MAKALAH
“PASAR PERSAINGAN SEMPURNA”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
WAHYUDDIN (90400114085)
AGUS RAHMAT (90400114107)
AKUNTANSI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak
secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan
produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara
penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan
murni terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian
seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula
perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian
istimewa ( pertukangan, kerajinan ).
Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya,
jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing
pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian
masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di
pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang
atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian
masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual
menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli
akan lari penjual lainnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Akhirnya keuntungan menjadi normal, dan hal ini akan merangsang adanya
perluasankapasitas produksi maupun pendirian pabrik baru. Keadaan tersebut
dinamakan ekuilibriumjangka panjang (harga jual atau P sama dengan biaya rata-rata
atau AC minimum).
Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukan contoh angka tentang biaya
produksi, hasilpenjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini akan ditunjukan
(i) cara menghitung biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal, (ii) cara menghitung
hasil penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualn marginal, dan (iii) menunjukan
caranya suatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan
keuntungan.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya
rata-rata dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi
dimana hasil penjualan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC) atau MR=MC.
Suatu perusahaan akan menambah keuntungan apabila menambah produksi pada
ketika MR>MCyaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam
keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungan. Dalam
keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR < MC, mengurangi produksi dan mpenjualan
akan menambah untung. Maka keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan dimana
MR=MC berlaku.
Sebelum hal-hal yang dinyatakan diatas ditunjukan dan diterangkan, akan dibuat
contoh angka untuk menunjukan kedua cara untuk menentukan pemaksimum
keuntungan oleh suatu perusahaan.
Perusahaan juga tidak akan berproduksi lebih dari 600 karena diatas 600, setiap
tambahan output (Q) akan menambah cost lebih dari 10 (karena MC leih dari 10)
seingga tambahanoutput malah kan mengurangi profit. Maksimisasi profit terjadi pada
saat Q= 600. Dan ATCpada saat Q=600 adalah 8 per unit. Jadi, total cost produksi
adalah: 8 x 600=4800. Totalrevenue adalah 10 x 600=6000. Perkiraan profit maksimum
adalah 6000-4800=1200. Bilaharga diatas 10, maka kurva demand perusahaan akan
naik sehingga tingkat output yangdapat memaksimumkan profit akan naik, perusahaan
akan menaikan output. Bila harga turun,produksi akan turun. Jadi, harga bergerak
terbalik dibanding output. Profit atau minimum loss. Profit dan loss tergantung pada
posisi harga relative trhadap ATC. Sepanjang harga >cost, ada shortrun profit. Bila
harga > cost, ada loss.
Dalam jangka panjang, semua input adalah variable. Keadaan ini bisa dianggap
stageperencanaan sebelum perusahaan masuk kedalam industri. Pada stage ini
perusahaan akanmemutuskan fasilitas produksi sebesar apa yang harus dibangun
(misalnya jumlah optimaldari fixed cost). Dalam jangka panjang, perusahaan juga tetap
berusaha memaksimumkanprofit. Harga ditetapkan pasar dan sama dengan MR. output
akan naik selama MR < MC.Maksimum profit tercapai bila MR = MC.
Kelebihan :
Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal
(kemakmuranmaksimal).
Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan tidak
takutditipu dalam kualitas dan harga.
Pembeli sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadi kerugian atau
kekecewaan.
Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar.
Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjualbelikan homogen.
Harga cenderung stabil karena keadaan pasar dapat diketahui sebelumnya.
Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjualbelikan.
Barang yang diproduksi dapat diperoleh dengan ongkos yang serendah-rendahnya
Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Kebebasan bertindak dan memilih
Kelemahan :
Kelemahan dalam hal konsumsi
Kelemahan dalam pengembangan teknologi
Konflik efisiensi-keadilan
Hanya terdapat satu atau dua industri/pasar yang mendekati persaingan
sempurna,sedangkan sektor yang lain banyak ketidaksempurnaan
Terdapat faktor eksternal yang tidak diperhitungkan dalam posisi kesejahteraan
optimumkonsumen.
Tidak ada barang subtitusi karena bersifat homogeny
Pasar persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Pasar persaingan sempurna menimbulkan budaya social
Pasar persaingan sempurna membatasi pilihan konsumen
Biaya dalam persaingan sempurna cenderung lebih tinggi
Distribusi pendapatan tidak merata
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA