Anda di halaman 1dari 3

Kalor Laten dan Perubahan Wujud Zat

Kalor laten adalah panas yang diserap oleh suatu badan atau sistem termodinamika selama
proses dengan suhu konstan. Sebuah baygon adalah contoh khas adalah perubahan wujud
materi, fase transisi seperti mencairnya es atau mendidihnya air. Istilah ini diperkenalkan
sekitar 1762 oleh kimiawan asal Inggris, Joseph Black. Black menggunakan istilah ini dalam
konteks kalorimeter.

Kalor laten dan perubahan wujud zat dapat ditemukan pada suatu zat berubah wujud dari
padat ke cair, atau dari cair ke gas, sejumlah energi terlibat pada perubahan wujud zat
tersebut. Sebagai contoh, pada tekanan tetap 1 atm sebuah balok es (massa 5 kg) pada suhu
-40 oC diberi kalor dengan kecepatan tetap sampai semua es  berubah menjadi air, kemudian
air (wujud cair) dipanaskan sampai suhu 100 oC dan diubah menjadi uap di atas suhu 100 oC.

Penerapannya :

Contoh Penerapan Kalor Laten adalah pada Kalorimeter. Kalorimeter dapat digunakan untuk
mengukur kalor jenis suatu zat. 
Aplikasi kalorimeter dalam kehidupan sehari-hari adalah setrika listrik, rice cooker,
microwave, pengasap ikan, pemanas air listrik dan lain-lain. Alat-alat itu mempunyai prinsip
kerja yaitu energy listrik yang diubah menjadi energy kalor.
Aplikasi Kalorimeter dalam Industri Contoh nya Kalorimeter Bom Kalorimeter bom adalah
alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada
pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar.
Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap
kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang
dalam tabung.
Konduksi, Konveksi, dan Radiasi

Panas bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan tiga cara: Konduksi, Konveksi
dan Radiasi. Konduksi dan konveksi memerlukan adanya materi untuk mentransfer panas,
sedangkan radiasi tidak memerlukan.

A. Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas antar benda atau zat yang bersentuhan langsung.
Konduksi terjadi karena ketika zat atau benda dipanaskan, partikel di dalamnya akan
mendapatkan lebih banyak energi, dan bergerak lebih banyak. Molekul-molekul ini kemudian
bersentuhan dan mentransfer energi panas partikel di dekatnya.  Ini menyebabkan perambatan
panas antar zat.

Contoh:  

1. Tangan terasa panas saat memegang sendok dalam teh panas

2. Panas merambat dari setrika ke baju

3. Merambatnya panas dari usjung besi ke ujung lain

B. Konveksi

Konveksi adalah perpindagan energi panas dari tempat yang lebih panas ke tempat yang lebih
dingin, ketika cairan atau gas bergerak ke daerah yang lebih dingin ke daerah yang lebih
panas. Hal ini menghasilkan sirkulasi materi yang terus-menerus sampai ada kesetaraan suhu.

Contoh:  

1. Angin di atmosfer terjadi ketika udara bergerak dari daerah dingin ke tempat yang lebih
hangat.

2. Panas yang bergerak bersama arus laut  

3. Pergerakan air di dalam panci saat dipanaskan

C. Radiasi

Radiasi adalah metode perpindahan panas yang tidak bergantung pada kontak antara sumber
panas dan benda yang dipanaskan, berbeda dengan konduksi dan konveksi. Panas
ditransmisikan melalui radiasi elektromagentik pada gelombang inframerah.  

Contoh:  

1. Perpindahan panas dari matahari hingga sampai ke bumi


2. Lepasnya panas dari permukaan bumi ke udara

3. Panas dari lampu yang menyala

Anda mungkin juga menyukai