Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN FISIKA

DISUSUN OLEH :
MUH. ARISWANDI ARTI
210103500002
PENDIDIKAN FISIKA B

JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah untuk mata kuliah profesi kependidikan. Makalah ini
disusun bertujuan untuk memenuhi ujian akhir semester mengenai “Kompetensi Guru Mata
Pelajaran Fisika”. Selainitu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mutahharah
Hasyim, S.pd., M.pd dan bapak Dr. M. Agus Martawijaya, M.pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 1 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL……………………...………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR .......................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai seorang pendidik atau guru pada mata kuliah fisika sekolah menengah atas
negeri dan swasta (SMA) atau Madrasah (MA), Anda harus memenuhi kualifikasi
pendidikan dan persyaratan kompetensi. Di dalamnya, siswa dapat membangkitkan
semangatnya untuk bertanya, menemukan jawaban, dan membangun masalah yang sedang
dihadapinya melalui pemikirannya. Manajemen guru di tingkat pelatihan SMA/MA adalah
manajemen staf yang lebih efektif melalui penerapan kurikulum di tingkat satuan
pendidikan, terutama untuk mata pelajaran fisika, ketika guru yang relevan melakukan tugas
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. (KTSP), yang mengarah pada pembentukan
karakter dengan cara dan pendekatan yang berbeda.

Pendidikan adalah upaya untuk membebaskan manusia dari ketidakberdayaan,


menyadarkannya akan potensi dan kemampuannya, serta memungkinkannya untuk
mengekspresikan diri secara bermartabat. Pendidikan merupakan sarana strategis untuk
mencerdaskan kehidupan masyarakat dan meningkatkan kualitas bakatnya. Dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan saat ini mempengaruhi berbagai
langkah dalam kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, diperlukan tenaga-tenaga berkualitas yang memiliki visi,
transparansi, dan pandangan ke depan.

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan manusia yang dapat mengelola kebutuhan


hidupnya secara bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan sains perlu membantu
siswa mengembangkan pemahaman dan kebiasaan berpikir dalam rangka memenuhi
kebutuhannya dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. Sekolah tidak perlu
mengajarkan materi terlalu banyak, tetapi mereka perlu lebih fokus pada isu-isu fungsional
dalam konteks literasi sains dan mengajar mereka lebih efisien dan efektif.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori fisika serta penerapannya secara
fleksibel?

4
2. Bagaimana proses berpikir fisika dalam mempelajari proses dan gejala alam?
3. Bagaimana menggunakan bahasa simbolik dalam mendeksripsikan proses dan gejala
alam?
4. Bagaimana struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu fisika dan ilmu-
ilmu lain yang terkait.
5. Bagaimana bernalar secara kualitatif dan kuantitatif tentang proses dan hokum fisika?
6. Bagaimana menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika untuk menjelaskan fenomena
biologi dan kimia?
7. Bagaimana penerapan hukum-hukum fisika dalam teknologi terutama yang dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari?
8. Bagaimana lingkup dan kedalaman fisika sekolah?
9. Bagaimana agar kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan ilmu fisika
dan ilmu-ilmu yang terkait?
10. Bagaimana cara menguasai prinsip dan teori pengelolaan dan keselamatan kerja/belajar
di laboratorium fisika sekolah?
11. Bagaimana menggunakan alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer
untuk meningkatkan pembelajaran fisika di kelas, laboratorium, dan lapangan?
12. Bagaimana merancang eksperimen fisika untuk keperluan pembelajaran atau penelitian?
13. Bagaimana melaksanakan eksperimen fisika dengan cara yang benar?
14. Bagaimana sejarah perkembangan IPA pada umumnya khususnya fisika dan pikiran-
pikiran yang mendasarkan perkembangan tersebut?

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep-Konsep, Hukum-Hukum, dan Teori Fisika serta Penerapannya


Pengetahuan fisika umumnya terdiri dari banyak konsep dan prinsip yang sangat abstrak.
Kesulitan yang dihadapi oleh sebagian besar siswa adalah interpretasi konsep dan prinsip
fisika yang berbeda, karena mereka harus dapat menginterpretasikan pengetahuan fisika
mereka dengan benar daripada samar-samar atau samar-samar. Jelas, kemampuan siswa
untuk mengidentifikasi dan menafsirkan konsep fisika penting untuk menggunakannya
untuk mencapai kesimpulan yang lebih kompleks atau untuk memecahkan masalah fisik
yang terkait dengan konsep tersebu. Selain itu, Ilmu fisika juga mengajarkan proses berupa
langkah-langkah yang harus diambil dalam suatu penelitian ilmiah. Mundiarto dalam buku
berjudul Kapita Selekta Pendidikan Fisika (2002) menyebutkan bahwa langkah-langkah
tersebut disebut sebagai keterampilan proses sains yang mencakup observasi, pengukuran,
inferensi, manipulasi variabel, perumusan hipotesis, penyususnan grafik dan tabel data, juga
mendefinisikan operasional dalam melaksanakan eksperimen. Penerapan fisika sebagai
proses dapat terlihat jelas dalam pembuatan makalah, jurnal, skripsi, tesis, dan juga disertasi
yang menggunakan metode ilmiah.
Mata kuliah fisika SMA mengajarkan siswa untuk menguasai konsep fisika dan
keterkaitannya, memecahkan masalah yang dihadapi dengan menggunakan metode ilmiah
berdasarkan sikap ilmiah, dan menjadi lebih sadar akan martabat Tuhan Yang Maha Esa.
Pengetahuan fisika bermanfaat bagi siswa hanya jika memberikan keleluasaan dalam dunia
penelitian dan kerja lebih lanjut. Pendidikan sains tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan
ilmuwan, tetapi juga untuk membantu siswa memahami pentingnya berpikir kritis tentang
ide-ide baru yang tampaknya tidak sesuai dengan posisi pengetahuan mereka yang
sebenarnya.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dewasa ini pendidikan
guru dilaksanakan pada jenjang pendidikan tinggi oleh LPTK dan didesain dalam tiga jenis
pendidikan, yaitu: (1) pendidikan akademik pada jenjang S-1; (2) Pendidikan sarjana (S-1)
kependidikan untuk percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru tetap dalam
jabatan (in-service education); dan (3) pendidikan profesi guru (PPG). Dalam pendidikan

6
dan pelatihan, maka komponen pelatihan dijalankan secara terpadu sehingga guru atau
calon guru menguasai dalam: (1) penyajian teori, (2) peragaan atau pendemonstrasian
keterampilan atau model-model, (3) praktik yang disimu- lasikan dan seeting kelas, (4)
umpan balik terstruktur, (5) umpan balik open-ended, dan (6) pembekalan untuk aplikasi.
Menurut Lin, et al (2010) mangatakan bahwa ‘’Education scholars have pointed out that
education quality is the reflection of edu- cation essence. There would be no good
education without good teacher quality, for teaching effectiveness is the core mission of
schools.‟ ‟ Artinya bahwa Sarjana Pendidikan telah menunjukkan bahwa mutu pendidikan
merupakan refleksi dari esensi pendidikan. Tidak akan ada pendidikan yang baik tanpa
kualitas guru yang baik, untuk efektivitas meng- ajar adalah misi inti dari sekolah.Tujuan
pen- didikan dan pelatihan bagi guru adalah; (a) meningkatkan pengetahuan, keahlian,
keteram- pilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan
dilandasi kepribadian dan etika PNS (guru) sesuai dengan kebutuhan instansi; (b)
menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan
dan kesatuan bangsa; (c) memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi
pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat; (d) menciptakan kesamaan
visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan
pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.

B. Memahami Proses Berpikir Fisika dalam Mempelajari Proses dan Gejala Alam
Proses berpikir fisika bersifat induktif, dari bentuk proses pemahaman yang meluas dan
kemudian mengerut menjadi lebih konkrit, dari skala makro besar ke skala mikro kecil,
dalam pemahaman fisikawan. Fisika menganggap bahwa benda-benda di alam dan semua
peristiwa terjadi menurut pola tertentu dan dapat dipelajari dan dipahami melalui penelitian
yang cermat dan sistematis. Fisikawan percaya bahwa manusia dapat menemukan hukum
alam dengan bantuan alat yang dapat meningkatkan kecerdasan dan indra mereka. Fisika,
sesuai dengan namanya, juga mengasumsikan bahwa alam semesta adalah sistem tunggal
yang luas dengan aturan dasar yang menerapkan hal yang sama di mana-mana. Pelajaran
fisika harus menjadi mesin yang kuat untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan keterbukaan
terhadap ide-ide baru dan kebiasaan berpikir analitik kuantitatif. Siswa perlu menyadari

7
bahwa mereka melihat fisika bukan hanya sebagai kegiatan akademis, tetapi sebagai cara
untuk memahami dunia tempat mereka tinggal.
C. Menggunakan Bahasa Simbolik dalam Mendeksripsikan Proses dan Gejala alam
Tidak semua gejala-gejala alam dapat diungkapkan dengan bahasa sehari-hari khususnya
yang diungkapkan secara kuantitatif. Sifat kuantitatif dari gejala itu memerlukan
pengungkapan secara simbolik. Dengan mengungkapkan dalam bahasa simbolik, persoalan
dapat menjadi lebih singkat, persis, dan mudah dimengerti. Kemampuan generic bahasa
simbolik meliputi kemampuan memahami rumus, memahami informasi dari grafik, tabel,
atau gambar, memahami symbol, menyatakan suatu besaran secara kuantitatif dan sebagai
alat untuk mengungkapkan hokum-hukum alam.

D. Memahami Struktur (Termasuk Hubungan Fungsional antar Konsep) Ilmu Fisika dan Ilmu-
Ilmu Lain yang Terkait
Fisika adalah dasar dari berbagai disiplin ilmu yang penting dan memberikan kontribusi
langsung kepada bidang ilmu lainnya. Reaksi kimia dengan interaksi atom dan molekul,
sehingga berakar dalam fisika atom dan molekul. Sebagian besar cabang rekayasa fisika
terapan. Dalam arsitektur, fisika adalah jantung dari stabilitas struktural dan terlibat dalam
akustik, pemanasan, pencahayaan, dan pendinginan bangunan. Fisika memiliki banyak
aplikasi dalam ilmu biologi. Pada tingkat mikroskopis, ini membantu menjelaskan sifat-sifat
dinding sel dan membran sel. Pada tingkat makroskopis, kita dapat menjelaskan panas,
kerja, dan proses yang terkait dengan tubuh manusia. Fisika berkaitan dengan diagnostik
medis seperti sinar-x, pencitraan resonansi magnetik (MRI), dan pengukuran aliran darah
ultrasound.
Garis antara fisika dan ilmu-ilmu lain tidak selalu jelas. Misalnya, ahli kimia yang
mempelajari atom dan molekul menyebut diri mereka ahli kimia fisik atau fisikawan kimia.
Perbedaan antara fisika dan biologi mungkin tampak lebih jelas, karena fisika tampaknya
berurusan dengan benda mati. Faktanya, hampir semua fisikawan setuju bahwa hukum dasar
fisika yang berlaku untuk molekul in vitro bekerja sama baiknya dengan kombinasi molekul
yang membentuk bakteri. Perbedaan antara fisika dan biologi adalah bahwa banyak teori
ilmiah yang menjelaskan biologi pada akhirnya merupakan hasil dari hukum-hukum dasar
fisika, tetapi tidak dapat ditarik secara tepat dari prinsip-prinsip fisika. .

8
E. Bernalar Kualitatif dan Kuantitatif tentang Proses dan Hukum Fisika
Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif yaitu dengan cara berpikir menggunakan
pendekatan saintifik 5M : Mengamati, Menanya (kepada siapa? bisa kepada teman, orang
lain, guru atau diri sendiri), kemudian pertanyaan tadi diarahkan ke proses Menalar
menjelajah bereksplorasi menggunakan media pustaka, literatur (bacaan, jurnal ilmiah,
tulisan terdahulu, penelitian terdahulu), Mencoba (menerapkan dalam eksperimen atau
percobaan) diakhiri dengan mengembangkan jejaring kesimpulan atau menyebarkan hasil
eksperimen percobaan tadi dalam laporan yang dipresentasikan diseminarkan atau
dipublikasikan untuk mendapatkan pengakuan atau perbaikan dari pihak lain yang
“mungkin” memiliki pengetahuan lebih baik, hal ini berarti Menerapkan konsep, hukum,
dan teori fisika untuk menjelaskan fenomena biologi, dan kimia. (jejaring kecabangan fisika
tidak hanya monosektoral semata melainkan membangun jejaring dengan fenomena ilmu
alam lainnya.

F. Menerapkan Konsep, Hukum, dan Teori Fisika untuk Menjelaskan Fenomena Biologi dan
Kimia
Fisika terbagi menjadi beberapa bidang ilmu, tetapi hukum fisika berlaku secara
universal. Menelaah fenomena dari satu bidang fisika memberikan hasil yang sama jika
dilihat dari bidang fisika yang lain. Selain itu, konsep-konsep dasar fisika tidak hanya
mendukung perkembangan fisika itu sendiri, tetapi juga perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi lainnya. Ilmu fisika mendukung penelitian dasar dan terapan. Contohnya
adalah peralatan rumah sakit terbaru yang menggunakan fisika seperti sinar-X dan
perangkat optik. Ilmu Fisika memiliki cabang-cabang yang berhubungan dengan ilmu lain,
seperti kimia dan biologi. Kemudian Fisika dan ilmu lain mengalami penggabungan untuk
memahami dan mempelajari hal yang saling berhubungan dan menghasilkan ilmu baru atau
mengalami spesialisasi. Cabang ilmu Fisika yang berhubungan dengan ilmu biologi dan
kimia yaitu:
1. Bioelektromagnetik adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang fenomena listrik,
magnetik, dan elektromagnetik yang muncul pada jaringan makhluk hidup.
2. Fisika Optik (Geometri) adalah ilmu Fisika yang mempelajari tentang cahaya.

9
3. Fisika kimia, yaitu ilmu tentang hubungan-hubungan fisis yang terdapat dalam ilmu
kimia.
4. Fisika Kedokteran (Fisika Medis) membahas bagaimana penggunaan ilmu Fisika dalam
bidang kedokteran (medis), diantaranya : Biomekanika meliputi gaya dan hukum fluida
dalam tubuh, Bioakuistik (bunyi dan efeknya pada sel hidup/ manusia), Biooptik (mata
dan penggunaan alat optik), Biolistrik (sistem listrik pada sel hidup terutama pada
jantung manusia).

G. Menjelaskan Penerapan Hukum-hukum Fisika dalam Teknologi Terutama yang Dapat


Ditemukan Dalam Kehidupan Sehari-hari
Fisika merupakan salah satu ilmu yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia.
Fisika bermanfaat bagi manusia jika diwujudkan dalam bentuk hasil teknis. Dalam fisika,
menerapkan fisika yang terkandung dalam teknik-teknik canggih membuat semua pekerjaan
menjadi mudah. Tergantung pada teknologinya, beberapa konsep fisik dapat digabungkan
menjadi satu format perangkat. Dalam pengertian, ada perangkat yang hanya menggunakan
satu konsep fisik, dan ada beberapa konsep fisik. Ilmu fisika adalah akar dari pengembangan
alat-alat untuk digunakan manusia. Penemuan terbaru dalam fisika akan meningkatkan
teknik yang ada. Seperti kendaraan transportasi, alat ukur, sensor, teknologi informasi dan
komunikasi, teknologi memasak makanan, teknologi pengawetan makanan untuk astronot,
teknologi kelistrikan dan sumber energi alternatif, dan banyak lagi eksplorasinya. Pada
dasarnya semua manusia membutuhkan pengetahuan dan mengikuti perkembangan
teknologi untuk menyelaraskan kehidupan ini, baik kita mencapainya atau tidak. Jika evolusi
teknik tersebut tentunya merupakan hasil dari ilmu-ilmu alam yang dipelajari oleh para ahli
yang ahli di bidangnya. Ada banyak keuntungan belajar fisika. Tanpa adanya ilmu fisika
semua peralatan canggih yang dapat meringankan pekerjaan manusia tidak dapat terwujud.

H. Memahami Lingkup dan Kedalaman Fisika Sekolah


Ruang lingkup kajian fisika sangatlah luas. Luasnya ruang lingkup kajian fisika ini
kemudian melahirkan cabang-cabang fisika dengan kajian yang lebih spesifik. Secara umum
fisika terbagi atas fisika klasik dan fisika modern. Fisika klasik adalah cabang-cabang fisika
yang lahir dan dikembangkan sebelum abad ke-20. Sementara itu, fisika modern adalah

10
cabang-cabang fisika yang lahir dan dikembangkan setelah abad ke-20. Selain itu, luasnya
cakupan lingkup ilmu fisika juga berkontribusi pada lahirnya ilmu pengetahuan baru yang
merupakan gabungan antara ilmu fisika dengan disiplin ilmu lainnya.
Perlunya kerjasama pendalaman minat atau kedalaman materi dengan sekolah yang
berkompeten atau adanya kontinuitas pembahasan lingkup dan kedalaman materi ajar fisika
menjadi lebih komprehensif dan benar-benar bisa membekali peserta didik tingkat satuan
pendidikan masing-masing, terutama dari segi kemampuan bernalar, kemampuan berpikir
kritis, kemampuan berpikir tingkat tinggi selain kemampuan berpikir tingkat rendah.

I. Kreatif dan Inovatif dalam Penerapan dan Pengembangan Ilmu Fisika dan Ilmu-Ilmu yang
Terkait
Ini melibatkan pembelajaran fisika pada tingkat satuan untuk digunakan dalam kehidupan
fungsional atau sehari-hari, seperti di dunia industri atau bisnis, misalnya menggunakan
roket air untuk memadamkan api di lokasi terpencil. perlu penyesuaian dengan selang
kebakaran, kekuatan lensa digunakan untuk mengukur jarak di mana mobil menyalakan
lampu, dan kekuatan pengurai lensa digunakan untuk mengukur jarak benda yang sangat
jauh di ruang angkasa. pemahaman penghematan energi, efisiensi energi untuk
mengamankan cadangan energi listrik di semua rumah, penggunaan kearifan lokal untuk
menyediakan sumber daya, energi alternatif sesuai dengan kondisi geografis dan topografi,
Dapat dikembangkan di banyak daerah lain.

J. Menguasai Prinsip dan Teori Pengelolaan dan Keselamatan Kerja/ Belajar di Laboratorium
Fisika Sekolah.
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan
ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan
suatu ruangan tertutup, atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain. Sebagian besar
pembelajaran di laboratorium berhubungan dengan peralatan yang mahal, zat kimia yang
berbahaya, listrik tegangan tinggi, peralatan berputar, suhu atau tekanan tinggi, dan risiko-
risiko lainnya. Maka dari itu,guru di sekolah harus memiliki beberapa kompetensi terkait
dengan pemanfaatan laboratorium yang harus dikuasai. Dengan adanya kompetensi tersebut,

11
seorang guru dituntut untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam pengelolaan dan
pemanfaatan laboratorium secara benar. Guru harus mampu mengelola laboratorium dan
mampu merancang eksperimen fisika untuk keperluan pembelajaran dan penelitian.
Pada umumnya kegiatan praktek laboratorium bertujuan untuk menguji dan
membuktikan suatu hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh guru atau
pengajar. Ada juga percobaan yang dirangsang oleh pengajar/pendidik sehingga pembelajar
yang mempraktekkannya dapat menemukan suatu hukum atau prinsip ilmiah.

K. Menggunakan alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk
meningkatkan pembelajaran fisika di kelas, laboratorium, dan lapangan
Software komputer yang paling sederhana adalah aplikasi openoffice atau MS Office,
Excel atau opencalc untuk perhitungan dan simulasi, PowerPoint atau openpresenting untuk
mengkomunikasikan hasil eksperimen dan ide. Sebagian besar perangkat sensor
laboratorium mahal dan canggih, tetapi sekolah yang cerdas harus bermitra dengan
universitas dengan laboratorium, komputer, dan perangkat lunak komputer yang lengkap dan
terpelihara dengan baik di kelas fisika. Alat hitung dan piranti lunak komputer dalam
pengajaran fisika belum dirasa perlu sesuai standar kompetensi lulusan.

L. Merancang eksperimen fisika untuk keperluan pembelajaran atau penelitian


Hal tersebut harus disesuaikan dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan,
seperti laboratorium, kecukupan alat atau alat laboratorium, jumlah kelas yang diajarkan,
dan alokasi dana yang tersedia melalui dukungan operasional. Guru fisika tanpa tertulis
wajib merancang dan merencanakan kegiatan laboratorium menggunakan alat yang tersedia
untuk mengukur besaran dan satuan, menggunakan kacamata dan timbangan yang cukup
akurat untuk menentukan massa jenis benda, dan konstanta pegas menggunakan beban
manusia. Anda perlu merancang dan merencanakan kegiatan laboratorium yang paling
sederhana, seperti mengukur. menentukan jarak luncur roket air pada ketinggian dalam
diskusi seperti, ayunan, gerakan peluru sesuai dengan repertoar lokal setiap pelajaran.

M. Melaksanakan eksperimen fisika dengan cara yang benar

12
Sebagai calon guru fisika di sekolah menengah, mahasiswa pada program studi tersebut
dituntut untuk memiliki wawasan yang luas tentang kemampuan mengelola pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan tujuan pelatihan guru IPA di LPTK di Indonesia untuk
mengembangkan calon guru IPA yang berwawasan luas tentang pendidikan dan kemampuan
atau keterampilan merancang, melaksanakan dan mengelola kegiatan pembelajaran.
Berkaitan dengan hal tersebut, kegiatan pembelajaran calon guru fisika pada perkuliahan
fisika eksperimen tentunya harus mendukung kinerjanya sebagai guru fisika di sekolah.
Berkenaan dengan kemampuan mahasiswa yang ditentukan oleh mata kuliah tersebut, maka
dapat dikatakan mahasiswa tersebut mampu mengevaluasi konsep-konsep dasar fisika
berdasarkan pengetahuan teoritis. Namun, mereka tidak mengartikulasikan kreativitas
mereka dalam mengembangkan desain untuk kegiatan praktik fisika sekolah.

N. Memahami Sejarah Perkembangan IPA pada Umumnya Khususnya Fisika dan Pikiran-
Pikiran yang Mendasari Perkembangan Tersebut
Keberadaan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari sejarah perkembangannya, yang
merupakan proses panjang tumbuh dan berkembangnya ilmu itu sendiri. Pada setiap tahap
perkembangan ilmu pengetahuan, muncul sesuatu yang baru dan memiliki ciri khas masing-
masing zaman. Kualitas-kualitas tersebut merupakan hasil pergulatan budaya dalam
dinamika masyarakat. Tentunya tidak terlepas dari berbagai pengaruh sosial, budaya dan
politik yang berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Menjadi guru sejarah sangat penting bagi seorang guru fisika. Karena mereka harus
membaca dan mengulangi banyak penemuan latar belakang. Itu bisa dengan cara yang jauh
lebih menyenangkan dan bermakna daripada pengembangan sikap ilmiah siswa, atau bisa
menjadi bagian dari tugas tatap muka yang terstruktur atau aktivitas mandiri yang tidak
terstruktur.
Di era sekarang ini, untuk memahami fisika modern, kita perlu memiliki pemahaman
yang lebih mendalam tentang peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan ilmu fisika
sepanjang sejarah. Penting untuk mengetahui sejarah fisika. Pengetahuan ini memungkinkan
kita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana fisika
berkembang saat ini. Mungkin peristiwa tertentu tidak masuk akal bagi mereka yang hidup
di masa lalu dari sudut pandang mereka, tetapi dari sudut pandang sejarah itu adalah bagian

13
dari peristiwa epik yang mereka capai. Dengan cara ini, kita menjadi lebih sadar akan
kebenaran pengetahuan manusia dalam fisika modern sebagai perkembangan ilmu
pengetahuan secara keseluruhan.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesulitan yang dihadapi oleh sebagian besar siswa adalah interpretasi konsep dan prinsip
fisika yang berbeda, karena mereka harus dapat menginterpretasikan pengetahuan fisika
mereka dengan benar daripada samar-samar atau samar-samar. Mata kuliah fisika SMA
mengajarkan mahasiswa untuk menguasai konsep fisika dan keterkaitannya, memecahkan
masalah yang dihadapi dengan menggunakan metode ilmiah berdasarkan sikap ilmiah, dan
menjadi lebih sadar akan martabat Tuhan Yang Maha Esa.
Fisika menganggap bahwa benda-benda di alam dan semua peristiwa terjadi menurut
pola tertentu dan dapat dipelajari dan dipahami melalui penelitian yang cermat dan
sistematis. Tidak semua gejala-gejala alam dapat diungkapkan dengan bahasa sehari-hari
khususnya yang diungkapkan secara kuantitatif. Dengan mengungkapkan dalam bahasa
simbolik, persoalan dapat menjadi lebih singkat, persis, dan mudah dimengerti. Kemampuan
generic bahasa simbolik meliputi kemampuan memahami rumus, memahami informasi dari
grafik, tabel, atau gambar, memahami symbol, menyatakan suatu besaran secara kuantitatif
dan sebagai alat untuk mengungkapkan hokum-hukum alam.
Sebagai calon guru fisika di sekolah menengah, mahasiswa pada program studi tersebut
dituntut untuk memiliki wawasan yang luas tentang kemampuan mengelola pembelajaran.
Selain itu, konsep-konsep dasar fisika tidak hanya mendukung perkembangan fisika itu
sendiri, tetapi juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya. Tanpa adanya
ilmu fisika semua peralatan canggih yang dapat meringankan pekerjaan manusia tidak dapat
terwujud.
Laboratorium biasanya dirancang untuk memungkinkan kegiatan yang berkaitan dengan
fisika, biologi, kimia, atau disiplin ilmu lainnya yang bersifat ruang terbuka seperti ruang
tertutup. Pada umumnya, latihan laboratorium ditujukan untuk menguji dan membuktikan
prinsip-prinsip hukum atau ilmiah yang dijelaskan oleh seorang guru atau instruktur. Ada
juga eksperimen yang didorong oleh guru/pendidik yang memungkinkan siswa
mempraktikkannya untuk menemukan hukum atau prinsip ilmiah.

15

Anda mungkin juga menyukai