Anda di halaman 1dari 6

1.

Langkah-langkah Metode Ilmiah


 Merumuskan Masalah : Dalam kajian ilmiah, masalah didefinisikan sebagai sesuatu
yang harus diteliti untuk memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan. Masalah
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka yang
memungkinkan adanya jawaban yang beragam. Rumusan pertanyaan ini perlu dicari
jawabannya melalui eksperimen.
 Menemukan Hipotesis : Setelah berhasil merumuskan, teman-teman bisa
mengajukan jawaban sementara atas pertanyaan, yang bernama lain hipotesis.
Hipotesis itu harus logis dan diajukan berdasarkan fakta lho ya.
 Menetapkan Variabel Penelitian : Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel
terikat/bergantung dan variabel tetap.

i. Variabel bebas : variabel yang sengaja diubah-ubah untuk dilihat


pengaruhnya terhadap hasil percobaan.
ii. Variabel terikat : variabel yang diukur atau diamati sebagai hasil
percobaan
iii. Variabel tetap : variabel yang tidak diubah

 Menetapkan Prosedur Kerja : Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja


yang terperinci dan runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat
menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan
memudahkan pelaksanaannya.
 Mengumpulkan data : Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat
itu juga. Dengan begitu, teman-teman dapat memperoleh data yang lebih akurat. 
 Mengolah dan Menganalisis Data : Tabel dan grafik merupakan alat yang sangat
bermanfaat untuk menyusun dan menganalisis data. Tabel dan grafik ini
menampilkan bagaimana variabel terikat berubah sebagai respon terhadap perubahan
variabel bebas. 
 Membuat Kesimpulan : Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa
yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan,
kalian harus memutuskan apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis atau
tidak. Selain itu, kalian juga harus mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum
dapat menarik suatu kesimpulan.

2. Keanekaragaman hayati adalah suatu keberagaman makhluk hidup yang didasarkan


pada ciri-ciri yang dapat diketahuinya melalui suatu observasi/pengamatan.
Keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 :
 Tingkat gen : Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya
keanekaragaman susunan gen. Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan
sifat yang dimiliki oleh suatu individu.
Contohnya? Ya perbedaan tipe rambut tadi.
Adanya orang yang berambut keriting, lurus,
ikal, itu terjadi karena adanya
keanekaragaman tingkat genetik. Salah satu
contoh lainnya ada pada bunga mawar.
Meski sama-sama bunga mawar dan
mempunyai nama spesies Rosa hybrid, tetapi
warna mahkota pada bunga mawar bisa
berbeda. Hal ini karena susunan gen
penyusun bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain berbeda. Contoh
lain juga terjadi pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Kalau kita perhatikan
dari gambar, meskipun sama-sama lalat buah, tapi mata lalat ini bisa berbeda, kan?
Lalat yang satu berwarna merah, dan yang satunya berwarna putih. Ini pun
menunjukkan bahwa adanya keanekaragaman genetik.
 Tingkat individu/spesies : keanekaragaman tingkat individu/spesies ini
menunjukkan adanya jumlah dan variasi
dari jenis-jenis organisme. Contoh dari
keanekaragaman individu/spesies ini ada
pada Arecaceae atau palem-paleman. Kalau
kita perhatikan secara sekilas, bentuk fisik
tanaman ini mirip, kan, Squad? Padahal,
semuanya merupakan jenis/individu yang
berbeda. Pohon aren, misalnya. Yang
mempunyai nama latin Arenga pinnata dan
Pinang yang nama latinnya Areca
catechu. Selain itu, habitat pohon aren yang biasa tumbuh di pegunungan,
mempunyai struktur daun yang jauh berbeda dengan pohon kelapa yang tumbuh di
pantai.
 Tingkat ekosistem : ada keanekaragaman tingkat ekosistem. Ini artinya, setiap
ekosistem mempunyai keunikan
dan ciri khasnya sendiri-sendiri.
Keanekaragaman tingkat
ekosistem menggambarkan jenis
populasi organisme dalam suatu
wilayah. Adanya
keanekaragaman tingkat
ekosistem ini ditunjukkan
dengan adanya perbedaan
faktor abiotik serta komposisi
jenis populasi organismenya.
3. Pembagian persebaran fauna
di Indonesia

 Fauna Indonesia Bagian Barat (Asiatis) : Hal ini karena fauna


di bagian barat Indonesia hampir sama dengan jenis fauna di benua
Asia secara keseluruhan. Pengaruh kedekatan letak dan kondisi
permukaan bumi menjadi faktor utamanya. Wilayah Indonesia bagian
barat pada persebaran fauna tipe Asiatis meliputi pulau Sumatera,
Jawa dan juga Kalimantan. Di bagian barat, banyak ditemui fauna tipe
mamalia, reptil, burung hingga ikan yang banyak ditemui di wilayah
benua Asia lainnya. Ada banyak pula hewan endemik khas tipe
Asiatis di Indonesia wilayah barat. Contoh hewan endemik
Indonesia yang khas dan unik di bagian barat ini antara lain
adalah badak bercula satu, tapir, harimau sumatera, siamang,
ikan pesut mahakam, orangutan, harimau loreng, kera gibon
dan masih banyak lagi yang lainnya.
 Fauna Indonesia Bagian Tengah (Peralihan) : Persebaran
fauna Indonesia bagian tengah dikenal dengan tipe peralihan atau juga
dikenal sebagai fauna kawasan Wallace karena berada di garis
wallace yang memisahkan tipe Asiatis dan Australis. Wilayah
Indonesia bagian tengah meliputi pulau Sulawesi, Bali dan Nusa
Tenggara. Karena letaknya di tengah, ada beberapa fauna tipe Asiatis
dan Australis yang masuk dalam tipe peralihan ini. Contoh fauna
Asiatis seperti kera atau fauna Australis seperti kuskus juga banyak
dijumpai di wilayah Indonesia bagian tengah ini. Ada juga beberapa
hewan endemik khas tipe peralihan di Indonesia wilayah tengah.
Contoh hewan endemik Indonesia yang khas dan unik di bagian
tengah antara lain adalah komodo, anoa, babirusa, monyet hantu,
burung maleo dan masih banyak lagi yang lainnya.
 Fauna Indonesia Bagian Timur (Australis) ; Persebaran fauna
di Indonesia bagian timur disebut dengan tipe Australis, sama seperti
floranya. Hal ini dikarenakan persebaran fauna di Indonesia bagian
timur memiliki kesamaan dengan fauna di benua Australia secara
umum. Wilayah Indonesia bagian timur meliputi Papua, Maluku dan
sekitarnya. Di bagian timur terdapat banyak jenis hewan yang lazim
ditemui di benua Australia, sebut saja seperti kangguru, walaby, koala
serta berbagai jenis burung, reptil dan primata lainnya yang khas.
Sementara hewan seperti kera dan mamalia jarang ditemui di wilayah
ini. Ada juga beberapa hewan endemik khas tipe Australis di Indonesia
wilayah timur. Contoh hewan endemik Indonesia yang khas dan unik di
bagian timur antara lain adalah burung cendrawasih, kasuari, merak
gouravictori, kangguru mantel emas, nuri sayap hitam, hiu bintik dan
masih banyak lagi yang lainnya.

4. Ciri-ciri tumbuhan bryophyta : Secara umum, tumbuhan lumut bisa tumbuh secara
mudah di tempat basah dan lembab. Tumbuhan lumut sifatnya autotrof sebab
memiliki sejumlah sel pastisida yang menghasilkan klorofil. Tubuh tumbuhan
lumut terselubung oleh kutikula untuk mengurangi penguapan berlebih yang
berasal dari tubuhnya, bisa jadi mereka akan adaptasi di lingkungan yang tidak
terlalu basah.
 Termasuk bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus atau talofita dengan
tumbuhan berkormus atau kormofita.
 Tumbuhan lumut ukurannya tinggi kurang lebih 1-2 cm dan untuk yang
tinggi sekali bisa mencapai 20 cm.
 Terjadi pergiliran keturunan generasi sporofit serta generasi gametofit.
Generasi sporofit merupakan generasi penghasil spora sementara untuk
generasi gametofit merupakan generasi gamet.
 Tumbuhan lumut bentuknya lembaran, tumbuhan kecil mempunyai bagian
yang serupa akar maupaun rizoid, daun dan batang.
 Di dalam tubuh lumut ada kandungan sel sel berkloroplas (klorofil untuk
fotosintesis ) dan tidak mempunyai jairngan pengangkut.
 Tubuh gametofit sifatnya haploid (n) dalam keseharianya sering dikenal
kita menjadi tumbuhan lumut.
 Tumbuhan lumut ini ada gametangia atau dikenal sebagai alat kelamin.
Alat kelamin jantan dikenal dengan nama anteridium dengan
menghasilkan spermatozoid, sementara untuk alat kelaminnya yang
betina dikenal dengan nama arkegonoium dengan menghasilkan ovum.
 Sifatnya autotrof sebab tumbuhan lumut sudah mempunyai klorofil.
 Tumbuhan lumut belum mempunyai jaringan pengangkut floem dan xilem.
 Mempunyai lapisan pelindung, gametangium dan kutikula.
 Tumbuhan lumut hidup pada daerah rawa serta ditempat yang lembab
 Tumbuhan lumut menyerap air dengan imbibisi
 Secara umum tumbuhan lumut warnanya hijau sebab sel-selnya
mempunyai kloroplas (plastisida)

5. Langkah menjaga hewan/tumbuhan langka


A. Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang dilakukan pada
tempat asli hewan atau tumbuhan tersebut  berada. Contoh
pelestarian in situ adalah suaka margasatwa, hutan lindung,
dan taman nasional. Suaka margasatwa merupakan kawasan
yang melindungi hewan. Hutan lindung merupakan kawasan 
yang melindungi tumbuhan. Adapun  taman nasional
merupakan kawasan yang melindungi  hewan dan tumbuhan.
Contoh daerah konservasi in situ
1. Taman nasional tanjung putting, sebagai pusat rehabilitasi
orang utan, dan tiga vegetasi dominan yaitu pandan-
pandanan, palem-paleman dan beberapa jenis epifit.    
2. Taman nasional ujung kulon, sebagai tempat populasi
badan jawa  
3. Taman nasional kerinci, sebagai tempat perlindungan
berbagai hewan dan tumbuhan khas sumatera (endemik
sumatera).    
4. Taman nasional gunung gede-pangrango (Jawa Barat),
sebagai taman flora dan fauna.  
5. Taman nasional komodo, sebagai tempat konservasi
komodo, vegetasi sabana dan sebagian jenis anggrek.

B. Pelestarian ex situ adalah pelestarian yang dilakukan  di luar


tempat tinggal aslinya. Hal itu dilakukan karena  hewan dan
tumbuhan kehilangan tempat tinggal  aslinya. Selain itu,
pelestarian ex situ dilakukan sebagai  upaya rehabilitasi,
penangkaran, dan pembiakan hewan  maupun tumbuhan
langka. Contoh pelestarian ex situ antara lain kebun botani,
seperti Taman Safari, kebun  binatang, dan penangkaran.
Contoh daerah konservasi ex situ
I. Taman safari Indonesia di Bogor dan Pasuruan,
merupakan tempat penangkaran dan
perlindungan beberapa jenis hewan yang
hampir punah maupun hewan dari berbagai
negara.
II. Kebun botani, yaitu kebun yang mengoleksi
berbagai jenis tumbuhan yang hidup, seperti
Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi
Jawa Timur.  
III. Kebun Plasma Nutfah, mirip kebun koleksi
tetapi tidak hanya mengembangkan plasma
nutfah yang unggul, namun juga mencangkup
bibit tradisional serta kerabat liarnya.
Contohnya, plasma nutfah LIPI, yitu kebuh
plasma nutfah Cibinong yang melestarikan bibit
tanaman unggul.
IV. Kebun Koleksi, kebun yang berisi berbagai jenis
nutfah tanaman yang akan dipertahankan dan
dikembangkan dalam bentuk hidup. Misalnya
koleksi kelapa di Bone-Bone.
V. Penangkaran Hewan, yaitu mengambil dan
menetaskan telur hewan-hewan tertentu yang
pada saat tertentu akan dilepaskan, misalnya
penangkaran Penyu di Bali.
6. Jaring-jaring makanan dan trofiknya
Pihak yang berada di posisi konsumen akan mendapatkan asupan
makanan langsung dari
produsen dinamakan
konsumen I (konsumen
tingkat satu). Konsumen
yang mendapatkan asupan
makanannya dari konsumen
tingkat satu disebut
konsumen II (konsumen
tingkat dua), dan begitu
juga seterusnya.
 Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang mampu
membuat/memproduksi makanannya sendiri. Misalnya tumbuhan
hijau.
 Konsumen
Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak mampu
membuat/memproduksi makanannya sendiri, membutuhkan
makhluk hidup lain sebagai sumber makanannya. Makhluk hidup
yang tergolong konsumen adalah hewan dan manusia.
7. Daur nitrogen : Daur Nitrogen merupakan proses yang terjadi untuk
mengkonversi suatu bahan yang mengandung nitrogen dan
kemudian akan diubah menjadi bentuk bahan kimia yang
lainnya. bakteri yang digunakan dalam daur nitrogen :
 Bakteri Rhizobium ini merupakan salah satu bakteri yang bisa
mengikat nitrogen. Biasanya, bakteri ini terdapat pada proses
fiksasi. 
 Bakteri Micrococcus Denitrifican
Bakteri Micrococcys Denitrifican merupakan salah satu bakteri
yang ada dalam proses Aminifikasi. Amonifikasi merupakan
proses yang kedua dari daur nitrogen. Sebenarnya, dalam
proses ini bisa merugikan banyak tanaman karena mengikat
nitrat yang ada pada tanah. Pengikatan ini dilakukan oleh
bakteri, dan kemudian diubah menjadi amonium.

Anda mungkin juga menyukai