Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalor adalah suatu energi yang mudah diterima dan mudah sekali dilepaskan
sehingga dapat mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik atau turun. Kalor juga
bisa berpindah dari satu zat ke zat yang lain melalui medium atau perantara. Misalkan,
dua buah zat yang memiliki temperatur berbeda dicampurkan pada sebuah wadah.
Maka temperatur kedu’a benda tersebut akan menjadi sama.
Asas Black adalah sebuah dalil fisika mengenai kalor yang di kemukakan oleh
ilmuwan Skotlandia. Nama hukum ini diambil dari nama seorang ilmuwan Inggris
sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, yakni Joseph Black. Kalor jenis adalah sifat
zat yang menunjukan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat
bermassa 1 kg sebesar 1°C atau 1 K. Kalor merupakan suatu bentuk energi. Ada tiga
cara perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat
dari kertas, plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi
dan baja. Ada benda yang bersifat konduktor dan ada pula yang bersifat isolator.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalor
Kalor adalah suatu energi yang mudah diterima dan mudah sekali dilepaskan
sehingga dapat mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik atau turun. Kalor juga
bisa berpindah dari satu zat ke zat yang lain melalui medium atau perantara. Ternyata
Kalor adalah bentuk energi yang tidak dapat dilihat ataupun terlihat. Dan ternyata
Energi kalor juga dapat berubah menjadi bentuk energi lain, seperti cahaya, gerak,
listrik, kimia dan lain-lain.
Misalkan, dua buah zat yang memiliki temperatur berbeda dicampurkan pada
sebuah wadah. Maka temperatur kedua benda tersebut akan menjadi sama. Besarnya
temperatur akhir berada di antara temperatur awal kedua zat tersebut. Pada gejala ini,
kalor berpindah dari temperatur tinggi ke temperatur yang lebih rendah hingga
mencapai temperatur setimbangnya.
Pada 1850, untuk pertama kalinya Joule menggunakan sebuah alat yang di
dalamnya terdapat beban-beban yang jatuh dan merotasikan sekumpulan pengaduk di
dalam sebuah wadah air yang tertutup. Dalam satu siklus, beban-beban yang jatuh
tersebut melakukan sejumlah kerja pada air tersebut dengan massa air adalah m dan
air tersebut mengalami kenaikan temperature sebesar Dt . Percobaan ini menerangkan
tentang adanya energi yang menyebabkan timbulnya kalor dalam siklus tersebut.
Kalor dapat didefinisikan sebagai proses transfer energi dari suatu zat ke zat
lainnya dengan diikuti perubahan temperatur.

B. Asas Black
Asas Black adalah sebuah dalil fisika mengenai kalor yang di kemukakan oleh
ilmuwan Skotlandia.
Kalor adalah energi yang dipindahkan dari benda yang memiliki temperatur
tinggi ke benda yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga pengukuran kalor
selalu berhubungan dengan perpindahan energi. Energi adalah kekal sehingga benda
yang memiliki temperatur lebih tinggi akan melepaskan energi sebesar QL dan benda
yang memiliki temperatur lebih rendah akan menerima energi sebesar QT dengan
besar yang sama. Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.

Persamaan (7–15) menyatakan hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor


yang disebut sebagai Asas Black. Nama hukum ini diambil dari nama seorang
ilmuwan Inggris sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, yakni Joseph Black (1728–
1799).
Pengukuran kalor sering dilakukan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Jika
kalor jenis suatu zat diketahui, kalor yang diserap atau dilepaskan dapat ditentukan
dengan mengukur perubahan temperatur zat tersebut. Ketika menggunakan persamaan
ini, perlu diingat bahwa temperatur naik berarti zat menerima kalor, dan temperatur
turun berarti zat melepaskan kalor.

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Salah satu
bentuk kalorimeter, Kalorimeter ini terdiri atas sebuah bejana logam dengan kalor
jenisnya telah diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan di dalam bejana lain yang
agak lebih besar. Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat, misalnya gabus atau
wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai pelindung agar pertukaran kalor dengan
lingkungan di sekitar
kalorimeter dapat dikurangi.
Kalorimeter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu zat
dicampurkan di dalam kalorimeter, air di dalam kalorimeter perlu diaduk agar
diperoleh temperatur merata dari percampuran dua zat yang suhunya berbeda. Batang
pengaduk ini biasanya terbuat dan bahan yang sama seperti bahan bejana kalorimeter.
Zat yang diketahui kalor jenisnya dipanaskan sampai temperatur tertentu. Kemudian,
zat tersebut dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi air dengan temperatur dan
massanya yang telah diketahui. Selanjutnya, kalorimeter diaduk sampai suhunya tetap.
C. Kalor Jenis
Kalor jenis adalah sifat zat yang menunjukan banyaknya kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu zat bermassa 1 kg sebesar 1°C atau 1 K. temperatur yang sama,
ternyata setiap benda akan menyerap energi kalor dengan besar yang berbeda.
Misalnya, terdapat empat buah bola masing-masing terbuat dari aliminium, besi,
kuningan, dan timah. Keempat bola ini memiliki massa sama dan ditempatkan di
dalam suatu tempat yang berisi air mendidih. Setelah 30 menit, keempat bola akan
mencapai kesetimbangan termal dengan air dan akan memiliki temperatur yang sama
dengan temperatur air. Kemudian, keempat bola diangkat dan ditempatkan di atas
kepingan parafin. Bola aluminium dapat melelehkan parafin dan jatuh menembus
parafin. Beberapa sekon kemudian, bola besi mengalami kejadian yang sama.
Bola kuningan hanya dapat melelehkan parafin sebagian, sedangkan bola timah
hampir tidak dapat melelehkan parafin. Keempat bola tersebut menyerap kalor dari air
mendidih, kemudian memindahkan kalor tersebut pada parafin sehingga parafin
meleleh.
Oleh karena setiap benda memiliki kemampuan berbeda untuk melelehkan
parafin, setiap bola akan memindahkan kalor dari air ke parafin dengan besar yang
berbeda. Kemampuan yang dimiliki setiap benda ini berhubungan dengan kalor jenis
benda tersebut. Kalor jenis suatu benda dapat didefinisikan sebagai jumlah kalor yang
diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 kg suatu zat sebesar 1K.
Kalor jenis menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menyerap kalor.
Semakin besar kalor jenis suatu benda, semakin besar pula kemampuan benda tersebut
untuk menyerap kalor. Secara matematis, kalor jenis suatu zat dapat dituliskan sebagai
berikut.

D. Satuan kalor
Satuan kalor adalah joule (J) yang diambil dari nama seorang ilmuwan yang
telah berjasa dalam bidang ilmu Fisika, yaitu James Joule. Satuan kalor lainnya
adalah kalori. Hubungan satuan joule dan kalori, yakni 1 kalori = 4,184 joule.
E. Kalor Uap
Kalor uap adalah banyaknya kalor per satuan massa yang diberikan pada zat di
titik didihnya agar wujud zat cair berubah menjadi wujud gas seluruhnya pada titik
didih tersebut.

F. Penguapan
Penguapan adalah peristiwa berubahnya zat dari zat cair menjadi zat gas.
Penguapan pada zat cair terjadi karena terdapat kalor yang diterima. Contohnya itu
kayak, air yang di panaskan terus-menerus akan menguap berubah menjadi uap air
yang termasuk wujud gas. Berikut ini adalah Beberapa cara untuk mempercepat dalam
proses penguapan adalah:
1. menaikkan suhu (pemanasan) zat cair,
2. memperluas permukaan zat cair,
3. mengalirkan udara di atas permukaan zat cair,
4. mengurangi tekanan di atas permukaan zat cair.

G. Perubahan Suhu
Perubahan suhu adalah perbedaan suhu akhir dengan suhu awal suatu zat yang
harus dihitung setelah beberapa waktu. Perubahan suhu terjadi karena kalor yang
dilepaskan atau diserap dari atau ke lingkungan di sekitar zat tersebut berada.

H. Perpindahan Kalor
Kalor merupakan suatu bentuk energi. Ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi.
1. Pengertian Konduksi
Konduksi adalah peristiwa berpindahnya kalor melalui medium (zat perantara)
tanpa disertai dengan perpindahan partikel medium tersebut. Konduksi biasanya dapat
terjadi pada zat padat seperti berbagai jenis logam dan gelas. Contohnya seperti ini,
jika salah satu ujung logam dipanaskan maka ujung logam yang lain juga akan terasa
panas karena kalor/panas merambat di dalam logam.
2. Pengertian Konveksi
Konveksi itu adalah peristiwa berpindahnya kalor dalam suatu medium yang
disertai dengan perpindahan partikel mediumnya. Perpindahan partikel medium terjadi
karena adanya perbedaan suatu massa jenis. Konveksi biasa terjadi pada medium
berupa zat cair dan gas. berikut ini adalah Contoh dari peristiwa konveksi kalor
sebagai berikut.
a. Pada siang hari, permukaan Bumi di daratan lebih cepat panas daripada lautan,
Mengapa ? karena kalor jenis tanah lebih kecil daripada kalor jenis air.
Akibatnya, udara di atas daratan yang lebih panas akan naik ke atmosfer yang
lebih tinggi karena tekanannya kecil. Ruang yang ditinggalkan udara panas itu
selanjutnya diisi udara yang lebih dingin dari permukaan lautan. Aliran udara
dari permukaan laut inilah yang disebut angin laut.
b. Ketika memasak air, massa air yang berada tepat di atas kompor akan
menerima kalor dan menjadi lebih panas. Air panas ini akan bergerak ke atas
hingga mencapai permukaan air karena massa jenisnya lebih kecil daripada
massa air yang lebih dingin. Akibatnya, massa air yang lebih dingin di bagian
atas akan terdesak dan bergerak turun menggantikan ruang yang sebelumnya
ditinggalkan massa air yang lebih panas. Kejadian ini berulang terus-menerus
hingga seluruh massa air di dalam panci itu mendidih.

3. Pengertian Radiasi
Radiasi adalah peristiwa berpindahnya kalor dari satu tempat ke tempat lain
dengan melalui pancaran sumber panas tanpa melalui medium. Radiasi terjadi
misalnya pada pancaran sinar Matahari ke Bumi dan panas (rasa hangat) yang kita
rasakan ketika sedang berada di dekat api unggun atau perapian.

