Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UTS PRAKTIK MENGAJAR

MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA

Dosen Pengampu : Ro’yal Aini M.Si

NAMA : DEDI IRAWAN


NIM : 210805014
PROGRAM STUDIDI : S1 PENDIDIKAN IPA

INSTITUT PENDIDIKAN NUSANTARA GLOBAL


PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
LOMBOK TENGAH
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr...Wb...
Pertama – Tama Segala Puji Bagi ALLAH SWT.Yang Memiliki Sekalian Alam Dan
Juga Yang Telah Memberikan Kita Beribu-ribu Macam Nikmat Sehingga Kita Tidak Dapat
Menghitungnya. Karna Berkat Nikmatnya Allhamdulillah Tugas Ini Bisa Selesai, Dengan
Selalu Senantiasa Mengharapkan Ridho Dan Ampunanya.
Kedua Kalinya Solawat Serta Salam Tak Lupa Pula Kita Haturkan Kepada
Junjungan Alam Nabi Besar Kita Yakni NABI MUHAMMAD SAW. Yang Telah Membawa
Agama Yang Mulia Ini Dari Jalan Yang Berliku – Liku Menuju Jalan Yang Lurus Yak Ni
Ihdinnassirotollmustakin.
Dalam Penyusunan Laporan Ini, Saya Menyadari Bahwa Hasil Tugas Ini Masih
Jauh Dari Kata Sempurna. Sehingga Saya Selaku Penyusun Sangat Mengharapkan Kritik Dan
Saran Yang Membangun Dari Pembaca Sekalian. Akhir Kata Semoga Makalah Ini Dapat
Memberikan Manfaat Bagi Saya Maupun Sodara – Sodari Sekalian.

Praya, 22 april 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KALOR......................................................................................
1. Macam-macam perpindahan kalor.......................................................................
a. Konduksi..................................................................................................
b. Konveksi..................................................................................................
c. Radiasi......................................................................................................
B. EXSPERIMEN ...................................................................................................
BAB PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalor

Kalor merupakan bentuk energi panas atau jumlah panas yang ada dalam sebuah
benda. Perpindahan kalor merupakan kalor yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor antara benda satu ke benda
lainnya dapat berupa hantara (konduksi), penyinaran (radiasi), dan aliran (konveksi).
Suhu adalah suatu nialai yang dapat terukur dengan termometr, sedangkan kalor
adalah energi yang mengalir pada suhu benda tersebut ke benda lainnya. Menurut SI atau
MKS, satuan kalor adalah joule (J) sedangkan menurut CGS satuan kalor adalah energi dan
untuk beberapa jenis makanan menggunakan satuan kalori. Dapat dihitung bahwa satu kalori
adalah jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 gram air hangat sampai
naik menjadi 1 derajat celcius (◦C). Jadi dapat dikatakan satu kalori = 4,184 J atau biasa
dibulatkan menjadi 4,2 J.
Pengertian kalor juga dapat disebut sebagai energy panas yang dimiliki oleh suatu zat
tertentu yang untuk mendeteksinya perlu menggunakan alat pengukur suhu benda tersebut.
Grameds bisa perhatikan pada air panas yang dibiarkan diudara terbuka maka lama-kelamaan
akan mendingin karena ada kalor yang dilepaskan dari zat air ke udara. Hal yang mampu
mempengaruhi kenaikan dan penurunan suhu pada benda adalah jumlah kalor, massa benda
dan jenis benda itu sendiri.
Kalor secara alami akan berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu lebih rendah, sehingga bersifat cenderung menyamakan suhu kedua benda jika saling
bertemu atau bersentuhan. Jika suhu suatu benda itu tinggi maka kalor yang dikandungnya
pun sangat besar. Sebaliknya, jika suhu suatu benda rendah maka kalornya pun sedikit. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya kalor yang ada pada benda atau zat menyesuaikan
dengan 3 faktor, yakni massa zat, jenis zat (kalor jenis), dan perubahan suhu.
Kalor kemudian bisa menaikan atau menurunkan suhu, jadi semakin besar kenaikan
suhu, kalor yang diterima pun semakin banyak. Sebaliknya, kenaikan suhu yang kecil akan
membuat kalor yang diterima juga sedikit. Itu artinya, hubungan kalor (Q) akan berbanding
lurus atau sebanding dengan kenaikan suhu (∆ T), jika massa (m) dan kalor jenis zat ( c)
suatu benda itu tetap.
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari benda dengan suhu
yang lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah jika keduanya dipertemukan atau
bersentuhan. Dua benda yang memiliki suhu yang berbeda ketika dipertemukan maka akan
muncul kalor yang mengalir atau berpindah.

1. Macam-Macam Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor memiliki 3 macam perpindahan antara lain: konduksi, konveksi, dan
radiasi.
a) Konduksi (Aliran)
Konduksi merupakan perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami
perpindahan. Apabila ujung sebatang logam dipanaskan di atas api, maka ujung yang lain
akan menjadi panas. Hal ini menunjukkan kalor berpindah ke bagian yang memiliki suhu
yang lebih rendah.

Memanaskan ujung logam akan membuat partikel logam membuat getaran pada
partikel lain yang terhubung dengannya. Itulah sebabnya semua partikel logam akan bergetar
meskipun hanya satu ujung logam yang dipanaskan karena hal ini merangsang terjadinya
perpindahan kalor.

Contoh lain yang terjadi pada jenis perpindahan konduksi adalah saat memegang
kembang api yang sedang dibakar, knalpot motor menjadi panas setelah motor dinyalakan,
tutup panci yang ikut panas saat digunakan untuk memasak, mentega yang meleleh saat
dipanaskan, dan sebagainya. Dari keterangan diatas maka dapat ditampilkan persamaan untuk
perpindahan kalor dengan cara konduksi dengan rumus berikut ini:

Laju Kalor = Q/t = kA (T2 – T1)/x


Contoh:

 tutup panci yang menjadi panas ketika digunakan untuk memasak.


 Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda
dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang sedang dibakar.
 Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.
 Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.

b) Konveksi (Hantaran)
Konveksi merupakan perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut
berpindah. Jika partikelnya berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, maka akan terjadi
konveksi. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).

Konveksi Secara Ilmiah: Adalah perpindahan konveksi yang disebabkan oleh adanya
gaya apung tanpa faktor luar dan dipengaruhi adanya perbedaan jenis benda. Misalnya yang
terjadi pada pemanasan air, dimana massa jenis partikel air yang sudah panas akan naik
menjauh dari api dan kemudian digantikan dengan partikel zat air lain yang suhunya lebih
rendah. Proses tersebut menyebabkan semua partikel zat dapat panas secara keseluruhan
secara sempurna.

Konveksi Paksa: Adalah perpindahan konveksi yang terjadi karena ada pengaruh
faktor luar seperti tekanan dan perpindahan kalor terjadi dengan cara paksa atau disengaja. Itu
artinya panas kalor dipaksa untuk berpindah ke tempat yang dituju dengan bantuan faktor
luar seperti tekanan. Misalnya yang terjadi pada kipas angin yang membawa udara dingin ke
tempat yang panas, radiator mobil yang memiliki sistem pendingin mesin, dan contoh
lainnya.

Contoh perpindahan secara konveksi antara lain seperti, gerakan naik turun air saat
dipanaskan, gerakan naik turun biji kacang hijau saat direbus, terjadinya angin darat dan
angin laut, gerakan balon udara, asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi ke udara,
dan contoh lainnya. Dari keterangan diatas maka dapat ditampilkan persamaan untuk
perpindahan kalor dengan cara konveksi dengan rumus berikut ini:

Laju Kalor = Q/t = hA (T2 – T1)


Contoh terjadinya konveksi:

 Gerakan naik dan turun air ketika saat dipanaskan.


 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai, dan lainnya pada saat dipanaskan.
 Terjadinya angin darat dan angin laut.
 Gerakan balon udara.
 Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

c) Radiasi (Pancaran)
Radiasi yaitu merupakan perpindahan panas tanpa zat perantaranya. Radiasi juga biasanya
dapat disertai cahaya. Sebenarnya setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi
kalor, namun besarnya bergantung pada suhu benda dan warna zat benda tersebut. Semakin
panas benda dibandingkan dengan suhu lingkungan sekitarnya, maka akan semakin besar
pula kalor yang diradiasikan ke sekitarnya. Jadi semakin luas permukaan benda panas
membuat semakin panas pula kalor yang diradiasikan ke sekitarnya.
Dari keterangan diatas maka dapat ditampilkan persamaan untuk perpindahan kalor
dengan cara radiasi dengan rumus berikut ini:
Laju Kalor = Q/t = σeAT4
Contoh terjadinya radiasi:

 Panas matahari sampai ke bumi, walau hanya melalui ruang hampa.


 Tubuh terasa hangat pada saat berada di dekat sumber api.
 Menetaskan telur unggas dengan lampu.
 Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.

Anda mungkin juga menyukai