Anda di halaman 1dari 7

PEMBELAJARAN 5

KALOR DAN PERPINDAHANNYA

KOMPETENSI INTI (KI)


3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR

3.4. Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia
dan hewan.
4.4. Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda
serta perpindahan kalor.
INDIKATOR
I.4.1. Mengetahui pengertian suhu dan termometer serta jenis termometer.
I.4.2. Menentukan skala suhu dengan melakukan pengukuran suhu dengan termometer
skalanya, serta membandingkannya secara pengukuran dengan termometer skala
suhu yang telah dikenal.
I.4.3. Menjelaskan pengertian kalor.
I.4.4. Mendeskripsikan hubungan kalor dengan suhu dan hubungan kalor dengan
perubahan wujud.
I.4.5. Menentukan macammacam perpindahan kalor.
Tujuan Pembelajaran
1.4.1.1. Peserta Didik dapat menyajikan hasil pengamatan, inferensi, dan
mengomunikasikan hasil penyelidikannya tentang fungsi perasa sebagai pengukur
suhu.
1.4.1.2. Peserta Didik dapat menjelaskan 3 jenis termometer.
1.4.2.1. Peserta Didik dapat membuat skala suhu, melakukan pengukuran suhu dengan
termometer skalanya, serta membandingkannya secara pengukuran dengan
termometer skala suhu yang telah dikenali.
1.4.2.2. Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian titik tetap dalam penentuan skala
suhu.
3.4.3.1. Peserta Didik mampu menjelaskan kalor,
3.4.4.1. Peserta Didik menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan suhu benda
akibat pemberian kalor.
3.4.4.2. Peserta Didik dapat menerapkan persamaan kalor untuk kenaikan suhu pada
persoalan yang sesuai.
1.4.4.3. Peserta Didik dapat menyelidiki karakteristik suhu benda pada saat benda
mengalami perubahan wujud.
1.4.4.4. Peserta Didik dapat menentukan kalor untuk perubahan wujud.
3.4.5.1. Peserta Didik mampu menjelaskan dan membedakan macam-macam perpindahan
Kalor
MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA

A. Pengertian Kalor

Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang
suhunya rendah ketika kedua benda bersentuhan.

Satuan kalor adalah Joule (J)

1kalori  4,2 Joule 1Joule  0,24kalori


atau

Pengaruh Kalor terhadap Suhu Zat

Jika suatu zat menyerap kalor, maka suhu akan naik dan

Jika suatu zat melepas kalor, maka suhu akan turun

• Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 oC
atau 1 K.

Persamaannya : Q
c
m.T

• Kapasitas kalor adalah kemampuan suatu zat menyerap kalor untuk menaikkan suhunya
menjadi 1oC lebih tinggi

Persamaannya :
Q
C atau C  m.c
T

Kalor dan Pengaruhnya

Besarnya kalor untuk mengubah suhu sebanding dengan massa zat, penurunan/kenaikan suhu dan
kalor jenis zat. Dirumuskan :

Keterangan : Q = m . c. T

Q = kalor, satuannya joule ( J ) c = kalor jenis, satuannya J/kgC

m = massa, satuannya kg t = selisih suhu, satuannya C


Grafik : QAB = m.ces.∆T
QBC = m.L
Q = m . c . ∆t
QCD = m.cair.∆T
QDE = m.U
QEF = m.cuap.∆T

Kalor meng ubah wu ju d benda Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah wujud benda
memenuhi rumus berikut.
Dengan L = Kalor laten
Q=m.L

• Kalor laten adalah kalor yang dilepas atau diserap pada saat perubahan wujud zat. Satuannya
J/kg.

• Kalor lebur (L) = Kalor beku


Q Atau
L
m Q  m.L

Kalor lebur adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat padat untuk mencair
(melebur) pada titik leburnya
• Titik lebur adalah suhu zat ketika melebur.

• Kalor beku adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat cair untuk membeku pada

titik bekunya.

• Titik beku adalah suhu zat ketika membeku

• Kalor Uap (U) = Kalor Embun

Q atau Q  m.U
U
m
• Kalor uap adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat cair untuk menguap
pada titik didihnya

• Titik didih adalah suhu zat ketika mendidih.

• Kalor embun adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa gas untuk mengembun pada titik
embunnya.

• Titik embun adalah suhu zat ketika mengembun

• Hukum kekekalan energi untuk kalor memenuhi asas yang diajukan oleh joseph black.

Hukum kekekalan energi ini sering dinamakan dengan asas Black.

Asas Black berbunyi : “ Kalor yang diterima oleh suatu zat sama dengan kalor yang dilepas oleh
suatu zat”
Qlepas  Qterima

• Azas Black

Apa yang terjadi apabila dua zat yang berbeda suhunya dicampur dalam wadah yang terisolasi dari
lingkungan sekitarnya? Sebagaimana telah diuraikan di depan, kalor mengalir dari suhu tinggi ke
suhu rendah. Artinya, zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor dan zat yang suhunya rendah
akan menerima kalor. Kalor yang dilepaskan oleh zat yang bersuhu tinggi sama dengan kalor yang
diterima oleh zat yang bersuhu rendah. Pernyataan ini mula-mula dikemukakan oleh fisikawan
Inggris, Joseph Black (1728-1799), sehingga dikenal sebagai asas Black.

Jadi, apabila dua zat yang berbeda suhunya dicampur kedua zat itu akhirnya akan memiliki suhu
yang sama. Untuk memahami penerapan Azas Black, perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal

Sepotong logam aluminium yang massanya 0,25 kg dipanaskan sampai 100 oC, kemudian dimasukkan ke
dalam bejana yang berisi 0,2 kg air dengan suhu 25 oC. Apabila pertukaran kalor hanya terjadi antara
aluminium dan air, berapakah suhu akhir yang dapat dicapai? Diketahui, kalor jenis aluminium 900
J/kgoC dan kalor jenis air 4.200 J/kgoC.

Penyelesaian

Karena suhu aluminium lebih tinggi daripada suhu air, sehingga ketika keduanya dicampur aluminium
akan melepaskan kalor dan air akan menerima kalor. Misalnya, suhu akhir yang dapat dicapai adalah toC.
Dengan demikian, suhu aluminium turun dari 100 oC menjadi toC. Sebaliknya, suhu air naik dari 25oC
menjadi toC.

Alumunium

Massa m1 = 0,25 kg

Kalor jenis c1 = 900 J/kgoC

Perubahan suhu ∆t1 = (100 – t)oC

Aluminium melepaskan kalor :


Qlepas  m1c1 t1
 (0,25 kg)  (900 J/kg o C)  (100  t ) o C  225(100  t ) J.
Air

Massa m2 = 0,2 kg

Kalor jenis c2 = 4.200 J/kgoC

Perubahan suhu ∆t2 = (t –25)oC

Air menerima kalor :


Qterima  m 2 c 2 t 2
 (0,2 kg)  (4.200 J/kg o C)  (t  25) o C  840(t  25) J.

Berdasarkan Asas Black, Qlepas = Qterima. Jadi,

225(100  t )  840(t  25)


22.500  225t  840t  21.000
 225t  840t  21.000  22.500
 1.065t  43.500
43.500
t   40,8 o C.
1.065

Jadi, suhu akhir yang dapat dicapai adalah 40,8 oC.

CONTOH SOAL

1. Berapakah kalor yang diperlukan untuk mendidihkan 1 kg air jika suhu awalnya 25 oC sampai
100oC dan kalor jenis air 4,2 x 103 J/kg oC?

Penyelesaian :

Diketahui :

m  1kg
c  4,2 x103 J / kg o C T  100o C
To  25o C T  T  To  100o C  25o C  75o C

Ditanya : Q = …?

Jawab : Q  m.c.T

 1kgx( 4,2 x103 J / kg oC ) x75o C


 315 x103 J
 315kJ

Jadi, jumlah kalor yang diperlukan 315 kJ

2. Hitunglah jumlah kalor yang diperlukan untuk menguapkan 0,5 kg uap air pada suhu 100 oC!

Penyelesaian : m = 0,5 kg

L = 2.256.000 J/kg = 2.256 kJ/kg.

Q = m.L = (0,5 kg)(2.256 kJ/kg) = 1128 kJ

B. Perubahan Wujud Zat


• Perubahan wujud zat bergantung pada jumlah kalor yang diterima atau jumlah kalor yang
dilepaskan oleh zat yang bersangkutan. Zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair apabila
zat itu menerima kalor. Zat cair dapat berubah wujud menjadi gas apabila zat itu menerima
kalor. Sebaliknya, gas dapat berubah wujud menjadi zat cair apabila melepaskan kalor. Zat cair
dapat berubah wujud menjadi zat padat apabila melepaskan kalor. Sebagai contoh, es (zat
padat) berubah wujud menjadi air (zat cair) apabila dipanaskan. Artinya, es menerima kalor. Air
(zat cair) berubah wujud menjadi uap (gas) apabila dipanaskan. Artinya, air menerima kalor.
Sebaliknya, uap air akan berubah wujud menjadi air apabila didinginkan. Artinya, uap air
melepaskan kalor. Air (zat cair) akan berubah wujud menjadi es (zat padat) apabila didinginkan.
Artinya, air melepaskan kalor.

• Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor adalah

Membeku

Mengembun Mengkristal

• Perubahan wujud zat yang memerlukan kalor adalah

Mencair/melebur Menguap Menyublim


C. Perpindahan Kalor

• Konduksi

adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat

tersebut. contoh :

Memanaskan logam

Penghantar kalor yang baik disebut konduktor

Contoh : besi, baja, tembaga, seng, dan aluminium (jenis logam)

Penghantar kalor yang kurang baik/buruk disebut isolator

Contoh : kayu, kaca, wol, kertas, dan plastik (jenis bukan logam)

• Konveksi adalah perpindahan kalor melalui zat disertai perpindahan partikel-partikel zat
tersebut.

Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat

Konveksi terjadi dalam zat cair dan gas

• Radiasi (pancaran) adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara (medium)

Contoh : sinar matahari sampai ke bumi melalui radiasi

• Penguapan dapat dipercepat dengan cara:

a. Pemanasan (menaikkan suhu)

Contoh : menjemur pakaian dibawah sinar matahari

b. Memperluas permukaan zat cair

Contoh :

(a) Kopi panas dituangkan di atas cawan

agar cepat dingin

(b) pakaian basah dijemur dengan cara

direntangkan (diperluas permukaannya)


(c) Mengalirkan udara di atas permukaan zat cair atau mengurangi tekanan udara pada

permukaan zat cair. Contoh : Meniup minuman kopi panas

Anda mungkin juga menyukai