• Zat/bahan yang ditambahkan, dan dicampur pada waktu pengolahan makanan baik itu disengaja ataupun tidak disengaja Fungsi zat aditif makanan : 1.Memperbaiki tampilan 2.Meningkatkan cita rasa 3.Memperkaya kandungan gizi 4.Mengawetkan (tidak cepat busuk) Pengelompokan Zat aditif berdasarkan fungsinya : 1. Pewarna : klorofil (hijau), karoten (jingga), mioglobin (merah), carmoisin (merah), Violet GB (ungu), 2.Pemanis dan penguat citarasa (penyedap) : 3.Pengawet : asam benzoat, asam propionat, asam asetat 4.Pemantap : untuk memperoleh tekstur yang keras dan renyah. 5.Pemucat : sebagai oksidator, misal benzoil peroksida untuk memucatkan tepung terigu 6.Pengembang adonan : garam bikarbonat, dapat terurai dan menghasilkan gas CO₂ 7.Antikerak : kalsium silikat untuk campuran tepung dan rempah, 8.Penjernih larutan : bentonit untuk penjernih anggur dan tanin untuk penjernih sari buah
Berdasarkan Sumbernya, Zat Aditif Dibedakan Menjadi
2: 1.Zat aditif alami : berasal dari sumber alami 2.Zat aditif sintetik : berasal dari bahan-bahan kimia (buatan pabrik) Pewarna Alami No Warna Pewarna Alami • Kuning Kunyit 1 Merah Alkanat • Hijau Daun suji 2 Merah Karmin • Coklat Buah coklat 3 Kuning Annato • Merah coklat daun jati 4 Kuning Karoten • Kuning-merah wortel 5 Kuning Kurkumin 6 Kuning Safron Kelebihan : aman dikonsumsi, 7 Hijau Klorofil menghasilkan aroma yang enak dan khas selain warnanya. 8 Biru Ultramin Kekurangan : pilihan warnanya terbatas 9 Cokelat Karamel dan warnanya tidak tajam seperti pewarna 10 Hitam Karbon hitam sintetis, tidak praktis. 11 Hitam Besi oksida 12 Putih Titanium oksida Pewarna memperbaiki tampilan No Pewarna Alami Warna Pewarna Buatan Warna 1 Alkanat Merah Carmoisine Merah 2 Karmin Merah Amaranth Merah 3 Annato Kuning Erythrosine Merah 4 Karoten Kuning Sunset yellow FCF Oranye 5 Kurkumin Kuning Tartrazin Kuning 6 Safron Kuning Quineline yellow Kuning 7 Klorofil Hijau Fast green FCF Hijau 8 Ultramin Biru Briliant Blue FCF Biru 9 Karamel Cokelat Indigocarmine Biru (indigotine) 10 Karbon hitam Hitam Violet GB Ungu 11 Besi oksida Hitam 12 Titanium oksida Putih Pewarna Berbahaya Terkadang orang mempergunakan pewarna tekstik untuk mewarnai makanan. Warnanya sangat menyolok dan tampak bagus. Tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan. Beberapa pewarna sintetis sudah dilarang digunakan untuk makanan, misalnya : Rodhamin B, Karena menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati. metanil yellow, Menyebabkan : iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih Pemanis Alami dan buatan Pemanis Alami •Berasal dari tebu, buah dan madu •Berlebihan kegemukan •Berbahaya bagi penderita dibetes Pemanis Buatan • Tidak dapat dicerna bukan sumber energi • Pilihan untuk penderita dibetes • Contoh : sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam • Manisnya puluhan x lebih manis • Pemakaian berlebihan merangsang tumor kandung kemih dan bersifat karsinogenik (penyebab kanker) Teknik pengolahan Pangan Teknik pengolahan panas basah : 1. Teknik boiling : menggunakan cairan yang sudah mendidih. 2. Teknik poaching : merebus makanan dibawah titik didih (83-97⁰C) dalam cairan yang terbatas jumlahnya, jumlah cairan = jumlah makanan 3. Teknik braising : merebus makanan dengan sedikit cairan, jumlah cairan < jumlah makanan 4. Teknik stewing : mengolah bahan makanan dengan menumis bumbu terlebih dahulu, kemudian merebusnya dalam cairan berbumbu. 5. Teknik steaming : memasak bahan makanan dengan uap air mendidih.