Anda di halaman 1dari 17

SMAN 2 MOJOKERTO 2023/2024

 Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati dengan menyajikan
laporan dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar
2. Mendeskripsikan keanekaragaman hayati indonesia dan peranannya
dengan menyajikan laporan dari hasil pengamatan
3. Merancang upaya-upaya pelestarian dan pencegahan erosi
keanekaragaman hayati yang dapat dipraktekkan dilingkungan sekitar

 Media yang Mendukung


 Buku paket IPA. Abdulkadir M, Ganarsih Indri, Lestari Sri, Bina Siswa,
Rawamangun, 2022
 https://www.gramedia.com/literasi/keanekaragaman-hayati/
 https://katadata.co.id/safrezi/berita/61cc2ed801659/persebaran-flora-
dan-fauna-di-indonesia
 https://www.harianhaluan.com/pendidikan/pr-101935568/manfaat-
dan-upaya-pelestarian-keanekaragaman-hayati
 https://www.youtube.com/watch?v=0sl__KjwFVw
 https://www.youtube.com/watch?v=hM4VdZVXKgQ&t=106s

 Ringkasan Materi

A. Pengertian Keanekaragaman Hayati


Pengertian keanekaragaman hayati adalah variabilitas di antara
makhluk hidup dari semua sumber, termasuk interaksi ekosistem
terestrial, pesisir dan lautan dan ekosistem akuatik lain serta
kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya.
Hal ini meliputi keanekaragaman jenis, antar jenis dan ekosistem
(Convention on Biological Diversity, 1993).
Menurut Encyclopaedia Britannica (2015), keanekaragaman hayati
adalah variasi kehidupan yang ditemukan di suatu tempat di bumi.
Sedangkan menurut Sudarsono (2005), keanekaragaman hayati
adalah adalah segala bentuk variasi mengenai ketersediaan jenis
genetic dan keanekaragaman ekosistem. Sedangkan Ani Mardiastuti
(1999), keanekaragaman hayati adalah kelimpahan variasi dari
berbagai jenis sumberdaya alam hayati, baik dari tumbuhan dan
hewan.
Secara garis besar kehati adalah istilah yang dipergunakan untuk
menyebutkan berbagai jenis mahluk hidup yang ada tinggal di bumi,
jenis- tersebut dibagi atas perbedaan gen dan ekosistem sehingga
melahirkan bentuk dan rupa beserta ciri khas yang berbeda.
Dengan kata lain perbedaan ciri dari makhluk hidup merupakan
interaksi antara 2 hal, yaitu gen dan linhgkungan.
Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam
makhluk hidup. Keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terjadi
karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tesktur,
penampilan dan sifat.
B. Tingkatan Keanekaragaman Hayati
Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3:
1. Keanekaragaman gen
Keanekaragaman gen merupakan variasi genetik dalam satu
spesies. Tingkat tersebut timbul karena setiap individu
mempunyai bentuk gen yang khas. Gen adalah mateti dalam
kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme.
Gen pada setiap individu meskipun perangkat dasar
penyusunannya sama tapi susunannya berbeda-beda bergantung
pada masing-masing induknya. Penyebab terjadinya gen adanya
perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis dari
kedua induk. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan
perangkat gen yang berasal dari kedua induk. Kombinasi susunan
perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan
keanakaragaman individu dalam satu spesies berupa varietes-
varietes secara alami atau buatan.

2. Keanekaragaman jenis
Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan
menghasilkan keturunan yang fertil (mampu melakukan
perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk
hidup tersebut merupakan satu spesies.
Keanekaragaman hayati tingkat spesies ini menunjukkan
keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis
atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia
yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-
perbedaan sifat.
3. Keanekaragaman ekosistem
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan
lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-
ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan,
dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup
ini sangat beragam.
Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis
makhluk hidup yang menempatinya beragam pula.
Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman
tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya
adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya,
mineral, dan tingkat keasaman.
Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap
ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati
pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan
organisasi kehidupan di tempat tersebut.
C. Keanekaragaman Hayati Indonesia
Indonesia merupakan negara ke 2 dengan jenis keanekaragaman
terbesar di dunia. Secara geografis Indonesia berada di antara
persilangan dari 2 benua dan 2 samudra, yaitu Benua Asia ke Benua
Australia dan Samudra Hindia ke Samudra Pasifik. Letak astronomis
Indonesia yang berada pada 6o LU - 11o LS dan 95o BT - 141o BT.
Posisi tersebut menyebabkan Indonesia beriklim tropis yang hangat
dan mempunyai hewan tumbuhan yang berasal dari perpaduan
benua dan samudera.

Fauna Indonesia
Pembagian fauna di Indonesia berdasar wilayahnya dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu fauna Asiatis, fauna peralihan, dan fauna Australis.
1. Fauna Asiatis
Fauna Asiatis tersebar di wilayah barat Indonesia, yaitu Sumatera,
Jawa, Bali, dan Kalimantan. Contoh fauna asiatis antara lain ada
babi hutan, badak bercula satu, banteng, bekantan, biawak,
buaya, burung hantu, elang, gagak, gajah, harimau, jalak, kadal,
kerbau, kura-kura, kutilang, macan, merak, monyet, orang utan,
pesut, rusa, tapir, tokek, trenggiling dan ular.
2. Fauna Australis
Fauna Australis juga dikenal dengan nama fauna timur. Fauna
Australis ini mirip dengan fauna di Benua Australia. Fauna
Australis bisa ditemukan di wilayah Papua, Halmahera, dan
Kepulauan Aru. Contoh fauna Australis antara lain ada beruang,
biawak, buaya, burung nuri, cendrawasih, kadal, kanguru tanah,
kanguru pohon, kasuari, kelelawar, kuskus, landak Irian, oposum
layang, ular, walabi.
3. Fauna Peralihan
Fauna Peralihan merupakan fauna Indonesia di bagian tengah.
Umumnya, fauna peralihan merupakan hewan endemik yang
berbeda dari fauna Asiatis maupun Australis. Wilayah fauna
peralihan terbentang dari Kepulauan Wallace, yaitu Sulawesi,
Maluku, Nusa Tenggara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Contoh fauna peralihan antara lain ada anoa, babi rusa, banteng,
beruang, biawak, burung maleo, burung mandar, burung
rangkong, ikan dayung, kakatua nuri, komodo, kuda, kuskus,
monyet hitam, monyet saba, tarsius, sapi, dan ular.

Flora Indonesia
Flora atau tanaman yang ada di Indonesia jenisnya sangat banyak.
Indonesia memiliki banyak flora khas yang disesuaikan dengan
tempat tumbuhnya. Flora khas merupakan kekayan yang luar biasa
besar dan harus dijaga. Adapun flora khas Indonesia sendiri dibagi
berdasarkan tiga wilayah, yaitu wilayah barat, wilayah tengah dan
juga wilayah timur. Wilayah barat juga disebut sebagai flora Asiatis,
wilayah timur adalah Flora Australis dan wilayah tengah adalah flora
peralihan. Masing- masing flora di setiap wilayah Indonesia memiliki
ke khas an masing- masing.
1. Flora Asiatis
Flora Asiatis adalah jenis flora khas yang ada di wilayah Indonesia
bagian barat yang meliputi Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan.
ciri- ciri flora Asiatis antara lain sebagai berikut:
- Flora berupa hutan tropis dengan tumbuhan meranti, kamper,
keruing dan juga mahoni
- Dibatasi oleh garis khayal Wallace
- Memiliki daun yang lebat
- Berukuran besar
Contoh flora asiatis antara lain Raflesia arnoldi, bunga bangkai,
kantung semar dan daun sang.

2. Flora Peralihan
Flora peralihan terdapat di wilayah Indonesia tengah. Meliputi
Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Maluku. Ciri-
ciri flora peralihan dan karakteristik yang dimiliki oleh flora
peralihan antara lain adalah sebagai berikut:
- Tanaman memiliki daun yang kecil
- Tumbuhannya berukuran kecil
- Tumbuhannya memiliki daun yang pendek
Contoh flora peralihan antara lain adalah Longusei, Gofasa, Eboni,
Anggrek serat, Cempaka hutan kasar, Lontar, Ajan kelicung,
Cendana, Cengkeh, dan Ampupu.

3. Flora Australis
Flora tipe Australis merupakan flora khas Indonesia bagian timur,
maka flora ini hanya terdapat di sekitar wilayah Papua dan
sebagain wilayah Maluku saja. Ciri-ciri flora australis adalah
mempunyia daun parallel dan bentuk memanjang. Contoh fauna
australis antara lain Matoa, buah merah, siwalan.
D. Peranan Keanekaragaman Hayati
Tidak bisa dipungkiri bahwa keanekaragaman hayati yang ada di
bumi memberikan banyak sekali manfaat. Antara lain :
1. Bidang ekologi
Manfaat dari keanekaragaman hayati pada bidang ekologi berupa
paru-paru dunia dan menjaga kestabilan iklim. Paru-paru dunia
dapat diartikan sebagai sumber oksigen yang ada di bumi yang di
mana sumber oksigen tersebut sangat dibutuhkan oleh semua
makhluk hidup.
2. Bidang sandang pangan
Sudah bukan hal asing lagi kalau manusia flora dan fauna untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang kita tahu protein
hewani berasal dari hewan yang ada di daratan atau di perairan.
Sedangkan bahan utama pembuatan pakaian berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
3. Bidang farmasi
Keanekaragaman hayati dapat digunakan untuk bahan obat-
obatan. Bahkan ilmu tentang tumbuhan yang bisa dijadikan obat
sudah ada sejak lama. Selain itu, hewan-hewan yang ada di bumi
bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan obat juga.
4. Bidang ilmu dan teknologi
Sudah banyak sekali para ilmuwan yang meneliti tentang flora
dan fauna yang ada di bumi. Maka dari itu, keanekaragaman
hayati sangat bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

E. Erosi Keanekaragam Hayati dan Upaya Pelestariannya


Keanekaragaman hayati digunakan untuk mengukur kesehatan
sistem biologi. Artinya semakin beragam organisme yang ditemukan,
maka semakin sehat pula sistem tersebut. Untuk menjaga
keseimbangan ekosistem, keanekaragaman hayati perlu dijaga. Hal
ini menjadi penting karena dalam ekosistem, organisme saling
bergantung untuk bertahan hidup, sehingga ketidakseimbangan dari
satu spesies saja dapat memberikan efek domino bagi organisme lain.
Jika hal ini dibiarkan, dapat menyebabkan kelangkaan hingga
kepunahan spesies tertentu.
Beberapa spesies hewan yang hampir punah antara lain jalak bali,
Komodo, macan tutul, cendrawasih.

Sedangkan flora langka dan hampir punah antara lain rafflesia


arnoldi, angrek bulan, melati dan cendana.

Berikut kegiatan manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman


hatai :
- Penebangan hutan dijadikan lahan pertanian atau pemukiman
dan akhirnya tumbuh menjadi perkotaan. Hal ini menyebabkan
kerusakan habitat yang mengakibatkan menurunnya
keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.
- Polusi, bahan pencemar dapat membunuh mikroba, jamur, hewan,
dan tumbuhan.
- Penggunaan spesies yang berlebihan untuk kepentingan manusia.
Meningkatnya jumlah penduduk, sehingga keperluannya pun
meningkat pula. Hal ini didukung dengan pengembangan
teknologi pemanfaatan sehingga mengonsumsi keanekaragaman
dengan cepat.
- Introduksi spesies eksotik. Hal ini mengakibatkan spesies tertentu
menjadi tersisihkan, sehingga spesies tertentu tersebut jarang
digunakan, yang akhirnya terlupakan.
- Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme
pengganggu atau penyakit suatu tanaman, pada kenyataannya
menyebar ke lingkungan dan menjadi zat pencemar.
Selain akibat kegiatan manusia, terancamnya kondisi keaneka-
ragaman dapat disebabkan oleh faktor alam, misalnya kerusakan
habitat juga dapat terjadi oleh adanya bencana alam, seperti
kebakaran, gunung meletus, dan banjir.

Untuk mencegah langka dan punahnya keanekaragaman hayati perlu


dilakukan usaha-usaha pelestarian. Pelestarian keanekaragaman
dapat dilakukan dengan cara :

1. Pelestarian alam insitu : pelestarian keanekaragaman hayati di


habitat aslinya. Konservasi In Situ dilakukan dalam bentuk
kawasan suaka alam (cagar alam, suaka marga satwa), zona inti
taman nasional dan hutan lindung. Tujuan konservasi In Situ
yaitu menjaga keutuhan dan keaslian jenis tumbuhan dan satwa
beserta ekosistemnya secara alami melalui proses evolusinya.
Pelestarian In situ tidak boleh diganggu flora dan faunanya
karena dilindungi oleh pemerintah.
Berikut beberapa contoh tempat pelestarian insitu di Indonesia : ,
Hutan Lindung Wehea, Hutan Baning, Taman Raya Bung Hatta,
Hutan Lindung Betung Kerihun, Hutan Lindung Langsa, Hutan
Sesaot, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan
2. Pelestarian alam eksitu : adalah upaya konservasi yang dilakukan
dengan menjaga dan mengembangbiakkan jenis tumbuhan dan
satwa di luar habitat alaminya dengan cara pengumpulan jenis,
pemeliharaan dan budidaya (penangkaran). Contohnya taman
safari, kebun raya, dan kebun binatang.
Tempat pelestarian alam eksitu di Indonesia antara lain : Kebun
Raya Bogor, Kebun Raya Kuningan, Kebun Raya Cibodas, Kebun
Raya Purwodadi, Kebun Raya Bali di Bedugul.
============================================================
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD 1
============================================================
Jawablah pernyaan-pertanyaan berikut!

1. Perhatikan skema percobaan berikut:

a. Mengapa tanaman hydrangea dapat berubaha warna bunganya?


b. Apa faktor utama perubahan warna tanaman hydrangea tersebut?

2. Amatilah gambar-gambar berikut:

Menurut kalian, apa yang menyebabkan perbedaan individu pada


gambar tersebut?

3. Apa yang dimaksud dengan gen?

4. Organisme satu spesies mempunyai perangkat gen yang sama,


namun dapat memiliki ciri Nampak yang berbeda. Mengapa demikian?
5. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat gen? tuliskan
satu contohnya!

6. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis? tuliskan


satu contohnya!

7. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat ekosistem?


tuliskan satu contohnya!

8. Buatlah kliping bersama anggota kelompokmu, yang menunjukkan 3


tingkatan keanekaragaman hayati, dengan ketentuan :
- Menggunakan kertas ukuran A4
- Masing-masing tingkatan keanekaragaman terdiri dari minimal 3
contoh (baik hewan maupun tumbuhan)
- Masing-masing gambar diberi keterangan (nama daerah, nama
ilmiah)
- Tiap lembar kliping dihias sedemikian rupa sehingga menarik
============================================================
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD 2
============================================================

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


1. Indonesia adalah salah satu negara dengan kekayaan
keanekaragaman hayati di dunia. Apa yang menyebabkan hal
tersebut?

2. Isilah tabel hewan-tumbuhan berikut!


Gambar Nama Habitat Wilayah

3. Apa yang dimaksud dengan flora fauna endemik?

4. Apa yang menyebabkan munculnya flora-fauna endemik?


5. Tuliskan masing-masing 3 contoh flora – fauna endemik!
6. Diskusikan dengan temanmu manfaat keanekaragaman hayati di
bidang-bidang berikut :
Bidang Nama Pemanfaatan
Tanaman/Hewan
Pangan/Sandang
Pengobatan

Ekonomis

Estetika
============================================================
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD 3
============================================================
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Perhatikan gambar “Penyusutan Hutan Kalimantan” berikut :

Kalimantan adalah salah satu pulau yang berperan sebagai “paru


dunia”. Jika erosi hutan Kalimantan terus berlanjut bagaimana
dampaknya bagi keanekaragaman hayati Indonesia?

2. Perhatikan gambar berikut:

a. Setujukah kamu mengenai hal yang dilakukan orang pada


gambar tersebut? Jelaskan jawabanmu!

b. Apa yang akan kamu lakukan jika tetanggamu melakukan hak


tersebut?

3. Tuliskan masing-masing 4 hewan dan tumbuhan langka di Indonesia!

4. Tuliskan 5 usaha yang dilakukan untuk mencegah kepunahan


hewan-tumbuhan langka !

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pelestarian insitu!


6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pelestarian eksitu!

7. Lengkapi tabel berikut:


Bentuk Pelestarian Jenis Lokasi
Hewan/Tumbuhan yang
di lindungi
1

8. Rancang satu kampanye mengenai himbauan bagi masyarakat untuk


melakukan kegiatan yang mendukung kelestarian keanekaragaman
hayati! Presentasikan hasil kerjamu ke depan kelas!

Anda mungkin juga menyukai