Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK IV

1. WA ODE KIKI TAMSAR (A1L1


19 061)
2. KELSI SRI RAHAYU (A1L1 19
077)
3. EKON (A1L1 19 073)
4. ASTUTI HUSRIN (A1L1 19 069)
5. BRIAN TRI WIDIYANTO (A1L1
19 071)
6. GUSWA (A1L1 19 075)
SUHU DAN KALOR
SUHU
Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran
derajat panas atau dinginnya suatu benda.
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh
suatu benda yang menyebabkan benda tersebut
mengalami perubahan suhu atau wujudnya.
 Alat pengukur suhu disebut termometer.
 Macam-macam thermometer:
1. Termometer Celcius.
2. Termometer Reamur.
3. Termometer Fahrenheit.
4. Termometer Kelvin.
FAHRENHE
CELCIUS REAMUR KELVIN
IT
Perbandingan skala thermometer Celcius,
termometer Reamur, dan termometer Fahrenheit
adalah
C : R : F = 100 : 80 : 180
C : R : F =   5 : 4 : 9
 Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0ºC = 0ºR = 32ºF, maka hubungan skala C, R, dan F dapat ditulis sebagai
berikut:

 Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah

tºK = tºC + 273 K


 Kita dapat menentukan sendiri skala suatu termometer.

Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap atas Xa. Termometer Y
dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap atas Ya.

Keterangan:
Xa = titik tetap atas termometer X
Xb = titik tetap bawah termometer X
Tx = suhu pada termometer X
Ya = titik tetap atas termometer Y
Yb = titik tetap bawah termometer Y
Ty = suhu pada termometer Y
PEMUAIAN

 Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
 Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat
gas.
 Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi),
pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan
pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas
biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.
Pemuaian panjang

 Pemuaian panjang adalah


bertambahnya ukuran panjang suatu
benda karena menerima kalor.

 Bila ingin menentukan panjang


akhir setelah pemanasan maka
digunakan persamaan sebagai
berikut
Pemuaian Luas

 Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.

 Untuk menentukan pertambahan luas dan


volume akhir digunakan persamaan sebagai
berikut :
Pemuaian Volume

 pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume
terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang
mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara.
KALOR

kalor di defnisikan sebagai suatu bentuk energi yang dapat berpindah atau
mengalir dari benda yang memiliki kelebihan kalor menuju benda yang
kekurangan kalor. Kalor biasanya dinyatakan dalam suhu. Satuan kalor di dalam
satuan Internasional yaitu Joule, satuan kalor lainnya ialah kalori. 1 kalori di
definisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan
sebanyak 1 kg air sebesar 1⁰C.

1 kalori = 4.2 Joule dan 1 joule = 0.24 kalori


Rumus Kalor :

Keterangan :
Q = Kalor (J)
m : Massa Benda (kg)
c = Kalor Jenis (J Kg oC)
ΔT = Perubahan Suhu (oC)
KALOR JENIS

 kalor jenis ialah banyaknya kalor yang diserap


atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk
menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga
diartikan sebagai kemampuan suatu benda
untuk melepas atau menerima kalor. Masing-
masing benda mempunyai kalor jenis yang
berbeda-beda. Satuan kalor jenis J/Kg⁰C.
Bentuk Kalorimeter

 Kalorimeter adalah alat yamg digunakan untuk mengukur besarnya


kalor dari suatu benda. Kalorimeter umumnya digunakan untuk
menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter bekerja berdasarkan
asas Black. Untuk menjaga agar energi atau kalor tidak keluar dari
system atau calorimeter ke lingkungan, maka bejana kalorirmeter
dimasukkan ke dalam isolator. Bebrapa jenis calorimeter yang
dikenal yaitu :
 Kalorimeter aluminium
 Kalorimeter elektrik
 Kalorimeter bom
KALOR DAN PERUBAHAN PADA
BENDA

Kapasitas kalor diartikan sebagai banyaknya kalor yang diserap oleh suatu benda
bermassa tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam
sistem International yaitu J/K

Untuk mengetahui banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu zat
digunakan persamaan :

Q = m.c.ΔT

Dimana :
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c = kalor jenis zat (J/Kg⁰C)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
 Untuk menentukan kalor jenis suatu zat digunakan persamaan :

C = Q / m.ΔT

Dimana :
C = kalor jenis zat (J/Kg⁰C)
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda
(Joule)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
 Untuk menentukan kapasitas kalor suatu zat digunakan persamaan :

C = Q / ΔT

Dimana :
C = kapasitas kalor (J/K)
Q = banyaknya kalor (J)
ΔT = perubahan suhu (K)

Kapasitas kalor juga dapat ditentukan dengan persamaan lain,


C = m. c
ASAS BLACK

 PENGERTIAN
Asas Black adalah hukum fisika yang berkaitan dengan suhu zat
yang bercampur/bersentuhan. Secara singkat, kalor yang diterima
oleh suatu benda sama dengan kalor yang dilepas oleh benda lain.
Pernyataan ini dikenal dengan asas Black. ASAS BLACK
merupakan kaidah yang berasal dari Hukum Kekekalan Energi,
yaitu jumlah seluruh energi selalu tetap. Joseph Black (1728-1799),
seorang fisikawan asal Inggris, adalah orang pertama yang
mengukur kalor yang dilepas dan yang diterima jika dua benda
yang berbeda suhu disentuhkan. 
Joseph Black memperoleh hasil sebagai berikut:
1. Jika dua benda bercampur, benda yang panas akan memberikan
kalornya kepada benda yang dingin. Akibatnya, suhu kedua
benda menjadi sama.
2. Kalor yang diserap oleh benda yang dingin sama dengan kalor
yang dilepaskan oleh benda yang panas.
Secara matematis, asas Black dapat dituliskan dengan rumus:

Q(lepas) = Q (terima)
Akan tetapi, pada kenyataannya, pernyataan tersebut tidak selalu dapat dibuktikan dengan
percobaan. Hal ini disebabkan ada kalor yang berubah menjadi energi bentuk lain sehingga
seolah-olah hilang.

Jadi, pernyataan hukum kekekalan energi untuk kalor di atas hanya berlaku untuk keadaan ideal
saja.

Rumus Asas Black :


 Kalor laten adalah kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk berubah wujud dari suatu bentuk ke
bentuk lainnya.
 Dengan, Q adalah kalor ( Joule atau kalori ), L adalah kalor laten ( J/kg atau kal/gr), dan m adalah
massa benda ( gr atau kg ). Beberapa istilah khusus kalor laten untuk perubahan wujud tertentu,
yaitu :
1. Kalor lebur, yaitu kalor laten pada peristiwa perubahan fase padat ke cair atau sebaliknya.
2. Kalor uap, yaitu kalor laten pada peristiwa perubahan fase cair ke gas atau sebaliknya.
3. Kalor lenyap, yaitukalor laten pada peristiwa perubahan fase padat ke gas atau
sebaliknya. Jadi, kallor lebur sama dengan kalor beku, dan kalor uap sama dengan kalor
embun.
PERPINDAHAN KALOR

Seperti yang telah kami jelaskan di awal bahwa


perpindahan kalor terjadi dari benda bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah. Ada tiga jenis
perpindahan kalor yang dapat terjadi, yaitu :
1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
3. Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Perpindahan Kalor secara konduksi adalah


perpindahan kalor melalui suatu zat perantara (logam)
tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat
tersebut secara permanen. Contohnya adalah ketika kita
memanaskan salah satu ujung logam, maka ujung logam
lainnya akan ikut panas karena terjadi hantaran kalor
dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Konveksi dapat terjadi pada zat cair atau gas. Ada dua jenis perpindahan
kalor secara konveksi, yaitu :
a. Konveksi Alamiah : konveksi yang dipengaruhi gaya apung tanpa
faktor luar, dan disebabkan oleh karena adanya perbedaan massa jenis
benda. Contohnya pada pemanasan air.
b. Konveksi Paksa : konveksi yang terjadi karena adanya pengaruh faktor
luar (contoh tekanan), dan perpindahan kalor dilakukan dengan
sengaja/dipaksakan. Contohnya pada kipas angin dan radiator mobil.
Perpindahan Kalor Secara Radiasi

 Perpindahan kalor secara Radiasi adalah proses perpindahan kalor yang


tidak menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi
berbeda dengan konduksi dan konveksi. Pada Radiasi, agar terjadinya
perpindahan kalor, kedua benda tidak harus bersentuhan karena kalor
dapat berpindah tanpa zat perantara.
 Contohnya adalah saat kita dekat dengan api unggun dari sudut
manapun, maka kita tetap akan merasakan kehangatan dari sumber api,
contoh lainnya adalah panas matahari yang sampai ke bumi dan planet
– planet lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai