Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM UNIT 2

METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN


SECARA KELOMPOK, MELALUI DEMONSTRASI CARA
PEMBUATAN JAMUR TRICHODERMA sp UNTUK
MENGENDALIKAN PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
(Rigdiforus lignosus)

Oleh

USWATUN HUSNA
NIM 030906414

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS TERBUKA
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kesempatan bagi kami sehingga kami dapat melaksanakan Praktikum
dan juga dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Maksud dan tujuan penyusun laporan ini adalah sebagai pemenuhan tugas
dan pelatihan keterampilan mahasiswa mengenai Metode dan teknik penyuluhan
pertanian.
Karena bantuan dari berbagai pihak baik berupa moral maupun materi
yang mendorong semangat penulis sehingga laporan ini terwujud dengan tepat
waktu . Laporan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak . Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang
setulusnya kepada :
1. Ibu Inda Ilma Ifada,SP.,MP. Selaku tutor pengajar mata kuliah Budidaya
Tanaman Perkebunan Utama
2. Bapak Ayansyah, selaku petani karet.
3. Bapak Husna, selaku petani karet.
4. Ibu Hifjatul, selaku petani karet.
5. Kepada Orang Tua yang senantiasa memberikan dukungan.
6. Seluruh pihak yang telah membantu.
Akhir kata penyusun mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya karena
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi penulisan maupun dari isi laporan.Oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi kita semua. aamin

Balangan, mei 2020

ii
DAFTAR ISI

halaman
COVER ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1.Ruang Lingkup ................................................................................... 1
1.2.Tujuan Praktikum ............................................................................... 1
1.3.Manfaat praktikum ..............................................................................1
1.4.Lokasi dan waktu praktikum .............................................................. 2
BAB II. PELAKSANAAN.................................................................................... 3
2.1. Permasalahan yang dihadapi petani ................................................... 3
2.2. Materi/ Inovasi yang didemonstrasikan.............................................. 5
2.3. Sasaran Demonstrasi........................................................................... 5
2.4. Jadwal demonstrasi.............................................................................6
2.4. Media Penyuluhan.............................................................................. 6
2.5. Tahapan-tahapan demonstrasi............................................................ 6
2.6. Pelaksanaan.........................................................................................7
BAB III. PENUTUP.............................................................................................. 8
3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 8
3.2. Saran .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 9

iii
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Ceklis pengamatan ............................................................................................ 10
Dokomentasi pribadi .......................................................................................... 12
Peta lokasi........................................................................................................... 13
Daftar hadir......................................................................................................... 14
Surat pernyataan.................................................................................................. 15

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Ruang Lingkup


Ruang lingkup laporan ini meliputi metode dan teknik penyuluhan
pertanian pada tanaman karet yang ada didesa Inan, Kecamatan Paringin Selatan,
Kabupaten Balangan. Mahasiswa akan memberikan penyuluhan mengenai
pengenalan jamur trichoderma sp untuk mengendalikan penyakit jamur akar putih
(Rigdiforus Lignosus) pada tanaman karet.
Kegiatan praktikum ini merupakan implementasi atau penerapan
penggunaan agens hayati sebagai pengelolaan penyakit dengan cara ramah
lingkungan berdasarkan konsep pengendalian penyakit terpadu.
Trichoderma sp, adalah satu jenis jamur yang diketahu dapat membunuh
jamur lain. Dengan cara kerja, spora trichoderma dapat menempel pada badan
jamur lain lalu membentuk hifa (benang spora) yang akan mengikat dan
menggulung jamur lain hingga mati.

1.2. Tujuan Praktikum


Praktikum ini bertujuan sebagai berikut :
1. Memberikan mahasiswa pengalaman nyata berkomunikasi langsung
dengan petani.
2. Memberikan semangat dan kemampuan mahasiswa untuk memiliki
kompetensi secara profesional.
3. Memberikan pengetahuan kepada petani dalam memanfaatkan agens
hayati yaitu jamur Trichoderma sp.
4. Membantu petani mengatasi masalah yang ada pada kebun karetnya.

1.3. Manfaat Praktikum


Praktikum ini sangat bermanfaat untuk
1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang perkebunan karet
tentang pengenalan jamur Trichoderma sp untuk mengendalikan penyakit
jamur akar putih.

1
2. Mahasiswa lebih terampil dan memiliki pengalaman nyata untuk terjun
kelapangan sebagai seorang penyuluh pertanian.
3. Mahasiswa dapat menyampaikan analisis, penjelasan-penjelasan dan
evaluasi kepada petani
4. Serta memotivasi para petani untuk menggunakan sumber daya alam
dalam usaha pengendalian penyakit tanaman.

1.4. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan praktikum


Kegiatan praktikum media dan teknik penyuluhan pertanian ini
dilaksanakan pada tanggal 4 mei- 8 mei 2020 di areal perkebunan karet yang ada
di Desa Inan Kecamatan Paringin Selatan Kabupaten Balangan.

2
BAB II
PELAKSANAAN

2.1. Permasalahan yang dihadapi Petani


Masalah yang dihadapi petani yang ada di desa Inan ini adalah kesulitan
dalam mengendalikan penyakit jamur akar putih. Keterbatasan pengetahuan dan
lemahnya informasi tentang pengendalian penyakit ini mengakibatkan sekitar
15% dari populsi yang ada di areal perkebunan yang diamati tersebut sudah
terinfeksi penyakit ini, dengan melihat adanya gejala seperti pemucatan daun-
daun tanaman yang menjadi kuning dengan tepi ujung yang berlipat kedalam,
ataupun ada yang sudah tidak berdaun lagi karna mengalami gugur daun yang
disertai dengan matinya ranting-ranting, menyebabkan pohon menjadi mempunyai
mahkota yang jarang., saat dilakukan penyadapan tanaman karet yang sudah
terinfeksi penyakit ini tidak mengeluarkan produksi lateks, serta dilihat pada akar
tanaman karet terdapat benang-benang putih dengan itu dapat dikatakan bahwa
pohon tersebut sakit. Apabila tidak ditangani maka akar pohon akan mati dan
membusuk selanjutnya pohon tersebut akan roboh. Infeksi penyakit akar putih
terjadi karena persinggungan akar dengan sisa-sisa akar tanaman lama yang
mengandung spora cendawan ini. Penyebarannya bisa dilakukan dengan bantuan
angin yang menerbangkan spora ini. Spora yang jatuh di tunggul atau sisa
tanaman yang mati akan membentuk koloni. Dari tunggul ini jamur menjalar ke
akar dan akhirnya menginfeksi akar-akar sehat di sekitarnya.
Ketergantungan terhadap bahan-bahan kimia (pupuk kimia) yang bersifat
racun (insektisida, fungisida, bakterisida) harus segera ditinggalkan. Penggunaan
pestisida yang kurang bijaksana seringkali menimbulkan masalah kesehatan,
pencemaran lingkungan dan gangguan keseimbangan ekologis serta
mengakibatkan residu pada produk pertanian. Oleh karena ketergantungan dengan
bahan kimia tersebut maka timbulah perhatian terhadap alternatif pengendalian
yang lebih ramah lingkungan, untuk menurunkan penggunaan pestisida kimia.
Pemanfaatan agens hayati berupa jamur yang berpotensi sebagai agens hayati dari
jamur patogenik diantaranya adalah Trichoderma sp bersifat prefentif terhadap
serangan penyakit tanaman juga sebagai pupuk biologis tanah dan biopestisida

3
Trichoderma sp. Disamping sebagai organisme pengurai dapat pula berfungsi
sebagai agens hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.
Ketergantungan terhadap bahan-bahan kimia (pupuk kimia) yang bersifat
racun (insektisida, fungisida, bakterisida) harus segera ditinggalkan. Penggunaan
pestisida yang kurang bijaksana seringkali menimbulkan masalah kesehatan,
pencemaran lingkungan dan gangguan keseimbangan ekologis serta
mengakibatkan residu pada produk pertanian. Oleh karena ketergantungan dengan
bahan kimia tersebut maka timbulah perhatian terhadap alternatif pengendalian
yang lebih ramah lingkungan, untuk menurunkan penggunaan pestisida kimia.
Pemanfaatan agens hayati berupa jamur yang berpotensi sebagai agens hayati dari
jamur patogenik diantaranya adalah Trichoderma sp bersifat prefentif terhadap
serangan penyakit tanaman juga sebagai pupuk biologis tanah dan biopestisida
Trichoderma sp. Disamping sebagai organisme pengurai dapat pula berfungsi
sebagai agens hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.
Kegiatan praktikum penyuluhan ini melibatkan para petani karet yang
dimana mempunyai lahan pertanian namun dalam usaha taninya mengalami
kendala adanya penyakit jamur akar putih. Keterbatasan pengetahuan dan
lemahnya informai tentang penggunaan biopesida sebagai agen hayati pada
tingkat petani sehingga pengendalian yang diambil petani dalam pengendalian
penyakit lebih pada pengendalian pestisisda kimia. Pengendalian yang tidak
bijaksana inilah berakibat mencemari lingkungan karena adanya residu pestisida
tersebut.

2.2. Materi/ Inovasi yang didemonstrasikan


Trichoderma (Trichoderma sp) merupakan salah satu jenis jamur atau
cendawan yang sudah lama dikenal sebagai jamur antagonis, yaitu sejenis jamur
yang meiliki fungsi untuk menghambat pertumbuhan jenis jamur lainnya,
khususnya jamur yang bersifat patogen (merugikan/merusak/mematikan tanaman
lainnya). Karena sifat antagonisnya, trichoderma kemudian dijadikan sebagai
agens hayati untuk membasmi berbagai jenis jamur yang selama ini sering
menjadi pengganggu atau penyakit pada tanaman.

4
Manfaat lain Trichoderma adalah :

1. Mencegah serangan penyakit tanaman yang ditularkan melalui tanah


2. Mempercepat proses pelapukan bahan organik seperti jerami, gulma, dll.
3. Menggemburkan/memperbaiki struktur tanah
4. Menguraikan unsur hara yang terikat dalam tanah

Bahan dan alat :


1. Kardus
2. Nasi putih
3. Tissu dan kain.
4. Tanah yang diambil dari rerumpunan pohon bambu
Cara pembuatan :
1. Sediakan tempat disini saya menggunakan kardus.
2. Masukkan tissu kedalam wadah kardus karna berfungsi sebagai penyerap
air yang berlebih.
3. Masukkan tanah kedalam kardus lalu padatkan.
4. selanjutnya masukkan nasi yang sudah dingin diatas tanah.
5. Tutup lagi menggunakan tissu dan kain.
6. Lalu diamkan ditempat yang dingin dan gelap kurang lebih 5-6 hari.
7. Setelah 5-6 hari akan tumbuh jamur Trichoderma, lalu ambil permukaan
yang terdapat jamur trichoderma, masukan dikantong plastik.
8. Selanjutnya jamur trichoderma dapat dicampur dengan dedak dan
tambahkan air gula.
9. Lalu jamur trichoderma sudah jadi dan siap untuk ditaburkan pada pohon
karet yang sakit, dengan cara menaburkan disekitar pohon karet.

Kegiatan praktikum penyuluhan ini melibatkan para petani karet yang


dimana mempunyai lahan pertanian namun dalam usaha taninya mengalami
kendala adanya penyakit jamur akar putih. Keterbatasan pengetahuan dan
lemahnya informai tentang penggunaan biopesida sebagai agen hayati pada
tingkat petani ini lah membuat penyuluh melakukan pengenalan agens hayati ini
ditambah biang atau bibit trichoderma sejatinya bisa didapatkan dari alam dengan

5
bahan yang mudah didapatkan bahkan tanpa mengeluarkan biaya pengolahan,  
serta agar para petani dapat mengurangi pestisisda kimia. Penggunaan pestisida
yang tidak bijaksana akan berakibat mencemari lingkungan karena adanya residu
pestisida tersebut. Oleh karena itu, diperlukan satu bentuk kepedulian dari pihak
yang terkait baik pemerintah maupun perguruan tinggi dalam usaha peningkatan
produksi tanaman karet.

2.3. Sasaran Demonstrasi


Sasaran kegiatan demonstrasi adalah petani karet yang ada di Desa Inan
dengan menampilkan cara pengolahan jamur trichoderma. Untuk demonstrator
dilakukan langsung oleh penyuluh

2.4. Jadwal Demonstrasi

Hari/ tanggal Kegiatan

Mengumpulkan petani dirumah salah


Senin, 18 mei 2020 seorang petani dan menampilkan
demonstrasi dan menunjukan jamur
trichoderma.

2.5. Media Penyuluhan


Media penyuluhan pertanian merupakan sarana alat bantu yang digunakan
untuk menyampaikan materi penyuluhan kepada sasaran. Penggunaan media yang
tepat dalam melakukan penyuluhan akan berpengaruh positif dalam penerimaan
materi yang disampaikan. Adapun media yang digunakan dalam pelaksanaan
penyuluhan ini yaitu media proyeksi dan folder

2.5. Tahap-tahapan Demonstrasi


1. Pada tahapan pertama dilakukan setelah melakukan kunjungan serta
menanyakan permasalahan yang ada dilapangan.
2. Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan seperti mencari tanah yang ada
dibawah rerumpunan pohon bambu, menyiapkan nasi dingin, dan tempat
pemancingan jamur trichoderma.

6
3. Melakukan pembuatan vidio demonstrasi cara pembuatan jamur
trichoderma.
4. Selanjutnya mengumpulkan petani dirumah salah seorang petani untuk
menunjukan cara pembuatan jamur trichoderma dengan menampilkan
media terproyeksi dan folder.
5. Menunjukan hasil berupa produk yang telah diolah.

2.5. Pembahasan
Kegiatan demonstrasi agens hayati Trichoderma dilakukan pada salah satu
rumah petani. Pada waktu demonstrasi ini semua peserta dapat berhadir. Mulai
dari penyuluh memperkenalkan kepada peserta petani karet yang ada didesa Inan
cara mengidentifikasi serangan penyakit jamu akar putih dan cara
pengendaliannya. Teknologi pengendalian penyakit tanaman karet dengan
menggunakan agens hayati cendawan Trichoderma sp. Sangat menarik perhatian
peserta, karena teknik perbanyakan cendawan Trichoderma sp. secara langsung
baru pertama kali mereka lihat. Metode pengendalian secara biologis dengan
pemanfaatan Trichoderma sp sebagai musuh alami merupakan alternatif yang
tepat untuk mengendalikan beberapa penyakit penting perkebunan seperti
penyakit jamur akar putih pada tanaman karet. Penyuluh menjelaskan keuntungan
Aplikasi Trichoderma adalah aplikasinya mudah, murah dan efek perlakuan
bersifat laten serta tidak menimbulkan keracunan atau pencemaran lingkungan.
Trichoderma juga dapat bertahan lama dan berkembang pada bahan organik tanah
sebagai media tempat hidupnya. Dosis pemakaian Trichoderma sp yang
diaplikasikan adalah 100 g/pohon. Petani sangant merasakan manfaat dari
kegiatan ini, karena selama ini pengetahuan petani mengenai penyakit jamur akar
putih pada karet dan cara pengendaliannya sangat minim.
Peserta berharap agar penyuluhan seperti ini bisa terus berlanjut, keingin tahuan
petani akan penggunaan agensia hayati Trichoderma terlihat dari motivasi mereka
untuk diajarkan cara pembuatannya dan bahkan petani mau menyediakan bahan-
bahan untuk pembuatan jamur Trichoderma tersebut.

7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Dari serangkaian kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan dapat
disimpulakan sebagai berikut :
1. Kegiatan penyuluhan telah meningkatkan pengetahuan petani tentang arti
penting agens hayati Trichoderma sp, sehingga telah memotivasi mereka
untuk tidak menggunakan pestisida kimia dan aman bagi lingkungan.
2. Petani dapat menerapkan pembuatan jamur Trichoderma dirumah masing-
masing karna mereka sudah paham dan mengerti cara pembuatannya.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Petani dapat membersihkan sisa-sisa tanggul dan akar tanaman yang lama
yang dapat menjadi sumber penyebaran penyakit jamur akar putih.
2. Untuk penyuluhan dan pelatihan semacam ini dapat terus berlanjut agar
supaya pengetahuan petani tentang pertanian organik dan penggunaan
agens hayati sangatlah penting untuk pertanian berkelanjutan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional, 2014. Spesifikasi kompos dari sampah organik
domestik.
Febbiyanti, T.R., 2012, Penapisan Jamur dan Bakteri Antagonis Terhadap Jamur
Akar putih (Rigidoporus Microporus) dari Rizosfer Tanaman Lidah
Mertua (Sansevieria Trifasciata Prain), Jurnal Penelitian Karet, No. 1,
Vol. 30.
Nurhaedah, 2002. Pengaruh Aplikasi Trichoderma Sp. Dan Mulsa Terhadap
Persentase Serangan Penyakit Antraknosa Pada Buah Tanaman Cabai
Merah Besar (Capsicum Annum L.) . Skripsi Fakultas Pertanian UNTAD
Palu.
Mukerlina, Et Al.2010. Uji Antagonis Trichoderma Harzianum Terhadap
Fusariun Spp. Penyebab Penyakit Layu Pada Tanaman Cabai (Capsicum
Annum) Secara In Vitro. ( Jurnal Fitomedika Vol. 7 No.2 Desember 2010:
80-85)
Talanca, A. H. 1998. Jamur Trichoderma Sp Sebagai Biokontrol Terhadap
Patogen Tanah. Prosiding Seminar Ilmiah PEI, PFI Dan HPTI Komda Sul-
Sel, Maros (5 Desember 1998).

9
LAMPIRAN

*ceklis pengamatan
Lokasi Demonstrasi : Di rumah salah satu petani karet.
Sasaran : Petani karet di desa Inan, Kecamatan Paringin Selatan,
Kabupaten Balangan.
Tujuan Demonstrasi : Untuk memberikan informasi cara pembuatan jamur
Trichoderma.
Materi Demonstrasi : Pembuatan jamur trichoderma sp
Media : Proyeksi dan folder
Demonstrator : Uswatun Husna

N Hasil pengamatan/ wawancara keterangan


o Kondisi/ komponen
yang diamati

1. Kondisi Lokasi Komoditas utama yang terdapat


sasaran didesa Inan adalah Karet. Pada
lokasi sasaran ditemukan
beberapa tanaman yang roboh
akibat penyakit jamur akar
putih. Pada tanaman karet yang
roboh terlihat benang benang
putih seperti rambut yang
menempel kuat dan mulai
membusuk, lunak, dan berwarna
coklat.

2 Masalah utama Kesulitan dalam mengendalikan


petani penyakit jamur akar putih.

3 Langkah-langkah pengendalian penyakit tanaman


demonstrasi:
karet dengan menggunakan
 Pembukaan
 Pemaparan tentang agens hayati cendawan
inovasi Trichoderma sp. Sangat menarik
 Pengenalan
demonstrator perhatian peserta. Mereka
 Pelaksanaan mengikuti jalannya acara mulai
demonstrasi
awal sampai akhir dan merasa

10
 cara (kejelasan sangat terbantu dengan adanya
pemberian penyuluhan ini.
materi, sistematika,
dan
pelibatan sasaran)
4 Tanggapan petani Para petani sangat senang dan
saat
menyambut baik dengan inovasi
diberikan materi
demonstrasi yang ditawarkan. Petani ingin
cara
menerapkan inovasi yang
disampaikan karna menurut
petani bahan dan cara mudah
diperoleh dan dilakukan.
5 Tanggapan petani Masing-masing peserta sangat
saat
tertarik dan menyatakan bahwa
disarankan untuk
materi yang materi penyuluhan sangat
didemonstrasikan
mereka butuhkan dalam
pengendalian penyakit JAP pada
tanaman karet.
6 Kendala yang Menurut petani mereka tidak
dirasakan petani
merasakan kendala karena
jika menerapkan
materi yang bahan- bahan dirasa mudah
didemonstrasikan
didapat disekitar lingkungan
tempat petani.
7 Usulan petani Agar penyuluhan seperti ini
terus berlanjut supaya
pengetahuan petani tentang
pertanian organik dengan
pemberian agens hayati
sangatlah penting untuk
pertanian berkelanjutansehingga
petani terus diberi bimbingan.

*dokomentasi pribadi

11
Foto saat mengambil tanah disekitar pohon
bambu. Foto saat menunjukan hasil

Foto saat menunjukan hasil demonstrasi


Foto saat melakukan demonstrator

12
13
*peta lokasi

14
*daftar hadir

15
SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Uswatun Husna


Nim : 030906414
Prodi : Agribisnis
Totur Pembimbing : Ibu Inda Ilma Ifada,SP.,MP.
Judul praktikum : Metode dan teknik penyuluhan pertanian secara
kelompok, melalui demonstrasi cara pembuatan
jamur Trichoderma sp untuk mengendalikan
penyakit jamur akar putih (Rigdiforus lignosus)

Dengan ini menyatakn bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini telah
melaksankan praktikum Budidaya tanaman perkebunan utama tanaman Karet
yang dilaksanakan pada tanggal 22 april 2020 di areal perkebunan milik
masyarakat di desa Inan kecamatan Paringin Selatan kabupaten Balangan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Inan, Mei 2020

Hormat saya

Uswatun Husna
Nim : 030906414

16

Anda mungkin juga menyukai