SAMSINUR
SUHU DAN KALOR
A. SUHU
suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu bendA. Sedangkan kalor adalah satu bentuk energy (energy panas
atau kalor). Sebagai gambaran tentang suhu adalah saat mandi menggunakan air
hangat. Untuk mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air
panas. Ketika tangan kita menyentuh air yang dingin, maka kita mengatakan suhu air
tersebut dingin. Ketika tangan kita menyentuh air yang panas maka kita katakan suhu
air tersebut panas.
1. Pengukuran Suhu
Dengan indra peraba, anda dapat merasakan bahwa es memiliki suhu yang
renda dan kopi panas yang memiliki suhu yang tinggi. Namun indra peraba tidak
dapat menyatakan secara tepat suhu yang dimilikisuatu benda. Dengan demikian,
anda memerlukan alatyang dapat menyatakansuhu secara kualitatif yang di sebut
thermometer. Pada umummya cara kerja thermometer bergantung pada sifat
termometrik suatu zat. Jenis-jenis trmometer, antara lain thermometer cairan (kaca),
termokopel, thermometer gas, thermometer hambatan listrik dan lain-lain.
Thermometer yang biasa digunakan sehari-hari yaitu thermometer cairan (kaca) yang
didalamnya berisi raksa dan alcohol. Kedua cairan tersebut memiliki yang sifat fisis
zat yang sensitive terhadap perubahan, yaitu panjang, volume, hambatan listrik dan
tekanannya.
Raksa dapat menyerap kalor dengan cepat dari suatu benda sehingga suhunya
sama dengan suhu benda yang akan diukur. Selain itu raksa tidak membasahi dinding
tabung serta memiliki titik beku -39°C dan titik didih 137°C. adapun alcohol
memebeku pada suhu -114°C dan mendidih pada suhu 78°C. Jadi termmometer raksa
sangat baik untuk mengukur benda yang memiliki suhu rendah
2. Skala Termometer
Untuk menentukan nilai suhu diperlukan suatu acuan atau patokan, yaitu
pemilihan titik lebur es murni sebagai titik bawah dan titik didih air sebagai titik tetap
atas. Kedua titik tetap ini menjadi beberapa bagian (skala) yang disebut derajat. Skala
thermometer yang sering digunakan terdiri atas skala celcius, skala reamur, skala
Fahrenheit, dan skala Kelvin. Perbandingan skala thermometer tersebut ditunjukkan
sebagai berikut.
Titik t etap atas : 100°C = 80°R = 212°F = 373K dan 100 bagian K
Selisih titik tetap atas dan titik tetap bawah skala pada hubungantersebut
adalah 100 bagian °C = 80 bagian °R = 180 bagian °F.
C : R : (F – 32) = 5:4: 9
X Xb Y Yb
X a X b Ya Yb
Keterangan:
X = suhu yang diketahui/dicari pada thermometer X
Xa = titik tetap atas thermometer X
Xb = titik tetap atas thermometer X
Y = suhu yang diketahui/dicari pada thermometer Y
Ya = titik tetap atas thermometer Y
Yb = titik tetap atas thermometer Y
Contoh soal
Suatu shu ruangan adalah 25°C. tentuka suhu ruangan tersebut dalam skala serajat
reamur, fakhrenheit, dan Kelvin.
4
a. R °C
5
4
R 25° 20°R
5
9
b. F C 32
5
9
F 25 32
5
F 77°F
c. C C 273
C 25 273 298 K
B. KALOR
Air didalam panic akan menjadi panas dan suatu saat akan mendidih, jika diletakkan
diatas kompor yang menyala. Jika dua benda dengan temperature yang berbeda
bersentuhan terjadi perambatan kalor dari benda yang memiiki suhu tinggi kebenda
yang bersuhu rendah. Pada suatu saat kedua benda tersebut memiliki suhu yang sama.
Hal tersebut disebabkan tidak ada lagi perpindahan kalor dan adapat dikatakan kedua
benda berada dalam kesetimbangan termal.
1. Pengertian Kalor
Untuk memahami pengertian kalor, amatilah peristiwa berikut. Es yang
disimpan pada air hangat akan melebur dan dalam suatu waktu akan mencapai
kesetombangan termal. Peleburan es akan terjadi karena adanya perpindahan kalor
dari air panas ke es. Dengan demikian untuk memahami pengertian kalor diperlukan
dua benda yang berbeda suhu sehingga benda yang satu dapat menerima kalor dan
benda yang lain akan melepas kalor
Dari peristiwa tersebut disimpulkan bahwa atau energy yang pindah dari suatu
benda kebenda yang lainnnya terjadi karena adanya perbedaan suhu. Oleh karena itu
kalor adalah salah satu bentuk energy.satuan kalor sama dengan energy yaitu joule
(J), atau satuan kalor adalah kalori
Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhhu satu gram. Sebesar 1°C
1 joule = 0,24
Jika suatu benda menerima kalor maka suhu benda akan naik. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa banyaknya kalor yang diterima oleh suatu benda
berbanding lurus dengan besarnya kenaikan suhu, kalor jenis benda, dan bbanyaknya
massa air pada kenaikan suhu yang sama.
Jika kalor yang sama diberika pada dua benda yang berbeda, akan menghasilkan
perubahan suhu yang berbeda. Kalor jenis suatu benda adalah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg benda itu sebesar1°C. berdasarkan defenisi
kalor jenis tersebut, maka secara matematika kalor jenis dituliskan dalam bentuk
persamaan sebagai berikut
𝑄
𝑐= atau Q = m c ∆𝑇
𝑚∆𝑇
Keterangan :
Q = kalor (joule atau kalori)
kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan suatu benda untuk
menaikkan suhu 1°C dan ditulis dalam bentuk persamaan
𝑄
𝐶= ∆𝑇
Dengan :
Contoh soal
Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 30 gram air dari
20°C dari 35°C (cair = 1 kal/g°C)
Penyelesaian
Q = m c ∆𝑇
Q = 30 x 1 x (35-20)
Q = 450 kal
Q = 0,45 k kal
PEMUAIAN
DEFINISI PEMUAIAN
1. Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat padat disebut muschen
broek.
2. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian zat padat dapat terjadi pada panjang, luas, atau volumenya.
a. Muai Panjang
1) Definisi
Pada pemuaian panjang dianggap bahwa benda mempunyai luas
penampang yang kecil, sehingga ketika dipanaskan hanya memuai pada
arah panjangnya saja. Besarnya per tambahan panjang sebuah benda
yang dipanaskan adalah berbanding lurus dengan :
- panjang mula-mula benda
- kenaikan suhu
2) Matematis
Secara matematis, pemuaian panjang pada zat padat dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:
L L 0 T ……..(1)
Keterangan:
L = panjang total benda setelah pemanasan atau pendinginan (m)
L 0 = panjang mula-mula benda sebelum pemanasan atau pendinginan (m)
b. Muai Luas
1) Definisi
Pada pemuaian luas, pemuaian terjadi pada arah melebar pada sisi luas dan
lebar benda.
2) Matematis
Pemuaian luas pada zat padat dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
A L 0T ……..(1)
Keofisien muai luas suatu zat merupakan dua kali koefisien muai
panjangnya.
2
Keterangan:
A = Luas total benda setelah pemanasan atau pendinginan (m2)
A 0 = Luas mula-mula benda sebelum pemanasan atau pendinginan (m2)
c. Muai Volume
1) Definisi
Muai volume zat padat terjadi pada arah memanjang, melebar dan
meninggi.
2) Matematis
Pemuaian volume pada zat padat dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
V V0 T ……..(1)
Untuk menghitung volume suatu benda setelah dipanaskan atau
didinginkan, maka digunakan persamaan berikut.
V V0 V ……..(2)
1. Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih.
2. Pemuaian Zat Cair
Salah satu sifat zat cair adalah memiliki bentuk yang sama seperti wadahnya. Oleh
karena itu, zat cair hanya memiliki muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang
diberikan pada zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat
cair untuk masingmasing jenis zat cair berbeda-beda sehingga walaupun mula-
mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-
beda.
3. Anomali Air
Hampir semua benda yang dipanaskan akan mengalami pemuaian dan jika
didinginkan akan mengalami penyusutan. Akan tetapi, pada air, pada suhu 00C
sampai 40C, hukum ini tidak berlaku. Peristiwa ini disebut anomali air.
Ketika air dipanaskan pada suhu 00C, maka air akan mengalami penyusutan
(volume berkurang). Penyusutan ini akan terus berlangsung sampai mencapai suhu
40C. di atas suhu 40C, air akan kembali normal sebagaimana zat lain yang akan
memuai ketika dipanaskan.
Ketika air didinginkan pada suhu 40C, maka air akan mengalami pemuaian
(volume bertambah). Pemuaian ini akan terus berlangsung sampai mencapai suhu
00C.
Perlu diingat kembali bahwa massa jenis suatu zat tidak pernah berubah. Namun,
pada air, massa jenisnya bisa saja berubah-ubah. Yang tetap adalah massanya. Jadi
misalnya kita memasukkan air sebanyak 1 kg ke dalam kulkas. Air tersebut
kemudian berubah menjadi es. Maka massa air maupun es akan tetap sama, yaitu 1
kg.
Oleh karena itu, ketika air dipanaskan, maka akan mengalami pertambahan
volume sehingga massa jenisnya akan semakin kecil. Sebaliknya, saat didinginkan,
massa jenisnya akan bertambah. Ketika air didinginkan terus menerus hingga
mecapai suhu di bawah 40C, maka volume air mulai meningkat, sehingga massa
jenisnya akan mengecil. Dengan demikian, massa jenis air terbesar ketika bersuhu
40C.
Peristiwa anomali air ini sangat bermanfaat bagi hewan akuatik, terutama yang
hidup di daerah dingin. Bisa kita bayangkan apa yang terjadi pada hewan-hewan
akuatik ketika musim dingin tiba seandainya fenomena aneh air ini tidak ada.
Sungai, danau, rawa dan daerah-daerah berair akan membeku dan tentunya seluruh
makhluk yang ada di dalamnya akan ikut membeku dan mati.
Pada musim dingin, permukaan air mengalami penyusutan volume sehingga massa
jenisnya meningkat. Dengan demikian, air yang berada di permukaan akan
bergerak ke dasar dan air yang ada di dasar akan bergerak ke atas karena memiliki
massa jenis yang lebih kecil. Peritiwa ini akan terus berlangsung hingga mencapai
suhu 40C.
Saat mencapai suhu 40C, volume air mulai memuai sehingga massa jenisnya lebih
kecil daripada massa jenis air yang ada di bawahnya. Dengan demikian, air yang
ada di permukaan akan tetap berada di permukaan. Seiring dengan menurunnya
suhu maka air di permukaan mulai membeku. Peristiwa ini akan terus berlangsung
sampai ke bagian bawahnya. Akan tetapi, biasanya suhu di dasar air tidak terlalu
dingin sehingga tidak mengalami pembekuan. Dengan demikian, makhluk-
makhluk yang ada di dalamnya bisa selamat.
Namun, perlu diingat bahwa beberapa titik di bumi ini mengalami pembekuan
hingga ke dasarnya, misalnya pada daerah kutub.
PEMUAIAN GAS
1. Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut dilatometer.
Salah satu perbedaan sifat zat cair dengan zat gas adalah volume zat gas yang lebih
mudah diubah-ubah. Oleh karena itu, pada zat gas, perlu memperhatikan hal-hal
yang terkait dengan pemuaiannya yaitu tekanan, volume, dan suhu.
2. Matematis
a. Volume terhadap perubahan suhu pada tekanan tetap
V V0 1 P T2 T1 ……..(1) ∆𝑉 = 𝑉₀ 𝛾 ∆𝑇
Keterangan:
Contoh Soal :
Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 gram
pada temperatur 0oC menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 10oC ?
Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air sebesar 80 kal/g.
Jawaban :
Diketahui: L = 80 kal/g, dan
m = 500 gram.
Ditanya : Q total = ...?
Dijawab :
Q=mL
Q = 500 gram × 80 kal/g
Q = 40.000 kal
Q = 40 kkal
Jadi, besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan es menjadi cair seluruhnya
adalah sebesar 40 kkal.
Contoh soal
Air yang sedang mendidih ( 100 oC ) dengan massa 1 kg dituangkan ke dalam bejana
logam yang terbuat dari aluminium yang massanya 2 kg. Setelah tercapai
keseimbangan temperatur akhir menjadi 75 oC. Berapakah temperatur mula – mula
bejana tersebut? (c aluminium = 0,21 kal/gram oC).
Penyelesaian
Dik :
m aluminium = 2 kg = 2000 gram
m air = 1 kg` = 1000 gram
Dit :
Suhu awal aluminium (t) =..?
Jawab :
Q serap = Q lepas
Q alm = Q air
(m.c. Δt)alm = (m.c. Δt)air
2000 . 0,21 . (75 – t) = 1000 . 1. (100 – 75)
420 ( 75 – t ) = 1000 . 25
31500 – 420t = 25000
420t = 31500 – 25000
t = 6500 / 420
t = 15, 48 oC
PERPINDAHAN KALOR
Kalor berpindah dari benda atau system bersuhu tinggi ke benda atau system
bersuhu rendah. Ada tiga cara untuk kalor berpindah dari satu benda ke benda lain,
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor yang tidak disertai perpindahan zat penghantar.
Misalnya pada batang logam yang dipanaskan salah satu ujungnya, maka ujung
batang yang lain akan ikut panas. Laju perpindahan kalor secara konduksi
bahan, dan beda suhu ΔT. Oleh karena itu, banyak kalor Q yang dapat berpindah
𝑄 ∆𝑇 ∆𝑇
𝐻 = 𝑇 = 𝑘𝐴 atau Q kAti 𝐿
𝐿
Makin besar nilai k suatu bahan, makin mudah zat itu menghantarkan kalor. Bahan
koonduktor mempunyai nilai k besar, sedang bahan isolator mempunyai nilai k kecil.
contoh, untuk memanaskan makanan, kita tidak perlu menyentuhkan kalor dari api
langsung ke makanan. Akan tetapi, dapat kita gunakan panic aluminium adalah
konduktor yang baik sebagai media untuk memindahkan kalor dari api ke makanan,
sedangkan gagang plastic adalah isolator yang baik sehingga dapat menahan panas
2. Konveksi
zat. Terdapat dua jenis konveksi, yaitu konveksi alami dan konveksi paksa. Pada
konveksi alami, pergerakan atau aliran energy kalor terjadi akibat perbedaan amssa
jenis. Pada konveksi paksa, aliran panas dipaksa dialirkan ke tempat yang dituju
dengan bantuan alat tertentu, misalnya dengan kipas angin atau blower. Konveksi
alami terjadi misalnya pada system ventilasi rumah, terjadinya angin darat dan angin
benda A yang bersentuhan, koefisien konveksi h, waktu t, dan perbedaan suhu antara
benda dan fluida. Banyaksya kalor yang dihantarkan secara konveksi dapat dihitung
dengan persamaan
Q
H h A T atau Q h A t T
t
3. Radiasi (Pancaran)
zat perantara ( medium) . sebagai contoh perpindahan kalor dari matahari kebumi.
Kalor dari matahari tidak dapat mengalir melalui atmosfer bumi secara konduksi
karena udara diatmosfer adalah konduktor yang buruk. Panas matahari tidak sampai
kebumi melalui proses konveksi karena konveksi juga harus melalui pemanasan bumi
terlebih dahulu. Selain itu konduksi dan konveksi memerlukan medium sebagai
Energi matahari yang sampai ke bumi terjadi secara radiasi atau pancaran
tanpa melalui zat perantara. Pada umumnya benda yang berpijar memancarkan panas.
Pancaran panas itu sebagian diserap oleh benda dan sebagian dipantulkan. Permukaan
hitam dan kusam adalah penyerap dan pemancar radiasi yang baik, sedang
permukaan putih dan mengkilap adalah penyerap dan pemancar radiasi yang buruk.
sebagai berikut. Energi total yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam
sempurna dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu, tiap satuan luas permukaan
sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak permukaan itu. Secara matematis, laju
𝑄
𝐻= = 𝜎𝐴𝑇
𝑇
tersebut berlaku untuk benda dengan permukaan hitam sempurna. Untuk setiap
permukaan dengan emisivitas e(0≤ e≤ 1), persamaan (6-23) harus ditulis menjadi:
Emisivitas benda (e) menyatakan suatu ukuran seberapa besar pemancaran radiasi
kalor suatu benda dibandingkan dengan benda hitam sempurna dan besarnya
bergantung pada sifat permukaan benda. Untuk benda pemantul sempurna (penyerap
yaitu benda hitam sempurna nilai e=1. Emisivitas tubuh manusia ± 0,98.
Radiasi banyak dimanfaatkan orang, dari yang sederhana seperti api unggun
sampai pada yang agak kompleks seperti termos dan rumah kaca.
khususnya yang melalui radiasi. Termos terdiri dari sebuah tabung kaca ganda, di
mana ruang vakum di antara kedua dinding tabung mengurangi kehilangan atau