Anda di halaman 1dari 8

1.

Kapasitas panas

 Simbol energi kalor adalah Q.


 Energi kalor 5,5 kalori ditulis Q = 5,5 kalori.
 Kalau kita panaskan berbagai macam benda di atas kompor yang sama selama selang waktu
yang sama maka kalian akan amati bahwa kenaikan suhu benda tersebut secara umum tidak
sama.
 Ada benda yang mengalami kenaikan suhu sangat cepat.

Contoh benda ini adalah aluminium, besi, atau logam lainnya.


 Ada benda yang mengalami kenaikan suhu lambat. Contoh benda ini adalah air.
 Karena dipanaskan selama selang waktu yang sama maka semua benda tersebut sebenarnya
menyerap energi kalor dalam jumlah yang sama.
Rumus : C = Q / ΔT
 Persamaan C = Q / ΔT jelas mengatakan bahwa:
Jika kapasitas kalor sebuah benda bernilai besar maka diperlukan kalor yang banyak untuk mengubah
suhu benda Sebaliknya, jika kapasitas kalor sebuah benda bernilai kecil. maka cukup diperlukan kalor
sedikit untuk mengubah suhu benda.
Kapasitas Kalor Bukan Sifat Khas Benda.
 Masukkan air ke dalam panci lalu tempatkan di atas kompor yang menyala. Lakukan berkali-kali dengan
jumlah air yang berbeda. Jangan lupa mengukur suhu air sebelum ditempatkan di atas kompordan
suhu saat melakukan pemanasan. Apa yang akan kamu amati? Jika jumlah air makin banyak
maka perlu pemanasan lebih lama untuk menaikkan suhu air 1 ᵒC
 Pemanasan lebih lama bermakna pemberian kalor lebih banyak.
Jadi, untuk menaikkan suhu sebesar 1 ᵒC air yang lebih banyak memerlukan kalor lebih
banyak.
Kapasitas kalor adalah Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 ᵒC
 Jadi kita simpulkan:
 Kapasitas kalor suatu zat makin besar jika massa zat makin besar.
 Kapasaitas kalor suatu zat bukan merupakan besaran yang khas.
 Zat yang sama memiliki kapasitas kalor yang berbeda jika massanya berbeda
 Zat yang berbeda dapat memiliki kapasitas kalor yang sama jika memiliki perbandingan
massa tertentu.

2. Kalor Jenis

Ketika benda menyerap atau melepas kalor maka besar kalor dapat dihitung dengan rumus

Q = C /ΔT
Jka kita belum mengetahui nilai kapasitas kalor (C), maka kita hitung kapasitas kalor dengan
rumus
C = m. C
Contoh 1
Sebanyak 0,4 kg besi di tempat pandai besi dibakar sehingga suhunya naik dari 30ᵒC menjadi
450ᵒC.
Berapa jumlah kalor (Q) yang diserap besi untuk menaikkan suhu tersebut?
Jawab
Karena tidak ada informasi kapasitas kalor, maka kita hitung dulu kapasitas kalor.
Untuk itu perlu informasi tentang kalor jenis besi.
Berdasarkan Table 13.4 Kalor jenis besi adalah c = 0,108 kal/g ᵒC.
Massa besi di soal adalah m = 0,4 kg = 400 g.
Maka kapasitas kalor besi
C = m.c
= 400 x 0,108
= 43,2 kal/ᵒC
Kenaikan suhu besi,
ΔT = 450 – 30
= 420 ᵒC
Kalor yang diserap besi
Q = C . ΔT
= 43,2 x 420
= 18144 kal
= 18,144 kkal
o Perpindahan Panas

Kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.


Perpindahan kalor berhenti ketika suhu kedua benda sudah sama.
Kondisi ketika dua benda memiliki suhu sama disebut kesetimbangan panas atau
kesetimbangan termal.
Selama ada perbedaan suhu maka kalor selalu berpindah hingga tercapai kesetimbangan
panas.

Para ahli akhirnya menyimpulkan bahwa hanya ada tiga cara perpindahan kalor antara benda,
yaitu
 konduksi
 konveksi
 radiasi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui benda tanpa disertai perpindahan atom atau molekul
benda.
Konveksi adalah perpindahan kalor yang dibawa oleh aliran atom atau molekul benda.
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan kehadiran benda.
Pada peristiwa radiasi, kalor dibawa oleh gelombang elektromagnetik.
Radiasi
Bentuk ketiga perpindahan kalor adalah radiasi.
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui media/ perantara.
Ruang antara matahari dan bumi kebanyakan hampa.
Tetapi panas matahari dapat mencapai bumi.
Ini salah satu bukti bahwa kalor dapat merambat tanpa perlu media.
Pemanfaatan kalor
1. Cairan Radiator
2. Penyulingan Air
3. Pembuatan Garam
Pemanfaat Sifat Perpindahan Kalor
1. Setrika
2. Termos
3. Sandal
4. Jaket
5. Pegangan Alat Masak
6. Pendingin IC
Perpindahan Panas secara Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang dibawa oleh aliran atom atau molekul benda.
Contoh proses konveksi adalah
1. Air yang dipanaskan dalam panci
2.Aliran udara bersuhu tinggi
3. Angin dari peristiwa kebakaran
4.Keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan melalui gunung api
Konveksi hanya terjadi di dalam benda yang memiliki atom atau molekul yang dapat bergerak bebas.
Benda seperti ini adalah fluida yang terdiri dari zat cair dan gas.
Jadi, konveksi terjadi dalam zat cair atau gas.

Perpindahan Panas secara Konduksi


 Konduksi adalah perpindahan kalor melalui benda tanpa disertai perpindahan atom atau
molekul benda.
 Konveksi adalah perpindahan kalor yang dibawa oleh aliran atom atau molekul benda.
 Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan kehadiran benda.
 Pada peristiwa radiasi, kalor dibawa oleh gelombang elektromagne

 Perpindahan kalor secara kondusksi akibat migrasi elektron hanya terjadi pada material
logam (material yang mengandung elektron bebas).
 Perpindahan kalor secara konduksi akibat getaran atom–atom dapat terjadi pada semua
zat padat.
 perpindahan kalor secara konduksi akibat migrasi elektron jauh lebih mudah dari pada
akibat perpindahan getaran atom.
 Oleh karena itulah peristiwa konduksi pada logam jauh lebih mudah dari pada peristiwa
konduksi pada material bukan logam (isolator).
Perpindahan kalor secara konduksi ditemukan di zat padat.
Contohnya,
ketika salah satu ujung besi dipanaskan maka ujung lainnya akan ikut panas.
Ini diakibatkan adanya kalor yang berpindah dari ujung yang dipanaskan ke ujung yang
dingin.
Di sini tidak ada bagian besi yang berpindah.

Konduktor
Cepat perambatan kalor dalam zat padat berbeda untuk zat yang berbeda.
Ada zat yang sangat mudah memindahkan kalor dan ada yang sangat sulit.
Zat yang mudah memindahkan kalor contohnya besi, tembaga, aluminium.
Semua logam termasuk zat yang mudah memindahkan kalor.
Zat semacam ini disebut juga konduktor kalor.
Umumnya konduktor kalor juga merupakan konduktor listr
Artinya jika zat mudah menghantar kalor maka zat tersebut juga mudah menghantar listrik.
Laju konduksi kalor dalam bahan memenuhi persamaan
Q = kA Tı - Tf / L .d

dengan
q adalah kalor yang dirambatkan per detik (J/s)
Tt adalah suhu satu ujung benda (suhu tinggi)
Tr adalah suhu ujung benda yang lain (suhu rendah)
L adalah panjang benda (m)
A adalah luas penampang benda (m²)
k disebut konduktivitas panas (J/m s ᵒC

