Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati dengan menyajikan
laporan dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar
2. Mendeskripsikan keanekaragaman hayati indonesia dan peranannya
dengan menyajikan laporan dari hasil pengamatan
3. Merancang upaya-upaya pelestarian dan pencegahan erosi
keanekaragaman hayati yang dapat dipraktekkan dilingkungan sekitar
Ringkasan Materi
2. Keanekaragaman jenis
Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan
menghasilkan keturunan yang fertil (mampu melakukan
perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk
hidup tersebut merupakan satu spesies.
Keanekaragaman hayati tingkat spesies ini menunjukkan
keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis
atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia
yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-
perbedaan sifat.
3. Keanekaragaman ekosistem
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan
lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-
ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan,
dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup
ini sangat beragam.
Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis
makhluk hidup yang menempatinya beragam pula.
Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman
tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya
adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya,
mineral, dan tingkat keasaman.
Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap
ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati
pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan
organisasi kehidupan di tempat tersebut.
C. Keanekaragaman Hayati Indonesia
Indonesia merupakan negara ke 2 dengan jenis keanekaragaman
terbesar di dunia. Secara geografis Indonesia berada di antara
persilangan dari 2 benua dan 2 samudra, yaitu Benua Asia ke Benua
Australia dan Samudra Hindia ke Samudra Pasifik. Letak astronomis
Indonesia yang berada pada 6o LU - 11o LS dan 95o BT - 141o BT.
Posisi tersebut menyebabkan Indonesia beriklim tropis yang hangat
dan mempunyai hewan tumbuhan yang berasal dari perpaduan
benua dan samudera.
Fauna Indonesia
Pembagian fauna di Indonesia berdasar wilayahnya dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu fauna Asiatis, fauna peralihan, dan fauna Australis.
1. Fauna Asiatis
Fauna Asiatis tersebar di wilayah barat Indonesia, yaitu Sumatera,
Jawa, Bali, dan Kalimantan. Contoh fauna asiatis antara lain ada
babi hutan, badak bercula satu, banteng, bekantan, biawak,
buaya, burung hantu, elang, gagak, gajah, harimau, jalak, kadal,
kerbau, kura-kura, kutilang, macan, merak, monyet, orang utan,
pesut, rusa, tapir, tokek, trenggiling dan ular.
2. Fauna Australis
Fauna Australis juga dikenal dengan nama fauna timur. Fauna
Australis ini mirip dengan fauna di Benua Australia. Fauna
Australis bisa ditemukan di wilayah Papua, Halmahera, dan
Kepulauan Aru. Contoh fauna Australis antara lain ada beruang,
biawak, buaya, burung nuri, cendrawasih, kadal, kanguru tanah,
kanguru pohon, kasuari, kelelawar, kuskus, landak Irian, oposum
layang, ular, walabi.
3. Fauna Peralihan
Fauna Peralihan merupakan fauna Indonesia di bagian tengah.
Umumnya, fauna peralihan merupakan hewan endemik yang
berbeda dari fauna Asiatis maupun Australis. Wilayah fauna
peralihan terbentang dari Kepulauan Wallace, yaitu Sulawesi,
Maluku, Nusa Tenggara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Contoh fauna peralihan antara lain ada anoa, babi rusa, banteng,
beruang, biawak, burung maleo, burung mandar, burung
rangkong, ikan dayung, kakatua nuri, komodo, kuda, kuskus,
monyet hitam, monyet saba, tarsius, sapi, dan ular.
Flora Indonesia
Flora atau tanaman yang ada di Indonesia jenisnya sangat banyak.
Indonesia memiliki banyak flora khas yang disesuaikan dengan
tempat tumbuhnya. Flora khas merupakan kekayan yang luar biasa
besar dan harus dijaga. Adapun flora khas Indonesia sendiri dibagi
berdasarkan tiga wilayah, yaitu wilayah barat, wilayah tengah dan
juga wilayah timur. Wilayah barat juga disebut sebagai flora Asiatis,
wilayah timur adalah Flora Australis dan wilayah tengah adalah flora
peralihan. Masing- masing flora di setiap wilayah Indonesia memiliki
ke khas an masing- masing.
1. Flora Asiatis
Flora Asiatis adalah jenis flora khas yang ada di wilayah Indonesia
bagian barat yang meliputi Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan.
ciri- ciri flora Asiatis antara lain sebagai berikut:
- Flora berupa hutan tropis dengan tumbuhan meranti, kamper,
keruing dan juga mahoni
- Dibatasi oleh garis khayal Wallace
- Memiliki daun yang lebat
- Berukuran besar
Contoh flora asiatis antara lain Raflesia arnoldi, bunga bangkai,
kantung semar dan daun sang.
2. Flora Peralihan
Flora peralihan terdapat di wilayah Indonesia tengah. Meliputi
Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Maluku. Ciri-
ciri flora peralihan dan karakteristik yang dimiliki oleh flora
peralihan antara lain adalah sebagai berikut:
- Tanaman memiliki daun yang kecil
- Tumbuhannya berukuran kecil
- Tumbuhannya memiliki daun yang pendek
Contoh flora peralihan antara lain adalah Longusei, Gofasa, Eboni,
Anggrek serat, Cempaka hutan kasar, Lontar, Ajan kelicung,
Cendana, Cengkeh, dan Ampupu.
3. Flora Australis
Flora tipe Australis merupakan flora khas Indonesia bagian timur,
maka flora ini hanya terdapat di sekitar wilayah Papua dan
sebagain wilayah Maluku saja. Ciri-ciri flora australis adalah
mempunyia daun parallel dan bentuk memanjang. Contoh fauna
australis antara lain Matoa, buah merah, siwalan.
D. Peranan Keanekaragaman Hayati
Tidak bisa dipungkiri bahwa keanekaragaman hayati yang ada di
bumi memberikan banyak sekali manfaat. Antara lain :
1. Bidang ekologi
Manfaat dari keanekaragaman hayati pada bidang ekologi berupa
paru-paru dunia dan menjaga kestabilan iklim. Paru-paru dunia
dapat diartikan sebagai sumber oksigen yang ada di bumi yang di
mana sumber oksigen tersebut sangat dibutuhkan oleh semua
makhluk hidup.
2. Bidang sandang pangan
Sudah bukan hal asing lagi kalau manusia flora dan fauna untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang kita tahu protein
hewani berasal dari hewan yang ada di daratan atau di perairan.
Sedangkan bahan utama pembuatan pakaian berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
3. Bidang farmasi
Keanekaragaman hayati dapat digunakan untuk bahan obat-
obatan. Bahkan ilmu tentang tumbuhan yang bisa dijadikan obat
sudah ada sejak lama. Selain itu, hewan-hewan yang ada di bumi
bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan obat juga.
4. Bidang ilmu dan teknologi
Sudah banyak sekali para ilmuwan yang meneliti tentang flora
dan fauna yang ada di bumi. Maka dari itu, keanekaragaman
hayati sangat bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Ekonomis
Estetika
============================================================
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD 3
============================================================
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!