Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Instrumentasi_Rangkaian Filter Aktif (I3)_5001211080 1

Rangkaian Filter Aktif (I3)


Reza Arifin Sori Harahap, Prayoga Fajar Sidiq, dan Bachtera Indarto
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: rezaarifinsori@gmail.com

Abstrak—Telah dilakukan praktikum yang berjudul melemahkan sinyal yang diinginkan, serta menekan sinyal yang
“Rangkaian Filter Aktif (I3)” yang bertujuan untuk memahami tidak diinginkan. Filter aktif dapat dibagi menjadi dua jenis
mekanisme kerja rangkaian filter aktif, memahami jenis-jenis utama, yaitu filter pasangan tegangan (voltage-controlled) dan
rangkaian filter aktif, dan mengetahui karakteristik dari
filter pasangan arus (current-controlled). Filter pasangan
rangkaian filter aktif menggunakan Diagram Bode. Mekanisme
kerja filter high-pass adalah dengan menggunakan komponen tegangan menggunakan input tegangan sebagai pengendali,
aktif seperti op-amp untuk menghasilkan umpan balik negatif sedangkan filter pasangan arus menggunakan input arus sebagai
sehingga mengurangi amplitudo sinyal input yang memiliki pengendali [1].
frekuensi rendah. Mekanisme kerja filter low-pass adalah dengan Operational Amplifiers (Op-Amps) atau Amplifier
menggunakan komponen aktif seperti op-amp untuk Operasional adalah sebuah komponen elektronik yang sering
menghasilkan umpan balik positif sehingga mengurangi
digunakan dalam rangkaian elektronik untuk memperkuat
amplitudo sinyal input yang memiliki frekuensi tinggi.
Karakteristik dari rangkaian filter aktif dapat dilihat dari sinyal listrik. Op-Amp terdiri dari beberapa transistor, resistor,
Diagram Bode yang menunjukkan respons amplitudo dan fase dan kapasitor yang digabungkan dalam satu chip kecil. Op-
sistem terhadap frekuensi input. Karakteristik tersebut meliputi Amp memiliki dua input dan satu output, yang dapat digunakan
frekuensi cut-off dan penguatan. Rangkaian filter aktif memiliki 4 untuk memperkuat atau memodifikasi sinyal input. Input non-
jenis rangkaian, yaitu High-Pass, Low-Pass, Band-Pass, dan inverting (+) dan inverting (-) dapat digunakan untuk
Band-Stop.
memasukkan sinyal, sedangkan output memberikan hasil
Kata Kunci—Amplitudo, Diagram Bode, Frekuensi, Mosfet,
penguatan sinyal. Op-Amp memiliki karakteristik khas yang
Sinyal menjadikannya sangat berguna dalam berbagai aplikasi
elektronik, seperti penguat sinyal, filter, komparator, osilator,
dan banyak lagi. Karakteristik utama dari Op-Amp adalah gain,
I. PENDAHULUAN impedansi input, impedansi output, dan bandwidth. Gain Op-

D ALAM dunia fisika, sangat banyak rangkaian listrik yang


dapat masih perlu diteliti dan diperdalam cara kerja nya.
Komponen – komponen yang diaplikasikan sangat beragam,
Amp menunjukkan seberapa banyak sinyal input diperkuat oleh
Op-Amp, sedangkan impedansi input dan impedansi output
menunjukkan resistansi listrik Op-Amp terhadap sinyal input
misalnya dari segi cara menggunakannya terdapat dua macam dan output. Bandwidth menunjukkan seberapa cepat Op-Amp
komponen, yaitu komponen aktif dan komponen pasif. dapat memproses sinyal [2].
Komponen aktif hanya dapat bekerja jika adanya pemberian Diagram Bode adalah sebuah grafik yang digunakan untuk
catu daya/tegangan terhadap nya. Sedangkan komponen pasif menampilkan respons frekuensi dari suatu sistem atau filter.
merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa diberikan catu Diagram ini menunjukkan bagaimana sistem atau filter
daya/tegangan terhadap nya. Contoh dari komponen aktif merespon sinyal input terhadap frekuensi yang berbeda.
adalah transistor, diode, dan rangkaian terpadu (Integrated Diagram Bode terdiri dari dua bagian, yaitu grafik amplitudo
Circuit). Sedangkan contoh dari komponen pasif adalah dan grafik fase. Grafik amplitudo pada Diagram Bode
resistor, kapasitor, inductor, dan transformator. Terdapat salah menunjukkan seberapa besar penguatan atau penekanan sinyal
satu rangkaian yang berfungsi untuk mengatur keluaran dan output pada frekuensi tertentu dibandingkan dengan sinyal
masukan frekuensi pada rangkaian listrik, yaitu rangkaian filter input. Pada grafik ini, sumbu vertikal menunjukkan penguatan
aktif. Tujuan utama dari rangkaian filter aktif adalah untuk dalam satuan desibel (dB), sedangkan sumbu horizontal
mendapatkan frekuensi yang diinginkan dan membuang menunjukkan frekuensi dalam skala logaritmik. Grafik fase
frekuensi yang tidak diinginkan. pada Diagram Bode menunjukkan seberapa banyak sinyal
Rangkaian filter aktif adalah sebuah rangkaian elektronik output tertinggal atau maju dibandingkan dengan sinyal input
yang menggunakan op-amp (amplifier operasional) atau pada frekuensi tertentu. Pada grafik ini, sumbu vertikal
transistor sebagai elemen aktifnya untuk memproses sinyal menunjukkan fase dalam derajat, sedangkan sumbu horizontal
listrik. Rangkaian ini dapat digunakan untuk memfilter sinyal menunjukkan frekuensi dalam skala logaritmik [3].
input dengan cara memodifikasi amplitudo, fase, atau frekuensi Rangkaian RLC adalah rangkaian listrik yang terdiri dari
sinyal tersebut. Dalam rangkaian filter aktif, komponen pasif resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C) yang dihubungkan
seperti resistor, kapasitor, dan induktor digabungkan dengan secara seri atau paralel. Rangkaian RLC adalah salah satu jenis
elemen aktif untuk membentuk filter. Dengan menggunakan rangkaian yang paling umum digunakan dalam aplikasi
elemen aktif, rangkaian filter aktif dapat memperkuat atau elektronik. Rangkaian RLC memiliki karakteristik unik dalam
Laporan Praktikum Instrumentasi_Rangkaian Filter Aktif (I3)_5001211080 2

II. METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini
diantaranya dua buah kapasitor 10 nF berfungsi untuk
menyimpan muatan listrik, resistor 10 Kohm secukupnya
berfungsi untuk menghambat teganagn listrik, dua buah IC
LM741 berfungsi untuk memperkuat sinyal, kabel jumper
secukupnya berfungsi untuk menghubungkan tegangan antara
dua atau lebih komponen elektronika, power supply berfungsi
untuk memberikan tegangan listrik, dan audio generator
berfungsi untuk menghasilkan sinyal.
B. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dari praktikum ini. Pertama, disiapkan
Gambar. 1. Skema rangkaian filter aktif yang akan digunakan pada praktikum rangkaian filter aktif dan dinyalakan, diatur dan disambungkan
ini. sumber tegangan DC sebesar 10 Volt. Kedua, dinyalakan dan
disambungkan Audio Generator ke rangkaian filter aktif dengan
mengatur frekuensi pada 100 Hz. Ketiga, diukur tegangan RMS
hal impedansi dan frekuensi resonansi. Impedansi rangkaian dari Audio Generator dengan multimeter lalu nilai tegangan
RLC bergantung pada frekuensi sinyal input dan dapat dicatat. Keempat, disambungkan keluaran rangkaian filter aktif
digunakan untuk memfilter sinyal dengan frekuensi tertentu. ke multimeter yang sudah diatur untuk mengukur tegangan AC
Ketika frekuensi input sama dengan frekuensi resonansi, lalu nilai tegangan dicatat. Kelima, Diulangi untuk frekuensi
impedansi rangkaian RLC menjadi minimum, dan rangkaian 500 Hz, 1000 Hz, 1500 Hz, 2000 Hz, dan 3000 Hz. Keenam,
RLC menjadi sangat responsif terhadap sinyal input. Rangkaian diulangi untuk jenis rangkaian filter aktif yang lain.
RLC digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pemfilter C. Skema Rangkaian
sinyal, osilator, dan penguat. Pada aplikasi pemfilter, rangkaian
Untuk skema rangkaian yang digunakan pada praktikum ini,
RLC digunakan untuk menekan atau menghilangkan komponen
dapat diamati pada gambar 1, dan 2.
sinyal tertentu berdasarkan frekuensi. Pada aplikasi osilator,
rangkaian RLC digunakan untuk menghasilkan gelombang D. Flowchart
osilasi pada frekuensi tertentu. Pada aplikasi penguat, rangkaian Adapun flowchart langkah kerja praktikum ini, dapat diamati
RLC digunakan untuk memperkuat sinyal dalam rentang pada flowchart 1 di bagian lampiran.
frekuensi tertentu [4].
Middle frequency adalah frekuensi tengah atau frekuensi E. Persamaan
pusat dari sebuah filter. Frekuensi tengah ini sering ditentukan Untuk melakukan perhitungan terhadap data yang telah
sebagai frekuensi yang memiliki penguatan terbesar atau nilai didapat, digunakan persamaan sebagai berikut.
impedansi terkecil pada filter. Dalam bahasa lain, middle
frequency dapat dianggap sebagai frekuensi pusat dari filter 𝑉𝑜𝑢𝑡
𝐺𝑎𝑖𝑛 = 20 𝑙𝑜𝑔
yang menyediakan penguatan maksimum pada rentang 𝑉𝑖𝑛
frekuensi tertentu. Quality factor (Q-factor) adalah parameter
numerik yang digunakan untuk mengukur kualitas atau
ketajaman sebuah filter. Q-factor didefinisikan sebagai rasio
antara middle frequency dan lebar pita (bandwidth) filter pada
penguatan setengah daya maksimum. Semakin tinggi nilai Q-
factor, semakin tajam atau selektif filter tersebut, dan semakin
dekat frekuensi sinyal dengan middle frequency, semakin besar
pula penguatannya. Q-factor juga dapat dihitung sebagai rasio
antara energi yang disimpan dalam rangkaian osilasi dan energi
yang hilang dalam rangkaian tersebut dalam setiap siklus
osilasi. Q-factor berguna dalam mengukur respons frekuensi
dari sebuah filter dan dapat digunakan untuk memilih filter
yang sesuai dengan aplikasi tertentu [5].
Laporan Praktikum Instrumentasi_Rangkaian Filter Aktif (I3)_5001211080 3

Tabel 1. Tabel 2.
Data Pengukuran Rangkaian Low Pass Filter Data Pengukuran Rangkaian High Pass Filter

f (Hz) Vin (V) Vout (V) f (Hz) Vin (V) Vout (V)

100 0,38 0,4 100 0,27 0,04


500 0,38 0,5 500 0,27 0,1
1000 0,38 0,37 1000 0,27 0,14
1500 0,38 0,46 1500 0,27 0,16
2000 0,38 0,36 2000 0,27 0,18
3000 0,38 0,42 3000 0,27 0,2

Prinsip kerja HPF didasarkan pada induktor, dimana induktor


memiliki impedansi yang lebih besar pada frekuensi tinggi dan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
lebih kecil pada frekuensi rendah. Oleh karena itu, ketika sinyal
A. Analisa Data dengan frekuensi rendah melewati induktor, induktor akan
menahan sinyal dan membiarkan sinyal dengan frekuensi tinggi
Setelah praktikum dilakukan, didapatkan hasil pengukuran
melewati induktor. Dengan demikian, sinyal frekuensi tinggi
data sebagai yang ditunjukkan pada tabel 1 dan 2.
akan diteruskan melalui rangkaian HPF, sedangkan sinyal
B. Perhitungan frekuensi rendah akan diblokir.
Setelah data diolah dan dianalisa, langkah selanjutnya adalah Nilai kapasitansi dan resistansi pada rangkaian filter aktif
dihitung gain pada setiap variasi dan rangkaian. Berikut mempengaruhi frekuensi cut-off pada filter tersebut. Frekuensi
merupakan contoh perhitungan gain menggunakan data cut-off adalah frekuensi pada saat filter melemahkan sinyal
pertama rangkaian low pass filter. hingga setengah dari penguatannya pada frekuensi tanpa filter.
Dik = Vin = 0,38 Volt Pada filter LPF, frekuensi cut-off menurun saat nilai kapasitansi
Vout = 0,40 Volt meningkat atau nilai resistansi menurun. Artinya, semakin
Dit = Gain =? besar nilai kapasitansi atau semakin kecil nilai resistansi,
𝑉𝑜𝑢𝑡 semakin rendah frekuensi cut-off. Sedangkan pada filter HPF,
𝐺𝑎𝑖𝑛 = 20 𝑙𝑜𝑔 frekuensi cut-off meningkat saat nilai kapasitansi meningkat
𝑉𝑖𝑛
0,40 atau nilai resistansi meningkat. Artinya, semakin besar nilai
𝐺𝑎𝑖𝑛 = 20 𝑙𝑜𝑔 kapasitansi atau semakin besar nilai resistansi, semakin tinggi
0,38
𝐺𝑎𝑖𝑛 = 20 log 1,05 frekuensi cut-off.
𝐺𝑎𝑖𝑛 = 0,423 Nilai induktansi dan resistansi pada rangkaian filter aktif
mempengaruhi frekuensi cut-off pada filter tersebut, terutama
Perhitungan diatas akan diterpakan untuk setiap data, dan pada jenis filter yang menggunakan komponen induktor seperti
hasil perhitungan untuk setiap data dapat diamati pada tabel 3 filter RL dan RLC. Pada filter RL, frekuensi cut-off menurun
dan 4 di bagian lampiran. saat nilai induktansi meningkat atau nilai resistansi menurun.
Artinya, semakin besar nilai induktansi atau semakin kecil nilai
C. Pembahasan resistansi, semakin rendah frekuensi cut-off. Pada filter RLC,
Telah dilakukan praktikum kode I3 yang berjudul frekuensi cut-off dipengaruhi oleh nilai resistansi, kapasitansi,
”Rangkaian Filter Aktif" yang bertujuan untuk memahami dan induktansi. Frekuensi cut-off pada filter RLC terjadi pada
mekanisme kerja rangkaian filter aktif, memahami jenis-jenis frekuensi resonansi, yaitu frekuensi di mana impedansi
rangkaian filter aktif, dan mengetahui karakteristik dari rangkaian menjadi minimum. Nilai resistansi juga dapat
rangkaian filter aktif menggunakan Diagram Bode. Praktikum mempengaruhi lebar pita filter pada jenis filter RLC. Semakin
ini menggunakan beberapa alat dan bahan seperti kapasitor 10 besar nilai resistansi, semakin sempit lebar pita filter.
nF, resistor 10 Kohm, IC LM741, kabel jumper, power supply, Jika filter aktif low-pass dan high-pass digabungkan, maka
dan audio generator.Pada praktikum ini, hanya dua tipe akan terbentuk sebuah filter band-pass (BPF) atau band-stop
rangkaian filter aktif yang diamati, yaitu low pass filter dan high (BSF), tergantung pada konfigurasi rangkaian yang digunakan.
pass filter. Dalam rangkaian filter aktif BPF, filter low-pass dan high-pass
Prinsip kerja LPF didasarkan pada kapasitor, dimana digabungkan secara seri, sehingga hanya frekuensi dalam
kapasitor memiliki impedansi yang lebih kecil pada frekuensi rentang tertentu yang dapat melewati filter. Frekuensi yang
tinggi dan lebih besar pada frekuensi rendah. Oleh karena itu, lebih rendah dari frekuensi cut-off pada filter low-pass akan
ketika sinyal dengan frekuensi tinggi melewati kapasitor, diblokir oleh filter high-pass, sedangkan frekuensi yang lebih
kapasitor akan menahan sinyal dan membiarkan sinyal dengan tinggi dari frekuensi cut-off pada filter high-pass akan diblokir
frekuensi rendah melewati kapasitor. Dengan demikian, sinyal oleh filter low-pass. Rentang frekuensi yang dapat melewati
frekuensi rendah akan diteruskan melalui rangkaian LPF, filter dikenal sebagai "pass-band".
sedangkan sinyal frekuensi tinggi akan diblokir. Sedangkan,
Laporan Praktikum Instrumentasi_Rangkaian Filter Aktif (I3)_5001211080 4

Tabel 3.
Dalam rangkaian filter aktif BSF, filter low-pass dan high- Data Perhitungan Gain pada Rangkaian Low Pass Filter
pass digabungkan secara paralel, sehingga frekuensi dalam Gain
rentang tertentu akan diblokir oleh filter. Frekuensi yang lebih f (Hz) Vin (V) Vout (V)
rendah dari frekuensi cut-off pada filter low-pass akan dilewati 100 0,38 0,4 0,423
oleh filter high-pass, sedangkan frekuensi yang lebih tinggi dari 500 0,38 0,5 2,378
frekuensi cut-off pada filter high-pass akan dilewati oleh filter 1000 0,38 0,37 -0,237
1500 0,38 0,46 1,655
low-pass. Rentang frekuensi yang diblokir oleh filter dikenal 2000 0,38 0,36 -0,473
sebagai "stop-band". Gabungan filter aktif low-pass dan high- 3000 0,38 0,42 0,827
pass pada filter band-pass dan band-stop memungkinkan filter
untuk memisahkan sinyal-sinyal frekuensi yang berbeda atau
untuk menghilangkan sinyal-sinyal pada frekuensi tertentu.

IV. KESIMPULAN
Setelah dilakukan serangkaian praktikum dan dilakukan
observasi penuh terhadap objek praktikum, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut, yaitu:
1) Mekanisme kerja filter high-pass adalah dengan
menggunakan komponen aktif seperti op-amp untuk
menghasilkan umpan balik negatif sehingga mengurangi
amplitudo sinyal input yang memiliki frekuensi rendah.
Mekanisme kerja filter low-pass adalah dengan
menggunakan komponen aktif seperti op-amp untuk
menghasilkan umpan balik positif sehingga mengurangi
amplitudo sinyal input yang memiliki frekuensi tinggi.
2) Karakteristik dari rangkaian filter aktif dapat dilihat dari
Diagram Bode yang menunjukkan respons amplitudo dan
fase sistem terhadap frekuensi input. Karakteristik tersebut
meliputi frekuensi cut-off dan penguatan. Penguatan
adalah rasio antara amplitudo sinyal output dan sinyal input
dari filter aktif pada frekuensi tertentu. Frekuensi cut-off
adalah frekuensi di mana amplitudo sinyal output dari filter
aktif menurun sebesar 3 dB (setengah daya) dibandingkan
dengan amplitudo sinyal input.
3) Rangkaian filter aktif memiliki 4 jenis rangkaian, yaitu
High-Pass, Low-Pass, Band-Pass, dan Band-Stop.

LAMPIRAN
Tabel 4.
Data Perhitungan Gain pada Rangkaian High Pass Filter
Gain
f (Hz) Vin (V) Vout (V)

100 0,27 0,04 -16,594


500 0,27 0,1 -8,635
1000 0,27 0,14 -5,713
1500 0,27 0,16 -4,553
2000 0,27 0,18 -3,350
3000 0,27 0,20 -2,615

Flowchart. 1. Langkah kerja pada rangkaian filter aktif.


Laporan Praktikum Instrumentasi_Rangkaian Filter Aktif (I3)_5001211080 5

UCAPAN TERIMA KASIH


Dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis R. A.
mengucapkan terima kasih kepada Tuhan YME karena-Nya
laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Kemudian kepada Bapak Bachtera Indarto selaku Dosen
Instrumentasi B dan Mas Prayoga selaku Asisten Laboratorium
pada Praktikum Instrumentasi ini yang telah membantu dan
memfasilitasi serta membimbing selama pelaksanaan
praktikum ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Frank D. Petruzella, “Elektronik Industri”, Penerbit ANDI, Yogyakarta,
2001.
[2] Gene E. Tobey, Jerald G. Graeme, Lawrence P. Huelsman. Operational
Amplifiers: Design and Applications. New York: McGraw Hill Book
Company, 1997.
[3] Alan V.Oppenheim, Alan S. Willsky, S. Hamid Nawab. “Signals &
Systems, Second Edition. United States: Prentice-Hall International,
1996.
[4] Varetsky, Hanzelka, “Capasitor Bank Impact on Harmonic Filter
Operation in Power Supply System”, 10th International Conference
Electrical Power Quality and Utilisation, 2009.
[5] Sudirham, Sudaryatno, “Analisis Rangkaian Listrik”, Jilid-1, Bandung
2012.

Anda mungkin juga menyukai