I. Konduktor dan isolator


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat
dari kertas, plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi
dan baja. Ada benda yang bersifat konduktor dan ada pula yang bersifat isolator.
Benda-benda yang termasuk konduktor misalnya: aluminium, besi, dan baja.
Sedangkan benda-benda yang termasuk isolator misalnya: kertas, plastik, karet,
lilin, dan kayu. Memasak air akan lebih cepat mendidih bila menggunakan alat/wadah
yang terbuat dari logam, karena logam merupakan penghantar panas (konduktor) yang
baik. Bandingkan jika menggunakan alat/wadah yang terbuat dari tanah liat. Begitu
pula tangkai atau pegangan alat masak atau alat penggorengan, biasanya
menggunakan kayu atau karet. Sebab, kayu dan karet merupakan benda penyekat
panas (isolator) yang baik atau penghantar panas yang kurang baik.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa benda yang dapat
menghantarkan panas dengan baik di sebut konduktor, sedangkan benda yang tidak
dapat menghantarkan panas dengan baik disebut isolator.
a. Mengidentifikasi Benda Isolator dan Konduktor
Dari sekian banyak benda yang ada di bumi ini, tentunya kita dapat
membedakan benda-benda yang terbuat dari benda isolator dan konduktor.
1. Wajan dan panci
Alat dapur yang sering berhubungan dengan api, menggunakan sifat
konduktor dan isolator panas. Bagian benda yang menempel pada api terbuat dari
bahan konduktor misalnya logam. Sedangkan benda yang digunakan sebagai
pegangan umumnya terbuat dari isolator untuk menyekat panas.
2. Setrika
Alat listrik ini mengubah energi listrik menjadi energi panas. Panas yang
dihasilkan digunakan untuk merapikan pakaian. Agar panasnya sampai dari kabel
listrik ke pakaian maka pada alas atau bagian bawah setrika dibuat dari bahan
logam. Sedangkan bagian pegangan setrika terbuat dari plastik yang bersifat
isolator.
3. Jaket
Jaket terbuat dari bahan kain yang bersifat isolator. Pada saat suhu udara
dingin, jaket akan menahan panas yang ada dalam tubuh keluar. Dengan
demikian, kita akan tetap merasa hangat.
Berdasarkan kemampuanya dalam menghantarkan kalor/panas,benda-benda itu dibagi
menjadi 2 macam/golongan, yaitu :
1. Konduktor, Yakni benda yang mudah menghantarkan kalor/panas secara
konduksi, contonya itu seperti aluminium, besi, dan raksa
2. Isolator, yakni benda-benda yang sukar/sulit menghantarkan kalor/panas,
contohnya itu seperti kayu, kaca, plastik, udara, dan air.
4.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalor adalah suatu energi yang mudah diterima dan mudah sekali dilepaskan
sehingga dapat mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik atau turun. Kalor dapat
didefinisikan sebagai proses transfer energi dari suatu zat ke zat lainnya dengan diikuti
perubahan temperatur.
Satuan kalor adalah joule (J) yang diambil dari nama seorang ilmuwan yang
telah berjasa dalam bidang ilmu Fisika, yaitu James Joule. Satuan kalor lainnya
adalah kalori. Hubungan satuan joule dan kalori, yakni 1 kalori = 4,184 joule.
Asas Black adalah sebuah dalil fisika mengenai kalor yang di kemukakan oleh
ilmuwan Skotlandia, Joseph Black. Black menyatakan: “Jumlah kalor yang dilepaskan
oleh suatu zat bersuhu lebih tinggi sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh suatu
zat bersuhu lebih rendah.”

Q Lepas = Q Terima

Kalor jenis adalah sifat zat yang menunjukan banyaknya kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat bermassa 1 kg sebesar 1°C atau 1 K. Kalor
jenis suatu benda dapat didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikkan temperatur 1 kg suatu zat sebesar 1K. Rumus Kalor jenis adalah
Q  c m T
Kalor uap adalah banyaknya kalor per satuan massa yang diberikan pada zat di
titik didihnya agar wujud zat cair berubah menjadi wujud gas seluruhnya pada titik
didih tersebut. Penguapan adalah peristiwa berubahnya zat dari zat cair menjadi zat
gas. Penguapan pada zat cair terjadi karena terdapat kalor yang diterima. Perubahan
suhu adalah perbedaan suhu akhir dengan suhu awal suatu zat yang harus dihitung
setelah beberapa waktu.
Kalor merupakan suatu bentuk energi. Ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduksi adalah peristiwa berpindahnya kalor
melalui medium (zat perantara) tanpa disertai dengan perpindahan partikel medium
tersebut. Konveksi itu adalah peristiwa berpindahnya kalor dalam suatu medium yang
disertai dengan perpindahan partikel mediumnya. Radiasi adalah peristiwa
berpindahnya kalor dari satu tempat ke tempat lain dengan melalui pancaran sumber
panas tanpa melalui medium.

Anda mungkin juga menyukai