4.Energy Dalam
Kalor disebut juga dengan panas
didefinisikan sebagai energi yang mengalir atau berpindah (masuk atau keluar) sistem, karena adanya
perbedaan temperatur.
Kalor berpindah dari sistem bertemperatur tinggi ke sistem bertemperatur rendah.
Kalor yang masuk ke dalam sistem dianggap positif dan kalor yang keluar dari sistem dianggap
negatif.
Simbol Q digunakan untuk menyatakan kalor.
Proses yang menyatakan tidak ada perubahan panas (Q=0) disebut sebagai proses adiabat.
Kalor seperti halnya juga dengan kerja sama-sama terkait dengan energi, sehingga satuan kalor sama
saja dengan satuan energi yaitu joule (J).
Kerja Adiabat dan Energi Internal
Jika suatu sistem diubah dari keadaan awal ke keadaan akhir hanya secara adiabat, maka kerja yang
dilakukan sama besar untuk semua lintasan adiabat yang menguhubungkan kedua keadaan itu.
Bila suatu kuantitas hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir tanpa memperhatikan
proses pencapaian keadaan tersebut, maka kesimpulan penting dapat diambil: bahwa terdapat
fungsi koordinat ruang dari benda yang apabila harga akhirnya dikurangi dengan harga awalnya sama
dengan kerja yang dilakukan. Fungsi itu dikenal dengan ‘fungsi energi internal’.

 Fungsi ini dikenal dengan sebagai ‘fungsi energi internal’ yang dilambangkan dengan U.
 Wi-f(adiabat) = Uf - Ui
 Artinya jika kerja positif dilakukan pada sistem atau lingkungan melakukan kerja pada sistem
maka energinya bertambah
Hukum I Thermodinamika
 Jika kalor dilambangkan dengan Q,
maka Q = Uf – Ui – W atau Uf – Ui = Q + W
 Dengan kesepakatan Q positif jika kalor masuk sistem (kalor sistem bertambah) dan
sebaliknya negatif jika kalor keluar dari sistem.
 Persamaan ini dikenal dengan perumusan matematis hukum pertama termodinamika,

5.Konsep Kalor
 Panas hanya terlihat selama proses itu saja dan merupakan energi yang tidak kekal, karena
energi panas mengalir dari benda B ke benda A.
 Pada hakekatnya akan terjadi penurunan energi di B dan kenaikan di A.
 Energi yang demikian merupakan fungsi dari temperatur dan tidak boleh salah pengertian
dengan panas.
 Perlu dicatat bahwa panas tidak dapat diisikan ke dalam suatu benda.
 Perjanjian tanda yang digunakan untuk panas adalah
 Positif bila energi panas mengalir dari lingkungan ke dalam sistem.
 Negatif bila energi panas yang mengalir dari sistem ke lingkungan

Kalor adalah energi yang diterima / dilepaskan oleh sebuah benda sehingga suhu benda tersebut naik/

turun ataupun berubah wujudnya. Contoh :


 Es yang dipanaskan akan menerima kalor sehingga suhunya naik dan bisa berubah wujudnya
menjadi air.
Pengaruh kalor terhadap suhu zat
Jika suatu zat menyerap kalor, maka suhu akan naik
Jika suatu zat melepas kalor, maka suhu akan turun
Pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat dapat diilustrasikan pada gambar dibawah ini
 Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor adalah
 air membeku,
 air mengebun
 air mengkristal.

 Perubahan wujud zat yang memerlukan kalor adalah


 air mencair/ melebur,
 air menguap,
 air menyublim.
Persamaan kalor
Q = m.c.Δt
dimana : Q = kalor yang diterima/ dilepaskan oleh benda (joule)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (joule/kg°C)
Δt = perubahan suhu benda (°C)
1 kalori adalah banyak kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air agar suhunya naik 1°C.
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
Energi Kalor

Transfer Panas

Asas Black berbunyi :


 “ Kalor yang diterima oleh suatu zat sama dengan kalor yang dilepas oleh suatu zat”
Q lepas = Q terima
6. Macam – macam konsep thermodinamika
 Berdasarkan hubungan antara sistem dengan lingkungannya, sistem dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
o Sistem Terisolasi, yaitu bila antara sistem dengan lingkungannya tidak terjadi
pertukaran energi dan materi.
o Sistem Tertutup, yaitu bila antara sistem dan lingkungannya hanya dapat
dipertukarkan energi, materi tidak dapat menembus sistem tersebut.
o Sistem Terbuka, bila antara sistem dan lingkungan dapat dipertukarkan energi
maupun materi.

2. Ketidakseimbangan Thermodinamika

Equilibrium berarti keadaan seimbang.


Termodinamika berhubungan dengan keadaan setimbang.
Di sebuah keadaan setimbang, sifat-sifat sistem adalah seragam dan hanya satu nilai yang
dapat diberikan untuk itu.
Konsep kesetimbangan menyiratkan bahwa tidak ada kecenderungan untuk setiap
perubahan spontan dalam setiap properti makroskopik ketika sistem diisolasi.
Singkatnya, suatu sistem dikatakan dalam keadaan setimbang jika tidak ada perubahan
terhadap waktu.
Secara umum, ada tiga jenis kesetimbangan yang akan kita pertimbangkan dalam termodinamika,
yaitu:
(i) Kesetimbangan kimia,
(ii) Kesetimbangan mekanik dan
(iii) Kesetimbangan termal
7. Bentuk – bentuk energi thermodinamika
 Energi kinetik
 Energi potensial
 Energi Kimia
 Energi internal
 Energi panas
 Energi kerja
Energi Internal
 Energi internal adalah energi total yang terkandung dalam suatu sistem termodinamik.
 Bisa berupa energi kimia, listrik, mekanik, rotasi, vibrasi, potensial, nuklir atau bentuk energi
yang lain.
 Nilai mutlak dari energi internal tidak dapat ditentukan.
 Yang dapat dilakukan adalah mengukur perubahan energi internal (ΔU).
 Perubahan energi internal dapat terjadi apabila:
 Kerja dilakukan pada atau oleh sistem
 Kalor berpindah ke dalam atau keluar sistem
 Zat memasuki atau meninggalkan sistem

8. Sifat dasar dan Turunan thermodinamika


Sifat dasar terodinamika
(i) tekanan, p
(ii) volume, V
(iii) suhu, T
(iv) energi dalam, U
(v) entropi, S
Selain itu, tiga sifat termodinamika turunan berikut adalah kombinasi dari sifat dasar:
(vi) Energi bebas Helmholz, F = U T S
(vii) Energi bebas Gibbs, G = H T S
(viii) Entalpi, H = U + Pv
Fungsi keadaan vs Fungsi Jalan
 Fungsi jalan:
 Kalor (Q)
 Kerja (W)
Kerja dan kalor adalah “kuantitas proses” dan bukan fungsi keadaan karena nilainya tergantung
pada perpindahan (atau jalan) spesifik di antara dua keadaan kesetimbangan
Volume
 Dalam sistem termodinamika, volume biasanya berarti volume fluida kerja.
 Ini menggambarkan keadaan termodinamikanya.
 Contohny adalah fluida kerja di dalam silinder dan susunan piston dari mesin pembakaran
internal seperti yang ditunjukkan pada Gambar.2.3.
Volume spesifik
 massa dan volume berhubungan langsung satu sama lain di bawah kondisi statis.
 Sekarang kita akan mendefinisikan sifat baru yang disebut volume spesifik.
 volume spesifik suatu zat didefinisikan sebagai volume per satuan massa dan dilambangkan
dengan simbol v (v huruf kecil).
 Secara matematis, volume spesifik v, diberikan oleh:
Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja dan usaha
 Energi dijumpai dalam berbagai bentuk, yaitu:
 Energi mekanik,
 Energi panas,
 Energi bunyi,
 Energi cahaya,
 Energi kimia,
 Energi nuklir,
 Energi listrik.

Anda mungkin juga menyukai