Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi

Dosen Pengampu : Dr Saparuddin Mukhtar , S.E., M.Si

Disusun oleh:

Adefa Danendra Kalif (1707621044)


Fildzah yulianingrum (1707621020)
Miranda Nur Khafifah (1707621071)
Reza Dwi Anggara (1707621055)
Safinah Nur Khalifah (1707621017)
Siti Khodijah (1707621069)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI Jakarta
2021
Daftar isi
Pengertian Pasar Persaingan Sempurna..........................................3
Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna...............................................4
Biaya produksi dan titik keseimbangan...........................................6
Permintaan dan Penawaran..............................................................8
Kelemahan pasar persaingan sempurna........................................10
Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna.........................................11
Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persingan sempurna adalah model pasar yang paling klasik dan
paling sering digunakan dalam analisis ilmu ekonomi. Model ini telah dianggap
sebagai teori dan secara luas digunakan untuk meramalkan keadaan ekonomi.
Model ini telah mulai dibahas sejak era Adam Smith dalam bukunya Wealth of
Nations. Edgeworth, dalam bukunya Mathematical Physics (1881), merupakan
orang pertama yang mencoba menentukan definisi persaingan sempurna secara
sistematis dan jelas. Kemudian konsep persaingan sempurna ini mendapatkan
definisi yang lengkap dalam buku Risk, Uncertainty and Profit tulisan Frank
Knight (1921).

Kadang kala struktur pasar ini dibedakan antara istilah persaingan


“murni” dengan “sempurna”. “Murni” adalah kurang sempurna, ketimbang
“sempurna”. Edward H. Chamberlain (1933) mendefinisikan persaingan murni
sebagai “persaingan yang bersih dari elemen-elemen monopolis.” Syarat yang
diperlukan untuk definisi hanyalah jumlah penjual yang banyak dan komoditas
yang homogen (standardized). George Stigler (1957) mengemukakan definisi
alternatif dengan menambahkan syarat yaitu asumsi informasi yang sempurna.
Namun demikian, orang bisa saja memperdebatkan bahwa informasi yang
sempurna tentang harga lebih mudah diperoleh dalam pasar monopoli
ketimbang pasar yang terdiri dari banyak penjual.
Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
1. Banyak pembeli/perusahaan dalam pasar. Karena jumlah perusahan sangat
banyak dan relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah produksi dalam
industri tersebut. Menyebabkan kenaikan atau penurunan harga, sedikitpun
tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar tersebut.
2. Penjual dan pembeli tidak mampu menentukan harga. Karena demikian
banyaknya perusahaan/penjual dan pembeli yang terdapat di dalam pasar, maka
keduanya tidak dapat menentukan atau merubah harga pasar. Harga barang di
pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan
pembeli.
3. Penjual/perusahaan dapat dengan mudah masuk/keluar ke/dari pasar. Apabila
ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di suatu industri dalam struktur
pasar persaingan sempurna, produsen dengan mudah melakukan kegiatan
tersebut. Sebaliknya, jika penjual/perusahaan mengalami kerugian, maka ia
dengan mudah meninggalkan industri tersebut.
4. Setiap produsen/perusahaan/penjualan menghasilkan/menjual barang yang
sama(homogen). Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah
untuk dibeda-bedakan. Pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan
oleh produsen A atau B. Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan
memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar.
Pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke
atas harga tersebut. Sehingga produsen tidak dapat menjual barangnya dengan
harga yang lain lebih tinggi dan pada yang berlaku di pasar.

Karena dalam kenyataannya bentuk pasar ini sangat sedikit dan tidak mudah
menemukan dengan bentuk yang sesuai dengan ciri-cirinya, maka dalam
analisis ekonomi dibentuk asumsi-asumsi suatu struktur pasar persaingan
sempurna, yaitu :
1. Terdapat sangat banyak penjual dan pembeli. Oleh karena terdapat sangat
banyak produsen atau perusahaan, maka setiap produsen atau perusahaan hanya
memasok produk sebagian kecil saja dari total produk yang ditawarkan di pasar.
Pembeli juga sangat banyak sehingga secara individual mereka tidak
mempunyai kekuatan monopsoni untuk mempengaruhi mekanisme di dalam
pasar.
2. Produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah homogen. Pasar diartikan
sebagai gabungan dari produsen yang memproduksi produk yang
homogen/identik. Ini berarti bahwa antara produk dari produsen yang satu
dengan produk dari produsen yang lain bersifat substitusi sempurna. Oleh
karena itu, para pembeli tidak dapat membedakan produk- produk dari produsen
yang berbeda.
3. Setiap produsen adalah pengambil harga (price taker). Implikasi dari kedua
asumsi di atas adalah bahwa produsen secara individual tidak dapat
mempengaruhi harga pasar yang berlaku dengan mengubah jumlah produk yang
ditawarkan. Dengan demikian setiap produsen hanya menerima harga pasar.
Produsen dapat menawarkan produk berapapun jumlahnya dengan harga pasar
tersebut.
4. Perusahaan-perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit of
firms). Tidak ada hambatan bagi setiap perusahaan untuk masuk ke pasar atau
keluar dari pasar.
5. Maksimisasi profit/ keuntungan. Tujuan dari semua perusahaan adalah
memaksimumkan keuntungan. Tidak ada tujuan lain.
6. Tidak ada regulasi dari pemerintah. Tidak ada intervensi pemerintah di
dalampasar (eperti tarif, subsidi, pembatasan produksi, dan sebagainya).
7. Mobilitas faktor-faktor produksi sempurna. Faktor-faktor produksi bebas
berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain melalui mekanisme ekonomi.
Dengan kata lain, terjadi persaingan sempurna di dalam pasar input.
8. Pengetahuan sempurna (perfect knowledge). Semua penjual dan pembeli
diasumsikan mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang kondisi pasar, baik
kondisi sekarang maupun yang akan datang. Dengan demikian kondisi
ketidakpastian di masa mendatang dapat diantisipasi. Informasi pasar dapat
diperoleh dengan mudah didapat dan tanpa biaya.
Biaya produksi dan titik keseimbangan
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan selama proses
manufakturing atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang siap
dipasarkan. Perhitungan biaya produksi ini akan dilakukan mulai dari awal
pengolahan, hingga barang jadi atau setengah jadi.

Jenis biaya produksi  Secara umum ada 3 jenis biaya produksi dalam pencatatan
akuntansi perusahaan. 

1. Biaya bahan baku  Biaya bahan baku atau direct material adalah biaya
yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli dan mengolah bahan baku
hingga menjadi barang jadi.  Sebagai contoh perusahaan garmen.
Perusahaan mengeluarkan biaya untuk pembelian bahan baku berupa kain
untuk kemudian diolah menjadi barang jadi. Semua biaya itulah yang
disebut sebagai biaya bahan baku.

2. Biaya tenaga kerja  Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk membayar upah tenaga kerja. Biaya ini juga biasa
disebut direct labour.  Namun demikian, direct labour dari biaya produksi
adalah hanya menghitung tenaga kerja yang berkaitan langsung
denganprosesproduksi.

3. Biaya overhead  Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan untuk


mendukung proses produksi. Biaya overhead ini tidak berkaitan langsung
dengan proses produksi, namun membantu kelancaran proses produksi. 
Beberapa contoh biaya overhead dalam biaya produksi adalah biaya
pembelian ATK, biaya tenaga keamanan, biaya listrik, biaya sewa, dan
sebagainya.
TITIK KESEIMBANGAN

Market equilibrium atau keseimbangan pasar adalah sebuah kondisi ketika


terjadi keseimbangan antara jumlah produk (atau jasa) yang diminta maupun
yang ditawarkan, dalam harga tertentu. Proses ini penting guna menentukan
bahwa kurva keseimbangan akan tetap stabil ataupun tidak. Kurva tersebut
dapat dikalkulasikan dengan rumus keseimbangan dari pasar. 

Keseimbangan harga dapat terjadi tergantung kekuatan permintaan serta


penawaran. Dengan kata lain, jika permintaan konsumen lebih kuat
dibandingkan penawaran produsen, harga suatu produk akan meningkat.
Sebaliknya, bila penawaran yang lebih kuat daripada permintaan, harga barang
pun akan menurun. 

menghitung jumlah keseimbangan dalam pasar menggunakan rumus berikut:

QD = QS = QE

PD = PS = PE

Keterangan:

D = Demand (permintaan)

S = Supply (penawaran)

P = Price (harga)

Q = Quantity (jumlah/stok)

E = Equilibrium (keseimbangan)

Bila dideskripsikan dengan sebuah grafik, keseimbangan pada pasar muncul


pada titik potong di antara kurva permintaan dan kurva penawaran.
Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga dan faktor-faktor lain diasumsikan tetap (ceteris paribus)
atau Permintaan diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang diminta oleh
konsumen pada berbagai tingkat harga dan situasi tertentu.

Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada
berbagai tingkat harga dan faktor-faktor lain diasumsikan tetap (ceteris paribus)
atau Penawaran diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh
produsen pada berbagai tingkat harga tertentu.

Hukum Teori Permintaan dan Penawaran

Dengan semua asumsi diabaikan (Cateri Paribus) :

Law of Demand, jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan
semakin banyak dan sebaliknya.

Law of Supply, jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan


semakinsedikit dan sebaliknya.

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan dan Penawaran

 Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan:

1. Perilaku konsumen / selera konsumen

2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap

3. Pendapatan/penghasilan konsumen

4. Perkiraan harga di masa depan

5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen

6. Jumlah Penduduk
 Faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran:

1. Biaya produksi dan teknologi

2. Tujuan Perusahaan

3. Pajak

4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap

5. Perkiraan harga di masa depan

Peran Teori Permintaan dan Penawaran dalam Membentuk Harga Di


Pasar Persaingan bukuSempurna

Berdasarkan hukum permintaan yang berbunyi “ Semakin tinggi harga suatu


barang mengakibatkan menurunnya jumlah barang yang diminta” artinya
jumlah barang yang diminta berbanding terbalik dengan harga barang tersebut.
Sedangkan hukum penawaran berlaku berbanding lurus “Semakin tinggi harga
suatu barang menyebabkan menaiknya jumlah barang yang ditawarkan”
karena produsen akan memanfaatkan momentum sebaik mungkin untuk
mendapat keuntungan yang maksimal. Jika suatu barang pada periode tertentu
mengalami kenaikan maka keuntungan dalam menjual barang tersebut akan
semakin besar.

Permintaan muncul sebagai cerminan keinginan dari konsumen sedangkan


penawaran muncul sebagai cerminan keinginan dari produsen.
Kelemahan pasar persaingan sempurna
1. Pasar persaingan sempurna tidak mendorong inovasi. Keuntungan jangka
panjang dalam pasar persaingan sempurna hanya berupa keuntungan normal,
hal ini menyebabkan tidak berkembangnya teknologi perusahaan sehingga
perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembanhan teknologi dan
inovasi.
2. Pasar persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial. Dari sudut
pandang perusahaan, penggunaan sumber daya efisien. Tetapi dari sudut
pandang masyarakat, adakalanya merugikan.
3. Membatasi pilihan konsumen. Karena barang yang dihasilkan perusahaan
sama, sehingga konsumen terbatas dalam memilih barang yang akan
dikunsumsi.
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi. Biaya
produkai pasar persaingan sempurna bosa dikatakan minimum. Tetapi, mungkin
saja perusahaan di struktur pasar lainnya dapat mengurangi biaya produksi
sebagai akibat menikmati skala ekonomi, perkembangan teknologi dan inovasi.
5. Diatribusi pendapatan tidak selalu rata. Pola permintaan akan membentuk
pengalokasian sumber daya. Jika distribusi pendapatan tidak merata maka
penggunaan sumber daya yang dialokasikan secara efisien akan lebih banhak
digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna
1. Tidak ada kekuasaan di pasar
Harga yang ada di tetapkan di pasar cenderung stabil karena produk yang di jual
sangat banyak, oleh karena itu penjual tidak dapat megubah nilai jual.
2. Efisien
Efisiensi produksiadalah menggunakan biaya se-minimal mungkin dalam
melakukan produksi.Ada juga yang disebut Efisiensi alokasiadalah setiap
barang/jasa sampai ke titik maksimal memberikan manfaat marjnal ke
konsumen.
3. Dapat menimimalkan biaya iklan dan produksi
Karena produk atau barang yang di hasilkan hampir sama kualtasnya, maka
setiap jenis produk akan sulit di bedakan satu dengan yang lain.
4. Informasi pasar yang jelas
Pembeli bisa meminimkan tingakt kecurangan yang bisa di lakukan suatu
oknum yang ada di pasaran. Semua aturan dan prosedur yang sudah ada
menjadi hal yang harus di patuhi oleh semua orang melakukan transaksi di
pasar.

Anda mungkin juga menyukai