HAYATI
Standar Kompetensi
3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen,
jenis,
ekosistem, melalui kegiatan pengamatan
3.2 Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati
Indonesia dan usaha pelestarian serta
pemanfaatan
sumber daya alam
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
1
Selain itu keanekaragaman lingkungan menyebabkan jenis makhluk hidup yang ditemukan
di suatu ekosistem berbeda dengan jenis makhluk hidup di ekosistem yang lain. Hal ini
menyebabkan terjadinya keanekaragaman ekosistem.
1. Keanekaragaman Tingkat Gen
Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman gen dalam satu
spesies. Gen merupakan pembawa sifat suatu makhluk hidup, misalnya gen pada
manusia menentukan bentuk rambut, hidung, mata, kulit, postur tubuh, dan
sebagainya. Perubahan gen menyebabkan perubahan sifat sehingga perbedaan gen
menyebabkan terjadinya variasi dalam satu spesies. Gen terletak pada ADN yang berada
pada tempat- tempat tertentu di dalam kromosom dan kromosom terletak di dalam sel.
Makhluk hidup dalam satu spesies mempunyai jumlah kromosom yang sama.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman warna
pada bunga tanaman mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat
berwarna merah, putih, atau kuning. Pada tanaman jeruk, kamu dapat menemukan variasi
pada bentuk buah, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada ayam, kamu dapat
membedakan bentuk dan ukuran tubuh,
warna bulu, dan bentuk pial (jengger)
antara ayam kampung, ayam cemani,
ayam
hutan,
ayam
leghorn,
ayam
jenis merupakan
keanekaragaman
jenis dalam suatu ekosistem yang ditunjukkan oleh adanya beraneka ragam jenis makhluk
hidup
baik
dari
kelompok
hewan,
tumbuhan,
jamur,
dan
mikroorganisme.
Keanekaragaman jenis merupakan seluruh variasi pada makhluk hidup yang berbeda
jenisnya dan dapat diamati dengan mudah. Tentu kamu dapat membedakan jenis kacangkacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau. Atau
membedakan kelompok hewan antara kucing, harimau, singa, dan citah.
Gb. 2
Keanekaragaman
jenis yang dapat
dilihat pada
harimau, singa
dan cheetah
hidup
terdiri
dari
komponen
biotik
dan
komponen
abiotik.
Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup. Komponen abiotik meliputi faktor
fisik dan faktor kimia. Faktor fisik misalnya iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan
kelembaban. Faktor kimia meliputi salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan
kandungan mineral. Komponen biotik maupun abiotik dalam suatu ekosistem sangat
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
2
beragam, sehingga ekosistem yang terbentuk akan bervariasi pula. Di dalam ekosistem,
terjadi hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan biotik maupun
l i n g ku n g a n abiotik.
Salah satu penyebab keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem adalah
Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan di Indonesia
termasuk bioma hutan hujan tropis yang dicirikan oleh kanopi yang rapat dan banyak
tumbuhan liana (tumbuhan memanjat). Hutan hujan primer dataran rendah di
Kalimantan memiliki kekayaan jenis tumbuhan yang paling tinggi. Di daerah ini terdapat
sekitar 10.000 tumbuhan biji, 34% diantaranya adalah tumbuhan endemik. Hutan di
Sumatra dan Irian Jaya juga kaya akan jenis-jenis tumbuhan, sedangkan hutan di Jawa,
Sulawesi, Maluku, dan Kepulauan Sunda relatif lebih miskin jenis tumbuhan.
Tumbuhan di Indonesia, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Papua Nugini membentuk
kawasan tumbuhan yang disebut Malesia (fl ora Malesiana). Terdapat sekitar 248.000
jenis tumbuhan di daerah flora Malesiana yang didominasi oleh pohon dari familia
Dipterocarpaceae (pohon dengan biji bersayap) misalnya keruing, meranti, gaharu,
dan kayu kapur. Pola penyebaran tumbuhan ditentukan oleh keadaan tanah, iklim, dan
ketinggian. Berdasarkan komunitas tumbuhan yang tumbuh, di Indonesia terdapat
empat kelompok utama ekosistem yaitu sebagai berikut.
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
3
a. Ekosistem bahari/pantai, terdiri dari ekosistem laut dalam, pantai pasir dangkal,
pantai berbatu, terumbu karang, pantai lumpur, hutan bakau, dan hutan air payau.
b. Ekosistem darat alami, meliputi vegetasi dataran rendah, vegetasi pegunungan, dan
vegetasi monsum (hutan monsum, savanna, dan padang rumput.
c. Ekosistem suksesi, yaitu ekosistem suksesi primer dan
ekosistem
suksesi
sekunder.
d. Ekosistem buatan, misalnya danau, hutan taman, hutan kota, dan agroekosistem
seperti sawah, kolam, tambak, pekarangan, dan perkebunan.
Indonesia sangat kaya akan jenis-jenis tumbuhan. Semua suku utama tumbuhan
yang hidup di Bumi dapat ditemukan di Indonesia. Indonesia memiliki sekitar 38.000
jenis tumbuhan, 3.000 jenis lumut, 4.000 jenis paku, dan 20.000 jenis tumbuhan biji (8%
dari dunia) yang telah diselidiki. Dari sekian ribu jenis tumbuhan yang ada,
diperkirakan hanya 10% yang telah dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan pangan,
tanaman hias, obat-obatan, bahan bangunan, bahan industri, dan sebagainya.
2. Keanekaragaman hewan
Indonesia juga terkenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hewan
dan banyak di antaranya merupakan hewan endemik. Dari hasil survei IBSAP pada
tahun 2003 diketahui bahwa di Indonesia terdapat 515 jenis mamalia (36% endemik,
peringkat pertama dunia), 35 jenis primate (25% endemik), 511 jenis reptil, 1.531 jenis
burung (sebagian jenis endemik), 270 jenis amfibi, dan 212 jenis kupu-kupu (44%
endemik). Hewan yang endemik misalnya harimau jawa, jalak bali putih di Bali, badak
bercula satu di Ujung Kulon (Jawa Barat), binturong, monyet, tarsius di Sulawesi Utara,
kukang dan maleo hanya di Sulawesi, komodo di Pulau Komodo dan sekitarnya.
Jenis hewan langka di Indonesia juga sangat banyak, misalnya babirusa, harimau
sumatra, harimau jawa, macan kumbang, harimau tutul, orangutan, badak sumatra,
tapir, gajah, bekantan, komodo, banteng, elang jawa, trulek jawa, cendrawasih, kanguru
pohon, maleo, kakatua raja, rangkong, kasuari, buaya muara, buaya irian, penyu hijau,
dan ular sanca.
Gb 1.5 Beberapa
hewan endemic
yang ada di
Indonesia: (a)
Komodo (b)
Bekantan (c) Orang
Utan (d) Harimau
Sumatra
Keanekaragaman jenis hewan di Indonesia telah banyak diteliti oleh pihak asing
sejak zaman penjajahan. Alferd Russel Wallace yang mengadakan penelitian pada
tahun 1856 menemukan bahwa jenis hewan di wilayah Indonesia bagian barat berbeda
dengan jenis hewan di wilayah Indonesia timur. Oleh karena itu Wallace membuat
garis pemisah yang memanjang dari selat lombok, selat Makasar, dan Filipina Selatan
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
4
yang disebut garis Wallace. Hewan di sebelah barat garis Wallace disebut bertipe
oriental dan hewan di bagian timur bertipe australia. Hal ini berkaitan dengan sejarah
pembentukan wilayah Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan dahulu
merupakan satu daratan dengan Benua Asia yang disebut dangkalan Sunda,
sedangkan Maluku dan Papua dahulu merupakan satu daratan dengan Benua
Australia.
Weber yang mengadakan penelitian keanekaragaman hewan di Indonesia setelah
Wallace, menemukan bahwa hewan-hewan di Sulawesi tidak sepenuhnya bertipe
australia, karena ada jenis- jenis hewan yang mempunyai sifat seperti hewan oriental.
Oleh karena itu Weber menganggap Sulawesi merupakan daerah peralihan antara
hewan tipe oriental dan hewan tipe australia. Weber membuat garis pemisah yang
memanjang di sebelah timur pulau Sulawesi yang disebut garis Weber.
a. Berdasarkan garis Wallace dan garis Weber, persebaran hewan-hewan di
Indonesia meliputi daerah oriental di kawasan barat, daerah australia di kawasan
timur, dan daerah peralihan.
hewan asia seperti primata (kera, monyet, bekantan, orangutan, tarsius, dan
sebagainya), berbagai mamalia besar (gajah, banteng, orangutan, kera, tapir,
badak, harimau, rusa, babi hutan), dan berbagai jenis burung berkicau
(jalak, perkutut, kutilang, dan sebagainya).
a
Gb 1.6 hewan-hewan
yang terdapat di
Indonesia bagian
barat: (a) Orang
Utan,
(b) Tapir,
(c) Banteng Jawa, (d)
kecil, marsupalia atau
Gajah
Gb 1.7 Beberapa hewan yang tersebar di Indonesia Bagian Timur: (a) Kuskus, (b) Kasuari, (c) Nuri
c.
Hewan di daerah peralihan, meliputi berbagai jenis hewan dari tipe asia dan australia,
misalnya tarsius, anoa, babi, oposum, babirusa, burung hantu, dan burung maleo.
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
5
ini
menyebabkan
mengakibatkan
kerusakan
menurunnya
habitat
yang
keanekaragaman
c. Penggunaan
spesies
yang
berlebihan
untuk
kepentingan manusia.
d. Meningkatnya jumlah penduduk, sehingga keperluannya pun meningkat
pula. Hal ini didukung dengan pengembangan teknologi pemanfaatan sehingga
mengonsumsi keanekaragaman dengan cepat.
e. Introduksi spesies eksotik. Hal ini mengakibatkan spesies tertentu menjadi
tersisihkan, sehingga spesies tertentu tersebut jarang digunakan, yang
f.
akhirnya terlupakan.
Pestisida
yang
sebenarnya
hanya
untuk
membunuh
organisme
silang
menghasilkan
variasi
baru
(meningkatkan
keanekaragaman gen).
b. Reboisasi (penghijauan), dapat meningkatkan keanekaragaman hayati. Adanya
tumbuhan berarti memberikan lingkungan yang lebih baik bagi organisme lain.
c. Pembuatan taman-taman kota, yaitu memberikan keindahan dan lingkungan lebih
nyaman, serta dapat meningkatkan keanekaragaman hayati.
d. Usaha manusia untuk mempertahankan keberadaan plasma nutfah yang dikenal
sebagai usaha pelestarian atau konservasi. Dilakukan melalui dua cara, yaitu: secara
in situ (dilaksanakan di habitat aslinya) misal taman nasional, hutan lindung,
dan
E. KEGIATAN SISWA
KEGIATAN 1
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
6
Tumbuhan 2
Tinggi Batang
Diameter Batang
Bentuk daun
Panjang Daun
Warna Daun
4. Perhatikan gambar berikut!
a. Tuliskan beberapa perbedaan dari ketiga orang di bawah ini!
5. Setelah mengerjakan hal-hal di atas, diskusikan dengan dengan teman sekelompokmu soalsoal di bawah ini!
a. Jelaskan apakah individu-individu yang sejenis akan memiliki perbedaan? mengapa hal
tersebut bisa terjadi
b. Apakah yang dimaksud dengan konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup?
c. Berikan contoh keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup dari soal no 3 di
atas
HASIL DISKUSI:
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
7
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
KEGIATAN 2
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan peran keanekaragaman terhadap kestabilan lingkungan
2. Meramalkan kemungkinan yang dapat terjadi jika terdapat perubahan jumlah dan jenis
keanekaragaman hayati terhadap keseimbangan lingkungan
Buatlah kelompok dengan anggota 4 orang kemudian diskusikan hal-hal berikut ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati?
2. Tuliskan faktor biotik dan abiotik penyusun ekosistem sawah atau sungai!
3. Jelaskan peranan keanekaragaman terhadap kestabilan lingkungan!
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
8
4. Jelaskan apa yang akan terjadi pada ekosistem jika salah satu komponen biotik jumlahnya
berkurang!
HASIL DISKUSI:
Catatan
KEGIATAN 3
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Merinci jenis flora dan fauna yang ada di Indonesia
Tugas:
Pada kegiatan ketiga ini setiap kelompok diminta untuk membuat laporan yang berisi tentang
pengelompokan flora dan fauna yang ada di Indonesia yang termasuk dilindungi, langka, dan
terancam punah
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
9
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
KEGIATAN 4
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Menemukan jenis kegitan manusia yang dapat merusak keanekaragaman hayati di
Indonesia
2. Mengemukakan upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati
di Indonesia
3. Mengkaitkan jenis kegiatan manusia dan kerusakan keanekaragaman hayati dan alternatif
penanggulangannya
Tugas:
Bersama kelompok yang telah ada, carilah dari media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dan
sebagainya) kegiatan manusia yang memengaruhi keanekaragaman hayati di Indonesia serta
upaya-upaya pelestarian yang dilakukan! Berikanlah analisis tiap kegiatan tersebut! Kerjakan
di dalam buku tugas kalian!
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
DUNIA TUMBUHAN
Standar Kompetensi:
3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Kompetensi Dasar:
3.3
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
10
Apakah kalian sering mengkonsumsi buah dan sayur? Sayur dan buah selain banyak
mengandung vitamin, juga mengnadung protein dan serat yang baik untuk pencernaan. Selain
dimanfaatkan sebagai bahan makanan, tumbuhan juga banyak dimanfaatkan dalam bidang
industri, farmasi dan lain-lain.
Tumbuhan yang ada di muka bumi sangatlah beranekaragam, dan untuk mempermudah
mempelajarinya maka tumbuhan diklasifikasikan menjadi Bryophyta (lumut), Pteridophyta
(Paku) dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
A. BRYOPHYTA
Pernahkah kalian memperhatikan tembok yang sudah lapuk? Disana terdapat tumbuhan
berwarna hijau dan memiliki ukuran tubuh yang kecil. Tumbuhan tersebut adalah lumut
1. Ciri-Ciri Bryophyta
a. Hidup di daerah yang lembab
b. Belum memiliki akar sejati, melainkan memiliki rizoid yang berfungsi sebagai akar
c. Belum memiliki berkas pengangkut xylem dan floem sehingga pengangkuatn zat
dilakukan dari sel ke sel melalui peristiwa difusi
d. Bersifat autotrof karena memiliki klorofil untuk berfotosintesis
e. Reproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina, dan
f.
2. Klasifikasi Bryophyta
Lumut dibagi menjadi 3 kelas, yaitu:
a. Musci (Lumut Daun)
Lumut daun lazim dikenal sebagai lumut sejati, karena
sudah memiliki struktur menyerupai daun, dan banyak
ditemukan di lingkungan sekitar. Contoh dari lumut daun
adalah
Sphagnum,
Polytricum
juniperinum,
Pogonatum
(kuncup)
dan
reproduksi
seksual
dengan
karena
pada
fase
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
11
menghasilkan
terjadi
ovum.
Apabila
fertilisasi
antara
segera
berkembang
sporogonium
akan
akan
berjalan
seperti
semula
4.
kehidupan,
tumbuhan
lumut
juga
berspora
Sudah memiliki berkas pembuluh angkut
Habitat tumbuhan paku ada yang di darat, di air ada pula yang menempel
Pada saat masih muda, tumbuhan paku menggulung dan bersisik
Reproduksi seksual dengan peleburan sel gamet dan reproduksi aseksual dengan
f.
membentuk gemmae
Mengalami metagenesis dimana fase sporofit lebih dominan dibandingkan fase
gametofit
g. Tumbuhan paku bersifat autotrof
Daun pada tumbuhan paku memiliki banyak macam:
a. Berdasarkan ukurannya daun paku dibagi menjadi 2
1) Makrofil
Berasal dari kata makro (besar) dan folium (daun) jadi makrofil adalah daun yang
berukuran besar
2) Mikrofil
Berasal dari kata mikro (kecil) dan folium (daun) jadi mikrofil adalah daun yang
berukuran
kecil
dan
jaringan-jaringan
yang
ada
di
dalamnya
belum
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
12
spora)
yang
merupakan
kumpulan
dari
sering
disebut
paku
ini
adalah
Lycopodium,
tumbuhan epifit. Akan tetapi, ada juga yang tumbuh di dasar lantai hutan di
daerah tropis. Lycophyta memiliki spora dalam sporofit. Terdapat Lycophyta yang
tidak berfotosintesis, namun bersimbiosis dengan jamur. Lycopodium sp. dapat
menghasilkan spora tunggal yang nantinya berkembang menjadi gametofit yang
memiliki organ jantan dan betina. Adapun Selaginella dapat menghasilkan dua
spora, yaitu spora kecil (mikrospora) dan spora besar (makrospora)
c. Equisetophyta (Spenophyta)
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
13
tumbuhan
ini
sering
dijadikan
sebagai
bahan
Gb2.8 Equisetum
xsafneri
d. Pterophyta
Pterophyta dianggap sebagai paku sejati. Terdapat lebih dari 12.000 spesies
Pterophyta hingga saat ini. Anggotanya ada yang memiliki panjang 9 meter.
