Anda di halaman 1dari 38

Laporan Resmi

Elektronika Terintegrasi

Praktikum 1
Rangkaian Komparator

Nama kelompok:

Raffi Alif Putra P27838120041


Rafly Reharla Z.M P27838120042
Rossy Yudistira P27838120046
Saerine Nur A.W P27838120048

Nama asdos:
Andri Lazuardi Wahyu P
M. Rois Amin

Revisi 1 Revisi 2 Paraf asdos

Tgl: Tgl: Tgl:

Jam: Jam: Jam:

Jurusan Teknik Elektromedik


Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Surabaya
2020
PRAKTIKUM I

Page |0
KOMPARATOR

● Tujuan
Merencanakan pemrosesan sinyal dari rangkaian Op-Amp Comparator
pengubah gelombang sinus ke kotak.
● Alat dan Bahan
1. Resistor

Gambar 1 Resistor
(Sumber : teknikelektronika.com)

2. Varistor

Gambar 2 Varistor
(Sumber : indiamart.com)

3. LED

Gambar 3 LED
(Sumber :en.wikipedia.org)

4. Op-Amp

Page |1
Gambar 4 Op Amp
(Sumber :elektronikahendry.com)

5. Catu Daya
6. Multimeter
7. Osiloskop
8. Generator Sinyal

● Dasar Teori
1. Komparator
Komparator merupakan salah satu konfigurasi Op-Amp yang paling
sederhana. Komparator berfungsi untuk membandingkan nilai dari kedua
masukannya dengan memanfaatkan penguatan tegangan open loop Op-
Amp yang nilainya sangat besar. Sebuah rangkaian komparator pada Op
Amp akan membandingkan tegangan yang masuk pada satu saluran input
dengan tegangan pada saluran input lain, yang disebut tegangan referensi.
Tegangan output berupa tegangan high atau low sesuai dengan
perbandingan Vin dan Vref. Dan berikut adalah rangkaian komparator
sederhana.

Gambar 1 Rangkaian Komparator


(Sumber : https://viellaarahma.wordpress.com/)

2. Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering
ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan
Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen
Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang

Page |2
berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
Elektronika.

Gambar 2 Resistor
(Sumber : https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/)

3. Varistor
Varistor adalah perangkat semikonduktor solid state dua terminal pasif
yang digunakan untuk memberikan perlindungan pada rangkaian listrik dan
elektronik. Tidak seperti sekring atau pemutus sirkuit yang menawarkan
proteksi arus berlebih, varistor menyediakan proteksi tegangan berlebih
melalui penjepit tegangan dengan cara yang mirip dengan dioda zener.
Kata "Varistor" adalah kombinasi dari kata-kata VARI-able resi-STOR yang
digunakan untuk menggambarkan mode operasi mereka kembali pada masa
awal pengembangan yang sedikit menyesatkan karena varistor tidak dapat
secara manual divariasikan seperti potensiometer atau rheostat.
Tetapi tidak seperti variabel resistor variabel yang nilai resistansinya dapat
secara manual bervariasi antara nilai minimum dan maksimumnya, varistor
mengubah nilai resistansi secara otomatis dengan perubahan tegangan yang
melintanginya sehingga membuatnya menjadi tegangan, non-linear resistor
atau VDR.

Gambar 3. Varistor
(Sumber : https://abdulelektro.blogspot.com/2019/07/pengertian-varistor.html)

4. LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah
komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik
ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan

Page |3
oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya.

Gambar 4. LED
(Sumber : amazon.com)

5. Op-Amp
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah
salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal
listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya
untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi
yang luas. Op-Amp umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp
dapat terdiri dari hanya 1 (satu) rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari
beberapa rangkaian Op-Amp. Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu
kemasan IC dapat dibedakan menjadi Single Op-Amp, dual Op-Amp dan
Quad Op-Amp. Ada juga IC yang didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp
disamping rangkaian utama lainnya. Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki
dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting dan satu Input Non-inverting
serta memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-Amp juga memiliki dua
koneksi catu daya yaitu satu untuk catu daya positif dan satu lagi untuk catu
daya negatif.

Gambar 5. Op-Amp
(Sumber : teknikelektronika.com)

6. Catu Daya
Sebuah pencatu daya adalah alat listrik yang menyuplai tenaga
listrik ke suatu beban listrik. Fungsi utama catu daya adalah untuk
mengubah arus listrik dari sumber menjadi tegangan, arus,

Page |4
dan frekuensi yang benar untuk memberi daya pada beban. Akibatnya, catu
daya terkadang disebut sebagai konverter daya listrik. Beberapa catu daya
adalah bagian peralatan mandiri yang terpisah, sementara yang lain dibuat
ke dalam peralatan beban yang diberi daya. Contoh yang terakhir termasuk
catu daya yang ditemukan di komputer desktop dan perangkat elektronik
konsumen. Fungsi lain yang mungkin dilakukan oleh catu daya termasuk
membatasi arus yang ditarik oleh beban ke tingkat yang aman, mematikan
arus jika terjadi kesalahan listrik, pengkondisian daya untuk
mencegah kebisingan elektronik atau lonjakan tegangan pada input
mencapai beban, daya- koreksi faktor, dan menyimpan energi sehingga
dapat terus memberi daya pada beban jika terjadi gangguan sementara pada
sumber daya (suplai daya bebas gangguan).

Gambar 6. Catu Daya


(Sumber :id.wikipedia.org)

7. Multimeter
Multimeter merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam bidang
elektronika. Multimeter ini merupakan alat yang sangat populer di kalangan
elektronika. Multimeter ini juga didukung dengan akurasi daya yang tinggi.
Salah satu jenis multimeter adalah multimeter digital, yang dimana fungsi
multimeter digital ini perlu untuk kamu ketahui. Multimeter merupakan
sebuah alat pengukur yang digunakan untuuk mengetahui ukuran tegangan
listrik, resistansi, dan arus listrik. Dalam perkembangannya, dapat digunakan
untuk mengukur temperatur, frekuensi, dan lainnya.

Gambar 7. Multimeter
(Sumber : teknikece.com)

Page |5
8. Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur Elektronik yang dapat memetakan atau
memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar
dapat dibaca dan mudah dipelajari. Dengan menggunakan Osiloskop, kita
dapat mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau
frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika.

Gambar 8. Osiloskop
(Sumber : teknikelektronika.com)

9. Generator Sinyal
Generator sinyal adalah salah satu dari kelas elektronik perangkat yang
menghasilkan sinyal elektronik dengan sifat set amplitudo, frekuensi, dan
bentuk gelombang. Sinyal yang dihasilkan ini digunakan sebagai stimulus
untuk pengukuran elektronik, biasanya digunakan dalam merancang,
menguji, memecahkan masalah, dan memperbaiki perangkat elektronik atau
elektroakustik, meskipun sering juga digunakan secara artistik.
I. Diagram Skematik
OUP
A GR
ELK

II. Penjelasan Rangkaian


Pada rangkaian tersebut komparator berfungsi sebagai pembanding nilai
tegangan dari nilai input inverting dan input non inverting yang kemudian
hasilnya akan ditampilkan berupa data grafik pada osiloskop. Function generator
digunakan sebagai sumber arus ac yang akan dihubungkan pada kaki non-
inverting. Power suply digunakan sebagai sumber tegangan DC yang akan
dihubungkan pada kaki +vcc dan -vee dan osiloskop digunakan untuk
menampilkan grafik tegangan yang ada pada kaki output.

Page |6
III. Perhitungan
1. Perhitungan Osiloskop
 Amplitudo

A = tinggi kotak

=5 1

= 5 vpp

 Frekuensi

F =

= 300 Hz

2. Perhitungan Duty Cycle


 Raffi Alif Putra
 Percobaan 1

T.ON =

= 35,2 %

T.OFF =

= 64,7 %

 Percobaan 2

T.ON =

Page |7
=

= 45,5 %

T.OFF =

= 45,5 %

 Percobaan 3

T.ON =

= 62,5 %

T.OFF =

= 37,5 %

 Rafly Reharla Zaky Maulana


 Percobaan 1

T.ON =

= 76,4 %

T.OFF =

= 23,52 %

Page |8
 Percobaan 2

T.ON =

= 50 %

T.OFF =

= 50 %

 Percobaan 3

T.ON =

= 22,8 %

T.OFF =

= 77,14 %

 Rossy Yudistira
 Percobaan 1

T.ON =

= 71,4%

T.OFF =

Page |9
=

= 14,2 %

 Percobaan 2

T.ON =

= 58,3%

T.OFF =

= 58,3 %

 Percobaan 3

T.ON =

= 27,5 %

T.OFF =

= 75,86 %

 Saerine Nur Aulia Widayat


 Percobaan 1

T.ON =

P a g e | 10
= 17 %

T.OFF =

= 83 %

 Percobaan 2

T.ON =

= 50 %

T.OFF =

= 50 %

 Percobaan 3

T.ON =

= 83 %

T.OFF =

= 17 %

Langkah Percobaan
1. Atur Osiloskop seperti berikut

P a g e | 11
❖ CH1 : 1V/Div
❖ CH2 : 10V/Div
❖ Time base : 1mS/Div
❖ AC Coupling
2. Rangkailah rangkaian seperti pada gambar skematik, untuk potensio menggunakan
modul potensio dan pasang catu daya.
3. Pertama-tama hubungkan input inverting (Va) pada titik V1, atur fungtion generator
sebagai input dengan setting gelombang.sinus frekuensi 300Hz dengan tegangan
puncak ke puncak 5Vpp. Hubungkan input non inverting (Vb) pada titik V2, atur
tegangan pada V2 sesuai tabel berikut dan catat hasilnya.
4. Isilah Tabel percobaan dibawah ini:

Gambar Input Gambar Output Kondisi


No V2
(V1=VA) Vo Beban

1 -2V

2 0V

3 2V

P a g e | 12
Hasil dan Analisa
Hasil
1. Hasil output dari osiloskop
No Nama Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
1. Raffi Alif
Putra

2. Rafly Reharla
Zaky Maulana

3. Rossy
Yudistira

4. Saerine Nur
Aulia Widayat

Gambar 21 Tabel Output percobaan dengan input -2V, 0V dan 2V

2. Tabel
 Raffi Alif Putra
No V1 V2 Vout T.ON T.OFF LED
1. 2,5 V -2V -10,5v 35,2% 64,7% Mati
2. 2,5 V 0V +11v 45,5% 54,5% Nyala
3. 2,5 2V +11v 62,5% 37,5% nyala

 Rafly Reharla Zaky Maulana


No V1 V2 Vout T.ON T.OFF LED
1. 2,5 V -2V 16,5vpp 76% 24% Nyala
mati
2. 2,5 V 0V 16,5vpp 50% 50% Nyala
mati

P a g e | 13
3. 2,5 2V 16,5vpp 23% 77% Nyala
mati

 Rossy Yudistira
No V1 V2 Vout T.ON T.OFF LED
1. 2,5 V -2V 10V 71,4 % 14,2% Nyala
berkedip cepat
2. 2,5 V 0V 10V 58,3% 58,3% Nyala
berkedip
3. 2,5 2V 10V 27,5% 75,86% Nyala
berkedip
lambat

 Saerine Nur Aulia Widayat


No V1 V2 Vout T.ON T.OFF LED
1. 2,5 V -2V 20vpp 17% 83% Sangat
redup
2. 2,5 V 0V 20vpp 50% 50% Redup
3. 2,5 2V 20vpp 83& 17% Terang

Tabel 2. Percobaan Praktikum 1

Analisa
Pada praktikum ini menggunakan komponen Op Amp LM741, resistor 220 ohm,
varistor yang berupa potensiometer yang bernilai 50k, LED, alternator dan
osiloskop. V1 yang digunakan dalm praktikum ini selalu bernilai 5 Vpp sedangkan
nilai V2 nya selalu berubah yaitu -2V, 0V, dan 2V. Saat V2 = -2V, maka Va ˃ Vb
sehingga outputnya -15 Vpp serta Ton lebih kecil dari Toff. Saat V2 = 0V, maka Va ˃
Vb sehingga outputnya -15 Vpp serta Ton sama dengan Toff, dan saat V2 = +2V
maka Va ˃ Vb sehingga outputnya -15 Vpp serta Ton lebih besar dari Toff. Dan saat
V2 = -2V dan 0V keadaan LED berkedip cepat. Saat V2 = +2V keadaan LED
berkedip lama.

 Tugas
1. Analisa perbedaan output sinyal pada point 3 prosedur percobaan dan point 5
prosedur percobaan 5. Mengapa terjadi demikian?
Setelah melakukan percobaan diatas, output sinyal pada poin 3 berupa grafik
sinus dan pada poin 4 berupa grafik kotak. Hal tersebut dikarenakan pada
poin 3 osiloskop menampilkan grafik dari generator yang memberikan input

P a g e | 14
arus AC, yang mana pada saat setting generator kami memilih gelombang
sinus. Pada poin 4, input dari genator yang berupa arus AC masuk pada input
inverting komparator dan pada input non inverting komparator diberikan
inputan arus DC dari modul. Perbedaan gelombang inilah yang menyebabkan
output berbentuk grafik kotak. Sebagai mana fungsi komparator sebagai
pembanding, ketika input inverting lebih besar dari input non-inverting maka
output bernilai -12v, begitu juga sebaliknya saat input non-inverting lebih
besar dari input inverting maka output bernilai +12v.
2. Sebutkan Min 3 Aplikasi yang berhubungan dengan jurusan teknik
elektromedik tentang rangkaian komparator.
1. Sensor pendeteksi suhu tubuh manusia
2. Stress indicator
3. ECG (Electro Cardio Graphi)
3. Sekarang balik hubungan input ke Op-Amp, sehingga titik V1 terhubung
dengan VB (Non Inverting) dan titik V2 terhubung dengan inverting (VA). Atur
tegangan input pada titik V2 sesuai dengan tabel pada langkah 3 dan catat
hasilnya. (simulasikan menggunakan aplikasi PROTEUS atau dengan
aplikasi yang lainya)
a. Va = -2 volt Vb = 5vpp

T.ON = X 100% = x100%= 35%

T.OFF = X 100% = x100%= 79%

b. Va = 0 Vb = 5 vpp

P a g e | 15
T.ON = X 100% = x100%= 50%

T.OFF = X 100% = x100%= 50%

c. Va = +2volt Vb = 5vpp

T.ON = X 100% = x100%= 58%

T.OFF = X 100% = x100%= 36%

4. Haha
5. Skematik dan Orcad
 Raffi Alif Putra

P a g e | 16
 Rafly Reharla Zaky Maulana

 Rossy Yudistira

P a g e | 17
 Saerine Nur Aulia Widayat

 Kesimpulan
 Raffi Alif Putra
Rangkaian komparator berfungsi membandingkan nilai input untuk
menentukan Vsupply yang akan digunakan. Jika input non inverting lebih
besar maka outputnya bernilai positif, sebaliknya jika input inverting lebih
besar maka outputnya bernilai negatif. Jika input inverting dan non inverting
besarnya sama maka outputnya bernilai nol. Jika inputnya berupa AC dan DC

P a g e | 18
maka gelombang output yang ditampilkan pada osiloskop adalah
perpotongan dari gelombang input AC dan DC.

 Rafly Reharla Zaky Maulana


Terdapat komparator adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
membandingkan tegangan yang masuk. Ketika tegangan AC dan DC
bertemu maka akan menghasilkan output berbentuk kotak dengan tegangan
yang sama dengan sebelumnya lebar gelombang dipenagruhi oleh tinggi
gelombang AC terhadap gelombang DC

 Rossy Yudistira
Komparator adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi sebagai
pembanding tegangan kemudian ketikaa hasilnya tersebut dibandingkan,
ketika Vb diberi tegangan 2v dan Va 5v maka menghasilkan gelombang
dengan T.ON > T.OFF , ketika diberi tegangan 0v dan Va 5v maka T.ON =
T.OFF dan ketika Vb diberi tegangan -2v dan Va 5v maka gelombang yang
dihasilkan memiliki T.ON < T.OFF. T.On adalah waktu dimana tegangan pada
posisi tinggi dan T.Off adalah waktu dimana gelombang pada posisi rendah.

 Saerine Nur Aulia Widayat


Jadi pada praktikum kali ini apabila input pada inverting (-) lebih besar dari
input non inverting maka outpur yang keluar akan sama dengan -vsuply dan
apabila vinput pada inverting(-) lebih kecil dari input non inverting maka
output akan sama dengan +vsuply. Dan pada hasil tabel dapat dilihat bahwa
pada saat tegangan v2 = -2v maka lampu akan terlihat redup kemudian pada
saat v2=0v lampu akan terlihat menyala dan semakin besar tegangan yang
diberikan maka lampun akan semakin lebih terang

 Daftar Pustaka
1. Rasyid Abdurrahman. (2019, Agustus 17) Op-Amp Sebagai Komparator
Diakses pada tanggal 02 Maret 2021
Melalui https://www.samrasyid.com/2019/08/op-amp-sebagai-komparator.html
2. Rahma Viella. (2014, Mei 15) Komparator
Diakses pada tanggal 02 Maret 2021
Melalui https://viellaarahma.wordpress.com/2014/05/15/komparator/
3. Dickson Kho(2016, April 26) Pengertian Resistor dan Jenis Jenisnya
Diakses pada tanggal 02 Maret 2021
Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/
4. Abdul. (2019, Juli) Pengertian Varistor

P a g e | 19
Diakses pada tanggal 02 Maret 2021
Melalui https://abdulelektro.blogspot.com/2019/07/pengertian-varistor.html
5. Dickson Kho. (2016, Maret 10) Pengertian Light Emitting Diode dan Cara
Kerjanya
Diakses pada tanggal 02 Maret 2021
Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-
kerja/
6. Dickson Kho. Pengertian Op-Amp
Diakses pada tanggal 02 Maret 2021
Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-op-amp-operational-amplifier/
7. Hafidha Selma Intania. (2020, November 13) Fungsi Multimeter Digital,
Pengertian, Bagian – bagian, dan Cara Menggunakannya.
Diakses pada tanggal 02 Maret 2021
Melalui https://hot.liputan6.com/read/4407598/fungsi-multimeter-digital-
pengertian-bagian-bagian-dan-cara-menggunakannya
8. Dickson Kho.(2014, September 08) Pengertian Osiloskop dan Spesifikasi
Penentu Kerjanya.
Diakses pada tanggal 13 Oktober 2020
Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-osiloskop-spesifikasi-penentu-
kinerjanya/
9.

P a g e | 20
Laporan sementara

1. Raffi Alif Putra

P a g e | 21
P a g e | 22
P a g e | 23
P a g e | 24
P a g e | 25
2. Rafly Reharla Zaky Maulana

P a g e | 26
P a g e | 27
P a g e | 28
P a g e | 29
3. Rossy Yudistira

P a g e | 30
P a g e | 31
P a g e | 32
P a g e | 33
4. Saerine Nur Aulia Widayat

P a g e | 34
P a g e | 35
P a g e | 36
P a g e | 37

Anda mungkin juga menyukai