PERKEBUNAN
NUSANTARA IV UNIT USAHA KEBUN ADOLINA
LAPORAN
Oleh:
ARYA DARMA
2004290014
Agroteknologi
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA IV UNIT USAHA KEBUN ADOLINA
LAPORAN
Oleh:
ARYA DARMA
2004290014
Agroteknologi
Disetujui Oleh:
Disahkan Oleh :
Dekan, Manager
Assoc. Prof. Dr. Dafni Mawar Tarigan, S.P., M.Si. Yudhi Hari Prabowo, ST
i
RINGKASAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat Rahmat dan HidayahNya penulis
dapat menyelesaikan laporan PKL tepat pada waktunya. Laporan berisikan aktivitas
dalam melakukan PKL di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Kebun Adolina
yang dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus- 23 September 2023.
Dengan selesainya laporan PKL ini tak lupa pula penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Assoc. Prof. Dr. Dafni Mawar Tarigan, S.P., M.Si., Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.
2. Ibu Dr. Rini Sulistiani, S.P., M.P., Kepala Program Studi Jurusan
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.
3. Bapak Ir. Aidi Daslin Sagala, M.S., Dosen Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
4. Bapak Yudhi Hari Prabowo, ST., Manager PT. Perkebunan Nusantara IV Unit
Usaha Kebun Adolina.
5. Bapak Mugianto, S.P., Asisten Kepala Rayon A PT. Perkebunan Nusantara IV
Unit Usaha Kebun Adolina.
6. Bapak Muhammad Fikri Ridho S.P., Asisten Afdeling II PT. Perkebunan
Nusantara IV Unit Usaha Kebun Adolina.
7. Bapak Bambang Sebagai Mandor I Afdeling II PT. Perkebunan Nusantara IV
Unit Usaha Kebun Adolina
8. Teman-teman sejawat, yakni mahasiswa PKL diantaranya Deni Alfiansyah,
Feni Ramadhani, Fitriana Pohan dan Sumitomo Hadi Syahputra yang telah
berkontribusi banyak dalam kesuksesan kegiatan PKL.
9. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan berupa doa, moral dan
material sehingga kegiatan PKL ini dapat terlaksana dengan baik.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan dimasa mendatang.
iii
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan baik selama kegiatan PKL hingga
penulisan laporan. Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bidang ilmu
pengetahuan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... i
RINGKASAN ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang PKL.......................................................................... 1
1.2. Ruang Lingkup PKL ......................................................................... 2
1.3. Tujuan dan Manfaat PKL .................................................................. 3
II. GAMBARAN UMUM PERKERBUNAN .......................................... 5
2.1. Sejarah Umum Perkebunan ............................................................... 5
2.2. Fasilitas Kebun. ................................................................................. 6
2.3. Gambaran Umum Teknik Budidaya ................................................. 7
2.3.1. Pembibitan ............................................................................. 7
2.3.1.1. Pre Nursery (PN) ....................................................... 7
2.3.1.2. Main Nursery (MN) ................................................... 10
2.3.2. Tanaman Belum Menghasilkan............................................... 17
2.3.3.1. Pemeliharaan Piringan dan Pasar Pikul...................... 17
2.3.3.2. Pemberatasan Hama dan Penyakit ............................. 17
2.3.3.3. Pemupukan ................................................................. 18
2.3.3.4. Kastrasi dan Sanitasi .................................................. 19
2.3.3.5. Inventaris Pokok ........................................................ 19
2.3.4. Tanaman Menghasilkan .......................................................... 19
2.3.4.1. Pemeliharaan Piringan/Pasar Pikul dan Gawangan ... 19
2.3.4.2. Pemeliharaan TPH ..................................................... 20
2.3.4.3. Pemangkasan/Manunas .............................................. 20
2.3.4.4. Inventarisasi Pohon .................................................... 21
2.3.4.5. Manajemen Panen Kelapa Sawit TM ......................... 21
v
2.3.4.6. Kriteria Matang Panen ............................................... 21
2.3.4.7. Sortasi Panen .............................................................. 22
2.3.4.8. Rotasi Panen ............................................................... 22
2.3.4.9. Pembagian Kapveld ................................................... 22
2.3.4.10. Ancak Panen............................................................. 23
2.3.4.11. Kebutuhan Tenaga Panen ......................................... 23
2.3.4.12. Cara Panen ............................................................... 23
2.3.5. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas ........................... 24
2.3.5.1. Struktur Organisasi ............................................... 24
2.3.5.2. Deskripsi Tugas ..................................................... 25
III. PELAKSANAAN PKL........................................................................ 33
3.1. Kegiatan PKL .................................................................................... 33
3.1.1. Pembibitan ........................................................................... 33
3.1.1.1. Pre-Nursery ............................................................. 33
3.1.1.2. Main-Nursery .......................................................... 35
3.1.2. Tanaman Ulang .................................................................... 37
3.1.3. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) ............................... 38
3.1.4. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan ................................ 42
3.1.5. Panen dan Pengangkutan ..................................................... 44
3.2. Permasalahan yang Dihadapi Selama PKL ....................................... 46
3.3. Pembahasan ....................................................................................... 46
IV. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 48
4.1. Kesimpulan ....................................................................................... 48
4.2. Saran .................................................................................................. 48
LAMPIRAN ................................................................................................ 50
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1
I. PENDAHULUAN
daya manusia yang memiliki kualitas. Untuk mendapatkan ilmu dan kualitas yang
baik tidak hanya di perguruan tinggi saja tetapi bisa mencari pengalaman di luar
pekerjaan ke depannya. Tetapi dari fakta yang didapat saat ini hanya sedikit yang
Kerja Lapangan (PKL) sebagai sarana pembelajaran dan memperkaya diri bagi
menyelesaikan studinya.
salah satu lembaga pendidikan tinggi di Indonesia mempunyai tugas pokok yaitu,
Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Pendidikan dan Pengajaran,
Penelitian dan Pengembangan serta Pengabdian kepada Masyarakat. Terkait hal itu
pertanian khususnya di perkebunan menjadi salah satu sektor yang sangat penting
pengalaman yang berguna dalam perwujudan pola kerja yang akan dihadapi
ilmu pengetahuan yang didapat di perkuliahan sebagai suatu bentuk kegiatan nyata
pengalaman yang berguna dalam mewujudkan pola kerja yang akan dihadapi
globalisasi pada saat ini maka mahasiswa dituntut untuk lebih maju. Peningkatan
sumber daya manusia (SDM) sangat mutlak harus dimiliki oleh mahasiswa. Oleh
karena itu PKL dipandang sebagai dasar untuk menghasilkan SDM yang dapat
menangani suatu kegiatan yang sedang berlangsung ataupun suatu kegiatan yang
a. Gambaran umum perkebunan yaitu mencakup sejarah perusahaan, visi dan misi
perusahaan, topografi, curah hujan, jenis tanaman yang diusahakan, lokasi dan
3
luas areal.
c. Aspek sosial ekonomi yaitu mencakup aspek produksi dan sistem upah/gaji.
tempat PKL.
Sumatera Utara.
e. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja dan membandingkan antara teori dan
praktik.
4
c. Melatih mahasiswa untuk belajar disiplin waktu dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.
Unit Usaha Adolina didirikan oleh pemerintah Belanda sejak tahun 1926
dalam budidaya tembakau. Pada tahun 1938 budidaya tembakau dirubah menjadi
kelapa sawit dan karet dengan nama “NV Serdang Cultuur Maatschappy SCM”.
Sejak tahun 1973, budidaya karet diganti menjadi kakao, sedangkan kelapa sawit
tetap dipertahankan. Pada tahun 1942, Adolina diambil alih oleh pemerintah Jepang
dan diambil kembali oleh pemerintah Belanda pada tahun 1946 dengan nama tetap
“NV SCM”. Pada tahun 1958, perusahaan diambil alih oleh pemerintah Republik
Indonesia dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara PPN. Nama PPN diganti
menjadi PPN Baru SUMUT V tahun 1960. Pada tahun 1963 PPN Baru SUMUT V
dipisah menjadi dua yaitu: 1. PPN Karet III Adolina Hulu, Kantor Kesatuan di
Tanjung Morawa 2. PPN Aneka Tanaman II Kebun Adolina Hilir, Kantor Kesatuan
di Pabatu. Tahun 1968, PPN Antan II diganti menjadi PNP VI, dengan
penggabungan kembali PPN Karet III Kebun Adolina Hulu dengan PPN Aneka
Tanaman II Kebun Adolina Hilir, lalu pada tahun 1978 PNP VI diubah menjadi
bentuk Persero dengan nama PT Perkebunan VI Persero. Tahun 1974 PTP IV, PTP
VII, dan PTP VIII, digabung dan dipimpin oleh Direktur Utama PTP VII. Sejak
tanggal 11 Maret 1996 sampai dengan saat ini gabungan PTP VI, PTP VII, dan PTP
Unit usaha Adolina merupakan salah satu Unit Usaha dari PT Perkebunan
Nusantara IV Persero dan merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN. Sesuai
6
tanggal 01 Januari 1999 melebur Kebun Bangun Purba dan merubah statusnya
menjadi Afdeling Unit Adolina. Luas areal HGU Unit Adolina seluas 8.965,69 Ha,
dibagi menjadi tiga bagian yaitu kelapa sawit sebesar 8500 Ha, kebun benih kakao
Produksi tandan buah segar TBS kelapa sawit diolah di Pabrik Kelapa Sawit PKS
yang dimiliki oleh Unit Adolina sendiri. Pabrik kelapa sawit ini didirikan pada
tahun 1956 dengan kapasitas 26 ton TBS jam dan direnovasi pada tahun 2000
hingga kapasitas terpasang pabrik kelapa sawit adalah 30 ton TBSjam. Pabrik
kelapa sawit Adolina dipakai untuk mengolah TBS sendiri dan pembelian TBS dari
dikelola oleh Kantor Pemasaran Bersama KPB. Pemasaran CPO yang diproduksi
oleh pabrik kelapa sawit Adolina masuk ke dalam Koordinator Wilayah I Korwil I
Medan yang dikelola oleh Kantor Pemasaran Bersama KPB. Jadi, semua hasil yang
dikirim ke konsumen harus melalui perintah dari Kantor Pusat Kanpus di Medan.
Daerah pemasaran CPO dari unit usaha Adolina ini diekspor ke beberapa negara
seperti Belanda, Jepang, Belgia, dan sebagian dikirim untuk pasar lokal, sedangkan
untuk produk inti diproses lebih lanjut ke pabrik pengolahan inti sawit di Pabatu.
7
Adapun Visi dan Misi dari PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina
Visi: Menjadi perusahaan agribisnis nasional yang unggul dan berdaya saing kelas
yang baik. 3. Mengembangkan organisasi dan budaya yang prima serta SDM
Untuk mengurus segala urusan yang berkataitan dengan kegiatan afdeling PTPN IV
Unit Usaha Balimbingan menyediakan kantor afdeling yang digunakan juga sebagai kantor
dari asisten. Yang di tunjukan Pada (Gambar 1). Segala kegiatan yang berhubungan dengan
administrasi di afdeling III dilakukan dikantor ini. Mulai dari administrasi tentang
perawatan tanaman,produksi tanaman,data pekerja dan lain-lain. Asisten afdeling III juga
taman Kanak-kanak (TK) Ade Irma, Sarana pendidikan ini dapat sejajar
dengan Sekolah Dasar (SD) Negri No.101936, (MTS) AL-Hidaya Adolina pada
umumnya.
II Unit Usaha Adolina menyediakan rumah ibadah seperti Masjid dan Gereja bagi
para pekerja atau masyarakat sekitar yang ingin melakukan kegiatan keagamaan
dapat menggunakan masjid atau Gereja ini yang ditunjukan Pada (Gambar 5 dan 6)
untuk bermain bola, bahkan tempat acara yang dibuat di daerah setempat. Lapangan
tempat pembuangan limbah ini untuk sarana limbah-limbah pabrik atau limbah
lahan pertanian yang ditanami kepa sawit sebanyak 7.786/ha yang terbagi menjadi
lima afdeling. Setiap afdeling ditanggung jawabkan oleh satu asisten dan dibantu
(TM) yang berumur berkisar 6 tahun keatas. Kebun dan Pabrik adolina memiliki
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang digunakan untuk mengolah hasil yang didapatkan
14
dari setiap bloknya dan diolah menjadi CPO yang nantinya akan di jual. Selama
kami mengikuti PKL di Kebun dan Pabrik adolina kami banyak mendapatkan ilmu
gangguan hama dan mengetahui cara mengangkut hasil produksi dengan bantuan
dumptruck dan cara pengangkutan sampai dengan kepabrik. Ilmu lainnya yaitu
bagaimana cara mengolah tandan buah segar (TBS) di pabrik kepala sawit sesuai
dengan kriteria buah dan standart yang dibutuhkan dalam pengolahan tandan buah
segar (TBS).
2.3.1. Pembibitan
a. Persiapan Lokasi
persyaratan seperti : areal harus rata, dekat dengan sumber air, dekat areal
b. Bedengan
bedengan 10 m x 1,20 m dan jarak antar bedengan 50 cm. Satu bedengan dapat diisi
dengan ± 1200 bibit dalam polybag. Bedengan diberi lapisan pasir setebal ± 5 cm
sebelum penyusunan polybag Untuk menjaga agar aerasi bedengan tetap terjaga.
c. Naungan
ke bibit yang baru tumbuh kecambah. Pembuatan naungan dari kerangka besi
dengan atap dari paranet. Ukuran naungan dapat dibuat per bedengan dengan tinggi
1.8- 2.0 m.
15
0,07 mm, berwarna hitam dengan 2 baris lubang drainase yang bejumlah 12-24
buah.
e. Pengisian Tanah
Setelah diayak tanah yang akan digunakan sebagai media tanam dicampur dengan
kecambah agar tanah padat dan rutin disiram seminggu sebelum kecambah ditanam.
f. Penyusunan Polibag
g. Penanaman Kecambah
kecambah yang hendak ditanam kemudian tanah didalam polybag diratakan dan
h. Pemeliharaan
1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
16
1 baby polybag sebanyak 150 ml air. Penyiraman dilakukan sampai tanah didalam
2. Penyiangan
mencabut rumput atau gulma yang tumbuh disekitar area polybag. Penyiangan
3. Pemupukan
dan NPK dengan dosis pemupukan 0,2 gr / 1 liter air yang dapat digunakan untuk
hama dilakukan secara manual yaitu dengan pengutipan langsung (Hand Picking).
Hama yang biasa ada dipembibitan yaitu hama ulat tentara / ulat grayak
(Spodoptera litura ), ulat api ( Setora nitens WLK ) dan ulat kantung (Mahasena
corbetti). Untuk penyakit yang biasa menyerang pada pembibitan yaitu penyakit
busuk akar yang disebabkan oleh jamur Rhizoctona sp. Yang dikendalikan dengan
itu juga penyakit bercak daun (Black Spot) yang disebabkan oleh jamur Culvularia
areal daun. Pengendalian penyakit bercak daun pada tanaman sawit dapat
menggunakan fungisida amistrartop dengan cara dioleskan pada bagian daun yang
17
terserang penyakit.
5. Seleksi bibit
yang sebabkan oleh faktor genetis, kerusakan mekanis atau terserang hama atau
penyakit.
a. Pemilihan Lokasi
Tiap petak disusun 5 baris polybag dengan isi 40-50 bibit dua petak dipisah
dengan membuang barisan keenam dari kelipatannya. Kebutuhan luas areal Main-
Nursery disesuaikan dengan jarak tanam yang ditentukan dan disesuaikan dengan
umur bibit yang akan ditanam agar bibit tidak mengalami etiolasi karena jarak yang
terlalu rapat.
b. Pemeliharaan Lahan
Lahan pembibitan yang digunakan harus bebas dari gulma dan sekeliling
polybag harus dibersihkan dari semak yang dapat menjadi sumber hama dan
penyakit
dibuthkan untuk kelangsungan hidup bibit setiap harinya bergantung pada kondisi
tanah didalam polybag. Kebutuhan air pada saat pembibitan Main-Nursery yaitu
d. Penyiapan Tanah
unit setempat. Tanah yang digunakan untuk pembibitan Main-Nursery diambil dari
daerah piasaulu yang masih terbebas dari infeksi ganoderma. Tanah yang
digunakan yaitu tanah bagian Top Soil yang kemudian diayak untuk mengaluskan
e. Polybag
berwarna hitam dengan ukuran panjang 50 cm, lebar 40 cm dan tebal 0,20 mm dan
f. Pengisian Polybag
Tanah yang telah diayak diisi dengan tangan atau skop. Pengisian dimulai
setengah polybag dan dipadatkan lalu diisi sampai penuh kira-kira 1-2 cm dari bibir
atas polybag.
g. Memancang
antara barisan 0,867 x 90 cm = 77,9 cm (78 cm). Jarak ini dapat lebih besar atau
lebih kecil di sesuaikan dengan keadaan dan keterbatasan areal yang memenuhi
syarat. Bila bibit direncanakan di pindah ke lapangan pada umur 12 bulan, jarak
etiolasi akan berdampak pada “transplanting shock” yang relatif lebih lama, lingkar
batang yang lebih kecil dan penurunan produktivitas sampai 20%. Pancang lurus ke
h. Penyusunan polybag
Polybag yang sudah diisi tanah diletakkan di atas titik pemancang sehingga
i. Penyiapan bibit
bibit berumur ± 3 bulan yaitu pada saat bibit berdaun 2-3 helai. Bibit yang akan
dipindahkan telah melewati seleksi dan sehari sebelum pemindahan bibit kepolybag
main-nursery yaitu :
1. Dibuat lubang tanam dengan menggunakan bor yang diputar dengan tangan.
3. Bibit dimasukkan kedalam lubang dan baby polybag yang sudah disayat
dilepaskan
5. Kemudian dibuat plang yang berisi nomer petak, tanggal tanam, jumlah bibit,
j. Penyiangan
20
gulma yang tumbuh diantara polibag dengan memakai garuk. Kebutuhan tenaga
disesuaikan dengan norma dan standart fisik. Cara khemis digunakan dalam kondisi
harus kering atau tidak ada permukaan tanah tergenang atau becek. Pelaksanaan
cara khemis harus dilakukan ± 4 jam sebelum atau sesudah penyiraman bibit, agar
penyiangan cara khemis berhasil optimal petak-petak yang akan disemprot harus
diatur sebaiknya.
k. Pemupukan
pemupukan di pre nursery. Pupuk diberikan tepat pada waktunya sesuai dengan
dosis dan umur bibit. Pupuk ditabur melingkar diatas tanah polibag dengan jarak 4-
5 cm dari pangkal bibit. Alat takaran pupuk yang sesuai dengan dosis harus
l. Seleksi Bibit
Seleksi bibit kelapa sawit dilakukan pada saat umur 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan
dan terakhir pada saat akan dipindahkan ke Main-Nursery. Jumlah seleksi di Main
TBM merupakan masa sebelum panen, yaitu dimulai dari tanam sampai
panen pertama. Periode waktu TBM pada tanaman kelapa sawit terdiri dari :
dipakai adalah gliposat dan metil medsulfurone. Adapun alat yang dipakai yaitu
knaakcaps yang mana 1 caps berisi 15 liter larutan. Adapun dosis gliposat untuk
per hektarnya yaaitu 600cc/ha dan dosis metil medsulfurone yaitu 10 gr/ha, untuk
mengerjakan chemis piringan dan pasar pikul dibutuuhkan tenaga kerja 1 us/ha.
yaitu Oryctes rhinoceros ( kumbang badak ). Oryctes menyerang pada bagian pupus
daun sehingga pertumbuhan pupus daun menjadi terhambat atau tidak tumbuh.
bahan kimia. Selain itu pengendalian juga dapat dilakukan dengan memasang jaring
2.3.3.3. Pemupukan
Terdapat dua jenis pupuk yang diberikan pada tanaman kelapa sawit di
22
Unit Usaha Bah Jambi yaitu pupuk majemuk dan pupuk dolomit yang disebut
sebagai pupuk aplikasi. Pupuk aplikasi diberikan pada tanaman TBM III dengan
waktu pemberian sebulan sekali. Pada masa TBM I pemupukan dilakukan dengan
menggunakan pupuk umur yaitu pada umur 3 bulan dengan dosis 0,50 kg/pokok, 5
bulan dengan dosis 0,60 kg/pokok, 8 bulan dengan dosis 0,75 kg/pokok, dan 12
Pada saat pemupukan, hal yang harus diperhatikan ialah 5T yakni tepat dosis,
tepat cara, tepat waktu, tepat tempat dan tepat administrasi. Kelima hal ini
tujuan menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Rotasi pemupukan
bergantung dari umur tanaman. Tiap umur tanaman diaplikasian pupuk dan dosis
kelapa sawit. Kegiatan kastrasi dilakukan terakhir pada enam bulan sebelum panen
pertama, misalnya apabila dilakukan panen perdana pada umur tanam 30 bulan
maka trakhir melakukan kastrasi yaitu pada saat tanaman berumur 24 bulan. Alat
pelepah kering sebagai persiapan panen. Seluruh daun dan pelepah yang paling
23
bloknya dengan tujuan untuk mengetahui berapa jumlah pokok yang mati, terserang
potensi produksi seoptimal mungkin. Beberapa hal penting yang harus dilakukan
didaerah TM yaitu :
membersihkan tumbuhan pengganggu atau gulma, sampah yang ada disekitar areal
terjadinya persaingan hara antara tanaman kelapa sawit dengan gulma dipiringan,
dilakukan sebanyak 4 kali dalam setahun. Selain itu juga dilakukan kegiatan
dongkel anak kayu yang dilakukan dengan mendogkel tukulan kelapa sawit sampai
sampah, dan batu-batuan agar kebersihan tandan buah segar dan brondolan
24
2.3.4.3. Pemangkasan/Manunas
pelepah yang tidak berguna bagi tanaman. Tujuan utama dari penunasan adalah
dan jumlah optimal yang dibutuhkan tanaman agar suplai unsur hara dapat
priode tertentu yang dilakukan 2 kali setahun. Berdasarkan hasil dari inventarisasi
ini akan diperoleh informasi mengenai perubahan jumlah pohon yang berkurang
karena mati yang disebabkan serangan hama/ penyakit atau sebab lain dan
kelapa sawit yaitu memanen semua buah pada kematangan yang optimum, panen
hanya buah yang matang dan mengutip brondolan, mengirim TBS ke pabrik setelah
panen. Kriteria panen kelapa sawit dapat dipanen bila sudah memiliki kriteria
brondolan per tandan di piringan. Brondolan yang masuk kriteria panen yaitu
oleh petugas panen di afdeling untuk mendapatkan mutu panen yang baik. Data
mutu buah yang benar dapat digunakan sebagai dasar analisa masalah bila
rendemen tidak mencapai target adalah data sortasi yang dilakukan di TPH karena
Rotasi panen adalah jumlah hari panen dalam seminggu dan jarak
waktu antar panen pertama disatu blok sampai panen berikutnya pada blok yang
sama. Rotasi panen biasanya dilakukan sebnyak 5 hari dalam seminggu hal ini
karena pada hari sabtu dipergunakan untuk perawatan pabrik, sehingga pemanenan
dilakukan hanya pada hari senin sampai jum’at. Namun dalam kenyataannya panen
bisa dilakukan bisa lebih 5 hari dalam satu minggu apabila buah bnyak dan tenaga
Ancak panen adalah areal yang menjadi tanggung jawab pemanen pada
26
setiap hari yang ditentukan berdasarkan kerapatan tandan yang matang. Dalam
kegiatan sehari – hari dikenal dengan ancak tetap dan ancak giring. Penentuan
ancak panen didasarkan pada kerapatan buah matang, kapasitas pemanen, topografi
puncak. Penentuan jumlah pemanen yang dibutuhkan pada saat panen, mandor
panen harus menghitung kerapatan di blok yang akan dipanen pada hari
sebelumnya. Berdasarkan jumlah tandan matang yang akan dipanen dan kapasitas
pemanen maka pada pagi harinya mandor panen dapat menentukan jumlah
dibawah tandan yang dipanen dipotong dengan ukuran kecil untuk tanaman dewasa
sedangkan pada tanaman muda pelepah daun tidak dipotong karena yang dipotong
hanya buahnya saja. Pelepah dipotong menjadi dua bagian dan disusun digawangan
brondolan, gagang TBS dibentuk cangkem kodok dan diberi nomer pemanen.
alat dodos, untuk tanaman yang masih TM 1 dan 2 atau yang berumur kurang dari
7 tahun dan dengan menggunakan alat egrek untuk tanaman yang sudah tinggi dan
aktivitas kerja serta hubungan fungsi dan aktifitas tersebut sampai batas tertentu.
juga menjelaskan hirarki dan susunan wewenang, serta hubungan pelapor dan
kepada siapa dia melapor. Dengan adanya struktur organisasi, stabilitas dan
untuk melaksanakan tugas khusus kepada manajemen yang lebih bawah, agar dapat
dicapai pembagian pekerjaan yang lebih bermanfaat. Struktur organisasi terdiri dari
hubungan antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan yang relatif tetap dan stabil
Gambar 11. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Kebun
Adolina 2023
merupakan suatu system komunikasi yang disusun secara teratur sehingga tujuan
a. Manajer Kebun
kebijakan dan prosedur yang berlaku untuk mendukung pencapaian sasaran yang
ditetapkan.
29
yang berkelanjutan.
b. Asisten Kepala
tanam, target panen, biaya produksi, dan sebagainya di Kebun berjalan selaras
prioritas, penilaian dan mitigasi risiko yang selaras dengan sasaran yang
ditetapkan.
4. Mengevaluasi dan menilai kinerja karyawan Bidang tanaman kelapa sawit selaras
yang berkelanjutan.
Bidang tanaman kelapa sawit di kebun sesuai dengan prosedur yang berjalan.
penilaian dan mitigasi risiko yang selaras dengan sasaran yang ditetapkan.
4. Mengevaluasi dan menilai kinerja karyawan Bidang Tata Usaha selaras dengan
berkelanjutan.
d. Asisten Afdeling
berkelanjutan.
f. Asisten Teknik
pekerjaan teknik.
Nusantara IV Unit Usaha Adolina selama PKL yaitu mengikuti apel pagi bersama
asisten, mandor besar, serta mandor-mandor pada pukul 06.15 WIB. Mahasiswa
PKL terlebih dahulu diarahkan dan dibimbing oleh asisten mengenai kegiatan yang
pengarahan dan materi oleh mandor lapangan agar mahasiswa diharapkan mampu
3.1.1. Pembibitan
3.1.1.1. Pre-Nurseri
a. Penanaman Benih
Penanaman benih dilakukan setelah media tanam yaitu tanah top soil, Pupuk
Dolomit sebaqgai pupuk dasar dan dimasukkan kedalam babybag pembibitan Pre-
Nursery (PN). Babybag disusun kedalam bedengan yang terbuat dari batu bata
menggunakan bekas gagang sapu atau kayu lainnya dengan kedalaman 3 cm dan
lebar 2 cm lalu dimasukkan benih kelapa sawit. Benih dimasukan perlahan dengan
posisi radikula (akar) berada dibawah dan plumula (calon batang) berada diatas.
32
Benih yang digunakan oleh pembibitan Unit Kebun Adolina merupakan benih
b. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 x sehari yaitu pagi dan sore dan dilakukan dengan
hati-hati agar kecambah tidak terbongkar atau akar bibit muda muncul ke
permukaan. Apabila hal tersebut terjadi maka setelah penyiraman selesai tutup
kembali dengan tanah. Penyiraman tidak dilakukan apabila curah hujan yang
c. Pemupukan
menggunakan pupuk NPK dan urea cair dengan dosis 2 gram untuk 1 tanaman, lalu
dilakukan secara hati-hati dan tepat dosis karena bibit yang ditanam masih muda
33
e. Penyiangan
Penyiangan atas adalah membuang atau mencabut semua gulma yang berada pada
3.1.1.2. Main-Nurseri
a. Penanaman Bibit
Penanaman benih dilakukan setelah media tanam yaitu tanah top soil, puuk (RP)
sebagai pupuk dasar dan dimasukkan kedalam Polybag Ukuran 40x50 pembibitan
b. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 x sehari yaitu pagi dan sore dan dilakukan dengan
34
rutin. Penyiraman tidak dilakukan apabila curah hujan yang terhitung ombrometer
c. Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada saat 1 bulan setelah pindah tanam dari Pre-
urea dan NPK . Pemupukan 3 minggu sekali untuk NPK dan kisrit 2 minggu sekali
e. Penyiangan
Penyiangan atas adalah membuang atau mencabut semua gulma yang berada pada
f. Seleksi
dengan ciri-ciri anak daun seperti ilalang, jarak anak daun sempit, pohon kerdil, anak
daun kedut, bercak daun besaran 15-20% dan anak daun rata.
35
a. Dongkel
mengganggu tanaman sawit di piringan dan pasar pikul menggunakan tangan dan
cangkul kecil. Kegiatan ini dilakukan untuk memberantas gulma yang dapat
b. Sanitasi
menutupi tanaman kelapa sawit dengan pisau arit. Hal ini dilakukan agar mucuna
tidak menaungi tanaman kelapa sawit sehingga proses fotosintesis berjalan dengan
c. Kastrasi
Kastrasi adalah kegiatan pemotongan bunga jantan dan bunga betina yang
tanaman hanya untuk pertumbuhan batang. Kegiatan kastrasi dimulai pada umur 6
36
bulan dan alat yang digunakan adalah dodos kecil dan gancu yang di tunjukan pada
(Gambar 15).
a. Prunning
atau 1 tahun sekali dan dilakukan menggunakan eggrek, dodos sesuai umur
tanamannya.
untuk membersihkan gulma dari piringan dan pasar pikul kelapa sawit pada
2. Ally = 5 gr / 15 L Jerigen.
3. Metsulindo = 10 gr / 20 L air.
c. Pengendalian Hama
Hama yang banyak menyerang pada kebun Adolina yaitu ulat kantong maka
dari itu PTPN IV Unit Usaha Kebun Adolina mengendalikannya dengan cara
injeksi, injeksi dilakukan 1-2 tahun sekali tergantung pada tingkat serangan hama
tersebut ditunjukan pada (Gambar 17). Pestisida yang di gunakan yaitu Phostene
dengan bahan aktifnya asefat 97 % dan bahan campurannya yaitu Scoud dengan
Dosis yang di berikan perpohon adalah 20 cc, adapun alat alat yang di
d. Pemupukan
3kg per pokoknya. Pupuk di aplikasikan secara manual dan pemupukan dilakukan
dengan cara menabur pupuk di sekitaran piringan tanaman kelapa sawit di tunjukan
Sensus hal yang dilakukan terlebih dahulu sebelum taksasi panen dibuat.
mengetahui Angka Kerapatan Panen (AKP) pada blok yang akan dipanen. Pada
umumnya AKP pada blok dengan tahun tanam yang sama maka AKP nya
cenderung sama.
Contoh perhitungan :
Artinya dalam empat pohon di lapangan terdapat satu tandan buah matang panen.
b. Panen
dengan umur tanaman yang akan di panen yang ditunjukan pada (Gambar 19).
40
Kriteria buah yang dipanen adalah buah yang sudah mengalami Fraksi 0 (Buah
yang sudah membrondol 3-5). Buah yang sudah di panen akan dikumpulkan di
TPH (Tempat Pengumpulan Hasil), Lalu petugas pemeriksa buah masak (P2B)
memeriksa buah yang layak untuk di angkut yang di tunjukan pada (Gambar 20).
Setelah itu buah yang berada di TPH, di hitung dan di catat jumlahnya
beserta dengan nomor pemanennya oleh mandor guna untuk mengetahui jumlah
tandan yang di panen oleh pemanen dan mengetahui jumlah premi yang diberikan
kepada pemanen. Hal ini juga berguna untuk memberi sanksi kepada pemanen jika
a. Timbangan
timbang untuk memperoleh berat isi kotor (bruto) dan sesudah dibongkar/kosong
(Gambar 21). Selisih bruto dengan tara adalah jumlah bersih (neto) TBS yang
diterima di PKS. Pada saat penimbangan, supir tidak dibenarkan berada dalam truk.
3. Timbangan harus bersih, tidak ada yang mengganjal timbangan dan load
cell.
5. Cermin pantulan untuk melihat isi truk agar tidak ada aksi penipuan
b. Sortasi TBS
mengawasi dan memeriksa TBS yang akan diolah guna mengetahui mutu TBS
yang masuk di tunjukan pada (Gambar 22). Pelaksanaan sortasi bertujuan untuk
kualitas dan kuantitas hasil produksi yang diperoleh selama proses di pabrik.
Sortasi juga berfungsi sebagai acuan pembayaran terhadap buah yang dikirim dari
kebun. Pada kebun dan pabrik sawit Adolina, pelaksanaan sortasi dilakukan didua
tempat, pertama dilakukan di TPH kebun, yang kedua dilakukan di pabrik. Hasil
Selesai ditimbang TBS dobawa kelantai Loading Ramp dan dituang ketiap
pintu (bays) Loading Ramp yang ditunjukan pada (Gambar 23). TBS yang akan
diproses dimasukkan ke dalam Lori yang berkapasitas 2,5 Ton TBS dengan cara
membuka pintu yang diatur dengan system pintu hidraulik. Lantai Loading Ramp
dibuat miring dan berkisi-kisi sehingga saat pembongkaran TBS dari truk maupun
tersebut. PKS Pabatu memiliki 1 unit Loading Ramp, yang berisi 14 pintu, dimana
d. Lori
loading ramp kerebusan untuk selanjutnya direbus yang di tunjukan pada (Gambar
24). Kapasitas rata-rata setiap lori adalah 2.500 Kg TBS. Pengisian buah dari
loading ramp ke lori tidak boleh terlalu penuh, karena jika terlalu penuh
dikhawatirkan TBS akan jatuh pada saat masuk kedalam rebusan sehingga akan
dapat menyumbat saringan pipa drain kondensat pada rebusan atau dapat juga
merusak steam distribution plate pada rebusan. Lori dilengkapi dengan lubang-
lubang pada dinding dan alasnya yang gunanya untuk memudahkan uap masuk ke
dalam, keluar masuknya lori dari rebusan dilakukan melalui capstand hydrolik dan
bolard. Pengisian lori dengan cara membuka pintu bays yang di atur dengan sistem
pintu hidraulik. Lantai loading ramp dibuat miring sekitar 15˚ dan berkisi-kisi
sehingga saat pembongkaran TBS dari truk maupun pemasukan TBS ke lori,
sebagian besar.
45
TBS dengan uap (steam) yang ditunjukan pada (Gambar 25) . Steam yang
digunakan adalah uap kering dengan tekanan 1,00-3,00 kg/cm2 dan suhu 119,91-
143,09 oC yang diinjeksi untuk mencapai suatu kondisi tertentu pada buah yang
dapat digunakan untuk pencapaian tujuan proses berikutnya. PKS Pabatu memiliki
d. Mengurangi kadar air dalam buah dan inti, memudahkan proses pengutipan
minyak dan kernel. Sehingga kernel mudah pecah pada ripple mill.
Setelah direbus, tandan buah dimasukan kedalam mesin pelepas buah, pada
thresher drum ada dua output yang dihasilkan yaitu brondolan dan janjangan,
Threser drum terdiri dari tiga drum, drum satu dan dua berfungsi untuk
fungsi bunch press adalah mengepress janjangan untuk mengambil minyak yang
tersisa dijanjangan. Pada threser drum ada dua produk yang dihasilkan yaitu
janjangan dan juice, juice adalah campuran antara minyak, kondensasi dan air.
g. Stasiun Press
didalam daging buah. Kapasitas dari stasiun press adalah 15 ton/ jam, dan produk
dari mesin pres adalah Crude Oil dan Cake ( Fibbber dan Nut). Untuk Crude Oil
akan dialirkan ke stasiun klarifikasi, sedangakn untuk Cake akan dimasukan ke cake
breaker conveyor yaitu alat untuk memisahkan fibber dari Nut dan akan dimasukan
dengan biji (nut) dan proses pengambilan minyak kasar dari daging buah.
pemutaran yang dilengkapi dengan pisau pengaduk. Jumlah pisau pengaduk dalam
1 unit digester terdiri dari 4 pasang pisau pengaduk yang bertingkat dan 1 pasang
pisau pelempar yang ditunjukan pada (Gambar 27). Untuk start up awal digester
diisi ¾ kemudian diputar selama 15-20 menit selanjutnya line press dibuka. Gambar
Kemudian Nut akan dimasukan ke Nut Polishing Drum yaitu alat untuk melepaskan
Fibber dari Nut, fibber akan terhisap ke atas dan Nut akan ke boiler.
48
2. Memecah dinding sel dari ―oil bearing cell‖ untuk melepas minyak dari
mesocarp.
tidak pecah, akan menyebabkan hilang di sludge dan jika tidak diperas dari fibre
i. Screw Press
dengan cara pengepresan. Feeding dari digester dialirkan ke screw press melalui
chute. Oleh tekanan screw yang ditahan oleh cone, daging buah dilepas sehingga
melalui lubang-lubang seicher minyak dipisahkan dari serabut dan biji. Screw Press
bukan minyak seperti kotoran, pasir, serat dan air. Crude oil yang dihasilkan masih
kotor sehingga harus dimasukan kedalam sand trap untuk mengendapkan pasir,
setelah itu crude oil yang telah mengendap akan dimasukan kembali ke alat
bernama Continous Settling Tank (CST) dan akan terjadi pemisahan antara minyak
dan sludge, setelah itu minyak akan dimasukkan kembali ke Pure Oil Tank (POT)
atau minyak bersih, sedangkan untuk sludge akan dimasukan kedalam sludge tank,
sludge masih mengandung minyak sekitar 7-8 % yang akan diolah disludge
centrifuge yang berfungsi untuk mengepress sisa minyak yang ada disludge,
Minyak bersih yang masih mengandung air akan diturunkan kadar airnya dengan
alat vakum dryer dan didalam vakum dryer air akan menguap dan minyak akan
dimasukkan ke alat bernama Bulking Storage Tank (BST) atau tangki timbun untuk
Adapun kendala yang dialami selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu
Menghasilkan (TM) yaitu Ulat api ( Setothosea asigna) dan Ulat kantong (Metisa
plana), karena jumlahnya yang terlalu banyak dan membuat daun kelapa sawit
pada batang kelapa sawit dan menyuntikkan insektisida dengan dosis 20cc/pokok
karyawan, karena pada awal masuk praktik kerja lapangan penulis langsung
51
kerja tanpa sempat kenalan terlebih dahulu dengan seluruh karyawan yang ada
di lapangan.
aktivitas jadi kaku, ditambah pada saat musim hujan dimana tempat pelaksanaan
kegiat harus ditempuh dengan kendaraan dikarenakan jarak yang cukup jauh
hujan berhenti..
3.3. Pembahasan
kesesuaian dengan di lapangan, hanya saja pada materi pembelajaran selama kuliah
tidak bisa langsung direalisasikan atau dipraktikkan. Oleh sebab itu, materi yang
saat berada di lapangan kami sudah dapat mengikuti praktik secara langsung.
usaha adolina secara teknis telah memenuhi standar dalam melakukan budidaya
4.1. Kesimpulan
Dari hasil Praktik Kerja Lapangan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa :
3. Dalam kegiatan PKL harus mengikuti peraturan yang sudah diarahkan oleh
4. Metodologi yang digunakan dalam PKL ini dengan metode implentasi yaitu
kerja.
4.2. Saran
1. Seluruh staf dan karyawan hendaknya bekerja lebih keras dan berinovasi untuk
2. Dalam proses pengolahan kebun perlu ketaatan dan konsistensi seluruh asisten