Anda di halaman 1dari 21

Proposal MBKM Membangun Desa

Institut Teknologi DEL

Sistem Monitoring Lahan Pertanian Untuk Peningkatan


Kualitas dan Kuantitas Pembibitan dan Pendapatan Petani
Desa Sibarani Nasampulu

Disusun Oleh :
14S20010 Dionisius Situmorang (Ketua)
14S20005 Daniel Simorangkir
14S20002 Ando Sitinjak
14S20022 Yosua Silitonga
14S20025 Talenta Naibaho

FAKULTAS INFORMATIKA DAN TEKNIK ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI DEL

TAHUN 2023

i
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Kegiatan...............................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II. SOLUSI PERMASALAHAN............................................................................3
BAB III. METODE PELAKSANAN..............................................................................4
3.1 Lokasi dan Partisipasi Anggota...........................................................................4
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................................6
3.3 Tahapan Pelaksanaan...........................................................................................6
3.4 Perancangan Alat Monitoring Pembibitan.........................................................8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...........................................................12
4.1 Anggaran Biaya...................................................................................................12
4.2 Jadwal Kegiatan..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
LAMPIRAN....................................................................................................................17
Lampiran 1. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra....................17
Lampiran 2. Gambaran Iptek yang akan diterapkan............................................18
Lampiran 3. Denah detail lokasi mitra....................................................................19

ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sustainable Development Goals adalah rencana global yang disepakati oleh
pemimpin dunia, termasuk Negara Indonesia. SDG memiliki 17 tujuan dan 169
target yang ingin dicapai pada tahun 2030. Seluruh masyarakat dapat
berkontribusi akan hal ini, petani dapat memiliki peranan penting akan hal ini.
Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di andem pertanian. Dikutip dari
SINDONEWS.COM 29 Agustus 2020, Indonesia menduduki peringkat ketiga
penghasil lumbung pangan terbesar di Asia setelah China dan India. Bertani
merupakan pekerjaan yang mulia, selain menghidupi kebutuhan keluarga petani
mereka juga melengkapi kebutuhan pangan penduduk Indonesia bahkan diekspor
ke penjuru dunia. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulam
II 2017, andem pertanian Indonesia memberikan kontribusi positif untuk
perkenomian Indonesia dilihat dari besaran Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia mencapai Rp 3.366,8 triliun. Apabila dilihat dari sisi produksi,
pertanian merupakan andem kedua paling berpengaruh dalam pertumbuhan
ekonomi Indonesia.

Pada daerah Sibarani Nasampulu mencakup 70% mata pencaharian utamanya


adalah Bertani. Tanaman petani daerah Sibarani Nasampulu sangat beragam,
mulai dari sayur-sayuran, cabai, tomat, bawang, dan buah-buahan. Dengan situasi
Pandemic (Covid-19) ini, petani mengalami kesulitan dalam melanjutkan usaha
taninya. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh petani, mulai harga pestisida
dan pupuk yang naik, bibit tanaman yang mahal dan penyakit bibit tanaman yang
sering terjadi. Sehingga banyak petani yang mengalami kerugian dan patah
semangat. Oleh sebab itu perlu adanya tindakan untuk mengatasi masalah tersebut
dengan penerapan inovasi teknologi kepada petani. S2-Tech (Superior Seedlings
Technology) dapat menjadi solusi dalam masalah pembibitan di Desa Sibarani
Nasampulu, alat ini dapat mengontrol suhu, kelembapan dan ph tanah. Ini akan
membantu petani dalam merawat tanaman yang di bibit untuk menghindari busuk
daun, batang kering dan masih banyak lagi penyakit pembibitan yang dihadapi
petani di Desa Sibarani Nasampulu, Alat ini dapat ditawarkan kepada setiap

1
kelompok tani yang ada di Desa Sibarani Nasampulu dengan harga yang
bersahabat. Petani akan terbantu dengan adanya alat ini, untuk mewujudkan petani
yang berkualitas dan lebih maju.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana cara mengatasi masalah pembibitan yang dialami petani Desa


Sibarani Nasampulu?

2. Bagaimana merancang alat yang dapat mengontrol suhu, kelembapan dan


pH tanah pembibitan untuk membantu petani Desa Sibarani Nasampulu?

1.3 Tujuan Kegiatan


Tujuan yang ingin dicapai antara lain sebagai berikut:

1. Merancang alat yang dapat mengukur suhu, kelembapan, dan pH tanah


dalam pembibitan dan dapat melakukan penyiraman jarak jauh oleh petani

2. Mengetahui suhu, kelembapan dan pH yang baik untuk pembibitan di


Desa Sibarani Nasampulu dengan monitoring melalui website Cayenne.

1.4 Manfaat
1. Manfaat bagi petani antara lain sebagai berikut:
a. Mempermudah petani dalam melakukan pembibitan tanaman di Desa
Sibarani Nasampulu
b. Meningkatkan kualitas pembibitan guna memaksimalkan pendapatan petani.
2. Manfaat bagi pemerintah antara lain sebagai berikut:
a. Pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat akan terbantu dalam
mewujudkan pembangunan pertanian yang lebih maju.
b. Meningkatkan komoditas pertanian Desa Sibarani Nasampulu.

2
BAB II. SOLUSI PERMASALAHAN
Solusi yang ditawarkan pada mitra untuk membantu menyelesaikan
permasalahan yang ada saat ini berupa program penerapan Sistem monitoring
lahan pertanian untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembibitan dengan
menciptakan alat S2-Tech (Superior Seedlings Technology). Maka, kegiatan
pengabdian ini bertujuan untuk membantu memenuhi sumber pembibitan
pertanian di Desa Sibarani Nasampulu denngan menerapkan teknologi modern
dan ramah lingkungan melalui penerapan system kontrol irigasi tetes dan
pemasangan panel surya.
Seperti yang kita ketahui bahwasanya dalam proses pertanian, pembibitan
merupakan hal yang penting. Dimana bibit sangat mudah diserang oleh hama dan
S2-Tech ini dapat membantu proses pembibitan yang dilakukan oleh petani
menjadi lebih baik dengan mengontrol suhu, kelembapan dan ph tanah. Ini akan
membantu petani dalam merawat tanaman yang di bibit untuk menghindari busuk
daun, batang kering dan masih banyak lagi penyakit pembibitan yang dihadapi
petani di Desa Sibarani Nasampulu,. S2-Tech bermanfaat untuk produksi bibit
yang berkualitas tinggi. Dengan meningkatnya kualitas bibit maka akan
menciptakan hasil panen yang lebih tinggi dan konsisten.
Indikator keberhasilan program ini dilihat dari aspek kemanfaatan
teknologi tepat guna yang diberikan dan peningkatan produksi pertanian.
Teknologi “S2-Tech” berenergi listrik tenaga surya diharapkan juga dapat
mengenalkan energi terbaru kepada petani sehingga dapat memberikan wawasan
bahwa petani mampu menghasilkan energi listrik secara mandiri dan lebih ramah
lingkungan (Sanjaya et al. 2019).

3
BAB III. METODE PELAKSANAN

3.1 Lokasi dan Partisipasi Anggota


Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di desa Sibarani
Nasampulu, yaitu salah satu desa di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba,
Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Mitra yang terlibat dalam kegiatan adalah
anggota kelompok Tani Sibarani Nasampulu, dan pemilik lahan pertanian.
Data diri kami sebagai pemohon kerja praktik adalah sebagai berikut:
1. Nama : Ando Samuel Sitinjak
NIM : 14S20002
Jurusan : Teknik Elektro
Universitas : Institut Teknologi Del
Tempat, tanggal lahir : Sibaragas, 01 Maret 2003
Alamat Kampus : Jl.Sisingamangaraja, Sitoluama, Laguboti,
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara,
Indonesia 2238
Telp. (0632) 331234
Email : andosamuel445@gmail.com
Telepon : 0812-7012-5748

2. Nama : Daniel Tri Utama Simorangkir


NIM : 14S20008
Jurusan : Teknik Elektro
Universitas : Institut Teknologi Del
Tempat, tanggal lahir : Sei muka, 26 Desember 2001
Alamat Kampus : Jl.Sisingamangaraja, Sitoluama, Laguboti,
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara,
Indonesia 2238
Telp. (0632) 331234
Email : daniel227159@gmail.com
Telepon : 0812-6431-6343

3. Nama : Dionisius Pitua Situmorang


NIM : 14S20010

4
Jurusan : Teknik Elektro
Universitas : Institut Teknologi Del
Tempat, tanggal lahir : Balige, 22 Desember 2001
Alamat Kampus : Jl.Sisingamangaraja, Sitoluama, Laguboti,
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara,
Indonesia 2238
Telp. (0632) 331234
Email : dionisiussitumorang3@gmail.com
Telepon : 0822-7642-3127

4. Nama : Talenta Naibaho


NIM : 14S20025
Jurusan : Teknik Elektro
Universitas : Institut Teknologi Del
Tempat, tanggal lahir : Tanotur, 08 Januari 2002
Alamat Kampus : Jl.Sisingamangaraja, Sitoluama, Laguboti,
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara,
Indonesia 2238
Telp. (0632) 331234
Email : talentanaibaho07@gmail.com
Telepon : 0822-8628-5691

5. Nama : Yosua Estefan Silitonga


NIM : 14S20022
Jurusan : Teknik Elektro
Universitas : Institut Teknologi Del
Tempat, tanggal lahir : Kisaran , 12 september 2002
Alamat Kampus : Jl.Sisingamangaraja, Sitoluama, Laguboti,
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara,
Indonesia 2238
Telp. (0632) 331234
Email : Yosuaasiltonga@gmail.com
Telepon : 0811-6066-693

5
3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam proses pembangunan sistem dan desain dalam
kebutuhan alat monitoring adalah sebagai berikut:
No Nama Komponen
1 1 Set Pompa Dc Original taffware 70-80Psi 3.5 L/m
2 Jaring paragon 7 x 6
3 Servo DF05BB (5 Kg)
4 LILYGO®TTGO LORA32 V2.0 433Mhz
5 Soil Moisture Hygrometer(sensor kelembapan)
6 Sensor pH Tanah
7 DS180B20 (sensor suhu)
8 Panel Surya 50mW
9 TP4056
10 Baterai litium 18650
11 Baterai Holder 18650
12 Relay
13 SCC 12V 10A
14 Sensor tegangan
15 RTC DS3231
16 Kabel, Konektor, dan selang 1 set
17 Arduino Uno R3 16U2 ATmega328P Dip
18 Node mcu

3.3 Tahapan Pelaksanaan


Langkah kerja standar yang akan dilakukan dibagi menjadi beberapa langkah
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan meliputi:
a) Berdiskusi dengan mitra
b) mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan sistem pembibitan dan
penerapan monitoring dan kontrol pembibitan tanaman.

2. Analisis
Pada fase ini dilakukan analisis sistem informasi dan metode manajemen
yang sesuai dengan kondisi saat ini, dimana masih banyak petani yang belum
melakukannya memahami cara membibit tanaman yang baik.
3. Desain

6
Pada tahap ini direncanakan sistem pembibitan tanaman di desa Sibarani
Nasampulu, yang memberikan informasi untuk meningkatkan budidaya
pembibitan.
4. Implementasi
Pada fase ini, implementasi berlangsung berdasarkan hasil fase dari
desain, analisis hingga desain untuk menjadi produk nyata. Hasil dari langkah
ini adalah sistem pembibitan tanaman yang memberikan informasi unggul
tentang budidaya pembibitan.
5. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian untuk menguji sistem yang telah ada
berdasarkan analisa dan perencanaan. Apakah mungkin atau mungkin tidak
berfungsi dengan baik.
6. Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan penilaian untuk meningkatkan kualitas sistem
yang dibangun.
7. Perbaikan Sistem
Setelah melewati tahap penilaian, tahap selanjutnya dimulai Perbaikan
sistem untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Siklus tahapan pelaksanaan:

Gambar 1. Siklus pelaksanaan

7
Kegiatan penerapan sistem kontrol irigasi tintes otomatis bertenaga surya pada
petani jagung di desa Sibarani Nasampulu dimulai dengan inventariast data di
lapangan terkait permasalahan yang dihadapi oleh petani melalui metode
penggalian data studi bapangan dan wawancara dengan mitra, selanjutnya tim
melakukan analisis dan desain teknologi guna memberikan solusi yang dihadapi
oleh mitra, desain teknologi dilanjutkan dengan perancangan alat di laboratorium
Program Studi Teknik elektro, Fakultas Informatika dan Teknik Elektro, Institut
Teknologi Del. Setelah perancangan selesai lalu dilakukan uji kelayakan pakai,
kemudian dilakukan perakitan dan penerapan pada lokasi ladang pembibitan milik
mitra, kegiatan selanjutnya dilakukan pelatihan penggunakan alat terhadap mitra
sebagai pengguna teknologi. Evaluasi dan pendampingan dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar pemanfaatan teknologi yang diterapkan (Yasar et al.
2017)
Keberhasilan program dinilai dari seberapa besar pemanfaatan seknologi untuk
Keberlangsungan budi daya pertanian di desa Sibarani Nasampulu khususnya
pada pertanian dalam upaya memenuhi kebutuhan. Keberhasilan program juga
dilihat dari seberapa efisien alat dapat menghasilkan bibit yang unggul sesuai
kebutuhan petani.

3.4 Perancangan Alat Monitoring Pembibitan


Setelah melakukan penelitian dan analisis akan permasalahan yang dihadapi oleh
petani, dan untuk mengatasi permasalahan dari petani Desa Sibarani Nasampulu
tersebut diperlukan rancangan 3D dari inovasi yang ditawarkan untuk
memberikan gambaran yang sebenarnya dari alat ini. Perancangan 3D ini menjadi
Langkah awal dalam pembuatan alat ini. Pada tampilan 3D nya, sesuai dengan
alat dan bahan yang digunakan dalam pembibitan ini, alat akan memonitoring
suhu dalam tenda pembibitan, pH, dan kelembapan tanah. Petani dapat mengakses
langsung terkait infomasi dari hasil monitoring alat ini melalui website Cayenne
yang telah diterapkan sebelumnya pada alat ini. Untuk perancangan 3D
kesulurahan dari alat monitoring pembibitan taanaman ini dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut.

8
Gambar 2. Rancangan 3D “S2-Tech”

Setelah petani mengetahui bagaimana keadaan suhu dan kelembapan


ruang pembibitan, petani dapat melakukan penyiraman dari selang yang terdapat
di bagian atas tenda dan membuka setengah tutup tenda pembibitan, supaya udara
masuk ke dalam ruang pembibitan. Dengan membuka setengah dari tutup tenda,
akan mempercepat pengeringan daun bibit tanamann yang telah di siram untuk
menghindari busuk daun pada tanaman. Untuk gambar 3D saat tenda dibuka,
terdapat pada gambar sebagai berikut.

Gambar 3. Rancangan 3D “S2-Tech” saat tenda di buka

Perhitungan untuk menentukan pembelian tenda:


Panjang : 2 meter
Lebar : 1,5 meter
Tinggi : 1,5 meter

9
Dimana pada alat perancangan S2-Tech bias kita misalkan setengah tabung.
Bagian yang
digunakan
L=d=
1,5 m

Pada sisi kanandan kiri terdapat setengah lingkaran, maka 2 x ½ lingkaran = 1


lingkaran. Pada bagian sisi atas merupakan ½ selimut tabung.
Luas lingkaran = ¼ π d2 = ¼ (3,14)(1,5)2 = 1,76 ≈ 2 m
Luas ½ selimut tabung = ½ π d t = ½ (3,14) (1,5)2 = 3,54 m
Setelah melakukan perhitungan, kami memilih pembelian Jaring paragon 7 x 6.
Perkiraan daya Output pada alat yang akan di buat:
Daya output (beban) Konsumsi daya
- Pompa 60 watt
- RTC dan Micro sd 0,008 watt
- Sensor suhu 19 watt
- Sensor kelembapan 20 watt
- Sensor Ph 190 watt
- Servo 6 buah 3 watt x 6 = 18 watt
- Lora 19 watt
Total 326,008 watt

Perkiraan daya input dan kebutuhan:


Daya input keterangan
Kapasitas max solar cell 1 hari 135 watt
Baterai lithium 12V 540 watt
Lama daya tahan baterai tanpa suplai dari solar cell 2 jam
Kebutuhan panel surya(solar cell) 2 buah
Kebutuhan baterai 7 buah

Adapun isi dari box komponen alat monitoring adalah sebagai berikut:
1. SCC 12V 10A (ini merupakan solar charge)
2. Relay
3. Sensor-sensor
4. RTC DS321 (sebagai waktu untuk mencharge)
5. Mikrokontroler (TTGO LoRa32)
6. Baterai Lithium 12V (5 AH)
7. Kabel USB

10
Gambar 4. Isi dari box

11
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Dalam pelaksanaan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan
dan pembuatan produk ini keseluruhan adalah Rp. 10.789.000 dengan rincian
dapat dilihat pada table berikut:
1. Peralatan penunjang
Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Total
Pemakaian
(Rp)
Pompa Dc Original Untuk memopa 1 475.000 475.000
taffware 70-80Psi air dan
3.5 L/m melakukan
penyiraman
pada bibit
Servo DF05BB (5 Untuk pembuka 6 150.000 900.000
Kg) dan penutup
tenda secara
otomatis
LILYGO®TTGO Untuk 1 850.000 850.000
LORA32 V2.0 Komunikasi
433Mhz jarak jauh
Panel Surya 100 Sebagai Sumber 2 900.000 1.800.000
Wp energi yang
terbarukan
RTC DS3231 Untuk 1 40.000 40.000
menghitung
waktu
Sensor pH Untuk megukur 280.000 280.000
kelembapan
tanah
Node mcu membuat 1 40.000 40.000
prototype
produk IoT atau
bisa dengan
memakai sketch
dengan adruino
IDE
Sub Total 4.385.000

12
2. Bahan Habis Pakai
Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Keterangan
Pemakaian
(Rp)
Jaring paranet 1 Sebagai 2 530.000 1.060.000
Roll pelindung
tanaman dari
cuaca dan
hama.
Sebagai 10 39.000 390.000
Baterai Lithium sumber
18650 peyimpan
energi
Selang Sebagai alat 670.000 670.000
penyalur air
Ssc 12 v Untuk 150.000 150.000
penghubung
komponen
Paku, Tali segel, Sebagai alat 70.000 70.000
kawat bantu
Holder baterai Tempat baterai 50.000 50.000
Sub Total 2.390.000

3. Transportasi
Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Keterangan
Perjalanan
(Rp)
Dari kampus 6 50.000 300.000
Transportasi ke
ke lokasi
tempat desa
desa
Transportasi Dari desa ke 3 100.000 300.000
pembelian alat Medan
Sub Total 600.000

13
4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Perjalanan Satuan (Rp)
Pembuatan 1 400.000 400.000
Jasa tukang las
tempat LoRa
Untuk 2 12.000 24.000
Materai 10.000 pengesahan
laporan
Pembuatan 1 100.000 100.000
Proposal dan
Kertas dan print
laporan
kegiatan
Biaya tidak 500.000 500.000
terduga
Sub Total 1.024.000
TOTAL KESELURUHAN 10.789.000

14
4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Person
Tugas Minggu Minggu Minggu Penanggung
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Jawab
Studi literatur Ando Sitinjak
dan pengamatan
masalah
Perumusan ide Daniel
sebagai solusi Simorangir
dari
permasalahan
Analisis dan Yosua
penurunan Silitonga
spesifikasi
Identifikasi blok Talenta
subsistem dan Naibaho
keterhubungan
antar subsistem
Penentuan Semua
batasan yang Anggota
harus dicapai
Perancangan Dionisius
desain perangkat Situmorang
keras dari
produk
Perancangan Semua anggota
perangkat
berdasarkan
desain dan
spesifikasi
Perancangan Semua anggota
kode program
untuk sensor

15
DAFTAR PUSTAKA

[1] Arifin, Z., Al-Hikmah, S., Agung, B., & Kanan, W. (2020). Metodologi
Penelitian Pendidikan Education Research Methodology.
[2] Debele, G. M., & Qian, X. (2020). Automatic Room Temperature
Control System Using Arduino UNO R3 and DHT11 Sensor. 2020 17th
International Computer Conference on Wavelet Active Media
Technology and Information Processing, ICCWAMTIP 2020, 428–432.
[3] Lutfiyana, Hudallah, N., & Suryanto, A. (2017). Rancang Bangun Alat
Ukur Suhu Tanah, Kelembaban Tanah, dan Resistansi. Teknik Elektro,
9(2)
[4] Nurwardani, P. (2008). Teknik Pembibitan Tanammaan Dan Produksi
Benih.
[5] Samsugi, S., Mardiyansyah, Z., & Nurkholis, A. (2020). Sistem
Pengontrol Irigasi Otomatis Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno.
In JTST (Vol. 01, Issue 01).
[6] Yakin, G., Made, I., Wibawa, S., & Putra, I. K. (2021). Rancang Bangun
Alat Pengukur pH Tanah Menggunakan Sensor pH Meter Modul V1.1
SEN0161 Berbasis Arduino Uno Design of Soil pH Measuring
Instruments Using pH Meter Sensor Module V1.1 SEN0161 Based on
Arduino Uno. In Accreditation Starting on (Vol. 22, Issue 2)

16
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra

17
Lampiran 2. Gambaran Iptek yang akan diterapkan

Rancangan 3D “S2-Tech”

Rancangan 3D “S2-Tech” saat tenda di buka

18
Lampiran 3. Denah detail lokasi mitra

19

Anda mungkin juga menyukai