Anda di halaman 1dari 14

ALAT INDUSTRI KIMIA

DISUSUN OLEH :
NAMA : Daryanto Eka Putra
NIM : 4518044035

FAKULTAS TEKNIK KIMIA LEADERSHIP


UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR 2020
SOAL

1. JELASKAN TENTANG UKURAN MESH & MOSH.


2. MENGAPA FLOWABILITY BAHAN PADAT SANGAT TERKAIT DENGAN
UKURAN BAHAN.

3. BUAT BAGAN ALAT CRUSHER BESERTA TURUNANNYA, BERDASARKAN


GAYA YANG BEKERJA PADA BIJI, MINERAL DAN BAHAN GALIAN.

JAWABAN :

1. JELASKAN TENTANG UKURAN MESH & MOSH

 MESH
Mesh adalah pengukuran ukuran partikel yang sering digunakan dalam menentukan distribusi
ukuran partikel dari bahan granular . Sebagai contoh, sampel dari satu truk penuh kacang tanah
dapat ditempatkan di atas jala dengan bukaan 5 mm.

Ketika jala terguncang, potongan kecil dan debu melewati jala sementara seluruh kacang
dipertahankan di jala. Pembeli kacang komersial mungkin menggunakan tes seperti ini untuk
menentukan apakah sekelompok kacang memiliki terlalu banyak potongan yang pecah. Jenis
pengujian ini umum di beberapa industri, dan, untuk memfasilitasi metode pengujian yang
seragam, beberapa seri mesh standar telah dibuat.

Permukaan logam yang dipoles secara mekanis ditunjuk sebagai memiliki lapisan mekanis
yang terkait dengan bahan abrasif yang digunakan.

Banyak ukuran mata jaring secara historis diberikan dalam jumlah lubang per inci; karena lebar
kabel di mesh, nomor mesh tidak sesuai langsung dengan ukuran inci fraksional, dan beberapa
sistem yang berbeda distandarisasi dengan ukuran mesh yang sedikit berbeda untuk nomor mesh
yang sama.

Pengertian ukuran Mesh adalah ukuran dari jumlah lubang suatu jaring atau kasa pada luasan 1
inch persegi jaring / kasa yang bisa dilalui oleh material padat.

Mesh 20 memilki arti terdapat 20 lubang pada bidang jaring / kasa seluas 1 inch, demikian
seterusnya.
Ukuran mesh banyak digunakan pada proses penepungan atau penghalusan suatu bahan padatan,
yang sebelum dihaluskan memiliki ukuran yang lebih besar.

Pengertian ukuran mesh berkaitan dengan konversi antara nilai mesh dengan diameter bersatuan
inci (inch), millimeter (mm), dan mikrometer.

Tabel Perbandingan Ukuran Mesh : Inci : Millimeter : Mikrometer

3 0.2650 6.730 6730

4 0.1870 4.760 4760

5 0.1570 4.000 4000

6 0.1320 3.360 3360

7 0.1110 2.830 2830

8 0.0937 2.380 2380

10 0.0787 2.000 2000

12 0.0661 1.680 1680

14 0.0555 1.410 1410

16 0.0469 1.190 1190

18 0.0394 1.000 1000

20 0.0331 0.841 841

25 0.0280 0.707 707

28 0.0238 0.700 700

30 0.0232 0.595 595

35 0.0197 0.500 500

40 0.0165 0.420 420

45 0.0138 0.354 354

50 0.0117 0.297 297

60 0.0098 0.250 250


70 0.0083 0.210 210
100 0.0059 0.149 149

120 0.0049 0.125 125

140 0.0041 0.105 105

170 0.0035 0.088 88

200 0.0029 0.074 74

230 0.0024 0.063 63

270 0.0021 0.053 53

325 0.0017 0.044 44

400 0.0015 0.037 37

550 0.00099 0.025 25

625 0.00079 0.020 20

1200 0.0005 0.012 12

1250 0.000394 0.010 10

2500 0.000197 0.005 5

4800 0.000118 0.003 3

5000 0.000099 0.0025 2.5

12000 0.0000394 0.001 1

Note : 1 mm = 1000 μm
1 cm berapa mm ?
1 cm = 10 mm = 0,1 dm = 0,01 m
1 inch berapa cm ?
Inch jika dikonversikan ke cm adalah perkalian dengan faktor 2,54.
1 inch = 2,54 cm = 254 mm
Makin besar angka ukuran mesh screen, makin halus material yang bisa terloloskan.
Dari tabel di atas, screen dengan ukuran mesh 12000 mampu menyaring partikel dengan ukuran
1 μm ; bakteri dan kuman yang berukuran di atas 1 mikron mampu disaring menggunakan filter
yang memiliki ukuran mesh 12.000.

Pemisahan suspensi dari larutan juga bisa ditempuh menggunakan proses penyaringan, tentu
menggunakan filter yang memiliki diameter jaring mesh 1 mikrometer.

Proses pasteurisasi susu dilakukan pada suhu 70 0C, dan sterilisasi pada suhu 1000C. Dengan
ditemukannya media penyaring yang mampu menyaring partikel hingga 1 nanometer, maka
proses pasteurisasi dan sterilisasi terhadap susu bisa dilakukan melalui penyaringan, tanpa
mendapat perlakuan panas sama sekali.

Industri pemurnian air modern telah menggunakan proses penyaringan untuk memisahkan
mikroba dan virus dari air. Pemisahan senyawa-senyawa /ion-ion terlarut juga bisa dilakukan.

Reverse osmosis merupakan teknik penyaringan modern, yang mampu menyaring ion-ion yang
memiliki diameter lebih kecil dari 1 nanometer.

Kawat mesh stainless steel banyak digunakan pada proses metallurgi dan pertambangan.
Penepungan batu dengan ukuran yang hampir seragam umumnya menggunakan mesh stainless
steel sebagai penyaring.
 MOHS
Skala kekerasan mineral Mohs ( / m oʊ z / ) adalah skala ordinal kualitatif yang
mengkarakterisasi ketahanan goresan berbagai mineral melalui kemampuan material yang lebih
keras untuk menggaruk material yang lebih lembut. Dibuat pada tahun 1812 oleh ahli geologi
dan mineralog Jerman Friedrich Mohs , itu adalah salah satu dari beberapa definisi
kekerasan dalam ilmu material , beberapa di antaranya lebih kuantitatif. [1] Metode
membandingkan kekerasan dengan mengamati mineral mana yang dapat menggaruk mineral
lainnya sangat kuno, yang telah disebutkan oleh Theophrastus dalam risalahnya On Stones
, c. 300 SM , diikuti oleh Pliny the Elder dalam Naturalis Historia-nya , c. 77 M Sementara
sangat memudahkan identifikasi mineral di lapangan, skala Mohs tidak menunjukkan seberapa
baik material keras bekerja di lingkungan industri.
 Penggunaan
Meskipun tidak presisi, skala Mohs relevan untuk ahli geologi lapangan, yang menggunakan
skala tersebut untuk mengidentifikasi mineral menggunakan kit awal. Kekerasan skala Mohs
mineral dapat umum ditemukan di lembar referensi.
Kekerasan Mohs berguna dalam penggilingan . Hal ini memungkinkan penilaian pabrik jenis apa
yang paling baik mengurangi produk tertentu yang kekerasannya diketahui. Skala ini digunakan
oleh produsen elektronik untuk menguji ketahanan komponen tampilan panel datar (seperti kaca
penutup untuk LCD atau enkapsulasi untuk OLED ).
Sebagai contoh, sebagian besar tampilan smartphone modern menggunakan panel kaca yang
tergores di level 6 dengan alur yang lebih dalam di level 7 (pada skala kekerasan Mohs).
 Mineral
Skala kekerasan mineral Mohs didasarkan pada kemampuan satu sampel mineral alami untuk
menggaruk mineral lainnya secara nyata. Sampel materi yang digunakan oleh Mohs semuanya
mineral yang berbeda. Mineral adalah padatan kimiawi murni yang ditemukan di alam. Batuan
terdiri dari satu atau lebih mineral. Sebagai zat yang paling sulit diketahui secara alami ketika
skala dirancang, berlian berada di puncak skala. Kekerasan suatu bahan diukur terhadap skala
dengan menemukan bahan yang paling sulit yang dapat tergores bahan yang diberikan, atau
bahan paling lembut yang dapat menggores bahan yang diberikan. Misalnya, jika beberapa
material tergores oleh apatit tetapi tidak oleh fluorit, kekerasannya pada skala Mohs akan turun
antara 4 dan 5. "Menggaruk" material untuk keperluan skala Mohs berarti membuat dislokasi
non-elastis terlihat dengan mata telanjang. Seringkali, bahan yang lebih rendah pada skala Mohs
dapat membuat dislokasi mikroskopis, non-elastis pada bahan yang memiliki nomor Mohs lebih
tinggi. Sementara dislokasi mikroskopis ini bersifat permanen dan kadang-kadang merusak
integritas struktural material yang lebih sulit, mereka tidak dianggap sebagai "goresan" untuk
penentuan angka skala Mohs.
Skala Mohs adalah skala murni ordinal . Sebagai contoh, korundum (9) dua kali lebih keras
dari topas (8), tetapi berlian (10) empat kali lebih keras dari korundum. Tabel di bawah ini
menunjukkan perbandingan dengan kekerasan absolut yang diukur dengan sclerometer , dengan
contoh gambar.
Kekerasan Kekerasan
Mineral Formula kimia Gambar
Mohs absolut [11]

1 Talek Mg 3 Si 4 O 10 (OH) 2 1

2 Gips CaSO 4 · 2H 2 O 2

3 Kalsit CaCO 3 14

4 Fluorit CaF 2 21

Ca 5 (PO 4 ) 3 (OH - , Cl -
5 Apatite 48
,F-)

Orthoclase
6 KAlSi 3 O 8 72
feldspar

7 Kuarsa SiO 2 100


8 Batu topas Al 2 SiO 4 (OH - , F - ) 2 200

9 Korundum Al 2 O 3 400

10 berlian C 1500

Pada skala Mohs, pelat goresan ( porselen tanpa glasir) memiliki kekerasan sekitar
7,0. Menggunakan bahan-bahan biasa dari kekerasan yang diketahui ini bisa menjadi cara
sederhana untuk memperkirakan posisi mineral pada skala.
Suntingan tingkat menengah
Tabel di bawah ini memasukkan zat-zat tambahan yang mungkin jatuh di antara beberapa level:
Kekerasa
Zat atau mineral
n

0,2-0,3 sesium , rubidium

0,5-0,6 litium , natrium , kalium

1 Talek

1.5 galium , strontium , indium , timah , barium , talium , timah , grafit , es

nitrida
2 boron heksagonal, kalsium , selenium , kadmium , belerang , telurium , bismut , gips
um

2–2.5 halite ( garam batu ), kuku

2.5–3 emas , perak , aluminium , seng , lantanum , serium , jet


3 kalsit , tembaga , arsenik , antimon , torium , dentin

3.5 Platinum

4 fluorit , besi , nikel

4–4.5 Baja

5 apatite ( enamel gigi ), zirkonium , paladium , obsidian ( gelas vulkanik )

5.5 berilium , molibdenum , hafnium , kaca , kobalt

6 ortoklas , titanium , mangan , germanium , niobium , rhodium , uranium

Kuarsa menyatu , besi


6–7
pirit , silikon , ruthenium , iridium , tantalum , opal , peridot , tanzanite , giok

7 osmium , kuarsa , renium , vanadium

7,5–8 zamrud , beryl , zirkon , baja keras , tungsten , spinel

8 topas , zirkonia kubik

8.5 chrysoberyl , chromium , silicon nitride , tantalum carbide

9 korundum (termasuk safir dan ruby ), tungsten carbide , titanium nitride

silikon karbida (karborundum) ; tungsten karbida , tantalum karbida , zirkonium


9–9.5 karbida , alumina , berilium karbida , titanium karbida , aluminium borida , boron
karbida . [note 1]

boron , boron nitrida , rhenium diboride ( a -axis), stishovite , titanium


9.5-10
diboride , moissanite

10 berlian , carbonado

Perbandingan dengan skala Vickers

Daftar ini tidak lengkap ; Anda dapat membantu dengan mengembangkannya .

Perbandingan antara kekerasan Mohs dan kekerasan Vickers : [19]


Mineral Kekerasan
Kekerasan (Mohs)
nama (Vickers
) (kg / mm 2 )
Grafit 1–2 VHN 10 = 7–11

Timah 1.5 VHN 10 = 7-9

Bismut 2–2.5 VHN 100 = 16–18

Emas 2.5 VHN 10 = 30–34

Perak 2.5 VHN 100 = 61-65

Chalcocite 2.5–3 VHN 100 = 84-87

Tembaga 2.5–3 VHN 100 = 77-99

Galena 2.5 VHN 100 = 79–104

Sfalerit 3.5–4 VHN 100 = 208–224

Heazlewoodite 4 VHN 100 = 230–254

Carrollite 4.5-5.5 VHN 100 = 507–586

Goethite 5–5.5 VHN 100 = 667

Bijih besi 5–6 VHN 100 = 1.000–


1.100

Chromite 5.5 VHN 100 = 1.278-


1.456
Anatase 5.5–6 VHN 100 = 616-698

Rutile 6–6.5 VHN 100 = 894–974

Pirit 6–6.5 VHN 100 = 1.505-


1.520
Bowieite 7 VHN 100 = 858–1.288
Euclase 7.5 VHN 100 = 1.310

Chromium 8.5 VHN 100 = 1.875–2.000

2. MENGAPA FLOWABILITY BAHAN PADAT SANGAT TERKAIT DENGAN UKURAN BAHAN


Flow ability

Flow ability adalah kemampuan bahan untuk meluncur dengan sendirinya. Flow ability dari
suatu bahan sangat terkait dengan ukuran bahan dari bahan tersebut dan dapat dibedakan
menjadi:
 Sangat free flowing, yaitu bahan padat yang memiliki sudut gelincir bahan (angle of
repose)<30°
 Free flowing , yaitu bahan padat yang memiliki sudut gelincir antara 30°-40°
 Sluggish material, yaitu bahan padat yang lamban untuk menggelincir, angle of repose >45°
Catatan : angle repose bahan adalah sudut kemiringan papan terhadap posisi datar
(horizontal)sedemikian sehingga bahan padat diatas papan mulai menggelincir dengan sendirinya.
untuk mengetahui solid flowability atau kemampuan material padatan tersebut untuk mengalir
,yaitu sama dengan hausner ratio dan angle of repose.
Hausner ratio adalah rasio antara densitas bulk material tersebut setelah dipadatkan dengan
goncangan2 kecil (tapped) terhadap densitas nya tanpa pemadatan. H = ρ T / ρB. Logika
sederhananya adalah densitas setelah digoncang2kan itu lebih besar daripada yg tidak pake
goncangan. Sehingga nilai ini pun bernilai lebih besar dari pada satu. Semakin dekat dengan satu
berarti tanpa digoncang2kan pun (atau dgn goncangan minimal) partikel2 padatan tersebut dapat
mengatur dirinya (mengalir di antara partikel2 lainnya) sedemikian rupa sehingga bisa mengisi
ruang2 kosong di antara mereka. Artinya, material padatan ini semakin mudah mengalir.
Demikian juga sebaliknya. Dan jika. Hausner rasio nya lbh besar dr 1.25, ini menunjukkan kalau
material padatan tersebut sulit mengalir atau poor flowability.
Jika material padatan tersebut dijatuhkan dari satu ketinggian ke atas suatu permuukaan datar,
maka material2 tersebut akan memberikan bentuk kerucut (conical). Angle of repose adalah
sudut antara permukaan datar dgn puncak kerucut tersebut. Untuk visualisasinya, lihat gambar
berikut:
Dengan logika sederhana seperti di atas, jika sudut yg dibentuk mendekati 00, maka material
padatan tersebut mudah mengalir. Dan sebaliknya, semakin besar sudut yg dibentuk, maka
material tersebut akan semakin sulit mengalir.
Dan bentuk partikel dari material padatan sangat mempengaruhi keterkaitan antara partikel2
tersebut, apakah mereka akan saling mengait dan menghasilkan material padatan yg sulit
mengalir atau tidak.
Aliran material padatan tanpa pneumatic conveying didesain secara gravitasi. Dan sebaiknya
dengan menggunakan pipa vertikal. Jika terpaksa menggunakan sudut alias tidak lurus vertikal
antara inlet dan outletnya, maka sudut kemiringan pipa terhadap sumbu vertikal tidak boleh lebih
dr 200 (rule of thumb).
Untuk desain luas filter yang diperlukan untuk memisahkan material padatan dari udara yang
membawanya (conveying air), digunakanlah istilah gas to cloth ratio, atau rasio antara laju alir
udara terhadap luas filter (e.g. (m3/hr)/m2 atau m/s). Nilai ini tergantung dr jenis material padatan
yg ingin dipisahkan dan metode pembersihan filter tersebut. Jika metode pembersihannya adalah
dengan menggunakan jet air, maka kecepatan udara lebih tinggi atau luas filter lebih kecil dari
pada jika metodenya dengan pulsating air atau vibrasi filter. Kecepatan antara 2 – 2.5 cm/s utk
pulsating air cleaning sudah cukup. Sementara untuk jet air bisa sampe 3 kalinya atau lebih.
Terakhir, juga supaya tidak lupa, cara menghitung volume kerucut terpotong yang biasanya
ditemukan di outlet2 hopper akan saya tuliskan di sini. Di bawah ini coret2an tentang penurunan
untuk mencari dimensinya, volumenya, dan sudut kemiringannya.
Kita bisa menentukan nilai a dan d karena ini merupakan ukuran inlet dan outlet dari hopper
tersebut. Dan untuk memastikan sudut alpha tertentu (max 20 0), kita bisa mengatur2 nilai c
(tinggi kerucut imajiner) dan b (tinggi hopper) sedemikian rupa.
3. BUAT BAGAN ALAT CRUSHER BESERTA TURUNANNYA, BERDASARKAN
GAYA YANG BEKERJA PADA BIJI, MINERAL DAN BAHAN GALIAN.

Anda mungkin juga menyukai