FISIKA MODERN
A. Latar Belakang
Mekanika klasik yang dipormulasikan Newton dan selanjutnya
dikembangkan oleh Lagrange, Hamilton dan lain-lainya sanga sukses dalam
menjelaskan gerak dinamis benda-benda makroskopis. Demikianpula teori
tentang cahaya sebagai gelombang yang dikembangkan oleh Fresnel, teori
gelombang elektromagnet oleh maxwell dan percobaan Herzt tentang emisi
gelombang elektromagnet oleh osilator muatan listrik. Namun pada akhir abad
ke-19 teori-teori klasik tersebut tidak dapat digunakan untuk memberi
penjelasan yang memuaskan bagi sejumlah fenomena fisika seperti radiasi
benda hitam.
Radiasi benda hitam merupakan salah satu teka-teki besar fisika
yang menjadi pemicu terjadinya revolusi dalam bidang fisika. Revolusi
ini melahirkan fisika kuantum. Penelitian tentang radiasi benda hitam
melibatkan banyak sekali ilmuwan. Benda yang dapat menyerap seluruh
radiasi yang diterimanya dan memancarkan seluruh radiasi yang
dikeluarkannya disebut sebagai benda hitam. Benda hitam pertama kali
diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862. Kirchhoff
menemukan bahwa rapat intensitas spektral, yaitu intensitas persatuan panjang
gelombang dan persatuan sudut padatan, dari sebuah benda hitam merupakan
fungsi dari panjang gelombang dan temperatur tetapi tidak bergantung pada
dimensi benda hitam tersebut. Kemudian Josef Stefan dan Ludwig Boltzmann
yang memulai langkah pertama dalam upaya menemukan fungsi Kirchhoff.
Pada eksperimen ini kali ini adalah pengukuran intensitas radiasi benda
hitam dengan menggunakan thermophile moll dan menunjukkan hubungan
intensitas radiasi benda hitam dengan temperatur mutlak untuk membuktikan
hukum Stefan-Boltzmann. Ekperimen ini menggunakan oven listrik yang
dilengkapi dengan asesori benda hitam sebagai benda hitam ideal yang
dianggap sebagai “benda hitam”. Pada eksperimen ini juga dilakukan
pendinginan untuk menentukan konstanta pendinginan newton.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada eksperimen ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengukur intensitas radiasi benda hitam dengan
menggunakan thermophile moll ?
2. Bagaimana hubungan intensitas radiasi benda hitam dengan temperatur
mutlak hukum Stefan-Boltzmann ?
3. Berapa besar nilai konstanta pendinginan Newton ?
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum pada eksperimen ini yaitu :
1. Mengukur intensitas radiasi benda hitam dengan menggunakan
thermophile moll.
2. Menunjukkan hubungan intensitas radiasi benda hitam dengan temperatur
mutlak untuk membuktikan hukum Stefan-Boltzmann.
3. Menentukan konstanta pendinginan Newton.
D. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat yang akan diperoleh setelah melakukan praktikum ini yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Melalui eksperimen ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai radiasi benda hitam, hubungan intensitas radiasi
benda hitam dengan temperatur mutlak (hukum Stefan-Boltzmann) serta
diharapkan juga sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan secara
teoritis dipelajari dibangku perkuliahan.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan alat
yang memanfaatkan prinsip rasiasi benda hitam seperti pada panel surya,
dan pada proses pengelasan. Untuk Hukum Pendinginan Newton sendiri
bisa dimanfaatkan misalnya pada ilmu forensik untuk memprediksi
waktu kematian mayat yang ditemukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Benda bersuhu tinggi ketika berada di udara bebas akan kehilangan energi
panas karena energi panasnya ditransfer oleh partikel-partikel udara disekitar
benda tersebut secara konveksi. Persamaan perpindahan kalor konveksi pertama
kali di nyatakan oleh Newton pada tahun 1701, dan selanjutnya disebut sebagai
hukum newton tentang pendinginan (Amiruddin,2014). Hukum Newton tentang
pendinginan menyebutkan bahwa laju pendinginan berbanding lurus dengan
selisih suhu benda dengan suhu ruangan. Penurunan suhu pada pendinginan
mengikuti kurva peluruhan, dengan mengetahui konstanta waktu peluruhan maka
dapat ditentukan koefisien konveksi suatu fluida (Guswantoro, 2017).
Menurut Suryani dam satoso (2014), Hukum pendinginan Newton
menyatakan bahwa laju perubahan suhu suatu benda sebanding dengan perbedaan
antara suhu benda dan suhu disekitarnya. Karena itu akan diperoleh suhu benda T
pada setiap saat t, mengikuti:
T =T 0 e−kt +T Kamar (1)
Dengan:
T 0 : Suhu awal
K : Konstanta Pendinginan
T Kamar : Suhu lingkungan
Nilai konstanta pendinginan dapat ditentukan dengan melakukan
pengukuran suhu setiap saat dan kemudian memfitnya dengan persamaan (1)
diatas.
Kegagalan pertama teori klasik adalah saat menjelaskan spektrum kontinu
dari benda hitam. Benda hitam ideal didefinisikan sebagai sesuatu yang menyerap
semua radiasi elektromagnetik yang mengenainya, atau mengemisikan semua
radiasi elektromagnet yang dimilikinya (Siregar, 2010). Pada umumnya detail
spektrum radiasi termal bergantung pada temperatur dan bahan penyusun benda.
Tetapi spektrum yang dihasilkan oleh benda panas khusus yang disebut benda
hitam hanya bergantung pada temperaturnya. Artinya pada temperatur yang sama
semua benda hitam memancarkan radiasi yang sama, apapun bahan penyusunnya.
Karena sifat keuniversalan spektrum itulah maka para ahli banyak mempelajari
benda hitam. Contoh terbaik benda hitam adalah lubang kecil didinding benda
berongga. Radiasi yang masuk kedalam rongga melalui lubang tidak dapat keluar
dengan segera. Sebab begitu masuk kedalam rongga, ia dipantulkan berkali-
kali oleh dinding rongga sebelum akhirnya menemukan lubang dan lepas
keluar (Sutopo, 2005).
Gambar 2.2 Grafik densitas energi radiasi benda hitam persatuan frekuensi
Sumber:Sugiyono, 2016
Secara matematis, berdasarkan grafik diatas, Wien merumuskan persamaan epiris
densitas energi radiasi benda hitam persatuan frekuensi miliknya sebagai berikut:
du
=ς 1 f 3 e−ς f / T
2
(5)
df
Dengan ς 1 dan ς 2 adalah parameter yang masih dalam ramalan dan masih menjadi
misteri. Akan tetapi walaupun masih menjadi misteri, namun persamaan Wien
tersebut sangat shahih untuk menjelaskan radiasi benda hitam pada frekuensi
tinggi (ultraviolet). Sedangkan untuk frekuensi rendah, dengan sangat menyesal
Wien mengangkat kedua tangannya (Sugiyono, 2016).
Menurut Malago (2005), pada tahun 1900 Rayleigh juga menurunkan satu
persamaan sebagai berikut:
2
8π f
u ( f , T )= 3
KT (6)
c
Dengan k = 1,38 ×10−16 erg/K dan c adalah kecepatan cahaya. Rumus ini
diturunkan berdasarkan dua hal:
1. Hukum klasik ekipartisi energi menyatakan rata-rata energi per derajad
kebebasan untuk sistem dinamik yang berada dalam keadaan
kesetimbangan, dalam konteks ini adalah kT.
2. Perhitungan jumlah modus (yaitu derajad kebebasan) untuk radiasi
elektromagnetik dengan frekuensi dalam interval ( f , f +df , yang
dikungkung oleh rongga.
Persamaan yang berhasil dibuat oleh Rayleigh Jeans mampu meramalkan
distribusi radiasi benda hitam untuk frekuensi rendah, namun tidak untuk
frekuensi tinggi. Pada frekuensi tinggi mereka menemukan fakta matematis
bahwa radiasi benda hitam akan bernilai sangat besar bahkan tak terhingga inilah
yang disebut bencana ultraviolet. Jadi frekuensi dekat dengan ultraviolet (sekitar
7,5 × 1014 Hz) distribusi radiasi benda hitam persatuan volume persatuan
frekuensi akan bernilai tak terhingga. Jika ini terjadi, maka radiasi benda hitam
akan bernilai sangat besar (tak terhingga). Jika ini terjadi maka maka radiasi
benda hitam akan sangat berbahaya bagi tubuh kita. Saat kita duduk dibawah terik
matahari atau duduk didekat perapian tubuh kita akan terbakar oleh radiasi yang
dipancarkan olehnya. Tapi pada kenyataanya saat kita duduk dibawah terik
matahari atau duduk didekat perapian, tubuh kita biasa saja, tidak terbakar oleh
bencana ultraviolet yang diramalkan oleh Rayleigh Jeans (Sugiyono, 2016).
Gambar 2.3 Kurva Wien (kanan), Kurva Rayleigh (kiri)
Sumber: Malago, 2005
Dari uraian dan kurva diatas dapat dipertegas lagi bahwa hukum wien
berlaku untuk frekuensi tinggi, sedangkan rumus Rayleigh cocok untuk frekuensi
rendah (Malago, 2005).
Fisika baru memberi tafsiran benar terhadap radiasi termal ini dikemukakan
oleh fisikawan Jerman, Max Plank. Plank mengemukakan bahwa sebuah atom
yang bergetar hanya dapat menyerap dan memancarkan energi kembali dslam
bentuk buntelan-buntrlan energi yang disebut kuanta. Jika energi kuantum
berbanding lurus dengan dengan frekuensi radiasi, maka bila frekuensinya
meningkat, energinya akan turut pula menjadi besar. Tetapi karena tidak satupun
gelombang yang dapat gelombang yang dapat memiliki energi melebihi kT, maka
tidak ada gelombang berdiri yang energi kuantumnya lebih besar dari kT. Ini
secara efektif membatasi intensitas radiasi frekuensi tinggi sehingga ini
memecahkan persoalan bencana ultraviolet. (Krane, 1992).
Menurut Malago (2005), gagasan spektakuler yang diajukan Planck dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Energi medan elektromagnetik terkuantisasi menurut persamaan E=nhf
2. Cahaya dipancarkan dan diserap dalam bentuk paket-paket diskrit yang
disebut foton dengan energi E=hv
3. Rumus Planck berlaku untuk distribusi spektrum,
3
( ) 8 πh f
u f , T = 3 hf /kT (7)
c e
4. Benda yang dipanaskan sampai pijar, selain memancarkan radiasi kalor juga
memancarkan energi radiasi kalor juga memancarkan energi radiasi dalam
bentuk gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 10−6 sampai
10 m. Untuk benda ini berlaku hukum pergeseran Wien, yaitu: λ max .T =c ;
−5
A. Hari/Waktu
Hari : Senin, 25 Oktober 2021
Waktu : 7.30 – 11.50 WITA
B. Alat dan Bahan
1. Perangkat oven listrik untuk tegangan 230 V (1 buah)
2. Safety connection box with ground (1 buah)
3. Thermophile moll (1 buah)
4. Sensor CASSY (1 buah)
5. Sensor μV (1 buah)
6. Adaptor NiCr-Ni (1 buah)
7. Clamp universal (1 buah)
8. Sensor temperatur NiCr-Ni 1,5 mm (1 buah)
9. Asesori benda hitam (1 buah)
10. Penyangga berbentuk V, 28 cm (1 buah)
11. Multiclamp Leybold (4 buah)
12. Kabel berpasangan 100 cm (2 buah)
13. Bench optik kecil (1 buah)
14. Penyangga oven listrik (1 buah)
15. Pompa air sejenis (1 buah)
16. Silicone tubing, 7 mm (2 buah)
17. Laboratory bucket, 10 L (1 buah)
18. PC dengan aplikasi CASSY Lab2 (1 buah)
19. Thermometer Suhu Ruang (1 buah)
a.
C. Prosedur kerja
Gambar 3.1. Rangkaian alat percobaan radiasi benda hitam
yang siap digunakan
`
Gambar 4.2. Tamplilan komputer program CASSY lab
7. Kotak hitam sebelah kanan bagian atas diklik untuk memunculkan kotak
dialog Temperatur A11dan akan terlihat sebuah tampilan perubahan suhu
yang terjadi akibat pemanasan yang sedang berlangsung
8. Lingkaran hitam kedua sebelah kiri diklik untuk memunculkan kotak
dialog Tegangan UA1 yang akan menampilkan besar tegangan yang
menunjukkan besar radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam yang
dipanaskan dalam satuan μV
9. Temperatur pada bagian setting sebelah kanan diklik untuk pengaturan
rentang pengukuran suhu dari -100℃ ... 200℃ begitu pula tegangan U
dengan rentang tegangan dari -3mV ... 3mV
10. Pada bagian standard sebelah kiri(bagian perekaman data), icon t/s diklik
kanan untuk pengaturan change coloumn header, dimana sumbu x
Tegangan (U) dan sumbu y Temperatur (T)
11. Pointer diarahkan ke bagian grafik kemudian diklik kanan pada sumbu x
untuk pengaturan rentang minimum dan maksimum dari -1 sampai 1
12. Perubahan intensitas radiasi diamati sebagai fungsi kenaikan suhu.
Perekaman data dimulai pada saat suhu mencapai sekitar 36,2℃ hingga
mencapai 137,9℃ dengan menekan kunci F9 untuk memulai perekaman
data
13. Oven listrik dimatikan ketika suhu telah mencapai 137,9 ℃ dan proses
pendinginan pun dimulai hingga suhu mencapai 50 ℃ .
14. Setelah mencapai 50 ℃ , data hasil rekaman disimpan dengan menekan
kunci F2 atau simbol save pada menu CASSY.
D. Prinsip Kerja
Prinsip kerja percobaan ini diperoleh dari alat yang digunakan. Pada
ekperimen ini digunakan oven listrik yang dilengkapi dengan asesori benda
hitam sebagai benda hitam ideal yang dianggap sebagai “benda hitam”.
Dimana arus mengalir dari sumber tegangan masuk ke dalam oven sehingga
oven yang dilengkapi asesori benda hitam yang dimana terdapat lubang kecil
yang dapat berfungsi untuk menyerap dan memancarkan radiasi apabila
tegangan pada benda hitam sangat besar (kondisi ideal), karena energi yang
telah masuk pada benda hitam didalamnya tidak akan dipantulkan atau tidak
dapat keluar sehingga oven tersebut mengalami perubahan temperatur dan
akan memancarkan cahaya yang merupakan cahaya panas. Energi yang
diradiasikan akan diukur oleh thermopile mol radiasi yang diletakkan diluar
kotak oven. Panas yang ditangkap ujung sensor termokopel NiCr-Ni menjadi
arus listrik atau menghasilkan pembacaan tegangan, semakin panas maka
akan semakin banyak elektron yang bergerak dan dihasilkan tegangan.
Sedangkan pada thermopile mol akan dihubungkan pada adaptor NiCr-Ni
yang diletakkan pada sensor Cassy. Sensor Cassy digunakan untuk
mendeteksi jumlah tegangan dan jumlah temperatur yang nantinya akan
diterjemahkan pada aplikasi Cassy Lab.
E. Teknik Analisis Data
1. Diplot grafik U (tegangan) terhadap log T (suhu) sehingga dihasilkan
perumusan grafik linear:
y = mx + c
2. Ditemukan M secara teori dengan persamaan :
M = ΣT4
Log M = 4 Log T
3. Dianalisis grafik dengan persamaan linear yang diperoleh y = mx + c,
sehingga diperoleh nilai M, dimana M = m.
4. Dihitung derajat kebenaran, kesalahan relative, ketidak pastian M, persen
diff , dan AB dengan persamaan berikut :
DK =R2 X 100 %
KR=100 %−DK
KR X M
∆ M=
100 %
| |
M teori−M
% diff = praktikum
x 100 %
M teori + M praktikum
|
AB= 1−log
∆ R2
RX |
r −rs
5. Diplot grafik ¿ terhadap t (waktu) sehingga dihasilkan persamaan
ro−rs
grafik linear :
y = mx + c
6. Dianalisikan grafik dengan persamaan linear yang diperoleh y = mx + c,
sehingga diperoleh nilai k, dimana k = -m.
7. Dihitung derajat kebenaran, kesalahan relatif, dan ketidakpastian k
dengan persamaan berikut :
2
DK =R X 100 %
KR=100 %−DK
KR X M
∆ M=
100 %
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil pengamatan
Tabel 4.1 Data Hasil Eksperimen Pemanasan
Wakt Temperatu Teganga Temperatu Teganga
log T(K) log U(V)
u (s) r (℃) n (mV) r (K) n (V)
0 36,2 0,11 309,2 0,00011 2,4902395 -3,958607
60 39 0,119 312 0,000119 2,4941546 -3,924453
120 41,8 0,128 314,8 0,000128 2,4980347 -3,89279
180 44,7 0,147 317,7 0,000147 2,5020172 -3,832683
240 47,6 0,168 320,6 0,000168 2,5059635 -3,774691
300 50,7 0,176 323,7 0,000176 2,5101427 -3,754487
360 53,6 0,2 326,6 0,0002 2,5140162 -3,69897
420 56,3 0,222 329,3 0,000222 2,5175917 -3,653647
480 59,3 0,243 332,3 0,000243 2,5215303 -3,614394
540 61,8 0,251 334,8 0,000251 2,5247854 -3,600326
600 64,4 0,273 337,4 0,000273 2,5281451 -3,563837
660 66,8 0,294 339,8 0,000294 2,5312234 -3,531653
720 69,1 0,311 342,1 0,000311 2,5341531 -3,50724
780 71,6 0,327 344,6 0,000327 2,5373153 -3,485452
840 73,8 0,342 346,8 0,000342 2,5400791 -3,465974
900 76 0,362 349 0,000362 2,5428254 -3,441291
960 78,2 0,387 351,2 0,000387 2,5455545 -3,412289
1020 80,1 0,393 353,1 0,000393 2,5478977 -3,405607
1080 82,1 0,405 355,1 0,000405 2,5503507 -3,392545
1140 84 0,428 357 0,000428 2,5526682 -3,368556
1200 85,8 0,453 358,8 0,000453 2,5548524 -3,343902
1260 87,6 0,47 360,6 0,00047 2,5570257 -3,327902
1320 89,4 0,479 362,4 0,000479 2,5591882 -3,319664
1380 90,9 0,489 363,9 0,000489 2,5609821 -3,310691
1440 92,7 0,506 365,7 0,000506 2,563125 -3,295849
1500 94,3 0,519 367,3 0,000519 2,5650209 -3,284833
1560 95,8 0,531 368,8 0,000531 2,5667909 -3,274905
1620 97,1 0,558 370,1 0,000558 2,5683191 -3,253366
1680 98,6 0,569 371,6 0,000569 2,5700757 -3,244888
1740 100 0,581 373 0,000581 2,5717088 -3,235824
1800 101,5 0,591 374,5 0,000591 2,5734518 -3,228413
1860 102,9 0,6 375,9 0,0006 2,5750723 -3,221849
1920 104,1 0,623 377,1 0,000623 2,5764565 -3,205512
1980 105,2 0,633 378,2 0,000633 2,5777215 -3,198596
2040 106,3 0,65 379,3 0,00065 2,5789828 -3,187087
2100 107,6 0,66 380,6 0,00066 2,5804688 -3,180456
2160 108,6 0,665 381,6 0,000665 2,5816084 -3,177178
2220 109,7 0,681 382,7 0,000681 2,5828585 -3,166853
2280 110,6 0,698 383,6 0,000698 2,5838786 -3,156145
2340 111,6 0,707 384,6 0,000707 2,5850093 -3,150581
2400 112,7 0,71 385,7 0,00071 2,5862496 -3,148742
2460 113,5 0,723 386,5 0,000723 2,5871495 -3,140862
2520 114,4 0,74 387,4 0,00074 2,5881596 -3,130768
2580 115,3 0,753 388,3 0,000753 2,5891674 -3,123205
2640 116,4 0,758 389,4 0,000758 2,5903959 -3,120331
2700 117,2 0,768 390,2 0,000768 2,5912873 -3,114639
2760 118,1 0,783 391,1 0,000783 2,5922878 -3,106238
2820 119 0,795 392 0,000795 2,5932861 -3,099633
2880 119,7 0,795 392,7 0,000795 2,5940609 -3,099633
2940 120,6 0,807 393,6 0,000807 2,5950551 -3,093126
3000 121,3 0,822 394,3 0,000822 2,5958268 -3,085128
3060 122,2 0,825 395,2 0,000825 2,5968169 -3,083546
3120 122,8 0,828 395,8 0,000828 2,5974758 -3,08197
3180 123,6 0,845 396,6 0,000845 2,5983527 -3,073143
3240 124,3 0,848 397,3 0,000848 2,5991186 -3,071604
3300 124,8 0,864 397,8 0,000864 2,5996648 -3,063486
3360 125,5 0,864 398,5 0,000864 2,6004283 -3,063486
3420 126,1 0,879 399,1 0,000879 2,6010817 -3,056011
3480 126,9 0,878 399,9 0,000878 2,6019514 -3,056505
3540 127,4 0,885 400,4 0,000885 2,6024941 -3,053057
3600 128,1 0,902 401,1 0,000902 2,6032527 -3,044793
3660 128,7 0,905 401,7 0,000905 2,6039018 -3,043351
3720 129,2 0,915 402,2 0,000915 2,6044421 -3,038579
3780 129,8 0,917 402,8 0,000917 2,6050895 -3,037631
3840 130,2 0,929 403,2 0,000929 2,6055205 -3,031984
3900 131 0,936 404 0,000936 2,6063814 -3,028724
3960 131,5 0,939 404,5 0,000939 2,6069185 -3,027334
4020 132 0,951 405 0,000951 2,607455 -3,021819
4080 132,3 0,948 405,3 0,000948 2,6077766 -3,023192
4140 132,8 0,957 405,8 0,000957 2,608312 -3,019088
4200 133,3 0,972 406,3 0,000972 2,6088468 -3,012334
4260 133,6 0,972 406,6 0,000972 2,6091674 -3,012334
4320 134,2 0,977 407,2 0,000977 2,6098078 -3,010105
4380 134,4 0,978 407,4 0,000978 2,610021 -3,009661
4440 135 0,981 408 0,000981 2,6106602 -3,008331
4500 135,1 0,986 408,1 0,000986 2,6107666 -3,006123
4560 135,5 0,999 408,5 0,000999 2,6111921 -3,000435
4620 135,9 0,996 408,9 0,000996 2,6116171 -3,001741
4680 136,2 0,996 409,2 0,000996 2,6119356 -3,001741
4740 136,5 1,001 409,5 0,001001 2,6122539 -2,999566
4800 136,6 1,01 409,6 0,00101 2,6123599 -2,995679
4860 137 1,007 410 0,001007 2,6127839 -2,996971
4920 137,2 1,016 410,2 0,001016 2,6129957 -2,993106
4980 137,5 1,022 410,5 0,001022 2,6133132 -2,990549
5040 137,7 1,023 410,7 0,001023 2,6135247 -2,990124
5100 137,9 1,028 410,9 0,001028 2,6137361 -2,988007
B. Analisis Data
1. Proses Pemanasan (Hukum Stefan-Boltzman)
0
2.48 2.5 2.52 2.54 2.56 2.58 2.6 2.62 2.64
-0.5
-1
-1.5
log U (V)
-2
-2.5
-3
f(x) = 7.26375539316009 x − 21.9461314375902
-3.5 R² = 0.985788688294117
-4
-4.5
log T (K)
Grafik 4.1. Hubungan antara Log Temperatur (K) dengan Log Tegangan (V)
Analisis Grafik
a. Secara Teori
M = σ T4
log M = 4 log T
M=4
b. Secara Praktikum
y = mx + c
y = 7,263x - 21,94
m = 7,263
M=m
M = 7,263
c. Derajat Kebenaran
DK = R2 . 100 %
DK = 0.985. 100 %
DK = 98,5 %
d. Kesalahan Relatif
KR = 100 % - 98,5 %
KR = 1,5 %
e. Ketidakpastian
KR × M
∆ M=
100 %
1,5 % × 7,263
∆ M=
100 %
∆ M =0,109
f. Persentase perbedaan
| |
M teori−M praktikum
%diff = ×100 %
M teori + M praktikum
2
| |
4−7,263
%diff = ×100 %
4 +7,263
2
%diff =|4−7,263
5,6315 |
× 100 %
%diff =57,94 %
g. Pelaporan Fisika
PF=|M ± ∆ M |
M =|7,26 ± 0,12|
Waktu (s)
Analisis Grafik
r =r o e kt
r −r s =( r o−r s ) e kt
r −r s kt
=e
r o−r s
r −r s
ln =−kt
r o−r s
y = mx + c
m = -k
k = -m
y = -0,0003x + 0,0409
k = -(-0,0003)
k = 0,0003
a. Derajat Kebenaran (DK)
DK= R² × 100%
DK= 0.9996× 100%
DK= 99,96 %
b. Kesalahan Relatif (KR)
KR= 100% - DK
KR= 100% - 99,96%
KR= 0,04%
c. Ketidakpastian
KR× k
∆ k=
100 %
0,04 × 0,0003
∆ k=
100 %
∆ k=0,000012
d. Pelaporan Fisika
PF=|k ± ∆ k| satuan
k= | 0,0003 ± 0,000012| s-1
k= | 3,00 ± 0,12 | × 10-4 s-1
C. Pembahasan
Benda hitam ideal didefinisikan sebagai sesuatu yang menyerap semua
radiasi elektromagnetik yang mengenainya, atau mengemisikan semua radiasi
elektromagnet yang dimilikinya. Eksperimen ini bertujuan untuk mengukur
intensitas radiasi benda hitam dengan menggunakan thermophile moll dan
menunjukkan hubungan intensitas radiasi benda hitam dengan temperatur
mutlak untuk membuktikan hukum Stefan-Boltzmann. Dimana hukum Stefan
Boltzmann menyatakan bahwa radiasi total yang dipancarkan sebuah benda
sebanding dengan naiknya suhu mutlak pangkat 4. Selain itu eksperimen ini
juga bertujuan untuk menentukan konstanta pendinginan Newton.
Kegiatan pertama pada eksperimen ini adalah melakukan pemanasan
untuk mengukur intensitas radiasi benda hitam dengan menggunakan
thermophile moll. Hal pertama yang dilakukan adalah menghubungkan
perangkat dan komponen dan selanjutnya menjalankan pengidentifikasi
tegangan dan pengidentifikasi temperatur pada aplikasi cassylab. Pada
eksperimen ini ini pengambilan data dimulai pada saat suhu mencapai 36,20C
hingga suhu 137,90C.
Data yang diperoleh dari kegiatan pertama ini kemudian dianalisis dan
diplot grafik hubungan temperatur dengan log (tegangan) untuk
menunjukkan hubungan intensitas radiasi benda hitam dengan temperatur
mutlak untuk membuktikan hukum Stefan-Boltzmann. Berdasarkan analisis
data yang dilakukan, diperoleh grafik hubungan temperatur dengan ln(v),
diperoleh hubungan antara suhu mutlak dengan tegangan berbanding lurus.
Dari analisis grafik juga diperoleh hasil pangkat empat dari temperatur benda
hitam adalah |7,26 ± 0,12| sedangkan berdasarkan teori adalah 4 sehingga
nilai persentase perbedaan antara teori dan hasil eksperimen diperoleh sebesar
57,94 % . Persentase perbedaan yang tinggi ini disebabkan karena pengaruh
filamen sensor suhu yang kurang baik sehingga hasil pengukuran suhu yang
dihasilkan kurang presisi.
Kegiatan kedua pada eksperimen ini adalah melakukan pendinginan
untuk menentukan konstanta pendinginan Newton. Hukum Newton tentang
pendinginan menyebutkan bahwa laju pendinginan berbanding lurus dengan
selisih suhu benda dengan suhu ruangan. Kegiatan ini dilakukan setelah
kegiatan pertama selesai dan oven dimatikan pada saat suhunya 137,9 0C.
Disinilah data yang diperoleh untuk proses pendinginan Newton, data
pendinginan berhenti pada temperatur 500C. Data dari hasil pendinginan ini
kemudian dianalis dan diplot grafik dan diperoleh nilai konstanta pendingin
newton sebesar k = | 3,00 ± 0,12| × 10-5 s-1
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang diperoleh,kita dapat simpulkan bahwa :
a. Hubungan intensitas radiasi dengan suhu mutlak adalah semakin besar
intensitas radiasi benda hitam maka semakin tinggi pula suhu mutlaknya,
atau dapat juga dikatakan hubungan intensitas radiasi benda hitam dengan
temperatur mutlak adalah berbanding lurus. Dari analisis grafik diperoleh
hasil pangkat empat dari temperatur benda hitam adalah |7,26 ± 0,12|.
b. Konstanta Pendinginan Newton berdasarkan eksperimen ini diperoleh
hasil | 3,00 ± 0,12| × 10-4 s-1
B. Saran
Kepada praktikan selajutnya agar lebih memahami konsep tujuan serta
prosedur dalam dalam eksperimen ini agar tidak terjadi kesalahan dalam
proses pengambilan data. Dan kepada laboran agar lebih memperhatikan
kualitas alat yang akan digunakan untuk melakukan eksperimen, agar
kegiatan eksperimen dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Maryana, Okky dan Yuant Tiandho. 2019. Fisika Kuantuk sejarah dan kisah
inspiratif para tokohnya. Bandung: Yrama Widya
Siregar, Rustam E. 2010. Teori dan Aplikasi Fisika Kuantum. Bandung: Widya
Padjadjaran
Suryani, Nanik Dan Ign Edi Santoso. Konstanta Pendinginan Newton. Prosiding
Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan IX Fakultas Sains Dan
Matematika, UKSW. ISSN : 2087-0922
Makassar, 11 Oktober
2021
Asisten
Survita Dewi