DISUSUN OLEH :
AI SRI MULYATI
ANDRIYAN FIRMANSYAH
ANNISA NUR AL ISLAMI
AULIA SALSA FEBRINA
BELA TRI SETYAWATI
CHIKA APRILLIA
DIANA ANNISA
EKA SRI RAHAYU
FAJAR DEWANTARA
KELAS : XI AKUNTANSI 2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak
secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan
produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara
penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan
murni terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian
seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa. Pada bentuk pasar ini terdapat pula
perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian
istimewa (pertukangan, kerajinan).
Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya,
jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing
pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian
masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di
pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang
atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian
masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan
harga, ia akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga, maka pembeli akan lari ke
penjual lainnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna?
2. Bagaimana ciri-ciri pasar persaingan sempurna?
3. Bagaimana pemaksimuman keuntungan pasar persaingan sempurna?
4. Apa keuntungan dan kerugian pasar persaingan sempurna?
5. Bagaimana membedakan pasar persaingan sempurna dan tidak sempurna?
6. Apa saja contoh pasar persaingan sempurna?
7. Bagaimana sistem pembentukan harga pada pasar persaingan sempurna?
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Secara garis besar, pasar merupakan suatu tempat pertemuan antara permintaan
dan penawaran (penjual dan pembeli), sehingga bisa menetapkan harga. Pasar
persaingan sempurna (Perfect Competition) adalah suatu industri dimana terdapat
banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual maupun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar. Pasar persaingan sempurna merupakan struktur
pasar yang paling ideal, karena pada hakikatnya sistem pasar ini adalah struktur pasar
yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi
(optimal) efisiensinya.
Akan tetapi, dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri
yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni,
yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang
mendekati ciri-cirinya yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan disektor pertanian.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di
dalam praktik, adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan
perusahaan.
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam
pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apapun tindakan
perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perusahaan keatas harga pasar
yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antara keseluruhan
penjual dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya di dalam
pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi di
pasar. Peranannya yang sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang
diciptakan seorang produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah
barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan.
Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukkan contoh angka tentang biaya
produksi, hasil penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini akan
ditunjukkan cara menghitung biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal, cara
menghitung hasil penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualan marginal, dan
menunjukkan caranya sesuatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan
memaksimumkan keuntungan.
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan
selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam
persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan
dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai
dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi
produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan
marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan
marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini
berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan
bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dari kenyataan
bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan
sempurna.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula
dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat,
efisiensilah yang menjadi faktor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun
mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan
adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat
dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan
yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan faktor-faktor
produksi yang mereka miliki.
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh
keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang
baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa
keuntungan normal. Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat
menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu
singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan
teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan
perkembangan teknologi dan inovasi.
Pasar monopoli. Penjual hanya satu dan berhadapan dengan banyak sekali
pembeli, contohnya seperti Pertamina. Perusahaan monopoli umumnya tak
memiliki barang pengganti yang dekat dan bisa menentukan harga pasaran
sesuai kebutuhan dan keinginannya.
Pada sistem harga pasar persaingan sempurna, dijelaskan bahwa produsen dan
konsumen tidak bisa mempengaruhi harga pasaran. Dengan kata lain, harga pasaran
relatif stabil dan bila digambarkan dengan kurva bentuknya garis lurus mendatar. Kurva
untuk pasar persaingan sempurna sendiri memiliki dua jenis, yakni kurva yang
menggambarkan keuntungan maksimum atau kerugian minimum. Berapapun jumlah
barang atau produk yang dibeli dan dijual tidak akan membuat harga naik atau turun.
Dalam jangka waktu pendek, kurva berbentuk garis vertikal, karena harga
ditentukan permintaan pasar. Dalam jangka panjang harga akan naik atau turun
tergantung pada permintaan komoditi dan faktor lain yang mempengaruhi. Dalam
jangka panjang hukum supply and demand atau hukum penawaran dan permintaan
tetap berlaku. Dimana jika penawaran naik, dan permintaan turun, maka harga akan
ikut turun, dan ketika penawaran turun, dan permintaan naik, maka harga akan ikut
naik.
BAB III
PENUTUP