PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eksperimen spektrum garis pada beberapa atom didasarkan pada teori
yang dikemukakan oleh fisikawan Denmark, Niels Bohr, pada tahun 1913.
Teori ini, yang dikenal sebagai model atom Bohr, memberikan dasar untuk
pemahaman kita tentang struktur atom dan fenomena spektrum garis.
Menurut model Bohr, elektron-elektron dalam atom mengorbit di sekitar inti
atom dalam jalur yang ditentukan oleh tingkat energi yang diskrit. Elektron
dapat melompat dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya dengan
menyerap atau memancarkan energi dalam bentuk foton cahaya.
Spektrum garis atom memainkan peran penting dalam mempelajari
sifat-sifat atomik. Setiap unsur memiliki spektrum garis yang unik karena
sifat konfigurasi elektroniknya. Konfigurasi elektronik adalah pengaturan
elektron dalam kulit-kulit elektron atom yang menentukan tingkat energi
yang tersedia untuk elektron dan kemungkinan transisi elektronik yang
dapat terjadi. Melalui analisis spektrum garis, kita dapat mengidentifikasi
unsur dalam sampel dan memperoleh wawasan tentang sifat atomik seperti
tingkat energi, keadaan tereksitasi elektron, dan struktur elektronik.
Spektrum garis atom terdiri dari garis-garis terang atau gelap pada
panjang gelombang tertentu. Garis-garis terang muncul ketika elektron
dalam atom berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi
yang lebih rendah dan memancarkan energi dalam bentuk foton cahaya.
Sebaliknya, garis-garis gelap muncul ketika atom menyerap cahaya pada
panjang gelombang tertentu, dan elektron berpindah ke tingkat energi yang
lebih tinggi. Melalui spektrum garis ini, kita dapat mempelajari energi yang
tersimpan dalam atom, sifat-sifat fisik dan kimia, serta interaksi elektron
dalam sistem atomik.
Eksperimen spektrum garis telah digunakan secara luas dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam fisika, spektrum garis
digunakan untuk mempelajari prinsip-prinsip dasar mekanika kuantum,
interaksi elektromagnetik, dan struktur atomik. Dalam kimia, spektrum
garis digunakan untuk mengidentifikasi unsur dalam senyawa kimia dan
mempelajari ikatan kimia. Di bidang astronomi, spektrum garis digunakan
untuk menganalisis komposisi kimia bintang dan objek astronomi lainnya,
serta mendapatkan informasi tentang evolusi alam semesta.
Tujuan eksperimen spektrum garis pada beberapa atom adalah untuk
menunujukkan adanya spektrum diskrit atau garis beberapa atom, kemudian
menggunakan rumus Balmer untuk menentukan konstanta Reyberg, dan
untuk menentukan jenis unsur sumber cahaya yang tidak diketahui
berdasarkan spektrum garis yang terbentuk.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara spektrum diskrit/ garis beberapa atom dapat terlihat?
2. Berapa nilai konstanta Rydberg dengan menggunakan rumus Balmer?
3. Tentukan jenis unsur sumber cahaya yang tidak diketahui berdasarkan
spektrum garis yang terbentuk!
C. Tujuan Eksperimen
1. Untuk menunjukkan adanya spektrum diskrit/garis beberapa atom.
2. Untuk menggunakan rumus Balmer untuk menentukan konstanta
Rydberg.
3. Untuk menentukan jenis unsur sumber cahaya yang tidak diketahui
berdasarkan spektrum garis yang terbentuk.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Mahasiswa dapat mengetahui adanya spektrun disktrit/ garis
beberapa atom.
b. Mahasiswa dapat menentukan konstanta Rydberg dengan
menggunakan rumus Balmer.
c. Mahasiswa dapt menentukan jenis unsur sumber cahaya yang tidak
diketahui berdasarkan spektrum garis yang terbentuk.
2. Manfaat Praktis
Praktik eksperimen spektrum garis pada beberapa atom memiliki
manfaat yang signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Melalui eksperimen ini, kita dapat mempelajari sifat atomik, struktur
elektronik, dan tingkat energi atom dengan lebih mendalam. Manfaat
praktik eksperimen ini termasuk kemampuan untuk mengidentifikasi
unsur dalam sampel, menganalisis komposisi kimia senyawa,
memahami interaksi elektromagnetik, dan mendapatkan wawasan
tentang prinsip dasar mekanika kuantum. Praktik eksperimen spektrum
garis juga memiliki aplikasi luas dalam bidang-bidang seperti kimia
analitik, fisika atom, astronomi, dan teknologi optik. Selain itu,
eksperimen ini berperan dalam pengembangan alat pengukuran presisi
dan kontribusi terhadap pengembangan teori fisika yang lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.2 Gerak energi foton dalam proses absorpsi dan emisi
(Sumber : Fisika Dasar II, 2017 : 869)
C. Deret Spektrum Atom Hidrogen
Hasil eksperimen yang menantang untuk dijelaskan adalah adanya deret
spektrum garis yang dimiliki oleh atom hidrogen. Salah satu deret tersebut
terletak dalam rentang cahaya tampak. Pada tahun 1885, Balmer
menemukan bahwa panjang gelombang dari garis-garis spektrum cahaya
tampak yang dipancarkan oleh atom hidrogen dapat diungkapkan melalui
rumus sederhana:
1 1 1
= 𝑅𝐻 (22 − 𝑛2 )....................................(2.1)
𝜆 1
Dengan kata lain, deret Balmer adalah spektrum yang dipancarkan oleh
atom hidrogen ketika elektron melompat dari orbit dengan bilangan
kuantum utama lebih besar dari dua ke orbit dengan bilangan kuantum
utama dua (Abdullah, 2017:870).
1 ∆∆𝛂
Δλ = | |λ
2 tan ∆𝛂
2
3. Dengan menggunakan panjang gelombang pada poin 1. Selanjutnya
ditentukan besar konstanta Rydberg dengan menggunakan persamaan:
1 1 1
= R ( 2 − 2)
λ 𝑛𝑓 𝑛𝑖
Untuk mengetahui besar perbedaan hasil eksperimen dengan nilai teori
konstanta Rydberg, digunakan:
R teori − R eksperimen
% diff = | | × 100%
R teori + R eksperimen
2
Untuk mencari nilai konstanta Planck, digunakan persamaan:
3 2𝜋 2 𝑘 2 𝑚𝑒 4
ℎ=√
𝑐𝑅
ℎteori − ℎeksperimen
% diff = | | × 100%
ℎteori + ℎeksperimen
2
4. Menganalisis kesalahan dari hasil pengukuran, digunakan persamaan:
∆λ
KR = × 100%
λ
Kegiatan 2: Menentukan jenis unsur sumber cahya yang tidak
diketahuiberdasarkan spektrum garis yang terbentuk.
1. Menghitung panjang gelombang spektrum garis dari setiap masing-
masing warna yang diamati pada setiap lampu yang digunakan, dengan
menggunakan persamaan:
∆α
d sin 2
λ=
n
2. Menghitung ketidakpastian panjang gelombang spektrum garis atom
Hidrogen dari setiap warna yang diamati dengan menggunakan
persamaan:
1 ∆∆𝛂
Δλ = | |λ
2 tan ∆𝛂
2
3. Menganalisis kesalahan hasil pengukuran, digunakan persamaan:
∆λ
KR = × 100%
λ
4. Menggambarkan sebuah spektrum garis cahaya tampak berdasarkan
panjang gelombang hasil perhitungan yang didapatkan.
5. Menyandingkan gambar yang dibuat dengan hasil foto yang diambil
melalui spektroskop tangan saat eksperimen dilakukan.
6. Menentukan jenis unsur lampu yang digunakan berdasarkan hasil
perbandingan gambar yang telah dilakukan sebelumnya dengan
menggunakan database spektrum garis berbagai jenis atom.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Kegiatan 1. Menggunakan rumus Balmer untuk menentukan konstanta
Rydberg.
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Spektrum Garis Atom Hidrogen
Orde Warna
𝜽𝒌𝒊𝒓𝒊 (°) 𝜽𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏 (°)
Spektrum Spektrum
B. Analisis Data
Kegiatan 1. Menggunakan rumus Balmer untuk menentukan konstanta
Rydberg
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Spektrum Garis Atom Hidrogen
Orde Warna
Spek Spek
𝜽kiri 𝜽kanan Δ𝜶 Δ𝜶/2 (°)
trum trum
Biru |16,34±0,02| |17,54±0,02| |33,88±0,04| |16,94±0,02|
1
Merah |23,20±0,02| |23,93±0,02| |47,13±0,04| |23,57±0,02|
1. Panjang Gelombang
1
𝑑=
𝑁
1
𝑑=
600
a. Untuk Warna 1 (Biru)
𝑑 sin 𝜃
• 𝜆 = 𝑛
Δ𝜃
𝜆 = 𝑑 sin
2
1
𝜆 = sin 16,94
600
𝜆 = 0,00048561684 mm
𝜆 = 485,61684 nm
• Rambat Ralat
𝜕𝜆 𝜕𝜆
∆𝜆 = | | ∆𝛼𝑘𝑖𝑟𝑖 + | | ∆𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
𝜕𝛼𝑘𝑖𝑟𝑖 𝜕𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
1 𝛼 + 𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 1 𝛼 + 𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
∆𝜆 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑖𝑟𝑖 (𝑛. 𝑁)−1 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑖𝑟𝑖 (𝑛. 𝑁)−1
𝜆 = |2 𝛼 2
+ 𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 | ∆𝛼 𝑘𝑖𝑟𝑖 + | 2
𝛼
2
+ 𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 | ∆𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
𝜆 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑖𝑟𝑖 (𝑛. 𝑁)−1 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑖𝑟𝑖 (𝑛. 𝑁)−1
2 2
𝛼𝑘𝑖𝑟𝑖 + 𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
∆𝜆 1 𝑐𝑜𝑠 2
=| | (∆𝛼𝑘𝑖𝑟𝑖 + ∆𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 )
𝜆 2 𝑠𝑖𝑛 𝛼𝑘𝑖𝑟𝑖 + 𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
2
1 ∆𝛼𝑘𝑖𝑟𝑖 + 𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
∆𝜆=| |𝜆
2 𝑡𝑎𝑛 𝛼𝑘𝑖𝑟𝑖 + 𝛼𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
2
1 ∆∆𝛼
∆𝜆=| |𝜆
2 𝑡𝑎𝑛 ∆𝛼
2
ΔΔ𝜆
• Δ𝜆 = | Δ𝜃 |𝜆
2 tan
2
0,04
Δ𝜆 = |2 tan 16,94| 485,61684 nm
0,04
Δ𝜆 = |0,60917193424| 485,61684 nm
Δ𝜆 = 31,8870134164 nm
Δ𝜆
• 𝐾𝑅 = × 100%
𝜆
31,8870134164 nm
𝐾𝑅 = × 100%
485,61684 nm
𝐾𝑅 = 6,56629068933 %
• PF = | 485,6 ± 31,9| nm
b. Untuk Warna 2 (Merah)
𝑑 sin 𝜃
• 𝜆 =
𝑛
Δ𝜃
𝜆 = 𝑑 sin
2
1
𝜆 = sin 23,57
600
𝜆 = 0,00066644862 mm
𝜆 = 666,44862 nm
ΔΔ𝜆
• Δ𝜆 = | Δ𝜃 |𝜆
2 tan
2
0,04
Δ𝜆 = |2 tan 23,57| 666,44862 nm
0,04
Δ𝜆 = |0,8725317217| 666,44862 nm
Δ𝜆 = 30,5524076015 nm
Δ𝜆
• 𝐾𝑅 = × 100%
𝜆
30,5524076015 nm
𝐾𝑅 = × 100%
666,44862 nm
𝐾𝑅 = 4, 58436054489 %
• PF = | 666,4 ± 30,6 | nm
2. Konstanta Rydberg
1 1 1
= R [(𝑛 − ]
λ 𝑓 )2 (𝑛𝑖 )2
1
R= 1 1
𝜆[ − ]
(𝑛𝑓 )2 (𝑛𝑖 )2
1
R= 1 1
485,61684 𝑛𝑚[ − ]
(2)2 (4)2
R = 0,01098259552 nm-1
1
R= 1 1
666,44862 𝑛𝑚[ − ]
(2)2 (3)2
R = 0,01080353351 nm-1
R = 1,080353351 × 107 m-1
𝑅1 +𝑅2
• 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
2
3 95.256,722276 × 10−89
ℎ=√
(3 × 108 ) (1,0893064515 × 107 𝑚−1 )
3 95.256,722276 × 10−89
ℎ=√
3,26791935545 × 1015
ℎ = 5,487 × 10−34 𝐽. 𝑠
ℎ −ℎ
• %𝑑𝑖𝑓𝑓 = | ℎ𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 +ℎ𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
| 100%
2
1,139 × 10−34
%𝑑𝑖𝑓𝑓 = | | 100%
12.113 × 10−34
2
%𝑑𝑖𝑓𝑓 = 18,8062412284 %
Tabel 4.4 Panjang Gelombang Spektrum Garis Atom Hidrogen
Orde Warna
𝜆
Spektru Spektru Δ𝜆 (nm) 𝐾𝑅 (%) 𝑃𝐹 (nm)
(nm)
m m
Biru 485,6 31,9 6,57 | 485,6 ± 31,9|
1
Merah 666,4 30,6 4,58 | 666,4 ± 30,6 |
Kegiatan 2. Menentukan jenis unsur sumber cahaya yang tidak diketahui
berdasarkan spektrum garis yang terbentuk.
