Anda di halaman 1dari 20

ALIRAN KEPERCAYAAN

Nama Anggota Kelompok :


Lies Josina (04)
Maria Dwi Rindawati (12)
Mektilda Shinta (18)
Odillia Embun (27)
Rista Mayori (31)
Yohanita Sella (37)
Apa itu kejawen?
Kejawen bukanlah sebuah agama. Kejawen hanyalah sebuah ajaran yang ada jauh sebelum agama
monotheis masuk ke Indonesia. Melainkan tata cara hidup orang Jawa. Ajaran ini menekankan pada tata
krama yang menjadi dasar hubungan antar manusia.Selain itu, Kejawen juga hidup dan berdampingan
dengan agama yang dianut oleh pengikutnya. Artinya ajaran ini akan selaras dengan agama apa saja yang
saat ini dianut pengikutnya. Akhirnya muncul apa yang dinamakan Islam Kejawen, Kristen Kejawen,
hingga Hindu Kejawen.
Bagaimana sih sejarah singkatnya?
Sejarah KejawenKedjawen itu adalah sebuah kepercayaan lokal pertama yang lahir di Indonesia
(Nusantara), yang dianut di pulau Jawa oleh suku Jawa, dan suku bangsa lainnya yang tinggal
atau menetap di pulau Jawa. Artinya Kedjawen (dengan huruf d) adalah sebuah agama atau
kepercayaan atau keyakinan.Sedangkan kata Kejawen, yangberasal dari kata Jawi, adalah
sebagai kata benda yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia, yaitu seorang yang berbudi
luhur. Kejawen pada hakikatnya adalah suatu filsafat dimana keberadaan nya ada sejak orang
Jawa itu ada. Adat- adat kejawen berasal dari kebiasaan hidup masyarakat Jawa. Hal tersebut
dapat dilihat dari ajaran nya yang universal dan selalu melekat berdampingan dengan agama
yang dianut pada zamannya. Sejak dulu orang Jawa mengakui adanya keesaan Tuhan sehingga
menjadi inti ajaran kejawen, yaitu mengarahkan insan : Sangkan Paraning Dumadhi (Dari mana
datang dan kembali nya hamba Tuhan) dan membentuk insan seiya sekata dengan Tuhan :
Manunggaling Kawula LAN Gusti ( bersatunya hamba dan Tuhan).
Ada berapa jenis kejawen?
Aliran Kejawen Sapto DarmoSapto Darmo atau Aliran Kejawen Susila Budhi Dharma (Subud)Salah
Sapta Darma merupakan salah satu Aliran Ilmu satu Aliran Ilmu Kejawen terbesar lainnya yang ada di
Kejawen yang cukup besar dan termuda dii Jawa Tanah Jawa adalah Susila Budhi Dharma atau yang
yang didirikan pada tahun 1955 oleh seorang guru disingkat dengan SUBUD. Aliran ini didirikan pada
agama bernama Hardjosaputro, yang kemudian tahun 1925 di Semarang dan pusatnya berada di
mengganti namanya menjadi Panuntun Sri Gutomo. Jakarta.

Aliran Kejawen Hardapusara Hardapusara adalah


Aliran Ilmu Kejawen yang tertua di Tanah Jawa. Aliran ini
didrikan pada tahun 1895 oleh Kyai Kusumawicitra,
seorang petani di Desa Kemanukan, dekat Purworejo.
Aliran Kejawen Paguyuban Ngesti Tunggal
(Pangestu)Pagguyuban Ngesti Tunggal atau lebih terkenal
dengan nama Pangestu didirikan oleh Soenarto, yang konon
sekitar tahun 1932-1933 menerima wangsit yang oleh kedua
orang pengikutnya dicatat kemudian diterbitkan menjadi
buku Sasangka Djati.

Aliran Kejawen Paguyuban Sumarah Sumarah tampil secara terbuka


pada tahun 1945 meski baru menjadi sebuah organisasi resmi pada tahun
1950. akar Sumarah menghunjam pada pengalaman para mistikawan
Jawa dari generasi pada akhir Perang Dunia I, yaitu mereka yang telah
mengenyam pendidikan Belanda.
Ritual apa yang biasanya di lakukan?
1. Bertapa (biasa dilakukan di gua atau di ruangan khusus di dalam kamar, dilakukan pada hari tertentu,
dengan tujuan untuk meminta berkat,mengasah batin, atau permintaan tertentu )
2. Malam selasa kliwon dan jumat kliwon (semedi di dalam gua/berendam dengan mata air dan kembang)
3. Ritual di pantai parangkusumo yang di yakini sebagai petilasan tempat bertemunya Raja Panembahan
Senopati dan Ratu Nyai Roro Kidul
4. Sebar bunga di gua panepan, yang masih suci dan dianggap sakral karena tdk boleh menggunakan
penerangan di dalam gua
5. Kungkum raga sukma (berendam satu tubuh hanya bersisa kepala)
6. Menganggap lukisan Nyai Roro Kidul sakral, jika memasangnya di rumah di beri sesajen dan dupa
7. Nanepi (tidur tanpa alas apapun, langsung tanah diantara batu (di dalam gua) dan diselimuti kain jarik)
BERTAPA MALAM SELASA DAN
JUMAT KLIWON
(berendam)
MALAM SELASA RITUAL DI
DAN JUMAT PANTAI
KLIWON (semedi
dalam gua)
SEBAR BUNGAN DI KUNGKUM RAGA
GUA PANEPAN SUKMA
NANEPI
RITUAL NYAI
RORO KIDUL
Jenis-jenis puasa/tirakat :
1. Tapa mutih, yaitu minum air putih dan makan satu jenis makan dengan tanpa garam selama 40 hari. Contoh : air putih dan nasi
putih tanpa tambahan apa-apa selama 40 hari.
2. Ngrowot, yaitu makan sayuran saja.
3. Tapa Pati Geni, yakni berpantangan makanan yang dimasak menggunakan api, tidak tidur dan dilakukan divtempat gelap/tidak
ada cahaya.
4. Tapa Ngebleng, yaitu tidak makan dan minum selama hari-hari ganjil, meliputi 7 / 13 / 19 / 21 hari.
5. Tapa kungkum, yaitu merendam diri di pertemuan arus selama 40 hari.
6. Tapa Ngeli, menghanyutkan diri di air.
7. Tapa pendem, yakni mengubur diri hingga nampak leher saja.
8. Tapa Nggantung, atau menggantung diri di pohon, tidak menginjak tanah.
9. Tapa Ngrame, artinya, diri tetap tenang walaupun di tengah hiruk-pikuk aktivitas manusia. Selain itu harus siap berkorban atau
menolong siapa saja dan kapan saja
10. Tapa Brata, yakni bersemedi dengan khidmat.
Bagaimana tata cara beribadatnya?
1. Dalam menjalani lelaku spiritual puasa, tata caranya berdasarkan panduan guru-guru kebatinan.
2. Dikarenakan ritual ini bernuansa mistik, maka penjelasannyapun memakai sudut pandang
tasawuf/mistis dengan mengutamakan rasa dan mengesampingkan akal/nalar.
3. Dalam budaya mistis jawa terdapat etika guruisme, dimana murid melakukan taklid buta (patuh, tunduk
dengan tidak ada pertanyaan) pada Sang Guru.
Apa saja hari besar dalam kejawen?

SURAN MANGKA
SEKATEN

MIYOS GANGSA TUMPLAK WAJIK KONDUR GANGSA


RUWAHAN GREBEG
MAULUD
HARI RAYA
KUPAT
Kitab - Kitab Kejawen

KAKAWIN
BABAD NEGARAKERTAGAM
A
SULUK SUNAN KIDUNGAN SERAT
KUDUS GATHOLOCO
INDUK ILMU KEJAWEN SERAT
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai