Oleh:
Dengan menyebut nama Allah Swt. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur kita panjatkan atas ke hadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw. beserta keluarga, para sahabat, dan
seluruh insan yang dikehendaki-Nya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah
Taksonomi Pendidikan Fisika dengan judul “Pembuatan Instrumen menggunakan
Taxonomy for Science Education”. Dalam makalah ini penulis membahas tentang
menggunakan domain pada taksonomi untuk Pendidikan sains dalam pembuatan
instrument soal. Makalah ini disusun dengan maksimal dan memperoleh bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat mempermudah dalam pembuatan makalah ini. Dengan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen, orang tua, dan semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran dan
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah mendatang dan dapat
mengevaluasi serta meningkatakan kualitas dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.6. Metode............................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
2.1. Taksonomi.......................................................................................................4
BAB III........................................................................................................................15
PEMBAHASAN..........................................................................................................15
BAB IV........................................................................................................................55
PENUTUP...................................................................................................................55
4.1 Simpulan.......................................................................................................55
4.2 Saran.............................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................56
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.6. Metode
Makalah ini disusun menggunakan metode studi pustaka. Dalam
pegumpulan datanya, penulis mencari dan membaca berbagai sumber buku dan
referensi lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Taksonomi
Taksonomi adalah suatu klasifikasi khusus, yang berdasar data penelitian
ilmiah mengenai hal-hal yang digolongkan dalam sistematika tertentu (Winkel,
1996: 244; Anderson, et al., 2001). Salah satu klasifikasi khusus yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah klasifikasi tujuan pembelajaran. Tujuan (objective)
pembelajaran menunjukkan apa yang harus dicapai siswa sebagai hasil belajar,
yang dituangkan dalam “rumusan eksplisit untuk mengubah performa siswa
melalui proses pendidikan”. Tujuan ini sangat penting dalam pembelajaran,
sebab pembelajaran merupakan suatu tindakan yang disengaja dan beralasan.
Tujuan pembelajaran ini dapat diklasifikasikan dalam suatu taksonomi, seperti
Taksonomi Bloom berdimensi dua (Anderson,et al., 2001), Taksonomi SOLO
(Structure of Observed Learning Outcomes) (Biggs & Collis, 1982), Taksonomi
Science of Education (Mc Cormack dan Yager ,1989), dll.
4
5
dari tubuh). Jika tujuan dasar pendidikan sains adalah untuk membantu siswa
membangun pemahaman tentang alam, maka pengetahuan awal siswa harus
menjadi titik awal untuk pengajaran.
Domain knowing dan understanding termasuk: fakta, konsep, hukum
(prinsip-prinsip), beberapa hipotesis dan teori yang digunakan para saintis, dan
masalah-masalah sains dan sosial. Semua informasi ini dimunculkan dalam
topik-topik baru yang menekankan pengaruh teknologi dan sains dalam
lingkungan. Topik-topik tersebut selalu dapat meningkatkan etika moral atau
isu-isu sosial dan umumnya diklarifikasikan serta dikelola dalam beberapa
topik (Nakagari,1992: 79), misalnya: Our Unique Planet, ..., Economics of the
Environment, Options For the Future, Atomic Energy, and Electrical Energy.
Ini adalah konstruksi ilmiah yang diterima saat ini terkait dengan semua
ilmu, dan siswa dapat mempelajari konsep-konsep ini dengan baik melalui
kurikulum yang diurutkan secara konseptual untuk mengembangkan
pemahaman siswa. Siswa juga harus mengalami kurikulum dari model
konseptual penilaian dan instruksi. Pembelajaran sains harus mempromosikan
hubungan konseptual alih-alih pendekatan konsep-dalam-isolasi. Penguasaan
konsep adalah tujuan penting ... tetapi hanya ketika konteks yang bermakna
telah ditetapkan
BAB III
PEMBAHASAN
Dari penjelasan diatas, pemakalah akan mengembangkan instrument
menggunakan taxonomy for science education dengan menggunakan 5 domain.
Langkah-langkah Pembuatan Instrumen TSE dalam 5 domain ini, diantaranya:
1. Menetapkan Tujuan Pembelajaran
2. Menetapkan materi pembelajaran untuk menyusun instrumen (materi
Gelombang Bunyi)
3. Menentukan Variabel untuk penyusunan instrument (Domain pada
TSE)
4. Menjabarkan variabel kedalam indicator yang lebih rinci (Indikator
pada setiap Domain TSE)
5. Menetapkan Jenis Instrumen (Tes PG, Essay, Portofolio)
6. Menyusun Kisi-kisi atau layout instrument
7. Merumuskan item-item pertanyaan pada instrument
Enam Domain Sains
Domain Sains Karakteristik
I Konsep (Pengetahuan dan Informasi ilmiah yang berhubungan dengan fakta, konsep,
Pemahaman) hukum, hipotesis, dan Teori yang di sepakati oleh komunitas
ilmuan
II Proses (Eksplorasi dan Proses sains, artinya bagaimana seorang saintis bekerja dan
Penemuan) berfikir
III Aplikasi (Penggunaan dan Penerapan dari ilmu sains yang telah dipelajari berhubungan
pengalikasian) dengan kehidupan sehari-hari: menginformasikan bagaimana
pembuatan keputusan
IV Sikap (perasaan dan nilai) Sikap, sensitifitas, sosial isu dan akibatnya
V Kreatifitas (membayangkan Memunculkan ide, mendesain, penyelesaian masalah
dan membuat)
VI Nature of Science (usaha Sejarah dan filosofi dari ilmu pengetahuan: bagaimana
16
Beberapa domain di atas kemudian di jabarkan kembali manjadi indikator yang bisa
diukur.
No Pengetahuan Indikator
1 Fakta - Menggunakan indra dalam mengetahui fakta pada
objek
2 Konsep - Memahami suatu peristiwa atau kegiatan
- Menghubungkan antara satu variabel dengan
variabel yang lain
3 Hukum - Memahami dan mengetahui hukum pada sains
- Mengetahui hukum sains yang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator domain proses mengacu pada indikator keterampilan proses sains (KPS).
KPS yang digunakan mengacu kepada jenis keterampilan proses yang dikemukakan
oleh Rustaman et al (2005). Jenis dan indikator yang dikembangkan Rustaman et al.,
(2005) dalam Duden Saepuzaman (2011) disajikan pada tabel berikut.
No Keterampilan Indikator
Proses
1 Observing - Menggunakan indra secara maksimal ketika proses
mengamati
(melakukan
- Menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari
pengamatan) hasil pengamatan
2 Classifying, - Mencari perbedaan
- Mengontraskan ciri-ciri
grouping, and
- Mencari kesamaan
organizing - Membandingkan dan mencari dasar
penggelompokkan
3 Using numbers and - Mampu merepresentasikan konsep, hasil
kesimpulan, hipotesis, hubungan antar variabel
quantifying
dalam bentuk kuatisasi atau matematis.
17
Indikator domain aplikasi mengacu pada atribut pada penjelasan buku yang ditulis
oleh Sandra & Yeager (2009) yaitu sebagi berikut.
Sama dengan domain aplikasi, indikator untuk domain sikap diambil juga dari buku
yang ditulis Sandra & Yeager (2009) yaitu sebagi berikut.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor ke dalam kinematika
dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi dan gelombang
cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip kalor dan termodinamika, dengan
berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip
kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan
berbagai produk teknologi, menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam
menyelesaikan masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis
pada teori relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi penguatan
pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan dengan bidang
fisika.Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila khususnya mandiri,
inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Elemen Pemahaman Sains (Science Understanding)
Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor, kinematika dan dinamika gerak,fluida,
gejala gelombang bunyi dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan
prinsip kalor dan konsep termodinamika, dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan konsep
dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik mampu
memahami prinsip-prinsip gerbang logika dan pemanafaatannya dalam sistem komputer dan
perhitungan digital lainnya. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran
fisis pada teori relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi
Elemen Keterampilan Proses (Process Skills)
Mengamati
Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi menggunakan ragam alat bantu untuk melakukan
pengamatan.
Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik mampu mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan hasil observasi, mampu
merumuskan permasalahan yang ada dan mampu mengajukan pertanyaan kunci untuk menyelesaikan
masalah.
Merencanakan dan melakukan penyelidikan
20
Peserta didik mengidentifikasi latar belakang masalah, merumuskan tujuan, dan menggunakan
referensi dalam perencanaan penelitian. Peserta didik membedakan variabel, termasuk yang
dikendalikan dan variabel bebas, menggunakan instrumen yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Peserta didik menentukan langkah langkah kerja dan cara pengumpulan data
Memproses dan Menganalisis data dan informasi
Peserta didik menyiapkan peralatan/instrumen yang sesuai untuk penelitian ilmiah, menggunakan alat
ukur secara teliti dan benar, mengenal keterbatasan dan kelebihan alat ukur yang dipakai. Peserta didik
menerapkan teknis/ proses pengumpulan data, mengolah data sesuai jenisnya/sesuai keperluan,
menganalisis data dan menyimpulkan hasil penelitian serta memberikan rekomendasi tindak
lanjut/saran dari hasil penelitian
Mengevaluasi dan refleksi
Peserta didik berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, mengembangkan
keingintahuan, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Peserta didik mengajukan argumentasi
ilmiah dan kritis berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggungjawab terhadap
usulannya. Peserta didik bersikap jujur terhadap temuan data/fakta.
Mengkomunikasikan hasil
Peserta didik mengomunikasikan masalah penelitian, prosedur perolehan data, cara mengolah dan
menganalisis data serta engomunikasikan kesimpulan yang sesuai untuk menjawab masalah penelitian.
Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk tabel, grafik, iagram alur/ flowchart
dan/atau peta konsep, menyajikan data dengan simbol dan standar internasional dengan benar, dan
menggunakan media yang sesuai dalam penyajian hasil pengolahan data. Peserta didik
mendeskripsikan kecenderungan hubungan, pola, dan keterkaitan variabel dan menggunakan bahasa,
simbol dan peristilahan yang sesuai untuk bidang fisika.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Menganalisis dan Menerapkan konsep dan prinsip getaran, gelombang mekanik dan elektromagnetik
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Melalui aktivitas tersebut, dibangun sikap
ilmiah dan profil pelajar pancasila khusunya bernalar kritis, mandiri, kreatif, inovatif dan bergotong
royong.
PETA KONSEP
21
22
Aspek
No. Domain Indikator Soal No soal
Aspek
No. Domain Indikator Soal No soal
Aspek
No. Domain Indikator Soal No soal
N Indikator
Domain
Konsep
sains
Soal Jawaban
o Soal
II.Dapat dibiaskan
Bunyi dari dapat dibiaskan, dapat
III. Dapat dipolarisasikan
dipantulkan,
beberapa IV. Merambat memerlukan medium
karakteristik
gelombang
N Indikator
Domain
Konsep
sains
Soal Jawaban
o Soal
N Indikator
Domain
Konsep
sains
Soal Jawaban
o Soal
hubungan
diperngaruhi oleh tiga faktor, yaitu Pada saat cahaya masuk ke
Hukum Melde
Konsep
sains
A. 1,3,5 benar
karakteristik diantaranya:
gelombang 1) Merupakan gelombang transversal
4. 2) Salah satu contoh kehidupan sehari-
transfersal
hari yaitu gelombang bunyi
melalui 3) Besar Amplitudo 4 cm
pengamatan 4) banyak gelombang antara kedua
kotak adalah 3.
gambar 5) Panjang satu gelombang adalah 20
cm
Pernyataan yang benar adalah:
A. 1,3,5 benar
B. 1 dan 3 benar
C. 4 saja benar
D. 2 dan 3 benar
E. Semua benar
30
pengamat/sumb
Jika diasumsikan kecepatan udara ( v ) di jarak tempuh dalam interval
er ke tebing.
sekitar tebing adalah 330 m/s. Hubungan waktu tertentu akan besar. s ≈ v .
Pemantulan gelombang bunyi
yang tepat untuk mencari hubungan jarak Dari kedua persamaan dapat
dan waktu tempuh bunyi adalah… diperoleh
6. v.t
A. s=
2 s≈ K .v.t
B. s=v .t .2
v Nilai konstanta ini adalah
C. s=
2. t ditentukan oleh faktor jarak
2. t
D. s= tempuh bunyi beda dengan jarak
v
v pengamat ke tebing. Jarak
E. s=
2
32
Menggunakan Sonometer adalah alat untuk menunjukkan C. (1), (2), (4), (3), (7), (6)
alat hubungan antara frekuensi suara yang
Urutan yang benar dalam
sonometer dihasilkan oleh dawai yang dipetik, dan
penggunaan sanometer untuk
dengan tegangan, panjang dan massa per satuan
mengetahui hubungan frekuensi
urutan-urutan panjang dari dawai. Hubungan ini biasanya
dan panjang dawai adalah:
yang disebut hukum Mersenne (Marin Mersenne;
1) Susunlah alat sonometer sesuai
benar dalam 1588-1648). Berikut ini adalah Langkah-
petunjuk
praktikum langkah yang biasa dilakukan ketika
2) Memilih basis frekuensi
pengujian menggunakan sonometer.
yang diketahui (menggunakan
frekuensi 1) Susunlah alat sonometer sesuai
petunjuk garputala)
bunyi.
2) Memilih basis frekuensi yang diketahui
Pengukuran nilai Frkekeusnsi (sonometer)
frekuensi 𝑣=𝜆𝑥𝑓
8.
gelombang 𝜆 =𝑣/𝑓=20/4 = 5 𝑐𝑚
C.
menggunakan
gambar yang Panjang gelombang sering
tepat disebut 1 gelombang. Satu
gelombang transversal terdiri dari
D.
1 bukit dan 1 lembah
34
20 N 20 N
GHS
9. 40 28 K= = =500 N / m
4 cm 0,04 m
Hitunglah usaha yang harus dilakukan
untuk memperpanjang pegas sejauh 10 cm Usaha
jika diketahui L= 20 cm? 1 2
W =∆ Ep= K ∆ L
A. 12,5 joule 2
B. 10,0 joule 1 2
C. 7,5 joule W = 500 ( 0,1 ) =2,5 Joule
2
D. 5,0 joule
E. 2,5 joule
35
Dari data soal sebelumnya yakni nomor 10, C. Cepat rambat udara relatif
apa kesimpulan yang paling tepat menurut konstan dengan nilai ±330
m/s dan semua frekuensi
kalian terkait cepat rambat udara dan harmoni pipa organa pada
frekuensi harmoni atau nada setiap pada percobaan merupakan
nada dasar.
percobaan?
A. Cepat rambat udara berubah dengan
Dari data tabel bisa dicari data
rentang 300-400 m/s dan semua
frekuensi harmoni pipa organa pada kecepatan rambat udara dimana
pada percobaan merupakan nada
cepat rambat udara adalah v=f . λ
dasar.
B. Cepat rambat udara berubah dengan dan untuk pipa organa tertutup
rentang 300-400 m/s dan tidak hubungan panjang gelombang
semua frekuensi harmoni pipa
organa pada pada percobaan dan panjang kolom udara pipa
merupakan nada dasar. adalah
C. Cepat rambat udara relatif konstan
n+1
dengan nilai ±330 m/s dan semua l n= λ , n=0,1,2 , …
4 n
frekuensi harmoni pipa organa pada
Prinsip pipa organa tertutup
Menentukan Kalau kita amati peristiwa kilat dan petir D Kecepatan gelombang cahaya
jauh lebih cepat dari pada
akibat atau yang terjadi pada waktu hujan, bunyi petir
kecepatan gelombang bunyi
akibat yang selalu terdengar setelah cahaya kilat terlihat,
mungkin terjadi kecuali jika lokasi kilat dan petir sangat
dari suatu dekat. Hipotesis dan penjelasan yang
tindakan. Berikut ini penjelasan yang mungkin terkait tepat terkait fenomena ini adalah
Formulating hypotheses
Untuk mencari nilai frekuensi nada dasar A. Ketinggian air pada tabung
dan frekuensi suara yang
dan nada atas pada pipa organa seperti
digunakan
gambar rangkaian alat berikut.
Ketika percobaan resonansi
gelombang bunyi pada pipa
organa tertutup untuk
Merencanakan menentukan nada dasar dan nada
Percobaan Resonansi Gelombang bunyi
Indikator
Domain
Konsep
sains
No Soal Jawaban
Soal
40
15. pengambilan data yang kalian bayangkan! jarak h akan tetapi sisi miring
seperti pada gambar disamping,
42
Konsep
sains
No Indikator Soal Soal Jawaban
43
17. pentingnya
sistem sonar.
penemuan dan
pengembangan
Jika dilengkapi dengan contoh
nya untuk
penggunaannya akan jauh lebih
membantu
baik misalnya dalam di dalam
kehidupan
bidang Kesehatan digunakan
manusia
untuk USG, atau pemetaan cell
kangker dan kista. Bidang
45
Proyek Pembuatan Seruling Paralon Implementasi Aplikasi Alat Musik dengan Prinsip Pipa Organa Terbuka
SMA Negeri 4 Surabaya.
Bunyi termasuk salah satu jenis gelombang yang dapat dirasakan oleh indera pendengaran (telinga). Dalam fisika,
Pengertian bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber
bunyi. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan molekul-molekul udara yang ada di sekitarnya. Dengan demikian,
syarat terjadinya bunyi adalah adanya benda yang bergetar. Perambatan bunyi memerlukan medium. Seseorang dapat
mendengar bunyi jika ada medium yang dapat merambatkan bunyi.
Dalam proyek kali ini, penulis melakukan pengerjaan pembuatan salah satu alat musik penghasil bunyi berupa seruling
yang tebuat dari pipa paralon dengan menerapkan beberapa konsep yang telah dipelajari dalam bab “Gelombang Bunyi”.
Adapun nada yang dihasilkan dari seruling paralon rencananya sebanyak tujuh buah nada yakni; C5 523,3Hz; D5 587,3Hz; E5
659,3Hz; F5 698,5Hz; G5 784Hz; A5 880Hz; B5 987,8Hz. Panjang paralon yang akan digunakan adalah 35 cm diameter 1,5
cm. Gambar sketsa seruling yang akan dibuat seperti di bawah ini.
47
Konsep sains
N Domain Indikator
Soal Jawaban
o Soal
Fluency menyebutkan Konsep apa konsep-konsep yang digunakan antara lain frekuensi pada
(berfikir konsep- saja yang bunyi audiosonik, nada, kecepatan bunyi, dan, resonansi pada
Aplikasi Pipa organa terbuka pada
18 dengan pembuatan
projek seruling dari
pembuatan paralon?
seruling
secara
lengkap
48
Felxibility menjelaskan Jelaskan - Karna kita membuat salah satu alat musik maka nada sangat
diperhatikan dimana nada adalah bunyi yang memiliki
(berfikir dengan konsep-konsep
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Taksonomi Pendidikan dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal
berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu didalam Pendidikan. Taksonomi
Pendidikan dibuat sebagai sebuah kerangka untuk mengklasifikasikan
pernyataan-pernyataan yang digunakan sebagai alat ukur untuk memprediksi
kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran
untuk mecapai tujuan pembelajaran. Allan J. MacCormack dan Robert E. Yager
sejak Tahun 1989 mengembangkan a new “Taxonomy for Science Education”.
Lima ranah dalam taksonomi untuk pendidikan sains ini lebih luas dan mendalam
yang mampu meningkatkan aktivitas pembelajaran sains di kelas dan
mengembangkan sikap positif terhadap mata pelajaran itu. Kelima domain yang
dikembangkan diantaranya, Domain I (Pengetahuan), Domain II (Proses),
Domain III (Kreativitas), Domain IV (Aplikasi) dan Domain V (Perasaan dan
Nilai). Kelima domain ini akan menjadi variabel untuk menyusun instrumen
penilaian yang dapat mengukur dan menilai sejauh mana siswa memahami,
menerapkan, berfikir positif terhadap sains. Sehingga hasil penyusunan
instrument penilaian ini dapat menjadi acuan para pendidik untuk membuat
instrumen penilaian yang tepat sesuai dengan variabel yang ingin diukur untuk
melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran, terutama pada
materi Gelombang.
4.2 Saran
Melalui makalah ini, penyusunan instrument penilaian berdasarkan
Taksonomi yang dikembangkan oleh MacComark & Yager dapat menjadi
pengetahuan, Sehingga nantinya pendidik dapat mengembangkan sendiri
instrument penilaian yang tepat dan kualitas tes yang baik agar dapat diterapkan
kepada siswa.
53
DAFTAR PUSTAKA
Loucks-Horsley, Susan, et al. 1990. Elementary School Science for the ’90’s.
Andover, MA: Network.
Rezba, R.J., Sprague, C. & Fiel, R. (1995). Science Process Skills: Learning and
Assessing. Iowa: Kendall/Hunt Publishing Co.
Rustaman, N., dkk (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.