ELEKTRONIKA DASAR 2
Kelas X
Disusun oleh
Brillianti Asfiyani Romadhona (130210102003)
Ficky Syahrial (130210102060)
Zainal Arifin (130210102077)
1.2 Tujuan
1. Menyusun rangkaian op-amp sebagai rangkaian penjumlah
2. Menyusun rangkaian op-amp sebagai rangkaian pengurang
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penguat Operasional Op-Amp
Penguat operasional (operational amplifier) mulai digunakan pada tahun 1940-an,
ketika sirkuit elektronika dasar dibuat dengan menggunakan tabung vakum untuk melakukan
operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, integral, dan
turunan. Istilah penguat operasional itu sendiri baru digunakan pertama kali oleh John
Ragazzini dan kawan-kawan dalam sebuah karya tulis yang dipublikasikan pada tahun 1947.
Penguat operasional op-amp atau yang biasa disebut (operational amplifier) merupakan suatu
jenis penguat elektronika dengan hambatan (coupling) arus searah yang memiliki bati (faktor
penguatan) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional pada
umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling banyak digunakan adalah
seri 741. Ada beberapa hal menarik tentang sirkuit internal 741 yaitu transistor masukan
terhubung dengan konfigurasi pengikut emiter NPN yang keluarannya terhubung secara
langsung kepada sepasang transistor PNP yang terkonfigurasi sebagai penguat basis bersama.
Konfigurasi ini memisahkan masukan dan mencegah sinyal umpan balik yang mungkin
memiliki efek berbahaya yang bergantung pada frekuensi (Daryanto, 2008:67).
Sebuah op-amp merupakan sebuah rangkaian intergrasi (IC) Linier yang mampu
memberikan penguatan yang sangat besar dan dapat dioperasikan pada interval tegangan yang
cukup lebar. Op-Amp mampu untuk memmberikan penguatan sampai setinggi 100.000 untuk
sebuah op-amp dalam keadaan rangkaian hubung terbuka sampai hanya sebesar 1 (satu) kali
saat digunakan sebagai rangkaian pengikut tegangan (voltage follower) (Anonim, 2013:1).
Penguat Operasional tersusun dari beberapa rangkaian penguat yang menggunakan
transistor atau FET. Biasanya membuat penguat dari Op-Amp lebih mudah dibandingkan
membuat penguat dari transistor karena tidak memerlukan perhitungan titik kerja, bias.
Kelebihan penguat operasional (Op-Amp):
Time/div = ...................
Volt/div = ....................
Ch.1 (isyaratmasukan)
Time/div = ...................
Volt/div = ....................
vi2 = ....................Vp-p
Volt/div = .......................................
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk berbagai variasi i1 v dan i2 v dan lengkapi table berikut (buat
sebagian masukan i1 v < i2 v dan sebagain i1 v > i2 v ).
No Masukan vi1 (Vp-p) Masukan vi2 (Vp-p) Kaluaran vo (Vp-p)
1
2
3
4
5
6
7
8
5. Susun rangkaian op-amp pengurang seperti terlihat pada gambar 4.3. Pencatu daya A741
dibuat dengan memasang sumber DC variabel.
Time/div = ...................
Volt/div = ....................
Time/div = ...................
Volt/div = ....................
vi- = ....................Vp-p
Volt/div = .......................................
Time/div = ...................
Volt/div = ....................
Time/div = ...................
Volt/div = ....................
vi- = ....................Vp-p
Ch.2
Ch.2 (isyarat keluaran)
Volt/div = .......................................
Rangkaian penjumlahan
BAB 4
HASIL DAN ANALISIS DATA
1. Dengan memperhatikan komponen yang terpassang pada rangkaian penjumlahan, turunkan
persamaan matematika yang menggambarkan hubungan antara masukan dan keluaran.
Jawab
Vout = - ( -V12 + (V12 + V11))
= - V12
Vout = -If Rf
2. Dengan memperhatikan hasil pada langkah 3 dan 4, verifikasi kebenaran hasil yang anda
peroleh tersebut dengan perhitungan teori. Apakah memang benar keluaran merupakan
jumlah dari masukan? Apakah ada beda fase antara isyarat masukan dan keluaran?
Jawab
Apabila masukan diberikan pada kaki inverting dan kaki non-inverting dihubungkan ke
ground, maka sinyal keluarannya akan memiliki fasa yang berlawanan (180o) dengan sinyal
masukan. Sedangkan apabila kaki non-inverting diberikan sinyal masukan dan kaki inverting
dihubungkan ke ground, maka sinyal keluaran akan memiliki fasa yang sama dengan sinyal
masukan.
a. Pengurangan
b. penambahan
3. Dengan memperhatikan komponen yang terpasang pada rangkaian pengurangan, turunkan
persamaan matematika yang menggambarkan hubungan antara masukan dan keluaran.
Jawab
Vout = -If Rf
Dimana
If = Ix Iy
Sehingga
Vout = -Rf (Ix Iy)
Vout = -Rf ( + )
Karena Rx = Ry = R, maka
Vout = - (Vx Vy )
1. a. Pengurangan
b. penambahan
BAB 5
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar II. Laboratorium Pengembangan Unit
Fisika Universitas Haluoleo. Kendari.
Bishop, Owen. 2005. Dasar-Dasar Elektronika Edisi Pertama. Erlangga: Jakarta.
Chattopadhay, D. 1989. Dasar Elektronika. Universitas Indonesia Press: Jakarta
Daryanto. 2008. Pengetahuan Teknik Elektronika Edisi Pertama. Penerbit Bumi
Aksara.
Pramudya. 2012. Op-Amp (Operasional Amplifier). http.//www.Op-Amp-operasional-
amplifier.pdf
Sutrisno. 1987. Elektronika Teori dan Penerapannya Jilid 2. ITB: Bandung.
Turner, R., dkk. 1995. Rangkaian Elektronika. Gramedia. Jakarta.