Tabel 4.5 Hasil Spektrum Garis beberapa jenis atom untuk orde pertama
Lampu Warna
𝜽kiri 𝜽kanan Δ𝜶 Δ𝜶/2 (°)
ke- Spektrum
Hijau |17,41±0,02| |18,28±0,02| |35,69±0,04| |17,85± 0,02|
1 Jingga |19,02±0,02| |20,73±0,02| |39,75±0,04| |19,88±0,02|
Merah |22,52±0,02| |23,03±0,02| |45,55±0,04| |22,78±0,02|
Biru |16,93±0,02| |16,93±0,02| |33,86±0,04| |16,93±0,02|
2
Hijau |18,51±0,02| |18,35±0,02| |36,86±0,04| |18,43± 0,02|
Jingga |20,70±0,02| |20,75±0,02| |41,45±0,04| |20,73±0,02|
1. Panjang Gelombang
1
d=N
1
d = 600 𝑚𝑚
Lampu 1
a. Untuk warna 1 (Hijau)
𝑑 sin 𝜃
• λ=
𝑛
𝛥𝜃
λ = d sin 2
1
λ= 600
sin 17,85
λ = 0,00051087679 mm
λ = 510,87679 nm
∆∆𝜆
• ∆λ = | ∆𝜃|𝜆
2tan
2
0,04
∆λ = | | 510,87679 mm
2tan 17,85
0,04
∆λ = | |510,87679 nm
0,64405553352
∆λ = 31, 7287416013 nm
∆λ
• KR = × 100%
λ
31,7287416013 nm
KR = × 100%
510,87679 nm
KR = 6,21064456682 %
• PF = |510,9 ± 31,8| nm
b. Untuk warna 2 (Jingga)
𝑑 sin 𝜃
• λ=
𝑛
𝛥𝜃
λ = d sin 2
1
λ = 600 sin 19,88
λ = 0,00056675217 mm
λ = 566,75217 nm
∆∆𝜆
• ∆λ = | ∆𝜃|λ
2tan
2
0,04
∆λ = | | 566,75217 nm
2tan 19,88
0,04
∆λ = | |566,75217 nm
0,7232003775
∆λ = 31,3468956948 nm
∆λ
• KR = × 100%
λ
31,3468956948 nm
KR = × 100%
566,75217 nm
KR = 5,53097056422 %
• PF = |566,8 ± 31,3| nm
c. Untuk warna 3 (Merah)
𝑑 sin 𝜃
• λ=
𝑛
𝛥𝜃
λ = d sin 2
1
λ = 600 sin 22,78
λ = 0,00064532295 mm
λ = 645,32295 nm
∆∆𝜆
• ∆λ = | ∆𝜃|λ
2tan
2
0,04
∆λ = | | 645,32295 nm
2tan 22,78
0,04
∆λ = | |645,32295 nm
0,8399012125
∆λ = 30,7332786473 nm
∆λ
• KR = × 100%
λ
30,7332786473 nm
KR = × 100%
645,32295 nm
KR = 4,76246484760 %
• PF = |645,3 ± 30,8| nm
Lampu 2
a. Untuk warna 1 (Biru)
𝑑 sin 𝜃
• λ=
𝑛
𝛥𝜃
λ = d sin 2
1
λ = 600 sin 16,93
λ = 0,00048533856 mm
λ = 485,33856 nm
∆∆𝜆
• ∆λ = | ∆𝜃|λ
2tan
2
0,04
∆λ = | | 485,33856 nm
2tan 16,93
0,04
∆λ = | |485,33856 nm
0,6087905049
∆λ = 31,8887075993 nm
∆λ
• KR = × 100%
λ
31,8887075993 nm
KR = × 100%
485,33856 nm
KR = 6,57040470868 %
• PF = |485,3 ± 31,9| nm
b. Untuk warna 2 (Hijau)
𝑑 sin 𝜃
• λ=
𝑛
𝛥𝜃
λ = d sin 2
1
λ = 600 sin 18,43
λ = 0,00052690970 mm
λ = 526,90970 nm
∆∆𝜆
• ∆λ = | ∆𝜃|λ
2tan
2
0,04
∆λ = | | 526,90970 nm
2tan 18,43
0,04
∆λ = | |526,90970 nm
0,6664747316
∆λ = 31,6236865415 nm
∆λ
• KR = × 100%
λ
31,6236865415 nm
KR = × 100%
526,90970 nm
KR = 6,00172791305 %
• PF = |527,0 ± 31,7| nm
c. Untuk warna 3 (Jingga)
𝑑 sin 𝜃
• λ=
𝑛
𝛥𝜃
λ = d sin 2
1
λ = 600 sin 20,73
λ = 0,00058994098 mm
λ = 589,94098 nm
∆∆𝜆
• ∆λ = | ∆𝜃|λ
2tan
2
0,04
∆λ = | | 589,94098 nm
2tan 20,73
0,04
∆λ = | |589,94098 nm
0,7569339817
∆λ = 31,1752937118 nm
∆λ
• KR = × 100%
λ
31,1752937118 nm
KR = × 100%
589,94098 nm
KR = 5,28447671355 %
• PF = |590,0 ± 31,1| nm
Tabel 4.6. Panjang gelombang Spektrum Garis beberapa jenis atom untuk
Orde pertama
Lampu Warna
Spektrum
𝛌 (𝐧𝐦) 𝚫 𝝀 (nm) KR (%) PF(nm)
Ke-
Hijau 510,9 31,8 6,21 |510,9±31,8|
1 Jingga 566,8 31,3 5,53 |566,8±31,8|
Merah 645,3 30,8 4,76 |645,3±30,8|
Biru 485,3 31,9 6,57 |485,3±31,9|
2
Hijau 527,0 31,7 6,00 |527,0±31,7|
Jingga 590,0 31,1 5,28 |590,0±31,1|
2. Analisis Gambar Spektrum Garis
Gambar Spektrum Garis Cahaya Tampak
1. Lampu 1
2. Lampu 2
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil eksperimen dengan mengamati beberapa jenis
atom, dapat dilihat terdapat spektrum garis yang terbentuk, spektrum
yang dimiliki setiap atom itu berbeda hal ini disebabkan perbedaan
energi setiap atom dalam mengemisikan cahya ketika terjadi
peristiwa deeksitasi.
2. Dengan menggunakan persamaan Balmer, maka dapat diperoleh
konstanta Rydberg sebesar 1,0893064515 × 107 𝑚−1
3. Sumber cahaya yang digunakan berdasarkan spektrum garis yang
terbentuk pada lampu 1 yaitu Cd (Kadmium), lampu 2 yaitu He
(Helium).
B. Saran
1. Untuk Asisten
Diharapkan mempertahankan cara dalam membimbing praktikan,
agar praktikan benar benar memahami proses materi praktikum.
2. Untuk Praktikan
Disarankan memahami teori dengan baik dan lebih teliti lagi pada
saat menggeser teleskop maupun pembacaan skala pada
spektrometer optik agar mengurangi kesalahan kesalahan sehingga
perbedaan presentase yang diperoleh tidak besar.
3. Untuk Laboran
Diharapkan untuk mengecek keadaan alat praktikum agar nantinya
proses praktikum dapat berjalan dengan lancer.
DAFTAR PUSTAKA
Hasil Pengamatan
Kegiatan 1. Menggunakan rumus Balmer untuk menentukan konstanta Rydberg.
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Spektrum Garis Atom Hidrogen
Warna
Orde Spektrum 𝜽𝒌𝒊𝒓𝒊 (°) 𝜽𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏 (°)
Spektrum