Kapasitas panas
2. Kalor Jenis
Ketika benda menyerap atau melepas kalor maka besar kalor dapat dihitung dengan rumus
Q = C /ΔT
Jka kita belum mengetahui nilai kapasitas kalor (C), maka kita hitung kapasitas kalor dengan
rumus
C = m. C
Contoh 1
Sebanyak 0,4 kg besi di tempat pandai besi dibakar sehingga suhunya naik dari 30ᵒC menjadi
450ᵒC.
Berapa jumlah kalor (Q) yang diserap besi untuk menaikkan suhu tersebut?
Jawab
Karena tidak ada informasi kapasitas kalor, maka kita hitung dulu kapasitas kalor.
Untuk itu perlu informasi tentang kalor jenis besi.
Berdasarkan Table 13.4 Kalor jenis besi adalah c = 0,108 kal/g ᵒC.
Massa besi di soal adalah m = 0,4 kg = 400 g.
Maka kapasitas kalor besi
C = m.c
= 400 x 0,108
= 43,2 kal/ᵒC
Kenaikan suhu besi,
ΔT = 450 – 30
= 420 ᵒC
Kalor yang diserap besi
Q = C . ΔT
= 43,2 x 420
= 18144 kal
= 18,144 kkal
o Perpindahan Panas
Para ahli akhirnya menyimpulkan bahwa hanya ada tiga cara perpindahan kalor antara benda,
yaitu
konduksi
konveksi
radiasi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui benda tanpa disertai perpindahan atom atau molekul
benda.
Konveksi adalah perpindahan kalor yang dibawa oleh aliran atom atau molekul benda.
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan kehadiran benda.
Pada peristiwa radiasi, kalor dibawa oleh gelombang elektromagnetik.
Radiasi
Bentuk ketiga perpindahan kalor adalah radiasi.
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui media/ perantara.
Ruang antara matahari dan bumi kebanyakan hampa.
Tetapi panas matahari dapat mencapai bumi.
Ini salah satu bukti bahwa kalor dapat merambat tanpa perlu media.
Pemanfaatan kalor
1. Cairan Radiator
2. Penyulingan Air
3. Pembuatan Garam
Pemanfaat Sifat Perpindahan Kalor
1. Setrika
2. Termos
3. Sandal
4. Jaket
5. Pegangan Alat Masak
6. Pendingin IC
Perpindahan Panas secara Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang dibawa oleh aliran atom atau molekul benda.
Contoh proses konveksi adalah
1. Air yang dipanaskan dalam panci
2.Aliran udara bersuhu tinggi
3. Angin dari peristiwa kebakaran
4.Keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan melalui gunung api
Konveksi hanya terjadi di dalam benda yang memiliki atom atau molekul yang dapat bergerak bebas.
Benda seperti ini adalah fluida yang terdiri dari zat cair dan gas.
Jadi, konveksi terjadi dalam zat cair atau gas.
Perpindahan kalor secara kondusksi akibat migrasi elektron hanya terjadi pada material
logam (material yang mengandung elektron bebas).
Perpindahan kalor secara konduksi akibat getaran atom–atom dapat terjadi pada semua
zat padat.
perpindahan kalor secara konduksi akibat migrasi elektron jauh lebih mudah dari pada
akibat perpindahan getaran atom.
Oleh karena itulah peristiwa konduksi pada logam jauh lebih mudah dari pada peristiwa
konduksi pada material bukan logam (isolator).
Perpindahan kalor secara konduksi ditemukan di zat padat.
Contohnya,
ketika salah satu ujung besi dipanaskan maka ujung lainnya akan ikut panas.
Ini diakibatkan adanya kalor yang berpindah dari ujung yang dipanaskan ke ujung yang
dingin.
Di sini tidak ada bagian besi yang berpindah.
Konduktor
Cepat perambatan kalor dalam zat padat berbeda untuk zat yang berbeda.
