Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN AKHIR

MATCHING FUND TAHUN ANGGARAN 2022

Judul Riset:

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN KAKAO


UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PADA INDUSTRI
RUMAH COKELATDAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI
PALU

YUSDI ANGGA

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
DESEMBER 2022

1
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Penyediaan bahan baku biji kakao fermentasi di Desa Sidondo I,


Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi
Tengah
Nama : YUSDI ANGGA /E28118498
Program Studi : Agroteknologi
Fakultas : Pertanian
Universitas : Tadulako
Sidondo I, 10 Desember 2022

Mengetahui,

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dr. Ir. Nur Alam, MP Dr. Ir Syahraeni Kadir, MP


Nip. 196011101989031004 NIP.

Ketua Mitra/tempat magang

Ahdar Djunudin S.P

Disahkan Oleh:
Dekan Fakultas Pertanian Universitas
TadulakoWakil Dekan Bidang Akademik

Prof. Dr. Ir. Abdul Rahim, STP., MP., IPM., ASEAN


Eng.
NIP. 19711009 200501 1 001

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Tujuan Khusus ........................................................................... 3
1.3 Sasaran yang dicapai................................................................. 3
1.4 Lokasi pelaksanaan kegiatan ..................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pembibitan tanaman kakao ......................................................... 5
2.2 Teknologi Pascapanen tanaman kakao ........................................ 6
2.3 Teknologi Fermentasi................................................................. 7

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG/RISET


3.1 Pelaksanaan Kegiatan ................................................................ 9
3.2 Kendala Yang Dihadapi ............................................................ 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Kegiatan .......................................................................... 12
4.1.1 Kegiatan penyuluhan dan sosialisasi ...................................... 12
4.1.2 Pembibitan tanaman kakao .................................................... 12
4.1.3 Pembudidayaan tanaman kakao ............................................. 13
4.1.4 Pemeliharaan Tanaman kakao ............................................... 13
4.1.5 Pasca Panen Kakao ................................................................ 14
4.1.6 Teknologi fermentasi ............................................................. 14
4.2 Pembahasan .............................................................................. 15
BAB V KONTRIBUSI MITRA/TEMPAT
MAGANGBAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................ 18
6.2 Saran .......................................................................................... 18
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN

3
RINGKASAN

Abstrak: Kegiatan MBKM Program Matching Fund 2022 ini bertujuan untuk
meningkatkan teknologi pengolahan kakao untuk meningkatkan daya saing produk
pada industri rumah cokelat dan industri kecil menengah di palu tahun anggaran
2022. Dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam megikuti
kegiatan Maching Fund Yang dimana kegiatan tersebut dimulai dari tanggal 15
agustus sampai dengan 10 desember 2022 kegiatan dimulai dari proses pembibitan,
pemangkasan, panen buah kakao, fermentasi dan penjualan ke rumah coklat. Setelah
itu rumah cokelat yang mengolah biji kakao hasil fermentasi menjadi olahan produk.

Provinsi Sulawesi Tengah merupakan penghasil kakao terbesar di Indonesia


dan oleh sebab itu, kakao ditetapkan sebagai salah satu komoditas unggulan daerah
Provinsi Sulawesi Tengah. Program Magang riset merupakan Model Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Pengelolaan Kakao Secara Terpadu Menuju Sentra Kampung
Kakao di Kecamatan Sigi Kabupaten Sigi. Program Matching Fund ini bertujuan untuk
dapat melakukan manajemen dan produktivitas dari pengelolaan perkebunan kakao
dengan meningkatkan kualitas kakao berdasarkan analisis biji kakao basah dan biji
kakao kering serta meningkatkan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) dalam peningkatan keberdayaan mitra. Terdapat satu mitra yang terlibat
pada program magang adalah Bungi Jaya Kakao di Desa Sidondo I Kecamatan Sigi
Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Pelaksanaan kegiatan program
Matching Fund terjadi peningkatan kompetensi, keterampilan dan kemampuan mitra
pada program yang telah dilaksanakan diantaranya teknik pembibitan 85%, teknologi
pembudidayaan yang mencapai 95%, keterampilan dalam teknik pascapanen tanaman
kakao mencapai 85% dan praktek fermentasi mencapai 80%. Hasil program Matching
Fund pada tahun (2022) tahap 97% adalah telah dilakukan penyuluhan, pelatihan,
praktek dan pendampingan pada kegiatan yang telah disepakati dengan mitra
diantaranya teknologi pembibitan tanaman kakao, teknologi pemangkasan dan
kebersihan perkebunan tanaman kakao, teknologi pascapanen serta teknologi
fermentasi biji kakao. Program kerja Matching Fund tersebut telah dilaksanakan dan
masyarakat petani kakao memiliki keterampilan dalam proses pembibitan, cara
pemangkasan yang baik untuk meningkatkanproduksi tanaman kakao, cara pascapanen
yang baik dan cara fermentasi untuk menghasilkan biji kakao yang berkualitas.
Masyarakat dan mitra memiliki partisipasi yang tinggi dalam pelaksanaan program
karena mereka membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan
pengelolaan perkebunan kakao secara menyeluruh.

Kata kunci: Pemberdayaan masyarakat, pengelolaan perkebunan kakao secara


terpadu, program Matching Fund, sentra kampung kakao.

4
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia merupakan negara terbesar ketiga dalam produksi kakao setelah


Pantai Gading dan Ghana yang berkontribusi sekitar 16% dari produksi kakao dunia.
Pulau Sulawesi berkontribusi 65% dari produksi kakao nasional dan Provinsi Sulawesi
Tengah merupakan penyumbang terbesar sekitar 38% dari produksi kakao secara
nasional. Kakao (Theobroma cacao L.) dibudidayakan di semua dataran rendah tropis di
dunia, proses pembudidayaan tanaman kakao juga merupakan teknik untuk menambah
produktivitas tanaman kakao. Indonesia menjadikan kakao sebagai salah satu komoditas
perkebunan yang menjadi andalan karena perannya dalam meningkatkan perekonomian
Nasional. Provinsi Sulawesi Tengah menempati urutan pertama untuk provinsi dengan
areal kakao terluas di Indonesia untuk Perkebunan Rakyat (PR) (Direktorat Jendral
Perkebunan, 2019). Luas pertanaman kakao Sulawesi Tengah mencapai 279.297 hektar
di Tahun 2019 dan 279.217 di Tahun 2020 (BPS Sulteng, 2015).
Provinsi Sulawesi Tengah salah satu provinsi yang banyak menumpukan
penataan perekonomian wilayah pada komoditas hasil pertanian, dimana sektor
pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam roda perekonomian
daerah juga merupakan penyumbang terbesar pada pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) dan juga telah berperan sebagai penyedia lapangan kerja bagi
mayoritas penduduk didaerah ini, salah satu komoditas andalan Provinsi Sulawesi
Tengah ini adalahkakao.
Pada kondisi sekarang ini, karena dengan adanya pasar global masyarakat
petani dituntut agar berproduksi lebih efisien sehingga produknya mampu bersaing baik
di pasar lokal (domestik) maupun internasional dan mampu memberikan nilai tambah
sehingga pendapatan petani Dengan penanganan perbaikan kualitas produksi kakao
dimulai dari perbaikan budidaya tanaman sampai pada penanganan pasca panen
(fermentasi, pengeringan, dan penyimpanan) dan kelembagaan petani. Kelembagaan
petani yang kuat dan tangguh harus tercipta kakao meningkat yang pada gilirannya akan
meningkatkan kesejahteraan petani secara keseluruhan.
Pembagunan pertanian bertujuan meningkatkan hasil dan mutu
produksiPendapatan adalah selisih antara penerimaantotal usahatani dengan
pengeluaran.Sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian, salah satu kebijaksanaan
pembagunan pertanian adalah mengembangkan sub sektorperkebunan yang diarahkan
pada pengembangan perkebunan rakyat. Sub sektor perkebunan merupakan lapangan
usaha yang menyerap banyak tenaga kerja, penyedia bahan baku untuk bahan industri
pengolahan dan berperan dalam pelestarian lingkungan hidup, karena itu usaha untuk
mengembangkan sub sector ini perlu terus ditingkatkan.
Sigi Biromaru dalah salah satu daerah penghasilan kakao di Sulawesi
Tengah kusus .Kakao merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik
hampir di seluruh wilayah Sulawesi Tengah Di Sulawesi Tengah tanaman kakao banyak

5
diusahakan di Donggala, Parimo, Poso, Morowali, Tojo Una-Una, Toli-Toli, Banggai,
Banggai Kepulauan dan Palu (Palunsu 2014).

Berdasarkan data yang di dapatkan jumlah kapasitas produksi biji kakao di


Sulawesi Tengah, Kabupaten Sigi menempati urutanke lima dari kabupaten-
kabupaten lain yang ada di Sulawesi Tengah, dengan luas areal 19.480 ha dan jumlah
produksi yang dihasilkan sebesar 15.532 Ton. Salah satu desa yangberpotensi sebagai
penghasil kakao yang abadi kecamatan Sigi Biromaru ialah DesaSidondo
I, Kabupaten Sigi Sebagian besar masyarakat Desa sidondo I merupakan petani kakao
yang cara bertaninya masih bersifat tradisional hal ini dikarenakan kurangnya
pengetahuan petani tentang cara bertani, akibat dari kurangnya SDA tersebut, petani
sangat banyak mendapat hambatan. Salah satunya hambatan yang sering dihadapi petani
dalam usahatani adalah dukungan modal.Peranan modal bagipetanikakao sangat
penting, dimana modal tersebut dapat digunakan dalam penyediaansarana produksi dan
pengelolahan faktor-faktor produksi sehingga dapat meningkatkanpendapatan petani
kakao (Palunsu,2014).

6
Dengan demikian program magang ini perlu dilaksanakan dengan tujuan untuk
meningkatkan pengembangan UMKM mitra dengan cara peningkatan keberdayaan mitra
atau membantu masyarakat sasaran dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang
memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal melalui usaha pembudidayaan
perkebunan kakao secara terpadu, terintegrasi dan berkelanjutan. Sasaran yang ingin
dicapai dari program magang ini adalah berkembangnya kemampuan masyarakat secara
ekonomi dan sosial dalam menggerakkan potensi sumber daya alam yang dimiliki untuk
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi pertanian serta kearifan lokal. Dalam proses perkembangan produksi tanaman
kakao, kita melakukan pengelolaan perkebunan dengan teknik pembibitan,
pembudidayaan, teknologi pascapanen dan teknologi fermentasi.

1.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari kegiatan Program Matching Fund ini bertujuan untuk dapat
melakukan manajemen dan produktivitas dari pengelolaan perkebunan kakao dengan
meningkatkan kualitas kakao berdasarkan analisis biji kakao basah dan biji kakao
kering serta meningkatkan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
dalam peningkatan keberdayaan mitra di Desa Sidondo I, Kecamatan Sigi Biromaru,
Kabupateng Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

1.3 Sasaran yang ingin dicapai

- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam


penanganan perkebunan kakao secara terpadu yang diintegrasikan dengan
sektor lainnya.
- Meningkatkan kemampuan terkait dengan cara pembibitan modern untuk
ketersediaan bibit unggul pada kedua mitra.
- Menerapkan teknologi budidaya tanaman kakao secara modern untuk
mendapatkan produktivitas yang tinggi pada mitra Bungi Jaya Kakao Sigi
- Menerapkan teknologi pemangkasan tanaman kakao yang benar secara
berkelanjutan untuk menekan serangan hama dan penyakit serta
meningkatkan produktivitas.
- Mengaplikasikan teknologi pengendalian hama dan penyakit kakao
(pengendalian VSD, PBK dan penyakit busuk buah) untuk peningkatan
produksi dan kualitas kakao pada mitra Bungi Jaya Kakao Sigi
- Menerapkan teknologi tepat guna (TTG) untuk fermentasi dan refermentasi
biji kakao dalam memperoleh biji kakao yang berkualitas pada mitra Bungi
Jaya Kakao Desa Sidondo I

7
1.4 Lokasi pelaksanaan kegiatan

Lokasi kegiatan Magang/Riset Matching Fund 2022 dilaksanakan di Desa


Sidondo I, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupateng Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah yang
merupakan penghasil dan sentra kakao di Sulawesi Tengah.

8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Budidaya Tanaman Kakao

Budidaya tanaman kakao merupakan serangkaian kegiatan proses pemeliharaan


salah satu tanaman komoditi perkebunan mulai dari pembenihan hingga panen. Adapun
kegiatan budidaya tanaman kakao terdiri dari persiapan lahan, penyiapan bahan
tanam,pelaksanaan tanam, hingga pemeliharaan sejak tanaman disebut dengan Tanaman
Belum Menghasilkan hingga menjadi(TMB) Tanaman Menghasilkan (TM).

A. Sebelum melakukan proses pembibitan, terlebih dahulu pengecekan lokasi


pembibitan kakao diperlukan dimana permukaan tanah haruslah rata, dekat dengan
saluran air pada lokasi penanaman, membersihkan terlebih dahulu dari gulma juga
menggunakan pagar untuk menghindari gangguan binatang ternak

B. Setelah pengecekan lokasi, tahap selanjutnya yaitu pengambilan buah kakao


MCC 02 yang berumur 10 s/d 15 tahun agar benih yang di kecambahkan tumbuh
dengan baik. pemecahan buah Yang akan kecambahkan, Secara manual dapat dilakukan
menggunakan pemukul kayu agar biji kakao tidak rusak, Pencucian biji kakao
dilakukan untuk mengurangi lendir biji kakao, perkecambahan biji kakao menggunakan
media tanam sabut kelapa dan di alas karung goni, 7 hari setelah berkecambah benih
sudah siap untuk dipindahkan ke polybag.

C. Proses mengisi tanah ke polybag dengan tidak terlalu memadatkan isi polybag
tanah agar nantinya pertumbuhan kecambah tidak terhambat. digunakan media tanam
tanah gembur berpasir 100 kg, sekam bakar 25 kg. Selanjutnya untuk penataan polybag
diatur dan ditata 10 baris sepanjang 2 meter sehingga terdapat 150 polybag dalam setiap
barisnya dan sejajar satu sama lain.

D. Biji kakao yang telah berkecambah, kemudian ditanam pada lubang yang telah
dibuat sehingga radikula tidak rusak saat penanaman. Lubang ditutup dengan cara
menekan perlahan permukaan tanah. Untuk penyiraman pada bibit tanaman kakao
dilakukan pada pagi dan sore hari menggunakan gembor agar bibit tanaman dalam
polybag tidak rusak dan tanah tidak padat. Pemupukan di lakukan dua minngu setelah
tanam.

E. Saat ini petani lebih banyak memperoleh bibit kakao secara vegetatif yaitu
sambung pucuk. Keuntungan perbanyakan kakao secara Vegetatif adalah menghasilkan
tanaman yang secara genetis sama dengan induknya sehingga akan diperoleh tanaman
kakao yang produktivitas serta kualitas seragam mudah dan sederhana untuk dilakukan

9
serta dapat menghasilkan bibit dalam jumlah banyak dengan pertumbuhan yang
seragam serta memiliki perakaran yang kuat.

10
Teknologi sambung pucuk pada tanaman kakao dengan menggunakan bibit
tanaman kakao lokal unggul batang bawah MCC02 dan disambung dengan klon S2
tanaman kakao yang berbeda menjadi satu dan tumbuh menjadi tanaman baru.
Teknologi ini menggunakan bibit kakao MCC02 sebagai batang bawah yang disambung
dengan klon unggul MCC02 sebagai batang atas. Bibit batang bawah yang siap
disambung adalah pada umur 3 bulan. Bibit hasil sambung pucuk akan siap dipindahkan
ke lahan setelah berumur 3 bulan dan tinggi minimum 20cm dengan ditandai sudah
mempunyai 6 daun.

Peningkatan produktivitas tanaman diantaranya pengendalian hama dengan cara


sarunisasi buah kakao yang berukuran diameter 7 atau 8 untuk menghindari serangan hama
(PBK), Pemangkasan rutin tanaman kakao setiap 6 bulan untuk membatasi tinggi tajuk
tanaman kakao agar memudahkan pelaksanaan panen dan membuka kanopi agar
tanaman mendapat penyinaran meratahari, karena hama PBK lebih menyukai tanaman
pada kondisi lingkungan yang rimbung dan gelap untuk menghindari serangan hama
(PBK). Salah satu hama yang menyerang tanaman kakao adalah penggerek buah kakao
(PBK). Hama PBK cukup berbahaya, Untuk saat ini menurunkan produksi sebanyak 25-
33%. Kehilangan hasil tersebut terjadi akibat buah yang terserang PBK biji kakao
menjadi saling berdempetan yang menyebabkan kandungan lemaknya turun dan
menyebabkan kematian jaringan plasenta biji sehingga biji tidak dapat berkembang
sempurna lalu menjadi lengket. Serangan pada buah muda yang lambat di sarunisasi
mengakibatkan kehilangan hasil yang lebih besar sebab buah akan mengalami masak dini
sehingga buah tidak dapat di panen, Buah yang besar masih bisa diselamatkan
dikarenakan hama (PBK) sulit untuk menemus kulit kakao pengaruh kulit kakao sudah
tebal

11
B. Pasca panen tanaman kakao

Pasca panen yang baik dan benar (Good Handling Practices/ GHP) merupakan
slahsatu upaya untuk meningkatkan peningkatan pendapatan petani pekebun. Melalui
pasca panen yang baik akan dapat mengurangi kehilangan hasil, memperpanjang daya
simpan dan memperbaiki mutu komoditi. Seiring dengan perkembangan zaman,
diperlukan alat yang praktis dan cara penanganan pasca panen dan Penaganan pasca
panen kakao harus dilaksanakan dengan baik agar kualitas kakao menjdi baik.

Saat ini, kurang lebih 90 % petani menjual kakao dalam bentuk biji untuk di
ekspor, namun mutunya masih rendah karena tidak di fermentasi sehingga Kandungan
kadar air masih tinggi, kadar kulit tinggi,keasaman tinggi, cita rasa beragam dan tidak
konsisten. Selain itu, terdapat biji kakao yang terserang, / infestasi serangga hama,
jamur, kotoran dan benda asing lainnya.

Dampaknya, kakao indonesia diberlakukan penahanan otomatis dan potongan


harga di negara tujuan ekspor, sehingga daya saing rendah dibanding kakao dari
Negara-negara lain. Beberapa faktor yang menyebabkan beragamnya mutu kakao di
indonesia antara lain penaganan di tingkat kebun, Penanganan pasca panen serta mutu
yang belum optimal. Ini menunjukan bahwa perlakuan pasca panen belum diterapkan
dengan baik dan benar.

Dengan adanya panduan penaganan pasca panen di lapangan diharapkan para


petani dapat memahami “Penanganan pasca panen kakao dalam upaya meningkatkan
dan mempertahankan mutu, menurunkan kehilangan hasil atau susut, memudahkan
dalam pengangkutan, meningkatkan efisiensi, meningkatkan nilai tambah dan
meningkatkan daya saing hasil kakao

12
A. Panen dan sortasi buah kakao
Alat yang digunakan antara lain gunting, dan alat lainnya, buah kakao yang di
petik/panen yang sudah masak dengan ciri alur buah berwarna “kekuningan” (saat
kakao sudah berwarna merah) atau berwarna “kuning Tua atau jingga” (saat kakao
mudah berwarna hIjau kekuningan, buah dan bantalan buah di jaga agar tidak pecah
atau rusak, Hindari pemanenan Buah kakao yang masih mudah atau terlalu tua
karena akan menurunkan Mutu Biji kakao, kecuali alasan mendesak seperti
serangan hama dan penyakit, Buah kakao yang kualitasnya baik dipisahkan dari
Buah kakao yang rusak karena terkena hama dan penyakit.

B. Pemeraman Buah kakao dilakukan untuk mengurangi lender atau (Pulp) yang
melapisi Biji kakao Basah, Pemeraman dilakukan pada saat panen rendah sambil
menunggu panen selanjutnya dan untuk mendapatkan jumblah yang minimal Buah
kakao dalam proses fermentasi, pemeraman Buah kakao dilakukan selama 5s/d 12
hari dengan cara menimbun buah kakao, Pemeraman dilakukan dilokasi tempat
yang bersih dan terbuka (Terlindung dari paparan sinar matahari) dan gangguan
hewan, Buah kakao dimasukkan kedalam keranjang atau karung Goni dan
diletakkkan dipermukaan tanah yang dialasi daun-daunan, permukaan tumpukan
ditutupi daun pisang.

C. Pemecahan buah kakao sebaiknya menggunakan pemukul kayu, Setelah kulit kakao
terbelah, Biji kakao diambil dari belahan Buah kakao dan ikatan Empelurnya
(Plasenta), dan Biji kakao dipisahkan dari kotoran-kotoran dan Biji kakao Cacat
atau yang terkontaminasi Hama dan penyakit, Biji kakao segera dimasukkan
kedalam wadah (kotak prti) Fermentasi.

D. Fermentasi biji kakao dengan menggunakakotak peti kayu yang diberi lubang-
lubang ukuran skala kecil (40 kg) yaitu 40x40x50 cm, Tinggi tumpukan Biji kakao
minimal 40cm. Pengadukan biji kakao dilakukan setelah 24 jam pada kotan peti
kayu fermentasi ke Dua, Berat biji kakao basah minimal 40kg, Pengadukan biji
kakao dilakukan setelah 24 jam pada kota peti Fermentasi pertama selama 4
hari/malam, Pengadukan Biji kakao dilakukan setelah 24 jam pada kotak peti kayu
Fermementasi ke Dua selama 1 hari/malam, Pengadukan setelah 24 jam pada kotak
peti kayu Fermentasi ke Tiga selama 1 hari/malam, Pengadukan Biji kakao
dilakukan setelah 24 jam pada kotak peti kayu Fermentasi sampai pada ke Empat
warna Biji kakao menampakkkan ciri warna cokelat khas dapat dilanjutkan proses
Fermentasi 24 jam selama 1 hari/mlm lagi, Lama Fermentasi yang Optimal yaitu 4
s/d 5Hari hingga Biji kakao berwarna cokelat khas.

E. Setelah Fermentasi dilanjutkan pada hari ke 5 atau Hari ke 6 Biji kakao dikeluarkan
dari kotak peti kayu kemudian Biji kakao dikeluarkan dari kotan peti kayu
kemudian Biji kakao di rendam 1 s/d 2 jam kemudian dilakukan pencucian ringan

13
secara manual atau mekanis, Biji kakao tidak perlu di cuci apabila telah di peram
sebelumnya selama 7 s/d 12 Hari.
F. Pengeringan Biji kakao di atas para-para atau penjemuran Biji kakao pada Terpal
Tebal, Tebal lapisan Biji kakao yang dijemur yaitu 3-5 cm, Dilakukan pembalikan
Biji kakao setiap 1 s/d 2 jam, Alat penjemur dilengkapi dengan penutup plastik
untuk melindungi Biji kakao dari air hujan, Pengeringan secara manual dengan
menggunakan alat pendeteksi suhu dengan suhu sekitar 55 s/d 60 Derajat celcius,
selama 40 s/d 50 jam hingga mencapai kadar Air 7,5 %.

G. Sortasi dan grading biji kakao kering dilakukan dengan mengelompokkan Biji kakao
berdasarkan ukuran dan memisahkannya dari kotoran termasuk jantung kakao, Biji
kakao / di Grading ke dalam 1 kriteria Ukuran Biji kakao yaitu : Berat basah 80 kg,
berat kring 30 kg.

H. Pengemasan dan penyimpanan, dikemas dalam karung dengan berat bersih per
karung 30 kg, Biji kakao doi simpan diruangan yang bersih, kelembaban kurang
lebih 75%, Ventilasi cukup dan tidak dicampur dengan komoditas lainnya,
Tumpikan maksimal 6 karung dan diberi Alas palet (papan kayu) setinggi 8-10 cm.

14
B. Teknologi Fermentasi

Fermentasi merupakan salah satu proses mendapatkan aroma biji kakao dengan
memasukkan daun pandan atau daun pisang agar mendapatkan aroma dan cita rasa Biji
kakao yang baik.

Fermentasi menggunakan kotak kayu yang berukuran (40 kg) yaitu 40x40x50 cm,
dengan lubang didasarnya untuk membuang lendir kakao/cairan fermentasi atau keluar
masuknya udara. Biji diselimuti dengan daun pisang atau daun pandan agar suhu tetap
panas. Selanjutnya, Pengadukan biji kakao pertama setiap 24 jam selama 5 hari lima
malam. Fermentasi disarankan untuk tidak lebih 7 hari. Setelah difermentasi biji kakao
segera dikeringkan. Selain peningkatan mutu, nilaitambah ekonomi juga.

Pada tahapan terakhir dilakukan proses penggudangan yang berfungsi agar biji
kakao dapat dijaga kualitasnya sebelum masuk ke konsumen. Penyimpangan Biji kakao
disimpan di ruangan yang bersih, kelembaban kurang lebih 75%, Ventilasi cukup dan
tidak dicampur dengan komoditas lainnnya.

15
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG/RISET

3.1 Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Magang/Riset program Matching Fund ini dilaksanakan pada tanggal 15


Agustus sampai 10 Desember 2022. Tempat pelaksanaan tersebut berada di kebun salah
satu petani di Desa Sidondo I, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Sigi, Provinsi Sulawesi
Tengah.

Kegiatan yang telah dilakukan sampai dengan saat ini masih dalam penyelesaian
permasalahan mitra yang diantaranya penyuluhan penanganan perkebunan secara terpadu
dan terintegrasi, penyuluhan teknologi pembibitan kakao, teknologi budidaya tanaman
kakao secara modern, teknologi pemangkasan tanaman kakao, teknologi pengendalian
hama dan penyakit kakao serta teknologi fermentasi biji kakao. Penyelesaian
permasalahan kelompok tani / UMKM mitra dilakukan secara terintegrasi, yaitu
menyelesaikan semua unsur-unsur masalah secara menyeluruh sesuai persepakatan pada
tahun pertama (2022) yang dilakukan secara bertahap.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan atau yang telah dicapai dalam mengatasi
permasalahan mitra adalah dengan melakukan pemberdayaan (empowering) bagi
kelompok tani / UMKM bersama pemerintah setempat. Adapun program kegiatan yang
telah dilaksanakan bersama kelompok tani/UMKM sebagai mitra yaitu:

A. Penyuluhan dan sosialisasi program magang/riset kepada pemerintah daerah,


terutama bagi instansi teknis terkait (Dinas perindustrian dan perdagangan, Dinas pangan,
Dinas pertanian dan perkebunan, Dinas peternakan dan Dinas pemberdayaan
masyarakat), pemerintah setempat (kecamatan dan desa) dan kelompok sasaran.

B. Praktek mengenai pentingnya pengelolaan kakao secara terpadu dimulai dari


budidaya, sampai Pasca panen yang diintegrasikan dengan kehutanan, perikanan,
peternakan, agribisnis hasil pertanian, ekonomi, pendidikan dan agrowisata untuk
menuju sentra pengembangan kampung kakao.

16
Melakukan praktek pembibitan tanaman kakao dengan menggunakan demplot
pembibitan kakao melalui tahapan yaitu (1) pemilihan buah kakao yang masak
Fisiologis yang sudah berumur 30 tahun agar benih yang dikecambahkan tumbuh baik.
2) pemecahan buah kakao, (3) pemilihan biji kakao (4) melakukan pembersihan kulit
lendir kakao(pulpa) menggunan Air (5) biji kakao disemaikan dengan media tanam
sabut kelapa dengan ditutup kain setelah selesai penyemaian (6) pemindahan biji yang
telah tumbuh ke polibag ukuran 1 kg yang telah diberi media tanah (7) penempatan
polibag pada bedengan datar, teduh dan diberi penaung paranet (8) pemeliharaan bibit
meliputi penyiraman, pemupukan setelah dua minngu setelah tanam (9) pemindahan
bibit ke lahan perkebunan.

A. Pendampingan teknologi budidaya kakao secara sistem agroforesti dengan


kegiatan meliputi: Penyiapan benih, pembersihan lahan, pemetaan lahan tanam,
penanaman bibit kakao, penyiangan selektif (terpilih), pemangkasan naungan,
stratifikasi, penyelarasan sistem, pemanenan dan teknik sambung pucuk pada
kakao

B. Praktek teknologi pemangkasan tanaman kakao dengan 3 cara yaitu(1)


pemangkasan bentuk, (2) pemangkasan (3) pemangkasan produksi. Disamping itu,
juga dilakukan penyuluhan dan mengenai kebersihan kebun dari sisa
ranting/cabang hasil pemangkasan.

C. Penyuluhan dalam pengendalian hama penyakit kakao terutama PBK dengan


tahapan (1) pemangkasan secara periodik dan rutin dengan membatasi tinggi tajuk
tanaman 4 cm, (2) pemanfaatan agen hayati seperti semut hitam, trichoderma dan
jamur Beauveria bassiana.

D. Praktek teknologi fermentasi biji kakao dengan cara fermentasi menggunakan


kotak atau peti fermentasi. Caranya adalah dengan memasukkan biji kakao ke
dalam sebuah kotak yang terbuat dari papan. Ukuran idealnya adalah 50 cm untuk
panjang dan 40 cm untuk tinggi. Ukuran ini bisa menampung kurang lebih 40 kg
biji kakao. Pada hari ke 2, lakuka lah pembalikan s/d hari ke 4 agar fermentasi
merata. Dan pada hari ke-5, biji kakao sudah bisa dikeluarkan untuk selanjutnya
dijem

17
3.1 Kendala yang dihadapi

Kendala yang dihadapi yaitu alat yang digunakan tidak lengkap seperti alat
pendeteksi dalam kotak Fermentasi kakao. Maka dari itu, dilakukan evaluasi secara
periodik untuk keterampilan penguasaan teknologi pengelolaan perkebunan kakao dan
untuk kedepannya kami harapkan petani berkelanjutan yang pada akhirnya terbentuk
masyarakat mandiri dengan berbasis tanaman kakao sehingga terbentuk kawasan sentra
kampung kakao yang dapat digunakan sebagai tempat pendidikan dan terintegrasi
sebagai agrowisata.
Petani kakao yang masih kurang untuk melakukan penaganan pasca panen secara
baik dan benar / fermentasi kakao. Masih banyanknya petani melakukan penaganan
pasca panen secara asalan Perkebunan kakao kakao petani yang sudah tua dan harus
dilakukan peremajaan, oleh karena itu buah kakao mengalami penurunan produktifitas
pada perkebunan kakao di desa sidondo I, kec. Sigi biromaru kab. Sigi. banyaknya
petani melakukan penebangan kakao dan di gantikan dgn tanaman pangan.

18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Kegiatan

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada mitra dengan tujuan untuk pemberdayaan
(empowering) bagi UMKM/masyarakat sasaran bersama pemerintah setempat
diantaranya penyuluhan dan sosialisasi program Matching Fund, pembibitan tanaman
kakao, pembudidayaan tanaman kakao (pemangkasan dan pembersihan kebun),
pascapanen dan teknologi fermentasi biji kakao.

4.1.1 Kegiatan penyuluhan dan sosialisasi

Penyuluhan dan sosialisasi program Matching Fund kepada pemerintah daerah,


terutama bagi instansi teknis terkait (Dinas pangan, Dinas perindustrian dan perdagangan,
Dinas pertanian, Dinas peternakan), pemerintah setempat (kecamatan dan desa) dan
masyarakat kelompok sasaran mitra. Sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya
pengelolaan kakao secara terpadu mulai dari hulu sampai ke hilir yang diintergrasikan
dengan peternakan, perikanan, kehutanan, agribisnis, ekonomi, pendidikan dan
agrowisata untuk menuju sentra kampung kakao.

Gambar 1.1 Kegiatan Penyuluhan dan Sosialisasi


4.1.2 Budidaya tanaman kakao

Pembibitan tanaman kakao dengan menggunakan polybag melalui tahapan


yaitu
(1) pemilihan buah kakao yang masak fisiologis, kakao yang sudah berumur 15 tahun
keatas agar benih kakao tumbuh dengan baik. (2) pemecahan buah kakao. (3)
pemilihan biji kakao yang berkualitas kemudian dibersihkan air (4) 7 hari setelah
tanam Pemindahan biji yang telah tumbuh ke polybag yang telah diberi media
campuran tanah sebanyak 100kg sekam bakar sebanyak 20kg (5) Penempatan
polybag pada bedengan datar (6) Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman,
Pemupukan (7) pemindahan bibit ke lahan perkebunan. Adapun biji kakao yang

19
digunakan s1 yang 15 tahun ke atas yang sehat .pembibitannya juga harus benar
sesuai sop tahapan budidaya tanaman kakao yang baik dan benar.

20
Gambar 1.2 Kegiatan Pembibitan

4.1.3 Pemeliharaan Tanaman Kakao


Penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore agar terjaga kelembaban, Pemupukan
dilakukan agar meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan, Teknik sambung pucuk
pada kakao yang berumur 4 bulan dengan lilitan batang sekitar 2 cm sebagai batang
bawah dengan menggabungkan batang bawah klon s1 dan batang atas s2, Pemangkasan
dilakukan untuk menghindari perkembangan (PBK) setiap 6 bulan sekali pemangkasan
produksi, pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan untuk mengurangi pucuk
yang baru tumbuh agar kakao terkena sinar matahari, Pengendalian hama dengan cara
sarunisasi buah kakao yang berdiameter 7 atau 8 agar terhindar dari serangan (PBK),
pembuatan naungan dengan menggunakan paranet, Pemanenan tanaman kakao setiap 6
bulan sekali.

Gambar 1.3 Sambung pucuk dan Sarunisasi Buah

4.1.1 Pascapanen Kakao

Panen dilakukan dengan cara memetik buah yang masak dengan memotong
tangkai buahnya dan menyisakan sepertiga bagian tangkai buah. Buah kakao yang dipetik
berumur 5,5 – 6 bulan sejak berbunga, dan berwarna kuning atau merah. Buah kakao yang
dipetik kemudian dimasukkan ke dalam karung kemudian dilakukan pemecahan buah

21
untuk mengumpulkan bijinya. Dan hasilnya bisa diolah dengan melakukan fermentasi,
pengeringan, dan sortasi.

22
Gambar 1.4 Panen Kakao

4.1.2 Teknologi Fermentasi

Teknologi fermentasi biji kakao dengan beberapa cara yaitu fermentasi dengan
menggunakan kotak atau peti fermentasi. Caranya adalah dengan memasukkan biji kakao
ke dalam sebuah kotak yang terbuat dari papan. Ukuran idealnya adalah 60 cm untuk
panjang dan 40 cm untuk tinggi. Ukuran ini bisa menampung kurang lebih 100 kg biji
kakao. Pada hari ke 3, lakukanlah pembalikan agar fermentasi merata. Dan pada hari ke-
6, biji kakao sudah bisa dikeluarkan untuk selanjutnya dijemur. Biji kakao fermentasi
dapat membentuk aroma khas kakao dan menghasilkan warna coklat yang menarik.

Sistematika fermentasi yang telah dilakukan pada mitra meliputi: 1. Panen buah
kakao yang tepat waktu berdasarkan warna dan umur buah kakao 2. Buah kakao dibelah,
biji dikeluarkan dan dipisahkan. 3. Biji kakao yang masih diselimuti pulp tersebut
dimasukkan ke dalam kotak fermentor 1, kemudian diaduk lalu ditutup daun pisang atau
daun kakao dan dibiarkan selama 24 jam. 4. Setelah 24 jam, maka biji dipindahkan ke
kotak kosong (kotak fermentor 2) dan dibiarkan selama 24 jam. 5. Setelah 24 jam pada
fermentor 2, maka selanjutnya biji dipindahkan lagi ke kotak fermentor 3 dan dibiarkan
selama 24 jam, sehingga total lama waktu fermentasi 3 hari. 6. Setelah proses fermentasi
selesai, biji kemudian dicuci dan di keringkan dengan sinar matahari sampai kadar air
dibawah 6-7%. 7. Bija kakao yang telah kering dimasukkan dalam garung goni untuk siap
dijual atau diolah menjadi aneka produk olahan cokelat dan sebagian kecil diambil untuk
dianalisis karakteristik fisik, kimia dan fungsionalnya.

23
Gambar 1.6 Proses Fermentasi

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dilapangan adalah partisipasi UMKM dalam


program Matching Fund dengan menyiapkan tempat/lokasi dan sarana-prasarana
baik untuk kegiatan persiapan alat dan bahan serta pelaksanaan kegiatan utama.
Mitra mengikuti semua jenis kegiatan yang dilakukan seperti penyuluhan,
pelatihan dan pendampingan secara komprehensif sesuai permasalahan yang telah
disepakati. Setelah dilakukan sosialisasi, kelompok tani diberi pelatihan dimana
posisi petani yang pasif sebagai penerima pengetahuan dan pelatih sebagai
pemberi pengetahuan. Pendekatan ini sangat terbatas untuk melihat perubahan
dari penerima pengetahuan dan membangun
hubungan sosial antara penerima dan pemberi pengetahuan. Selanjutnya
pengetahuan yang diberi dilengkapi dengan pendampingan dalam
mengaplikasikan pengetahuan dengan melihat perubahan perilaku dalam merawat
kebun kakao dengan baik. Dalam pendampingan petani akan menyusun opsi-opsi
yang dapat dipilih serta menyusun rencana aksi. Solusi permasalahan yang
ditawarkan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan atau skill dalam
pengelolaan UMKM mitra yang bergerak dibidang pembudidayaan perkebunan
kakao dan peningkatan jumlah serta kualitas yang dihasilkan ditingkat UMKM
sebagai strategi perluasan dalam pemasaran. Kegiatan Matching Fund ini,
dilaksanakan pada kelompok Bungi jaya Kakao Desa sidondo I dalam hal
pengelolaan perkebunan kakao secara terpadu dan terintegrasi untuk peningkatan
produksi dan diversifikasi tanaman kakao serta peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan mitra.

Hasil pelaksanaan kegiatan program Matching Fund terjadi peningkatan


kompetensi, keterampilan dan kemampuan mitra pada program yang telah
dilaksanakan diantaranya teknik pembibitan 85%, teknologi pembudidayaan yang
mencapai 95%, keterampilan dalam teknik pascapanen tanaman kakao mencapai
83% dan praktek fermentasi mencapai 80%. Dari hasil monitoring, evaluasi dan
pendampingan mitra untuk keberlanjutan program, maka mitra kelompok tani

24
menerapkan semua kegiatan yang telah dilatihkan mulai dari tahun (2022) sampai
tahun berikutnya. Kegiatan pembibitan dan komersialnya, teknologi budidaya,
teknologi pemangkasan dan pengendalian hama, peningkatan kualitas biji kakao
melalui fermentasi juga telah dilaksanakan pada mitra dan petani kakao dan ini
terjadi peningkatan dari tahun 2022 hanya 60%. Usaha penerapan teknologi
pembudidayaan perkebunan dengan terjadi peningkatan yang signifikan yaitu
dapat mencapai 97% dan bibit yang dihasilkan sudah sebagian dilakukan
penjualan sehingga perekonomian masyarakat khususnya mitra dapat meningkat.

Dampak sosial ekonomi yang diharapkan dengan adanya industri yang berbasis
pedesaan akan menimbulkan sebuah harapan untuk dapat ikut bekerja dengan
berusaha di berbagai sektor, dengan tumbuhnya harapan untuk dapat bekerja dan
berusaha maka akan membangkitkan semangat berusaha dari kalangan masyarakat
khususnya masyarakat di Kecamatan Sigi Biromaru. Ketersediaan bahan baku
berupa buah kakao.

25
BAB V KONTRIBUSI MITRA/TEMPAT MAGANG

Partisipasi UMKM Bungi Jaya Kakao Sigi Biromaru dan Bungi Jaya Sigi dalam
program Matching Fund adalah menyiapkan tempat/lokasi dan sarana-prasarana baik
untuk kegiatan persiapan alat dan bahan, pelaksanaan kegiatan utama. Mitra mengikuti
semua jenis kegiatan yang dilakukan seperti penyuluhan, pelatihan dan pendampingan
secara komprehensif sesuai permasalahan yang telah disepakati. Solusi permasalahan
yang ditawarkan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan atau skill dalam
pengelolaan UMKM mitra yang bergerak bidang produksibibit kakao untuk peningkatan
jumlah dan pengembangan sesuai dengan yang diharapkan dalam strategi perluasan
pemasaran.

26
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil program kegiatan yang telah kami lakukan di Desa Sidondo I,
Kec. Sigi Biromaru, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah yaitu memberikan dampak positif
terhadap pengembangan kelompok tani dan bungi jaya terkait dengan adanya
peningkatan pembibitan tanaman kakao, penerapan teknologi budidaya tanaman kakao,
pengendalian hama penyakit, pemangkasan tanaman dan fermentasi. Program ini dapat
meningkatkan keberdayaan petani kakao khususnya kelompok tani sasaran, sehingga
dapat mengusahakan perkebunan kakao secara terpadu dan terintegrasi secara mandiri.

5.2 Saran

Saran kami dengan petani kakao di Kabupaten Sigi Biromaru perlu adanya
kepedulian terhadap kakao, pemupukan ditingkatkan, sarungisasi terhadap buah kakao.
Jika hal ini dilakukan maka produksi akan meningkat dan pada akhirnya pendapatan
juga akan naik.

27
DAFTAR PUSTAKA
BPS Sulawesi Tengah, 2015. Sulawesi Tengah dalam Angka. BPS Provinsi
SulawesiTengah.
Palunsu, Christovani, A. Hadayani, and Yulianti Kalaba. Kelayakan USAhatani
Kakao di Desa Sidondo IV Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Diss.
Tadulako University, 2014

Palunsu, C., Hadayani, A., & Kalaba, Y. (2014). Kelayakan USAhatani Kakao di
Desa Sidondo IV Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi (Doctoral
dissertation, Tadulako University).

PALUNSU, Christovani, et al. Kelayakan USAhatani Kakao di Desa Sidondo IV


Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. 2014. PhD Thesis. Tadulako
University.

Tondi, Karlina Muhsin. "Deskripsi dampak gempa bumi dan likuifaksi terhadap
petani di Desa Jono Oge Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi
Tengah." Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 26.2 (2019): 148-157

Tondi, K. M. (2019). Deskripsi dampak gempa bumi dan likuifaksi terhadap petani
di Desa Jono Oge Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah. Agroland:
Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 26(2),148-157

28
Lampiran

29
Logbook Laporan Magang

Nama Instansi : Kelompok Tani Bungi Jaya.


Alamat Instansi : Desa Sidondo I, Kec. Sigi Biromaru Kab. Sigi.

No Hari/Tanggal Materi Kegiatan Jumlah Jam Hasil kegiatan Hambatan Solusi


Pembekalan
peserta MBKM
MATCHING
FUND 2022
implementasi
teknologi
pengolahan
kakao untuk
meningkatkan 08.00-15.40
1. Rabu/31-08-2022
daya saing 09.00-21.00
produk pada
industri rumah Pembekalan peserta MBKM MATCHING
coklat dan FUND 2022
industry kecil
menengah di
palu. Pengisian
LogBook Setiap
selesai kagiatan
2. Jum’at/09-09-2022 Penerimaan 01:00-03.00
mahasiswa
MBKM di
rumah coklat
sekaligus
pembagian
lokasi MBKM
3. Senin/12-09-2022 Pengantaran 09.21-17.00
mahasiswa 09.00-16.00
MBKM ke
petani di sigi,
sekaligus survey
lahan petani di
desa sidondo I
kec. Sigi
Biromaru Kab. Pengantaran mahasiswa magang
Sigi. Di tambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari
4. Selasa/13-09-2022 Pengenalan 08.00-17.00
hama dan 07.00-09.00
penyakit,
pengenalan klon
unggul kakao
dan
pengendalian
hayati, oleh Pengenalan hama dan penyakit
petani di
perkebunan
kakao desa
sidondo I.
tambah dengan
pengisian
Pengenalan hama dan penyakit
logbook pada
malam hari
5. Rabu/14-09-2022 Penerimaan 09.00-17.00
materi benih 09.00-16.00
unggul pada
tanaman kakao
dan pebuatan
pupuk cair dari
bongkol pisang
dirumah ketua Penerimaan materi benih unggul pada
kelompok tani tanaman kakao
desa sidondo I .
tambah dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Terlaksana

Penerimaan materi benih unggul pada


tanaman kakao
6. Kamis/15-09-2022 Praktek tentang 08.00-16.30
pengendalian 07.00-09.00
hama PBK yaitu
sarungnisasi
buah kakao di
kebun Pak
Hamka, ketua
kelompok tani
Di desa makmur
Kec. Palolo
Kab. Sigi.
tambah dengan pengendalian hama PBK
pengisian
logbook pada
malam hari

pengendalian hama PBK


7. Jumat/16-09-2022 -Pengambilan 09.00-16.00
buah kakao 09.00-16.00
unggul yaitu
klon kakao s1 di
desa makmur
Kec. Palolo
Kab. Siagi untuk
di kecambahkan
di desa sidondo
I . dan Pengambilan buah kakao unggul
-praktek tentang
sambung pucuk
bibit kakao di
pembibitan
kelompok tani
desa makmur.
tambah dengan
pengisian
logbook pada
malam hari Pengambilan buah kakao unggul

Praktek sambung pucuk

Praktek sambung pucuk

8. Sabtu/17-09-2022 08.00-17.00
-Pengambilan 19.00-09.00
tanah, sekam
utuh dan sekam
bakar untuk
media tanam
benih kakao.
Di Desa
Sidondo I,
Kec. Sigi Pengambilan media tanam
Biromaru
Kab. Sigi.

-proses
memperkecamb
ahan buah kakao

-Ditambah Terlaksana
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Pemecahan buah

perkecambahan
9. Senin/19-09-2022 -Mengikuti 09.00-17.25
proses 19.00-09.00
penimbangan
bahan
pembuatan
pupuk organik
padat /pupuk
kompos di
rumah ketua penimbangan bahan pembuatan pupuk
organik
kelopok tani
makmur di desa
sidondo I.
- Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari
Bahan yang sudah di timbang

Penimbangan

10. Selasa/20-09-2022 -Mengikuti 08.00-17.00


praktek 19.00-09.00
pembuatan
pupuk kompos
padat di desa
sidondo I yang
diikuti oleh
beberapa
kelompok tani Praktek pembuatan pupuk kompos
lainnya yang ada
di desa sidondo,
baik sidondo
I,II, dan sidondo
III. Dan di
hadiri oleh dinas
perkebunan
kabupaten sigi Pengadukan bahan pupuk
dan penyuluh
pertanian
kabupaten sigi.
- Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada Penggilingan pupuk
malam hari
11. Rabu/21-09-2022 -Mengikuti 08.00-17.20
praktek 19.00-09.00
pencampuran
pupuk kompos
padat di desa
sidondo I Praktek pencampuran pupuk kompos
bersama
pembimbing dan
ketua kelompok
tani bersama
anggotanya
- Ditambah
dengan
pengisian Pencampuran
logbook pada
malam hari

pencampuran

Penuangan M4

Pencampuran gula merah dengan M4


Penutupan pupuk yang sudah di aduk
12. Kamis/22-09-2022 Pemcampuran 08.00-16.00
media tanam 19.00-09.00
dan pengisian
polybag
bersama pak
Pembimbing di
desa Sidondo I
Kec. Sigi Pencampuran media tanam
Biromaru
Kab. Sigi.

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada Pencampuran media tanam
malam hari

Pengisian Polybag

13. Kamis/23-09-2022 Menghadiri 08.00-11.00


kedatangan 19.00-09.00
tamu dirumah
pak pembimbing
desa sidondo I.

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
Wawancara mengenai fermentasi kakao
malam hari

14. Jum’at/24-09-2022 Penyiraman 08.00-10.00


bibit 19.00-09.00
menggunakan
fermentasi
bonggol pisang
(poc) di desa
Penuangan pupuk (POC) cair
sidondo I.

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari
Pemupukan
15. Sabtu/25-09-2022 Pengamatan biji 08.00-17.00
kakao dari hasil 19.00-09.00
panen penati
bersama pak
pembimbing
desa sidondo I

Ditambah
dengan Pengamatan biji kakao
pengisian
logbook pada
malam hari

Pengamatan biji kakao


16. Senin/26-09-2022 Pemangkasan 08.00-17.00
sering tanaman 19.00-09.00
kakao di kebun
petani desa
sidondo I

Ditambah
dengan Pemangkasan sering
pengisian
logbook pada
malam hari
17. Selasa/27-09-2022 Pengamatan 08.00-17.00
tanaman kakao 19.00-09.00
di kebun petani
desa sidondo I
bersama pak
pembimbing dan
petani
Pengamatan kakao
Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari
18 Rabu/28-09-2022 Pengukuran 08.00-17.00
suhu pupuk 19.00-09.00
kompos padat di
desa sidondo I
Pengukuran
Ditambah
suhu
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Pengukuran suhu

19. Kamis/29-09-2020 Pengamatan 08.00-17.00


hama pbk di 19.00-09.00
desa sidondo I

Ditambah
dengan
pengisian Pengamatan hama (PBK)
logbook pada
malam hari
Pengamatan hama (PBK)

Pengamatan hama (PBK)

20. Jum’at/30-09-2022 Pemasangan 08.00-17.00


pagar 19.00-09.00
pembibitan di
desa sidondo I

Ditambah
dengan
pengisian
Penggalian lubang pagar
logbook pada
malam hari

Pemasangan pagar bibit


21. Sabtu/1-10-2022 Panen buah 08.00-17.00
kakao yang 19.00-09.00
bertempat kebun
petani di desa
sidondo I

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari Panen Buah kakao

Panen Buah kakao


22. Senin/3-10-2022 Pengumpulan 08.00-17.00
buah kakao 07.00-09.00
yang sudah di
panen yang
bertempat di
desa sidondo I
Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Pengumpulan Buah

Buah yang sudah di kumpul

23 Selasa/4-10-2022 Pemeraman 08.00-17.00


kakao selama 19.00-09.00
lima hari di desa
sidondo I

Ditambah
dengan
pengisian Pemeraman
logbook pada
malam hari
Pemeraman
24. Rabu/5-10-2022 Pemangkasan di 08.00-17.35
salaatu 19.00-09.00
perkebunan
petani kakao
yang bertempat
di desa sidondo
I.di lanjut.
Pemangkasan
Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Pemangkasan

25. Kamis/6-10-2022 Pemangkasan. 08.00-17.35


Dilanjut 19.00-09.00

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Pemangkasan

Pemangkasan

26. Jum’at/7-10-2022 Pengamatan 08.00-17.35


penyakit pada 09.00-09.00
biji kakao yg
sudah dipanen
didampingi oleh
pendamping
lapangan.

Ditambah
dengan
pengisian Pengamatan penyakit
logbook pada
malam hari
Pengamatan penyakit

27. Sabtu/8-10-2022 Pemangkasan 08.00-17.35


yang di 09.00-09.00
laksanakan di
salahsatu kebun
kelompok tani
di desa sidondo
III.

Ditambah
dengan
pengisian
Pemangkasan sering
logbook pada
malam hari
Pemangkasan sering

28. Senin/10-10-2022 Pembelahan 08.00-17.00


buah yang sudah 09.00-09.00
di sortir untuk di
buat fermentasi
yang bertempat
di kebun peteni
di desa sidondo
I

Ditambah
dengan Biji yang akan di belah
pengisian
logbook pada
malam hari

Pembelahan
29. Selasa/11-10-2022 Sortir biji kakao 08.00-17.35
yang akan di 19.00-09.00
fermrntasi,
sekaligus
melakukan
fermentasi biji
yang sudah di
pilih yang akan
di masukan ke Pencucian biji
dalam peti
fermentasi.

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari Pencucian biji

Penuangan biji dalam kotak


Penutupan kotak
30. Rabu/12-102022 -Biji kakao yang 09.00-17.35
di fermentasi, 19.00-09.00
dibalik atau di
aduk setiap
pukul 17.35
selama empat
hari fermentasi
berlangsung.
-Dan di selingi
dengan kegiatan Pengadukan biji dalam kotak
pemangkasan.

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari
Pemangkasan sering
31. Kamis/13-10-2022 Proses 09.00-17.35
pengadukan biji 19.00-09.00
kakao didalam
kotak/peti
fermentasi.

Ditambah
dengan
pengisian Pengadukan dalam kotak fermentasi
logbook pada
malam hari
32. Jum’at/14-10-2022 Proses 08.00-17.35
pengadukan biji 19.00-09.00
kakao didalam
kotak/peti
fermentasi, Dan
pemangkasan Pengadukan dalam kotak fermentasi

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Pemangkasan

33. Sabtu/15-10-2022 Proses 90.00-17.35


pengadukan biji 19.00-09.00
kakao didalam
kotak/peti
fermentasi, Dan
pemangkasan.

Ditambah Pengadukan biji kakao dalam kotak


dengan fermentasi
pengisian
logbook pada
malam hari

Pemangkasan
34. Senin/17-10-2022 Penjemuran biji 90.00-14.00
kakao yang 19.00-09.00
sudah di
vermentasi, Dan
pemangkasan

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
Penjemuran
malam hari
35. Selasa/18-10-2022 Penjemuran 09.00-16.00
bijikakao hari 19.00-09.00
ketiga

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada Penjemuran
malam hari
37. Rabu/19-10-2022 -Penjemuran 09.00-16.00
hari ketiga. 19.00-09.00
biasanya
penjemuran dua
hari saja, karena
kendala cuaca
makanya
penjemuran
sampai tiga hari.
-pemilihan biji Penjemuran
kakao atau sortir
dari biji yang
kemps di
piahkan dgn biji
kakao yang
bagus.

Ditambah Sortir biji yang sudah di keringkan


dengan
pengisian
logbook pada
malam hari
38. Kamis/20-10-2022 Pengamatan 09.00-16.00
hama dan 19.00-09.00
penyakit pada
tanaman kakao
yang ada di
salahsatu kebun
kelompok tani
di desa Pengamatan hama dan penyakit
kabobona, yang
didampingi oleh
pendamping
lapangan.

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada Terlaksana
malam hari
39. Jum’at/21-10-2022 Mengikuti 09.00-17.00
pertemuan 19.00-09.00
kelompok tani
yang ada didesa
kabobona.

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
Mengikuti pertemuan kelompok tani
malam hari
40. Sabtu/22-10-2022 Proses 09.00-17.00
pemilihan buah 19.00-09.00
kakao sekaligus
pembelahan dan
penimbangan
biji kakao yang
akan di
fermentasi di
Saortir Buah kakao
desa sidondo III.

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Pembelahan
Penimbangan
41. Senin/24-10-2022 Dilanjut proses 09.00-16.00
sortasi biji 19.00-09.00
kakao yang akan
di fermentasi.
Dan memasukan
biji kakao yang
sudah disortasi
kedalam
sortasi biji kakao
kotak/peti
fermentasi.

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Penuangan biji dalam kotak


Terlaksana

42. Selasa/25-10-2022 Hari pertama 09.00-17.00


:Proses 19.00-09.00
pengadukan,
sekaligus
mengukur suhu
panas pada biji
kakao didalam
kotak/peti Pengukuran suhu
fermentasi.

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Proses pengadukan

43. Rabu/26-10-2022 Hari kedua: 09.00-16.00


Proses 19.00-09.00
pengadukan,
sekaligus
mengukur suhu
panas pada biji
kakao didalam
kotak/peti
fermentasi
Proses pengadukan
Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Pengukuran suhu
44. Kamis/27-10-2022 Hari ketiga: 09.00-16.00
Proses 19.00-09.00
pengadukan,
sekaligus
mengukur suhu
panas pada biji
kakao didalam
kotak/peti
fermentasi

Ditambah Pengukuran suhu


dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Terlaksana

45. Jum’at/28-10-2022 Hari ke empat: 09.00-16.00


Proses 19.00-09.00
pengadukan,
sekaligus
mengukur suhu
panas pada biji
kakao didalam
kotak/peti
fermentasi

Ditambah pengukuran suhu


dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Terlaksana
46. Sabtu/29-10-2022 Hari pertama 09.00-16.00
:Proses 19.00-09.00
penjemuran biji
kakao yang
sudah
difermentasi

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari Penjemuran biji kakao

47. Senin/31-10-2022 Hari kedua: 09.00-16.00


Proses 19.00-09.00
penjemuran biji
kakao yang
sudah
difermentasi

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Penjemuran biji kakao


48. Selasa/1-11-2022 Pennjualan biji 09.00-16.00
kakao 19.00-09.00
fermentasi yang
sudah kering di
rumah coklat.s

Ditambah
dengan
pengisian Penjualan
logbook pada
malam hari

Terlaksana

49. Rabu/2-11-2022 Panen buah 09.00-16.00


kakao petani di 19.00-09.00
desa kabobona
kec. Dolo kab.
Sigi.

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari Panen kakao
Terlaksana

40. Kamis/3-11-2022 Panen buah 09.00-16.00


kakao petani di 19.00-09.00
desa kabobona
kec. Dolo kab.
Sigi. Panen
dilakukan
selama dua hari.

Ditambah Panen kakao


dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Terlaksana
41. Jum’at/4-11-2022 Sortasi buah 09.00-16.00
kakao sekaligus 19.00-09.00
Pememraman
buah kakao
yang sudah
selesai dipanen,
selama empat
hari empat
malam. Sortasi buah kakao

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Pememraman
42. Sabtu/5-11-2022 Pemangkasan 09.00-16.00
disalahsatu 19.00-09.00
kebun kakao
petani yang ada
di desa sidondo
III.
Pemangkasan
dilaksanakan
selama tiga hari. Pemangkasan
Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

43. Senin/7-11-2022 Pemangkasan 09.00-16.00


disalahsatu 19.00-09.00
kebun kakao
petani yang ada
di desa sidondo
III.

Ditambah
dengan
pengisian Pemangkasan
logbook pada
malam hari
44. Selasa/8-11-2022 Pemangkasan 09.00-16.00
disalahsatu 19.00-09.00
kebun kakao
petani yang ada
di desa sidondo
III

Ditambah
dengan Pemangkasan
pengisian
logbook pada
malam hari

45. Rabu/9-11-2022 Mendampingi 09.00-16.00


salahsatu petani 19.00-09.00
kakao dalam
proses
pemangkasan
yang ada di desa
sidondo I.s

Ditambah Pemangkasan
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Terlaksana
46. Kamis/10-11-2022 -Pembelahan 09.00-16.00
buah kakao 19.00-09.00
yang sudah
selesai
pemeraman ,
sekaligus
pemisahan biji
dan Pembelahan buah kakao
penimbangan
berat basah biji
kakao yang akan
di fermentasi.
-Proses
memasukan biji
kakao yang akan
di fermentasi penimbangan berat basah biji
kedalam
kotak/peti
fermentasi
selama empat
hari sampai lima
hari lima
malam.
Pemasukan biji kakao yang akan di
Ditambah fermentasi
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari
47. Jum’at/11-11-2022 Mengundang 08.00-17.00
secara langsung 19.00-10.00
atau lisan
kepada anggota
kelompok tani
Bungi Jaya,
untuk mengikui
kegiatan
penerimaan Mengundang anggota kelompok tani
materi teknologi
fermentasi buah
kakao yang ada
di desa sidondo
I dan sidondo
III.

Ditambah Terlaksana
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari
48. Sabtu/12-11-2022 Kegiatan 09.00-17.00
matching fund 19.00-09.00
tahun anggaran
2022 mengatasi
teknologi
pengolahan
kakao untuk
meningkatkan Kegiatan matching fund
daya saing
produk pada
industri rumah
cokelat dan
industri kecil
menengah di
palu tahun
anggaran 2022
di desa sidondo Terlaksana
I

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari
48. Sabtu/12-11-2022 Pemangkasan 09.00-17.00
disalahsatu 19.00-09.00
kebun kakao
petani yang ada
di desa sidondo
I

Ditambah Pemangkasan
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

Terlaksana
49. Senin/14-11-2022 Pemangkasan 09.00-16.00
dikebun kakao 19.00-09.00
Ketua
Kelompok Tani
bungi jaya yang
ada di desa
sidondo I
Pemangkasan
Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari
50. Selasa/15-11-2022 Pemecahan buah 09.00-16.00
kakao yang akan 19.00-09.00
di Fermentasi,
Penuangan biji
kakao ke dalam
kotak yang
sudah di
timbang Pemecahan buah kakao

Ditambah
pengisian
logbook pada
malam hari
Pemasukan biji kakao ke dalam kotak
51. Rabu/16-11-2022 Pengadukan biji 09.00-16.00
kakao setiap 24 19.00-09.00
jam Sekali

Pengadukan biji kakao


52. Kamis/17-11-2022 09.00-16.00
Pengamatan 19.00-09.00
hama (PBK)
yang menyerang
buah kakao di
desa sidondo I

Ditambah
pengisian Pengamatan hama (PBK)
logboog pada
malam hari

Terlaksana
53. Jum’at/18-11-2022 09.00-16.00
Panen buah 19.00-09.00
kakao antara di
Sidondo I
kab.sigi

Ditambah
pengisian
logboog pada
malam hari

54. Sabtu/19-11-2022 Pemangkasan 09.00-16.00


berat yang 19.00-09.00
berada di desa
sidondo I

Ditambah
dengan
pengisian
logbook pada
Pemangkasan berat
malam hari
55. Senin/21-11-2022 09.00-16.00
Penjemuran biji 19.00-09.00
kakao yang
sudah di
fermentasi di
desa sidondo I

Ditambah
dengan Penjemuran biji kakao
pengisian
logbook pada
malam hari
56. Selasa/22-11-2022 Mengikuti 09.00-16.00
pertemuan 19.00-09.00
bulanan
kelompok tani
uwe loe,
menerima
materi
pembuatan
pupuk (POC, Mengikuti pertemuan bulanan kelompok
KOMPOS) Di tani
Desa Sidondo I,
Kec. Sigi
Biromaru
Kab. Sigi

Ditambah Terlaksana
dengan
pengisian
logbook pada
malam hari

57. Rabu/23-11-2022 Pemangkasan 09.00-16.00


sering dikebun 19.00-09.00
kakao kelompok
tani bungi jaya
di desa sidondo
I

Dengan
pengisian
logbook pada
saat malam hari Pemangkasan sering

58. Kamis/24-11-2022 Pengamatan 09.00-16.00


hama (PBK) 19.00-09.00
dengan penyakit
busuk buah
didesa Sidondo I

Dengan
pengisian
logbook pada
saat malam hari Pengamatan hama (PBK)
Terlaksana

59. Jum’at/25-11-2022 Mengikuti salah 09.00-16.00


satu petani 19.00-09.00
kakao di desa
sidondo I untuk
panen buah
kakao dan di
damping oleh
petani kakao dan
pendamping
lapangan. Panen kakao
Dengan
pengisian
logbook pada
saat malam hari
60. Sabtu/26-11-2022 Pengamatan 09.00-16.00
hasil 19.00-09.00
pemangkasan
telah terlihat
bahwa telah
muncul bunga
pada batang
kakao setelah Batang kakao yang telah selesai di pangkas.
pemangkasan.
61. Senin/28-11-2022 Pemangkasan 09.00-16.00
sering disidondo 19.00-09.00
I kec. Sigi

Dengan
pengisian
logbook pada
saat malam hari
62. Selasa/29-11-2022 09.00-16.00
Pemangkasan 19.00-09.00
sering di desa
sidondo I
kab.sigi
63. Rabu/30-11-2022 09.00-16.00
Pengamatan 19.00-09.00
Hama dan
penyakit kakao
di desa sidondo
I kab.sigi

64. Kamis/01-12-2022 Pemangkasan 09.00-16.00


berat di desa 19.00-09.00
sidondo I
kab.sigi

65. Jum’at/02-12-2022 Praktek 09.00-16.00


Sambung pucuk 19.00-09.00
bibit kakao di
desa makmur
Kec. Palolo
Kab. Sigi yang
di damping oleh
pendamping Tempat persemaian salahsatu petani di desa
lapanagan dan makmur.
petani kakao.
65. Sabtu/03-12-2022 Pengamatan 09.00-16.00
Hama (PBK) di 19.00-09.00
desa sidondo I
kab.sigi

66. Senin/05-12-2022 Pemangkasan 09.00-16.00


sering di desa 19.00-09.00
sidondo I
kab.sigi

67. Selasa/06-12-2022 Pemangkasan 09.00-16.00


sering di desa 19.00-09.00
sidondo I
kab.sigi
68. Rabu/07-12-2022 Pelatihan 09.00-16.00
19.00-09.00

Sidondo I, 10 Desember 2022

Mengetahui,

Ketua Mitra/nama tempat magang/riset Mahasiswa Magang,

AHDAR DJUNUDIN S.P YUSDI ANGGA


E28118498

Anda mungkin juga menyukai