Anda di halaman 1dari 32

SUHU

DAN
KALOR
KELOMPOK 5:

1. C U T L I S A N I S F H U A N I
(2006104040120)

2. FA R A H FA D H I L L A H
(2 0 06 1 0 4 0 4 0 111 )

3. N A Z I L A FA J A R N A
(2006104040067)

4. R A H M AT B A L I A ( 2 0 0 6 1 0 4 0 4 0 0 2 8 )
SUHU
Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu
benda. Alat pengukur suhu disebut dengan termometer.

Termometer terbagi menjadi 4 macam:

1. Termometer Celcius

2. Termometer Reamur

3. Termometer Fahrenheit

4. Termometer Kelvin
SKALA TERMOMETER
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda. Terdapat 4 skala umum yang
digunakan untuk thermometer.

Perbandingan thermometer skala celcius,


reamur, Fahrenheit, dan kelvin adalah
sebagai berikut:
C : R : F-32 : K-273
100 : 80 : 180 : 100
5 : 4 : 9 : 5
Tabel perbedaan skala:

Konversi antara 4 skala tersebut ditunjukkan oleh tabel berikut.


 C:R 5:4 R C=
C:F
  5:9 F C = + 32
 
R:F 4:9 F R=
 K:C 5:5 K C=

 R:K 4:5 K R=
Contoh soal:
  Suhu tubuh seorang anak yang sedang sakit demam mencapai hingga 40 Berapakah suhu anak
1.
tersebut jika dinyatakan dalam skala Fahrenheit?

Jawaban:

F=

F=

F = 1,8 . 40 + 3

F = 72 + 32

F = 104
Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0ºC = 0ºR = 32ºF, maka hubungan skala C, R, dan F dapat
ditulis sebagai berikut:

Hubungan skala celcius dan kelvin adalah


Kita dapat menentukan sendiri skala suatu termometer.

Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap atas Xa. Termometer Y
dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap atas Ya.

Keterangan:
Xa = titik tetap atas termometer X
Xb = titik tetap bawah termometer X
Tx = suhu pada termometer X
Ya = titik tetap atas termometer Y
Yb = titik tetap bawah termometer Y
Ty = suhu pada termometer Y
Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan
suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan
pada zat gas.
Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu
demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi).
Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus
pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor.

 Bila ingin menentukan panjang


akhir setelah pemanasan maka
digunakan persamaan sebagai
berikut
Pemuaian luas

Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.

 Untuk menentukan pertambahan luas dan


volume akhir digunakan persamaan sebagai
berikut :
Pemuaian volume
pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang
mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah
kubus, air dan udara.
Kalor
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu
benda tersebut.
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu
benda (zat) bergantung pada 3 factor yaitu:
1. Massa zat
2. Jenis zat (kalor jenis)
3. Perubahan suhu

1 kalori = 4,2 joule = 2,4 kalori


Kalor jenis
  Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1
gram zat untuk menaikkan suhu sebesar 1 Kalor jenis juga diartikan sebagai
kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing
benda mempunyai kalor jenis yang berbeda-beda. Satuan kalor jenis adalah J/kg
Bentuk kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya kalor dari suatu benda.
Kalorimeter umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter bekerja
berdasarkan asas black. Untuk menjaga agar energi atau kalor tidak keluar dari system atau ke
lingkungan maka bejana calorimeter dimasukkan ke dalam isolator. Beberapa jenis calorimeter
yang dikenal sebagai beriku:

1. Kalorimeter aluminium
2. Kalorimeter elektronik
3. Kalorimeter bom
Kalor dan perubahannya
  Kapasitas kalor diartikan sebagai banyaknya kalor yang diserap
oleh suatu benda bermassa tertentu untuk menaikkan suhu sebesar
1Satuan dari kapasitas kalor dalam system internasional yaitu J/K.
 Untuk mengetahui banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu zat
digunakan persamaan:

 
Q=m.c.
 Keterangan:
Q = Kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu
benda (J)
m = Massa benda yang menerima atau melepas
kalor(kg)
c = Kalor jenis (Jkg

(T2 – T1)
Contoh soal:
1.
  Berapa kalor jenis yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 0,5 kg zat cair (kalor jenis 400j/kg.dari 28adalah….
Jawaban:

Dik:  Q=m.c.
m = 0,5 kg Q = 0.5 kg . 400 j/kg
c = 400 j/kg Q = 2000

Dit: Q…..? Jadi, kalor yang dibutuhkan


Penyelesaian: adalah 2000 J.
 Untuk menentukan kalor jenis suatu zat digunakan persamaan:
 
c=
Keterangan:
 
Q = Kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda
(J)
m = Massa benda yang menerima atau melepas
kalor(kg)
c = Kalor jenis (Jkg

(T2 – T1)
Contoh soal:
 1. Kalor yang diperlukan oleh 2 kg zat untuk menaikkan suhunya dari 25adalah 27,3 kJ.
Berapakah kalor jenis zat tersebut?

Jawaban:  

Dik: c=
c=
m = 2 kg
c=
c = 390 J/Kg
Q = 27, 3 kJ = 27.300 J Jadi, kalor jenis zat tersebut adalah sebesar
Dit: c….? 390J/Kg
Penyelesaian:
 Untuk mengetahui kapasitas kalor suatu zat digunakan persamaan:
 
C=
Keterangan:
 
C = kapasitas kalor (J/
Q = banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh
suatu benda (J)
c = Kalor jenis (Jkg

(T2 – T1)

Kapasitas kalor dapat juga dicari dengan C = m.c


Contoh soal:
 1. Hitunglah kapasitas kalor untuk benda yang memiliki massa 100g dan kalor jenis 2 kal/g

Jawaban:

Dik:

m = 100 gram  
C=m.c
c = 2 kal/g C = 100g . 2 kal/
Dit: C…? C = 200 kal/
Penyelesaian:
Contoh soal:
  Apabila suatu benda diberi kalor sebesar 4500 Joule yang menyebabkan suhunya naik sebesar
2.
75Hitunglah kapasitas kalor benda tersebut?

Jawaban:

Dik:
 
Q = 4500 joule C=
75 C=
Dit: C…? C = 60 joule/
Penyelesaian:
Asas Black
Asas black adalah hukum fisika yang berkaitan dengan suhu zat yang
bercampur atau bersentuhan. Secara singkat, kalor yang diterima oleh suatu
benda sama dengan kalor yang dilepas oleh benda lain. Pernyataan ini dikenal
dengan asas balck. ASAS BLACK merupakan kaidah yang berasal dari Hukum
Kekekalan Energi, yaitu jumlah seluruh energi selalu tetap. Joseph Black (1728-
1799) seorang fisikawan asal inggris, adalah orang pertama yang mengukur
kalor yang dilepas dan yang diterima jika dua benda yang berbeda suhu
bersentuhan.
Joseph Black memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Jika dua bena bercampur, benda yang panas akan memberikan kalor kepada
benda yang dingin. Hasilnya suhu kedua benda menjadi sama.
2. Kalor yang diserap oleh benda yang dingin sama dengan kalor yang
ditampilkan benda yang panas.
Secara matematis, asas black dapat dituliskan dengan rumus:

Q (lepas) = Q (terima)
Akan tetapi kenyataannya, penyataan tersebut tidak selalu dapat
dibuktikan dengan percobaan. Hal ini disebabkan ada kalor yang
berubah menjadi energi lain sehingga seolah hilang bentuk
Jadi, pernyataan hukum kekalan energi untuk kalor diatas hanya
berlaku untuk keadaan ideal saja.
Rumus asas black
Keterangan:
Q lepas = Q terima M1 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
C1 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
T1 = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
Tc = Temperatur akhir pencampuran kedua benda
M2 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah

𝑚1 𝑐 1 ∆𝑇 1=𝑚2 𝑐2 ∆𝑇 2
  C2 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah
T2 = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah
Qlepas =Q lepas adalah jumlah kalor yang dilepas oleh zat
Q terima = Qterima adalah jumlah kalor yang diterima oleh zat

𝑚1 𝑐 1 ( 𝑇 1 −𝑇 𝑐 ) =𝑚2 𝑐2 (𝑇 𝑐 − 𝑇 2 )
 
Kalor laten adalah kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk berubah wujud dari suatu bentuk ke
bentuk lainnya.
Dengan, Q adalah kalor ( Joule atau kalori ), L adalah kalor laten ( J/kg atau kal/gr), dan m adalah
massa benda ( gr atau kg ). Beberapa istilah khusus kalor laten untuk perubahan wujud tertentu, yaitu :
1. Kalor lebur, yaitu kalor laten pada peristiwa perubahan fase padat ke cair atau sebaliknya.
2. Kalor uap, yaitu kalor laten pada peristiwa perubahan fase cair ke gas atau sebaliknya.
3. Kalor lenyap, yaitukalor laten pada peristiwa perubahan fase padat ke gas atau sebaliknya.
Jadi, kallor lebur sama dengan kalor beku, dan kalor uap sama dengan kalor embun.
Perpindahan kalor
Seperti yang telah kami jelaskan di awal bahwa perpindahan
kalor terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah. Ada tiga jenis perpindahan kalor yang dapat terjadi, yaitu
:
1.Perpindahan Kalor Secara Konduksi
2.Perpindahan Kalor Secara Konveksi
3.Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Perpindahan kalor secara
konduksi
Perpindahan Kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor
melalui suatu zat perantara (logam) tanpa disertai perpindahan
partikel – partikel zat tersebut secara permanen. Contohnya
adalah ketika kita memanaskan salah satu ujung logam, maka
ujung logam lainnya akan ikut panas karena terjadi hantaran
kalor dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Perpindahan kalor secara
konveksi
Konveksi dapat terjadi pada zat cair atau gas. Ada dua jenis perpindahan kalor
secara konveksi, yaitu :
a.Konveksi Alamiah : konveksi yang dipengaruhi gaya apung tanpa faktor luar,
dan disebabkan oleh karena adanya perbedaan massa jenis benda. Contohnya
pada pemanasan air.
b.Konveksi Paksa : konveksi yang terjadi karena adanya pengaruh faktor luar
(contoh tekanan), dan perpindahan kalor dilakukan dengan sengaja/dipaksakan.
Contohnya pada kipas angin dan radiator mobil.
Perpindahan kalor secara radiasi
Perpindahan kalor secara Radiasi adalah proses perpindahan kalor yang tidak
menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi berbeda dengan
konduksi dan konveksi. Pada Radiasi, agar terjadinya perpindahan kalor, kedua
benda tidak harus bersentuhan karena kalor dapat berpindah tanpa zat perantara.
Contohnya adalah saat kita dekat dengan api unggun dari sudut manapun, maka
kita tetap akan merasakan kehangatan dari sumber api, contoh lainnya adalah
panas matahari yang sampai ke bumi dan planet – planet lain.
Sekian
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai