Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


ALTABATIS: Alat Tanam Biji Jagung Semi Otomatis dengan Metode
Mechanics Centrifugal Pressure Guna Meningkatkan Produktivitas
Pertanian di Desa Blengorwetan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen

BIDANG KEGIATAN
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan Oleh:
Didi Muno Irawan; Ketua; 1610502063; 201
Muhammad Aflakhul Adib; Anggota 1; 1610502042; 2016
Ririh Rubus Setyaningrum; Anggota 2; 1510301019; 2015
Agus Musafa; Anggota 3; 1610502032; 2016
Diky Ilham Ivandiyanto; Anggota 4; 1610502033; 2016

UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2018

i
PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKM-T

1. Judul Kegiatan : ALTABATIS : Alat Tanam Biji Jagung


Semi Otomatis dengan Metode
Mechanics Centrifugal Pressure Guna
Meningkatkan Produktivitas Pertanian di
Desa Blengorwetan, Kecamatan Ambal,
Kabupaten Kebumen
2. Bidang Kegaitan : PKM-T
3. Ketua
a. Nama Lengkap : Didi Muno Irawan
b. NIM : 1610502063
c. Jurusan : Teknik Mesin S1
d. Universitas/Institut : Universitas Tidar
e. Alamat Rumah dan : Ngembik Lor , Kramat Utara dan
No Telp/HP 0821-3501-8785
f. Email : didimunoirawan@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ : 4 orang
Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Xander Salahudin, S.T., M.Eng.
b. NIDN : 0622018501
c. Alamat Rumah : Perumda Cacaba/Magelang
dan No Telp./HP (+6285643885767)
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp 8.000.000,-
b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Magelang, 17-Agustus-2018
Wakil Dekan Bidang Akademik Ketua Pelaksana Kegiatan,
dan Kemahasiswaan

(Trisma Jaya Saputra, S.T., M.T.) (Didi Muno Irawan)


NIP.197109102001045C102 NIM.1610502063

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,


dan Alumni,

(Dr. Bambang Kuncoro, M.Si.) (Xander Salahudin, S.T.,M.Eng.)


NIP.195610041986011001 NIDN.0622018501

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan Program......................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
2.1 Kajian Teori dari Masalah.............................................................................. 3
2.2 Mekanisme Kerja............................................................................................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN.....................................................................5
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA......................6
4.1 Hasil yang Dicapai.....................................................................................6
4.2 Manfaat Bagi Mitra................................................................................. 10
BAB 5. PENUTUP................................................................................................ 10
5.1 Kesimpulan...................................................................................................10
5.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................................11

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi ini bermitra dengan
kelompok tani Dwi Jaya Manggar Sari Desa Blengorwetan, Kecamatan
Ambal, Kabupaten Kebumen. Blengorwetan adalah sebuah desa pelosok di
Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Menurut
data Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) Kecamatan
Ambal, Desa Blengorwetan memiliki luas wilayah sebesar 211.195 Ha, yang
terdiri dari 57.975 Ha lahan sawah tadah hujan, 4.845 Ha lahan tegalan,
76.660 Ha lahan kering, dan 71.815 Ha perumahan dan pemukiman. Desa
Blengorwetan memiliki iklim rata-rata bersuhu 26-31ºC, curah hujan 54,86
mm/th dengan jumlah hari hujan sebanyak 138 hari. Penduduk desa tersebut
80% bermata pencaharian sebagai petani.
Petani Blengorwetan mengenal dua musim tanam dalam setahun. Ketua
Gabungan Kelompok Tani Dwijaya Manggar Sari Desa Blengorwetan Bapak
Suradi menyatakan “Kami dalam setahun memiliki dua musim tanam, saat
musim hujan kami menanam padi, sedangkan saat musim kemarau menanam
jagung”. Tercatat dalam data Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah
(SIPD) Kecamatan Ambal, Desa Blengorwetan tahun 2015 memiliki produksi
jagung mencapai 20 ton dengan luas lahan tanam 32.542 Ha. Bapak Suradi
selaku Ketua Kelompok Tani menyampaikan bahwa “Kami biasa menanam
jagung saat musim kemarau, dan hal tersebut sudah dilakukan dalam 10 tahun
terakhir. Jagung menjadi pilihan karena kondisi tanah sangat cocok untuk
ditanami jagung setelah musim panen padi selesai”.
Saat musim kemarau, kondisi tanah liat yang keras menjadi
permasalahan petani dalam proses penanaman biji. Proses penanaman biji
harus dilakukan dengan membuat alur dan lubang untuk meletakkan biji
jagung. Alat tanam yang sudah ada masih terbatas dalam penggunaannya,
karena hanya bisa digunakan di ladang yang sudah diolah dan tidak bisa
digunakan pada tanah liat/tanah lengket. Untuk menanam biji jagung pada
tanah liat yang kering, petani harus menggunakan sebatang kayu yang dibuat
runcing ujungnya untuk membuat lubang, dan abu untuk menutup biji yang
diletakkan di dalam lubang. Bapak Suratmin selaku petani setempat
menceritakan bahwa biasanya selesai panen padi para petani langsung
mencangkul tanah dengan membuat alur memanjang, setelah itu baru
membuat lubang menggunakan sebatang kayu runcing, kemudian dimasukan
biji dan ditutup dengan abu. “Kami cukup kesulitan dan lelah dalam proses
penanaman, karena membutuhkan tenaga yang ekstra saat membuat lubang,
sehingga tidak jarang tangan menjadi lecet, kemudian kami harus bungkuk-
bungkuk untuk meletakan biji dan abu tepat di lubang, sehingga badan sering

1
pegal-pegal saat malam hari, ditambah umur saya sudah tua” kata Bapak
Suratmin menambahkan.

Gambar 1. Diskusi dengan mitra, kondisi rumah mitra, dan proses


penanaman biji

Proses penanaman yang masih manual menggunakan kayu runcing


tentu menguras tenaga, dan jika menggunakan pekerja dalam menanam biji
jagung akan memberatkan petani karena harus membayar pekerja Rp
50.000,00 per hari, padahal rata-rata petani Blengorwetan taraf
perekonomiannya menengah kebawah. Dengan luas tanah 1 Ha
membutuhkan waktu penggarapan 18 hari dengan 1 pekerja (Rp 50.000,00 x
18), maka total biaya pekerja Rp 900.000,00, dan belum termasuk biaya
benih, makan, pengairan, dan pupuk. Hal ini diperkuat dengan pernyataan
ketua kelompok tani, Bapak Suradi.
Permasalahan yang dihadapi petani jagung di Blengorwetan sangat
kompleks. Tenaga, biaya, dan waktu seharusnya bisa ditekan sehingga dapat
mengurangi beban petani. Ditambah lagi dengan keterbatasaan ekonomi
sehingga mereka hanya bisa menggunakan alat konvensional.
Berdasarkan permasalahan yang dihadpi oleh mitra maka perlu
diciptakan sebuah inovasi baru yaitu ALTABATIS: Alat Tanam Biji Jagung
Semi Otomatis dengan Metode Mechanics Centrifugal Pressure. Alat ini
dapat dioperasikan secara praktis dengan didorong tanpa menggunakan
mesin. Sehingga alat ini memiliki beberapa keunggulan yaitu sederhana,
terjangkau, mudah dioperasikan, dan ramah lingkungan. Diharapkan dengan
inovasi baru tersebut petani dapat menekan biaya dan tenaga yang harus
mereka keluarkan, sehingga keuntungan yang didapatkan lebih besar serta
dapat membantu perekonomian para petani, terutama petani yang
perekonomiannya menengah kebawah.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam PKM-T adalah:
1) Bagaimana mekanisme kerjaALTABATIS?
2) Apa keunggulan dari ALTABATIS?
3) Bagaimana cara penggunaan dan perawatan ALTABATIS agar bertahan
lebih lama?

2
1.3 Tujuan Program
Tujuan PKM-T adalah:
1. Menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Para Petani di Desa
Blengorwetan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen.
2. Mempermudah petani dalam proses penanaman biji jagung sehingga dapat
menanam dalam waktu yang singkat.
3. Meningkatkan kesejahteraan petani, karena tidak lagi mengeluarkan modal
yang besar dalam proses menanam sehingga dapat menekan biaya dan
tenaga yang dikeluarkan petani.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori dari Masalah


Desa Blengorwetan secara geografis terletak pada 7º42’83” - 7º48’96”
Lintang Selatan dan 109º41’09” - 109º46’36” Bujur Timur. Desa tersebut
berada dibagian selatan dari Kabupaten Kebumen (Rifayani, 2017). Menurut
data Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) Kecamatan
Ambal, Desa Blengorwetan memiliki luas wilayah sebesar 211.195 Ha, yang
terdiri dari 57.975 Ha lahan sawah tadah hujan, 4.845 Ha lahan tegalan,
76.660 Ha lahan kering, dan 71.815 Ha perumahan dan pemukiman. Desa
Blengorwetan memiliki iklim rata-rata bersuhu 26-31ºC, curah hujan 54,86
mm/th dengan jumlah hari hujan sebanyak 138 hari. Rata-rata curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Desember dan terendah terjadi pada bulan Juli
sampai Oktober yaitu nol mm karena pada bulan tersebut tidak terjadi hujan.
Secara umum Desa Blengorwetan merupakan daerah dataran rendah dengan
rata-rata ketinggian tempat 15,7 mdpl. Penduduk desa tersebut 80% bermata
pencaharian sebagai petani (SIPD, 2016).

(Anonim, 2012) (Erni, 2012)


Gambar 2. Peta topografi Kabupaten Kebumen

Menurut ketua Gabungan Kelompok Tani Dwijaya Manggar Sari Desa


Blengorwetan Bapak Suradi menyatakan “Kami dalam setahun memiliki dua
musim tanam, saat musim hujan kami menanam padi, sedangkan saat musim

3
kemarau menanam jagung”. Tercatat dalam data Pengembangan Sistem
Informasi Profil Daerah (SIPD) Kecamatan Ambal, Desa Blengorwetan pada
tahun 2015 produktivitas petani jagung mencapai 20 ton dengan luas tanam
dan panen 32.542 Ha.
Proses penanaman biji jagung di Desa Blengorwetan dilakukan dengan
cara manual (menggunakan kayu runcing). Proses penanaman yang masih
manual ini tentu menguras tenaga, dan keuangan petani. Pada lahan yang luas
tanahnya 1 Ha membutuhkan waktu penggarapan 18 hari dengan 1 orang
pekerja (Rp 50.000,00 x 18) maka total biaya pekerja Rp 900.000,00 belum
termasuk biaya benih, makan, pengairan, pupuk, dan transportasi. Tentu hal
tersebut sangat membebani petani, apalagi jika harga jual biji jagung turun
per kilonya hanya Rp 1.500,00 sampai Rp 2.000,00.
Alat tanam yang sudah ada hanya dapat dioperasikan pada tanah yang
sudah diolah dengan baik, dan tidak bisa digunakan untuk tanah TOT, tanah
liat, dan tanah berlumpur (Santoso, 2017). Penanaman secara tradisional
dengan lahan seluas 1 Ha membutuhkan waktu penggarapan 18 hari dengan 1
pekerja Rp 50.000,00 x 18) maka total biaya yang diperlukan adalah Rp
900.000,00.
Sedangkan ALTABATIS memiliki 8 mulut tanam yang dapat
diaplikasikan ditanah TOT, tanah liat, tanah berlumpur, dan tanah berair
apalagi tanah yang sudah diolah. ALTABATIS memiliki kelebihan dan mampu
menjawab permasalahan petani Desa Blengorwetan. ALTABATIS dapat
dengan mudah dan cepat dalam melakukan proses penanaman sehingga dapat
menekan tanaga dan biaya produktivitas.Jika menggunakan alat yang kami
kembangkan, 1 Ha lahan bisa digarap dalam waktu 4 hari (Rp 50.000,00 x 4)
maka total biaya yang diperlukan hanya sebesar Rp 200.000,00 sehingga
secara umum alat ini mampu menekan kebutuhan biaya dan tenaga tanam.

2.2 Mekanisme Kerja


Mekanisme keja alat ini cukup sederhana, cukup dengan didorong. Alat
ini memanfaatkan gaya sentrifugal saat roda berputar dan gaya berat untuk
menghasilkan daya tekan ke tanah. Ketika alat ini didorong, maka tonjolan
(mulut tanam) akan menancap dan menekan tanah sehingga menghasilkan
lubang. Bersamaan proses tersebut knock yang ada di samping bodi akan
mengungkit tuas gate sehingga gate (pintu) penampung biji akan terbuka, dan
diikuti terbukanya pintu gate abu, maka biji akan turun terlebih dahulu diikuti
dalam abu yang menutup biji pada lubang. Penggunaan alat ini akan
membantu tiga proses dalam penanaman biji jagung, yaitu membuat lubang,
memasukan biji dan menutup biji dengan abu (tiga fungsi alat dalam satu
proses).

4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Implementasi Solusi Bersama Mitra

Metode yang kami gunakan untuk mencapai tujuan dari program ini
terdapat 5 tahap, yaitu survei dan studi literatur, perancangan dan pembuatan
alat, pengujian alat, evaluasi alat, dan penyusunan laporan akhir. Berikut
tahapan metode yang kami laksanakan:
a. Survei dan studi literatur
Pada tahap ini telah didapatkan data dari kondisi mitra berupa
kondisi sawah tadah hujan yang kering ketika kemarau, jumlah benih
jagung tiap lubang yang ditanam 1 sampai 2, biaya tanam benih jagung Rp
900.000,- per hektar, data diambil secara langsung pada bulan Oktober
2017 yang bersumber dari ketua kelompok tani Dwijaya Manggar Sari.
b. Perancangan dan pembuatan alat
Pada tahap ini kami menginovasi mesin ALTABATIS: Alat Tanam
Biji Jagung Semi Otomatis dengan Metode Mechanics Centrifugal
Pressure. Altabatis memanfaatkan tenaga dari gaya sentrifugal untuk
memberi tenaga tekan saat membuat lubang. Alat ini dikerjakan di Lab
Teknik Mesin, Universitas Tidar dan CV Genius. Bahan yang digunakan
untuk membuat ALTABATIS yaitu pipa besi diameter 50 mm, kaca
akrilik, mur baut (diameter 12 mm, 8 mm, 10 mm, 14 mm), roda gerobak
berdiameter 355,6 mm (14 inch), plat aluminium 200 mm x 100 mm, cres
kerucut berdiameter 40 mm dengan tinggi 80 mm.
c. Pengujian alat
Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali percobaan, uji coba yang
pertama dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Tidar pada
tanggal 06 Juli 2018, uji coba kedua tanggal 07 Juli 2018 dan uji coba
ketiga di ladang pertanian Desa Blengorwetan, Kecamatan Ambal,
Kabupaten Kebumen pada tanggal 09 Juli 2018.
d. Evaluasi alat
Pada percobaan pertama evaluasi dilakukan terhadap ukuran katup
reservoir yang berukuran 15 mm x 20 ml dirubah menjadi 15 mm x 15
mm agar benih jagung yang keluar maksimal 2 dan penyesuaian saluran
reservoir. Percobaan kedua, dilakukan perubahan katup yang semula
persegi dengan ukuran 15 mm x 15 mm menjadi katup berbentuk bulat
dengan diameter 15 mm. Evaluasi selanjutnya adalah merubah katup yang
semula berbahan akrilik menjadi katup dengan bahan alumunium.
e. Penyerahan alat ke mitra
Altabatis ini telah diserahkan kepada mitra yaitu kelompok tani
Dwijaya Manggar Sari pada tanggal 1 Agustus 2018.

5
Metode Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi ini
dapat dilihat pada diagram alir berikut.

Gambar 3. Diagram alir metode pelaksanaan kegiatan

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

4.1 Hasil yang Dicapai


a. Mekanisme Kerja ALTABATIS
ALTABATIS: Alat Tanam Biji Jagung Semi Otomatis dengan Metode
Mechanics Centrifugal Pressure. Altabatis dapat diaplikasikan ditanah TOT,
tanah liat, tanah berlumpur, dan tanah berair, dan tanah yang sudah diolah.
Alat ini dapat dengan mudah dan cepat dalam melakukan proses penanaman
sehingga dapat menekan tanaga dan biaya produktivitas.

Gambar 4. ALTABATIS

ALTABATIS ini telah diusulkan hak cipta secara online melalui laman
http://e-hakcipta.dgip.go.id/ kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual Kemenkumham RI. Bukti pengusulan dapat disaksikan pada
lampiran 6.
1) Prinsip Kerja
Alat ini memanfaatkan gaya sentrifugal saat roda berputar dan gaya
berat untuk menghasilkan daya tekan ke tanah. Ketika alat ini didorong,

6
maka tonjolan (mulut tanam) akan menancap dan menekan tanah sehingga
menghasilkan lubang. Bersamaan proses tersebut knock yang ada di
samping bodi akan mengungkit tuas gate sehingga gate (pintu) penampung
biji akan terbuka, dan diikuti terbukanya pintu gate abu, maka biji akan
turun terlebih dahulu diikuti dalam abu yang menutup biji pada lubang.
Penggunaan alat ini akan membantu tiga proses dalam penanaman biji
jagung, yaitu membuat lubang, memasukan biji dan menutup biji dengan
abu (tiga fungsi alat dalam satu proses). Kajian tentang prinsip kerja
ALTABATIS telah dituangkan pada artikel yang berjudul Kajian
Mekanisme Kerja Alat Penanam Benih Jagung dengan status accepted
pada Journal of Mechanichal Engineering Universitas Tidar edisi bulan
September 2018. Bukti artikel dapat disaksikan pada lampiran 4.

2) Komponen dan Fungsinya

Gambar 5. Komponen ALTABATIS


1. Hand Grip : sebagai tumpuan tangan agar tidak licin

2. Rangka atau Bodi : sebagai tempat dudukan komponen


3. Knock : untuk menggerakan tuas gate
4. Tuas gate : untuk membuka gate bak penampung
5. Penyapu : untuk meratakan abu
6. Bearing : sebagai bantalan dari roda
7. Poros (shaft) : sebagai tumpuan bearing dan bodi
8. Mulut tanam : untuk membuat lubang
9. Face (muka) : sebagai bidang sentuh bodi dengan tanah
10. Bak Penampung : sebagai penampung benih dan abu
11. Bodi Mika Transparan : untuk monitoring volume biji dan abu

Pelaksaaan PKM-T yang meliputi pembuatan, perakitan, dan


pengujian dipublikasikan melalui instagram (altabatis_pkm_t), seminar
online di whatsapp, media cetak di Suara Merdeka dan Magelang
Ekspress, yang terlampir pada lampiran 5.

7
b. Keunggulan ALTABATIS
ALTABATIS: Alat Tanam Biji Jagung Semi Otomatis dengan Metode
Mechanics Centrifugal Pressure, merupakan gagasan yang dapat menjawab
persoalan tersebut. Alat ini mempunyai beberapa keunggulan diantaranya:
1) Dimensi kecil dan beroda sehingga efisien dan mudah dipindahkan.
2) Three In One (tiga fungsi dalam satu alat) yaitu pembuatan lubang,
mengisi biji, dan menutup dalam satu proses.
3) Merupakan alat yang sederhana sehingga mudah dalam perbaikan,
perawatan dan pengantian spare part.
4) Biaya produksi alat cukup terjangkau, sehingga tidak memberatkan petani.
5) Merupakan alat yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi
yang dapat merusak ekosistem alam.
6) Dapat dioperasikan di tanah liat/belet, sesuai dengan kebutuhan mitra.

Spesifikasi kerja dari ALTABATIS yaitu:


Panjang sawah rata-rata 14 m (1400 cm), lebar sawah rata-rata 4 m (400 cm).
Jika jarak antar kolom 40cm dan jarak antar lubang dalam satu kolom 18 cm,
maka :
2
- Luas lahan 1 petak rata-rata = 14 x 4 = 56 m
2
- Jumlah kolom dalam satu petak lahan dengan luas rata rata 56 m adalah
400 cm : 40 cm = 10 kolom
- Jumlah lubang tiap kolom = 1200 : 18 = 66,65 = 66 lubang/kolom
- Waktu pengerjaan satu kolom (14m) = 76,16 detik
2)
- Waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk satu petak sawah (56 m
yaitu 76,16 x 10 = 761,6 detik
- Sampel lahan mitra 1 Ha (714,29 ubin), maka pengerjaannya adalah
2
1 Ha = 10.000 m
2
1 petak = 56 m
10000 : 56 = 178,57 petak
waktu yang diperlukan untuk 1 Ha lahan adalah
178,57 x 761,6 = 135998,912 detik = 2266,648 menit = 37,78 jam
- Asumsi jam kerja sehari = 8 jam maka untuk mengerjakan 1 Ha lahan
yaitu (37,78 : 8) = 4 hari

Maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan lahan seluas 1 Ha


dengan menggunakan ALTABATIS adalah 4 hari.

c. Cara Penggunaan dan perawatan ALTABATIS


Penggunaan alat ini secara keseluruhan tidak menggunakan bahan
bakar ataupun energi listrik. Akan tetapi hanya memerlukan energi dari petani
yang dikeluarkan untuk mendorong ALTABATIS. Dalam pengoprasian alat
biji jagung dan abu sekam padi dimasukkan kedalam penampung atau
8
reservoir. Selanjutnya saat biji jagung dan abu sekam padi sudah diisikan
petani hanya perlu mendorong agar roda berputar sehingga mulut tanam yang
ada di roda akan membuat lubang tanam. Ketika roda berputar akan secara
otomatis biji jagung turun dan jatuh ke lubang tanam diikuti turunnya abu
sekam padi yang akan menutup lubang tanam. Penggunaan ALTABATIS
ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Gambar 6. Membuat lubang Gambar 7. Mengisi lubang dengan biji dan abu

Untuk menjaga performa kerja dari ALTABATIS maka perlu adanya


perawatan alat meliputi :
1. Pengecekan katup
Pengecekan katup diperlukan untuk menjaga agar alat sesuai ketika
menurunkan biji agar tetap jatuh sempurna di lubang dan mengantisipasi
bengkoknya katup. Pengecekan katup baik dilakukan sebelum memulai
penggunaan alat.
2. Pelumasan
Pelumasan dilakukan pada bagian bagian yang berfungsi sebagai
poros, meliputi bagian poros roda, poros katup, dan poros tuas katup.
Pelumasan berguna untuk menjaga performa poros sehingga dapat
bergerak dengan lancar. Memberi pelumas pada bagian bagian tersebut
baik dilakukan setiap 2 minggu sekali.
3. Pembersihan
Pembersihan alat merupakan tindakan perawatan yang harus
dilakukan setiap selesai digunakan. Pembersihan disarankan tidak
menggunakan sabun, lebih diutamakan menggunakan air yang bertekanan
dan sikat. Pembersihan tanpa sabun bertujuan agar pelumas di poros tidak
cepat hilang dan bertujuan agar kotoran yang menempel tidak mengeras
dan menyebabkan macet di sistem mekanisme terutama di bagian roda dan
katup yang bekerja terus menerus. Penggunaan dan perawatan alat telah
disosialisaikan ke mitra dan seminar PKM yang ditunjukkan pada gambar.

Gambar 8. Sosialisasi ke mitra Gambar 9. Seminar PKM


9
4.2 Manfaat Bagi Mitra
Manfaat program ini bagi mitra adalah:
1) Memberikan solusi terhadap permasalahan penanaman benih jagung.
2) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
3) Menambah nilai guna alat tanam bij jagung bagi Kelompok Tani Dwijaya
Manggar Sari Desa Blengorwetan.
4) Meningkatkan penghasilan bagi mitra kerja.

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:
1) ALTABATIS mampu menjawab permasalahan mitra (kelompok tani
Dwijaya Manggar Sari di Desa Blengorwetan, Kecamatan Ambal,
Kabupaten Kebumen).
2) ALTABATIS dapat dengan mudah dan cepat dalam melakukan proses
penanaman, hanya perlu mendorong maka akan membuat lubang, mengisi
lubang dengan biji dan menutup dengan abu.
3) Penanaman benih jagung menggunakan ALTABATIS mampu menghemat
biaya penanaman hingga 78%.

5.2 Saran
1) Untuk menjaga kualitas kerja ALTABATIS maka mitra harus selalu rutin
melakukan perawatan supaya ALTABATIS lebih awet.
2) Perlu kajian dari mulut tanam baik dari segi bentuk, ketajaman, lebar dan
panjang guna meningkatkan produktivitas alat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Peta Kemiskinan Kebumen. http://www.formasi.org/peta-


kemiskinan-kebumen (diakses pada 10 November 2017).
Erni, D. 2012. Belajar Geografi: Wisata Kebumen. http://ajargeo.blogspot.co.id/
2012/wisata-di-kebumen.html?m=1. (diakses pada 10 November 2017).
Pemerintah Desa Blengowetan. 2016. 8 Kelompok Data Pengembangan Sistem
Informasi Daerah (SIPD) Kecamatan Ambal. Kebumen.

Rifayani, D. 2017. III. Karakteristik Wilayah Studi. UMY.


Santoso. 2017. Alat Tanam Jagung Modern/Corn Seeder SAAM-CP12 (Sensor
Biji). Advance Agricultral Machinery.

10
LAMPIRAN

Lampiran 1. Penggunaan Anggaran Biaya Kegiatan


1.1 Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah Biaya
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Spidol Untuk member 1 buah 6.500 6.500
tanda ukur pada
saat mengukur
bahan
Kinik batu Untuk 1 buah 7.500 7.500
gerinda menghaluskan
permukaan besi
atau logam
Elektroda las Bahan baku las 1 dus 70.000 70.000
LIPPRO Untuk 2 pcs 7.500 15.000
Gerinda memotong
potong 4” logam atau besi
(105)x1
RRT Melindungi 2 buah 20.000 40.000
Kacamata las mata dari
model tangkai percikan api
atau benda asing
Masker kain Menghindari 2 pcs 1.000 2.000
surgical polusi dan debu
dengan kawat
Sarung tangan Melindungi 4 psg 5.000 20.000
rajut tebal tangan dari
percikan api dan
benda tajam
Penggaris siku Mengukur 2 buah 45.000 90.000
panjang pipa,
plat dan bodi
Tang set Untuk 1 set 98.000 98.000
Tekiro memotong,
menjepit bahan
Amplas Membersihkan 2 buah 10.000 20.000
kerak las
Elektroda Mengelas 15 buah 2.500 37.500
stenlis KL 55 tombak kerucut

11
Gergaji besi Memotong pipa 1 buah 110.000 110.000

Cutter Untuk 1 buah 3.000 3.000


memotong
bahan
Cutter akrilik Untuk 1 buah 27.500 27.500
memotong
akrilik
Garisan besi Untuk 1 buah 3.500 3.500
menggaris besi
Roda kecil Untuk 1 psg 35.000 35.000
eterna membantu roda
Bor listrik Untuk membuat 1 buah 300.000 300.000
Elektrik M- lubang
2130 B
Gerinda Bosch Untuk 1 buah 400.000 400.000
GWS 060 memotong besi
Mata bor Untuk membuat 1 set 125.000 125.000
obeng 33 pcs lubang
SUB TOTAL (Rp) 1.410.500
1.2 Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Volume Harga Jumlah Biaya


pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Akrilik Untuk membuat 1 800.000 800.000
1.2 m x2.4 m bodi penampung lembar
Selang Untuk keluar 1 buah 15.000 30.000
2 meter masuk biji dan
abu
Klem pipa Untuk 10 buah 500 5000
merekatkan
sambungan pipa
Baut 5/16x2 Untuk 5 buah 1.000 5.000
menyambungkan
rangka
Stop kran Untuk 1 buah 23.000 23.000
mengalirkan biji
Rem fabrik Untuk 1 psg 90.000 90.000
alloy mengurangi
kecepatan
12
Lem kaca Untuk mengelem 3 buah 70.000 210.000
bodi penampung
Bearing Untuk bantalan 1 buah 15.000 30.000
roda
Cat besi Untuk mengecat 1 buah 119.000 119.000
2.5 kg bodi dan
kerangka
Spring Komponen 4 buah 2.500 10.000
pembantu tuas
pengukit
Tombak Untuk membuat 8 buah 11.000 88.000
jantung lubang
stenlis
Hand grip Untuk menutup 1 psg 15.000 40.000
atau hand pad stang
Grease Untuk melumasi 1 klg 70.000 70.000
bearing dan poros
Besi pejal Untuk tumpuan 1 buah 150.000 150.000
bearing dan bodi
Mur/baut 12 Untuk 30 buah 1000 30.000
mm dan ring mengencangkan
bodi dan rangka
Pipa besi Untuk membuat 2 buah 62.500 125.000
hitam1/2x2.3 ragka stang
Ay
Pelk roda 14 Untuk membuat 1 buah 70.000 70.000
roda alat
Drigen Untuk 1 buah 10.500 10.500
menampung air
Slebor Untuk menutup 1 buah 35.000 35.000
roda
Engsel kecil Untuk buka dan 1 buah 3.500 3.500
tutup pintu
Lem bakar Untuk 5 buah 1.500 7.500
menyatukan bodi
bak penampung
Ring Untuk pelengkap 4 buah 600 2.400
mur dan baut
Tutup Pralon Untuk menutup 2 buah 1.000 2.000
ujung pralon

13
Sealent Untuk mengelem 3 buah 6.500 19.500
bak penampung
Amplas Untuk 4 3.500 14.000
membersihkan lembar
kerak las
Lem G Untuk mengelem 1 buah 8.000 8.000
bak penampung
Klem Untuk 1 buah 1.500 1.500
mengecangkan
bak penampung
ke bodi
Dempul Untuk 1 buah 13.500 13.500
plastik sun memperhalus
polar hasil lasan
Mur dan baut Untuk 10 buah 200 2.000
menyambung dua
bahan
SUB TOTAL (Rp) 2.014.400
1.3 Perjalanan

Material Justifikasi Volume Harga Jumlah Biaya


Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Bahan bakar Pengadaan 18,31 170.759 170.759
bahan baku liter

Bahan bakar Sosialisasi mitra 8,56 134.500 134.500


liter

SUB TOTAL (Rp) 305.259


1.4 Lain-lain

Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya


Pemakaian (Rp) (Rp)
Konsumsi Konsumsi 25 20.000 500.000
pekerja
Penyusunan Print 225 500 150.000
Laporan Penggandaan 3 20.000 60.000
Penjilidan 3 10.000 45.000
Pengarsipan 3 10.000 30.000

14
Laporan Untuk print dan 73 500 43.000
kemajuan jilid saat
dan logbook simulasi monev
Laporan Untuk print dan 75 500 55.300
Kemajuan, jilid saat
logbook, monev
artikel ilmiah eksternal
Sewa mesin Membuat 1 buah 300.000 300.000
las kerangka alat
ATK Untuk 1 set 80.000 45.541
keperluan tulis
menulis
X Banner Untuk tempat 1 set 300.000 300.000
banner
Cetak Poster Untuk monev 2 120.000 240.000
80 cmx60 cm eksternal lembar
Binder Untuk laporan 2 buah 500 1.000

Penyewaan Untuk tempat 30 hari 2.500.000 2.500.000


tempat dan pengerjaan
alat bengkel altabatis
Sub Total (RP) 4.269.841
Total (Keseluruhan) 8.000.000

15
Lampiran 2. Bukti Anggaran Kegiatan

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Lampiran 3. Foto Kegiatan

34
35
36
Lampiran 4. Artikel Ilmiah

Gambar Accepted Artikel Ilmiah Gambar Submit Artikel di Jurnal of


Mechanichal Engineering Dinamika Teknik Mesin UNRAM

37
Lampiran 5. Publikasi media cetak dan online

Gambar Publikasi Instagram Gambar Publikasi Whatsapp

Gambar Publikasi Web Untidar Gambar Publikasi Seidoo

Gambar Publikasi Magelang Ekspress Gambar Publikasi Suara Merdeka

38
Lampiran 6. Pengurusan Hak Cipta

39

Anda mungkin juga menyukai