Anda di halaman 1dari 10

PEMBANGKIT GELOMBANG (OSILATOR)

A. Pendahuluan

1. Latar belakang

Ada banyak macam alat elektronika yang dan bahkan dapat membantu
kehidupan manusia dalam bidang informasi dan lain-lain. Namun dari
sekian banyak alat-alat elektronik yang telah ada, kemungkinan besar
mayoritas dari kita semua sebagai pengguna tidak mengetahui secara pasti
bagaiamana alat-alat tersebut bekerja sebagaimana fungsinya masing-
masing. Pada penerima radio misalnya, isyarat DC diubah menjadi isyarat
AC frekuensi-tinggi.

Osilator digunakan untuk menghasilkan isyarat horizontal dan vertikal


untuk mengontrol berkas elektron pada pesawat TV. Masih banyak lagi
penerapan rangkaian ini pada sistem lain seperti kalkulator, komputer dan
transmiter RF. Banyak sistem elektronik menggunakan rangkaian yang
mengubah energi DC menjadi berbagai bentuk AC yang bermanfaat.
Osilator, generator, lonceng elektronika termasuk kelompok rangkaian ini.
Osilator merupakan piranti elektronika yang dapat membangkitkan
getaran listrik dengan frekuensi tertentu dan amplitudonya tetap serta
menghasilkan keluaran berupa isyarat tegangan. Osilator adalah suatu
konsep pendalaman tentang elektronika analog yang mencakup beberapa
aspek pengetahuan dasar tentang impedansi, reaktansi, resistansi, penguatan,
umpan balik, penapisan, daerah kerja, stabilitas, kontrol dan distorsi, baik
elektronis, linieritas, harmonik bahkan multiplikatif serta teori gelombang
dalam elektronika. Osilator berbeda dengan penguat , karena penguat
memerlukan isyarat penguat untuk menghasilkan isyarat keluaran. Tetapi
pada osilator tak ada isyarat masukan, hanya ada isyarat keluaran saja, yang
frekuensi dan amplitudo dapat dikendalikan.
Osilator berdasarkan metode pengoperasiannya menjadi dua
kelompok, yaitu osilator balikan dan osilator relaksasi. Masing-masing
kelompok memiliki keistimewaan tersendiri. Pada osilator balikan, sebagian
daya keluaran dikembalikan ke masukan sedangkan osilator relaksasi
merespon piranti elektronik dimana akan bekerja pada selang waktu tertentu
kemudian mati untuk periode waktu tertentu (Muchsin, 2012).
Berdasarkan uraian diatas maka kami termotivasi untuk melakukan
percobaan menyusun rangkaian Op-Amp sebagai osilator relaksasi dan
mempelajari bentuk isyarat yang dihasilkan oleh osilator relaksasi tersebut.

2. Tujuan

Tujuan percobaan pembangit gelombang (osilator) yaitu sebagai


berikut:
a. Menyusun rangkaian Op-Amp sebagai osilator relaksasi.
b. Mempelajari bentuk isyarat yang dihasilkan oleh osilator relaksasi.

B. Landasan Teori

Osilator merupakan piranti elektronik yang menghasilkan keluaran


berupa isyarat tegangan. Bentuk isyarat tegangan terhadap waktu ada
bermacam-macam, yaitu bentuk sinusoida, persegi, segitiga, gigi gergaji atau
denyut. Osilator berbeda dengan penguat, oleh karena penguat memerlukan
isyarat masukan untuk menghasilkan isyarat keluaran. Pada osiltaor, tak ada
isyarat masukan, hanya ada isyarat keluaran saja, yang frekuensi dan amplitudo
dapat dikendalikan. Seringkali suatu penguat secara tak disengaja
menghasilkan keluaran tanpa masukan dengan frekuensi yang nilainya tak
dapat dikendalikan. Dalam hal ini penguat dikatakan berosilasi.
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen
aktif dan pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk
gelombang periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari
suatu bentuk gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari
luar. Osilator mengubah daya arus searah (DC) dari catu daya ke daya arus
bolak-balik (AC) dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan
dengan penyearah yang mengubah daya searah ke daya bolak-balik (Muchsin,
2012).
Banyak sistem elektronik menggunakan rangkaian yang mengubah
energi DC menjadi berbagai bentuk AC yang bermanfaat. Osilator, generator,
lonceng elektronika termasuk kelompok rangkaian ini. Pada penerima radio
misalnya, isyarat DC diubah menjadi isyarat AC frekuensi-tinggi. Osilator
juga digunakan untuk menghasilkan isyarat horizontal dan vertikal untuk
mengontrol berkas elektron pada pesawat TV. Masih banyak lagi penerapan
rangkaian ini pada sistem lain seperti kalkulator, komputer dan transmiter RF.
Pada osilator balikan, sebagian daya keluaran dikembalikan ke masukan
yang miasalnya dengan menggunakan rangkaian LC. Osilator biasanya
dioperasikan pada frekuensi tertentu. Osilator gelombang sinus biasanya
termasuk kelompok osilator ini dengan frekuensi operasi dari beberapa Hz
sampai jutaan Hz. Osilator balikan banyak digunakan pada rangkaian
penerima radio dan TV dan pada transmiter.
Osilator relaksasi merespon piranti elektronik dimana akan bekerja pada
selang waktu tertentu kemudian mati untuk periode waktu tertentu. Kondisi
pengoperasian ini berulang secara mandiri dan kontinu. Osilator ini biasanya
merespon proses pemuatan dan pengosongan jaringan RC atau RL. Osilator ini
biasanya membangkitkan isyarat gelombang kotak atau segitiga. Aplikasi
osilator ini diantaranya pada generator penyapu horizontal dan vertikal pada
penerima TV. Osilator relaksasi dapat merespon aplikasi frekuensi-rendah
dengan sangat baik (Anonim, 2008).
Osilator RC menggunakan hambatan (R) dan kapasitor (C) untuk
menghasilkan isyarat berbentuk sinusoida. Frekuensi isyarat bergantung pada
nilai R dan C. Orang biasanya menggunakan potensiometer untuk mengubah
nilai frekuensi. Osilator RC biasanya digunakan untuk frekuensi rendah yaitu
dibawah 1 mHz.
Bentuk isyarat yang dikeuarkan oleh osilator relaksasi tidak berbentuk
sinusoida tetapi akan berbentuk segiempat, pulsa, segitiga, atau gergaji.
Osilator relaksasi menggunakan pengisian dan pembuangan muatan pada suatu
kapasitor melalui suatu hambatan. Suatu perubahan yang terjadi secara
eksponensial dalam waktu tertentu disebut relaksasi. Oleh karena pengisian
muatan oleh tegangan tetap bersifat eksponensial maka osilator yang
menggunakan mekanisme ini juga dikenal sebagai osilator relaksasi (Sutrisno,
1986).

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan pada percobaan pembangkit gelombang (osilator) yaitu


dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 8.1 Tabel Alat dan Bahan pada Percobaan PembangkitGelombang
(Osilator)
No. Alat dan bahan Fungsi
1. Resistor: 10 kΩ, 20 kΩ, 270 kΩ Sebagai hambatan arus listrik.
2. Kapasitor: 10 nF Untuk menyimpan muatan listrik.
3. IC Op-Amp: LF 351 N Sebagai penguat tegangan.
Untuk menampilkan gelombang masukan
4. Osilokop
dan gelombang keluaran.
5. Pencatu daya: ± 15 V DC Sebagai sumber tegangan.
Sebagai alat yang dapat menghubungkan
6. Kabel Penghubung
komonen-komponen rangkaian.
Sebagai tempat untuk merangkai
7. Papan Rangkaian
rangkaian.
8. Kawat Tembaga Sebagai komponen ground.
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan pembangkit gelombang


(osilator) yaitu sebagai berikut:
1. Menyusun rangkaian Op-Amp sebagai osilator seperti pada gambar
berikut:

Gambar 8.1 Rangkaian Op-Amp sebagai Osilator


2. Membuat pencatu daya LF 351 N dengan sumber DC variable ± 15 V.
3. Menghubungkan rangkaian dengan catu daya. Menghubungkan Vcc positif
(+) dengan kaki 7 dan menghubungkan Vcc negatif (-) dengan kaki 4.
4. Menghubungkan pembangkit isyarat AC dengan rangkaian, Vin pada positif
dan negatif pada ground.
5. Menghubungkan rangakaian dengan osiloskop. Menghubungkan Ch. 1
(Vin) ke Vin dan menghubungkan Ch. 2 (Vout) ke Vout.
6. Mengamati bentuk isyarat gelombang yang dihasilkan pada osiloskop.
7. Menuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
2. Pembahasan

Osilator merupakan piranti elektronik yang menghasilkan keluaran


berupa isyarat tegangan. Bentuk isyarat tegangan terhadap waktu ada
bermacam-macam, yaitu bentuk sinusoida, persegi, segitiga, gigi gergaji atau
denyut. Osilator berbeda dengan penguat, oleh karena penguat memerlukan
isyarat masukan untuk menghasilkan isyarat keluaran. Pada osiltaor, tak ada
isyarat masukan, hanya ada isyarat keluaran saja, yang frekuensi dan amplitudo
dapat dikendalikan. Seringkali suatu penguat secara tak disengaja
menghasilkan keluaran tanpa masukan dengan frekuensi yang nilainya tak
dapat dikendalikan.
Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk
gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator
mengubah daya arus seaarh (DC) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (AC)
dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah
yang mengubah daya searah ke daya bolak-balik.Banyak sistem elektronik
menggunakan rangkaian yang mengubah energi DC menjadi berbagai bentuk
AC yang bermanfaat.
Osilator relaksasi merespon piranti elektronik dimana akan bekerja pada
selang waktu tertentu kemudian mati untuk periode waktu tertentu. Kondisi
pengoperasian ini berulang secara mandiri dan kontinu. Osilator ini biasanya
merespon proses pemuatan dan pengosongan jaringan RC atau RL. Osilator ini
biasanya membangkitkan isyarat gelombang kotak atau segitiga. Aplikasi
osilator ini diantaranya pada generator penyapu horizontal dan vertikal pada
penerima TV. Osilator relaksasi dapat merespon aplikasi frekuensi-rendah
dengan sangat baik.
Pada osilator keluaran baru akan turun jika masukan melampaui V2,
yaitu ambang tegangan atas (upperthreshold). Selanjutnya jika tegangan
masukan diturunkan maka keluaran baru akan naik jika masukan lebih rendah
dari V1, yaitu ambang tegangan bawah (lower threshold). Pada awalnya
kapasitor belum bermuatan sehingga tegangan jepitnya adalah nol. Pada saat
catu daya dinyalakan maka tegangan masukan inverter adalah rendah sehingga
keluarannya tinggi. Oleh karena itu arus akan mengalir dari keluaran menuju
ke kapasitor C melalui tahanan R. Arus ini akan mengisi kapasitor sehingga
tegangan jepitnya akan naik perlahan-lahan secara eksponensial. Pada saat
tegangan masukan melampaui V2 maka keluaran akan turun dengan cepat.
Karena saat ini tegangan keluaran lebih kecil dari tegangan kapasitor maka
arus akan mengalir dari kapasitor menuju ke keluaran inverter sehingga
kapasitor akan mengalami proses pengosongan. Karena mengalami
pengosongan maka tegangan kapasitor akan turun secara perlahan sampai
melampui V1, saat mana keluaran inverter akan kembali naik dan kapasitor
akan mengalami proses pengisian. Hal ini akan terus berulang sehingga
keluaran akan turun dan naik secara beraturan.
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menyusun rangkaian Op-Amp
sebagai osilator relaksasi dan mempelajari bentuk isyarat gelombang yang
dihasilkan oleh osilator relaksasi. Osilator relaksasi dapat disusun dengan
menggunakan IC Op-Amp LF 351 N dan hambatan (R) dan kapasitor (C).
Dalam praktikum ini digunakan 2 kali pengambilan data yaitu dengan
menggunakan hambatan (R) sebesar 10 kΩ dan 20 kΩ dan kapasitor yang
digunakan adalah sama.
Berdasarkan hasil praktek bentuk isyarat gelombang yang dikeluarkan
oleh osilator relaksasi tidak berbentuk sinusoidal tetapi gergaji. Dengan
demikian isyarat gelombang yang dihasilkan sesuai dengan teori dimana
gelombang yang dihasilkan tidak berbentuk sinusoidal Berdasarkan hasil
analisis data untuk frekuensi osilasi dengan hambatan sebesar 10 kΩ diperoleh
besarnya frekuensi sebesar -19 x 10−4 Hz. Sedangkan untuk frekuensi osilasi
dengan hambatan sebesar 20 kΩ diperoleh besarnya frekuensi sebesar -96 x
10−5 Hz. Jadi besarnya frekuensi pada osilator relaksasi dipengaruhi besarnya
hambatan yang digunakan.
G. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Kesimpulan pada percobaan pembangkit gelombang (osilator) yaitu


sebagai berikut:
a. Rangkaian Op-Amp sebagai osilatorr elaksasi yaitu disusun dengan
pencatu daya LF 351 dan menggunakan kapasitor dan resistor..
b. Bentuk isyarat yang dikeuarkan oleh osilator relaksasi tidak berbentuk
sinusoidal tetapi akan berbentuk segiempat, pulsa, segitiga, atau gergaji.

2. Saran

Saran yang dapat disampaikan yaitu sebagai berikut:


1. Diharapkan pada pihak laboratorium untuk menyiapkan atau
memperbanyak alat-alat laboratorium sepert osiloskopi, probe, dan
lainnya demi kelancaran proses praktikum.
2. Untuk asisten pendamping pemahaman dan cara pengaplikasian materi
terhadap kami sangat bagus, kiranya dapat dipertahankan.
3. Diharapkan kepada setiap praktikan agar serius dan tenang selama proses
praktikum berlangsung sehingga dapat memahami apa yang sedang
dipraktekkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. ElektronikaDasar II. Universitas Negeri Jember. Surabaya.


Muchsin, Ismail. 2012. Elektronikadan Motor Listrik.UniversitasMuhammadiyah
Gresik. Surabaya.
Sutrisno. 1986. Elektronika Jilid 1. Penerbit ITB. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai