Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL WAJIB III

TATANIAGA PERTANIAN (LUHT4333)


MINGGU KE-7
NAMA : USWATUN HUSNA

NIM : 030906414

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan marjin tataniaga dan sebutkan beberapa cara

menghitung marjin tananiaga tersebut!

Jawab :

Marjin tataniaga dapat didefinisikan menurut dua pengertian yaitu sebagai berikut ;
1. Perbedaan harga yang dibayar oleh konsumen dan dan yang diterima oleh produsen.
2. Harga sekumpulan jasa-jasa tataniaga yang merupakan hasil Interaksi antara permintaan
dan penawaran jasa jasa tersebut.
Menurut definisi pertama margin tataniaga dirumuskan sebagai perbedaan antara kurva
permintaan primer (Primary Demand) Dan kurva permintaan turunan (Deriver Demand) 
untuk suatu produk Tertentu.  permintaan primer ditentukan oleh respon konsumen pada
tingkat eceran. penafsiran emfiris fungsi permintaan primer biasanya didasarkan atas data
harga eceran dan data kuantitas barang yang diminta. Sedangkan permintaan turunan
didasarkan pada hubungan harga kuantitas yang ada,  salah satunya pada titik di mana
produk-produk tersebut dibeli oleh pedagang atau pengolah (Processor).
Cara menghitung margin tataniaga diantaranya sebagai berikut;
1. Margin tataniaga dapat dihitung dengan memilih sejumlah tertentu barang yang
diperdagangkan ( umum dengan kualitas rata-rata/medium)  dan mencatat harganya sejak
awal (produsen) Sampai akhir (konsumen)Sistem pemasaran.  saluran tataniaga yang
dilalui oleh eh barang tersebut harus diketahui terlebih dahulu.
2. Margin tataniaga dapat dihitung dengan mencatat nilai penjualan ( Gross Money Sale),
nilai pembelian  (Gross Maney Purchase), dan volume barang dagangan dari tiap
lembaga pemasaran  (marketing agency) yang terlibat dalam  satu saluran tataniaga. 
Dengan ketiga unsur tersebut yaitu nilai penjualan (Ps), nilai pembelian (Ps), dan volume
barang dagangan (V)  maka margin kotor rata-rata ( Average gross margin = AGM)  dari
tiap lembaga tataniaga dapat dihitung dengan melalui rumus;
Ps−Pb
AGM=
V
3. Jadi,  dengan cara menetapkan suatu saluran tataniaga tertentu dan mencari margin kotor
rata-rata maka margin tataniaga dari keseluruhan saluran dapat diketahui.
4. Margin tataniaga dapat pula dihitung dengan jalan membandingkan harga-harga pada
tingkat pemasaran yang berbeda.  metode ini tergantung pada tersediaannya serangkaian
hargaMenurut waktu time series yang representative dan dapat dibandingkan pada setiap
tingkat pemasaran.
5. Margin tataniaga untuk produk yang berbeda antara produk primer dan sekunder, seperti
gabah menjadi beras dan ubi kayu segar menjadi tapioka dapat dihitung dengan
menggunakan rumus timer yaitu ; 
Marjin=Pu−Pr (1/CxPu)
Keterangan : Pu = harga beras dipasar kota
Pr = harga gabah dipetani pedesaan
C = Angka konversi (0 sampai<1)

2. Apa yang dimaksud dengan angka indeks dan persoalan apa saja yang harus diperhatikan

dalam menyusun angka indeks!

Jawab :
Angka Indeks adalah bilangan yang digunakan untuk mengukur perubahan atau menghitung
perbandingan antara variable dari waktu ke waktu. Dapat pula dikatakan sebagai Rasi
perbandingan dua buah harga atau nilai pada suatu keadaan atau waktu tertentu dibandingkan
dengan keadaan tersebut pada waktu yang lain yang dijadikan waktu dasar.
Variabel-variabel yang dibandingkan pada angka indeks bisa berupa variable ekonomi, variabel
sosial atau variabel lainnya. Angka indeks biasanya dinyatakan dalam satuan persen (%).
Dalam mengartikan angka indeks, jika nilai indeksnya lebih besar dari 100% berarti terjadi
kenaikan harga variabel tahun berjalan dibandingkan tahun dasar. Sebaliknya jika angka indeks
nilainya lebih kecil dari 100% berarti terjadi penurunan harga variabel tahun berjalan
dibandingkan tahun dasar.
Angka Indeks biasanya digunakan untuk:
v  Mengukur perubahan harga
v  Mengukur perubahan jumlah produksi
v  Mengukur perubahan biaya hidup
v  Mengukur nilai tukar petani
v  Mengukur perubahan nilai ekspor petani
v  Mengukur perubahan jumlah penduduk
Angka indeks atau bilangan indeks ( index numbers)  ialah perhitungan statistik yang
bermaksud untuk menunjukkan perubahan  sesuatu perubahan atau sekelompok perubahan dalam
kurun waktu yang berbeda.  pergerakan tingkat harga, misalnya dapat diukur oleh angka indeks
harga yang meliputi indeks-indeks harga ditingkat usaha tani.  jadi, angka indeks dapat
digunakan untuk mengukur perubahan rata-rata harga-harga ( atau variabel-variabel lainnya) 
pada setiap. waktu dibandingkan terhadap suatu tahun dasar (base year) Atau periode tahun yang
ditetapkan.  suatu  seri index harga yang khusus, misalnya Indeks Harga Konsumen (IHK) yang
memberikan suatu ukuran empiris tentang suatu konsep umum misalnya terhadap tingkat harga
eceran ( harga yang dibayar oleh konsumen akhir).

Persoalan dalam menyusun angka indeks dapat diklasifikasikan kedalam 5 bagian :


1) Perumusan tentang tujuan penyusunan indeks
2) Memilih konponen-komponen indeks
3) Memilh tahun (periode) dasar (baseyear/period)
4) Memilih pembobot (weight)
5) Sumber dan syarat perubahan harga.

3. Jelaskan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan ekspor hasil pertanian!


Jawab ;

Menurut Dillon dan Suryana 1990 permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan
ekspor hasil pertanian dapat dikelompokkan dalam tiga aspek.  Pertama,  permasalahan yang
timbul sebagai konsekuensi kebijakan pemerintah yang diambil selama ini.  permasalahan kedua
adalah yang berkaitan dengan sifat-sifat yang melekat pada komoditas pertanian. Ketiga, 
berkaitan dengan kebijaksanaan perdagangan yang dilakukan Mitra dagang.
Dalam kelompok permasalahan pertama meliputi hal-hal sebagai berikut;
a. Sejak sebelum kemerdekaan,  ekspor hasil pertanian identik dengan ekspor hasil
perkebunan. keadaan ini tidak terlepas dari perencanaan atau pelaksanaan pembangunan
pertanian sejak zaman kolonial. pertanian di Indonesia saat itu dikembangkan untuk
menghasilkan bahan baku bagi pasar di Eropa, seperti lada karet dan minyak sawit sedangkan
pertanian pangan, perikanan dan peternakan diarahkan untuk memasok kebutuhan pangan
domestik. pengaruh kebijaksanaan tersebut masih terasa sampai saat ini walaupun sudah
mulai dikenal adanya ekspor hasil pertanian di luar sub sektor perkebunan seperti udang, dan
beberapa produk hortikultura. keadaan ini jelas tidak terlalu menguntungkan karena beberapa
hasil pertanian non perkebunan pun ada yang mempunyai keunggulan komparatif yang kuat
untuk diekspor.
b. Sebagian besar ekspor komoditas pertanian di Indonesia Masih berupa bahan mentah.
peluang untuk meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional belum dimanfaatkan
dengan baik.
c. Indonesia masih terkonsentrasi pada 4 negara atau kawasan tujuan utama, yaitu Jepang
( misalnya udang), Amerika Serikat ( karet dan kopi serta tembakau) Singapura ( berperan
sebagai “entrepot”) Dan masyarakat ekonomi Eropa (MEE) (tembakau).  Pola perdagangan
seperti ini tidak terlepas dari sikap politik internasional Indonesia. Belum berkembangnya
ekspor ke sesama negara berkembang, selain disebabkan oleh daya beli negara-negara
berkembang rendah, juga negara-negara tersebut merupakan ajang perebutan pasar bagi setiap
komoditas dan setiap negara sehingga kemampuan kita untuk bersaing pada pasar dengan ciri
seperti ini masih  terbatas.
d. Adakalanya ditemui kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah
tidak  selalu konsisten dengan upaya peningkatan ekspor.
Dalam kelompok permasalahan kedua, Beberapa hal yang menonjol yang seringkali
menjadi penghambat upaya peningkatan ekspor adalah sebagai berikut;
a.  Adanya ketidakstabilan harga hasil pertanian pada pasar internasional. hal ini terjadi
karena adanya faktor musiman dan ketidaktentuan iklim dan cuaca Serta adanya bencana.
b. Adanya elastisitas permintaan atas harga yang inelastis. secara umum adanya sifat
komoditas seperti ini jika terjadi peningkatan penawaran yang diakibatkan oleh perbaikan
teknologi ataupun oleh efisiensi produksi akan menyebabkan turunnya penerimaan ekspor
melalui peningkatan produksi (volume ekspor) justru akan memberikan hasil yang sebaliknya.

Permasalahan ketiga adalah berkaitan dengan kebijaksanaan yang diterapkan oleh Mitra
dagang Indonesia yang pada umumnya mereka sangat protektif terhadap sektor pertanian pada
masing-masing negaranya. Kebijaksanaan proteksionis seperti ini disebabkan kuatnya komunitas
petani di negara-negara maju dalam mewarnai kebijaksanaan Politik perdagangan dan adanya
indikasi melebarnya jurang pendapatan antara pekerja di sektor industri dan pertanian.  Dengan
telah disepakatinya persetujuan umum tentang tarif dan Perdagangan (Gener al Agreement on
Tarif and Trade= GATT) Dalam putaran Uruguay pada 15 Desember 1993 yang telah lalu
hambatan-hambatan ini lambat laun dapat dikurangi.

4. Jelaskan berbagai upaya perbaikan tataniaga oleh petani!

Jawab :
Beberapa cara perbaikan tataniaga oleh para petani
Perbaikan-perbaikan tataniaga dapat dilakukan dengan cara berikut ini;
1. Petani menjadi pelopor atau inisiator utama, sedangkan pemerintah dan lembaga-lembaga
umum lainnya dapat memainkan peranan pendukung (misalnya LSM).
2.  pemerintah menjadi penggerak utama bersama dengan partisipasi aktif para petani.
Moore 1984  dalam Kristanto 1988 menyatakan bahwa kelompok-kelompok petani memiliki
banyak cara untuk meningkatkan penghasilan penjualan produk mereka. termasuk ke dalamnya
nya; menurunkan jumlah produk yang dipasarkan,  mendiskriminasi pasar, melaksanakan
berbagai fungsi Tata Niaga  (integrasi) meningkatkan permintaan konsumen melalui periklanan
dan pengendalian mutu serta menghapus sebagian tawar-menawar atas margin tataniaga pihak
pedagang perantara ( yang menurutnya hanya efektif terhadap penerima pertama produk mereka,
di Indonesia biasanya para pedagang pengumpul desa atau tengkulak).
Lee 1990 Mengemukakan berbagai upaya perbaikan tataniaga oleh petani seperti yang akan
diuraikan dalam bagian berikut ini;
1. Memilih produk yang membutuhkan lahan relatif kecil dengan pemeliharaan intensif dan
padat karya serta bernilai ekonomi tinggi.
2. Menjamin Tersedianya pasar produk-produk pertanian misalnya pasar pasar melalui
kontrak Tata niaga dan menjual dengan basis kelompok guna memperkuat kedudukan
tawar menawar dengan pedagang.
3. Memperbaiki praktik-praktik tataniaga misalnya melakukan grading dan standarisasi.
4. Memberi kekuatan kredit Tata Niaga
5. Membangun pasar-pasar pedesaan
6. Meningkatkan tindakan kelompok
7. Mendorong berkembangnya kegiatan kegiatan produksi dan tataniaga yang terspesialisasi
dan terkonsentrasi berupa perkebunan petani kecil.
8. Pelayanan mengadakan pemasaran

Anda mungkin juga menyukai