Anda di halaman 1dari 4

Pirolisis 

adalah dekomposisi kimia bahan organik melalui prosespemanasan tanpa atau


sedikit oksigen atau reagen lainnya, di mana material mentah akan mengalami
pemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Pirolisis adalah kasus khusus termolisis.
Pirolisis ekstrim, yang hanya meninggalkan karbon sebagai residu, disebut karbonisasi.

Pirolisis merupakan peruraian dengan bantuan panas tanpa adanya oksigen atau dengan
jumlah oksigen yang terbatas. Biasanya terdapat tiga produk dalam proses pirolisis
yakni: gas, pyrolisis oil, dan arang, yang mana proporsinya tergantung dari metode
pirolisis, karakteristik biomassa dan parameter reaksi.

Terdapat beberapa cara memanfaatkan energi yang tersimpan dalambiomassa melalui


pirolisis. Pembakaran langsung adalah cara yang paling tua digunakan. Biomassa yang
dibakar dapat langsung menghasilkan panas tetapi cara ini hanya mempunyai efisiensi
sekitar 10 %.

Cara lain adalah dengan mengubah biomassa menjadi cairan. Cara ini digunakan karena
keuntungannya berupa kemudahan penyimpanan, pengangkutan, serta pembakaran.
Cairan yang dihasilkan dari pengolahan biomassa dapat berupa crude bio-oil.

Produk yng dihasilkn dari pirolisis adalah minyak, arang dan gas sintetik atau syngas.
Masing masing produk pirolisis merupakan bahan bakar yang dapat di konversi menjadi
listrik melalui berbagai cara yang berbeda. Minyak dapat dipergunakan sebagai bahan
bakar untuk menghasilkn energi listrik melalui mesin pembakaran dalam atau internal
combustioan engine seperti motor bensin maupun motor diesel. Hasil gerakan dapat di
hubungkan pada generator untuk mengasilkan listrik. Char atau arang merupkan sisa
pirolis yang dapat dipergunakan sebagai bahan bakar padat. Seperti diterangkan diatas
tentang pembakran langsung, arang dapat dipergunakan sebagai pembakaran pada
proses pembakaran lansung melalui ataupun tanpa melului proses densifikasi.
Sedangkan Syngas dapat menghasilkan energi listrik melalui turbin gas.

Dengan menggunakan peralatan modern proses pirolis telah mencapai tahap yang
sangat menggembisakan yaitu apa yang di kenal dengan pirolisis cepat atau fast pirolisis
yaitu suatu proses pirolisis dengan meningkatkan kecepatan kenaikan suhu. Dengan
cara ini dapat dihasilkan produk minyak pirolisis yang hingga 75 % lebih tinggi
dibandingkan dengan pirolisis konvensional. Proses pirolisis cepat telah diadopsi oleh
Teknologi biomassa eropa yang telah memproduksi 50 ton minyak pirolisis (setara 314
barel minyak) dengan material kayu sebanyak 250 ton / hari.

Gasifikasi adalah proses dekomposisi termal untuk membentuk gas-produk yaitu karbon

monoksida, hidrogen, metan, karbon dioksida, dan air pada suhu sekitar 600-1000 °C. pada

umumnya, char padat serta tar yang berfase cair terbentuk di bawah kondisi lingkungan sekitar.

Proses dari gasifikasi menghasilkan H2, CO, CO2, H2O, dan CH4, tar, komponen yang mengandung

nitrogen dan sulfur, serta arang. Berikut ini lima polusi dari syngas:
 Partikulat

Bahan fase padat yang terikut dalam aliran gas sebagai produk mentah dari gasifier.
 Komponen alkali

Untuk bahan baku biomassa, pada umumnya terdapat kandungan alkali seperti kalium , karena

kalium adalah unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.

 Komponen yang mengandung nitrogen

Untuk bahan baku biomassa kontaminan nitrogen terbesar yaitu ammonia, NH3.  Ammonia

dibentuk dari reaksi antara protein dengan komponen yang mengandung nitrogen lain dalam

biomassa , karena untuk mencegah pembentukan emisi NOx.


 Sulfur

Sulfur dalam bahan baku dapat terkonversi menjadi Sox dan H2S. Namun untuk bahan baku

biomassa kadar sulfur cenderung sangat rendah.


 Tar

Didefinisikan sebagai molekul organik yang memiliki berat molekul lebih besar dari benzene yaitu

78. (Neeft, et al, 1999).

Tar merupakan resin yang termodifikasi pada umumnya dihasilkan dari biomassa dalam reaksi

pirolisis. Berbentuk cairan yang sangat viskos dan berwarna hitam. Berikut ini batas kandungan

pengotor pada gas yang dibutuhkan untuk pembangkit, pada tabel berikut:

Parameter Unit IC Engine Gas Turbin


Partikel mg/Nm3 <50 <30

Ukuran partikel μm <10 <5

Tar mg/Nm3 <100 N/A


3
mg/Nm
Metal alkali N/A 0,24

Polutan utama yang harus ditreatment agar gas memenuhi batas kandungan polutan untuk engine

yaitu partikulat dan tar. Partikulat yang terikut pada raw syngas sangat banyak, begitu pula

dengan tar, bila tidak dilakukan treatment maka akan merusak engine. (Stevens, DJ, 2001)

Tar merupakan bentuk resin yang termodifikasi dan terdiri dari berbagai macam senyawa

kompleks dari komponen organic sampai komponen ringan seperti bezene hingga poly aromatic

hydrocarbon (PAH).  Senyawa ini sering menyebabkan fouling dan scale pada pipa, sehingga akan

terjadi penyumbatan. Batas kandungan pengotor tar pada engine yaitu < 100 mg/Nm 3. Untuk tipe

gasifier fixed bed updraft diperkirakan tar yang terbentuk mencapai 150 g/Nm3. Sehingga syngas

raw pada gasifier masih perlu dilakukan treatment penghilangan tar. (Source: Graham and Bain,

1993; Neeft, et al, 1999)

Berikut ini proses pembentukan tar:


Jenis tar terbagi menjadi lima kelas, masing-masing kelas memiliki titik embun yang berbeda. Bila

kandungan tar tersebut berbeda maka, titik embunnya juga juga berbeda tergantung dari

komposisi tar yang dominan. Jenis tar yang mudah mengembun yaitu termasuk golongan tar kelas

berat jenis hidrokarbon poliaromatik berat contohnya 4-5 rings PAH’s dan jenis hidrokarbon

poliaromatik ringan contohnya 4-5 rings PAH’s. Untuk Phenol, sangat sulit mengembun termasuk

jenis tar heterosiklis yang memiliki kelarutan dalam air yang tinggi, karena sifat polarnya.

Desain dari gasifier mempengaruhi produk syngasnya. Berikut ini tabel keunggulan dan kelemahan

masing-masing gasifier.

Adapun partikulat, tar, dan pengotor lainnya hendaknya perlu dilakukan treatment sebelum

digunakan baik di mesin engine maupun turbin, dan sistem cleaning gasnya pun tergantung dari

jenis gasifier apa yang digunakan. Berikut ini tabel tar removal.

Selain itu juga, perlu dipertimbangan mengenai temperatur operasi untuk masing-masing alat

agar sistem cleaning tersebut optimal. Berikut ini tabel temperatur operasi untuk masing-masing

alat cleaning gas.

Particles Reduction Tars Reduction


No. Tipe alat Temperatur (oC)
(%) (%)
1. Sand bed filter 10 – 20 70 – 99 50 – 97
2. Wash tower 50 – 60 0 – 98 10 – 25

3. Venturi Scrubber n/a n/a 50 – 90

4. Rotational atomizer < 100 95 – 99 n/a

5. Wet electrostatic precipitator 40 – 50 < 99 0 – 60

6. Fabric filter 130 70 – 95 0 – 50

7. Rotational particle separator 130 85 – 90 30 – 70

8. Fixed bed tar adsorber 80 n/a 50

9. Catalytic tar cracker 900 n/a > 95

(Source: Hasler et al.,  (1999))

Selain itu , temperatur ini juga sebagai peengkondisian gas untuk sistem cooling gas.

Anda mungkin juga menyukai