Anda di halaman 1dari 16

BAB 7 SUHU DAN KALOR

Capaian Pembelajaran
1. Mampu memahami konsep Suhu Coba rasakan dengan jari tangan air
dan Kalor yang belum dimasak akan terasa
2. Mampu melakukan pengukuran dingin. Dan rasakan dengan jari
suhu dan mengkonversikan hasil tangan air yang sudah dimasaka akan
pengukuran terasa panas. Panas dan dingin
3. Mampu membuktikan perpindahan dikatakan sebagai salah satu ukuran
kalor suhu dari suatu benda. Sedangkan

Materi perpindahan energi panas yang


1. Pengertian suhu dan kalor. berpindah dari suhu tinggi ke suhu
2. Pengukuran suhu rendah disebut kalor. Lalu perubahan
3. Skala thermometer apa yang terjadi saat terjadinya
4. Cara mengkonversi skala perpindahan energi panas tersebut.
termometer Pada bab ini kita akan membahas
5. Pengaruh perubahan suhu dan tentang suhu dan kalor.
kalor terhadap sifat benda
6. Perpindahan kalor
PETA KONSEP
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mengalami atau melihat fenomena es krim
mencari di bawah sinar matahari, tangan kita terasa panas saat dekat dengan api dan tidak terasa
panas saat kita menjauhi api tersebut. Sering kali kita menyebutkan benda itu panas, hangat, dan
dingin tanpa tahu berapa suhu sebenarnya. Seperti kita menyebut itu air panas tanpa tahu berapa
suhunya, menyebutyna air es itu dingin tanpa tahu suhunya. Proses air dingin yang dimasak
menjadi air panas terjadi perubahan suhu di dalamnya. Perubahan energi panas itu disebut
sebagai kalor. Untuk lebih lanjut pada bab ini mari kita belajar tentang suhu dan kalor.

7.1. Pengertian Suhu


Suhu adalah besaran pokok yang menunjukkan ukuran derejat panas atau dinginya suatu
benda atau zat. Ukuran derejat merupakan tingkat panas atau dingin suatu zat dinyatkan dalam
bentuk angka dan diikuti derejat satuannya. Suhu menyatakan tingkat panas benda. Ketika
memasak air, maka akan diperlukan energi panas untuk menaikkan suhu air tersebut. Pada suhu
yang sama, zat yang massanya lebih besar akan mempunyai energi panas yang lebih besar pula.
Satuan International (SI) suhu adalah Kelvin (K). satuan suhu lainnya yang umum dipakai adalah
Celscius (0C), derejat Rheamur (0R), dan derejat Fahrenheit (0F).
7.2. Pengukuran Suhu
Derajat suhu suatu benda tidak hanya dinyatakan secara kualitatif saja namun harus
dengan secara kuantitatif. Hal ini disebabkan oleh perasaan kita yang tidak dapat menyatakan
suhu suatu dengan tepat. Sehingga perlu alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan besarnya
dapat terlihat dari angka yang ditampilkan. Alat pengukur suhudisebut dengan termometer.
Terdapat beberapa jenis termometer yaitu:
a. Termometer Zat Cair
Zat cair atau alkohol dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat termometer.
Beberapa termometer yang menggunakan zat cair akan dibahas berikut ini.
1) Termometer laboratorium
Bentuknya panjang dengan skala dari -10°C sampai 110°C menggunakan raksa, atau
alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai
berikut:
1. raksa tidak membasahi dinding kaca,
2. raksa merupakan penghantar panas yang baik,
3. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat
mengubah suhunya.
4. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya 357ºC.
2) Termometer suhu badan
Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Skala yang ditulis antara 35oC
dan 42oC.
b. Termometer dengan bahan zat padat
1) Termometer bimetal
Termometer bimetal merupakan termometer yang
menggunakan logam sebagai bahan untuk menunjukkan adanya
perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan
dan menyusut jika didinginkan. Jika ada perubahan suhu, dua keping
logam termometer ini akan melengkung dan memuai. Semakin tinggi
suhu, maka keping bimetal akan semakin melengkung. Misalnya
bimetal terbuat dari besi dan tembaga sebelum dipanaskan bimetal itu
dalam keadaan lurus kemudian setelah dipanaskan, bimetal akan Gambar 7.1. Termometer Bimetal
 Sumber:
melengkung ke arah logam (besi) yang nilai koefisien muai
https://images.app.goo.gl/7H26wT
panjangnya kecil atau lambat memuai. Selanjutnya, apabila bimetal CGauxrKx5w8 diunduh pada 13
Desember 2020
didinginkan akan melengkung ke arah logam (tembaga) yang nilai
koefisien muai panjangnya besar atau cepat memuai.
2) Termokopel
Termometer termokopel berfungsi untuk mengukur suhu ruangan. Termometer yang
terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk rang kaian tertutup. Pengukuran
suhu berdasarkan pada perubahan besarnya aliran listrik pada kawat. Prinsip kerja Termokopel
cukup mudah dan sederhana. Pada dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua kawat logam
konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang
terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap)
sedangkan yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.
Gambar 7.2. Prinsip Kerja Temokopel
Sumber: https://images.app.goo.gl/aeu6v9zeTu4XaLvH6 diunduh pada 13 Desember 2020

7.3. Skala Suhu


Skala suhu digunakan untuk memberikan tampilan nilai yang terukur pada suhu. Saat ini,
dikenal beberapa skala suhu, misalnya Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Kelvin
merupakan skala suhu dalam SI. Pada suhu nol Kelvin, tidak ada energi panas yang dimiliki
benda. Skala temperatur yang umum digunakan adalah skala derejat Celsius dan skala
Fahrenheit. Skala celcius didasarkan titik beku air, yaitu 00C dan titik didih air yaitu 1000C.
harga yang sama pada skala Fahrenheit adalah 320F dan 2120F. Nol pada skala Fahrenheit adalah
titik beku larutan jenuh NaCl dalam air. Skala Celsius didasarkan pada titik beku air, yaitu
Perbedaan antara skala itu adalah angka pada titik tetap bawah dan titik tetap atas pada skala
termometer tersebut.

Gambar 7.3. Skala Suhu


Sumber: https://images.app.goo.gl/6oMeBJ77HXGwGWT76 diunduh
pada 13 Desember 2020

Skala Celcius dan Fahrenheit umum digunakan pada pengukuran suhu di kehidupan sehari-hari,
sedangkan skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional adalah skala Kelvin.
Perbandingan skala suhu:
Skala C : Skala R : Skala F : Skala K
100 : 80 : 180 : 100
5 :4 : 9 : 5
tC : tR : (tF – 32) : (tK – 273) = 5 : 4 : 9 : 5

Perbandingan skala suhu di atas dapat digunakan untuk konversi skala suhu. Sebagai contoh,
konversi skala suhu dari Celcius ke Kelvin.
 Termometer Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Diantara titik
tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.
 Termometer Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara titik
tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
 Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es yang
dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap
atas dibagi 180 skala.
 Termometer Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut suhu
mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut
nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan
angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi 100 skala.
Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah tºK = tºC + 273 K

7.4. Kalor

Suhu menyatakan tingkat panas benda. Ketika memasak air, maka akan diperlukan energi
panas untuk menaikkan suhu air tersebut. Pada suhu yang sama, zat yang massanya lebih besar
akan mempunyai energi panas yang lebih besar pula. Energi panas yang berpindah dari benda
yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor. Sebagai bentuk
energi, satuan kalor dalam SI adalah joule(J). Kalor merupakan bentuk energi yang disalurkan
antara dua atau lebih sistem atau sistem dengan lingkungannya berdasarkan perbedaan suhu di
antara keduanya. Kalor menggunakan satuan joule. Tapi, sering juga digunakan satuan kalori
yang sama dengan 4,2 joule. Satuan kalor yang popular (sering digunakan pada bidang gizi)
adalah kalori dan kilokalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1oC.
7.5. Perubahan Wujud
Es batu yang dibiarkan di ruangan terbuka lama kelamaan akan meleleh, proses
penguapan air merupakan contoh reaksi endoterm dimana suhu sistem menyerap panas dari
lingkungan sekitar sistem sehingga membutuhkan energu tambahan untuk melepaskan ikatan
sehingga terjadi penyerapan kalor ke sistem. Pada reaksi eksoterm seperti proses kayu yang
dibakar, reaksi ini akan melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan. Reaksi ini melepaskan
panas ke lingkungannya menyebabkan suhu naik seiring dengan berlangsungnya reaksi. Lalu apa
yang mempengaruhi kenainak suhu suatu benda? Yang mempengaruhinya adalah massa jenis
benda. Besaran yang digunakan untuk menunjukkan hal ini adalah kalor jenis.
Tabel 7.1. Massa Jenis Beberapa Zat
Zat Kalor Jenis (J/Kg.K)
Air 4.184
Alkohol 2.450
Karbon 710
Es 2.060
Besi 450
Tembaga 380
Perak 235

Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda itu.
Makin besarnya kenaikan suhu, maka kalor yang diperlukan makin besar pula. Makin besar
massa benda, kalor yang yang diperlukan untuk menaikkan suhu makin besar pula. Maka
rumusan matematisnya, dapat ditulis seperti berikut.
Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu = kalor jenis × massa benda × kenaikan suhu
Kesimpulan di atas dapat dilambangkan sebagai berikut.
Q = c × m × Δt
Ket : Q = Kalor yang dibutuhkan
c = kalor jenis
m = massa benda
Δt= kenaikan suhu
Terjadinya perubahan wujud sering diamati dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang
sering di jumpai, yaitu pada air mendidih kelihatan gelembung-gelembung uap air yang
menunjukkan adanya perubahan wujud dari air menjadi uap. Untuk mendidihkan air, diperlukan
kalor. Jadi, untuk mengubah wujud zat cair menjadi gas diperlukan kalor. Secara umum wujud
zat yaitu, padat, cair, dan gas. Perubahan wujud suatu zat dapat terjadi karena melepas kalor ke
lingkungan atau menyerak kalor dari lingkungan. Berikut ini perubahan wujud yang dapat terjadi

Gambar 7.4. Perubahan Zat


 Sumber: https://images.app.goo.gl/ojPNSnqeLsZCTNpy6 diunduh pada 13
Desember 2020

7.6. Pemuaian

Pengertian Pemuaian ialah bertambahnya suatu ukuran benda diakibatkan


adanya kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian tersebut dapat terjadi pada zat-zat yang padat, cair,
dan juga gas. Besarnya pemuaian zat tersebut sangat tergantung pada ukuran benda pertamanya,
kenaikan suhu dan juga jenis zat. Efek pemuaian zat tersebut sangat bermanfaat didalam suatu
pengembangan berbagai teknologi.

Pemuaian Panjang zat padat


Tiap bahan suatu benda memiliki koefisien mulai panjang yang berbeda-beda. Sebagai
contoh, pada muai panjang kaca koefisien muai panjangnya 9 x 10-6/oC berarti jika 1 meter kaca
suhunya bertambah 1oC maka panjangnya bertambah 0,000009 meter.
Tabel 7.2. Tabel Koefisien Muai Panjang Bahan
Jenis Bahan Koefisien Muai Panjang
Baja 0,000011
Tembaga 0,00017
Kuningan 0,00019
Aluminium 0,000025

Secara matematis

Pemuaian Luas dan Volume Zat Padat


Jika suatu benda berbentuk lempengan dipanaskan, pemuaian terjadi pada kedua arah
sisi-sisinya. Pemuaian semacam ini disebut pemuaian luas. Pemuaian luas memiliki koefisien
muai sebesar dua kali koefi sien muai panjang. Jika koefi sien muai panjang kaca biasa sebesar
0,000009/oC maka kaca biasa memiliki koefi sien muai luas sebesar 0,000018/oC. Begitu juga
pada pemuaian ruang memiliki koefi sien muai tiga kali koefi sien muai panjang. Jika balok baja
dipanaskan akan memuai dengan koefi sien muai sebesar 0,000033/oC.

7.7. Asas Black


Asas Black dikemukakan oleh Joseph Black, di mana asas ini merupakan suatu prinsip
dalam termodinamika yang berbunyi: “pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas
oleh zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima oleh zat yang
suhunya lebih rendah.” Pada asas Black berlaku:
 Jika dua buah benda dengan suhu yang berbeda dicampurkan, maka benda yang lebih
panas akan memberi kalor pada benda yang lebih dingin hingga suhu keduanya sama.
 Jumlah kalor yang diserap oleh benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas oleh
benda panas.
 Benda yang didinginkan akan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang diserap
bila benda tersebut dipanaskan.
Secara matematis, asas Black dapat dituliskan sebagai:
Qlepas=Qterima
m1c1(T1−Ta)=m2c2(Ta−T2)
Keterangan :
m1 = massa benda 1 dengan tingkat temperatur lebih tinggi
m2 = massa benda 2 dengan tingkat temperatur lebih rendah
c1 = kalor jenis benda 1
c2 = kalor jenis benda 2
Ta = temperatur akhir pencampuran kedua benda
T1 = temperatur benda 1
T2 = temperatur benda 2

7.7. Perpindahan Kalor


Ketika Anda memasak air di panci. Panci tersebut dipanasi bagian bawahnya dengan api.
Kenapa lama kelamaan panci dan air mejadi terasa panas sedangkan pegangan panci yang
terbuat dari kayu tidak ikut panas?. Peristiwa ini merupakan contoh perpindahan kalor. Kalor
dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Kalor berpindah
melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Berikut ini akan diuraikan ketiga cara
perpindahan kalor tersebut.
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melaui suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan
partikel-partikel zat karena adanya perbedaan suhu. Proses perpindahan kalor ketika kalor
ditransfer dari ujung yang lebih panas ke ujung yang lebih dingin dari suatu benda tanpa gerakan
sebenarnya dari molekul. Konduksi terjadi pada kalor yang berpindah melalui benda padat. Ada
beberapa bahan yang dapat menjadi konduktor maupun tidak. Konduktor yang baik
memungkinkan energi panas mengalir dengan mudah melalui konduksi, contohnya adalah besi,
perak, dan tembaga. Sementara itu, konduktor yang buruk tidak mampu menghantarkan energi
panas dengan baik, contohnya kaca dan plastik. Mereka juga disebut sebagai isolator.
2. Konveksi

Konveksi merupakan perpindahan kalor pada suatu zat yang diikuti dengan perpindahan
partikel-partikel zat. Konveksi dapat terjadi pada cairan dan gas. Perpindahan secara konveksi
disertai perpindahan partikel, sehingga tidak mungkin terjadi pada zat padat. Konveksi dapat
terjadi karena adanya perbedaan massa jenis akibat pemanasan. Massa jenis benda yang dingin
lebih besar dibandingkan massa jenis benda yang panas. . Contohnya saat memasak air pada
bagian bawah diberi panas dan air yang ada di atasnya juga ikut panas, ini menjukkan adanya
perpindahan panas yang lain pada air tersebut. Air yang berada di bagian bawah akan memanas
lebih dulu, kemudian berpindah ke bagian atas. Air di bagian atas yang lebih dingin memiliki
massa benda yang lebih besar dengan air yang panas, sehingga ia turun ke bawah karena
gravitasi.

Gambar 7.6. Contoh Peristiwa Konveksi


 Sumber: https://images.app.goo.gl/JxLfDbAV2LXCYxdD8 diunduh pada 13
Desember 2020

3. Radiasi
Perpindahan kalor juga dapat terjadi secara radiasi. Radiasi terjadi ketika perpindahan
kalor tidak memerlukan medium apa pun, contohnya sinar matahari yang mencapai bumi. Antara
matahari dan bumi hanya terdapat ruang hampa, dimana pada ruang hampa tidak ada materi yang
memindahkan kalor dari matahari. Perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi dengan cara
radiasi.

Gambar 7.7. Contoh Peristiwa Radiasi


 Sumber: https://images.app.goo.gl/Mw91CMh1tfEC8bbG8 diunduh pada 13
Desember 2020
RANGKUMAN

1. Suhu adalah salah satu besaran pokok yang menyatakan derjat panas atau
dinginnya suatu benda. Pengukuran suhu dilakukan untuk mengukur suhu
secara kuantitatif. Alat ukur suhu adalah termometer.
2. Skala suhu digunakan untuk memberikan tampilan nilai yang terukur
pada suhu. Saat ini, dikenal beberapa skala suhu, misalnya Celcius,
Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Suhu dapat dikonversi ke skala suhu
yang berbeda
3. Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Kalor merupakan bentuk
energi yang disalurkan antara dua atau lebih sistem atau sistem dengan
lingkungannya berdasarkan perbedaan suhu di antara keduanya. Kalor
menggunakan satuan joule (J).
4. Perubahan wujud dapat terjadi karena adanya perpindahan kalor. Kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis
benda itu. Secara sistematis dinyatakan Q = c × m × Δt
5. Pemuaian adalah bertambahnya suatu ukuran benda diakibatkan
adanya kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat,
cair, dan gas.
6. Asas black berbunyi “pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang
dilepas oleh zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor
yang diterima oleh zat yang suhunya lebih rendah.”
Qlepas=Qterima
m1c1(T1−Ta)=m2c2(Ta−T2)
7. Perpindahan kalor dapat terjadi secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
LATIHAN

1. Derejat panas atau dingin suatu benda disebut ….


A. energi panas
B. suhu
C. kalor jenis
D. kalor
E. jumlah molekul zat
2. Sebuah benda diukur suhunya . Jika alat ukur suhu diganti dengan skala Reamur,
hasil konversi suhunya adalah
A. 20
B. 25
C. 30
D. 31,2
E. 32
3. Sebuah benda suhunya 50 ºC. Jika alat ukur temperatur diganti dengan skala Fahreinheit,
suhu konversi suhunya adalah ….
A. 60
B. 75
C. 90
D. 112
E. 122
4. Logam yang massanya 200 g memiliki kalor jenis 500 J/kgºC dan suhunya berubah dari
20 ºC menjadi 100 ºC. jumlah kalor yang diterima logam adalah?
A. 6000 J D. 9000 J
B. 7000 J E. 9500 J
C. 8000 J
5. Energi panas yang berpindah karena adanya perubahan suhu disebut ….
A. suhu D. kalor
B. kalor jenis E. konduksi
C. kalori
6. Perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat
karena adanya perbedaan suhu disebut ….
A. radiasi
B. konveksi
C. konduksi
D. pemuaian
E. kalor jenis
7. Di bawah ini yang termasuk perubahan wujud yang memerlukan kalor (menyerap kalor)
adalah ….
A. mencair, menguap, menyublim
B. mencair, membeku, menguap
C. menguap, membeku, mengembun
D. mengkristal, mengembun, mencair
E. menyublim, mengkristal, menguap
8. Satuan kalor dalam Satuan International (SI) adalah ….
A. kalori D. newton
B. joule E. kelvin
C. kilokalori
9. Suatu benda jika diberi kalor akan mengalami ....
A. perubahan wujud dan massa zat
B. perubahan ukuran dan massa zat
C. perubahan suhu dan wujud zat
D. perubahan suhu dan ukuran zat
E. perubahan ukuran dan massa zat
10. Satu kilokalori setara dengan ....
A. 0,042 x 103 joule
B. 0,42 × 103 joule
C. 4,2 × 103 joule
D. 42 × 103 joue
E. 420 × 103 joule
ESSAY
1. Jelaskan hubungan antara suhu dan kalor!
2. Tentukanlah hasil konversi suhu dari
3. Tentukanlah hasil konversi suhu dari
4. Pagar pak Ali terbuat dari aluminium. Jika panjang aluminiumnya pada suhu 30 adalah
100 cm. Dengan koefi sien muai panjang aluminium adalah 0,000025/oC, hitunglah
panjang Aluminium pagar pak Ali jika pada suhu 80 !
5. 4 Kg besi dipanaskan dari suhu 20°C hingga 70°C. Kalor jenis besi 460 J/Kg°C. Berapa
energi yang diperlukan untuk memanaskan besi tersebut?
DAFTAR PUSTAKA

Dogra,S.K., (2009), Kimia Fisik Dan Soal-Soal, UI Press, Jakarta


Hackett, Jay, K., Dkk, ( 2008) , California Science, Macmillan, New York
Giancoli, Douglas C., (2001), Fisika Edisi 7, Penerbit Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai