Anda di halaman 1dari 63

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik

Kelas X ( Sepuluh Semester I )


Kompetensi Dasar: Mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, cita-cita dan panggilan
hidupnya, sehingga menerima diri sebagaimana adanya.
AKU PRIBADI YANG UNIK

Manusia memang ciptaan Allah yang istimewa dan unik, suatu “karya seni” suatu
masterpiace dari Allah yang luar biasa.
Pertama : lihatlah keadaan fisikmu! Lihatlah keseluruhan badanmu!
Begitu indah. Kedua matamu, kedua telingamu, kedua tanganmu,kakimu, hidungmu,
mulutmu,… “dipasang” begitu tepat, indah dan esteti.bayangkan kalau satu telinga dipasang di
dahimu.
Kedua : sadarilah kekayaan rohani yang ada di dalam dirimu!
Dengan anggota tubuh kalian dapat tersenyum, menari, menyanyi, dsb.dengan panca
indra, kalian dapat melihat, mendengar, merasa, dsb. Dengan otak dan hati, kalian dapat
berpikir, bercita-cita, mencintai, percaya dan berharap, mengambil keputusan secara bebas.
Ada suatu yang sulit dilukiskan yang keluar dari diri kita, sehingga orang yang
mengatakan kau baik, peramah dan suka mengerti. Kalian memiliki apa yang disebut dengan
karakter dan sifat yang taka da pada ciptaan lain. Semua itu kalian miliki secara khas!
Ketiga : kalian dapat membuat kemajuan, pengalaman dan sejarah.
Kalian dapat membuat kemajuan dan pengalaman karena dapat mempertanyakan
banyak hal dan mencari jawaban-jawaban dalam hidup ini.Kalian memiliki pengalaman-
pengalaman yang menyenangkan dan pengalaman-pengalaman pahit yang
menantang.Pengalaman itu sudah cukup membuka diri kalian sehingga menjadi sampai
sekarang ini. Kalian adalah khas dan unik!!
Singkatnya, manusia adalah makhluk yang indah dan istimewa.Keistimewaan dan
kegunaan manusia ini hendaknya sungguh kita sadari.Manusia merupan mahkota dan sekaligus
raja dari semua ciptaan.Untuk melukiskan keistimewaan dan keagungan manusia, kitab suci
kejadian menceritakan dengan indah sekali

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling unik dan istimewa.Mengapa?


 Waktu menciptakan manusia, Allah merencanakan dan menciptakannya menurut
gambar dan rupa-Nya. Menurut citra-Nya (lih. Kej 1-26).
 Waktu menciptakan manusia, Allah seolah-olah perlu “bekerja” secara khusus ”Tuhan
Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup kedalam
hidung-Nya” (Kej 2:7)
 Segala sesuatu, termasuk taman Firdaus diserahkan untuk manusia. (lih. Kej 1:26)

Bukankah manusia itu istimewa?Tuhan memperlakukan manusia secara


khusus.Manusia sudah di piker dan direncanakan oleh Allah sejak keabadian.Kehadirannya
dimuka bumi ini dipersiapkan dan diatur secara teliti dan mengagumkan.Manusia sungguh
diperlakukan sebagai “manusia”.Jadi, betapa uniknya kita manusia ini.

AKU MEMILIKI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Keturunan atau pengaruh lingkungan
Dikalangan ahli ilmu jiwa terdapat pandangan yang cukup berbeda sebagai berikut :
 Ada aliran yang lebih menekankan bahwa keberadaan fisik, bakat, kemampuan,
karakter, dan sifat-sifat seseorang lebih disebabkan oleh factor keturunan. Kita berkulit
kuning atau hitam, bersosok tinggi atau pendek, berbakat seni atau matematika, semua
itu kita warisi dari orang tua dan leluhur kita.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page1


 Aliran laian lebih menekankan pada pengaruh lingkungan. Kata mereka: alam,
kebudayaan dan kultur sangat membentuk diri seseorang. Alam dan kebudayaan eropa
menghasilkan orang eropa. Alam kebuayaan Indonesia dan asia akan menghasilkan
orang Indonesia dan asia.
 Akhirnya ada aliran yang dapat menerima kedua-duanya. Keberadaan seseorang turut
ditentukan oleh factor keturunan, tetapi juga factor lingkungan hidupnya.

Potensi-potensi dalam keunggulan dalam diri kita.


Potensi-potensi dalam diri kita dapat saja kurang kita sadari. Hal ini memungkinkan
disebabkan antara lain karena pengaruh pendidikan di rumah atau di luar rumah dimana kita
masih tetap dilihat dan diperlakukan sebagai anak-anak. Jadi, kepercayaan diri kita seolah-olah
dibungkam sehingga kita tidak menyadari lagi kemampuan-kemampuan kita.

Kekurangan-kekurangan dan berbagai cacat yang kita miliki.


Menyadari berbagai kekurangan yang kita miliki dapat membuat kita jatuh kedalam
sikap minder atau sikap rendah diri.Sikap minder atau rendah diri ini dapat menjadikan hidup
seorang sangat berat. Dalam benak kita, kita berpikir bahwa hanya orang laian saja yang
beruntung, sedangkan kita selalu sial, karena memiliki cacat tubuh atau mental sehingga
hubungan sosial kita dengan orang lain tidak lancar. Kita hendaknya dapat menerima diri
seperti adanya.Tuhan menghendaki demikian bagi kita.Tuhan sudah menciptakan kita seperti
adanyadan baik adanya. Halangan bagi kemajuan diri kita dan rintangan jalan menuju kepada
Tuhan

Sikap terhadap kelebihan dan kekurangan yang kita miliki:


Dengan kelebihan yang kita miliki kita diharapkan, tidak Sombong, menggunakannya untuk
mengembangkan diri (Mat 25: 14-30), Membantu/melayani sesame umat Allah dam kehidupan
sehari-hari. Selain kelebihan yang kita miliki, kita juga melihat kekurangan dalam diri kitayang
memampukan kita untuk menerima diri apa adanya, tetap berusaha memperkembangkan diri,
selalu ada yang dapat disumbangkan untuk sesama.

AKU DICIPTAKAN SEBAGAI CITRA ALLAH


Hanya kepada manusia diberi kemampuan-kemampuan untuk menata, melestarikan,
mengembangkan, dan menggunakannya secara bertanggung jawab kemampuan-kemampuan
itu yang membuat manusia mirip dengan Allah.

Kemampuan Akal Budi


Kemampuan-kemampuan apa saja yang dapat kita lakukan dalam hubungan dengan
akal budi itu?
Dengan akal budi antara lain kita dapat:
 Mengerti dan menyadari diri sendiri
Manusia mengerti dan sadar bahwa ia ada, bahwa ia sedang berbuat sesuatu. Ia sadar
bahwa ia sadar, ia dapat merefleksikan kembali apa yang sedang dia buat. Hanya
manusia yang dapat berbuat demikian, binatang tidak.
 Mengerti dan menyadari apa saja di luar dirinya
Manusia dapat menyadari bahwa ada awan da nada hujan, dapat mengalami tahu
hubungan antara awan dan hujan.Manusia dapat mecari factor-faktor dan membuat
kesimpulan.
 Manusia dapat mengembangkan dirinya, dapat membuat riwayat dan sejarah hidupnya.
Manusia dapat bertanya dan mencari jawaban, sehingga ia dapat membuat kemajuan
serta menentukan arah dan sejarah hidupnya.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page2


 Manusia dapat membangun hubungan yang khas dengan sesamanya
Manusia dapat bertemu dan mengalami kebersamaan dan persahabatan dengan orang
lain. Karena itu, manusia menciptakan bahasa, adat istiadat, dsb.

Kemampuan Berkehendak Bebas


Kehendak bebas berarti kemampuan untuk bertindak dengan tidak ada
paksaan.Kebebasan merupakan ciri khas manusia.Apa yang dapat kita buat dengan kehendak
bebas itu?
 Dengan kehendak bebas manusia dapat bertindak dan melakukan sesuatu dengan
sengaja.
Hanya manusia yang dapat melakukan sesuatu dengan sengaja, melakukan sesuatu
dengan tau dan mau.Sedangkan hewan tidak dapat melakukannya.
 Dengan kehendak bebas manusia dapat melakukan suatu tindakan dan perbuatan moral.
Kewajiban moral ini dibisikkan oleh hati nurani kita masing-masing.Tuhan berbicara
kepada kita lewat hati nurani kita.
 Dengan kehendak bebas manusia dapat bertindak secara bertanggung jawab.
Hanya manusia dapat bertindak secara bertanggung jawab, sedangkan hewan tidak dapat
bertindak secara bertanggung jawab.

Kemampuan “Menguasai”
Tuhan menyerahkan alam lingkungan ini kepada manusia untuk dikuasainya.Namun,
manusia bukannya menguasai alam ini secara sewenang-wenang, manusia harus menguasai
alam ini secara bertanggung jawab.Tuhan menghendaki supaya alam ini, selain digunakan oleh
manusia, juga ditata dan dilestarikan.Kita menjadi rekan sekerja Tuhan untuk mengembangkan
alam lingkungan kita.Untuk itu kita dikaruniai akal budi dan kehendak bebas.

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik


Kelas X ( Sepuluh Semester I )
Kompetensi Dasar: Memahami dirinya sebagai manusia yang diciptakan Allah menurut citra-Nya, sehingga
menyadari bahwa semua manusia adalah saudara se Allah Bapa-Ibu
SEBAGAI CITRA ALLAH, AKU DAN SESAMAKU ADALAH SAUDARA

Pasti ada banyak alasan mengapa timbul sikap diskriminasi dan fanatisme agama, etnis,
dan sosial, baik alasan dekat maupun alasan jauh. Disini hanya akan dibahas dua alasan pokok
mengapa diskriminasi dan fanatisme itu bisa muncul dan bagaimana menemukan jalan
keluarnya.

Sebab-sebab terjadinya sikap Diskriminasi dan Fanatisme


 Kebodohan, kekurangpahaman, dan kepicikan
Jika kita kurang paham tentang agama kita sendiri dan agama orang lain, maka
mudah sekali menimbulkan sikap apriori, menolah, mendiskreditkan dan
mendiskriminasi agama serta keyakinan orang lain.Kita bersikap fanatic
menolak.Demikian juga, kebodohan dan kepicikan kita tentang kebudayaan adat istiadat
dan filsafah suku sendiri atau suku orang lain, dapat membuat kita mudah bersikap
fanatic suku secara buta. Orang yang sungguh cerdas dan bijaksana tidak akan bersikap
fanatic dan diskriminasi. Sikap fanatic dan diskriminatif akan selalu hinggap pada orang-
orang yang picik, yang pengetahuannya sangat kurang atau setengah-setengah saja.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page3


 Perasaan terancam
Orang-orang atau golongan yang merasa terancam akan cenderung bersikap fanatic.
Isu kristenisasi atau islamisasi dapat membuat orang islam atau orang Kristen bersikap
fanatic. Isu pengangkatan pegawai orang asli dan orang luar dapat muncul sikap fanatic
suku/etnis dari keduabelah pihak.

Jalan keluar atau cara mengatasi sikap diskriminasi dan Fanatisme


Ada beberapa jalan keluar yang dapat didialogkan untuk mengatasi sikap diskriminasi
dan fanatik yaitu melalui:
 Bersikap dan berprilaku moderat
Menjauhkan diri dari sikap yang berlebihan dan sikap ekstrem.Bersikap di tengah-tengah
selalu aman.Kata orang kebenaran selalu berada di tengah-tengahnya.
 Berpolapikir pluralis
Situasi majemuk menurut kita akan berpikir dan bersikap terbuka,inklusif.
 Tidak mudah menghakimi
Hendaknya kita tidak mudah menghakimi dan menyalahkan orang lain; lebih baik mawas
diri atau mengoreksi diri sendiri. Kita tidak boleh menghakimi orang lain. “Bangsa siapa
diantara kalian tidak berdosa, hendaklah ia yang melempar batu kepada perempuan itu
(bdk Lukas 18: 9)
 Membuka pilihan yang kompromistik tanpa mengorbankan prinsip
Cari jalan “win-win solution”.Non violent conflict solution harus terus diupayakan.
 Keteladanan para orang tua
Banyak fanatisme dan kekerasan meraba dalam keluarga karena disulut oleh sikap ayah
dan ibu.

Alasan mengapa kita harus bersikap toleran terhadap sesame yang beragama lain,
bersuku lain, berstatus sosial laian ialah :
 Kesetaraan martabat
Setiap orang memiliki kesetaraan martabat dan hak asasi di hadapan Allah.Manusia
diciptakan sebagai “citra Allah” (lih Kej 1:27).Setiap orang diciptakan sebagai pribadi
yang diberi akal budi, kebebasan, hati nurani, dan dituntut untuk bertanggung jawab atas
perbuatannya sendiri.
 Pluralitas atau kemajemukan adalah suatu kenyataan
Orang harus menerima realitas kehidupan di dunia ini yang plural/majemuk dan berbeda
satu sama lain. Perbedaan ini dapat melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain.
Seperti organ tubuh, banyak anggota tetapi satu tubuh. Berbeda talenta, karunia dan
panggilan tetapi satu rekan sekerja Allah (bdk 1Kor 1:10; 3:12-14)
 Adanya perbedaan
Adanya perbedaan dapat membantu orang untuk mawas diri, mengenal kekurangan dan
kelebihan diri sendiri dan orang lain, mengenal identitas diri dan orang lain. Dan tidak
mudah untuk menghakimi dan mengadili orang lain. Serahkan penghakiman itu kepada
Allah. Hendaknya kita suka mengampuni orang lain, sebagaimana Kristus telah
mengampuni kita. (bdk. Mat 7:1-15)
 Hukum cinta kasih
Hukum cinta kasih adalah dasar utama sikap toleran kepada sesama. Cinta berarti
menerima orang lain apa adanya sesuai dengan identitasnya yang berbeda atau justru
karena identitasnya yang berbeda. Cinta baru dapat menemukan bentuknya yang paling
dalam ketika kita mencintai orang lain bukan karena ia sama dengan kita, melainkan
terlepas dari apapun sifat dan karakternya, termasuk perbedaanya.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page4


Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
Kelas X ( Sepuluh Semester I )
Kompetensi Dasar: Mengenal suara hati, sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat.

HATI NURANI
A. ARTI DAN MAKNA HATI NURANI
Hati nurani dapat diartikan secara luas dan secara sempit
1. Arti Luas
Hati nurani berarti kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati manusia.
Keinsyafan adanya kewajiban.
2. Arti Sempit
Hati nurani merupakan penerapan kesadaran moral di atas dalam situasi konkret seperti
yang dialami Nia dalam kisah tadi. Suara hati yang menilai suatu tindakan manusia benar
atau salah, baik atau buruk. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur,
walaupun dapat keliru.

B. SEGI-SEGI HATI NURANI


1. Segi waktu
a. Hati nurani dapat berperan sebelum suatu tindakan dibuat. Biasanya hati nurani akan
menyuruh kalau perbuatan itu baik dan melarang kalau perbuatan itu buruk.
b. Hati nurani dapat berperan pada saat suatu tindakan dilakukan. Ia akan terus menyuruh
jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk atau jahat.
c. Hati nurani dapat berperan sesudah suatu tindakan dibuat. Hati nurani akan mamuji jika
perbuatan itu baik dan hati nurani akan membuat kita gelisah atau menyesal jika
perbuatan itu buruk atau jahat.

2. Segi benar tidaknya


a. Hati nurani benar, jika kata hati kita cocok dengan norma obyektif
b. Hati nurani keliru, jika kata hati tidak cocok dengan norma obyektif
Contoh : seorang gadis dapat saja melaksanakan abortus, sebab menurut hati
nuraninya perbuatan itu tidak salah. Padahal menurut norma obyektif perbuatan itu
jelas salah.

3. Segi pasti tidaknya


a. Hati nurani yang pasti. Artinya secara moral dapat dipastikan bahwa hati nurani tidak
keliru
b. Hati nurani yang bimbang. Artinya masih ada keraguan.

C. PEDOMAN YANG DAPAT DIPEGANG


1. Kata hati yang benar dan pasti, maka
a. Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan
b. Perbuatan yang buruk harus dielakkan

2. Kata hati yang pasti, tetapi keliru, maka


a. Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan misalnya seorang remaja merasa pasti
bahwa hari senin adalah hari puasa, maka ia harus berpuasa, walaupun keliru
b. Perbuatan yang buruk harus dielakkan.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page5


Misalnya, seorang remaja merasa pasti bahwa mencium kekasihnya adalah dosa,
maka ia harus mengelakkannya, walaupun keliru.
3. Kata hati yang tidak pasti
a. Seseorang dapat memilih yang paling menguntungkan. Misalnya hati nurani seseorang
tidak merasa pasti apakah hari ini puasa atau tidak, maka ia boleh memilih yang
menguntungkan dia.
b. Jika menyangkut nyawa seseorang, maka keselamatan nyawa itu harus didahulukan.
Misalnya, jika seseorang tidak merasa pasti bahwa suatu cara KB bersifat abortif atau
tidak, maka ia harus menolak cara itu, sebab menyangkut nyawa manusia.

D. CARA KERJA HATI NURANI


1. Dalam hati manusia, sebelum ia bertindak atau berbuat sesuatu, ia sudah mempunyai suatu
kesadaran atau pengetahuan umum bahwa ada yang baik dan ada yang buruk. Setiap orang
memiliki kesadaran moral tersebut walaupun kadar kesadarannya berbeda-beda.
2. Pada saat-saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu kata hati akan mengatakan
perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati muncul sebagai suara yang
menyuruh. Namun jika perbuatan itu buruk maka kata hati akan muncul sebagai suara yang
melarang. Kata hati yang muncul pada saat ini disebut prakata hati.
3. Pada saat suatu tindakan dijalankan, kata hati masih tetap bekerja, yakni menyuruh dan
melarang.
4. Sesudah suatu tindakan atau perbuatan, maka kata hati muncul sebagai “hakim” yang
memberi vonis. Untuk perbuatan yang baik, kata hati akan memuji, sehingga membuat
orang merasa bangga dan bahagia. Namun jika perbuatan itu buruk atau jahat, maka kata
hati kan mencela/menyalahkan, sehingga orang merasa gelisah, malu, menyesal, putus asa,
dsb.

E. FUNGSI HATI NURANI DAN SIKAP KITA TERHADAPNYA


1. Fungsi Hati Nurani
a. Hati nurani berfungsi sebagai pegangan, pedoman, atau norma untuk menilai suatu
tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk.
b. Hati nurani berfungsi sebagai pegangan atau peraturan-peraturan konkret di dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Hati nurani berfungsi menyadarkan manusia akan nilai-nilai dan harga dirinya.

2. Sikap kita terhadap hati nurani


a. Menghormati setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita.
b. Mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani.
c. Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan oleh
hati nurani.
d. Melaksanakan apa yang disuruh oleh hati nurani.

F. CONTOH-CONTOH TUMPULNYA HATI NURANI DIKALANGAN KAUM


REMAJA DAN MASYARAKAT
1. Di kalangan remaja
a. Kebiasaan menyontek
b. Pergaulan bebas sampai free sex
c. Mencintai kebudayaan asli dianggap kolot
d. Menganggap hina pekerjaan tangan

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page6


2. Di kalangan masyarakat
a. Kebiasaan menyogok, supaya urusan lekas selesai
b. Kebiasaan bersikap ABS (asal bapak senang) dan menjilat
c. Praktik riba dan rente
d. Praktik kebencian antar suku, agama, ras, golongan dsb.
e. Selain hati nurani bisa buta dan tumpul oleh pengaruh modernisasi atau globalisasi, hati
nuraninya bisa juga bingung dan keliru.

G. SEBAB-SEBAB TUMPULNYA HATI NURANI


1. Orang yang bersangkutan tidak biasa menghiraukan hati nuraninya
2. Orang yang selalu bersikap ragu-ragu atau bingung
3. Pandangan masyarakat yang keliru
4. Pengaruh pendidikan dalam lingkungan keluarga atau lingkungan lainnya
5. Pengaruh propaganda, mass media dan arus massa.

H. CARA-CARA MEMBINA SUARA HATI


1. Mengikuti suara hati dalam segala hal
a. Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati nuraninya, hati nurani akan semakin
terang dan berwibawa
b. Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati, keyakinannya akan menjadi
sehat dan kuat. Dipercayai orang lain, karena memiliki hati yang murni dan mesra
dengan Allah. “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan
memandang Allah” (Mat 5 : 8).

2. Mencari keterangan pada sumber yang baik


a. Membaca kitab suci, dokumen-dokumen Gereja dan buku-buku yang bermutu.
b. Bertanya kepada orang yang punya pengetahuan dan pengalaman.
c. Ikut dalam kegiatan rohani, seperti rekoleksi, retret, dsb.
d. Koreksi diri atau instropeksi.

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik


Kelas X ( Sepuluh Semester II )
Kompetensi Dasar: Mengenal Kitab Suci dan tradisi sebagai tolak ukur tertinggi dari imannya.

I. KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA


Seluruh Kitab Suci Perjanjian Lama adalah Kitab Iman; kitab iman bangsa Israel –
bukan riwayat hidup dan sejarah dari seseorang atau bangsa Israel. Tokoh-tokoh dalam kisah –
kisah perjanjian lama dapat saja tokoh sejarah dan mempunyai latar belakang sejarah, tetapi
dalam kitab suci perjanjian lama terutama dimuat iman dari bangsa terpilih.
Perjanjian lama sesungguhnya memisahkan pra sejarah, yakni kisah penciptaan samapi
dengan menara Babel (Kej 1 :11) dan sejarah bangsa Israel mulai dari Abraham yang hidup
sekitar tahun 2000 – 1800 sebelum masehi sampai menjelang Yesus Kritus. Untuk mengetahui
proses terjadinya Kitab Suci perjanjian lama, sebaiknya dimulai dengan awal sejarah Israel
yaitu sekitar tahun 1800 sebelum masehi.

Proses tersusunnya Kitab Suci Perjanjian Lama:


 Tersusun ± 10 Abad : Abad XI sebelum masehi sampai Abad I sesudah masehi

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page7


 Mulanya berupa kumpulan cerita-cerita tentang pengalaman bangsa Israel dalam
hubungannya dengan sejarah keselamatan, yaitu bangsa Israel mengalami Tuhan yang
menyertai, melindungi, dan menyelamatkan umat-Nya.
 Pengalaman-pengalaman tentang Allah yang menyelamatkan itu secara turun-temurun
diceritakan kepada anak cucu.
 Cerita-cerita tersebut kemudian ditulis oleh pengarang Kitab Suci atas Ilham Roh Kudus.
 Tulisan-tulisan tersebut disusun menjadi sebuah buku seperti yang kita miliki sekarang.

N Tahun Tokoh Peristiwa / masa


o
1 Antara Th Abraham  Awal sejarah bangsa Israel yang dimulai dari
1800 – 1600 S.M Ishak panggilan Abraham sampai kisah Yakub.
Yakub  Tahun inilah Bapa bangsa hidup.
Lih Kej 12 – 50, Kisah ini kemudian di teruskan
secara lisan
2 Antara Th Musa  Kisah bangsa Israel mengungsi ke Mesir, perbudakan
1600 – 1225 S.M Harun di Mesir dan pembebasandari Mesir sampai perjanjian
Sinai.
 Rumusan pendek 10 perintah Allah sudah tertulis pada
masa ini
3 Antara Th Yosua  Perebutan tanah kanaan dan zaman hakim – hakim.
1225 – 1030 S.M Debora Pada periode ini, bangsa Israel merebut tanah Kanaan
Simson yang diyakini sebagai tanah terjanji di bawah pimpinan
Yosua.
 Munculnya hukum-hukum
4 Antara Th Raja Saul  Periode Raja-raja.
1030 – 930 S.M Raja Daud  Pada masa ini bangsa Israel menjadi cukup terkenal
Raja Salomo dan disegani oleh bangsa-bangsa lain.
 Pada zaman ini Kitab Suci Perjanjian Lama mulai
ditulis misalnya : kisah penciptaan manusia, manusia
jatuh dalam dosa dan akibatnya, bapa-bapa bangsa,
kisah para raja beberapa bagian mazmur dan hukum-
hukum.

5 Antara Th  Masa Kerajaan Isael dan Yehuda. Kerajaan Israel


930 – 722 S.M terpecah menjadi 2, yaitu : Kerajaan Utara (Israel)
dan Kerajaan Selatan (Yehuda)
 Periode ini dilanjutkan dengan penulisan KSPL yang
melengkapi cerita-cerita Kitab Taurat Musa serta
beberapa tambahan hukum (Lih kitab Ulangan KSPL)
 Periode pewartaan para nabi dan kisah para nabi
seperti Elisa dan Elia, Hosea, serta Amos.
 Masa munculnya kumpulan hukum perjanjian.
6 Antara Th  Kerajaan Yehuda masih berlangsung sesudah kerajaan
722 – 587 SM Israel jatuh.
 Masa penyatuan kisah-kisah bapa bangsa disatukan.
 Masa munculnya seajrah bangsa Israel, beberapa
bagian dari mazmur dan amsal.
7 Antara  Zaman pembuangan Babilon.
Th 586 – 539 S.M  Bangsa Israel hidup dalam pembuangan di Babilon.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page8


 Penulisan kitab sejarah dilanjutkan .
 Muncul tulisan kitab Ratapan.
 Muncul para imam yang menuliskan hukum-hukum
yang sekarang masuk dalam kitab Imamat.
8 Antara Th Raja dari  Kembalinya bangsa Israel dari pebuangan, setelah
538 – 200 S.M Persia Babilon dikalahkan oleh raja Persia.
 Selesainya penulisan kitab seperti :
o Kitab taurat
o Kitab yosua,hakim-hakim, 1-2 Samuel, dan raja-
raja, mazmur, kebijaksanaan.
9 Dua abad terakhir  Ditulisnya Kitab seperti Daniel, Ester, Yudith, Tobit,
1-2 Makabe, Sirakh dan kebijaksanaan Salomo.
 Kanon Kitab Suci : orang Yahudi menentukan
sejumlah kitab sebagai kitab suci. Daftar kitab-kitab
yang mereka terima sebagai Kitab Suci (disebut juga
dengan KANON).

Kitab – kitab itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani dan ditambah
dengan beberapa tulisan yang aslinya dalam bahasa Ibrani. Terjemahan itu diberi nama
SEPTUAGINTA. Dalam septuaginta terdapat semua kitab kanonik orang Yahudi di tambah
sejumlah kitab yang aslinya dalam bahasa Yunani, yang diterima oleh Gereja Katolik (tetapi
ditolak oleh Gereja Protestan sebagai Kitab Suci.) Kitab-kitab kanonik itu adalah: Makabe,
Sirakh, Kebijaksanaan, Yudith, Tobit, Barukh, tambahan kitab Daniel, tambahan Kitab Ester,
dan surat Yeremia. Dengan demikian jumlah Kitab Suci Perjanjian Lama yang diakui Gereja
Katolik ada 46 kitab. Kitab Suci lengkap yang diakui oleh Gereja Katolik itu disebut
DEUTEROKANONIKA.

Kitab Suci Perjanjian Lama dapat dikelompokkan ke dalam kelompok kitab Pentateukh
kitab Sejarah, kitab Kebijasanaan, dan Kitab Nabi-nabi. Adapun pengelompokkan Kitab Suci
Perjanjian Lama tersebut adalah sebagai berikut :

Kitab Pentateukh Kitab Sejarah Kitab Kebijaksanaan Kitab Nabi-nabi


1. Kejadian 1. Yosua 1. Ayub 1. Yesaya
2. Keluaran 2. Hakim-hakim 2. Mazmur 2. Yeremia
3. Imamat 3. Rut 3. Amsal 3. Lagu Ratapan
4. Bilangan 4. I Samuel 4. Pengkotbah 4. Barukh
5. Ulangan 5. II Samuel 5. Madah / Kidung Agung 5. Yehezkiel
6. I Raja-raja 6. Kebijaksanaan 6. Daniel
7. II Raja-raja 7. Putra Sirahk 7. Hosea
8. I Tawarikh 8. Yoel
9. II Tawarikh 9. Amos
10. Ezra 10. Obaja
11. Nehemia 11. Yunus
12. I Makabe 12. Mikha
13. II Makabe 13. Nahum
14. Tobit 14. Habakuk
15. Yudit 15. Zefanya
16. Ester 16. Hagai
17. Zakaria
18. Maleakhi

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page9


II. KITAB SUCI PERJANJIAN BARU
Kisah dalam Injil bukan merupakan suatu laporan, tetapi suatu kisah yang mempunyai arti
sangat mendalam. Kisah itu mau mengungkapkan iman umat perdana dan iman pengarang
Injil bahwa:
 Yesus, sang mesias, mau di baptis seperti orang lain yang datang kepada Yohanes
Pembaptis untuk menyatakan kesetiakawananNya kepada manusia. Yesus mau
 Menerima pembaptisan itu sebagai saudara yang senasib dan sependeritaan dengan
manusia.
 Dalam peristiwa yang mengharukan, di mana Yesus merendahkan diri sama seperti
manusia lain untuk di baptis oleh Yohanes, Allah sendiri telah melantik Yesus untuk
menjadi Mesias. Kata-kata pelantikan itu berbunyi:”Engkau Anak yang Kukasihi,
kepadaMulah Aku berkenan”.

A. Arti dari Kitab Suci Perjanjian Baru


Kitab Suci Perjanjian Baru adalah Kitab suci yang berisi tentang hidup, karya sengsara,
wafat dan kebangkitan Yesus serta kemuliaanNya, sebagai yang 100% manusia dan 100%
Allah.

B. Proses terjadinya Kitab Suci Perjanjian Baru:


1. Antara tahun 7/6 SM sampai dengan 30 M
a. Menceritakan kelahiran dan masa kecil Yesus.
b. Menceritakan karya Yesus setelah Yesus di Baptis di sungai Yordan oleh Yohanes
Pembaptis, dan berpuasa selama 40 hari di padang gurun. Dan digoda Setan
sebanyak tiga kali, yaitu :
 Yesus diminta mengubah batu menjadi roti (kenikmatan).
 Yesus diminta menjatuhkan diri dari bumbungan bait Allah (kehormatan).
 Yesus diminta menyembah setan (kekuasaan)
c. Sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus.
d. Penampakan dan kenaikkan Yesus ke surga.
e. Peritiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul.

2. Antara tahun 30 M sampai dengan 120 M


a. Penyusunan Kitab Suci Perjanjian Baru
b. Peristiwa Yesus yang bangkit menjadikan para murid mulai mewartakan ajaran dari
Yesus
c. Pada awalnya para murid hanya mewartakan secara lisan, setelah berkembang
mulailah ditulis dalam bentuk surat – surat.
d. Penulisan pokok iman
e. Muncullah tulisan dalam bentuk Injil dan kisah para rasul serta wahyu.

3. Antara tahun 120 M sampai dengan 400 Muncul banyak karangan tentang Yesus. Maka
Gereja menetapkan 27 Kitab sebagai kanonik, artinya diakui sebagai Kitab Suci.

C. Pembagian KSPB
Surat kepada orang Surat-surat Kitab akhir
Injil Kisah Rasul Surat Paulus
Ibrani katolik zaman
Matius Kisah para Roma Surat kepada orang Yakobus Wahyu
Rasul Ibrani
Markus I Korintus I Petrus

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page10


Lukas II Korintus II Petrus
Yohanes Galatia I Yohanes
Efesus II Yohanes
Filipi III Yohanes
Kolose Yudas
I Tesalonika
II Tesalonika
I Timotius
II Timotius
Titus
Filemon

D. Hal-hal yang perlu di pahami dalam KSPB


1. Injil Sinoptik adalah Injil yang memiliki kesamaan kisah namun sedikit banyak
berbeda dalam gaya bahasanya (Matius, Markus, dan Lukas).
2. Mesias artinya adalah yang diurapi.
3. Mengapa kita harus membaca dan mendalami sabda Tuhan yang terdapat dalam Kitab
Suci? Alasannya:
a. Karena tidak mengenal kitab suci berarti tidak mengenal Tuhan kita. Ini menegaskan
bahwa untuk dapat lebih dekat dan mengenal Tuhan sarananya adalah dengan
membaca Kitab Suci.
b. Karena iman tumbuh dan berkembang dengan membaca kitab suci. Karena segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam
kebenaran.
c. Karena Kitab Suci adalah buku iman setiap umat beragama. Kitab suci adalah sabda
dalam bahasa manusia.
d. Karena melalui kitab suci, kita dapat semakin mempersatukan diri dengan saudara-
saudara umat beragama lain.

4. Syarat membaca kitab suci dalam rangka membina sikap iman adalah
a. Iman dan keyakinan bahwa Kitab Suci bukan surat kabar atau cerita pendek,
melainkan kitab yang dipakai Tuhan untuk berfirman. Oleh karena itu membaca kitab
suci harus dengan sikap iman dan dalam suasana doa.
b. Ketekunan dan membiasakan diri membaca kitab suci. Dengan membaca kitab suci
pasti muncul hasrat untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan tentang isi /
pesan-pesan Kitab suci bagi diri kita.

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik


Kelas X ( Sepuluh Semester II )
Kompetensi Dasar: Mengenal Yesus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan
Allah, sehingga peserta didik merasa terpanggil untuk berjuang bersama Yesus.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page11


Gambaran Kerajaan Allah Pada zaman Yesus
A. SITUASI BANGSA ISRAEL PADA ZAMAN YESUS
6 Abad sebelum Yesus:
 Bangsa Israel dijajah oleh bangsa lain: Bangsa Persia, Bangsa Yunani, dan bangsa
Romawi.
 Bangsa Israel juga ditindas oleh pemimpin bangsanya sendiri yaitu raja boneka yang
diangkat oleh para penjajah.
 Dalam situasi seperti itu bangsa Israel selalu memimpikan kedatangan Mesias dan
Kerajaan Allah.

1. SITUASI SOSIAL-POLITIK
Masyarakat palestina dikuasai oleh:
 Raja dan pejabat boneka yang ditunjuk Romawi
 Pemilik tanah, kaum rohaniwan (Imam Besar, orang farisi dan ahli taurat)
 Mereka memihak penjajah karena Roma mempunyai kekuasaan mencabut hak milik
seseorang.
 Puncak kekuasaan politik adalah procurator Yudea (Gubernur/wakil kaisar Roma untuk
daerah jajahan). Ia harus seorang Romawi. Pada zaman Yesus procurator Yudea adalah
Pontius Pilatus.
 Procurator berwenang menunjuk raja dan imam agung.
 Di Yudea Imam Agung berperan sebagai raja dan pemimpin agama.
 Di Galilea kekuasaan dipegang oleh raja Herodes Antipas
 Situasi penjajahan yang menekan menimbulkan pemberontakkan yang digerakkan oleh
kaum Zelot.

2. SITUASI SOSIO EKONOMIS


 Penduduk desa memiliki lahan kecil.
 Tanah dikuasai oleh tuan tanah kaya.
 Rakyat biasanya hanya menjadi penggarap tanah atau penggembala ternak.
 Kondisi ekonomi rakyat sangat pas-pasan bahkan kurang.
 Rakyat masih dibebani pajak yang parah (banyak).

3. SITUASI SOSIAL-KEMASYARAKATAN
Masyarakat Palestina terbagi dalam kelas-kelas:
 Di pedesaan: tuan tanah besar, pemilik tanah kecil, perajin, kaum buruh, dan budak.
 Di perkotaan: aristokrat, imam-imam, pedagang besar, pejabat tinggi.
 Kelas menengah: perajin, pejabat-pejabat rendah, awam dan kaum lewi.
 Kelas bawah: kaum buruh
 Kaum Proletar (orang yang dikucilkan karena suatu hal): para pendosa publik seperti
pelacur dan pemungut cukai, penderita kusta (dianggap orang berdosa).
 Terjadi diskriminasi: rasial, seksual, pekerjaan, dan sebagainya.

4. SITUASI SOSIO-RELIGIUS:
 Hidup berdasar hukum Taurat
 Kaum Farisi kelompok orang yang sangat taat pada Hukum Taurat
 Menjadi Rakyat Tuhan berarti taat pada setiap pasal hukum Taurat.
 Mereka memilih-milih dalam mentaati hukum Taurat.
 Menafsirkan dan memanipulasi hukum Taurat untuk kepentingan mereka sendiri.
Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page12
B. PAHAM TENTANG KERAJAAN ALLAH
1. KA Menurut Pandangan Nasionalis
 Paham KA yang berciri Nasionalis (Dihayati oleh kaum Zelot)
 Kegiatan mereka bertujuan membebaskan bangsa Israel dari kuasa politik penjajah
kafir.
 Kebangkitan nasionalisme dapat tercipta kemenangan bangsa Israel dan kerajaan Allah

2. KA Menurut Pandangan Apokaliptik


 Aliran ini percaya akan penghakiman Allah; dunia jahat akan digantikan oleh dunia
baru.
 KA adalah kenyataan pada akhir zaman, dunia yang jahat dibinasakan Allah, Kerajaan
Allah akan menjadi kenyataan di bumi baru dan dan langit baru.

3. KA menurut Pandangan para Rabi


 Allah sudah meraja secara hukum, di akhir zaman Allah menyatakan kekuasaan-Nya
sebagai raja dengan menghakimi sekalian bangsa.
 Bangsa Israel dikuasai oleh penjajah akibat dari dosa-dosanya.
 Taat pada Hukum Taurat sudah menjadi warga KA dan dapat merdeka dari kaum
penjajah.

4. KA yang Diwartakan Yesus


 Mirip dengan pandangan para rabi dan nabi.
 Allah mulai meraja, terutama dalam diri Yesus, akan mencapai kepenuhan-Nya pada
akhir zaman.
 KA adalah Allah yang meraja atau memerintah.
 Manusia harus percaya kepada-Nya.
 KA yang diwartakan oleh Yesus akan mencapai kepenuhan pada akhir zaman.
 KA terkait dengan penghakiman terakhir dan ukuran penghakiman adalah tindakkan
kasih.
 Melaksanakan tindakkan kasih=masuk ke dalam KA (Mat 25:31-45).
 KA sudah dekat bahkan sudah datang dalam sabda Yesus, orang harus menanggapinya
dengan bertobat dan percaya kepada warta Yesus.
 KA adalah masa depan dunia, dimana yg miskin tidak lagi miskin, yg lapar akan
dipuaskan, yg tertindas tidak akan menderita lagi, yg tertawan akan dibebaskan.
 Untuk mencapai itu semua perlu perjuangan.
 Yesus mengorbankan hidup-Nya untuk mewujudkan Kerajaan Allah, sehingga orang
 benar-benar mengalami damai sejahtera, sukacita, dan keadilan, dan kebenaran.
 Perjuangan Yesus belum selesai, Yesus memberi tugas kepada pengikut-Nya untuk
meneruskan perjuangan itu agar Allah sungguh-sungguh meraja.

Yesus Mewartakan Dan Memperjuangkan Kerajaan Allah
A. CARA YESUS MEMPERJUANGKAN KERAJAAN ALLAH
 Yesus memaklumkan dan memperjuangkan Kerajaan Allah dengan Perkataan dan
Perbuatan.
 Perkataan menjelaskan perbuatan-perbuatan Yesus supaya perbuatan itu dapat
ditangkap maksudnya
 Perbuatan mewujudnyatakan perkataan Yesus

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page13


B. YESUS MEWARTAKAN KERAJAAN MELALUI PERUMPAMAAN
1. Kerajaan Allah sudah Dekat
 KA mulai tampak di tengah-tengah umat-Nya (Luk 10:23-24)
 KA sudah dekat: Perumpamaan tentang Pohon Ara (Mrk 13:28-32)
 Dekatnya KA membawa nada ancaman dalam perumpamaan tentang orang yang
menghadap hakim (Luk 12:57-58)
 Karena KA sudah dekat maka orang harus cerdik karena harus
mempertanggungjawabkan di hadapan Allah seperti dalam Perumpamaan Bendahara
yang Tidak Jujur (Luk 16:1-8)
 Penghakiman Allah akan datang secara tiba-tiba dan tidak disangka-sangka seperti
dalam perumpamaan tentang gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh (Mat 25:1-13)

2. Allah mulai Memerintah


 KA berarti Allah yang memerintah sebagai raja
 Allah yang memerintah dilukiskan oleh Yesus sebagai Bapa
 Allah yang suka mengampuni (Luk 15:3-7)
 Allah digambarkan sebagai “Bapa keluarga” yang baik hati terhadap orang yang tidak
berjasa (Mat 20:1-5)
 Allah yang berbelaskasih kepada orang berdosa dan bersukacita karena mereka bertobat
(Luk 15:11-32)
 Tiga perumpamaan dalam Luk 15:1-32 menekankan sukacita Allah yang menyambut
orang berdosa yang bertobat.

3. Kerajaan Allah Menuntut Sikap Pasrah (Iman) kepada Allah


 Allah meraja dengan kasih.
 Allah menjadi harapan, sandaran, dan andalan bagi manusia.
 Manusia tidak boleh mengandalkan hal-hal lain, seperti harta, kekuasaan, bahkan
dirinya sendiri.
 Yesus menentang orang Farisi karena mereka terlalu mengandalkan jasa-jasa dan
kekuatan mereka sendiri.
 Yesus memuji orang-orang miskin karena mereka mengandalkan dan mempercayakan
diri pada Allah (Luk 18:9-14).

4. Kerajaan Allah itu suatu Karunia


KA sebagai karunia diilustrasikan dalam perumpamaan:
 “benih yang tumbuh” (Mrk 4:26-29);
 “ragi” (Mat 13:33);
 “biji sesawi” (Mat 13: 31-32),
 dan “penabur” (Mrk 4: 1-9)
 “benih” harus tumbuh walaupun banyak rintangan
 KA dengan kekuatannya sendiri (benih dan ragi) akan diwujudkan dan menghasilkan
buah berlimpah
 KA sebagai karunia Allah harus diperjuangkan dan dikembangkan oleh manusia
 Manusia yang memperolehnya patut bergembira dan bersedia memperjuangkan dan
mengembangkannya (Mat 13:44-46)
 Orang dengan gembira mengorbankan segala sesuatu demi Kerajaan Allah yang paling
berharga dan bernilai

C. YESUS MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH MELALUI PERBUATAN


1. Yesus Mengadakan Mukjizat

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page14


 Mukjizat adalah kejadian atau perbuatan luar biasa bagi orang yang percaya sebagai
pernyataan kekuasaan Allah.
 Mukjizat tanda kemurahan Tuhan (Yesus)
 Dengan mukjizat Allah menyatakan kekuasaan penyelamatan-Nya

Mukjizat Yesus menunjukkan:


 Yesus menghubungkan mukjizat-Nya dengan pemberitaan tentang Kerajaan Allah.
 Mukjizat Yesus tertuju kepada orang miskin dan tertindas
 Mukjizat Yesus memiliki arti mesianis; mukjizat Yesus mau menunjukkan bahwa
Yesus adalah Mesias
 Mukjizat tanda dari Kerajaan Allah yang sudah datang (Mat 11:4-5)
 Mukjizat Yesus menyatakan solidaritas Allah dengan manusia yang miskin dan
menderita.
 Mukjizat Yesus menjadi tanda bahwa Yesus datang untuk menampakkan kebaikan hati
Allah

2. Yesus Bergaul dengan semua Orang: Tanda Cinta yang Universal


• Ia bergaul dengan semua orang
• Tidak mengkotak-kotakkan manusia
• Yesus dekat dengan semua orang (Yoh 7:42-52)
• Dengan penguasa bahkan penjajah yang beritikad baik (Mrk 7:1-10)
• Akrab dengan pegawai pajak yang korup (Luk 19:1-10)
• Dengan wanita tuna susila (Luk 7:36-50)
• Dan para penderita penyakit berbahaya
• Pergaulan Yesus dengan orang berdosa sering dipandang oleh kaum Farisi amat tidak
sesuai dengan adat sopan santun dan peraturan agama

D. YESUS MEMBEBASKAN ORANG DARI BEBAN LEGALISME


 Yesus sering dikecam oleh lawan-lawannya sebagai orang yang suka berpesta, suka
makan dan minum, tidak berpuasa, dan tidak menghiraukan hukum taurat
 Yesus memaklumkan bahwa Allah itu penebus
 Allah memungkinkan manusia mengembangkan diri secara lebih utuh
 Maksud terdalam dari setiap hukum adalah membebaskan (menghindarkan) manusia
dari segala sesuatu yang dapat menghalangi manusia berbuat baik
 Yesus memandang hukum taurat dalam terang hukum kasih

E. YESUS MEMANGGIL PENGIKUT-PENGIKUT-NYA


 Untuk mewartakan Kerajaan Allah Yesus memanggil dan mengutus murid-murid-Nya.
Mereka dituntut memiliki keterlibatan yang radikal
 Para murid dipanggil untuk menjadi saksi dan meneruskan karya pewartaan Kerajaan
Allah yang telah dimulai oleh Yesus.

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik


Kelas X ( Sepuluh Semester II )
Kompetensi Dasar: Mengenal Yesus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan
Allah, sehingga peserta didik merasa terpanggil untuk berjuang bersama Yesus.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page15


SENGSARA DAN WAFAT YESUS
A. PENGANTAR
 Perjuangan Yesus mengganggu kepentingan dan kemapanan para petinggi agama dan
pemerintah
 Mereka berusaha melenyapkan Yesus
 Mereka berhasil menangkap, mengadili, dan menjatuhkan hukuman mati disalib
 Bagi Yesus sendiri kematian-Nya adalah kesaksian paling kuat

B. KONTEKS SOSIAL
1. Konteks Perayaan Paskah
 Paskah: pesta bangsa Israel memperingati pembebasan bangsa Israel dari Mesir.
 Sebagai tanda keterlibatan Allah dalam hidup mereka
 Pesta Roti tidak beragi
 Seluruh rakyat berziarah ke Yerusalem

2. Pemberontakan terhadap Pemerintah Roma


 Selalu ada usaha-usaha melawan pemerintah Romawi
 Pewartaan Yesus menumbuhkan harapan akan datangnya pembebas, hal ini dapat
mendorong mereka untuk memberontak.
 Yesus dituduh sebagai pemberontak dan dihadapkan pada Pilatus.

3. Munculnya Mesias-Mesias Palsu


 Muncul orang-orang yang diyakini oleh orang-orang Yahudi sebagai Mesias
 Biasanya setelah muncul orang yang dianggap Mesias diiringi pemberontakkan
 Pilatus berusaha membebaskan Yesus karena tindakan Yesus berkaitan dengan
keagamaan bukan politis
 Orang Yahudi tidak mau ambil Resiko dengan Yesus.
 Yesus pernah membuat kehebohan di Bait Allah, padahal di Bait Allah banyak orang
menggantungkan hidupnya.
 Maka mereka lebih memilih barabas dari pada Yesus

C. MEREKA YANG BERPERAN MENGADILI YESUS


1. Para Petinggi Agama
 Warta dan tindakan Yesus merombak agama Yahudi, hal ini tidak disukai oleh pemuka
agama.
 Pemuka agama beranggapan bahwa hanya agama yang menjamin kelangsungan bangsa
 Perubahan agama dianggap dapat menimbulkan murka Allah, dan tamatlah riwayat
bangsa Yahudi
 Yesus berasal dari suku yang agamanya tidak kokoh
 Yesus tidak berijazah, tidak berpendidikan, dengan hak apakah Ia mengutik-utik Kitab
Suci?
 Tidak punya backing, keluarganya sederhana, temannya rakyat jelata, sekelompok
orang yang tidak mempunyai wewenang agama.

Yang dituduhkan kepada Yesus


 Yesus bergaul dengan sampah masyarakat
 Yesus dianggap melanggar hukum Taurat
 Yesus dianggap melanggar adat saleh
 Yesus dianggap melanggar Sabat
 Yesus dianggap mencampuri urusan para pemuka agama

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page16


2. Para Petinggi Pemerintah
 Pada masa Yesus situasi tidak aman, banyak usaha untuk memberontak
 Pemuka agama memperalat pasukan romawi dengan menuduh Yesus sebagai
pemberontak

Vonis Hukuman Mati bagi Yesus


 Seluruh majelis agama menolak Yesus
 Mereka memutuskan untuk memberi hukuman mati
 Ponsius Pilatus terpaksa memberikan hukuman salib
 Hukuman mati di salib bagi orang Yahudi berarti dibuang oleh bangsanya dan dikutuk
oleh Allah

D. KISAH SENGSARA DAN WAFAT YESUS


1. Penangkapan Yesus di taman Getsemani
2. Yesus diadili oleh Pengadilan Agama
3. Yesus diadili oleh Pengadilan Negeri
4. Wafat Yesus

E. MAKNA SENGSARA DAN KEMATIAN YESUS


1. Kematian Yesus aadalah konsekuensi dari pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah
2. Wafat Yesus sebagai tanda ketaatan dan kesetiaan-Nya pada Bapa
3. Kematian Yesus adalah tanda solidaritas-Nya dengan Manusia
4. Kematian Yesus menyelamatkan manusia

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik


Kelas X ( Sepuluh Semester II )
Kompetensi Dasar: Mengenal Yesus yang berani memberikan diri-Nya dengan menderita sengsara,
wafat di salib, bangkit dan naik ke surga demi kebahagiaan manusia.
KEBANGKITAN DAN KENAIKAN YESUS KRISTUS

A. Yesus Sungguh Sudah Bangkit


Kebangkitan Yesus pada pokoknya berarti bahwa Yesus yang di dunia ini benar-benar
mati, dan dari keadaan mati itu beralih masuk ke dalam keadaan lain sama sekali. Ia kini hidup
dengan cara yang lain sekaligus tetap berpengaruh dan aktif menyelamatkan manusia. Maka
untuk masuk ke dalam kebangkitan abadi ini, Yesus harus melewati kematianNya. Hal ini
ditandainya dengan makam yang kosong. Makam kosong berarti jangan mencari Dia (Kristus
yang hidup, diantara orang mati (lih Luk 24 : 5). Makam itu terbuka artinya duka cita dan
kegelapan maut sudah diganti oleh suka cita dan terang kebangkitan. Bagi orang yang percaya
makam kosong juga berarti bahwa jenazah Yesus tidak diambil atau di curi oleh manusia dan
bahwa Yesus tidak kembali lagi kepada suatu kehidupan duniawi seperti Lazarus, tetapi
kehidupan yang mulia.
B. Makna Kebangkitan Yesus Bagi Iman Kita
1. Kebangkitan Yesus mensahkan dan melegitimasi apa yang telah dilakukan atau diajarkan-
Nya.
2. Dalam kebangkitan Yesus, terpenuhilah janji-janji Perjanjian lama dan janji Yesus sendiri
selama hidupNya di dunia.
3. Kebangkitan menegaskan ke Allah-an Yesus.
4. Rahasia Paskah mempunyai dua sisi, yakni dengan kematianNya Yesus membebaskan kita
dari dosa dan dengan kebangkitanNya pula Yesus membuka pintu masuk menuju
kehidupan baru.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page17


5. Kebangkitan Yesus adalah dasar utama kebangkitan kita yang akan dating

C. Unsur Pokok Dalam Penampakan Yesus


1. Unsur Prakarsa
Inisiatif Penampakan berawal dari Yesus sendiri, istilah ini menunjukkan dua hal:
 Pertama sesuatu yang biasanya tidak kelihatan, kini kelihatan. Setelah bangkit Yesus
tidak termasuk lagi pada dunia yang kelihatan, agar dapat dilihat oleh murid-muridNya,
Yesus harus menjadikan diriNya kelihatan.
 Kedua penglihatan para murid yang “melihat Tuhan” setelah kebangkitanNya bukanlah
penglihatan biasa.

2. Unsur Pengakuan
Yesus dikenal dan diakui sebagai Kristus dan Tuhan, Dia kini hidup dalam kemuliaan,
pengakuan ini diungkapkan, “Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari ke tiga”

3. Unsur Kesaksian
Unsur yang cukup mencolok adalah:
 Pertama, membuktikan bahwa penglihatan mengenai Yesus yang bangkit tidaklah
diciptakan oleh daya khayal para murid sendiri, tetapi mendatangi mereka dari luar.
 Kedua menunjukkan betapa Yesus diperbaharui oleh kebangkitanNya, Ia tidak lagi
persis sama seperti sebelum wafat dan bangkit.

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik


Kelas X ( Sepuluh Semester II )
Kompetensi Dasar: Mengenal Yesus yang berani memberikan diri-Nya dengan menderita sengsara,
wafat di salib, bangkit dan naik ke surga demi kebahagiaan manusia.

MAKNA PENAMPAKAN YESUS


A. Makna Penampakan Yesus
Arti penampakan selama 40 hari itu adalah :
1. Pertama Yesus memperkenalkan para murid dan seluruh Gereja Nya dengan suatu
carakehadiran yang baru.
2. Kedua dengan menampakkan diri kepada para murid, Yesus menunjukkan bahwa Ia selalu
hadir, juga kalau mereka tidak melihatNya. PenampakanNya menunjukkan kehadiranNya
yang permanen. Beberapa contoh bentuk-bentuk kehadiran Yesus yang permanen melalui :
a. Sabda-Nya, misalnya dengan cerita tentang dua murid dalam perjalanan ke Emaus ”
Hati mereka berkobar-kobar ketika ia mulai berbicara dan menerangkan Kitab Suci
kepada mereka … “ (lih Luk 24 : 32)
b. Tanda, Yesus membuat para murid mengenalNya melalui tanda “ memecah –
mecahkan roti”. Tanda ini oleh Gereja diwujudkan dalam Sakramen Ekaristi.
c. Roh Kudus-Nya, Sebagai tanda kehadiran Roh Yesus telah menghembusi mereka dan
memberikan Roh kepada mereka. Peristiwa ini disebut dengan Pentakosta.
d. Jabatan kegembalaan Petrus dan melalui kuasa Apostolik untuk mengampuni dosa,
Tuhan yang telah bangkit itu tetap hadir di tengah-tengah umatNya.

B. Makna Kenaikkan Yesus ke Surga


1. Kenaikkan Kristus ke surga menggambarkan langkah masuk yang definitif dari kodrat
manusiawi Yesus ke dalam kemuliaan Allah di surga.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page18


2. Yesus Kristus, kepala Gereja mendahului kita masuk ke dalam Kerajaan Kemuliaan Bapa,
supaya kita semua anggota-anggota tubuhNya dapat hidup dalam harapan.
3. Karena Yesus Kristus sudah masuk ke dalam tempat kudus di surga selamanya, makaia
tanpa henti-hentinya bertindak sebagai pengantara yang senantiasa mencurahkan roh
Kudus ke atas kita.

C. Perjuangan kita sebagai umat-Nya


Misi pokok Yesus ialah mewartakan dan memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah.
Kesaksian Yesus yang paling final dan paling agung tetnag kerajaan Allah adalah kematianNya
disalib. Maka tugas kita sebagai umatNya pun juga harus ikut ambil bagian dalam mewartakan
kerajaan Allah denga cara :
1. Kita menerima Allah sebagai raja, kekuatan dan backing
Yesus mengajak para pengikutNya untuk beriman seperti Dia; untuk selalu
bersandar pada Allah; untuk selalu mengandalkan Allah dalam hidup ini. Para pengikut
Yesus tidak boleh bersandar dan mengandalkan hal-hal lain, misalnya kekuasaan,
kekayaan, teknologi, kehormatan semu dsb.
2. Kita mencintai sesama tanpa batas – batas
Kita dipanggil untuk mencintai semua orang, spserti Yesus, kita harus memberi diri
kita seutuh-utuhnya untuk sesama. Mencintai itu berarti memberi, memberi diri untuk
sesama, untuk bangsa kita.
3. Kita berjuang demi pemerdekaan manusia
Isi proklamasi Injil Yesus Kristus adalah Pemerintahan Allah yang ingin
mendekatkan kehidupan semua orang kepada kesempurnaannya menjadi manusia yang
bermartabat.

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik


Kelas X ( Sepuluh Semester II )
Kompetensi Dasar: Mampu mengenal Roh Kudus yang melahirkan, membimbing dan menghidupi
Gereja dan mengenal Allah Tritunggal sebagai kebenaran iman Kristen.
A. ROH KUDUS
1. Tanda – tanda / lambang Roh Kudus
Manusia sering menggubnakan tanda – tanda atau lambang – lambang untuk
mengungkapkan hal-hal yang abstrak dan adikodrati. Tuhan sering diperkenalkan lewat
lambang-lambang. Tanda / lambang yang digunakan untuk Allah Roh Kudus antara lain
sebagai berikut :
a. Air: Dalam upacara baptisan air adalah lambang tindakan Roh Kudus, yang
membersihkan diri dari segala dosa.
b. Urapan: Urapan dengan minyak suci dalam inisiasi Kristen melambangkan Roh
Kudus. Ini terjadi khususnya dalam Sakramen penguatan / Krisma.
c. Api : Api melambangkan daya transformasi Roh Kudus. Roh turun atas para Rasul
pada hari Pentakosta dan memenuhi mereka. Roh kudus dalam lambang api itu
mengubah para rasul dari penakut menjadi pemberani dan bersemangat untuk mulai
menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi.
d. Awan dan Sinar: Awan dan sinar melambangkan kehadiran dan penampakan Roh
Kudus (bdk Luk 9 : 34 – 35; Kis 1 : 9).
e. Meterai : Adalah lambang yang erat kaitannya dengan pengurapan. Kristus telah
disahkan oleh Bapa dengan meteraiNya (bdk Yoh 6 : 27) dan di dalam Dia, Bapa juga
memeteraikan tanda milikNya atas kita. Meterai dipakai dalam tradisi untuk
mengungkapkan karakter yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh ketiga
sakramen yang tidak dapat diulangi.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page19


f. Tangan: Yesus menyembuhkan orang sakit dan memberkati anak-anak kecil dengan
meletakkan tangan ke atas mereka.
g. Jari: Dengan jari Allah Yesus mengusir setan. Sementara perintah Allah ditulis dengan
Jari Allah atas loh-loh batu.
h. Merpati : Pada waktu Yesus dibaptis kemudian Roh Kudus turun atasNya dalam rupa
burung merpati.
B. Kurnia Roh Kudus
Pada peristiwa Pentakosta, Roh Kudus juga mengaruniakan banyak keutamaan kepada
para rasul dan umat yang hadir pada waktu itu. Dalam tradisi Gereja, di kenal adanya tujuh
karunia Roh Kudus, diantaranya adalah :
a. Roh Kebijaksanaan : membantu kita untuk mengenal perkara-perkara Allah dan
menilai segala sesuatu menurut kaca mata Allah. Karena itu kita akan lebih
mementingkan hal – hal surgawi dari pada hal-hal duniawi.
b. Roh Pengertian : memampukan akal budi orang untuk mengenal keagungan Tuhan,
memahami kebenaran Ilahi dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
c. Roh Nasihat : membantu orang untuk dapat menilai dan mangambil keputusan secara
tepat dan memilih jalan paling aman dan berkenan pada Allah.
d. Roh Keperkasaan : menguatkan kehendak orang agar tekun dalam iman, berani
menanggung resiko sebagai orang Kristen dan memikul salib diri.
e. Roh Pengenalan : membantu orang untuk mengenal Tuhan dan diri sendiri.
f. Roh Takut akan Tuhan : mengajar kita untuk menghormati Allah dengan penuh cinta
dan membantu otang untuk menghindari perbuatan dosa.
g. Roh Kesalehan menyembuhkan hati kita yang keras agar makin terbuka untuk
mencintai Allah dan sesama.

C. Tritunggal Mahakudus
Sesudah hari raya Pentakosta, Gereja Katolik merayakan pesta Tritunggal Mahakudus.
Pesta ini merupakan rangkuman seluruh tahun liturgi. Dogma atau ajaran Gereja mengenai
Allah Tritunggal merupakan rangkuman seluruh iman dan ajaran Kristen. Iman akan Allah
Tritunggal bukanlah titik pangkal, melainkan kesimpulan dan rangkuman dari sejarah
pewahyuan Allah serta tanggapan iman manusia.
Inti pokok iman akan Allah Tritunggal ialah keyakinan bahwa Allah (Bapa)
menyelamatkan manusia dalam Kristus (Putra) oleh Roh Kudus. Ajaran mengenai Allah
Tritunggal pertama-tama bukan berbicara mengenai hidup Allah dalam diri-Nya sendiri,
melainkan mengenai misteri Allah yang memberikan diri kepada manusia. Maka, pelajaran
mengenai Tritunggal Mahakudus ini sebaiknya tidak mulai dengan rumus “satu Allah, tiga
pribadi”, tetapi dengan pergumulan manusia dengan Kitab Suci.
Tritunggal adalah satu. Kita tidak mengakui tiga Allah, tetapi satu Allah dalam tiga
pribadi. “Tritunggal yang sehakikat”. Pribadi-pribadi ilahi tidak membagi-bagikan ke-Allah-an
yang satu itu, Tritunggal Mahakudus sepenuhnya dan seluruhnya adalah Allah.

D. Karya Allah Tritunggal Mahakudus


Tritunggal bukan soal rumusan, tetapi soal iman, kekaguman, dan rasa syukur untuk
karya Allah dalam hidup kita. Secara antropologis dan aktual dapat dikatakan bahwa kita
sebenarnya mengalami kehadiran dan karya Allah yang Trinitaris secara nyata, dan secara
konkret setiap hari. Kita mengalami karya khas dari Bapa. Kita mengalami karya khas dari
Putra. Kita mengalami karya khas dari Roh Kudus.
Karya khas yang selalu diimani sebagai karya khas dari Allah Bapa ialah
menciptakan. Tentu saja karya menciptakan adalah juga karya Putra dan Roh Kudus, tetapi

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page20


secara manusiawi lebih dipahami sebagai karya Bapa. Kita mengalami karya penciptaan ini
dalam peristiwa kelahiran, pertumbuhan, dan sebagainya.
 Setiap kali kita mendengar tangis bayi-bayi yang baru dilahirkan dan melihat matanya yang
bening, kita mengalami karya Bapa yang menciptakan. Setiap kali kita melihat tanaman-
tanaman tumbuh, bunga-bunga mekar, burung-burung yang berkicau dan terbang
membelah cakrawala, kita mengalami karya Bapa yang menciptakan.
 Setiap kali kita melihat terbit matahari, bintang-bintang gemerlapan di langit, bulan
purnama yang terang benderang, dan deburan ombak yang membahana, kita mengalami
karya Bapa yang menciptakan.

Karya khas dari Allah Putra adalah menebus, memperbaiki yang rusak dan
menyembuhkan yang luka lahir batin. Setiap kali kita mengalami peristiwa penyembuhan,
peristiwa pertobatan dan permaafan, peristiwa kebangkitan sesudah kejatuhan, dan peristiwa
rekonsiliasi/perdamaian, kita mengalami karya Allah Putra yang menebus, yang memulihkan
dan yang memperbaiki.
Karya khas dari Allah Roh Kudus adalah memperbaharui, meneguhkan, dan
mempersatukan. Setip kali kita mengalami kekuatan dan keikhlasan cinta, terpulihnya
pengharapan dan cita-cita, menguatnya rasa persaudaraan dan persatuan, kita mengalami karya
Roh Kudus yang penuh daya untuk memperbaharui dan memperindah bumi ini.
Karya Allah yang trinitaris memang selalu kita alami dalam hidup kita. Tritunggal
bukan teori, bukan rumusan, tetapi kenyataan yang melingkupi hidup kita, yang harus kita
kagumi dan kita syukuri.

E. BEBERAPA ISTILAH TENTANG TRITUNGGAL

1. Arti Allah kita SATU (TUNGGAL)


ALLAH adalah SATU, artinya Allah adalah tunggal, utuh tak terbagi, tak tercerai-
beraikan, sempurna, dan tidak ada sesuatu apa pun yang perlu ditambahkan kepada-Nya. Jika
satu adalah utuh, penuh, sempurna, maka Allah sama dengan satu. Dengan kata lain, Allah
adalah keutuhan, kepenuhan, dan kesempurnaan. Jadi, makna kata “SATU” dalam konteks
iman akan “SATU ALLAH” menunjukkan kepada kesempurnaan Allah, keutuhan Allah, dan
kepenuhan Allah.
2. Arti TIGA PRIBADI dalam SATU ALLAH
Allah Tritunggal adalah satu dan TIGA pribadi sekaligus (Bapa, Putra, dan Roh
Kudus). Apa artinya? Apanya yang tiga? Bukan ada tiga Allah, yang tiga adalah PRIBADI-
Nya. Dalam bahasa sehari-hari, kata “Pribadi” dikenakan kepada manusia. Manusia adalah
makhluk yang mempribadi. Hanya manusia yang merupakan makhluk ciptaan yang berpribadi
dan berelasi. Artinya, hanya manusia yang dapat menyapa, mengkomunikasikan diri, bergaul,
solider, dan sebagainya.
Allah adalah satu dan tiga pribadi, artinya Allah adalah Dia yang berelasi, menyapa,
merangkul, menghadirkan diri, dan mengkomunikasikan diri. Jika Allah adalah Allah yang
berelasi, relasi macam apakah yang dihadirkan oleh Allah?
Relasi Allah adalah relasi kesatuan, kesempurnaan, ketunggalan, dan keutuhan dalam
keilahian-Nya. Artinya, masing-masing berada dalam satu kesempurnaan ilahi yang tidak
kurang sedikit pun. Relasi Allah Tritunggal adalah relasi sempurna, total, penuh, dan tuntas.
Relasi kesatuan semacam itu hanya dapat dijelaskan kalau merupakan relasi KASIH. Jadi, tiga
pribadi Allah adalah Allah yang saling mengasihi, yang saling mencintai secara penuh, total,
selesai, dan sempurna. Misteri Tritungga dengan demikian adalah misteri ALLAH YANG
MENGASIHI.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page21


Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
Kelas XI ( Sebelas Semester I )
Kompetensi Dasar: Memahami arti Gereja sebagai Umat Allah dan persekutuan yang terbuka.

GEREJA SEBAGAI UMAT ALLAH

Umat Allah merupakan istilah yang sudah dipakai sejak dalam Perjanjian Lama.
Kemudian istilah ini dihidupkan dan dipopulerkan oleh konsili Vatikan II.Pengertian
Gereja sebagai Umat Allah ini dimunculkan tepat pada waktunya karena pada abad
terakhir Gereja sudah menjadi sangat organisatoris dan structural hierarkis. Kitab Suci
perjanjian Perjanjian Baru Gereja sungguh merupakan satu Umat Allah yang sehati
sejiwa, seperti yang ditunjukkan oleh Umat Purba, yang imannya kita anut sampai saat ini
(lih. Kis 2:41-47)
Arti dan makna Gereja “Umat Allah”
 Umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah sendiri. Umat Allah
adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil.
 Umat Allah dipanggil dan dipilih untuk Allah dan untuk misi tertentu, yaitu
menyelamatkan dunia.
 Hubungan antara Allah dan umatNya dimeraikan oleh suatu perjanjian, umat Allah
harus menaati perintah-perintah Allah dan Allah akan selalu menepati janji-janjiNya.
 Umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju tanah terjanji.

Dasar dan konsekuensi Gereja yang mengumat


 Hidup mengumat pada dasarnya merupakan hakikat dari Gereja itu sendiri, sebab
hakikat Gereja adalah persaudaraan cinta kasih seperti yang dicerminkan oleh umat
purba(lih Kis 2 : 41 – 47)
 Dalam hidup mengumat banyak karisma dan rupa-rupa karunia dapat dilihat, diterima,
dan digunakan bagi kekayaan seluruh Gereja. Hidup Gereja yang terlalu menampilkan
segi organisatorisdan struktural dapat mematikan banyak karisma dan karunia yang
muncul dari bawah (lih Kor 12:7-10)
 Dalam hidup mengumat, semua orang yang merasa menghayati martabat yang sama
akan bertanggung jawab secara aktif dan fungsinya masing-masing membangun
Gereja yang memberi kesaksian kepada dunia (lih. Efesus 4: 11-13)

Konsekuensi dari Gereja yang mengumat


a. Konsekwensi bagi pemimpin Gereja (hierarki)
 Menyadari fungsi pimpinan sebagai fungsi pelayanan. Pimpinan bukan di atas
umat, tetapi di tengah umat.
 Harus peka untuk melihat dan mendengarkarisma dan karunia-karunia yang
bertumbuh di kalangan umat.
b. Konsekwensi bagi setiap anggota
 Menyadari dan menghayati persatuannya dengan umat lain / orang tidak dapat
menghayati imannya secara individu saja.
 Aktif dalam kehidupan mengumat, menggunakan segala karisma, karunia dan
fungsi yang dipercayakan kepadanya untuk kepentingan dan misi Gereja di
tengah masyarakat. Semua bertanggung jawab dalam hidup dan misi Gereja.
c. Konsekwensi bagi hubungan awam dan hierarki
 Paham Gereja sebagai Umat Allah jelas membawa konsekuensi dalam hubungan
antara Hierarki dan kaum Awam. Kaum awam bukan lagi sebagai pelengkap
penyerta, melainkan partner hierarki.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page22


 Awam dan hierarki mempunyai martabat yang sama, hanya berbeda dalam hal
fungsi
GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN UMAT YANG TERBUKA
Gereja hadir di dunia bukan untuk dirinya sendiri.Kegembiraan dan harapan, duka
dan kecemasan orang-orang zaman sekarang terutama kaum miskin dan siapa saja yang
menderita merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan dari murid-murid
Yesus sendiri (Gereja)Gereja harus menjadi Sakramen (tanda) Keselamatan bagi
dunia.Sebab persekutuan mereka terdiri atas orang-orang yang dipersatukan di dalam
Kristus, di bimbing oleh Roh Kudus dalam perziarahan mereka menuju Kerajaan Bapa, dan
telah menerima warta keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang.
Gereja selalu siap untuk berdialog dengan agama dan budaya mana saja.Sesudah
Konsili Vatikan II, Gereja sangat menyadari bahwa dalam agama dan budaya lain, terdapat
benih-benih kebenaran dan keselamatan. Untuk itu dibutuhkan dialog untuk saling
mengenal, menhargai dan memperkaya. Dialog pengalaman iman lintas agama bisa sangat
memperkaya. Dialog kehidupan merupakan level dialog yang paling mendasar. Sebab ciri
kehidupan bersama sehari-hari dalam masyarakat majemuk yang paling umum dan
mendasar adalah ciri dialogis.
Gereja hendaknya membangun kerjasama atau dialog karya yang lebih intens dan
mendalam dengan para pengikut agama-agama lain. Sasaran yang hendak diraih dengan
jelas dan tegas yakni pembangunan manusia dan peningkatan martabat manusia.Bentuk
kerjasama semacam ini sekarang kerap kali berlangsung dalam kerangka kerjasama dengan
organisasi internasional.Kerjasama ini mempromosikan perdamaian internasional dan
pengembangan umat manusia yang lebih manusiawi.

Model Gereja Institusional dan Gereja sebagai persekutuan umat Allah

a. Gereja Institusional Hierarki Piramidal. Model ini lebih menonjolkan dalam hal
berikut.
 Organisasi (lahiriah) yang berstruktur piramidal
tertata rapi
 Kepemimpinan bersifat tertahbis atau Hierarkiidentik
dengan Gereja itu sendiri.
 Bersifat Pastur sentris
 Hukum dan peraturan digunakan untuk menata
kelangsungan suatu institusi.
 Gereja merasa sebagai satu-satunya penjamin
kebenaran dan keselamatan(extra Eclesiam nulla
salus)

b. Gereja Persekutuan Umat Allah. Model ini lebih menonjolkan dalam hal berikut.
 Hidup persaudaraan karena iman dan harapan yang
sama.
 Berpusat pada Kristus (kristosentris)
 Keikutsertaan semua umat dalam hidup menggereja.
 Rela berdialog dengan agama lain
 Di luar gereja katolik terdapat kebenaran dan
keselamatan
 Sikap miskin sederhana dan terbuka.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page23


 Dibutuhkan peran hati nurani dan tanggung jawab
pribadi

Keanggotaan dalam Gereja sebagai persekutuan umat


a. Golongan Hierarki
Golongan Hierarki adalah orang-orang yang ditahbiskan untuk tugas
penggembalaan. Mereka menjadi pemimpin dan pemersatu umat, sebagai tanda
efektif dan nyata dari otoritas Kristus sebagai kepala umat.hierarki adalah tanda
nyata bahwa umat tidak dapat membentuk dan membina diri atas kuasanya sendiri,
tetapi tergantung pada kristus.

Tugas-tugas Hierarki
 Menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman. Hierarki
mempersatukan umat dalam iman, tidak hanya dengan petunjuk, nasihat dan
teladan, tetapi juga dengan kewibawaan dan kekuasaan kudus.
 Menjalankan tugas-tugas gerejani, seperti merayakan sakramen, mewartakan
sabda dsb.
b. Biarawan – Biarawati
Biarawan-Biarawati adalah anggota umat yang dengan mengucapkan kaul
kemiskinan, ketaatan dan kemurnian ingin bersatu dengan Kristus dan menerima
pola nasib hidup Yesus Kristus secara radikal, dan dengan demikian mereka menjadi
tanda nyata dari hidup dalam kerajaan Allah kelak. Jadi, kaul-kaul itu adalah sesuatu
yang khas dalam kehidupan membiara.
Dengan menghayati kaul-kaul kebiaraan itu, para biarawan atau biarawati menjadi
“tanda”
 Mengingatkan kita bahwa kekayaan, kekuasaan dan kehidupan keluarga
walaupun sangat bernilai, tetapi tidak absolut dan abadi, maka kita tidak boleh
mendewa-dewakannya.
 Mengarahkan kita kepada kerajaan Allah dalam kepenuhannya kelak.

c. Kaum awam

Kaum awam adalah semua orang beriman Kristiani yag tidak termasuk dalam
golongan tahbisan dan biarawan-biarawati, mereka adalah orang-orang yang dengan
pembaptisan menjadi anggota Gereja dan dengan caranya sendiri mengambil bagian
dalam tugas Kristus sebagai nabi, imam, dan raja.

Bagi kaum awam ciri keduniaan adalah khas dan khusus.Mereka mengemban
kerasulan dalam tata dunia, baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat, entah
sebagai ayah-ibu, petani, pedagang, camat, polisi dll.Kerasulan tata dunia atau
kerasulan eksternal ini sangat penting, karena strategis dalam rangka membangun
Kerajaan Allah di bumi ini. Kerasulan tata dunia ini sama vitalnya seperti kerasulan
kedalam Gereja sendiri, walaupun sering kita kurang menyadarinya.

d. Cara hidup jemaat perdana

Mereka sehati sejiwa dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari
kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan
mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar mereka memberi kesaksian tentang
kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia dan mereka
bertekun dalam doa.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page24


Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
Kelas XI ( Sepuluh Semester I )
Kompetensi Dasar: Memahami fungsi dan peranan Hierarki, sehingga bersedia berpartisipasi dan bekerja
sama dengan hierarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam hidup.
HIERARKI DALAM GEREJA KATOLIK

Dasar Kepemimpinan Hierarki dalam Gereja

Kepemimpinan dalam Gereja pada dasarnya diserahkan pada hierarki.menurut ajaran


resmi Gereja, hierarki dan struktur hierarkis berasal dari Kristus.Maka konsili mengajarkan
bahwa atas penetapan Ilahi para uskupmenggantikan para rasul sebagai penggembala
Gereja.Struktur hierarkis bukanlah sesuatu yang ditambahkan atau dikembangkan dalam
sejarah Gereja saja.Menurut ajaran Konsili Vatikan II, struktur itu dikehendaki Tuhan dan
akhirnya berasal dari Tuhan Yesus sendiri.

Strukrut Kepemimpinan (Hierarki dalam Gereja)

 Dewan para Uskup


Dewan Para Uskup dengan Paus sebagai kepalanya pada akhir masa Gereja perdana,
sudah diterima bahwa para uskup adalah pengganti para rasul. tetapi tidak berarti bahwa
hanya ada dua belas uskup. Tugas dewan para uskup adalah menggantikan dewan para
rasul, yang menjadi pimpinan Gereja adalah dewan para Uskup. Sebagai ketua dewan
rasul adalah Petrus.
 Paus
Adapun dewan para uskup adalah dia yang bersatu dengan imam Agung di Roma
pengganti Petrus. Sebagai tugas imam agung di Roma adalah sebagai wakil Kristus dan
gembala Gereja semesta, mempunyai kuasa penuh, tertinggi dan universal terhadap
Gereja yang dijalankan dengan bebas.
 Uskup
Uskup ialah pemimpin gereja setempat yang bernama keuskupan dan merupakan bagian
dari hierarki Gereja Katolik setelah Paus. Tugas pokok uskup adalah mempersatukan dan
mempertemukan umat. Tugas tersebut dibagi dalam tiga tugas, yaitu : pewartaan,
perayaan dan pelayanan.

 Pembantu uskup : Imam dan Diakon


Para imam
Imam adalah Iman adalah wakil uskup dalam menjalankan karya pewartaan kerajaan
Allah.Tugas Imam ialah mempersatukan dan mempertemukan umat Allah untuk
mewartakan Injil dan mengembalakan umat beriman.
Para Diakon
Diakon adalah pembantu khusus uskup di bidang materi. Mereka yang ditumpangi tangan
bukan untuk imamat, melainkan untuk pelayanan tugas membantu iman dan uskup dalam
bidang pelayanan dan bidang materi

 Kardinal
Kardinal adalah penasihat utama Paus, tugas cardinal membantuPaus terutama dalam
reksa harian seluruh Gereja.
Fungsi Hierarki

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page25


Seluruh Umat mengambil bagian dalam tugas Kristus sebagai nabi, Imam dan raja
(tugas mengajar, menguduskan dan mengembalakan ). Tetapi umat tidak bersifat seragam,
maka Gereja mengenal pembagian tugas dan tiap komponen umat menjalankan tugas
dengan cara yang berbeda
Fungsi Hierarki dalam gereja ialah
 Menjalankan tugas gerejani, yakni tugas-tugas yang secara langsung dan eksplisit
menyangkut kehidupan beriman Gereja, seperti melayani sakramen, mengajar
agama dsb
 Menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman, memberi petunjuk,
nasihat dan teladan.

Corak Kepemimpinan dalam Gereja

 Kepemimpinan dalam gereja merupakan suatu panggilan khusus, dimana campur


tangan Tuhan merupakan unsur yang dominan. Oleh sebab itu kepemimpinan
dalam gereja tidak diangkat oleh manusia berdasarkan suatu bakat,kecakapan atau
prestasi tertentu. Kepemimpinan dalam Gereja tidak diperoleh oleh kekuatan
manusia sendiri. “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi aku yang memilih
kamu”.
 Kepemimpinan dalam gereja bersifat mengabdi dan melayani dalam arti semurni-
murninya, walaupun ia sungguh mempunyai wewenang yang berasal dari Kristus
sendiri. Kepemimpinan Gerejani adalah kepemimpinan untuk melayani, bukan
untuk dilayani. Kepemimpinan untuk menjadi orang yang terakhir, bukan yang
pertama. Kepemimpinan dalam masyarakat merupakan suatu “pangkat”tidak
demikian dalam Gereja
 Kepemimpinan hierarki berasal dari Tuhan, maka tidak dapat dihapus oleh
manusia. Kepemimpinan masyarakat dapat diturunkan oleh manusia karena ia
memang diangkat dan diteguhkan oleh manusia.

Hubungan awam dan Hierarki sebagai Partner Kerja


Arti dan pengertian awam
Yang dimaksud dengan kaum awam adalah semua orang beriman kristiani yang tidak
termasuk golongan yang menerima tahbisan suci dan status kebiarawanan yang diakui
Gereja. Definisi awam dalam praktek dan dalam dokumen resmi Gereja ada dua macam
yaitu

 Definisi teologis : Awam adalah warga gereja yang tidak ditahbiskan. Jadi awam
meliputi biarawan, biarawati seperti suster, bruder yang tidak menerima tahbisan
Suci.
 Definisi tipologis : Awam adalah warga Gereja yang tidak ditahbiskan dan juga
bukan biarawan- biarawati.

Peranan awam
Pada zaman ini orang sering berbicara tentang tugas atau kerasulan internal dan
eksternal.
Kerasulan internal atau kerasulan dalam Gereja adalah kerasulan membangun
jemaat.Kerasulan ini lebih diperani oleh jajaran hierarki, walaupun awam dituntut pula
untuk mengambil bagian di dalamnya.Kerasulan eksternal atau kerasulan dalam tata
dunia lebih diperani oleh para awam.Namun harus disadari bahwa kerasulan dalam
Gereja bermuara pula ke dunia.Gereja tidak hadir di dunia ini untuk dirinya sendiri, tetapi
untuk dunia Gereja hadir untuk membangun Kerajaan Allah di dunia,

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page26


Kerasulan dalam tata Dunia
Berdasarkan panggilan khasnya, awam bertugas mencari Kerajaan Allah dengan
mengusahakan hal-hal duniawi dan mengaturnya sesuai dengan kehendak Allah.Mereka
hidup dalam dunia yakni dalam semua dan tiap jabatan serta kegiatan dunia.Mereka
dipanggil Allah agar sambil menjalankan tugas khasnya dan bimbingan oleh semangat
Injil.mereka dapat meguduskan dunia dari dalam laksana ragi.
Dengan paham Gereja sebagai “tanda dan sarana Keselamatan Dunia” yang
dimunculkan oleh Gaudium et Spesdimana otonomi dunia dan sifatnya yang secular
diakui, maka dunia dan lingkungannya mulai diterima sebagai ruang lingkup keberadaan
dan kegiatan Gereja, bahkan sebagai patner dialog yang dapat saling memperkaya diri.

Kerasulan dalam Gereja


Karena Gereja adalah Umat Allah, maka Gereja harus sungguh-sungguh menjadi
umat Allah.Ia hendaknya mengkonsilidasi diri untuk benar-benar menjadi umat Allah itu.
Ini adalah tugas membangun Gereja.Tugas ini dapat di sebut kerasulan internal.
Keterlibatan kaum awam dalam tugas membangun Gereja ini bukanlah karena menjadi
perpanjangan tangan dari hierarki atau di tugaskan hierarki, tetapi oleh pembabtisan ia
mendapat tugas itu dari Allah
Awam hendaknya berpartisipasi dalam tri tugas Gereja yaitu dalam:
 Dalam tugas nabiah, pewartaan sabda, seorang awam dapat
- Mengajar agama, sebagai katekis
- Memimpin kegiatan pendalaman Kitab Suci atau pendalaman Iman dsb
 Dalam Tugas imamiah, menguduskan, seorang awam
- Memimpin Doa dalam pertemuan-pertemuan umat
- Memimpin koor atau nyanyial lagu ibadat
- Membagikan komuni sebagai prodiakon
- Menjadi pelayan altar
 Dalam tugas gerejawi, memimpin atau melayani seorang awam dapat
- Menjadi anggota dewan paroki
- Menjadi ketua seksi, ketua lingkungan atau wilayah, dsb

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik


Kelas XI ( Sebelas Semester I )
Kompetensi Dasar: Memahami sifat - sifat Gereja yang satu, Kudus, Katolik dan Apostolik, sehingga
menjaga keutuhan serta terpanggil untuk merasul dan memperjuangkan
GEREJA YANG SATU, KUDUS,
kepentingan umumKATOLIK
menggereja DAN APOSTOLIK
Ger
Gereja yang Satu
1. Alasan Gereja bersifat satu adalah :
a. Kesatuan Gereja pertama-tama adalah kesatuan iman
b. Gereja dimengerti sebagai Bhineka tunggal ika, baik di dalam ataupun diluar gereja

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page27


c. Adanya kesatuan iman serta persekutuan yang harus tetap diwujudkan
2. Usaha dalam Menjaga Kesatuan Gereja
a. Dalam Gereja:aktif dalam kehidupan menggereja,setia dan taat pada persekutuan
umat
b. Antar Gereja: jujur terbuka,melakukan kegiatan sosial baik pribadi maupun bersama

Gereja yang Kudus


1. Arti Kudus:“yang dikuduskan bagi Tuhan Sikap dasar dari Gereja yang bersifat
Teologis”
2. Gereja disebut kudus karena:
a. Sumber Gereja. Didirikan oleh Kristus dan menerima kekudusan lewat doaNya (Yoh
17:11)
b. Tujuan dan arah Gereja. Kemuliaan Allah dan penyelamatan umat manusia
c. Jiwa Gereja.Gereja dijiwai oleh Roh Kudus
d. Unsur-unsur ilahi yang otentik dalam Gereja,misal ajaran dan sakramen
e. Anggota Gereja.Ditandai oleh pembaptisan dipersatukan melalui iman,harapan dan
cinta yang kudus

3. Usaha menjaga kekudusan Gereja


a. Memberi kesaksian sebagai putra Allah
b. Merenungkan dan mendalami Kitab Suci
c. Memperkenalkan anggota Gereja yang hidup secara heroik untuk mencapai kekudusan
Gereja yang Katolik
1. Arti katolik adalah umum,universal.
2. Katolik kuantitatif adalah gereja dapat hidup di tengah segala bangsa dan memperoleh
warganya dari semua bangsa
3. Katolik kualitatif adalah gereja dapat mewartakan ajarannya kepada segala bangsa dan
segala “kekayaan bangsa itu dapat diterima”.
4. Jadi kekatolikan gereja tampak pada rahmat dan keselamatan yang ditawarkan gereja
serta iman dan ajaran gereja yang bersifat umum.
Gereja yang Apostolik
1. Arti apostolik adalah bersifat kerasulan, jadi gereja apostolik adalah gereja yang berasal
dari para rasul dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman para rasul.
2. Rantai penghubung antara gereja para rasul dan gereja sekarang adalah:
Legitimasi fungsi dan kuasa hierarki:
a. Ajaran gereja
b. Ibadat dan struktur gereja.

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik


Kelas XI ( Sebelas Semester II )
Kompetensi Dasar: Siswa mengenal dan memahami hubungan Gereja dan dunia, sehingga bersedia
GEREJA DAN DUNIA
Pada materi semester gasal kita telah mempelajari Gereja secara internal (ke dalam
dirinya sendiri), pada bagian ini kita akan mempelajari Gereja lebih secara eksternal, yakni
Gereja dalam hubungannya dengan dunia. Dunia di sini diartikan sebagai seluruh keluarga
manusia dengan segala hal yang ada di sekelilingnya. Dunia dilihat secara lebih positif
dibandingkan dengan masa lalu (prakonsili Vatikan II).

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page28


Gereja dan dunia dapat berdialog dan saling mengisi demi terciptanya Kerajaan Allah
di bumi ini. Untuk mendalami bagaimana hubungan Gereja dan dunia, pada bagian ini akan
dipelajari topik-topik berikut ini:
1. Konsili Vatikan II
2. Hubungan Gereja dan Dunia
3. Ajaran Sosial Gereja

A. KONSILI VATIKAN II

MEMBUKA JENDELA-JENDELA VATIKAN


Ketika Roncalli dipilih menjadi Paus, Salah satu tindakan pertama yang
bernada simbolik adalah menyuruh supaya jendela-jendela Vatikan dibuka selebar-
lebarnya. Kemudian, ia menjelaskan arti simbol membuka jendela-jendela Vatikan
selebar-lebarnya itu, katanya: “Supaya udara yang bau busuk dapat keluar dan udara
segar dapat masuk. Selain itu, supaya pandangan tidak terhalang, ia dapat melihat
jauh keluar tembok-tembok Vatikan, yakni dapat melihat ke seluruh penjuru dunia”.

Roncalli yang memilih nama Yohanes XXIII, kemudian mengumumkan


diadakannya Konsili Vatikan II. Dengan Konsili itu, Gereja sungguh-sungguh
membuka dirinya bagi dunia. Dunia dilihat jauh lebih positif dibandingkan dengan
masa-masa yang lampau. Paus Yohanes XXIII dengan motto “aggiornamento”
sungguh-sungguh telah membaharui Gereja dan hubungannya dengan dunia. Konsili
Vatikan II menjadi tonggak sejarah baru Gereja.

1. Arti dan Tujuan Konsili Vatikan II


Konsili Vatikan II adalah Konsili uskup sedunia yang diadakan di Vatikan, Roma pada
tahun 1962-1965, yang diprakarsai oleh Paus Yohanes XXIII. Tujuan diadakannya Konsili
Vatikan II adalah untuk memperbaharui Gereja secara spiritual dengan cara kembali ke sumber
Tradisi Suci yang lama baik yang tertulis (Kitab Suci) maupun yang lisan, seperti dari para
Bapa Gereja dan tulisan Para Orang Kudus (ressourcement). Diharapkan dengan demikian,
Gereja dapat memperoleh kesegaran baru sehingga dapat menjawab tantangan zaman, dan
iman Katolik dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari (aggiornamento artinya gereja
mau memperbaharui diri sesuai tuntutan zaman). Tujuan akhir dari pembaharuan ini adalah
memusatkan Gereja pada pribadi Kristus dan pada Misteri Paska-Nya, yang diterjemahkan
oleh Konsili sebagai seruan panggilan kepada semua orang untuk hidup kudus.
Konsili Vatikan II merupakan Konsili Ekumenis ke-21 dari Gereja Katolik Roma yang
dibuka oleh Paus Yohanes XXIII pada 11 Oktober 1962 dan ditutup oleh Paus Paulus VI
pada 8 Desember 1965. Pembukaan Konsili ini dihadiri oleh hingga 2540 orang uskup Gereja
Katolik Roma sedunia (atau juga disebut para Bapa Konsili), 29 pengamat dari 17 Gereja lain,
dan para undangan yang bukan Katolik.
Selama masa Konsili ini, diadakan empat periode sidang di mana jumlah Uskup yang
hadir lebih banyak dan berasal dari lebih banyak negara daripada konsili-konsili sebelumnya.
Jumlah dokumen yang dihasilkannya pun lebih banyak dan dampak pengaruhnya atas
kehidupan Gereja Katolik lebih besar dari peristiwa manapun sesudah zaman reformasi pada
abad XVI.

2. Hasil Konsili Vatikan II: 16 Dokumen (4 Konstitusi, 9 Dekrit, dan 3 Pernyataan)


No Nama Dokumen Singkatan Mengenai Jenis
Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page29
1 Sacrosanctum SC Liturgi Suci Konstitusi
Concilium
2 Inter Mirifica IM Upaya-Upaya Dekrit
Komunikasi Sosial
3 Lumen Gentium LG Gereja Konstitusi Dogmatis
4 Orientalium OE Gereja-Gereja Timur Dekrit
Ecclesiarum Katolik
5 Unitatis Redintegratio UR Ekumenisme Dekrit
6 Christus Dominus CD Tugas Pastoral para Dekrit
Uskup dalam Gereja
7 Perfectae Caritatis PC Pembaharuan dan Dekrit
Penyesuaian Hidup
Religius
8 Optatam Totius OT Pembinaan Imam Dekrit
9 Gravissimum GE Pendidikan Kristen Pernyataan
Educationis
10 Nostra Aetate NA Hubungan Gereja dengan Pernyataan
Agama-Agama bukan
Kristiani
11 Dei Verbum DV Wahyu Ilahi Konstitusi Dogmatis
12 Apostolicam AA Kerasulan Awam Dekrit
Actuositatem
13 Dignitatis Humanae DH Kebebasan Beragama Pernyataan
14 Ad Gentes AG Kegiatan Misioner Dekrit
Gereja
15 Presbyterorum PO Pelayanan dan Dekrit
Ordinis Kehidupan para Imam
16 Gaudium et Spes GS Gereja di Dunia Dewasa Konstitusi Pastoral
ini

B. HUBUNGAN GEREJA DAN DUNIA


Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes,Art.1 antara lain berkata:
“Kegembiraan dan harapan, duka, dan kecemasan manusia dewasa ini, terutama yang miskin
dan terlantar, adalah kegembiraan dan harapan, duka, dan kecemasan murid-murid Kristus
pula”. Kata-kata Konsili ini menunjukkan perhatian dan keprihatinan Gereja terhadap dunia.
Namun, Gereja tidak berhenti pada perhatian dan keprihatinan saja. Gereja sungguh-sungguh
mewartakan dan memberi kesaksian tentang “Kabar Gembira” kepada dunia, sambil belajar
dan mengambil banyak nilai-nilai positif yang dimiliki dunia.

1. Pandangan Baru tentang Dunia dan Manusia


a. Dunia
Dalam masa lampau dunia seringkali dipandang negatif sebagai dunia berdosa sehingga
terdapat gagasan bahwa dunia tidak berharga, berbahaya, jahat, dan tidak termasuk lingkup
keselamatan manusia, bahkan merupakan halangan dan rintangan bagi manusia untuk
mencapai keselamatannya. Pandangan demikian mungkin didasari oleh penafsiran secara
dangkal terhadap teks Kitab Suci, misalnya:
1) “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang
mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua
yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan
hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia” (1Yoh 2:15-16).

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page30


2) “Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si
jahat” (1Yoh 5:19).
3) “Janganlah menjadi serupa dengan dunia” (Rm 12:2).
4) Dalam Injil ataupun dalam surat-surat juga ditekankan bahwa dunia berdosa, dunia
yang bermusuhan dengan Allah telah dikalahkan oleh Kristus (bdk. Yoh 16:33).
5) Berkat salib Kristus, seorang Kristen hidup dalam dunia yang baru. Dunia yang terletak
dalam genggaman si jahat telah dikalahkan oleh Kristus seperti dikatakan Paulus:
“Karena Salib Kristus, bagiku dunia disalibkan dan akupun disalibkan bagi dunia (Gal
6:14).

Konsili Vatikan II mengajak kita untuk melihat dunia secara lebih positif. Dunia dilihat
sebagai seluruh keluarga manusia dengan segala hal yang ada di sekelilingnya. Dunia menjadi
pentas berlangsungnya sejarah umat manusia. Dunia ditandai oleh usaha-usaha manusia,
dengan segala kekalahan dan kemenangannya. Dunia diciptakan dan dipelihara oleh cinta kasih
Tuhan Pencipta. Dunia yang pernah jatuh menjadi budak dosa, kini telah dimerdekakan oleh
Kristus yang telah disalibkan dan bangkit pula, untuk menghancurkan kekuasaan setan agar
dunia dapat disusun kembali sesuai dengan rencana Allah dan dapat mencapai kesempurnaan
(Gaudium et Spes, Art.2).

b. Manusia
Menyangkut manusia kita bicarakan tentang martabat manusia, masyarakat manusia
dan karya manusia.
 Martabat Manusia
Sejak dahulu Gereja sudah selalu mengajarkan bahwa manusia mempunyai martabat yang
luhur, karena manusia diciptakan menurut citra Allah dan dipanggil untuk
memanusiawikan dan mengembangkan diri menyerupai Kristus, di mana citra Allah tampat
secara utuh. Manusia adalah ciptaan yang memiliki akal budi, kehendak bebas, dan hati
nurani. Ketiga-tiganya ini menunjukkan bahwa manusia adalah sebagai citra Allah,
walaupun dapat disalahgunakan sehingga jatuh ke dalam dosa. Manusia sungguh ciptaan
yang istimewa, karena ia diciptakan demi dirinya sendiri, padahal makhluk lain diciptakan
hanya untuk manusia.

 Masyarakat Manusia
Pribadi manusia dan masyarakat memang saling bergantungan satu sama lain. Hal ini
sesuai dengan rencana Tuhan karena manusia diciptakan sebagai makhluk yang
bermasyarakat. Allah, yang memelihara segala sesuatu sebaga Bapa, menghendaki agar
semua manusia membentuk satu keluarga dan memperlakukan seorang akan yang lain
dengan jiwa persaudaraan (Gaudium et Spes, Art. 24). Kristus sendiri berdoa agar “semua
menjadi satu ………. Seperti kita pun satu adanya” (Yoh 17:21-22).

c. Usaha atau Karya Manusia


Perkembangan dunia di segala bidang memang dikehendaki Tuhan dan manusia dipilih
untuk menjadi “rekan kerja” Tuhan dalam melaksanakan perkembangan dunia. Kebenaran
ini perlu disadari pada masa kemajuan ilmiah dan teknik ini, supaya manusia tidak salah
langkah. Usaha dan karya manusia apapun bentukknya mempunyai nilai yang luhur karena
dengan itu manusia menjadi partner Tuhan dalam menyempurnakan dan menyelamatkan
dunia ini. Selanjutnya, dengan berkarya manusia bukan saja menyempurnakan bumi ini
tetapi juga menyempurnakan dirinya sendiri.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page31


2. Hubungan antara Gereja dan dunia dapat diangkat ke dalam:
a. Gereja postkonsiler (setelah konsili) yaitu bahwa Gereja melihat dirinya sebagai sakramen
keselamatan bagi dunia. Gereja menjadi terang, garam, dan ragi bagi dunia.
b. Dunia dijadikan mitra dialog. Gereja dapat mewartakan nilai-nilai Injili dan dunia dapat
mengembangkan kebudayaannya, adat istiadat, alam pikiran, ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga Gereja dapat lebih efektif menjalankan misinya di dunia.
c. Gereja tetap menghormati otonomi dunia dengan sifatnya yang sekuler, karena di dalamnya
terkandung nilai-nilai yang dapat menyejahterakan manusia dan membangun sendi-sendi
Kerajaan Allah.

3. Misi dan Tugas Gereja dalam Dunia


Dalam Injil tersirat kesadaran bahwa misi atau tugas Gereja pertama-tama bukan
“penyebaran agama” melainkan kabar gembira (Kerajaan Allah) yang relevan dan mengena
pada situasi konkrit manusia dalam dunia yang majemuk ini. Beberapa hal pokok yang
disarankan oleh Gaudium et Spes, yang harus menjadi perhatian Gereja masa kini:

a. Martabat Manusia
Untuk itu Gereja dapat berperan antara lain:
1) Membebaskan martabat kodrat manusia dari segala perubahan paham, misalnya terlalu
menekankan dan mendewakan tubuh manusia atau sebaliknya.
2) Menolak dengan tegas segala macam perbudakan dan pemerkosaan martabat dan
pribadi manusia.
3) Menempatkan dan memperjuangkan martabat manusia sesuai dengan maksud
penciptanya.

b. Masyarakat Manusia
Terhadap masyarakat manusia, Gereja dapat berperan antara lain:
1) Membangkitkan karya-karya yang melayani semua orang, terutama yang miskin,
seperti karya-karya amal.
2) Mendorong semua usaha ke arah persatuan, sosialisasi, dan persekutuan yang sehat di
bidang kewargaan dan ekonomi.
3) Karena universalitasnya, Gereja dapat menjadi pengantara yang baik antara masyarakat
dan negara-negara yang berbeda-beda hidup budaya dan politik.

c. Usaha dan Karya Manusia


1) Gereja tetap akan meyakinkan putra-putrinya dan dunia bahwa semua usaha manusia,
betapa kecilnya bila sesuai dengan kehendak Allah, mempunyai nilai yang sangat
tinggi.
2) Gereja tetap akan bersifat positif dan mendorong setiap kemajuan ilmiah dan tehnik di
dunia ini asal tidak menghalangi, melainkan secara positif mengusahakan tercapainya
tujuan akhir manusia.
3) Konsili melihat masalah yang dianggapnya mendesak, yaitu masalah: martabat
perkawinan, kehidupan keluarga, pengembangan kemajuan kebudayaan, kehidupan
sosial ekonomi dan politik, serta perdamaian dan persatuan bangsa-bangsa.

4. Masalah Bangsa dan Sumbangan Gereja Indonesia dalam Penanganan Kritis


a. Situasi negeri kita dan dunia sudah sejak lama mengalami multidimensi:
1) Krisis Lingkungan Hidup
2) Krisis Ekonomi

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page32


3) Krisis Politik
4) Krisis Budaya dan Pendidikan

b. Akar dari semua masalah


Menurut banyak pakar, dikatakan bahwa sumber dari semua krisis itu adalah krisis
moral. Bangsa kita seperti kehilangan hati nurani. Hal buruk yang paling terasa adalah:
1) Ketidakadilan
2) Ketidakjujuran
3) Tidak adanya kesetiakawanan

c. Peranan dan Sumbangan Gereja


Dalam rangka melaksanakan tugas kenabiannya, Gereja harus selalu berjuang dengan
berbagai cara supaya keadilan, kejujuran, dan kesetiakawanan ditegakkan. Gereja hendaknya
berjalan paling depan dalam gerakan menegakkan keadilan, kejujuran, dan kesetiakawanan.
Jika kita sungguh-sungguh menghayati keadilan, kejujuran, dan kesetiakawanan, maka segala
krisis yang terjadi di negara kita dapat teratasi.

C. AJARAN SOSIAL GEREJA


1. Latar Belakang Munculnya Ajaran Sosial Gereja
Sejak perkembangan industri modern, massa buruh berjubel di kota-kota besar tanpa
jaminan masa depan. Munculllah berbagai macam masalah sosial baru yang berat, antara lain
masalah upah yang adil, kepastian tempat kerja, hak mogok yang pada dasarnya
mempertanyakan adil tidaknya struktur masyarakat itu sendiri. Maka timbullah gerakan Gereja
dalam rangka menebarkan bendera cinta kasih kepada sesama manusia dan kewajiban terhadap
masyarakat. Kehadiran ASG dapat digambarkan dalam tiga tahap, yaitu:

a. Ajaran Sosial Gereja yang dikembangkan sejak abad XIX merupakan bagian integral
dari seluruh pandangan hidup Kristiani. Antara terbitnya Ensiklik Rerum Novarum
(1891) dan Ensiklik Mater et Magistra (1961) dikembangkan ajaran sosial klasik yang
berkisar pada masalah-masalah keadilan untuk para buruh upahan.

b. Mulai dari Ensiklik Master Magistra (1961), Gaudium et Spes (1965) dan Populorum
Progressio (1977) dimunculkan tekanan baru pada segi pastoral dan praksis, dimensi
sosial manusia dan masalah hak-hak asasi manusia.

c. Ajaran Sosial Gereja sering terkesan sebagai pedoman yang kaku. Terdorong dan
diterangi iman dicari jawaban atas masalah-masalah baru. Bila keputusan dan tindakan
politiknya tidak adil, maka Gereja berbicara.

2. Arti dan makna Ajaran Sosial Gereja


Ajaran Sosial Gereja adalah ajaran Gereja mengenai hak dan kewajiban berbagai
anggota masyarakat dalam hubungannya dengan kebaikan bersama, baik dalam lingkup
nasional maupun internasional. Ajaran Sosial Gereja merupakan tanggapan Gereja terahadap
fenomena atau persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat manusia dalam bentuk himbauan,
kritik, atau dukungan. Ajaran Gereja bersifat lunak, bila dibandingkan dengan ajaran Gereja
dalam arti ketat yaitu dogma. Dengan kata lain, Ajaran Sosial Gereja merupakan bentuk
keprihatinan Gereja terhadap dunia dan umat manusia dalam wujud dokumen yang perlu
disosialisasikan.

3. Perjalanan Ajaran Sosial Gereja

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page33


Ajaran sosial Gereja dari Rerum Novarum sampai dengan Konsili Vatikan II:
a. Tahun 1891 Ensiklik Rerum Novarum dikeluarkan oleh Paus Leo XIII. Paus
menyatakan 3 faktor kunci yang mendasari kehidupan ekonomi yaitu para buruh,
modal, dan negara.
b. Pada tahun 1931, pada peringatan ke-40 tahun Rerum Novarum, Paus Pius XI menulis
Ensiklik Quadragessimo Anno. Paus Pius XI menanggapi masalah-masalah
ketidakadilan sosial dan mengajak semua pihak untuk mengatur kembali tantanan sosial
berdasarkan apa yang telah ditunjukkan oleh Paus Leo XIII dalam Rerum Novarum.
Mengajak untuk mengatur kembali tatanan sosial berdasarkan Rerum Novarum,
menentang kapitalisme dan komunisme, menegaskan hak-hak buruh, upah yang adil,
serta berserikat untuk melindungi hak-hak mereka
c. Tiga puluh tahun kemudian, Paus Yohanes XXIII menulis dua ensiklik untuk
menanggapi masalah-masalah pokok jamannya yaitu Mater et Magistra (1961) dan
Pacem in Terris (1963).
 Mater et Magistra menanggapi kesenjangan bangsa yang kaya dan miskin, serta
ancaman terhadap perdamaian dunia. Melalui dokumen ini Gereja mengajak setiap
bangsa untuk bekerja sama mewujudkan kesejahteraan bersama dan menegakkan
keadilan serta perdamaian dunia.
 Pacem in Terris muncul ketika dunia dalam kondisi setelah perang, kemudian
timbulah perang dingin blok barat dan timur, perlombaan senjata (nuklir). Melalui
dokumen ini Gereja mengajak setiap bangsa untuk memperjuangkan hak-hak
manusia dan martabatnya, serta pentingnya menjalin kerja sama antar bangsa-
bangsa guna menciptakan perdamaian dunia

Ajaran Sosial Gereja sesudah Konsili Vatikan II:


a. Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes (Kegembiraan dan Harapan). Gaudium et Spes
merupakan salah satu dokumen hasil Konsili Vatikan II, dokumen ini membahas
tentang situasi kemajuan manusia di dunia modern; kesenjangan si kaya dan miskin,
perendahan martabat manusia, perdamaian dunia, kebudayaan dan pendidikan.
Gaudium et Spes menegaskan tentang peranan Gereja dalam situasi dunia modern
tersebut.
b. Populorum Progressio (perkembangan bangsa-bangsa) ditulis oleh Paus Paulus VI
(1967). Dokumen ini menanggapi tentang situasi kemiskinan dan kelaparan dunia.
Populorum Progressio menunjukkan adanya ketidakadilan struktural. Dokumen ini
menghimbau negara-negara kaya maupun miskin untuk membangun solidaritas dalam
mengusahakan keadilan.
c. Octogessima Adveniens ditulis oleh Paus Paulus VI (1971) dalam rangka merayakan 80
tahun dokumen Rerum Novarum. Dokumen ini mengajak untuk bertindak memerangi
kemiskinan. Urbanisasi dipandang menjadi salah satu sebab lahirnya “kemiskinan
baru”. Selain itu Octogessima Adveniens juga mengangkat masalah-masalah
diskriminasi warna kulit, asal usul, budaya, agama
d. Ensiklik Laborem Exercens (Paus Yohanes Paulus II, th.1979). Ensiklik ini membahas
makna kerja manusia. Tenaga kerja harus diutamakan dari pada modal dan teknologi.
e. Ensiklik Solicitudo Rei Socialis (1987) mengangkat kembali tentang pembangunan
yang mengeksploitasi orang-orang kecil.
f. Ensiklik Centessimus Annus (1991). Melalui dokumen ini Gereja hendaknya terus
belajar untuk bergumul dengan soal-soal sosial. Masalah-masalah yang dibahas adalah
martabat dan tanggung jawab pribadi manusia yang seakan-akan disepelekan.
Centesimus Annus mengurus pula soal-soal lingkungan hidup yang menjadi
permasalahan menyolok pada zaman ini.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page34


4. Ajaran Sosial Gereja di Indonesia
Keprihatinan Gereja-gereja terhadap orang-orang miskin di Indonesia, rasanya belum
terlalu kuat. Khususnya untuk umat Katolik, mungkin saja ajaran-ajaran sosial Gereja belum
terlalu dipahami dan diamalkan, karena:
a. Penampilan Gereja di Indonesia lebih menampilkan ibadat daripada penampilan
Gerakan sosial. Senadainya ada penampilan Gerakan sosial, namun hal itu tidak
merupakan penampilan yang utama.
b. Warga Gereja Katolik hidup berkecukupan, tidak termasuk dalam kelompok orang-
orang yang benar-benar menderita.
c. Ada orang Katolik yang begitu sadar akan “kekecilannya”, sehingga mereka sering
terucap, “kami hanya kelompok minoritas.” Kesadaran minoritas inilah sering
digunakan untuk tidak berbuat apa-apa.
d. Karena perkara sosial dijadikan ajaran, maka perkara-perkara sosial tersebut baru
menjadi bahan tertulis yang dapat dipelajari, diketahui, dipahami, dipuji, dijadikan
bahan seminar atau dicita-citakan.

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik


Kelas XI ( Sebelas Semester II )
Kompetensi Dasar: Siswa memahami Hak Asasi Manusia, sehingga terpanggil untuk ikut serta

HAK ASASI MANUSIA


Pada bagian tentang Gereja dan dunia, kita telah mempelajari hubungan Gereja dan
dunia. Pada bagian ini, kita akan mempelajari tentang Hak Asasi Manusia yang merupakan
salah satu keprihatinan dunia dan Gereja pada saat ini. Hak Asasi Manusia adalah salah satu
isu penting umat manusia dewasa ini, sehingga ada baiknya kita mempelajari dan
mendalaminya secara khusus.

A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat dalam diri manusia, yang
dimiliki manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau negara, melainkan
berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Hak-hak itu dimiliki manusia karena ia manusia.
Sejak seseorang mulai berada dalam rahim ibunya, ia memiliki hak-hak asas itu.
Dalam paham Hak Asasi Manusia termasuk bahwa hak-hak itu tidak dapat dihilangkan
atau dinyatakan oleh masyarakat atau negara. Manusia tidak menerimanya dari negara, maka
negara juga tidak dapat meniadakannya. Walaupun negara tidak mengakuinya, namun hak-hak
itu tetap dimiliki manusia dan seharusnya diakui. Pelanggaran terhadap HAM tetap merupakan
pelanggaran, walaupun hak asasi secara resmi belum diakui.
Hak asasi merupakan hak yang universal. Artinya, hak-hak itu menyangkut semua
orang, berlaku dan harus diberlakukan di mana-mana. Misalnya, hak untuk hidup layak, hak
untuk mendapat pendidikan dan pekerjaan, hak untuk menikah, dsb.
Memang, perumusan hak-hak asasi tidak pernah lepas dari konteks kultural tertentu.
Keterbatasan perumusan hak-hak asasi manusia dalam konteks budaya tertentu tidak berarti
menolak sifat universalnya. Bahwasanya rumus dan pengertian hak asasi ditentukan oleh
lingkup kebudayaan, seharusnya membuat orang makin peka, agar jangan sampai ada
penderitaan yang tidak diperhatikan dan jangan sampai ada hak seseorang yang dilanggar.
Menolak sifat universal hak-hak asasi manusia berarti menyangkal unsur manusiawi yang
terdapat dalam setiap kebudayaan.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page35


B. HAK ASASI MANUSIA DALAM PIAGAM PBB
Piagam PBB tentang hak asasi manusia dideklarasikan pada tanggal 10 Desember 1948
di Paris dalam Mukadimahnya antar lain dikatakan: menimbang bahwa pengakuan atas
martabat alamiah dan hak-hak yang sama dan mutlak dari semua anggota keluarga manusia
adalah dasar kemerdekaan, keadilan, dan perdamaian di dunia. HAM dalam piagam PBB dapat
digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu (1) hak-hak sipil dan politik; (2) hak-hak ekonomi,
sosial, dan budaya.

1. Hak-Hak Sipil dan Politik


Hak-hak sipil dan poitik lebih menyangkut hubungan warga negara dan pemerintahan, serta
menjamin agar setiap warga memperoleh kemerdekaan. Hak-hak ini meliputi: hak atas
hidup, hak kebebasan berpikir dan hak kebebasan menyatakan pendapat, hak kebebasan
hati nurani dan agama, serta hak kebebasan berkumpul atau berserikat; hak atas kebebasan
dan kemampuan dirinya; hak atas kesamaan di depan umum dan hak atas perlindungan
hukum di hadapan pengadilan (dalam hal penangkapan, penggeledahan, penahanan,
penganiayaan, dan sebagainya); hak atas partisipasi dalam pemerintahan (berpolitik), dan
lain-lain.

2. Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya


Hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya lebih menyangkut hidup kemasyarakatan dalam arti
luas dan menjamin agar orang dapat mempertahankan kemerdekaan. Hak-hak itu meliputi:
hak mendirikan keluarga serta hak atas kerja, hak atas pendidikan, hak atas tingkat
kehidupan yang layak bagi dirinya sendiri dan keluarga, dan hak atas jaminan waktu sakit
dan di hari tua. Ada pula hak atas lingkungan hidup yang sehat serta hak para bangsa atas
perdamaian dan perkembangan.

C. HAK ASASI DALAM TERANG KITAB SUCI


Apa yang telah dikatakan oleh Tuhan kepada Musa terulang dalam seluruh sejarah
keselamatan: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku, dan itu Aku
telah turun untuk melepaskan mereka…” (Kel 3:7-8). Kisah perbudakan bangsa Israel di Mesir
menjadi sejarah keselamatan. Sejarah pembebasan menjadi perhatian khusus Tuhan bagi kaum
miskin yang tertindas. Oleh karena itu, hak asasi pertama-tama harus diperjuangkan untuk
orang lemah dan tak berdaya dalam masyarakat.
Kitab Suci mengajarkan: “Allah membuat manusia menurut citra-Nya sendiri” (Kej
9:6). Maksudnya, “kepadanya dikenakan kekuatan yang serupa dengan kekuatan Tuhan
sendiri, agar manusia merajai binatang dan unggas (Sir 17:3-4). Dari ayat tersebut nampaklah
bahwa manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang berdaulat, dan semua hak manusia
adalah hak mengembangkan diri sebagai citra Allah.
Dalam Yes 10:1-2 dibaca ancaman ini: Celakalah mereka yang menentukan ketetapan-
ketetapan yang tidak adil dan mengeluarkan keputusan-keputusan kelaliman, untuk
menghalang-halangi orang lemah mendapat keadilan dan untuk merebut hak orang-orang
sengsara di antara umat-Ku, supaya dapat merampas milik janda-janda dan dapat menjarah
anak-anak yatim. Dari bacaan tersebut kita diingatkan bahwa dalam mengambil suatu
keputusan atau menetapkan suatu peraturan hendaknya jangan sampai merugikan orang lemah
apalagi sampai mengambil hak-hak mereka.
Ajaran Sosial Gereja menegaskan: karena semua manusia mempunyai jiwa berbudi dan
diciptakan menurut citra Allah, karena mempunyai kodrat dan asal yang sama, serta karena
penebusan Kristus, mempunyai panggilan dan tujuan ilahi yang sama, maka kesamaan asasi
antara sesama manusia harus senantiasa diakui (Gaudium et Spes, art. 29).

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page36


Hak ini dimiliki setiap orang sejak lahir, karena dia seorang manusia. Oleh karena itu
hak asasi manusia merupakan tolok ukur dan pedoman yang tidak dapat diganggu gugat dan
harus ditempatkan di atas segala aturan hukum.

D. MENUNJUKKAN PERJUANGAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA


Indonesia pernah mengalami masa kelabu, terlebih pada masa rezim Orde Baru, dalam
hubungannya dengan Hak Asasi Manusia. Kaum miskin atau rakyat jelata dan kaum
perempuan (anak-anak) adalah kelompok-kelompok lemah yang sering tidak memiliki
perlindungan hukum yang memadai. Lembaga-lembaga yang diharapkan mampu membela
kaum lemah ini misalnya Komisi HAM. Akar dari semua persoalan ini adalah struktur dan
sistem kemasyarakatan yang tidak adil, di mana orang yang kaya dan kuat akan semakin kaya
dan kuat, sedangkan yang lemah dan miskin akan semakin lemah dan miskin.

1. Pelanggaran-pelanggaran HAM:
a. Pelanggaran HAM di Indonesia. Pelanggaran HAM di Indonesia telah berjalan cukup
lama yakni sejak jaman feodal, kemudian jaman kolonial Belanda dan pendudukan
Jepang, dan masih disambung pada jaman Demokrasi terpimpin dan Orde Baru.

b. Pelanggaran HAM terhadap orang miskin. Miskin di sini bukan berarti yang tidak
dapat makan maupun minum dalam rangka mencukupi kebutuhan sehari-hari,
melainkan bagi mereka yang tidak pernah mempunyai hak untuk mengeluarkan
pendapat dalam pengambilan keputusan, namun juga mereka yang miskin secara
ekonomi seolah-olah keberadaannya tanpa diperhitungkan.

c. Pelanggaran Hak Asasi terhadap kaum perempuan.


Bentuk-bentuk ketidakadilan terhadap kaum perempuan antara lain:
 Kaum perempuan kurang mendapat tempat dan peran di lembaga-lembaga
negara,seperti lembaga eksekutif dan legislatif.
 Diskriminasi undang-undang atau peraturan terhadap perempuan lebih-lebih di
perusahaan-perusahaan, misalnya masalah gaji lebih rendah daripada pria meskipun
pekerjaannya sama.
 Perempuan sering digunakan sebagai sumber devisa sebagai TKW, tetapi sering
tanpa perlindungan hukum.
 Perempuan dan anak-anak sering diperdagangkan dan dijadikan wanita tuna susila.

2. Sebab terjadinya pelanggaran HAM


Terjadinya ketidakadilan dan pelanggaran HAM sering disebabkan oleh struktur
kemasyarakatan yang diciptakan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dan uang.
Mayoritas bangsa Indonesia berada dalam keadaan terjepit dan menjadi bulan-bulanan kaum
penguasa dan kaum kaya. Sistem sosial, politik dan ekonomi yang disusun penguasa dan
pengusaha menciptakan ketergantungan rakyat jelata kepadanya, sehingga mereka dapat
bertindak sewenang-wenang.
E. MENEGAKKAN HAK ASASI MANUSIA
1. Usaha untuk menegakkan HAM di Indonesia:
 Dari pihak pemerintah:
Sejak memasuki era reformasi, kita mengalami situasi yang lebih bebas dibandingkan
dengan masa Orde Baru.
 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM):
Lembaga ini sudah lebih berfungsi daripada masa rezim Orde Baru.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page37


 Komisi Nasional Perlindungan Anak
Lembaga ini banyak menangani permasalahan-permasalahan anak yang mengalami
ketidakadilan karena konflik keluarga, depresi, kekerasan dalam keluarga, perlakuan
hukum yang tidak adil, perdagangan anak, pengeksploitasian anak untuk bekerja,
penelantaran anak oleh orang tuanya, dsb.
 Gereja:
Sepanjang sejarahnya, Gereja dengan berbagai cara telah memperjuangkan nasib orang-
orang msikin, meskipun tidak selalu tepat dalam cara dan waktunya.

2. Perjuangan PBB
Salah satu latar belakang terbentuknya PBB adalah keprihatinan terhadap pelanggaran-
pelanggaran hak hidup manusia dan perendahan martabat manusia, khususnya yang terjadi
selama peperangan. Ajakan untuk memperhatikan keprihatinan tersebut nampak dalam usaha-
usaha berikut:
a. Pada tanggal 10 Desember 1948 PBB mengumumkan “Universal Declaration of
Human Right”. Dokumen ini menjadi pedoman bagi dunia untuk bersama-sama dalam
menegakkan HAM.
b. Th 1966, deklarasi tersebut dilengkapi dua pernyataan khusus:
 Hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya
 Hak-hak sipil dan politik
c. Tahun 1975, hak-hak asasi dirumuskan lagi secara khusus dalam perjanjian Helsinki
d. Tahun 1981, diumumkan piagam Afrika mengenai hak-hak manusia dan bangsa-
bangsa.
e. Saat ini PBB memiliki Panitia yang mengawasi penegakkan HAM.

3. Usaha Gereja dalam Menegakkan HAM


Perjuangan Gereja pertama-tama nampak dari ajaran yang sejak lama telah dikeluarka,
dalam ajaran tersebut Gereja menolak dengan tegas segala bentuk tindakan-tindakan yang
merendahkan martabat manusia:
 Ensiklik Mater et Magistra (1961) dan Pacem in Terris (1963) mulai berbicara tentang
hak asasi manusia.
 Konstitusi Gaudium et Spes (KVII) berbicara tentang HAM
 Tahun 1974 panitia kepausan “Yustita et Pax” menerbitkan sebuah kertas kerja “Gereja
dan Hak-hak Asasi Manusia”
 Komisi Teologi Internasional mengeluarkan sejumlah tesis mengenai martabat dan hak-
hak pribadi manusia.

Gereja di Indonesia juga sangat giat dalam menegakkan HAM di Indonesia. KWI dan
hampir di setiap keuskupan membentuk lembaga yang antara lain memperjuangkan hak asasi
manusia dari rakyat kecil, misalnya:
1. Komisi Keadilan dan Perdamaian
2. Komisi Migran
3. Komisi Hubungan antar Agama
4. Jaringan Mitra Perempuan
5. Crisis Center

Lembaga tersebut telah bekerja keras secara aktif dalam rangka menegakkan HAM,
antar lain:

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page38


 Mengadakan Pendidikan dan pelatihan tentang HAM kepada para fasilitator dan
masyarakat luas supaya mereka mengetahui dan menyadari akan hak-haknya dan
kemudian terlibat untuk turut memperjuangkan haknya.
 Mengadakan berbagai lembaga advokasi untuk membela hak-hak rakyat.
 Memperluas jaringan kerjasama dengan pihak mana saja untuk memperjuangkan HAM.

Kekerasan yang terjadi di negeri kita ini menunjukkan rupa-rupa dimensi dan rupa-rupa
wajah. Ada kekerasan yang berdimensi fisik maupun psikologis. Sepanjang sejarahnya, Gereja
dengan berbagai macam cara telah memperjuangkan nasib orang-orang miskin walaupun tidak
selalu tepat dalam cara dan waktunya. Ensiklik-ensiklik para Paus merupakan acuan pertama
bagi Ajaran Sosial Gereja untuk memperjuangkan kaum miskin. Di samping ensiklik-ensiklik
dan ada pernyataan dari konferensi-konferensi para uskup yang membahas tentang pewartaan
iman untuk menanggapi tantangan kemasyarakatan dan politik dalam hubungannya dengan
rakyat miskin. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dalam banyak surat gembalanya
menyerukan supaya hak-hak rakyat kecil diperhatikan dan ditegakkan. KWI selalu berpegang
teguh pada Ajaran Sosial Gereja. Gereja mendesak diatasinya dan dihapuskannya “Setiap
bentuk diskriminasi, entah yang bersifat sosial atau kebudayaan, entah yang didasarkan pada
jenis kelamin, warna kulit, suku, keadaan sosial, bahasa ataupun agama, karena berlawanan
dengan maksud dan kehendak Allah” (GS Art.29).

F. USAHA MELAWAN KEKERASAN DENGAN BUDAYA KASIH


Mengembangkan budaya kasih untuk melawan budaya kekerasan memang tidak
mudah. Dalam kehidupan sehari-hari, kita merasa betapa sulitnya untuk berbuat baik dan
mencintai orang yang membuat kita sakit hati.
Gereja jelas menolak tiap tindakan kekerasan seperti yang telah diajarkan dan dihayati
oleh Yesus Kristus. Gereja berusaha sedapat mungkin untuk mengatasi kekerasan antara lain
mengembangkan suatu pastoral “mengelola konflik” supaya tercipta suatu budaya non violene,
budaya kasih, di mana manusia dapat mengalami persaudaraan sejati.

1. Rupa-rupa Dimensi Kekerasan, antara lain:


a. Kekerasan psikologi. Kekerasan tidak boleh terbelenggu untuk mengerti kekerasan hanya
dari segi fisik saja. Contoh kekerasan psikologis yaitu: kebohongan sistimatis, indoktrinasi,
teror, ancaman-ancaman langsung atau tidak langsung yang melahirkan ketakutan dan rasa
tidak aman.
b. Kekerasan lewat imbalan yaitu seseorang dipengaruhi dengan pemberian imbalan. Orang
yang mendapat imbalan mengalami kenikmatan atau euphoria. Akibatnya, orang tersebut
tidak vokal lagi, tidak boleh berbicara kritis. Maka dalam hal ini kebebasan manusia
dibatasi, ini termasuk kekerasan.
c. Kekerasan tidak langsung misalnya melempar batu di rumah orang dan uji coba bom.
Meski kelihatannya tidak makan korban, namun hal itu tetap mebatasi tindakan manusia
dan membawa ketakutan. Dalam dua aksi ini tidak ada objek langsung manusia, namun
dampaknya luas bagi manusia secara fisik dan psikologis.
d. Kekerasan tersamar yaitu kekerasan yang tidak diketahui pelakunya yaitu “ketidakadilan
sosial”.
e. Kekerasan tidak sengaja atau kata lainnya adalah kekerasan struktural.
f. Kekerasan tersembunyi yaitu suatu sistem-sistem yang mengendalikan dan membelenggu
kehidupan banyak orang seperti feodalisme, fundamentalisme, dan fanatisme.

2. Wajah-wajah kekerasan:

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page39


a. Kekerasan sosial adalah situasi diskriminatif yang mengucilkan sekelompok orang agar
tanah atau hak milik mereka dapat dijarah dengan alasan “Pembangunan Negara”.
b. Kekerasan kultural yaitu ketika ada pelecehan, penghancuran nilai-nilai budaya minoritas
demi kepentingan penguasa.
c. Kekerasan etnis berupa pengusiran atau pembersihan sebuah etnis karena ada ketakutan
menjadi bahaya atau ancaman bagi kelompok tertentu.
d. Kekerasan keagamaan yaitu fanatisme, fundamentalisme, dan eksklusivisme yang melihat
agama lain sebagai musuh.
e. Kekerasan gender yaitu situasi dimana hak-hak perempuan dilecehkan.
f. Kekerasan politik adalah kekerasan yang terjadi dengan paradigma “politik adalah
panglima”.
g. Kekerasan militer yaitu kekerasan terjadi karena militerisasi semua bidang kehidupan
masyarakat.
h. Kekerasan terhadap anak-anak yaitu anak-anak di bawah umur dipaksa untuk bekerja.
i. Kekerasan ekonomis yaitu ekonomi pasar bebas dan bukan pasar adil dan telah membawa
kesengsaraan bagi rakyat miskin.
j. Kekerasan lingkungan hidup yaitu sebuah sikap dan tindakan yang melihat dunia dengan
sebuah tafsiran eksploitatif.

3. Usaha-usaha Membangun Budaya Kasih sebelum terjadi konflik yaitu:


a. Dialog dan komunikasi
b. Membentuk jaringan kerjasama

4. Usaha-usaha membangun budaya kasih setelah terjadi konflik yaitu:


a. Konflik atau kekerasan itu tidak perlu diceritakan kembali.
b. Mengakui kesalahan dan minta maaf serta penyesalan.
c. Pengampunan oleh korban
d. Rekonsiliasi

Akar dari konflik dan kekerasan menurut analisis “teori konflik” menemukan alasan
kekerasan pada berbagai bentuk “perbedaan kepentingan” kelompok-kelompok masyarakat
sehingga kelompok yang satu ingin menguasai kelompok yang lain.

BERLAGA TIADA AKHIR

Seorang pemburu menceritakan suatu pengalaman yang sulit ia lupakan. Ia pernah


melihat dua ekor rusa jantan yang sedang berlaga dengan seterunya di suatu hutan
belantara. Dua rusa itu berlaga dan saling menanduk sedemikian bernafsunya, sehingga
pada suatu saat tanduk-tanduk mereka saling terkait satu sama lain. Mereka tidak dapat
lagi melepaskan diri dari keterkaitan itu. Setiap usaha melepaskan diri menjadi sutu
pertarungan baru lagi bagi keduanya. Dengan demikian, mereka akhirnya berlaga
sepanjang hari dan ketika matahari terbenam keduanya terkapar mati karena kelelahan.

5. Pesan Injil dalam Hubungan dengan Konflik dan Kekerasan


Bacalah terlebih dahulu perikop Matius 26: 47-56! (hal.12)
 Yesus bukan saja mengajak kita untuk tidak menggunakan kekerasan menghadapi musuh-
musuh, tetapi juga untuk mencintai musuh-musuh dengan tulus. Yesus mengajak kita untuk

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page40


mengembangkan budaya kasih dengan mencintai sesama, bahkan mencintai musuh (Lih.
Luk 6:27-36).
 Pesan Yesus untuk kita ini memang sangat radikal dan bertolak belakang dengan
kebiasaan, kebudayaan, dan keyakinan gigi ganti gigi yang kini sedang berlaku. Kasih yang
berdimensi keagamaan sungguh melampaui kasih manusiawi. Kasih Kristiani tidak terbatas
lingkungan keluarga karena hubungan darah; tidak terbatas pada lingkungan kekerabatan
atau suku; tidak terbatas pada lingkungan daerah atau ideologi atau agama. Kasih Kristiani
menjangkau semua orang, sampai kepada musuh-musuh kita.
 Dasar kasih Kristiani adalah keyakinan dan kepercayaan bahwa semua orang adalah putra
dan putri Bapa kita yang sama di surga. Dengan menghayati cinta yang demikian, kita
meniru cinta Bapa di surga, yang memberi terang matahari dan curah hujan kepada semua
orang (baik orang baik maupun orang jahat).

MENGHARGAI HIDUP

A. MANUSIA MENGHARGAI KEHIDUPAN


 Sepanjang sejarah setiap manusia selalu berusaha melindungi hidup; perang, penyakit,
bencana alam, dan pembunuhan.
 Setiap agama mengajarkan untuk senantiasa menghormati dan melindungi hidup.

B. PANDANGAN PERJANJIAN LAMA


 Umat Allah percaya akan Allah Pencipta (Allah yang mencintai kehidupan)
 Umat Allah percaya akan Allah yang membangkitan orang mati.
 “Jangan Membunuh!” (Kel 20:13): tidak membunuh orang dan membunuh diri sendiri

C. PANDANGAN PERJANJIAN BARU


 Tidak hanya melarang pembunuhan, tetapi ingin membangun sikap horamat dan kasih
terhadap hidup
 “Setiap orang yang marah kepada saudaranya harus dihukum…siapa yang berkata
kepada saudaranya: Kafir! Harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang
berkata: Jahil! Harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala” (Mat 5:21-22)
 “Membunuh” berarti membuang sesama dari persaudaraan manusia, entah dengan
mengkafirkannya, entah dengan membenci.

D. HARGA SUATU KEHIDUPAN?


 Buruh di suatu perusahaan mengalami kecelakaan di tempat kerjad dan dibiarkan mati.
 Membunuh karena menagih utang Rp.2000
 Karena menabrak orang dijalan, tersangka dipukuli dan dibakar hidup-hidup
 Perempuan dibunuh dan dimasukkan ke dalam tabung gas

ABORSI

A. PENGANTAR
 Sejauh mana Aborsi tidak dibenarkan tergantung pada pengkategoriannya:
 Abortus alamiah (tidak disengaja/keguguran) dan abortus provocatus (disengaja dan
terencana), Abortus terapeutik (karena kasus khusus yaitu demi keselamatan nyawa si
ibu atau anak).
 Gereja Katolik (sebagai pedoman moral) menyerukan:

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page41


 kehidupan manusia harus dihormati dan dilindungi secara absolut sejak saat
perubahannya di dalam rahim ibu.
 Satu makhluk manusia harus dihargai, karena mempunyai hak-hak pribadi, hak
untuk hidup dari makhluk yang tidak berdosa.
 KS: “sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah
mengenal engkau, dan sebelum engkau dari kandungan, Aku telah menguduskan
engkau” (Yer 1:5)

B. PENGERTIAN ABORSI
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah
“abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin
sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.

C. PENGGUGURAN KANDUNGAN
1. Dilatasi/Kuret
2. Kuret dengan Cara Penyedotan
3. Peracunan dengan Garam
4. Histerotomi/Caesar
5. Pengguguran Kimia Prostaglandin

D. ALASAN ORANG MELAKUKAN PENGGUGURAN


1. Alasan dari wanita (ibu) yang mau menggugurkan kandungannya:
 Karena malu
 Tekanan batin akibat perkosaan
 Tekanan ekonomi, tidak sanggup membiayai hidup si janin selanjutnya

2. Alasan dari yang membantu melaksanakan pengguguran:


 Ekonomi (dibayar mahal)
 Prihatin dengan keadaan si wanita yang kehamilannya tidak dikehendaki

3. Alasan Medis Membantu Menggugurkan Kandungan


 Jika wanita memiliki kondisi mental atau fisik yang berbahaya untuk kesehatan kalau
kehamilan dilanjutkan.
 Mudahnya menemukan obat,tenaga/jasa aborsi
 Kanker
 Anak lahir cacat
 Penyakit menular seksual
 Diabetes parah

E. AJARAN GEREJA
 Sebab Allah, Tuhan kehidupan, telah mempercayakan pelayanan mulia melestarikan
hidup kepada manusia (GS, Art.51)
 Ilmu Pengetahuan: “Pada saat sperma dan sel telur bertemu, mereka itu menjadi
susunan yang lengkap dan sempurna untuk kemudian berkembang menjadi manusia
dewasa”
 “Barangsiapa yang melakukan pengguguran kandungan dan berhasil, terkena
ekskomunikasi” (KHK Kanon 1398)

F. HUKUM NEGARA
Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page42
 342 : Seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan….menghilangkan
jiwa anaknya itu…dihukum karena pembunuhan anak yang direncanakan dengan
hukuman penjara selama-lamanya 9 tahun
 346 : Perempuan yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungannya
atau menyuruh orang lain untuk itu, dihukum penjara selama-lamanya 4 tahun
 347 (1) : Barang siapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan
seorang perempuan tidak dengan ijin perempuan itu di hukum penjara selama-lamanya
12 tahun.
 348 (1) : Barang siapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan
seorang perempuan dengan izin perempuan itu dihukum penjara selama-lamanya 5
tahun 6 bulan.
 349 : Jika seorang tabib, dukun beranak, atau tukang obat membantu dalam kejahatan
yang tersebut dalam pasal 346, 347, 348, hukuman yang ditentukan dalam pasal itu
dapat ditambah dengan 1/3 nya dan dipecat dari jabatannya yang digunakan untuk
melakukan kejahatan itu

EUTHANASIA

Manusia hidup karena diciptakan dan dikasihi Allah. Karena berasal dari Allah hidup
itu suci. Hidup manusia di dunia sangat berharga, maka manusia tidak boleh menghilangkan
nyawanya sendiri.

A. PENGERTIAN
 Euthanasia dari bahasa Yunani = “kematian yang baik” (mudah)
 Dilakukan untuk membebaskan orang dari penderitaan
 Euthanasia = mempercepat kematian

B. DARI SEGI PELAKUNYA


 Compulsary Euthanasia = orang lain memutuskan hidup seseorang akan berakhir
 Voluntary euthanasia = orang itu sendiri meminta untuk mati

C. DARI SEGI CARANYA


 Euthanasia aktif = terencana
 Euthanasia pasif = jika pengobatan yang sia-sia dihentikan
 Euthanasia tidak langsung = jika obat penangkal sakiit memperpendek hidupnya

D. ALASAN BUNUH DIRI


 Orang Mengalami Depresi
 Putus Cinta, kurang dihargai dalam keluarga
 Beban Ekonomi, kehilangan pekerjaan
 Merasa Hidup tidak lagi bermakna

 Orang Mau Mengungkapkan Protes


 Aksi mogok makan sampai meninggal
 Aksi bakar diri

E. PANDANGAN GEREJA
 Euthanasia sebenarnya sama seperti pengguguran. Semua sependapat, bahwa tidak
seorang pun berhak mengakhiri hidup orang lain walaupun dengan rasa iba.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page43


 Euthanasia aktif = ditentang Gereja, tidak diperkenankan siapapun meminta perbuatan
pembunuhan entah untuk dirinya sendiri atau orang lain.
 Euthanasia Pasif dan tidak langsung = secara moral Gereja dapat dibenarkan (kasus
khusus).
 Penderitaan harus diringankan bukan dengan pembunuhan, melainkan dengan
pendampingan oleh seorang teman. Gereja mengakui adanya makna dalam penderitaan,
sebab Allah tidak meninggalkan orang yang menderita.

F. PANDANGAN KITAB SUCI


 Bagi manusia, hidup adalah ‘masa hidup’, dan tak ada sesuatu yang dapat diberikan
sebagai ganti nyawanya (Mrk 8: 37)
 Dengan usaha dan rasa, dengan kerja dan kasih, orang mengisi hidupnya, dan
bersyukur kepada Tuhan (Mzm 56: 14)
 Memang masa hidup kita hanya 70tahun (Mzm 90:10), artinya Allah telah menentukan
masa hidup manusia.
 Dalam surat kepada orang Ibrani dikatakan bahwa “dan di sini kita tidak mempunyai
tempat tinggal yang tetap”, artinya hidup manusia di dunia adalah sementara suatu
waktu akan kembali kepada Allah Sang pemberi hidup.
 Hidup fana merupakan titik pangkal (bekal) bagi kehidupan yang diharapkan di masa
mendatang.
G. SIKAP TERHADAP PENDERITAAN
 Penderita harus diringankan bukang dengan pembunuhan, melainkan dengan
pendampingan
 Gereja mengakui adanya makna dalam penderitaan bahwa Allah tidak meninggalkan
orang yang menderita.
 Dengan memikul penderitaan dan solidaritas, kita ikut menebus penderitaan

HUKUMAN MATI

Hukuman mati ialah suatu hukuman atau vonis yang dijatuhkan pengadilan (atau tanpa
pengadilan) sebagai bentuk hukuman terberat yang dijatuhkan atas seseorang akibat
perbuatannya.
Tujuan diciptakannya hukuman mati adalah  selain adanya jaminan dan kepastian
perlindungan serta tatatertib dalam berbangsa dan bernegara adalah agar pemerintah dan
negara terlihat berwibawa dihadapan rakyatnya (termasuk penggerak roda pemerintahan) dan
juga memiliki eksistensi di mata dunia. Selain itu juga bertujuan untuk menimbulkan efek jera
dan menjadi pelajaran bagi warganya.
Hukuman mati memang lebih hebat efek jeranya ketimbang hukuman seumur hidup.
Hal ini sesuai dengan kajian yang berhasil dianalisis oleh PBB menyebutkan bahwa survey
dilakukan tahun 1998 - 2002 tentang hubungan antara praktik hukuman mati dan angka
kejahatan pembunuhan memperlihatkan ancaman hukuman mati lebih memberi efek jera yang
lebih ekstrim ketimbang hukuman seumur hidup dalam perkara pembunuhan

NARKOBA & HIV AIDS

A. ARTI DAN JENIS NARKOBA


1. Narkotika
UU RI No.22 Tahun 1997: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis;

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page44


Golongan opiat: heroin, morfin
Golongan kanabis: ganja, hashis
Golongan koka: kokain, crack
2. Alkohol : minuman yang mengandung etanol (etil alkohol) tetapi bukan obat
3. Psikotropika: UU RI. No. 5 tahun 1997; zat atau obat (ecstasy, shabu-shabu, obat
penenang, obat anti depresi)
4. Zat adiktif: aseton, thinner cat, lem, nikotin, kafein.
 Napza tergolong zat psikoaktif yaitu menimbulkan perubahan perilaku, perasaan,
pikiran, persepsi, dan kesadaran.
 Zat ini seharusnya digunakan dalam pengobatan dengan takaran tertentu (untuk obat
bius, obat tidur, penenang)
 Tidak semua zat psikoaktif disalahgunakan. Kategori penyalahgunaan adalah zat
psikoaktif digunakan bukan untuk pengobatan.

B. TAHAP-TAHAP KECANDUAN NARKOBA


1. User (Pemakai coba-coba)
 Sekali-sekali/relatif jarang
 Seperti untuk pesta,, merayakan kelulusan, partisipasi dengan teman
 Masih ada kontrol

2. Abuser (pemakai iseng)


 Lebih sering dari pada tahap User
 Keisengan untuk melupakan masalah, mencari kesenangan
 Kontrol terhadap penggunaan melemah

3. Pecandu (pemakai tetap)


 Kehilangan kontrol sama sekali dalam penggunaan
 Mereka dikontrol narkoba
 Perilaku tidak terkontrol
 Cenderung melakukan tindakan tidak benar untuk memenuhi kebutuhan narkoba

C. TANDA-TANDA PECANDU NARKOBA
1. Fisik
Berat badan turun drastis, sering menguap, keringat berlebihan, mata cekung, muka pucat,
bibir kehitam-hitaman, sering batuk pilek berkepanjangan, ada luka bekas sayatan, dsb.
2. Emosi
Sangat sensitif dan cepat bosan, menunjukan sikap membangkang, berbicar kasar, emosi
tidak stabil
3. Perilaku
Malas, sering melupakan tanggungjawab dan tugas-tugas, sering berbohong dan ingkar
janji, menunjukkan sikap tidak peduli kepada keluarga, suka mencuri, bertindak kriminal,
dsb.
D. HIV/AIDS
 AIDS: Acquired Immune Deficiency Syndrome
 Acquired: didapat
 Immune: kekebalan tubuh
 Syndrome: Kumpulan gejala penyakit
 Menurunya kekebalan tubuh disebabkan oleh virus HIV: Human Immunodeficiency

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page45


 Infeksi terjadi apabila virus tersebut masuk ke sel darah putih. Di dalam sel virus
berkembangbiak dan melepaskah partikel virus yang baru. Virus mengakibatkan
berkurangnya kemampuan sistem kekebalan tubuh.

E. PENULARAN HIV/AIDS
 Hubungan seksual degan penderita
 Suntikan atau infus darah yang terkontaminasi
 Pemindahan virus dari ibu yang terinfeksi kepada anaknya

F. GEJALA INFEKSI HIV/AIDS


 Beberapa minggu setelah terinfeksi: demam-demam, pembengkakan kelenjar getah
bening, tidak enak badan selama 3-14 hari.
 Selama beberapa tahun: virus dapat ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh
lainnya, penderita dapat menularkan penyakitnya.
 Tahun-tahun berikutnya: pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan,
demam, tidak enak badan, lelah, diare, anemia, infeksi jamur mulut.

G. PANDANGAN KITAB SUCI DAN TANGGAPAN GEREJA


 I Korintus 3
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam
di dalam kamu?
 I Korintus 3
3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan
dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
 St. Paulus menghimbau untuk menghormati dirinya sebagai Bait Allah.
 Bait Allah; tempat kudus, Allah hadir dan bertahta
 Narkoba dan HIV/AIDS merusak Bait Allah; manusia sulit menggerakkan akal budi,
hati dan perilakunya menurut kehendak Allah.
 Rusaknya Bait Allah menjadikan orang sulit menemukan kedamaian, ketenangan,
selalu merasa dihantui.

H. APA YANG DAPAT DILAKUKAN GEREJA?


 Memperkuat kesaksian Injil kepada orang yang mengabdikan dirinya kepada
pengobatan pemakai Narkoba, konkretnya:
 Memberikan pendidikan nilai/moral bagi orang-orang, keluarga, komunitas,
dsb.
 Memberikan informasi yang baik dan benar tentang Narkoba
 Membantu orang tua meningkatkan keterampilan dalam memberikan perhatian
kepada anak
 Gereja mengajak setiap orang untuk menyatakan cintakasih kebapaan Allah yang
ditujukan kepada pengguna narkoba, dengan cara, memberi perhatian, memberi
motivasi untuk memulai hidup baru. (Mat 9:12; Luk 15:11-32)
 Menggalang kerjasama untuk mengadakan tindakan pengobatan dan rehabilitasi bagi
pengguna Narkoba dan penularan HIV/AIDS.

Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik


Kelas XII ( Duabelas Semester I )
Kompetensi Dasar: Bersedia untuk berjuang menegakkan keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan
keutuhan ciptaan sesuai dengan peranannya.
MEMBANGUN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page46


A. MEMPERJUANGKAN KEADILAN
Keadilan menjadi kerinduan setiap orang yang berkehendak baik. Terwujudnya
kerinduan akan keadlian tentunya tidak datang dengan sendirinya tetapi harus diperjuangkan.
Perjuangan untuk membangun dunia yang lebih baik kita tempatkan dalam dalam kerangka
karya Allah dan dalam kerja sama dengan semua orang yang berkehendak baik. Kerajaan Allah
tercipta apabila keadilan, kejujuran, kebenaran, dan perdamaian mewarnai kehidupan manusia,
baik perorangan maupun dalam kebersamaan, sehingga terwujudlah apa yang dicita-citakan
bahwa orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati
dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik (bdk. Luk 7:22).

1. Pengertian Keadilan
Adil berarti tidak berat sebelah, berpihak kepada yang benar, atau berpegang pada
kebenaran. Keadilan berarti memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya.
Dengan demikian, keadilan mengungkapkan kewajiban untuk memberikan perlakuan yang
sama terhadap semua orang yang berada dalam situasi yang sama untuk menghormati hak
semua pihak yang bersangkutan. Tentang keadilan, Gereja Katolik mengajarkan bahwa
keadilan tidak hanya tertuju kepada sesama, tetapi juga kepada Allah. Keadilan juga bisa
diartikan sebagai kehendak yang tetap dan teguh untuk memberi kepada Allah dan sesama, apa
yang menjadi hak mereka. Keadilan terhadap manusia mengatur supaya manusia saling
menghormati hak setiap orang, mengatur hubungan di antara mereka demi kesejahteraan
bersama (bdk.KGK 1807). Yesus juga mengajarkan agar kita mempersembahkan kepada Allah
yang menjadi hak Allah dan menyerahkan kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar (lih. Mat
22:21).

2. Fakta-fakta Ketidakadilan dalam Masyarakat


Kerajaan Allah akan terpenuhi, antara lain jika masyarakat sudah menikmati keadilan
sosial. Namun, dalam kenyataannya, situasi itu belum secara merata dialami oleh masyarakat
kita.Ada berbagai bentuk ketidakadilan, misalnya sikap diskriminatif dan tidak
berprikemanusiaan terhadap kaum perempuan, pendatang/imigran.Penganiayaan karena asal-
usul etnis ataupun atas dasar kesukuan yang kadang-kadang berakibat pembunuhan
masal.Penganiayaan terhadap orang-orang yang memiliki kepercayaan tertentu oleh partai-
partai penguasa karena ingin mempertahankan kepercayaan yang mereka anut.Perlakuan
semena-mena terhadap orang-orang jompo, yatim piatu, orang sakit, dan cacat sering tidak
diperhatikan.Orang-orang ini tentu saja sangat menderita karena tidak mampu berbuat apa-apa.
Dalam sejarah bangsa Indonesia, sejak zaman feodal, penjajahan Belanda, pendudukan
Jepang, kemudian pada zaman demokrasi terpimpin, dan rezim Orde Baru, rakyat kecil sering
mengalami tindakan yang tidak adil. Pada zaman reformasi ini pun ketidakadilan itu tidak
surut, tetap berlangsung. Ketidakadilan itu tampak nyata dalam bentuk-bentuk antara lain:
 Tindakan perampasan, penggusuran tanpa memberikan ganti rugi, korupsi,
 Perlakuan hukum yang tidak sama antara orang-orang yang memiliki kuasa dan orang-
orang kecil.
 Kurangnya jaminan kesejahteraan bagi tenaga kerja.
 Penelantaran nasib TKI (Tenaga Kerja Indonesia).
Semua tindakan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat kita, sadar atau tidak sadar, sering
tidak menghormati milik orang, termasuk hak milik masyarakat dan negara.

3. Akar Masalah Ketidakadilan


Berbagai ketidakadilan yang menyengsarakan dan memiskinkan mayoritas bangsa kita
lebih banyak disebabkan atas sistem dan struktur sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page47


diciptakan oleh penguasa.Sistem sosial, politik, dan ekonomi yang dibangun oleh penguasa dan
pengusaha sering menciptakan ketergantungan rakyat kecil. Di samping itu, pembangunan
ekonomi, sosial, politik dunia dewasa ini belum menciptakan kesempatan yang luas bagi
“orang-orang kecil”, tetapi justru mempersempit ruang gerak mereka untuk mengungkapkan
jatidirinya secara penuh. Kita dapat melihatnya dalam lingkup yang besar di dalam percaturan
negara-negara dan kita mengalaminya dalam lingkup yang kecil di lingkungan kita
sendiri.Orang-orang kecil tetap saja menjadi orang yang tersisih dan menderita.Keadaan ini
tidak adil.
Untuk dapat menyelesaikan masalah ketidakadilan, haruslah terlebih dahulu
menemukan penyebab utama dari timbulnya masalah itu.Berikut ini disajikan model (kerangka
berfikir) atau sikap yang dapat digunakan dalam menilai suatu masalah.

a. Model Konsensus
Menurut model ini, kelompok sosial yang ada adalah hasil konsensus bersama (atau
kesepakatan) antar anggota masyarakat, dalam bentuk perjanjian dan pengakuan bersama akan
nilai-nilai. Menurut model ini, setiap masyarakat pada hakekatnya teratur dan stabil.
Keteraturan dan kestabilan ini disebabkan karena adanya kultur bersama yang dianut dan
dihayati oleh anggota-anggota masyarakat. Kultur bersama ini meliputi nilai-nilai, norma dan
tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Meskipun pada individu-individu ada kemungkinan-
kemungkinan perbedaan dalam persepsi dan penghayatan kultur bersama itu, toh pada
umumnya ada konsensus yang kuat mengenai nilai-nilai sosial yang mendasar serta norma-
norma yang ada. Karena adanya konsensus bersama inilah, maka kelompok sosial dalam satu
masyarakat tetap stabil.
Model ini memandang bahwa masalah sosial dinilai sebagai penyimpangan individu
atau kelompok akan nilai-nilai dan norma-norma bersama. Penyelesaian masalah sosial selalu
diusahakan dalam kerangka kelompok masyarakat sosial yang sudah ada. Dengan kata lain
kelompok sosial tidak pernah dipersoalkan, dan bahkan kelangsungan kelompok sosial yang
sudah ada sangat dijunjung tinggi. Model konsensus ini melatarbelakangi dua model, yaitu
ideologi konservatif dan liberal.

1) Model Konservatif
Umumnya kaum konservatif melihat masalah kemiskinan sebagai kesalahan pada orang
miskin sendiri.Orang miskin dinilai umumnya bodoh, malas, tidak punya mtivasi berprestasi
yang tinggi, tidak punya keterampilan, dan sebagainya. Maka kaum konservatif sering
berbicara mengenai kultur dan mentalitas orang miskin yang mereka anggap sebagai penyebab
dari kemiskinan. Kaum konservatif selalu cenderung menilai positif stabilitas sosial yang
sudah ada, maka orang-orang yang miskin dianggap sebagai orang-orang yang gagal
menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial yang ada atau bahkan menyimpang dari ketentuan-
ketentuan yang diharapkan dan yang sudah disetujui oleh masyarakat. Sebaliknya kaum
konservatif senang menyebarluaskan contoh-contoh orang-orang yang berhasil naik jenjang,
misalnya dari bekerja sebagai pengantar koran menjadi seorang bankir yang terkemuka. Itulah
contoh bagaimana orang kecil juga dapat berhasil hidup dalam kehidupan kelompok sosial
yang sudah ada.Maka umumnya kaum konservatif tidak memandang masalah kemiskinan
sebagai masalah yang serius.
Kaum konservatip percaya, bahwa masalah kemiskinan dengan sendirinya akan
terselesaikan. Oleh karena itu, kaum konservatif tidak mendukung adanya campur tangan
pemerintah untuk mengatasi kemiskinan. Campur tangan pemerintah umpamanya dengan
memberikan jaminan-jaminan sosial bagi pengangguran atau bagi mereka yang berpendapatan
rendah, dapat menyebabkan mereka semakin malas.Tindakan semacam itu dianggap akan
merugikan daya rangsang bagi kelompok lain di dalam masyarakat.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page48


2) Model Liberal
Berbeda dengan kaum konservatif, kaum liberal memandang kemiskinan sebagai
masalah yang serius karenanya harus dipecahkan. Masalah kemiskinan menurut kaum liberal
dapat diselesaikan dalam struktur politik, ekonomi yang sudah ada, tetapi yang penting ialah
diciptakannya kesempatan yang sama untuk berusaha bagi setiap orang tanpa diskriminasi.
Ada kepercayaan kuat pada kaum liberal, bahwa orang miskin pasti dapat mengatasi
kemiskinan mereka asal mereka mendapat kesempatan berusaha yang memadai. Untuk
mengatasi kemiskinan mereka, patut diusulkan perbaikan pelayanan-pelayanan bagi kaum
miskin, membuat kesempatan-kesempatan kerja baru, membangun perumahan dan
menyebarluaskan pendidikan. Sehubungan dengan kultur orang miskin, kaum liberal
mempunyai pandangan yang lebih optimis dari pandangan kaum konservatif. Menurut kaum
liberal, agar orang miskin dibebaskan dari kultur mereka yang miskin itu, perlulah diadakan
perubahan-perubahan terhadap lingkungan dan situasi hidup mereka. Perubahan ini meliputi
dihapuskannya diskriminasi dalam mencari kerja, perumahan dan pendidikan, kemudan perlu
juga diciptakannya lapangan-lapangan kerja dan latihan-latihan ketrampilan dan diperbaikinya
pelayanan-pelayanan lainnya. Kalau kondisi-kondisi sosial dan ekonomi telah diperbaiki dan
kesempatan-kesempatan baru telah terbuka bagi orang-orang miskin, maka orang-orang
miskin ini menurut kaum liberal akan siap menyesuaikan diri dengan kultur dominan dalam
masyarakat dan meninggalkan kultur mereka.

Kesimpulan Model Konservatif dan Model Liberal


Baik konservatif maupun liberal mempunyai cara pandang untuk mempertahankan
stabilitas sosial yang sudah ada dan hidup stabilitas sosial ini ditandai dengan stratifikasi sosial,
sistem ekonomi kapitalis dan demokrasi politik. Perbedaan dalam memandang masalah
kemiskinan ialah kaum konservatif cenderung menyalahkan orang miskin, bahwa orang miskin
tidak cukup berusaha menggunakan kesempatan-kesempatan yang ada yang disediakan oleh
masyarakat. Sedang kaum liberal memandang, bahwa kesempatan yang ada belum cukup
memadai, sehingga orang miskin tidak bisa hidup sebagaimana diharapkan. Maka usaha kaum
liberal ialah bagaimana memungkinkan orang miskin hidup dalam struktur sosial yang sudah
ada, sedang kaum konservatif lebih cenderung membiarkan mereka berkembang menurut
kesadaran diri mereka sendiri.

b. Model Konfik atau Pendekatan Kritis


Berbeda dari model konsensus, model konflik ini memandang kehidupan sosial
masyarakat yang ada adalah sebagai hasil pemaksaan sekelompok kecil anggota masyarakat
terhadap mayoritas warga masyarakat.Jadi kehidupan sosial masyarakat bukanlah hasil
konsensus (kesepakatan) seluruh warga apalagi persetujuan bersama mengenai nilai-nilai dan
norma-norma.Kehidupan sosial masyarakat adalah dominasi sekelompok kecil dan kepatuhan
serta ketundukan sebagian besar warga masyarakat atas dominasi kelompok kecil
tersebut.Model ini memandang positif perubahan sosial dan memandang konflik sosial sebagai
sumber-sumber potensiil bagi perubahan sosial yang progresif.Penganut model ini selalu
mempertanyakan stabilitas hidup sosial yang sudah ada.Mereka tidak mempersoalkan
bagaimana orang miskin bisa hidup dan berprestasi dalam kehidupan sosial yang sudah ada
sebagaimana ditekankan kaum liberal, tetapi mereka mempersoalkan kehidupan sosial
masyarakat (“aturan main”) itu sendiri dianggap sebagai penyebab kemiskinan. Maka
persoalan kultur dan mentalitas orang miskin tidak menarik perhatian para penganut model ini,
sebab persoalan kultur orang miskin dianggapnya tidak mempersoalkan secara mendasar
struktur atau tatanan ekonomi dan kekuasaan politik yang sudah ada.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page49


Menegakkan keadilan di masyarakat secara teoritis merupakan hal yang tidak sulit,
tetapi menjadi hal yang sangat rumit dalam praktiknya. Jika menggunakan model Radikal,
jalan keluarnya adalah mengubah “aturan permainan” menjadi lebih adil. Sementara yang
berhak membuat aturan permainan adalah mereka yang terpilih dan mendapat legitimasi
undang-undang.Dengan demikian, jika mau mengubah aturan permainan, haruslah
menggantikan pejabat pembuat undang-undang.Langkah untuk mencapai hal ini tidaklah
mudah sebab aturan permainan itu dibuat oleh pembuat aturan permainan, yang dalam
kenyataannya telah diproteksi atau dilindungi oleh undang-undang yang juga dibuatnya
sendiri.Dengan demikian hambatan utamanya adalah sistem sosial yang menindas.

4. Menyoroti Ketidakadilan dalam Terang Kitab Suci


Situasi ketidakadilan tidak hanya terjadi pada zaman sekarang.Dalam perjanjian lama
yaitu zaman para nabi, situasi ketidakadilan juga banyak diungkapkan. Pada bagian ini akan
sedikit membahas mengenai salah seorang tokoh pejuang keadilan dalam Perjanjian Lama
yaitu Nabi Amos.
Dalam kehidupan sehari-hari begitu sering kita mendengar kata nabi serta kenabian
digunakan begitu saja.Kalau dalam khotbah sering diluncurkan gagasan bahwa orang Kristen
seharusnya menjadi nabi di tengah masyarakat.Apa maksudnya kenabian? Nabi berasal dari
kata Akkadia nabu = memanggil, yang juga diartikan sebagai yang berseru, atau juga dapat
diartikan sebagai yang terpanggil. Kata Nabijuga berasal dari kata Arab naba’a =
mewartakan, dalam konteks pewartaan. Dengan demikian Nabi dapat dipahami sebagai orang
yang dipanggil Allah untuk menyerukan/menyampaikan kehendak Allah kepada manusia
(orang lain). Nabi muncul ketika situasi masyarakat pada zaman itu mengalami kekacauan,
yaitu penindasan orang-orang kecil oleh para penguasa, perekonomian dikuasai oleh orang-
orang kaya, dan praktik ibadat/ritual yang menyimpang.Dalam situasi itulah nabi muncul atas
dasar inisiatif Allah yang ingin memperingatkan manusia untuk kembali kepada Allah.Allah
menyatakan dirinya melalui nabi agar nabi pesan Allah dapat disampaikan kembali kepada
manusia dengan bahasa yang dapat diterima dan dimengerti oleh manusia pada konteks zaman
itu.
Salah satu nabi yang memperjuangkan keadilan adalah Amos.Amos merupakan anak
salah seorang peternak domba dari Tekoa (Amos 1:1). Amos berkarya di Israel pada zaman
pemerintahan raja Israel Yerobeam II, sekitar tahun 760 SM. Kemungkinan amos berkarya
dalam waktu yang cukup pendek, mungkin kurang dari setahun. Dia berasal dari Tekoa di
Yehuda (10 km Selatan Betlehem).Amos menangkap panggilan Yahwe untuk mewartakan
firman-Nya di kerajaan utara.Pada waktu itu, kerajaan utara sedang mengalami zaman
keemasan, tetapi jurang yang semakin lebar antara kelompok kaya dengan sebagian besar
rakyat jelata.Tema besar pewartaan Amos adalah kritik atas ketidakadilan sosial yang
merajalela di Israel serta kritik atas penindasan terhadap orang yang tidak berdaya.Dia
mewartakan akhir kerajaan utara “kesudahan telah datang bagi umat-Ku Israel.Aku tidak akan
memaafkannya lagi” (Amos 8:2). Karya Amos berakhir secara tiba-tiba, kemungkinan saat ia
diusir dari kerajaan utara (Amos 7:10-17)

MELAWAN PERKOSAAN KEADILAN

(Am 5: 7-13)
7
Hai kamu yang mengubah keadilan menjadi ipuh dan menghempaskan kebenaran ke
tanah! 8Dia yang telah membuat bintang kartika dan bintang belantik, yang mengubah
kekelaman menjadi pagi, dan membuat siang gelap seperti malam; Dia yang memanggil
air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi – Tuhan itu namanya. 9Dia yang
menimpakan kebinasaan atas yang kuat, sehingga kebinasaan datang atas tempat yang
Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page50
berkubu.10Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji
kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.11Sebab itu, karena kamu menginjak-injak orang
yang lemah dan mengambil pajak gandum dari padanya, sekalipun kamu telah
Dalam perikop di atas nampak situasi ketidakadilan yang terjadi, yaitu bagaimana
orang-orang yang serakah mendatangkan kemelaratan bagi orang lain. Dalam Kitab Suci (Am
1-6) diceritakan bagaimana nabi Amos tampil di panggung sejarah Israel pada saat bangsa
Israel mencapai puncak kemakmurannya sekitar tahun 760SM. Sebagai seorang nabi, ia diutus
untuk mengingatkan bangsa Israel akan kelakuan mereka yang tidak berkenan di hati Allah dan
mengingatkan mereka untuk bertobat. Mereka harus membenci yang jahat dan mencintai yang
baik serta menegakkan keadilan (lih.Am 5:15). Situasi masyarakat atau bangsa Israel pada
waktu nabi Amos tampil adalah sebagai berikut:
 Kekayaan dikuasai oleh sekelompok kecil orang yang merusak hidup mereka sendiri.
 Orang-orang berkuasa dan kaya menipu dan memeras orang-orang kecil.
 Upacara keagamaan yang meriah hanya merupakan kedok untuk menutupi kejahatan.
Dengan kata lain, ibadat bangsa Israel penuh dengan kepalsuan sehingga dibenci oleh
Tuhan (lih. Am 5: 2-27)

Nabi Amos sebagai penyambung lidah Allah selain mengecam perilaku orang Israel
yang tidak berkenan kepada Allah juga menunjukkan jalan keluar yang harus ditempuh untuk
menghindari hukuman Allah, yaitu: pertobatan mendasar (lih. Am 5: 4-6). Dan pada bagian
akhir masa baktinya, nabi Amos menyampaikan janji keselamatan dari Allah bagi sisa-sisa
Israel (lih.Am 9: 11-15).
Ada beberapa hal yang dapat kita refleksikan dari perjuangan nabi Amos.Pertama, nabi
Amos bukanlah berasal dari kalangan orang yang berpendidikan atau orang yang berkuasa,
tetapi nabi Amos adalah anak dari seorang peternak domba.Dengan demikian nabi Amos
adalah termasuk orang kecil yang juga mengalami penindasan pada waktu itu. Sebagai orang
kecil tentunya nabi Amos tidaklah memiliki pengaruh yang besar dikalangan masyarakat
bahkan tidak akan berarti apa-apa di hadapan para penguasa. Meskipun nabi Amos tidak
memiliki pengaruh, nabi Amos memiliki keberania untuk tampil menentang penguasa yang
tidak adil.Kedua, Karena nabi Amos mengalami bagaimana menjadi orang yang tertindas,
maka nabi Amos tahu apa yang harus ia perjuangkan. Kita telah mengetahui dan mengamati
bentuk-bentuk ketidak adilan yang ada di lingkungan sekitar kita bahkan ketidakadilan yang
ada di negeri ini.Apakah kita berani untuk memperjuangkan keadilan?Apa yang dapat kita
lakukan untuk dapat memperjuangkan keadlian?

B. Dialog dengan umat Islam

Untuk mengakrabkan hubungan dengan umat Islam dan membangun dialog dan kerjasama
demi kepentingan bersama ada baiknya kita mengenal beberapa pokok agama Islam yang
sangat penting.

1. Islam dan Umat Islam

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page51


Islam (bahasa arab) berarti penyrahan diri sepenuhnya kepada Allah, masuk ke dalam
suasana damai, sejahtera dan hubungan serasi, baik antar sesama manusia maupun
manusia dengan dan Allah. Mereka mengimani bahwa agama Islam seluruhnya secara
lengkap, sebagai suatu sistem, berasal dari Allah sendiri yang mewahyukannya kepada
Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat jibril.

2. Tauhid, nama-nama dan sifat-sifat Allah

Islam merupakan agama monoteisme degan tekanan yang amat kuat pada Allah yang
maha besar (Allahu akbar). Syrik atau mensyarikatkan Allah, berarti menempatkan
sesuatu, betapapun kecilnya di samping atau sejajar dengan Allah. Syrik merupakan
dosa yang terbesar.

3. Iman Islam

Kesaksian pokok iman Islam dirumuskan dalam kalimat syahadat yang terdiri atas dua
kaimat (karena itu dinamakan juga dua kalimat syahadat). Yang pertama kesaksian atas
Allah yang Maha Kuasa, sedangkan yang kedua kesaksian atas Muhammad sebagai
rasul Allah. Kalimat ini diucapkan pada waktu orang menjadi muslim. Syahadat 1 akan
Allah yang Maha Kuasa ini merupakan salah satu dari enam rukun iman dalam Islam.
Kelima rukun iman lainnya adalah percaya pada malaikat2, Kitab Suci3, Rasul3, hari
kiamat4 dan takdir ilahi5.

Islam mengajarkan bahwa dalam kurun waktu tertentu Allah memberikan wahyuNya
kepada manusia tertentu dengan perantaraan malaikat Jibril. Wahyu yang diberikan
kepada para nabi berupa sebuah Kitab Suci yang merupakan kutipan langsung dari
induk Kitab Suci yang tersimpan di surga. Allah memberikan Al-Quran kepada segenap
umat manusia melalui Muhhamad, dalam bahasa Arab dan merupakan Kitab Suci
terakhir dan tersempurna dari segala kitab yang pernah ada.

Kedudukan Al-Quran dalam kehidupan umat Islam sangatlah sentral, melebihi


kedudukan Muhammad sendiri. Karena itu Al-Quran sangat dihormati. Membacanya
pun merupakan suatu ibadat yang sangat mendatangkan pahala, tidak hanya bagi yang
membacanya tapi juga bagi yang mendengarkannya. Dalam Al-Quran disebutkan juga
berbagai tokoh dari perjanjian lama. Isa bin Maryam dengan panjang lebar
dikemukakan sebagai seorang nabi yang istimewa, lahir melalui mukjizat. Tanpa ayah,
mengajar dan membuat banyak mukjizat. Ia pun terberkati, kudus, murni, rasul Allah,
jalan orang saleh, pengantara, bahkan disebut sebagai Kalimat Allah dan Roh Allah.
Akan tetapi Dia bukanlah Allah. Maria diceritakan berkaitan dengan Isa al Masih bi
Maryam. Bagian Al-Quran yang memuat hal ini dinamakan surah al-Maryam.

4. Ar-kan al – Islam / lima rukun Islam

Sebagai orang muslim sikap yang tepat bagi seorang dihadapan Allah adalah taqwa dan
takut kepada Allah. Maka dalam Islam dikenal dengan lima rukun Islam sebagai wujud
runduk dihadapan Tuhan. Lima rukun Islam iru adalah : syahadat, sholat lima waktu,
saum (puasa) zakat, dan haji.

5. Al Ahkam al Khamsa : Hukum Islam

Tujuan hidup manusia adalah mencari ridha ilahi, mencari perkenanan Allah, hidup
sedemikian rupa sehingga Allah tidak marah, melainkan berkenan. Perbuatan yang

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page52


berkenan disebut dengan halal, sdangkan yang membuat Allah marah disebut dengan
haram. Dalam Islam juga mengenal lima hukum Islam, yaitu :

a. Wajib atau Fardh : harus dijalankan

b. Sunnah atau Mustahab : sebaiknya dilakukan

c. Mubah atau Jaiz : diperbolehkan

d. Makruh : sebaiknya tidak dilakukan

e. Haram : dilarang

Halal haramnya sesuatu dapat diketahui dari Al-Quran sendiri. Bila tidak ada didalam
Al-quran, diaculah pada sumber yang kedua yaitu Sunnah Nabi, yakni perkataan,
tingkah laku, dan perbuatan nabi Muhhamad sendiri. Sunnah Nabi dikumpulkan dalam
kitab-kitab yang disebut Hadis berarti tradisi, tetapi di sini hanyalah tradisi atau adat
kebiasaan Muhammad itu sendiri.

6. Tasawwuf : Mistik dalam Islam

Dalam sejarah perkembangan umat Islam, ilmu Fiqh (hukum Islam) menempati
peranan yang utama. Karena terlalu menekankan hukum muncullah penghayatan
keagamaan yang legalitas. Hubungan dengan Allah menjadi kering, sehingga
muncullah gerakan mistik dalam umat Islam dan cara penghayatan keagamaan ini
terkenal dengan nama tasawwuf, sedangkan orang yang menjalankan cara hidup ini
disebut sufi. Hampir semua wali dari wali songo yang menyebarkan Islam di pulau
jawa adalah orang-orang sufi.

7. Ajaran agama Islam

a. Surat Al Baqarah 62

Dalam hubungannya dengan agama lain, Islam mempunyai sikap dasar toleransi
yang tinggi. Misalnya dalam surat Al Baqarah 62 disebutkan

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman

dan orang Yahudi dan Nasrani dan Kaum shobiin itu

adalah orang-orang yang percaya kepda Allah, hari kiamat dan beramal soleh maka
mereka mendapat pahala disisi Tuhannya dan tidak ada ketakutan bagi mereka dan
juga tidaklah mereka merasa patah hati”

b. Surat Al Maidah 83

Dalam surat Al-Maidah juga disebutkan :

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page53


“Dan sesungguhnya kamu akan mendapatkan orang-orang yang paling dekat rasa
kasih sayangnya kepada orang-orang mukmin ialah mereka yang menyatakan
dirinya : kami adalah orang – orang Nasrani”

Dalam Islam juga ada keyakinan bahwa tidak ada paksaan dalam hal memeluk
agama. Bahkan nabi Muhammad SAW sendiri telah banyak memberi contoh
bagaimana ia menghormati dan menyanyangi orang yang beragam lain.

8. Ajaran Katolik tentang sikap kita terhadap Islam

Dalam dekrit konsili Vatikan II, tentang hubungan Gereja dengan agama-agama bukan
Kristen (Nostra Aetate Art 3), sikap Gereja Katolik terhadap Islam dirumuskan sebagai
berikut

“Gereja juga menghargai umat Islam, yang menyembah Allah satu – satunya, yang
hidup dan berdaulat, penuh belas kasihan, mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, yang
telah bersabda kepada umat manusia. Kaum Muslim berusaha menyerahkan diri dengan
segenap hati kepada ketetapan-ketetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti
dahulu ketetapan – ketetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu Abraham
– iman Islam dengan suka rela mengacu kepadanya – telah menyrahkan diri kepada
Allah. Memang mereka tidak mengikuti Yesus sebagai Allah, melainkan
menghormatiNya sebagai nabi. Mereka juga menghormati Maria BundaNya yang tetap
perawan, dan pada saat –saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya. Selain itu
mereka mendambakan Hari Pengadilan, bila mereka juga menjunjung tinggi kehidupan
susila, dan berbakti kepada Allah terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan
berpuasa. Dan bersama – sama dengan umat lain mengembangkan keadilan sosial bagi
semua orang, nilai-nilai moral, maupun perdamaian dan kebenaran.

9. Menghilangkan rasa curiga dan membangun persaudaraan sejati

a. Hal-hal yang menghambat pelaksanaan dialog : curiga, isue kristenisasi dan


islamisasi, menutup diri dan menganggap paling baik agamanya.

b. Usaha yang dapat dilakukan : membuka diri, silahturahmi, bahu-membahu, saling


menghormati dll.

10. Agama Islam

Alquran. Kalam (perkataan) Allah SWT yang diwahyukan kepada nabi Muhammad
SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya (QS 26 : 192 – 195). Alquran
diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Ayat pertama
yang diturunkan ialah Al’Alaq: 1-5 dan diturunkan ketika nabi SAW sedang
berkhalwat di gua Hira (Mekah) pada tanggal 17 ramadhan tahun ke 41 dari kelahiran
nabi SAW (tanggal 6 Agustus 610 M). Turunnya ayat pertama itu disebut Nuzulul
Quran. Ayat terakhir yang diturunkan Alah ialah surat Al-Maaidah ayat 3, diturunkan
ketika nabi SAW sedang menunaikan ibadah haji (Wukuf di Arafah) pada tanggal 9
Zulhijah tahun ke 10 Hijriah (Maret 632 M).

Alquran terdiri dari 30 Juz (bagian), 114 surat yakni terbagi menjadi surat Makkiah
sebanyak 19/30 dari alquran dan surat Madaniah sebanyak 11/30 dari hukum-hukum,
tadzkir, sejarah dan dorongan untuk berpikir. Adapun kandungan ajaran Alquran secara
garis besar adalah sebagai berikut :

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page54


a. Aqidah

Yaitu kepercayaan yang wajib dimiliki setiap umat manusia di dunia. Aqidah yang
diajarkan oleh alquran adalah Aqidah tauhid yaitu keyakinan tentang kemahaesaan
Allah SWT Tuhan pencipta alam semesta dengan segala isinya.

b. Ibadah

Kata ibadah berarti taat, menurut, mengikut dan tunduk. Ibadah ialah segala
ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridaan Allah dan mengharap pahalaNya
di akhirat. Pokok-pokok peribadahan dalam islam adalah rukun Islam yang lima
yakni : mengucap dua kali syahadat, mengerjaan salat, membayar zakat, berpuasa di
bulan ramadhan dan menunaikan haji jika mampu.

c. Akhlak

Tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir adalah untuk
menyempurnakan akhlak umat manusia.

PERSIAPAN PERKAWINAN
A. Arti dan Makna Perkawinan
1. Pandangan Traditional
Perkawinan pada umumnya merupakan suatu “ikatan”, yang tidak hanya mengikat
seorang laki-laki dengan seorang wanita, tetapi juga mengikat kaum kerabat si laki-
laki dengan kaum kerabat si wanita dalam suatu hubungan tertentu
2. Pandangan Hukum (Yuridis)
Perkawinan merupakan suatu “Perjanjian” seorang pria dan wanita saling berjanji
untuk hidup bersama, di depan masyarakat agama dan masyarakat negara.
3. Pandangan Sosiologi
Perkawinan merupakan suatu “Persekutuan Hidup”. Dalam lingkungan hidup ini,
suami dan istri dapat mencapai kesempurnaan atau kepenuhan sebagai manusia,
sebagai bapak dan sebagai ibu.
4. Pandangan Antropologis
Perkawinan sebagai suatu “Persekutuan Cinta”. Hidupperkawinan dimulai dari cinta
dan akan berkembang atas dasar cinta.

5. Pandangan Agama-Agama
a. Pandangan Agama Islam
Nikah adalah hidup bersama antara suami istri, yang mengadakan ikatan lahir
dan batin dalam hubungan yang sah dalam terang hukum agama atau undang-
undang yang berlaku (Amir Taat Nasution)
b. Pandangan Agama Katolik
Perkawinan adalah suatu sakramen, suatu peristiwa di mana Allah bertemu
dengan suami istri itu.

B. Tujuan Perkawinan

1. UU Perkawinan RI : Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga bahagia, tetap


dan sejahtera.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page55


2. Dalam tradisi Gereja, KHK, kanon 1055: Tujuan perkawinan adalah untuk
memenuhi panggilan Tuhan, memperoleh kesejahteraan suami istri, dan kelahiran
serta kesejahteraan anak

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan hidup bersama sebagai suami istri pada umumnya
adalah 1membantu satu sama lain, dengan saling memberikan dan mendapatkan
pengertian dengan mengalami perkembangan berkat yang lain. 2. membantu satu sama
lain dan membiarkan diri dibantu oleh pasangan dalam perjalanan hidup menuju
kebahagiaan di dunia ini dan di akhirat.

Di dunia : dengan mengalami diri sebagai orang yang bermanfaatbagi yang lain, dengan
memberikan dan mendapatkan pengertian, denganmengalami perkembangan berkat yang
lain

Di akhirat : dengan bersatu denga Yang Mahabaik karena menjadi teman hidup yang
setia.

C. Perkawinan sebagai Sakramen

Sakramen artinya tanda. Perkawinan sebagai sakramen artinya perkawinan sebagai


tanda;

1. Tanda Cinta Allah

Dalam sakramen perkawinan, suami adalah tanda kehadiran Allah untuk mencintai
sang istri dan istri menjadi tanda cinta dan kebaikan Allah bagi sang suami. Mereka
dipilih untuk menjadi utusan atau tangan Tuhan. Melalui suami istri Tuhan hadir
menolong, menguatkan dan membahagiaakan pasangannya. Suami istri melakukan
dan mengikrarkan janji dihadapan Tuhan dan umat beriman, itulah yang akan mereka
teruskan selama hidup perkawinan mereka saling menyempurnakan atau saling
menguduskan sebagai anak Allah.

2. Tanda Cinta Kristus kepada GerejaNya

Perkawinan Kriatiani menjadi gambaran dari hubungan cinta yang lebih mulia dari
hubungan cinta yang mulia yaitu persatuan hidup Kristus dengan umatNya. Santo
Paulus berkata, “Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diriNya baginya untuk menguduskannya.. .”

Jadi dapatlah kita menarik kesimpulan: cinta kasih suami istri di dukung oleh
kesatuan Gereja, tetapi kesatuan yang berlangsung dalam perkawinan Kristiani.

D. Sifat-Sifat Perkawinan Sakramental

1. Monogami

Dalam perkawinan kristiani seorang suami harus menyerahkan dirinya seutuhnya


kepada istrinya dan sebaliknya dan tidak boleh terbagi kepada pribadi-pribadi yang
lain.

2. Tak terceraikan

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page56


Perkawinan itu bersifat tetap, hanya maut yang dapat memisahkan keduanya. “… apa
yang telah disatukan Allah janganlah diceraikan manusia….”

E. Tantangan dan Kesulitan Dalam Perkawinan

1. Tantangan yang bersifat dari dalam

a. Kebosanan dan kejenuhan

b. Perbedaan Pendapat

c. Ketakserasian dalam hubungan Seksual

d. Perzinahan / perselingkuhan

e. Kemandulan

2. Tantangan yang bersifat dari luar

a. Pengaruh-pengaruh negatif

- Banyaknya pengaruh kawin cerai di dalam masyarakat

- Suasana dan kebiasaan berpoligami, atau punya WIL/PIL

- Cinta bebas dan pelacuran dalam berbagai bentuk semakin meluas

- Media massa dan sarana-sarana yang bersifat pornografis

b. Masalah-masalah lain yang tak langsung

- Keadaan ekonomi rumah tangga yang morat-marit

F. Persiapan Perkwainan

Pacaran dan pertunangan hendaklah dilihat sebagai masa persiapan dekat dan akhir, yang
bukan saja digunakan untuk memadu cinta, tapi juga untuk mempersiapkan segala
sesuatu untuk memasuki jenjang perkawinan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah :

1. Menyadari Perkawinan dan hidup keluarga sebagai karier

Perkawinan sungguh merupakan karier yang terpenting, selain dibutuhkan


kesungguhan berusaha dan ketekunan dan niat yang kuat untuk berhasil, sebelumnya
juga diperlukan persiapan yang matang.

2. Memahami hukum sipil dan hukum Gereja tentang perkawinan

a. Ketentuan hukum sipil

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page57


UU perkawinan menegaskan bahwa suatu perkawinan adalah sah jika dilakukan
menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan. Sealin itu peristiwa
pernikahan tersebut harus dicatat menurut peraturan yang berlaku.

b. Ketentuan hukum Gereja

Perkawinan sah jika calon suami istri memberikan persetujuan mereka untuk hidup
bersama sebagai suami istri di hadapan seorang imam dan duaorang saksi. Syarat-
syarat kesahan suatu pernikahan misalnya adalah sebagai berikut :

- Persetujuan itu diberikan secara bebas dan ikhlas

- Pria paling kurang berumur 16 tahun dan wanita 14 tahun

- Tidak menderita impotensi

- Salah satu dari pasangan atau kedua-duanya tidak terikat oleh perkawinan dengan
orang lain atau tahbisan dan kaul

- Keduanya tidak mempunyai hubungan darah dalam garis lurus

- Tidak terlibat pembunuhan suami atau istri lama untuk perkawinan baru

3. Memilih pasangan yang benar dan baik

Yang perlu diperhatikan dalam memilih pasangan sejati adalah :

a. Kita hendaknya memilih pasangan yang sungguh mencintai kita dan yang kita
cintai, dengan cinta yang sungguh pribadi. Menerima pasangan apa adanya,
dengan segala keunggulan dan kekurangannya.

b. Sifat dan karakter dari pasangan kiranya perlu diperhatikan. Selain baik, alangkah
baiknya kalau bersifat komplementer, bisa saling melengkapi dan mengisi.

c. Kesehatan jasmani dan jiwani terjamin

d. Usia yang agak sepadan

e. Pendidikan yang tidak terlalu berbeda jauh.

f. Sebisa mungkin berkeyakinan dan iman yang sama

Syarat lain yang perlu diperhatikan

g. Apakah sejarah masa lampau danlatar belakang keluarga pasangan perlu


diperhatikan?

4. Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan

a. Sebaiknya salah satu dari pasangan sudah memiliki pekerjaan yang dapat menjadi
jaminan untuk memperoleh rezeki.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page58


b. Sebaiknya pasangan yang akan menikah sudah memiliki rumah, walaupun rumah
kontrakkan, dari pada tinggla bersama orang tua.

c. Sebaiknya calon pasangan memiliki tabungan yang cukup untuk memulai hidup
sebagai keluarga.

PANGGILAN HIDUP BERKELUARGA

Komunikasi

1. Faktor- faktor komunikasi

a. Citra diri

b. Citra pihak lain

c. Kondisi

2. Komunikasi yang mengena

Hal yang perlu diperhatikan supaya komunikasi dapat mengena

a. Mendengarkan

Mendengarkan adalah suatu komunikasi harus dilakukan dengan pikiran dan hati
serta segenap indera yang diarahkan kepada si pembicara.

b. Keterbukaan

Orang yang senantiasa tumbuh sesuai dengan zaman adalah orang yang terbuka
untuk menerima masukan dari orang lain, merenungkannya dengan serius dan
mengubah diri bila perubahan itu dianggapnya sebagai pertumbuhuan ke arah
kemajuan.

Keterbukaan dalam berkomunikasi untuk menuju pertumbuhan melibatkan juga


perasaan, seperti kecemasan, harapan, kebanggaan dan kekecewaan.

c. Sikap percaya

Kepercayaan adalah salah satu sikap yang paling dibutuhkan dalam komunikasi
hidup perkawinan. Kalau orang tidak mempercayai teman hidupnya, ia tidak akan
bersikap terbuka dan mau mendengarkan karena sikap itu bisa menjadi bumerang
yang dapat mencelakakan dirinya. Kepercayaan berarti menyerahkan diri dan masa
depan kita ke dalam tangan teman hidup kita.

3. Rintangan – rintangan komunikasi

Komunikasi adalah suatu usaha manusia dalam hidup pergaulan untuk menyampaikan isi
hati dan pikirannya serta untuk memahami pikiran dan isi hati orang lain.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page59


a. Kepentingan diri sendiri

Berkomunikasi dengan menonjolkan kepentingannya diri sendiri, menjadikan


percakapan mengambil arah masing-masing atau berbenturan.

b. Emosi

Kalau emosi tidak dikendalikan oleh pikiran sehat, komunikasi bisa melesat jauh
tanpa sengaja dan tanpa arah.

c. Permusuhan

Sikap permusuhan biasanya kita sibuk mencari kesalahan dan kelemahan orang itu
dan menutup diri terhadap kebaikannya.

d. Pengalaman masa lampau

Pengalaman masa lampau dapat merintangi komunikasi yang mengena karena


sudah ada praduga.

e. Pembelaan diri

Isi komunikasi cenderung ditafsirkan sebagai kecaman atau serangan, reaksi yang
muncul pasti penolakan, pembelaan diri.

f. Hubungan yang retak atau tak serasi

Perhatian lebih tertumpahkan pada sifat hubungan itu dari pada kepada
komunikasinya sendiri.

4. Empat bentuk komunikasi

a. Diskusi

Adalah segala bentuk omong-omong, tukar pendapat mulai dari basa-basi, saling
memberi informasi, menceritakan apa yang dilihat dan dialami, membicarakan
urusan sehari-hari sampai kepada merencanakan sesuatu atau menyelesaikan
masalah rutin.

b. Dialog

Adalah bentuk komunikasi dari hati ke hati dengan mengutarakan isi hati dan
perasaan-perasaan. Perbedaan dialog dengan diskusi adalah, jika diskusi kita boleh
“adu pendapat” tetapi dalam dialog kita saling mengungkapkan isi hati atau
perasaan.

Dalam dialog kita hanya mengungkapkan perasaan – perasaan hati. Jadi jangan
diartikan menuduh atau mempermasalahkan. Dalam dialog juga tidak ada yang
menang atau kalah. Oleh karena itu hasil dialog adalah lebih saling mengerti dan
menghangatkan relasi.

c. Bahasa tubuh

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page60


Bahasa tubuh merupakan suatu cara untuk mengungkapkan cinta, perhatian dan
kasih sayang bukan dengan kata, melainkan dengan cara lain seperti : pandangan,
senyuman, sentuhan, belaian tangan, duduk berdampingan, bergandengan tangan,
cium kening/tangan dsb. Bahasa tubuh mempunyai peranan tersendiri (lepas dari
hubungan seks) dapat memberikan rasa aman, terlindung, diperhatikan da
menimbulkan rasa akrab.

d. Hubungan Seks

Hubungan seks adalah bahasa komunikasi yang paling intim dan paling menyeluruh
dalam relasi suami istri, sebagai perwujudan nyata dari bersatupadunya dua pribadi
jiwa dan raga.

TUGAS DAN KEWAJIBAN DALAM KELUARGA

A. TUGAS DAN KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI DAN KELUARGA

1. Suami sebagai kepala keluarga

2. Suami sebagai partner istri

3. Suami sebagai kekasih istri

B. TUGAS DAN KEWAJIBAN ISTRI TERHADAP SUAMI DAN KELUARGA

1. Istri sebagai hati dalam keluarga

2. Istri sebagai partner suami

3. Istri sebagai kekasih suami

C. TUGAS AYAH DAN IBU TERHADAP ANAK

1. Pandangan tentang Anak

a. Anak – anak adalah Mahkota Cinta Ayah dan Ibu

b. Anak – anak membuat kita menjadi ayah dan ibu yang sejati

c. Anak - anak adalah titipan Tuhan

2. Segi – segi (aspek) pokok yang harus diperhatikan dalam pendidikan anak

a. Menciptakan suasana yang sehat bagi perkembangan anak di pandang dari segi jasmani

b. Menciptakan suasana yang sehat bagi perkembangan anak dipandang dari segi
perasaan

Perkawinan campur
Ada dua kepentingan yang bertentangan dalam kawin campur beda agama:
Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page61
 Kepentingan menjaga kokohnya iman (kewajiban dasar)
 Kepentingan hidup bersama dua orang yang saling mencintai (Hak Asasi, KHK
1058).

Alasan Terjadinya Perkawinan Campur:

 Jumlah umat terbatas pada suatu tempat.


 Pertemuan terus-menerus dengan muda-mudi yang beda iman akan menimbulkan
rasa saling suka.
 Perkembangan Usia, terutama untuk wanita.
 Karakter, status sosial, dan jaminan sosial ekonomi.
 Pergaulan sudah terlalu jauh sehingga harus dilanjutkan.

Akibat Perkawinan Campur:

 Iman suami atau istri bisa terguncang


 Pendidikan anak mungkin tak menentu
 Banyak persoalan keluarga tidak bisa terpecahkan karena keyakinan yang berbeda

Perkawinan campur :

 Perkawinan antara seorang Katolik dan seorang yang berbeda agama (yang dibaptis
dan orang yang tidak dibaptis).
 Perkawinan Beda Gereja (orang Katolik dengan orang Protestan atau Gereja-Gereja
Kristen lainnya).

Pandangan Katolik:

 Agama Katolik tidak mutlak melarang perkawinan campur beda agama,tetapi juga
tidak menganjurkannya.
 Memerlukan dispensasi untuk perkawinan ini:
 Pernyataan tekad pihak Katolik untuk menjauhkan bahaya meninggalkan
imannya
 Berjanji untuk mengusahakan pembaptisan dan pendidikan anak-anak yang
lahir secara Katolik.
 Pihak bukan Katolik harus diberitahu mengenai janji pihak Katolik tersebut
supaya sebelum menikah ia sadar akan janji dan kewajiban pihak Katolik.
 Penjelasan kepada kedua belah pihak tentang tujuan dan sifat-sifat hakiki
perkawinan yang tidak boleh disangkal agar perkawinan tersebut menjadi sah.
 Perkawinan campur beda agama yang sah menurut Gereja Katolik tidak dapat
diceraikan.

PANDANGAN ISLAM

 Seorang pria Islam akan menikah secara sah dengan wanita non-Islam, jika wanita
itu memeluk agama yang memiliki KS dan pernikahan itu dilakukan secara Islam, di
hadapan wali nikah (wanita itu dapat tetap memeluk agamanya).
 Seorang wanita Islam tidak boleh menikah dengan pria yang bukan Islam
 Seorang pria Islam akan menikah secara sah dengan wanita non-Islam, jika wanita
itu memeluk agama yang memiliki KS dan pernikahan itu dilakukan secara Islam, di
hadapan wali nikah (wanita itu dapat tetap memeluk agamanya).
 Seorang wanita Islam tidak boleh menikah dengan pria yang bukan Islam

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page62


TATA PENEGUHAN PERNIKAHAN

 Piihak Katolik terikat pada tata peneguhan perkawinan, yaitu perkawinan di hadapan
imam dan dua orang saksi.
 Jika ada alasan yang berat, uskup berhak memberikan dispensasi dari tata peneguhan
ini:
 Peneguhan nikah dapat dilakukan di depan pendeta atau pegawai catatan sipil asal
mendapat dispensasi dari uskup.
 Menurut Kristen upacara di Gereja merupakan berkat, menurut Katolik membuat
perkawinan itu sah.
 Maka dalam perkawinan ekumenis disarankan supaya pendeta membawa firman dan
pastor memimpin peneguhan atau kesepakatan nikah.

Diktat PAK SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Page63

Anda mungkin juga menyukai