HAYATI
KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK
02
HAYATI
Salah satu contohnya ada pada bunga mawar. Contoh lain juga terjadi pada lalat buah
Meski sama-sama bunga mawar dan mempunyai (Drosophila melanogaster). Kalau kita perhatikan
nama spesies Rosa hybrid, tetapi warna mahkota dari gambar, meskipun sama-sama lalat buah, tapi
pada bunga mawar bisa berbeda. Hal ini karena mata lalat ini bisa berbeda Lalat yang satu berwarna
susunan gen penyusun bunga mawar yang satu merah, dan yang satunya berwarna putih. Ini pun
dengan bunga mawar yang lain berbeda. menunjukkan bahwa adanya keanekaragaman
genetik.
KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT INDIVIDU
Contoh dari keanekaragaman individu/spesies ini ada pada Arecaceae atau palem-paleman. Kalau kita
perhatikan secara sekilas, bentuk fisik tanaman ini mirip, kan, Squad? Padahal, semuanya merupakan
jenis/individu yang berbeda. Pohon aren, misalnya. Yang mempunyai nama latin Arenga pinnata dan
Pinang yang nama latinnya Areca catechu. Selain itu, habitat pohon aren yang biasa tumbuh
di pegunungan, mempunyai struktur daun yang jauh berbeda dengan pohon kelapa yang tumbuh di
pantai. Perbedaan habitat inilah yang menyebabkan setiap tanaman tadi mempunyai ciri khusus dari
tiap spesiesnya.
KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT EKOSISTEM
Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini Dari tiap-tiap ekosistem di atas, semuanya memiliki
ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor abiotik perbedaan baik jenis tanaman yang hidup di sana,
serta komposisi jenis populasi organismenya. hewan-hewan, serta lingkungan yang saling
memengaruhinya.
STATUS KEANEKARAGAMAN
03
HAYATI INDONESIA
Sementara itu hewan-hewan yang berada di Indonesia bagian timur, yakni Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara,
relatif sama dengan Australi memiliki ciri sebagai berikut:
04 Keanekaragaman Hayati
Setiap jenis kehidupan mempunyai nilai yang sangat tinggi. Keanekaragaman spesies,
genetik, habitat, komunitas kesemuanya mempengaruhi produktivitas dan jasa yang diberi-
kan oleh suatu ekosistem. McNeely (1990), mengembangkan metode untuk menilai
keaneka-ragaman hayati, dengan sejumlah pendekatan untuk memberi nilai ekonomi bagi
variabilitas genetik, spesies, komunitas dan ekosistem.
30% 70%
Tingkat kepunahan yang paling parah terjadi di Berdasarkan bukti-bukti yang ada, sejumlah 85
hutan tropis. Sekitar 10 juta spesies yang hidup spesies mamalia dan 113 spesies bu-rung telah
dibumi, berkisar antara 50% - 90% dari jumlah punah sejak tahun 1600. Pertambahan kecepatan
tersebut berada di daerah hutan tropis. kepunahan spesies ini merupakan pertanda betapa
mengkhawatirkannya ancaman bagi
keanekaragaman spesies. Banyak spe-sies mahluk
Beberapa ilmuwan yakin bahwa sekitar 60.000 dari hidup yang secara teknis belum punah tetapi telah
24.000 jenis tumbuhan, dan jenis vertebra-ta serta sangat berkurang jumlahnya akibat kegiatan
serangga memiliki proporsinya lebih tinggi untuk manusia. Spesies yang demikian dapat dianggap
punah dalam kurun waktu tiga de-kade mendatang telah punah secara ekologi, karena sudah tidak
kecuali jika pembukaan hutan segera diperlambat. memegang peranan penting dalam organisasi
Sejak tahun 1960 sekitar 2,1% spesies mamalia dan komunitas, dan masa depan spesies seperti ini
1,3% spesies burung di dunia telah punah. sangat tidak pasti. Tumbuhan yang paling
Kecepatan kepunahan semakin meningkat dan lebih terancam adalah tumbuhan ber-biji terbuka
99% spesies yang punah pada saat ini disebabkan (ginkgo, coniferae, cycas) dan palem-paleman.
oleh kegiatan manusia.
ANCAMAN TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI
LAJU KEPUNAHAN SPESIES
13%
15%
17%
30%
25%
PENYEBAB KEPUNAHAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Bila suatu spesies dan komunitas telah beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya, maka timbul pertanyaan
mengapa mereka terancam punah..?, jawabannya tidak lain adalah manusialah yang penyebab dan
mempercepat kerusakan pada lingkungan dan hanya manu-sialah yang bisa menghentikan kepunahan
tersebut. Punahnya spesies menjadi masalah yang mendesak, hal ini terjadi karena eksploitasi berlebihan dan
kerusakan habitat serta kurangnya upaya rehabilitasi, penangkaran dan peternakan hewan maupun tanaman
liar yang berpoten-si ekonomi tinggi.
AKTIVITAS MANUSIA
AKTIVITAS MANUSIA PENYEBAB
PENYEBAB
KEPUNAHAN KEANEKARAGAMAN
KEPUNAHAN KEANEKARAGAMAN
HAYATI
HAYATI
Banyak sekali sumber daya hutan, perikanan dan satwa liar telah dieksploitasi secara berlebihan, kadang-
kadang sampai ke titik yang hampir punah. Kepunahan bukan hanya di-sebabkan pemanenan untuk
kebutuhan manusia, tetapi juga oleh perburuan komoditi ber-harga misalnya gading gajah, dan untuk
hewan peliharaan, barang aneh dan barang koleksi
Pencemaran tanah, air, dan udara
Bentuk yang paling umum dari degradasi lingkungan adalah polusi oleh pestisida, ba-han
kimia, buangan industri, sampah domestik, kendaraan bermotor, dan sedimentasi dari ta-nah
yang tererosi, berdampak pada pengurangan / kepunahan species yang peka. Kontami-nasi
polutan dapat mengganggu rantai makanan, jasad renik juga menderita karena pence-maran.
Hujan asam telah membuat ribuan danau serta kolam di beberapa negara benar-benar tanpa
kehidupan, dan bersama dengan pencemar udara lainnya, telah merusak hutan. Pence-maran
laut, khususnya dari sumber yang tak jelas, telah mengotori dan banyak muara sungai dan
laut di dunia. Efek dari polusi air, tanah, udara dan perubahan iklim global sangat meng-
khawatirkan karena menjadi ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan manusia.
Perubahan iklim global dan regional
Dalam puluhan tahun yang akan datang efek samping pencemaran udara secara
besar-besaran menyebabkan pemanasan global yang dapat merusak organisme.
Gas-gas rumah kaca yang banyak dihasilkan oleh hasil aktivitas manusia, telah
terakumulasi di atmosfir beser-ta uap air akan menahan pantulan energi panas
dari permukaan bumi sehingga memperlam-bat pengeluaran panas bumi ke
angkasa. Semakin tinggi konsentrasi gas-gas tersebut, sema-kin banyak panas
yang tertahan dipermukaan bumi sehingga meningkatkan suhu udara de-kat
permukaaan bumi. Efek rumah kaca sebenarnya memegang peranan penting
dalam me-melihara kehidupan di permukaan bumi. Tanpa adanya efek rumah
kaca, suhu dipermukaan bumi akan turun drastis. Tingginya konsentrasi gas-gas
tersebut akibat kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi iklim di bumi yang
menyebabkan pemanasan global. Penyebab utama-nya adalah penggunaan
bahan bakar fosil, penggundulan dan pembakaran hutan.
Industri Pertanian Dan Kehutanan
Hingga sekarang ini, para petani dan peternak di seluruh dunia membiakkan dan me-melihara
keanekaragaman tanaman dan ternak yang besar. Tetapi keanekaragaman pada pertanian berkurang dengan
cepat disebabkan dengan adanya program pembiakan tanam-an modern, dan perolehan produktifitas yang
dihasilkan didapat dengan menanam tanaman yang keanekaragamannya lebih sedikit. Kecenderungan serupa
telah mengubah ekosistem hutan yang beragam menjadi perkebunan yang sifatnya monokultur yang tidak
menunjang pelestarian keanekaragaman hayati.
06
IUCN REDLIST, CITES,
DAN PP 106/2018
WD. TIARA PUTRI KOMALA ARIF (H041201035)
Status Konservasi – IUCN Red List & CITES
Status konservasi adalah kategori yang digunakan IUCN Red List of Threatened Species dan CITES
dalam klasifikasi tingkat keterancaman kepunahan Appendices merupakan lembaga yang biasanya
spesies makhluk hidup, baik hewan maupun dijadikan rujukan mengenai status konservasi
tumbuhan. Status konservasi bertujuan untuk secara global. Status konservasi dari dua lembaga
melindungi dan melestarikan spesies makhluk hidup. tersebut tidak bersifat mengikat secara hukum,
hingga suatu negara mengadopsinya dalam
Status konservasi dapat dikeluarkan oleh masing- sistem hukum masing-masing.
masing pemerintah atau lembaga-lembaga yang
fokus terhadap masalah keanekaragaman hayati.
Sehingga, status konservasi di tiap-tiap negara dapat
berbeda, misalnya hewan A dilindungi di negara
tertentu, namun di negara lain tidak dilindungi.
IUCN Red List
IUCN adalah kependekan dari International Berikut ini adalah daftar revisi dari IUCN Red
Union for the Conservation of Nature and Natural List:
Resources. IUCN beranggotakan pemerintah • Versi 1.0: Mace and Lande (1991). Dokumen
dari berbagai negara serta organisasi pertama yang mendiskusikan aturan baru
masyarakat sipil, dimana lembaga tersebut untuk klasifikasi
mengeluarkan IUCN Red List of Threatened • Versi 2.0: Mace et al. (1992). Revisi besar
Species berupa daftar status kelangkaan suatu terhadap versi 1.0
spesies. • Versi 2.1: IUCN (1993)
• Versi 2.2: Mace and Stuart (1994)
Kategori status konservasi dari IUCN Red • Versi 2.3: IUCN (1994)
List pertama kali diterbirkan pada tahun 1984 • Versi 3.0: IUCN / SSC Criteria Review
dan hingga saat ini masih dijadikan panduan Working Group (1999)
yang paling berpengaruh mengenai status • Versi 3.1: IUCN (2001)
konservasi keanekaragaman hayati. Daftar
tersebut ditinjau dan dievaluasi secara
berkelanjutan 5-10 tahun sekali.
IUCN Red List of Threatened Species membagi status konservasi ke
dalam sembilan kategori, yaitu:
PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN
ALAM MARGASATWA
Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Perlindungan alam secara umum berarti melindungi semua
komponen alam secara keseluruhan yang meliputi kesatuan
flora, fauna, dan tanahnya. Perlindungan alam secara umum
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
Taman Nasional (TN) kawasan pelestarian alam Taman Hutan Raya (Tahura), kawasan Taman Wisata Alam (TWA), kawasan
yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan pelestarian alam untuk tujuan koleksi pelestarian alam yang terutama
sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan tumbuhan dan atau satwa yang alami atau dimanfaatkan untuk pariwisata dan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, buatan, jenis asli dan atau bukan asli yang rekreasi alam. Beberapa contoh taman
menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, wisata alam di Indonesia, yaitu:
Contoh taman nasional di Indonesia, antara lain: ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang -Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu
budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. di Jawa Barat
-Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang ada
Beberapa contoh tahura di Indonesia, yaitu: -Taman Wisata Alam Grojogan Sewu di
di Lampung -Tahura Pocut Meurah Intan (Cut Nyak Dien), Tawangmangu, Jawa Timur
-Taman Nasional Wakatobi yang ada di Sulawesi Aceh -Taman Wisata Alam Gunung
Tenggara -Tahura Ir. Djuanda, Bandung, Jawa Barat Papandayan di Garut, Jawa Barat
-Taman Nasional Baluran yang ada di Jawa Timur -Tahura Ngurah Rai, Bali -Taman Wisata Alam Telogo
tepatnya di Kabupaten Situbondo -Tahura Nuraksa, Nusa Tenggara Barat Warno/Telogo Pengilon di Wonosobo,
-Taman Nasional Lorentz yang ada di Papua -Tahura Palu, Sulawesi Tengah Jawa Barat
-Tahura Poboya Paneki, Sulawesi Tengah -Taman Wisata Alam Angke Kapuk di
-Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang ada di
-Tahura Bontobahari, Sulawesi Selatan Kapuk, Jakarta
Papua Barat