengertian-suhu-dan-kalor.html
https://sicantikunyuunyu.blogspot.com/2018/08/maklaha-suhu-dan-kalor.html
[1] Script php Kalkulator di atas diadopsi dari catatanbelajar.com
[2] WMO. Guide to Meteorological Instruments and Methods of Observation
[3] [Kelas Fisika]
https://www.kursiguru.com/contoh-soal-konversi-suhu/