Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
KELAS ES 2 E
EKONOMI SYARI’AH
MARET 2024
KATA PENGANTAR
Pertama – tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT. karena
tanpa rahmat dan ridhonya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Agus Eko Sujianto, SE., MM selaku dosen
pengampu mata kuliah Ekonomi Makro Dan Mikro yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman teman kami yang selalu setia membantu
dalam hal mengumpulkan data – data dalam pembuatan makalah ini yang berjudul “PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA DAN PASAR MONOPOLI” Semoga resume ini dapat bermanfaat untuk penulis dan para
pembacanya guna dapat memperluas wawasan.
Kami mengakui ada banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
seluruh pihak senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan karya ini. Semoga makalah ini dapat
membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
ii
A. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap
sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Perekonomian
merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prateknya tidaklah mudah untuk
menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan
sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori.
1
3. Hasil Penjualan Marjinal, Rata-rata dan Total
a. Hasil Penjualan Rata-rata
Kurva permintaan pada dasarnya digambarkan dengan tujuan untuk menjelaskan
tentang jumlah permintaan terhadap sesuatu barang pada berbagai tingkat harga.
Dalam menganalisis kegiatan perusahaan, menunjukkan pula hasil penjualan rata-
rata yang diterima produsen pada berbagai tingkat produksinya. Untuk suatu
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah
seperti yang ditunjukan dalam gambar berikut.
2
pengertian hasil penjualan marjinal (MR), yaitu tambahan hasil penjualan yang
diperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barang yang diproduksikannya.
Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan
rata-rata hasil penjualan marjinal.
c. Hasil Penjualan Total
Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang
diproduksikannya dinamakan hasil penjualan total (Total Revenue). Telah
diterangkan bahwa dalam pasar persaingan sempurna harga tidak akan berubah
walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan. Ini
menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus.
4. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
Dalam analisis jangka pendek, maksimalisasi keuntungan perusahaan yang ada
di pasar persaingan sempurna, dapat ditunjukan dengan:
a. Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total Dengan cara ini
keuntungan maksimal dapat tercapai abalila perbedaan nilai antara penjualan total
dengan biaya total yang paling maksimum. Artinya pencapaian keuntungan
maksimum adalah sama dengan: Keuntungan Hasil Penjualan Total - Biaya
produksi Total.
b. Menunjukan keadaan dimana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Maksimalisasi laba dengan cara ini dilihat dari kondisi dimana biaya marijinal (MC)
sama dengan keuntungan majinal (MR) atau MR = MC. Jika perusahaan dari data
yang dipunyainya berada dalam kondidi MR > MC, maka yang dilakukan adalah
menambah produksi untuk meningkatkan keuntungan, sebaliknya jika MC MR
maka tambahan produksi malah mengurangi keuntungan sehingga perusahaan
cenderung mengurangi produksi. Artinya kondisi yang paling menguntungkan
adalah MR- MC. Untuk kondisi ini keuntungan dirumuskan dengan: Tambahan
untung = Tambahan Penjualan Total - Tambahan biaya.
3
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa dengan cara yang pertama
keuntungan maksimum peusahaan adalah pada saat produk sebanyak 4 dan 5
dimana TR-TC sama dengan 700. Sedangkan dengan cara kedua, keuntungan
maksimum adalah saat perusahaan memproduksi sebanyak 5 dimana MC - MR 600.
Penentuan keuntungan maksimum juga dapat digambar dengan grafik berikut:
B. PASAR MONOPOLI
Pengertian monopoli berdasarkan UU anti monopoli adalah penguasaan atas
produksi dan atau pemasaran barang dan atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku
usaha atau satu kelompok pelaku usaha. Istilah monopoli itu berasal dari bahasa Yunani
yakni monos polein yang berarti menjual sendirian. Oleh sebab itu, para ahli berpendapat
bahwa monopoli terjadi bila output seluruh industri diproduksi dan dijual oleh satu
perusahaan saja. Sebagai penjual tunggal maka ia memiliki kekuatan untuk mengatur harga
(price maker). Contoh dari perusahaanperusahaan monopoli di Indonesia di antaranya PLN,
PAM, TELKOM, dan PT KAI 2. Dengan demikian ciri-ciri pasar monopoli:
1
Sri Rahayu and Utami Dinarossi, Buku Ajar Teori Ekonomi Mikro, Universitas Muhammadiyah Palembang, 2015
<http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/14187/1/buku ajar teori ekonomi mikro.pdf>.
2
Ni’matul Fitria Mukaromah and Temmy Wijaya, ‘Pasar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan Tidak
Sempurna Dalam Perspektif Islam’, PROFIT: Jurnal Kajian Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 4.2 (2020), 1–16
<https://doi.org/10.33650/profit.v4i2.1621>.
6
1. Hanya ada satu penjual saja di pasar.
2. Tidak mudah mencari barang pengganti (close substitute), sehingga konsumen harus
membeli kepada penjual yang hanya satu tersebut.
600 1 600
7
400 3 1.200 200
300 4 1.200 0
Setiap tambahan penjualan satu unit akan mengakibatkan tambahan penerimaan yang
lebih rendah karena harga unit terakhir yang dijual lebih rendah dibandingkan dengan
harga sebelumnya.
P=a–bQ
TR = P x Q
= (a – b Q) x Q
= a Q – b Q2
MR = a – 2b Q,
Titik potong MR pada sumbu datar tepat ½ dari kurva D (fungsi permintaan).
8
Secara grafik kurva permintaan dan marginal revenue dapat digambarkan sebagai berikut :
Tingkat harganya, P = 𝑃1
Besarnya penerimaan marjinal, MR = 𝑀𝑅1
Apabila kuantitas lebih besar dari 𝑸𝟏 , maka harga akan turun demikian juga
penerimaan marjinalnya.
Sebaliknya apabila kuantitas lebih kecil dari 𝑸𝟏 ,, maka harga dan penerimaan marjinal
akan naik.
2. Keseimbangan Monopolis
Syarat keseimbangan bagi perusahaan yang mempunyai posisi monopoli sama
seperti pada pasar persaingan sempurna, yaitu: MC = MR. Bertitik tolak dari posisi MC =
MR tersebut, monopolis akan menetapkan harga dan kuantitas barang yang dijual. Hal ini
berbeda dengan perusahaan yang berada pada pasar persaingan sempurna yang tidak dapat
mempengaruhi harga dan hanya menentukan jumlah produksi. Selanjutnya dengan
diketahuinya kurva ATC akan dapat diketahui besarnya keuntungan ataupun kerugian yang
didapat oleh Monopolis. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut.
9
Dari diatas dapat diketahui keseimbangan monopolis :
Posisi MC = MR di titik A.
Di titik A, besar MR = MC = OB.
Dari titik A di tarik ke bawah, monopolis menetapkan kuantitas sebesar 𝑄𝑂1 .
Dari titik A ditarik ke atas memotong kurva per-mintaan di titik C.
Dari titik C ditarik ke sumbu tegak, monopolis mene-tapkan harga sebesar 𝑃1
Dengan kuantitas 𝑂𝑄1 , memotong kurva AC di D.
Dari titik D ditarik ke sumbu tegak untuk mengetahui besarnya biaya ratarata yaitu
sebesar OE.
Adapun keuntungan Monopolis ditunjukkan oleh :
TR = P x Q
= 𝑂𝑃1 x 𝑂𝑄1
= segi empat 𝑂𝑃1 𝐶𝑄1 .
TC = AC x Q
= OE x 𝑂𝑄1
= segi empat 𝑂𝐸𝐷𝑄1
π = TR – TC
= segi empat 𝑂𝑃1 𝐶𝑄1 - segi empat 𝑂𝐸𝐷𝑄1
= segi empat 𝐸𝑃1 𝐶𝐷.
Walaupun memegang posisi monopoli, dapat saja perusahaan tersebut mengalami
kerugian. Dalam hal mengalami kerugian, yang diupayakan monopolis adalah kerugian
10
minimum. Syaratnya tetap sama, yaitu MC = MR. Lebih jelas dapat dilihat pada Grafik
berikut :
Proses penetapan harga dan kuantitas seperti telah dijelaskan sebelumnya. Namun
dengan biaya rata-rata berada di atas kurva permintaan, monopolis akan mengalami
kerugian. Besarnya kerugian dapat dijelaskan sebaga berikut:
TR = P x Q
= 𝑂𝑃1 x 𝑂𝑄1
TC = AC x Q
= OE x 𝑂𝑄1
π = TR – TC
Jawab:
Q = 200 – 2 P
2 P = 200 – Q
P = 100 – 0,5 Q
11
TR = P x Q
= (100 – 0,5 Q) x Q
= 100Q – 0,5 Q2
TC = 10 + 5Q + 2 Q2
MC = MR
5 + 4 Q = 100 – Q
5Q = 95
Q = 19.
P = 100 – 0,5 Q
= 100 – 0,5 x 19
= 100 – 9,5
= 91,5
π = TR – TC
= (P x Q) – (10 + 5Q + 2 Q2)
= 1.738,5 – 827
= (1.738,5 – 827)
12
= 911,5
3
Winaring Suryo, ‘Pasar Persaingan Tidak Sempurna’, Jojonomic, 2019, 103–12.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Sri, and Utami Dinarossi, Buku Ajar Teori Ekonomi Mikro, Universitas
Muhammadiyah Palembang, 2015 <http://repository.um-
palembang.ac.id/id/eprint/14187/1/buku ajar teori ekonomi mikro.pdf>
14