DISUSUN OLEH :
NIM : 4518044035
2020
DESKRIPSI RPS PERPINDAHAN PANAS
Konveksi
Konveksi merupakan suatu perpindahan panas dengan melalui aliran yang zat
perantaranya itu ikut juga berpindah. Pada saat partikel itu berpindah dan juga
mengakibatkan kalor merambat, terjadilah suatu konveksi. Konveksi tersebut terjadi pada zat
cair dan juga gas (udara/angin).
10 Contoh Konveksi :
1. Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.
2. Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.
3. Terjadinya angin darat dan angin laut.
4. Gerakan balon udara.
5. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
6. Ketika kita merebus kacang hijau pada saat airnya sudah memdidih maka ada
pergerakan naik turun dari kacang hijau.
7. Pada saat kita merebus air maka akan ada pergerakan air yang panas naik dan juga
yang dingin turun.
8. Terjadinya angin darat serta jugaangin laut, karena adanya suatu perbedaan pada suhu
di daratan danjuga tentu di lautan.
9. Saat memanaskan air, air akan terlihat seperti diaduk. Itu disebabkan karena, air yang
paling bawah akan pertama kalilebih dulu panas dan juga menjadi akan menjadi lebih
ringan sehingga saat berpindah ke atas.
10. Proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam air panas. Panas pada air
tersebut berpindah secara bersamaan dengan mengalirnya air panas itu ke es batu.
Radiasi
Perpindahan kalor tanpa zat perantara disebut dengan radiasi. Radiasi merupakan suatu
perpindahan panas tanpa zat perantara. Radiasi tersebut biasanya disertai cahaya.
6 Contoh radiasi:
1. Panas matahari yang sampai ke bumi walau dengan melalui ruang hampa.
2. Tubuh terasa hangat pada saat berada di dekat sumber api.
3. Menetaskan telur unggas dengan menggunakan lampu.
4. Pakaian menjadi kering pada saat dijemur di bawah terik matahari.
5. warna hitam kusam merupakan penyerap atau pemancar kalor yang baik
6. radiasi neutron cepat atau lambat
TUGAS PERPINDAHAN PANAS
“Makalah Pengenalan Perpindahan Panas”
DISUSUN OLEH :
NIM : 4518044035
UNIVERSITAS BOSOWA
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................
ISI...........................................................................................................................
1.1 Pengertian Perpindahan Panas...................................................................
1.2 Hukum Pendinginan Atau Pemanasan Newton.........................................
1.3 Mekanisme Perpindahan Panas..................................................................
1.3.1 Konduksi/Hantaran (Conduction)........................................................
1.3.2 Radiasi/Pancaran (Radiation)..............................................................
1.3.3 Konveksi/Ilian (Convection)................................................................
1.4 Hukum-hukum Dasar Perpindahan Panas..................................................
1.5. Mekanisme Perpindahan Panas Gabungan................................................
1.6 Aplikasi Pindah Panas pada Bidang Industri Pangan................................
1.6.1 Evaporasi.............................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................................
ISI
Panas telah diketahui dapat berpindah dari tempat dengan temperatur lebih tinggi ke
tempat dengan tempeatur lebih rendah. Hokum percampuran panas juga terjadi karena panas
itu berpindah, sedangkan pada kalorimeter, perindahan panas dapat terjadi dalam bentuk
pertukaran panas dengan luar sistem.
Jadi pemberian atau pengurangan panas tidak saja mengubah temperatur atau fasa zat
suatu benda secara lokal, melainkan panas itu merambat ke atau dari bagian lain benda atau
tempat lain. Peristiwa ini disebut perindahan panas.
Perindahan panas melalui cara pertama disebut perpindahan panas melalui kondoksi.
Cara kedua, perindahan panas melalui konveksi dan cara ketiga melalui radiasi. daya panas
melalui penampang tegak lurus kepada arah arus. Oleh sebab itu arus panas rata-rata adalah
rata-rata adalah
∆Q
H=
∆τ
Karena arus panas dapat berubah-ubah menurut waktu, maka arus panas pada setiap
∆Q dQ
saat adalah H= lim
∆τ→0 ∆τ
= dτ
Perindahan panas dapat ketahui melalui perubahan temperatur. Oleh karenanya perlu
ditentukan hubungan antara arus panas dan perubahan atau perbedaan temperatur.
Bagi kalorimeter yang mengalami pertukaran panas dengan luar sistem, akibat
perpindahan panas, Newton memberikan suatu koreksi yang dikenal sebagai hukum
pendinginan atau pemanasan Newton.
∆t
∆τ
= - k(t - ts)
dt
dτ
= - k(t - ts)
dt
t−t s
= −k dτ
In (t - tS) = - k τ + C
Jika temperatur pada waktu τ = 0 adalah t0 maka konstanta integrasi C dapat ditentukan,
sehingga diperoleh
t−t
In
t 0−ts
= −k τ atau
Apabila perbedaan temperatur sistem dan sekitarnya keeil maka dengan sendirinya
perubahan temperatur pada sistem adalah keeil juga karena perubahan temperatur maksimum
dari sistem adalah menyamai temperatur sekitarnya. Oleh sebab itu dalam hal ini nampak dari
rumus diatas bahwa k τ akan kecil juga harganya. Untuk k τ <<1 dapat diadakan pendekatan
dari rumus diatas dengan menguraikan dulu kedalam deret
(k τ ) 2 (k τ ) 3
t = t0 + (t0 – ts) {l – k τ + – + ...........}
2! 3!
dengan mengabaikan faktor k τ dengan pangkat dua dan lebih, pendekatan ini menjadi
t = to – (to – ts) k τ
atau perubahan temperatur sistem selama waktu τ adalah kira – kira
t - to = – (to – ts) k τ
bagi to > ts terjadi pendinginan yakni penurunan temperature sistem dan bagi to < ts terjadi
pemanasan atau kenaikan temperatur. Jadi untuk perbedaan temperatur sistem dan sekitarnya
yang kecil hubungan rumus di atas dapat digunakan untuk koreksi temperature dana
kalorimeter.
Perpindahan panas dapat didefenisikan sebagai berpindahnya energi dari satu daerah ke
daerah lainnya sebagai akibat dari beda suhu antara daerah – daerah tersebut. Hal ikhwal
aliran panas bersifat universal yang berkaitan dengan tarikan gravitasi.
Secara umum ada tiga cara perpindahan panas yang berbeda yaitu : konduksi
(conduction; dikenal dengan istilah hantaran), radiasi (radiation) dan konveksi (convection;
dikenal dengan istilah ilian). Jika kita berbicara secara tepat, maka hanya konduksi dan
radiasi dapat digolongkan sebagai proses perpindahan panas, karena hanya kedua mekanisme
ini yang tergantung pada beda suhu. Sedang konveksi, tidak secara tepat memenuhi definisi
perpindahan panas, karena untuk penyelenggaraanya bergantung pada transport massa
mekanik pula. Tetapi karena konveksi juga menghasilkan pemindahan energi dari daerah
yang bersuhu lebih tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah, maka istilah “perpindahan
panas dengan cara konveksi” telah diterima secara umum.
Konduksi adalah proses dengan mana panas mengalir dari daerah yang bersuhu
tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium (padat, cair atau gas) atau
antara medium - medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung tanpa adanya
perpindahan molekul yang cukup besar menurut teori kinetik. Suhu elemen suatu zat
sebanding dengan energi kinetik rata – rata molekul – molekul yang membentuk elemen itu.
Energi yang dimiliki oleh suatu elemen zat yang disebabkan oleh kecepatan dan posisi
relative molekul – molekulnya disebut energi dalam. Perpindahan energi tersebut dapat
berlangsung dengan tumbukan elastic (elastic impact), misalnya dalam fluida atau dengan
pembauran (difusi/diffusion) elektron – elektron yang bergerak secara cepat dari daerah yang
bersuhu tinggi kedaerah yang bersuhu lebih rendah ( misalnya logam). Konduksi merupakan
satu – satunya mekanisme dimana panas dapat mengalir dalam zat padat yang tidak tembus
cahaya.
Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah, bila benda – benda itu terpisah didalam ruang, bahkan bila terdapat
ruang hampa diantara benda – benda tersebut. Semua benda memancarkan panas radiasi
secara terus menerus. Intensitas pancaran tergantung pada suhu dan sifat permukaan . Energi
radiasi bergerak dengan kecepatan cahaya (3x108 m/s) dan gejala – gejalanya menyerupai
radiasi cahaya. Menurut teori elektromagnetik, radiasi cahaya dan radiasi termal hanya
berbeda dalam panjang gelombang masing – masing.
Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas,
penyimpanan energi dan gerakan mencampur. Konveksi sangat penting sebagai mekanisme
perpindahan energi antara permukaan benda padat, cairan atau gas. Perpindahan panas secara
konveksi diklasifikasikan dalam konveksi bebas (free convection) dan konveksi paksa (forced
convection) menurut cara menggerakkan alirannya. Bila gerakan mencampur berlangsung
semata – mata sebagai akibat dari perbedaan kerapatan yang disebabkan oleh gradien suhu,
maka disebut konveksi bebas atau alamiah (natural). Bila gerakan mencampur disebabkan
oleh suatu alat dari luar seperti pompa atau kipas, maka prosesnya disebut konveksi paksa.
Konduksi. Hubungan dasar untuk perpindahan panas dengan cara konduksi diusulkan
oleh ilmuan perancis , J.B.J. Fourier, tahun 1882. Hubungan ini menyatakan bahwa qk, laju
aliran panas dengan cara konduksi dalam suatu bahan, sama dengan hasil kali dari tiga buah
besaran berikut :
2. A, luas penampang dimana panas mengalir dengan cara konduksi yang harus
diukur tegak lurus terhadap arah aliran panas.
Untuk menuliskan persamaan konduksi panas dalam bentuk matematik, kita harus
mengadakan perjanjian tentang tanda. Kita tetapkan bahwa arah naiknya jarak x adalah arah
aliran panas positif. Persamaan dasar untuk konduksi satu dimensi dalam keadaan tunak
(stedi) ditulis :
dT
qk = −kA dX
Untuk konsistensi dimensi dalam pers. 1-1, laju aliran panas qk dinyatakan dalam
Btu/h*), luas A dalam ft2 dan gradien suhu dT/dx dalam F/ft. Konduktivitas termal k adalah
sifat bahan dan menunjukkan jumlah panas yang mengalir melintasi satuan luas jika gradien
suhunya satu. Jadi
Bahan yang mempunyai konduktivitas termal yang tinggi dinamakan konduktor
(conduktor), sedangkan bahan yang konduktivitas termalnya rendah disebut isolator
(insulator).
Untuk kasus sederhana aliran panas keadaan stedi melalui dinding datar (plane),
gradien suhu dan aliran panas tidak berubah dengan waktu dan sepanjang lintasan aliran
panas luas penampangnya sama :
L Tdingin
qk
A ∫ dx ¿−¿ ∫ kdT
0 Tpanas
Jika k tidak bergantung pada T, setelah integrasi kita mendapat rumus berikut untuk
laju konduksi panas melalui dinding :
Ak ∆T
qk = L ( T panas – Tdingin ) =
L/ Ak
L/Ak setara dengan tahanan termal (thermal resistance) Rk yang diberikan oleh dinding
kepada aliran panas dengan cara konduksi dan kita memperoleh.
L
Rk = Ak
Ak
Kk = L
Radiasi, jumlah energi yang meninggalkan suatu permukaan sebagai panas radiasi
tergantung pada suhu mutlak dan sifat permukaan tersebut. Radiator sempurna atau benda
hitam (black body) memancarkan energi radiasi dari permukaan dengan laju q r yang
diberikan oleh
qr = σ A1 T14 Btu / hr
Btu/h, jika A1 luas permukaan dalam ft persegi, T1 suhu permukaan dalam derajat
rankine (R) dan σ konstanta dimensional dengan nilai 0,1714 x 10 -8 Btu/h ft2 R4 dalam satuan
SI laju aliran panas qr mempunyai satuan watt, jika luas permukaan A1 dalam m2, suhu
-8 watt /
mutlak dalam derajat Kelvin, dan σ5,67 x 10 m2 k4 besaran σ dinamakan konstanta
Stefan – Boltzmann.
Jika benda hitam tersebut beradiasi ke sebuah penutup yang sepenuhnya mengurungnya
dan yang permukaanya juga hitam, yaitu menyerap semua energi radiasi yang datang
padanya , maka laju bersih perpindahan panas radiasi diberikan oleh.
qr = σ A1 (T14 - T24)
Dimana T2 adalah suhu permukaan penutup dalam derajat Fahrenheit mutlak. Jika pada
suhu yang sama dengan benda hitam benda nyata memancarkan sebagian yang konstan dari
pancaran benda hitam pada setiap panjang gelombang, maka benda itu disebut benda kelabu
(gray body). Laju bersih perpindahan panas dari benda kelabu dengan suhu T1 ke benda hitam
dengan suhu T2 yang mengelilinginya adalah
qr = σ A1 ε1 (T14 - T24)
Jika kedua benda tersebut bukan radiator sempurna dan jika kedua benda itu
mempunyai hubungan geometrik tertentu satu sama lain, maka perpindahan panas bersih
diantara kedua benda tersebut diberikan oleh
Konveksi. Laju perpindahan panas dengan cara konveksi antara suatu permukaan dan
suatu fluida dapat dihitung dengan hubungan :
qc = hc A ∆T
Kc = hc A
Dan tahanan termal terhadap perpindahan – panas konveksi Rc yang sama dengan kebalikan
konduktansi, sebagai
l
Rc =
hcA
Dalam praktek biasanya panas berpindah dalam tahap – tahap melalui sejumlah bagian
yang berbeda yang dihubungkan secara seri, dan untuk bagian tertentu dalam sistem tersebut
perpindahannya seringkali berlangsung dengan dua mekanisme secara paralel.
Contoh; Perpindahan panas dari hasil pembakaran dalam ruang bakar motor roket
melalui dinding tipis ke zat pendingin yang mengalir dalam cincin diluar dinding tersebut
(Gb. 1-4).
Bagian pertama sistem ini panas berpindah dari gas panas ke permukaan dalam dinding
motor roket dengan mekanisme konveksi dan radiasi yang bekerja secarah paralel. Laju total
aliran panas q ke permukaan dinding pada suatu jarak dari nosel adalah :
q = qc + qr
Tg−Tsg
=
R1
R1 = 1/(hr + hc) A.
Bagian kedua; keadaan stedi, panas berkonduksi melalui cangkang (shell), yaitu bagian
kedua sistem tersebut, dengan laju yang sama dengan laju ke permukaan dan
kA
q = qk = (Tsg −¿ Tsc)
L
= Kk (Tsg – Tsc)
Tsg−Tsc
=
R2
Bagian ketiga; panas mengalir melalui bagian ketiga sistem tersebut ke zat pendingin
dengan cara konveksi.
q = qc = hc A (Tsc – T)
Tsg−Tsc
=
R3
Dimana: Tc = suhu zat pendingin ;
Dalam praktek, sering kali yang diketahui hanya suhu gas panas dan suhu
zat pendingin atau;
Tg−Tc ∆ T total
q=
R 1+ R 2+ R 3
= R 1+ R 2+ R 3
Dimana q = U A ∆ Ttotal
1
UA =
R 1+ R 2+ R 3
Untuk aliran panas sepanjang lintasan yang terdiri dari n bagian termal dalam seri,
konduktansi keseluruhan UA sama dengan kebalikan dari jumlah tahanan masing – masing
bagian, atau
1
UA =
R 1+ R 2+… . Rn
1.6.1 Evaporasi
Prinsip kerja dari evaporasi adalah untuk menghilangkan sebagian air dari bahan
pangan dengan cara pemanasan.
Fungsi aplikasi utama Aplikasi utama proses evaporasi dalam industry pangan
dilakukannya bertujuan:
a. Untuk pengentalan awal suatu bahan cair sebelum dilakukan proses pengolahan
selanjutnya, misalnya sebelum dilakukan spray drying, drum drying, kristalisasi.
http://www.unhas.ac.id/lkpp/Perpindahan.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/fisika_ilmu_panas/bab3-
perpindahan_panas.pdf