Ada zat yang sangat mudah memindahkan kalor dan ada yang sangat sulit.
Zat yang mudah memindahkan kalor contohnya besi, tembaga, aluminium.
Semua logam termasuk zat yang mudah memindahkan kalor.
Zat semacam ini disebut juga konduktor kalor.
Umumnya konduktor kalor juga merupakan konduktor listr
Artinya jika zat mudah menghantar kalor maka zat tersebut juga mudah menghantar listrik.
Laju konduksi kalor dalam bahan memenuhi persamaan
Q = kA Tı - Tf / L .d
dengan
q adalah kalor yang dirambatkan per detik (J/s)
Tt adalah suhu satu ujung benda (suhu tinggi)
Tr adalah suhu ujung benda yang lain (suhu rendah)
L adalah panjang benda (m)
A adalah luas penampang benda (m²)
k disebut konduktivitas panas (J/m s ᵒC
4.Energy Dalam
Kalor disebut juga dengan panas
didefinisikan sebagai energi yang mengalir atau berpindah (masuk atau keluar) sistem, karena adanya
perbedaan temperatur.
Kalor berpindah dari sistem bertemperatur tinggi ke sistem bertemperatur rendah.
Kalor yang masuk ke dalam sistem dianggap positif dan kalor yang keluar dari sistem dianggap
negatif.
Simbol Q digunakan untuk menyatakan kalor.
Proses yang menyatakan tidak ada perubahan panas (Q=0) disebut sebagai proses adiabat.
Kalor seperti halnya juga dengan kerja sama-sama terkait dengan energi, sehingga satuan kalor sama
saja dengan satuan energi yaitu joule (J).
Kerja Adiabat dan Energi Internal
Jika suatu sistem diubah dari keadaan awal ke keadaan akhir hanya secara adiabat, maka kerja yang
dilakukan sama besar untuk semua lintasan adiabat yang menguhubungkan kedua keadaan itu.
Bila suatu kuantitas hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir tanpa memperhatikan
proses pencapaian keadaan tersebut, maka kesimpulan penting dapat diambil: bahwa terdapat
fungsi koordinat ruang dari benda yang apabila harga akhirnya dikurangi dengan harga awalnya sama
dengan kerja yang dilakukan. Fungsi itu dikenal dengan ‘fungsi energi internal’.
Fungsi ini dikenal dengan sebagai ‘fungsi energi internal’ yang dilambangkan dengan U.
Wi-f(adiabat) = Uf - Ui
Artinya jika kerja positif dilakukan pada sistem atau lingkungan melakukan kerja pada sistem
maka energinya bertambah
Hukum I Thermodinamika
Jika kalor dilambangkan dengan Q,
maka Q = Uf – Ui – W atau Uf – Ui = Q + W
Dengan kesepakatan Q positif jika kalor masuk sistem (kalor sistem bertambah) dan
sebaliknya negatif jika kalor keluar dari sistem.
Persamaan ini dikenal dengan perumusan matematis hukum pertama termodinamika,
5.Konsep Kalor
Panas hanya terlihat selama proses itu saja dan merupakan energi yang tidak kekal, karena
energi panas mengalir dari benda B ke benda A.
Pada hakekatnya akan terjadi penurunan energi di B dan kenaikan di A.
Energi yang demikian merupakan fungsi dari temperatur dan tidak boleh salah pengertian
dengan panas.
Perlu dicatat bahwa panas tidak dapat diisikan ke dalam suatu benda.
Perjanjian tanda yang digunakan untuk panas adalah
Positif bila energi panas mengalir dari lingkungan ke dalam sistem.
Negatif bila energi panas yang mengalir dari sistem ke lingkungan
Kalor adalah energi yang diterima / dilepaskan oleh sebuah benda sehingga suhu benda tersebut naik/
Transfer Panas
2. Ketidakseimbangan Thermodinamika