Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH AGAMA ISLAM

HIDUP NYAMAN DENGAN PERILAKU


JUJUR
.
.
.
.
.
.

DISUSUN OLEH :
AI SRI MULYATI
ANNISA NUR AL ISLAMI
BELA TRI SETYAWATI
CHIKA APRILLIA
DIANA ANNISA

KELAS : XI AKUNTANSI 2

SMK NEGERI 42 JAKARTA


JL. KAMAL RAYA NO.2, CENGKARENG-JAKARTA BARAT 11730
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya dipanjatkan kepada Allah Taala, Rabb semesta alam. Shalawat
dalam salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam, Nabi Muhammad SAW.,
kepada keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang baik hingga hari hisab. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Hidup Nyaman Dengan Perilaku Jujur ini guna memenuhi tugas mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, teman kelas serta guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam sehingga kendala-kendala yang penyusun hadapi teratasi.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Allah SWT. akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Akhirya, kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan sumbangsih kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata, semoga Allah SWT., memberikan pertolongan kepada semua orang
menjalani kehidupan ini, terutama bagi para anggota kelompok.
Aaamiin

Jakarta, Agustus 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sikap jujur merupakan sikap yang positif yang harus dimiliki setiap orang. Namun
pada saat sekarang, kejujuran merupakan hal yang mulai langka, hal yang jarang bisa kita
jumpai. Padahal, kejujuran dapat menunjukan jalan kebaikan yang nantinya akan
mengantarkan kita ke surga.

Kejujuran dalah pujian dari Allah Swt. untuk diri-Nya. Allah Swt. memiliki sifat jujur
dalam semua berita-Nya, syariah-Nya, dalam kisah-kisah-Nya. Semua yang datang dari
Allah Swt. semuanya benar.

Artinya : Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari
Kiamat yang tidak diragukan terjadinya. Siapakah yang lebih benar perkataan(nya)
daripada Allah? [Q.S. an-Nisa/4:87]

Kejujuran dapat membuat hati kita nyaman dan tenteram. Ketika kita berkata jujur,
tidak akan ada ketakutan yang mengikuti atau bahkan kekhawatiran tentang terungkapnya
sesuatu yang tidak kita katakan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari jujur?
2. Bagaimana pentingnya perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari?
3. Apa keutamaan dari perilaku jujur?
4. Apa saja macam-macam perilaku jujur?
5. Apa petaka akibat perilaku bohong?
6. Apa saja hikmah dari perilaku jujur?
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENTINGNYA PERILAKU JUJUR

Jujur memiliki arti kesesuaian antara apa yang diucapkan atau diperbuat dengan
kenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, dikatakan
benar/jujur, tetapi kalau tidak, dikatakan dusta. Allah Swt. memerintahkan kepada kita
untuk berlaku benar baik dalam perbuatan maupun ucapan. Sebagaimana firman-Nya:

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah
kamu dengan orang-orang yang benar. [Q.S. at-Taubah/9:119]

Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seseorang
yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Demikian
juga seorang munafik tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia
menampakkan dirinya sebagai seorang yang bertauhid, padahal hatinya tidak. Yang jelas,
kejujuran merupakan sifat orang yang beriman, sedangkan lawannya, dusta, merupakan
sifat orang yang munafik.

Ibnul Qayyim berkata, dasar iman adalah kejujuran (kebenaran), sedangkan dasar
nifaq adalah kebohongan atau kedustaan. Tidak akan pernah bertemu antara kedustaan
dan keimanan melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. Allah Swt. menegaskan
bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu
menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).

Artinya : Allah berfirman, Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari
kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-
Nya. Itulah kemenangan yang agung. [Q.S. al-Maidah/5:119]
B. KEUTAMAAN PERILAKU JUJUR

Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur. Karena kejujuran merupakan akhlak
mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada kebajikan. Sifat jujur merupakan tanda
keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik
kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya,
seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala
keburukan.

Sebaliknya, orang yang tidak jujur atau bohong akan dipersulit rezeki dan segala
urusannya. Orang yang pernah berbohong akan terus berbohong karena untuk menutupi
kebohongan yang diperbuat, dia harus berbuat kebohongan lagi. Bersyukurlah bagi orang
yang pernah berbohong sekali kemudian sadar dan mengakui kebohongannya itu sehingga
terputus mata rantai kebohongan.

Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak


percaya. Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membuat hati menjadi was-
was.

C. MACAM-MACAM KEJUJURAN

Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu :

1. Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah
sesorang dalam rangka mentaati perintah Allah Swt. dan ingin mencapai rida-Nya.
Jujur sesungguhnya berbeda dengan pura-pura jujur. Orang yang pura-pura jujur
berarti tidak ikhlas dalam berbuat.
2. Jujur dalam ucapan, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi,
kecuali untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh syariat seperti dalam kondisi
perang, mendamaikan dua orang yang bersengketa, dan semisalnya. Setiap hamba
berkewajiban menjaga lisannya, yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari
kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat
dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu, tidak berkata kecuali
dengan benar dan jujur.
3. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah
berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini juga berartu
melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang diridai Allah Swt. dan
melaksanakannya secara terus-menerus dan ikhlas.

D. PETAKA KEBOHONGAN

Betapa berartinya sebuah kejujuran karena kejujuran akan membawa kepada


kebaikan dan kebaikan akan membawa ke surga. Sebaliknya, betapa berbahayanya sebuah
kebohongan. Kebohongan akan menghantarkan pelakunya tidak dipercaya lagi oleh orang
lain.

Ketika seseorang sudah berani menutupi kebenaran, bahkan menyelewengkan


kebenaran untuk tujuan jahat, ia telah melakukan kebohongan. Kebohongan yang
dlakukannya itu telah membawa kepada apa yang dikhianatinya itu.

Artinya : Barangsiapa berkhianat, niscaya pada kari kiamat dia akan datang membawa
apa yang dikhianatinya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempuran
sesuai dengan apa yang dilakukannya dan mereka tidak dizalimi. [Q.S. Ali Imran/3:161]

E. HIKMAH PERILAKU JUJUR

Beberapa hikmah yang dapat diperik dari perilaku jujur, antara lain sebagai berikut.

1. Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kta menjadi tenang, tidak takut
akan diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.
2. Mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
3. Selamat dari azab dan bahaya.
4. Dijamin masuk surga.
5. Dicintai oelh Allah Swt. dan rasul-Nya.

BAB III
PENUTUP

Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud amal
dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa-adanya,
tidak berbuat basa basi, tidak membuat-buat, tidak menambah atau mengurangi. Apa yang
ia yakini sebagai kejujuran dan kebenaran, ia jalan dengan keyakinan kuat dan Allah selalu
membalas perbuatan dengan ganjaran yang setimpal.
Mari mulai jujur untuk diri sendiri, kejujuran membuat hati menjadi tenang. Kami
sangat berharap untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. Kami ucapkan
terimakasih pada pembaca sekalian, kemampuan kami tidak apa-apa tanpa dukungan
sekitar, guru, dan ridha Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai