Anda di halaman 1dari 11

Percobaan V

Osilator LC dan Pembangkit


Gelombang Non-Sinusoidal
Yosua Estefan Silitonga (14S20022)
Dosen: Deni Parlindungan Lumbantoruan , ST, M.Eng (0114017901)
Asisten : Fredy Mordechai Marpaung, S.T.
Tanggal Percobaan : 23/11/2022
14S3112 - Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi Del

I. PENDAHULUAN
Abstrak

Pada Praktikum percobaan modul ke-5 ini kita akan membahas Osilator LC
dan Pembangkit Gelombang NonSinusoidal .Seperti yang kita ketahui Osilator merupakan piranti elektronik yang menghasilkan
bahwa Osilator atau pembangkit sinyal adalah suatu rangkaian keluaran berupa isyarat tegangan. Bentuk isyarat
yangmenghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-ubah secara tegangan terhadap waktu ada bermacam-macam, yaitu
periodik dengan waktu. Keluarannya bisa berupagelombang sinusoida,
gelombang persegi, gelombang pulsa, gelombang segitiga atau gelombang
bentuk sinusoidal, persegi, segitiga gigi gergaji, atau
gigi gergaji.Gelombang sinusoidal merupakan hal paling mendasar dari denyut. Ada dua jenis rangkaian umpan balik,
semua jenis bentuk gelombang lainnya. Itu sebabnyaketika anda yaiturangkaian umpan balik positif dan rangkaian umpan
mempelajari dasar-dasar arus listrik bolak-balik, amplifier atau oscilator balik negative. Rangkaian umpan balik positif dapat
selalu tak lepas dari gelombangsinusoidal. oscilator merupakam suatu digunakan untuk membentuk rangkaian osilator. Rangkaian
rangkaian elektronik yang bekerja sendiri membangkitkan atau
memproduksigetaran-getaran listrik berbentuk sinus / sinusoidal. Ada osilator mampu membangkitkan sinyal tertentu secara
banyak jenis oscilator umumnya bekerja berdasarkan prinsipumpan balik konstan dengan frekuensi dan amplitude tertentu.
(feedback) Artinya umpan balik diperlukan untuk mempertahankan Osilator LC dengan tujuan praktikum sebagai berikut :
oscillasi. Sebagaimana telah disebutkan di atas ada tiga type oscillator
pembangkil gelombang sinusoidal yakni LC Oscillator, RC Oscillator dan
a. Mengamati dan mengenali prinsip pembagian
Crystal Oscillator. Pada praktikum kali ini kita akan membahas tentang sinyal sinusoidal dengan rangkaian umpan balik
osilator lc Ada banyak model LC Oscillator namun tetap memiliki b. Mengamati dan menganalisa rangkaian-
kesamaan dalam prinsip kerjanya. Salah satu diantaranya Oscillator LC
model Hartley seperti terlihat pada gambar. Cara kerja rangkaian sebagai
rangkaian osilator umpan balik inductor dan
berikut.Ketika rangkaian ini dihidupkan, arus listrik mengalir melalui RFC kapasitor (LC)
mengakibatkan perubahan tegangan collector. Perubahan tegangan collector c. Merancang dan mengimplementasikan
ini diteruskan oleh C3 kebagian bawah coil L1 sekaligus mensuplai energi.
pembangkit gelombang segitiga
Karena bagian tengah L1 dibumikan (grounded) maka bagian atascoil L1
bertegangan positif membuat Q1 lebih cepat saturasi. Dalam keadaan d. Mengamati dan menganalisa osilator cinci (ring
saturasi supply tegangan ke coil L1terhenti. Energi yang tersimpan dalam Oscillator)
L1 mengisi Cl dalam polaritas negatip. Setelah energi tadi habis diserap
oleh C1, C1 membuang muatannya melalui L1 dan base Q1. Terdapat
banyak bentuk gelombang nonsinusoidal sepertibentuk segi empat (square), II. LANDASAN TEORETIS
gigi gergaji (sawtooth), persegi panjang (rectangular), segi tiga (triangular)
atau kombinasi dua bentuk gelombang seperti disebutkan. Namun pada bab A. Osilator dengan Resonator
ini hanya akan dibahas dua bentuk gelombang nonosinusoidal yang paling
umum yakni gelombang segi empat dan gelombang gigi gergaji. Osilator dengan penguat, induktor dan kapasitor pada
Nonsinusoidal waveforms sering juga disebut "pulse waveforms". Suatu dasarnya merupakan osilator yang memanfaatkan
rangkaian elektronic yang menghasilkan gelombang nonsinusoidal disebut rangkaian resonansi seri induktor dan kapasitor (LC).
"pulse circuits". Sedangkan pembangkitnya disebut "blocking oscillator"
untuk gelombang segi empat dan 'sawtooth blocking oscilator". Adapun
Secara teoritis, induktor dan kapasitor akan mengalami
tujuan dari praktikum ini yaitu: Mengamati dan mengenali prinsip self-resonant. Akan tetapi adanya redaman akibat
pembangkitan sinyal sinusoidal dengan rangkaian umpan balik , Mengamati resistansi pada induktor dan konduktansi pada kapasitor
dan menganalisa rangkaian-rangkaian osilator umpan balik induktor dan osilasi tersebut tidak dapat terjadi dengan sendirinya.
kapasitor (LC),Merancang dan mengimplementasikan pembangkit Untuk menjamin terjadinya osilasi tersebut, maka
gelombang segitiga, Mengamati dan menganalisa osilator cincin (ring
oscillator)
rangkaian LC harus mendapat mekanisme kompensasi
terhadap redaman. Pada implementasinya maka induktor
KataKunci: GELOMBANG SINUSOIDAL , LC OSCIILATOR ,
dan kapasitor ditempatkan dalam rangkaian umpan balik
OSILATOR,UMPAN BALIK guna menjaga resonansi berkelanjutan. Ada beberapa
rangkaian osilator LC yang terkenal, tiga diantaranya
adalah Colpitts, Clapp, dan hartley.

Osilator Clapps memberikan frekuensi Osilasi

Osilator Hartley memberikan frekuensi osilasi

Pada persamaan di atas digunakan tanda mendekati karena


frekuensi akan bergeser sedikit bila resistansi input dan
resistansi output penguat masuk dalam perhitungan.

B. Prinsip Pembangkitan Gelombang Non-sinusodal


Prinsip Umum
Secara umum osilator nonsinusoidal atau juga dikenal
sebagai astable multivibrator dapat memanfaatkan
fungsi penunda sinyal, inverting, dan/ atau komparasi
dengan histeresis atau bistable multivibrator. Bagian-
bagian tersebut dapat Bagian- bagian tersebut
dirangkai dalam loop tertutup dengan keseluruhan
loop bersifat inverting.
C. Rangkaian Pembangkit Gelombang Non-Sinusoidal
Fungsi komparator dengan histeresis atau bistable
multivibrator adalah mempertahankan keadaan pada Pembangkit Gelombang Segituiga
status tertentu sehingga ada sinyal luar yang Rangkaian pembangkit gelombang segitiga dapat
memaksa perubahan status tersebut. Fungsi penunda dibangun dengan memanfaatkan komparator dengan
adalah untuk memberikan selisih waktu antara histeressis noninverting dan rangkaian integrator.
perubahan pada output komparator atau
multivibrator kembali ke input komparator atau
multivibrator tersebut. Secara keseluruhan fungsi
dalam satu loop haruslah bersifat inverting atau
membalikkan sinyal.

Rangkaian Tunda
Rangkaian tunda dapat diimplementasikan dengan
beberapa cara. Rangkaian tunda inverting dapat
dibangun dengan integrator dengan penguat
operasional dan rangkaian tunda noninverting dapat
dibangun dengan rangkaian resistor dan kapasitor
orde satu (RC orde 1 sebagai filter frekuensi rendah
Rangkaian pembangkit gelombang segitiga ini akan
LPF). Penggunaan integrator memberikan skala
memberikan sinyal dengan frekuensi dan amplituda
waktu tunda linier sedangkan rangkaian RC orde 1
pada persamaan berikut.
memberikan waktu tunda mengikuti fungsi
eksponensial negatif.

Untuk memastikan komparator berfungsi baik maka


nilai harus dipenuhi resistansi R2 > R1. Selain
menghasilkan gelombang segitiga, rangkaian tersebut
juga menghasilkan gelombang persegi pada output
komparatornya dengan tegangan +Vs dan -Vs.

D. Osilator Cincin
Osilator cincin dapat dibangun dengan sejumlah
ganjil inverter CMOS dan penunda waktu yang
disusun dalam satu loop. Secara alamiah setiap
inverter juga mempunyai waktu tunda dengan
demikian sejumlah ganjil inverter yang disusun dalam
satu loop juga akan membentuk osilator
Frekuensi sinyal yang dihasilkan oleh osilator cincin
ini adalah

Dalam hal ini n adalah jumlah inverter dan td adalah


delay rata-rata inverter.

III. PROSEDUR PERCOBAAN

Osilator dengan Resonantor Pembangkit Gelombang Segitiga


1. Susunlah rangkaian pembangkit gelombang segitiga
1. Susunlah rangkaian osilator seperti digambarkan Gambar 5-3 sesuai komponen yang telah
pada Gambar 5-5. Untuk rangkaian penguat dipersiapkan dengan R1=8,2kΩ, R2=10kΩ,
gunakan nilai komponen R1 = 10 kΩ, R2 = RC R=2,2kΩ, C=0,1µF.
=3,3 kΩ, Re = 82 Ω, RE = 1 kΩ, CC1 = CC2 = CB 2. Gunakan kanal 1 osiloskop dan mode waktu untuk
= 1 µF, dan Q1 = 2N2222, serta catu daya mengamati keluaran integrator pada pembangkit
rangkaian VCC = 12 V. Komponen rangkaian
umpan balik untuk osilator Colpitts ini L = 100 H, sinyal yang telah disusun. Amati dan catat bentuk
C1 = 18 nF, dan C2 = 22 nF. sinyal, amplituda dan frekuensinya. Pada saat yang
2. Amati dan catat amplituda dan frekuensi sinyal sama amati juga sinyal tegangan pada output
ouput osilator tersebut. komparatornya pada kanal 2.
3. Lakukan kembali untuk rangkaian Osilator Clapp 3. Putuskan hubungan antara komparator dan integrator.
seperti pada Gambar 5-6 dengan komponen Hubungkan input komparator dengan generator
rangkaian umpan balik L = 2,5 mH, C1 = 220 nF, sinyal. Berikan sinyal segitiga dengan amplituda
C2 = 330 nF dan C3 = 470 nF. mendekati 15Vpp. Hubungkan input komparator
4. Susunlah rangkaian Osilator Hartley seperti dengan kanal 1 osiloskop dan output komparator
digambarkan pada Gambar 5-7. Untuk rangkaian
dengan kanal 2 osiloskop. Gunakan osiloskop pada
penguat gunakan nilai komponen R1 = 15 kΩ, R2
= 1 kΩ, RE = 22 Ω, CC1 = CC2 = CB = 1 µF, dan mode xy untuk memperoleh kurva karakteristik alih
Q1 = 2N2222, serta catu daya rangkaian VCC = 12 tegangan (VTC) komparator.
V. Komponen rangkaian umpan balik untuk
osilator Hartley ini C = 18 nF, L1 = 33 µH, dan L2 Osilator Cincin
= 82 µH. 1. Susunlah rangkaian osilator cincin dengan 3 (tiga)
5. Amati dan catat amplituda dan frekuensi sinyal inverter CMOS 4007.
ouput osilator tersebut. 2. Bacalah datasheet CMOS 4007, perhatikan dan
6. Gunakan udara terkompresi untuk mendinginkan pelajari tegangan input maksimum, tegangan output
beberapa komponen secara bergiliran transistor,
kapasitor dan inductor rangkaian resonansi. Amati maksimum dan frekuensi output maksimum dari
amplitude dan frekuensi sinyal outputnya. CMOS tersebut.
3. Bacalah pada kanal input BNC osiloskop nilai beban
kapasitif osilokop dan baca juga data sheet untuk
probe osiloskop yang digunakan terkait beban
kapasitifnya.
4. Gunakan salah satu kanal osiloskop untuk mengamati
sinyal output salah satu inverter. Catat frekuensi
sinyal yang dihasilkannya. 14S3112|Praktikum
Elektronika 2 PJJ Version Percobaan 5: Osilator LC
dan Pembangkit Gelombang Non-Sinusoidal 8
5. Secara bersamaan gunakan juga kanal osiloskop
lainnya untuk mengamati sinyal input pada inverter di
atas dan perhatikan frekuensi yang dihasilkan.
6. Dengan hanya mengamati satu sinyal dengan
osiloskop, amati dan catat frekuensi yang dihasilkan
untuk osilator cincin dengan 3, 5 dan 7 buah inverter.
Analisa :
IV. HASIL DAN ANALISIS
Rf yang digunakan adalah 21 kOhm dimana
Rangkaian 5-5 aplitudo tegangan pada rangkaian ialah 22.2 Vpp
atau setara dengan 11,1 Vp. Lalu untuk besar
frekuensinya adalah 4,7 kHz yang akan kita pakai
pada rangkaian 4-4 tentang penguatan open
loopnya. Dapat kita amati bahwa gelombang yang
dihasilkan adalah Sinusoidal
1
F =
2л√R1R2R3

1
F =
2л√(1.8k)(1,8k)(18nF)(18nF)

1
F =
2034.72𝑋10^−7

10^7
F = 2034.72
Frekuensi Pada Rangkaian
F = 4.194 kHz

Am = 3
𝑅𝑓
Am = 1 +
𝑅𝑖

𝑅𝑓
3=1+
𝑅𝑖

Rf = (3-1) x 10kOhm

Rf = 20kOhm
Dengan Type Pk-pk

Dengan Type CycRMS


Rangkaian 5-6

Analisa :

Pada rangkaian ini kita dapat lihat CH1 sebesar dengan Tipe
Pk-Pk sebesar 3,99 V dan CH2 dengan Tipe Pk-Pk sebesar
4V.Pada rangkaian ini kita menggunakan function generator
dimana ini akan kita gunakan sebagai input dari rangkaian
tersebut Rf yang kita pakai adalah 20kOhm sebelum kita
mengrun osiloskop kita atur dulu function geeratornya
dengan frekuensi yng telah kita dapatkan pada angkaian 4-3
Setelah dijalankan rangkaian dimana kita simpulkan tidak
ada perubahan fasa pada CH1 dan CH 2 lalu untuk besar
amplitude sebesar 4Vpp atau sekita 2 Vp. Pada pergeseran
fasa nya ditunjukan grafik XY miring yang dimana
perubahan fasanya akan bernilai 0

Av = 4V/4V
Av = 1
 Penguat nya adalah 1 kali
 Av cut = 0,7 X 1 = 0,7
 Vo cut = 0,2Vppx 31,14 = 6,22Vpp
Analisa
Rangkaian 5-7 Pada gambar 4-5 (A) Rf yang kami coba adalah
60kOhm. Dimana amplitude tegangannya 22,2Vpp
setara dengan 11,1Vp untuk frekuensinya sebesar
1,89kHz yang akan kita pakai frekuensi nya di
rangkaian 4-5 (B) yang kita lihat merupakan
gelombang sinusoidal
Pada gambar 4-5 (B) kita akan memakai function
generator untuk memasukan input pada rangkaian
tersebut dimana setelah kita lihat keluaran pada
osiloskop tidak ada perubahan fasa pada rangkaian
CH1 & CH2 untuk besar dari amplitude nya 4Vpp
atau 2Volt pada penggeseran fasa pada garis XY
tidak ada perubahan fasa.
Rangkaian Segitiga

Jawaban Petanyaan Analisis :

1. Perbandingan bentuk sinyal, amplituda, serta


frekuensi berbagai osilator.

2. Penentu frekuensi dan amplituda pada pembangkit


gelombang nonsinusoidal (segitiga).
3. Perbandingan frekuensi yang dihasilkan pada
pembangkit sinyal yang dirancang dan diukur.
4. Hubungan penambahan beban kapasitif pada osilator
cincin dengan frekuensi osilasinya.
5. Hubungan jumlah inverter dengan frekuensi osilasi
Analisis : osilator cincin.
6. Keterkaitan antara duty cycle dan amplituda pada
Pada rangkaian ini kita lihat bahwa CH1 dengan tipe pk-pk sebesar perancangan gelombang asimetrik.
4V
Sedangkan CH2 dengan tipe pk-pk sebesar 14,9V.
Pada saat Rf 52,2kOhm belum ada terbentuk sinyal output
dan
Masih sangat jauh dari yang ditentukan maka akan dari itu
kita
Membuat lebih besar. Untuk 18Vpp kita
Tidak menemukan Rf yang sesuai jika mencari 25 Vpp yang
Dicari nilai semakin banyak tidak akan berpengaruh pada
output
yang akan dihasilkan.

Av = 14,9V/4V
Av = 3,7
 Penguat nya adalah 3,7 kali
 Av cut = 0,7 X 3,7 = 2,59
 Vo cut = 0,2Vppx 31,14 = 6,22Vpp

Rangkaian Osilator Cincin


SIMPULAN
V.

Adapun kesimpulan yang saya


dapatkan dari percobaan ini yaitu
sebagai berikut:

1. Output pada rangkaian


membentuk gelombang
sinusoidal.
2. Prinsip kerja osilator Jembatan
Wien, yaitu osilator sudah dapat
bekerja saat power pertama kali
dihidupkan dalam bentuk noise.
Sinyal noise tersebut akan
membentuk periode tertentu
berdasarkan filter rangkaian yang
merupakan nilai frekuensi.
3. Rangkian umpan balik positif
digunakan dalam pembangkitan
sinyal sinusoidal. Osilasi akan
terjadi pada frekuensi ketika
kedua kriteria berkhausen
terpenuhi.
4. Pada pergeseran fasa nya
ditunjukan grafik XY miring yang
dimana perubahan fasanya akan
bernilai 0
5. Prinsip kerja osilator
Pengendalian Amplituda, yaitu
osilator ini akan menghasilkan
isyarat keluar saat nilai
resistornya tidak tepat. Dan hal
tersebit mengakibatkan adanya
beda fasa sebesar 180 derajat
antara masukan dan keluaran
VI.REFRENSI
a) Modul 5 Praktikum Elektronika II
b) Sedra and K. Smith,
Microelectronic Circuits
International 7th ed., Oxford
University
c) Mervin T Hutabarat,
Praktikum Elektronika II
Laboratorium Dasar Teknik
Elektro ITB,Bandung, 2015.
d) Adel S. Sedra and Kennet C.
Smith, Microelectronic
Circuits, Oxford University
Press, USA, 2004.
e) Patterson, David, dan John
Hennessy. Computer,
Organization and Design: The
Hardware/Software Interface.
2012. Waltham : Elsevier Inc
VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai