Oleh
USWATUN HUSNA
NIM 030906414
ii
DAFTAR ISI
halaman
COVER ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1.Ruang Lingkup ................................................................................... 1
1.2.Tujuan Praktikum ............................................................................... 1
1.3.Manfaat praktikum ..............................................................................1
1.4.Lokasi dan waktu praktikum .............................................................. 2
BAB II. PELAKSANAAN.................................................................................... 3
2.1. Permasalahan yang dihadapi petani ................................................... 3
2.2. Materi/ Inovasi yang didemonstrasikan.............................................. 5
2.3. Sasaran Demonstrasi........................................................................... 5
2.4. Jadwal demonstrasi.............................................................................6
2.4. Media Penyuluhan.............................................................................. 6
2.5. Tahapan-tahapan demonstrasi............................................................ 6
2.6. Pelaksanaan.........................................................................................7
BAB III. PENUTUP.............................................................................................. 8
3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 8
3.2. Saran .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 9
iii
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Ceklis pengamatan ............................................................................................ 10
Dokomentasi pribadi .......................................................................................... 12
Peta lokasi........................................................................................................... 13
Daftar hadir......................................................................................................... 14
Surat pernyataan.................................................................................................. 15
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2. Mahasiswa lebih terampil dan memiliki pengalaman nyata untuk terjun
kelapangan sebagai seorang penyuluh pertanian.
3. Mahasiswa dapat menyampaikan analisis, penjelasan-penjelasan dan
evaluasi kepada petani
4. Serta memotivasi para petani untuk menggunakan sumber daya alam
dalam usaha pengendalian penyakit tanaman.
2
BAB II
PELAKSANAAN
3
Trichoderma sp. Disamping sebagai organisme pengurai dapat pula berfungsi
sebagai agens hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.
Ketergantungan terhadap bahan-bahan kimia (pupuk kimia) yang bersifat
racun (insektisida, fungisida, bakterisida) harus segera ditinggalkan. Penggunaan
pestisida yang kurang bijaksana seringkali menimbulkan masalah kesehatan,
pencemaran lingkungan dan gangguan keseimbangan ekologis serta
mengakibatkan residu pada produk pertanian. Oleh karena ketergantungan dengan
bahan kimia tersebut maka timbulah perhatian terhadap alternatif pengendalian
yang lebih ramah lingkungan, untuk menurunkan penggunaan pestisida kimia.
Pemanfaatan agens hayati berupa jamur yang berpotensi sebagai agens hayati dari
jamur patogenik diantaranya adalah Trichoderma sp bersifat prefentif terhadap
serangan penyakit tanaman juga sebagai pupuk biologis tanah dan biopestisida
Trichoderma sp. Disamping sebagai organisme pengurai dapat pula berfungsi
sebagai agens hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.
Kegiatan praktikum penyuluhan ini melibatkan para petani karet yang
dimana mempunyai lahan pertanian namun dalam usaha taninya mengalami
kendala adanya penyakit jamur akar putih. Keterbatasan pengetahuan dan
lemahnya informai tentang penggunaan biopesida sebagai agen hayati pada
tingkat petani sehingga pengendalian yang diambil petani dalam pengendalian
penyakit lebih pada pengendalian pestisisda kimia. Pengendalian yang tidak
bijaksana inilah berakibat mencemari lingkungan karena adanya residu pestisida
tersebut.
4
Manfaat lain Trichoderma adalah :
5
bahan yang mudah didapatkan bahkan tanpa mengeluarkan biaya pengolahan,
serta agar para petani dapat mengurangi pestisisda kimia. Penggunaan pestisida
yang tidak bijaksana akan berakibat mencemari lingkungan karena adanya residu
pestisida tersebut. Oleh karena itu, diperlukan satu bentuk kepedulian dari pihak
yang terkait baik pemerintah maupun perguruan tinggi dalam usaha peningkatan
produksi tanaman karet.
6
3. Melakukan pembuatan vidio demonstrasi cara pembuatan jamur
trichoderma.
4. Selanjutnya mengumpulkan petani dirumah salah seorang petani untuk
menunjukan cara pembuatan jamur trichoderma dengan menampilkan
media terproyeksi dan folder.
5. Menunjukan hasil berupa produk yang telah diolah.
2.5. Pembahasan
Kegiatan demonstrasi agens hayati Trichoderma dilakukan pada salah satu
rumah petani. Pada waktu demonstrasi ini semua peserta dapat berhadir. Mulai
dari penyuluh memperkenalkan kepada peserta petani karet yang ada didesa Inan
cara mengidentifikasi serangan penyakit jamu akar putih dan cara
pengendaliannya. Teknologi pengendalian penyakit tanaman karet dengan
menggunakan agens hayati cendawan Trichoderma sp. Sangat menarik perhatian
peserta, karena teknik perbanyakan cendawan Trichoderma sp. secara langsung
baru pertama kali mereka lihat. Metode pengendalian secara biologis dengan
pemanfaatan Trichoderma sp sebagai musuh alami merupakan alternatif yang
tepat untuk mengendalikan beberapa penyakit penting perkebunan seperti
penyakit jamur akar putih pada tanaman karet. Penyuluh menjelaskan keuntungan
Aplikasi Trichoderma adalah aplikasinya mudah, murah dan efek perlakuan
bersifat laten serta tidak menimbulkan keracunan atau pencemaran lingkungan.
Trichoderma juga dapat bertahan lama dan berkembang pada bahan organik tanah
sebagai media tempat hidupnya. Dosis pemakaian Trichoderma sp yang
diaplikasikan adalah 100 g/pohon. Petani sangant merasakan manfaat dari
kegiatan ini, karena selama ini pengetahuan petani mengenai penyakit jamur akar
putih pada karet dan cara pengendaliannya sangat minim.
Peserta berharap agar penyuluhan seperti ini bisa terus berlanjut, keingin tahuan
petani akan penggunaan agensia hayati Trichoderma terlihat dari motivasi mereka
untuk diajarkan cara pembuatannya dan bahkan petani mau menyediakan bahan-
bahan untuk pembuatan jamur Trichoderma tersebut.
7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dari serangkaian kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan dapat
disimpulakan sebagai berikut :
1. Kegiatan penyuluhan telah meningkatkan pengetahuan petani tentang arti
penting agens hayati Trichoderma sp, sehingga telah memotivasi mereka
untuk tidak menggunakan pestisida kimia dan aman bagi lingkungan.
2. Petani dapat menerapkan pembuatan jamur Trichoderma dirumah masing-
masing karna mereka sudah paham dan mengerti cara pembuatannya.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Petani dapat membersihkan sisa-sisa tanggul dan akar tanaman yang lama
yang dapat menjadi sumber penyebaran penyakit jamur akar putih.
2. Untuk penyuluhan dan pelatihan semacam ini dapat terus berlanjut agar
supaya pengetahuan petani tentang pertanian organik dan penggunaan
agens hayati sangatlah penting untuk pertanian berkelanjutan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional, 2014. Spesifikasi kompos dari sampah organik
domestik.
Febbiyanti, T.R., 2012, Penapisan Jamur dan Bakteri Antagonis Terhadap Jamur
Akar putih (Rigidoporus Microporus) dari Rizosfer Tanaman Lidah
Mertua (Sansevieria Trifasciata Prain), Jurnal Penelitian Karet, No. 1,
Vol. 30.
Nurhaedah, 2002. Pengaruh Aplikasi Trichoderma Sp. Dan Mulsa Terhadap
Persentase Serangan Penyakit Antraknosa Pada Buah Tanaman Cabai
Merah Besar (Capsicum Annum L.) . Skripsi Fakultas Pertanian UNTAD
Palu.
Mukerlina, Et Al.2010. Uji Antagonis Trichoderma Harzianum Terhadap
Fusariun Spp. Penyebab Penyakit Layu Pada Tanaman Cabai (Capsicum
Annum) Secara In Vitro. ( Jurnal Fitomedika Vol. 7 No.2 Desember 2010:
80-85)
Talanca, A. H. 1998. Jamur Trichoderma Sp Sebagai Biokontrol Terhadap
Patogen Tanah. Prosiding Seminar Ilmiah PEI, PFI Dan HPTI Komda Sul-
Sel, Maros (5 Desember 1998).
9
LAMPIRAN
*ceklis pengamatan
Lokasi Demonstrasi : Di rumah salah satu petani karet.
Sasaran : Petani karet di desa Inan, Kecamatan Paringin Selatan,
Kabupaten Balangan.
Tujuan Demonstrasi : Untuk memberikan informasi cara pembuatan jamur
Trichoderma.
Materi Demonstrasi : Pembuatan jamur trichoderma sp
Media : Proyeksi dan folder
Demonstrator : Uswatun Husna
10
cara (kejelasan sangat terbantu dengan adanya
pemberian penyuluhan ini.
materi, sistematika,
dan
pelibatan sasaran)
4 Tanggapan petani Para petani sangat senang dan
saat
menyambut baik dengan inovasi
diberikan materi
demonstrasi yang ditawarkan. Petani ingin
cara
menerapkan inovasi yang
disampaikan karna menurut
petani bahan dan cara mudah
diperoleh dan dilakukan.
5 Tanggapan petani Masing-masing peserta sangat
saat
tertarik dan menyatakan bahwa
disarankan untuk
materi yang materi penyuluhan sangat
didemonstrasikan
mereka butuhkan dalam
pengendalian penyakit JAP pada
tanaman karet.
6 Kendala yang Menurut petani mereka tidak
dirasakan petani
merasakan kendala karena
jika menerapkan
materi yang bahan- bahan dirasa mudah
didemonstrasikan
didapat disekitar lingkungan
tempat petani.
7 Usulan petani Agar penyuluhan seperti ini
terus berlanjut supaya
pengetahuan petani tentang
pertanian organik dengan
pemberian agens hayati
sangatlah penting untuk
pertanian berkelanjutansehingga
petani terus diberi bimbingan.
*dokomentasi pribadi
11
Foto saat mengambil tanah disekitar pohon
bambu. Foto saat menunjukan hasil
12
13
*peta lokasi
14
*daftar hadir
15
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakn bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini telah
melaksankan praktikum Budidaya tanaman perkebunan utama tanaman Karet
yang dilaksanakan pada tanggal 22 april 2020 di areal perkebunan milik
masyarakat di desa Inan kecamatan Paringin Selatan kabupaten Balangan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Uswatun Husna
Nim : 030906414
16