Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN KIMIA ASAM- BASA

SEMESTER II

Disusun Oleh:

Clara Shinta Venanda/ XI MIPA 1 (11)

Kezia Zefanya/XI MIPA 1 (20)

Meydiatric Wiran/ XI MIPA 1 (28)

Rachel Jeanette/ XI MIPA 1 (35)

SMA STELLA DUCE II YOGYAKARTA


A. Pengertian Asam dan Basa:

Asam adalah zat apa saja yang molekulnya mempunyai satu atom hidrogen yang mampu
memisahkan diri menjadi ion hidrogen (H+), atau dengan kata lain  bahwa semua
asam adalah sumber ion hidrogen (H+) atau proton. Contoh reaksi kimia asam adalah :
HCL --> H+ + Cl-

Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman,misalnya
cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan
melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus
kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang
bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion
yang  bermuatan listrik negatif. Menurut J.N Bronsteddan T.M Lowry padatahun 1923
mendefinisikan asam sebagai setiap zat sembarang (baik dalam bentuk molekul ataupun ion)
yang menyumbang proton H+ (donor proton) dan basa sebagai setiap zat sembarang (molekul
atau ion) yang menerima proton (akseptor proton). (vogel,1982)

Sifat-sifat larutan asam:

 Rasanya masam
 Menghantarkan arus listrik
 Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen (H+)
 Mengubah lakmus biru menjadi merah
 Bersifat korosif terhadap logam

Asam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu asam organik dan asam anorganik.
Asam organik merupakan senyawa asam karbon yang dihasilkan tumbuhan dan hewan.
Sedangkan asam anorganik merupakan asam yang dibuat dari mineral-mineral dan
nonlogam. Asam aonrganik dalam keadaan pekat  biasanya korosif, dapat melukai kulit,
dan dapat melarutkan logam dengan cepat,  bahkan kaca. Penggunaan asam Asam
memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari
logam dalam proses yang disebut "pengawet asaman" ( pickling ). Asam dapat digunakan
sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di
dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan
bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu
memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif
menjadi enzim pepsin. 

Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik.
Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta
deterjen mengandung basa. Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air
(larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia
basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka
untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata
hidroksida. Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap
ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam,  yaitu
ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan
istilah yang digunakan untuk basa kuat. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa
lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion
OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Sifat-sifat Basa : - Kaustik -
Rasanya pahit - Licin seperti sabun - Nilai pH lebih dari 7 - Mengubah warna lakmus
merah menjadi biru - Dapat menghantarkan arus listrik - Menetralkan asam. Indikator
asam-basa ialah zat yang dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah.
Apabila dalam suatu titrasi, asam maupun basanya merupakan elektrolit kuat, larutan
pada titik ekivalen akan mempunyai pH=7. Tetapi bila asamnya ataupun basanya
merupakan elektrolit lemah, garam yang terjadi akan mengalami hidrolisis dan pada titik
ekivalen larutan akan mempunyai  pH > 7 (bereaksi basa) atau pH < 7 (bereaksi asam).
Harga pH yang tepat dapat dihitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah
tersebut dan dari konsentrasi larutan yang diperoleh. Titik akhir titrasi asam basa dapat
ditentukan dengan indikator asam basa (Underwood, 1983). Indikator yang digunakan
harus memberikan perubahan warna yang nampak di sekitar pH titik ekivalen titrasi yang
dilakukan, sehingga titik akhirnya masih jatuh pada kisaran perubahan pH indikator
tersebut.
B. KEKUATAN ASAM DAN BASA

 ASAM

Rumus asam kuat: Rumus asam lemah:

Keterangan :

H + = Banyaknya ion H +

Ma = Molaritas asam

Ka = Konstanta ionisasi asam

× Contoh larutan asam:

 BAS
A

× Rumus basa kuat: ×Rumus basa lemah:


×Contoh larutan basa:

C.
DERAJAT KEASAMAN (pH)

o Batasan pH : 0 – 14
o Asam : pH antara 0 - <7 (semakin kecil semakin kuat)
o Basa : pH antara >7 – 14 (semakin besar semakin kuat)
o Netral : pH = 7
o pH = – log [H +]
o pOH = – log [OH -] pH + pOH = 14

D. MENENTUKAN pH CAMPURAN

 Perhitungan pH Asam dan Basa

 Perhitungan pH asam kuat + asam kuat dan basa kuat + basa kuat
Perhitungan pH jenis ini tidak bisa direaksikan antara kedua spesi karena jika asam, sama-
sama memiliki ion proton (H+), dan Jika basa, sama-sama memiliki ion hidroksida (OH-).
Akibatnya, kedua spesi tidak bisa bereaksi, namun perhitungan pH-nya menggunakan rumus:

E. LARUTAN PENYANGGA

 Larutan penyangga asam


a. mencampurkan asam lemah (HA) dengan garam basa konjugasinya
b. mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa kuat
sehingga bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah tersebut.
c. Contoh: larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−

persamaan pH larutan di atas akan menjadi persamaan larutan penyangga yang


dikenal sebagai persamaan Henderson – Hasselbalch sebagaimana persamaan berikut
ini:
Jika a = jumlah mol asam lemah, g = jumlah mol basa konjugasi, dan V = volum
larutan penyangga,

 Dalam larutan buffer basa yang mengandung NH3 dan NH4+, terdapat
kesetimbangan:
a. mencampurkan basa lemah (B) dengan garam asam konjugasinya.
b. mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam kuat
sehingga bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut.
c. Contoh: larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+

Jika b = jumlah mol basa lemah, g = jumlah mol asam konjugasi, dan V = volum
larutan penyangga,

F. HIDROLISIS GARAM (MENENTUKAN pH LARUTAN)


 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, Tidak mengalami hidrolisa tetapi
mengalami penetralan sehingga pH selalu 7

 Garam yang terbentuk dari komponen asam


kuat dan basa lemah

Keterangan :
Kh adalah konstanta hidrolisis
Kw adalah konstanta air
Kb adalah konstanta basa
[G] adalah konsentrasi garam
h adalah derajat hidrolisis

 Garam yang terbentuk dari komponen asam


lemah dan basa kuat

Keterangan :
Kh adalah konstanta hidrolisis
Kw adalah konstanta air
Ka adalah konstanta asam
[G] adalah konsentrasi garam
h adalah derajat hidrolisis

 Garam yang terbentuk dari komponen asam


lemah dan basa lemah

Keterangan :
Kw adalah konstanta air
Ka adalah konstanta asam
Kb adalah konstanta basa
Kh adalah konstanta hidrolisis


 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah

 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat

 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah

http://www.alapin.byethost33.com/rumus%20asambasa.htm
https://www.academia.edu/10130224/Laporan_Asam_Basa_Kimdas_2_
https://www.studiobelajar.com/larutan-penyangga/
https://rumus.co.id/hidrolisis-garam/#!
https://www.studiobelajar.com/hidrolisis-garam/

Anda mungkin juga menyukai