ATOM
(TEORI ATOM BOHR)
Fitri Ramadhani, Ahmad Swandi, Minarti Usman, Muh Sugiarto, Risnawati Ticia, Usman Sambiri
Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar
Abstrak. Percobaan spektrum garis berbagai jenis atom dirancang untuk menentukan panjang gelombang
spektrum garis atom gas mulia Helium (He) dan Neon (Ne) serta unsur logam natrium (Na). Percobaan ini
memerlukan spektrometer optik; kisi Rowland; transformer, 6 V AC, 12 V AC; Universal Choke, 230 V, 50 Hz;
dan spektrum lampu He, Na, dan Ne. Prosedur umum praktikum ini yaitu menghimpitkan garis vertikal pada
spektrometer dengan garis warna yang terbentuk lalu mengukur sudut yang dibentuk melalui skala pada
spektrometer. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa setiap atom memancarkan spektrum warna yang
berupa garis diskrit yang terdiri atas deretan warna ungu, nila, biru, hijau,kuning, jingga, dan merah. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa panjang gelombang spektrum warna tersebut berturut-turut
|443.3 40|nm ;|492.6 13|nm ;|510.9 17|nm ;|527.6 22|nm ;|598.1 13|nm ;|643.8 37|nm ;|673.9 60|n
Nilai-nilai ini belum bersesuaian dengan nilai berdasarkan literatur. Untuk pengamatan interval spektrum garis
warna kuning yang pada atom Na diperoleh |15,1 0,002|nm yang menunjukkan jarak yang sangat kecil
antarspektrum warna kuning pada setiap orde sehingga warna kuning pada atom natrium menjadi kuat dan
lampu natrium pun menjadi berwana kuning.
KATA KUNCI: panjang gelombang, spektrum garis atom, sudut angular, teori atom Bohr
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, percobaan hamburan
sinar alfa yang dilakukan oleh Ruthorford
merupakan awal dari teori atom modern.
Namun gambaran atom yang terdiri atas inti
positif dan disekelilingnya tersebar elektronelektron negatif ternyata masih menimbulkan
masalah baru. Namun jelas bahwa argumentasi
tentang keadaan elektron di sekeliling inti atom
tentu tidak sesedarhana seperti yang telah
dikemukakan oleh Rutherford tersebut,
melainkan memerlukan penyempurnaan lebih
lanjut. [1]
Model atom yang diungkapkan oleh
Rutherford sudah lebih baik bila dibandingkan
dengan model atom Thomson. Tetapi
berdasarkan teori elektromagnet ternyata atom
menurut gambaran Rutherford adalah atom
yang tidak stabil dan menurut teori
elektromagnet atom akan memancarkan
spektrum kontinu , tetapi berdasarkan hasil
pengamatan
ternyata
spektrum
yang
dipancarkan adalah spektrum diskrit kedua hal
tersebut tidak bias dijelaskan oleh Rutherford.
[2]
Atom dalam suatu unsur dapat
menghasilkan spektrum emisi (spektrum
diskrit)
yang
dapat
diamati
dengan
menggunakan alat spektrometer, Spektrum
Pengamatan
dilakukan
dengan
menggunakan spektrometer optik dan kisi
untuk mengetahui besarnya sudut yang
dibentuk oleh setiap spektrum warna yang
akan dianalisis untuk memperoleh panjang
gelombang dari setiap deretan warna spektrum
garis yang dihasilkan atom tersebut.
TEORI
Niels Bohr, fisikawan berkebangsaan
Swedia, mengikuti jejak Einstein menerapkan
teori kuantum untuk menerangkan hasil
studinya mengenai spektrum atom hidrogen.
Bohr mengemukakan teori baru mengenai
struktur dan sifat-sifat atom. Teori atom Bohr
ini pada prinsipnya menggabungkan teori
kuantum Planck dan teori atom dari Ernest
Rutherford yang dikemukakan pada tahun
1911. [3]
Ada empat postulat yang digunakan
untuk menutupi kelemahan model atom
Rutherford, antara lain :
1. Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron
yang bergerak dalam suatu lintas edar
berbentuk lingkaran mengelilingi inti atom ;
gerak elektron tersebut dipengaruhi oleh
gaya coulomb sesuai dengan kaidah
mekanika klasik.
2. Lintas edar elektron dalam hydrogen yang
mantap
hanyalah
memiliki
harga
momentum angular L yang merupakan
kelipatan dari tetapan Planck dibagi dengan
2.dimana n = 1,2,3, dan disebut
sebagai bilangan
kuantum
utama,
dan h adalahkonstanta Planck.
3. Dalam lintas edar yang mantap elektron
yang mengelilingi inti atom tidak
memancarkan energi elektromagnetik,
dalam hal ini energi totalnya E tidak
berubah.
4. Jika suatu atom melakukan transisi dari
keadaan energi tinggi EU ke keadaan energi
lebih rendah EI, sebuah foton dengan energi
h=EU-EI diemisikan. Jika sebuah foton
diserap, atom tersebut akan bertransisi ke
keadaan energi rendah ke keadaan energi
tinggi.
Spektrum atomik yang dipelajari adalah
spektrum gas yang bersuhu tinggi dan
ditempatkan di dalam suatu tabung yang diberi
potensial cukup tinggi yang memancarkan
spektrum garis dengan pola yang teratur.
Spektrum garis belum dapat dijelaskan secara
(1)
N
1
2
1
2
39.3000
84.5420
39.2500
84.4250
5706/cm
nm
589.33
589.41
588.61
588.74
D2 (Kiri)
NST Spektrometer :
1
60
( )
Warna
spektru
m
Ungu
Nila
Biru
Hijau
Kuning
Jingga
Merah
Ungu
Nila
Biru
Hijau
Kuning
Jingga
Merah
line
6 line
=600 x 10
Kisi : 600
mm
nm
kanan
()
15.78
16.6
17.33
17.75
21.30
24.26
25.35
31.86
34.10
35.08
35.73
41.85
47.43
47.56
kiri
()
15.67
16.83
17.17
17.58
20.70
23.83
26.90
35.03
40.07
41.03
41.83
52.51
58.08
58.61
31.45
33.43
34.50
35.33
42.00
48.10
52.25
66.9
74.17
76.12
77.57
94.37
105.51
106.18
()
D1 (Kanan)
20.85
46.10
21.26
45.42
()
m
m
()
Ungu
15.85
12.18
28.03
Nila
16.33
17.63
33.97
Biru
17.22
18.18
35.40
Hijau
18.22
19.50
37.72
Kuning
20.58
21.40
41.98
Jingga
21.70
22.42
44.10
Merah
ungu
22.21
32.92
23.78
33.80
46.00
66.71
nila
36.98
37.07
74.05
biru
39.92
38.43
78.35
hijau
40.42
41.12
81.53
kuning
44.05
45.56
89.62
jingga
45.43
48.06
93.50
merah
49.92
51.38
101.30
Analisis Data
Kegiatan I. Menentukan panjang
gelombang () spektrum garis He.
=sin
||
||
kanan +
kiri
kanan
kiri
kanan
kiri
1
1
cos
kanan + cos
kiri
2
2
2
2
Karena,
kanan= kiri =
| (
+kiri
2
kanan
+
1
cos kanan kiri
2
2
| (
)
)
+
sin kanan kiri
2
KR=
+
1
cos kanan kiri
2
2
x 100
=| |nm
Orde 1 (n=1)
Ungu
Orde 2 (n=2)
cos
2
2
ungu=
ungu
sin
2
( )
( )
1
31.45
cos
2
2
31.450
2
0.48 n m
sin
KR=
) 0,0003 nm
0.48 nm
x 100 =0.1
nm
( D 1 ) ( D 2 )=|15,1 0,002|nm
Pembahasan
Eksperimen spektrum garis berbagai
jenis atom (He, Ne dan Na) dengan teori atom
Bohr dilakukan dengan mengamati spektrum
garis yang dihasilkan oleh atom He dan Ne,
serta menentukan interval spektrum garis
warna kuning yang dihasilkan oleh atom Na.
SIMPULAN
REFERENSI
[1]kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/
2009/0700241/handout%20Teori20Atom
%20Bohr.html . Diakses tanggal 16 Desember
2013 di Makassar
[2]Sumardi, Yos,. 1993. Fisika
Jakarta: Universitas Terbuka.
[3]Beiser, Arthur. 1995.
Modern. Erlangga. Jakarta
Konsep
Modern.
Fisika