Pterophyta memiliki ciri-ciri daun yang besar dan sorus di bagian bawah daun.
Contohnya Azolla pinnata dan Adiantum sp. (suplir).
dan
aseksual.
Secara
seksual
melalui
(gametangium).
(anteridium)
menghasilkan
Gametangium
spermatozoid
jantan
dan
dianggap
sebagai
tumbuhan
yang
tingkat
perkembangannya paling tinggi. Tumbuhan ini menghasilkan biji yang merupakan alat
perkembangbiakan generatif. Di dalam biji terdapat embrio yang merupakan calon individu
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
14
baru. Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
1. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnopspermae)
a. Ciri-ciri Gymnospermae
Tumbuhan Gymnospermae memiliki akar, batang, dan daun yang jelas. Akarnya
merupakan akar tunggang. Pada akar tidak tampak pembatas yang jelas antara
kaliptra dan ujung akar. Akar Gymnospermae juga dapat mengalami pertumbuhan
menjadi semakin membesar karena memiliki kambium.
Daun Gymnospermae berbentuk pipih, lebar, dan lancip seperti jarum. Daun
Gymnospermae yang pipih dan lebar, mengalami diferensiasi sehingga memiliki
epidermis, mesofil, dan tulang daun. Contoh Gymnospermae adalah Cycas revoluta,
Ginkgo biloba, Pinus, Sequoia, Welwitschia mirabilis, dan Gnetum gnemon.
Gymnospermae
bereproduksi
secara
seksual.
Gymnospermae
belum
memiliki bunga sesungguhnya. Bakal bijinya terletak pada daun buah atau
makrosporofil
yang
disebut
strobilus
betina.
Serbuk
sari
terletak
pada
mikrosporofil. Mikrosoporofil itu sendiri, terletak pada bagian yang disebut strobilus
jantan. Gymnospermae memiliki daur hidup yang mirip dengan paku heterospora
(Gambar 2.11).
b. Klasifikasi Gymnospermae
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
15
b) Cycadophyta
Tumbuhan divisi ini sebagian besar menyerupai
pohon palem dengan daun majemuk menyirip dan
terdapat pada bagian ujung dari batang utama
sehingga membentuk mahkota daun. Umumnya
berumah dua dan berkelamin satu. Strobilus atau
runjung yang merupakan kumpulan mikrosporofil
atau kumpulan megasporofil juga terdapat di bagian
ujung dari
Contoh
batang
spesies
(Gambar
dan
divisi
2.13).
ini
Pohon
diliputi
daun
majemuk.
dapat
memiliki
d) Gnetophyta
Tumbuhan divisi ini dianggap paling tinggi tingkat
perkembangan evolusinya dari Gymnospermae dan
dianggap pula sebagai tumbuhan peralihan antara
Gymnospermae dan Angiospermae. Anggotanya
merupakan tumbuhan memanjat, liana, atau pohon.
Berupa pohon berumah dua dan jarang yang berumah
satu. Daunnya tunggal dan berhadapan letaknya
dengan urat daun menyirip. Bunga betina berupa bulir
yang tersusun dalam lingkaran. Buah mempunyai biji
yang diliputi oleh integumen luar yang mengeras dan integumen dalam yang
lembut. Di bagian luar diliputi oleh perhiasan bunga yang tebal atau berdaging.
Contoh spesies divisi ini adalah Gnetum gnemon (melinjo) (Gambar 2.15).
2. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
a. Ciri-Ciri Angiospermae
Angiospermae merupakan tumbuhan berbiji tertutup yang memiliki bunga.
Ciri-ciri umum dari Angiospermae adalah memiliki akar, batang, daun, dan bunga
yang sesungguhnya. Organ reproduksi terletak pada bunga. Selain itu memiliki
bentuk daun yang bervariasi, seperti daun pipih, lebar, dan susunan tulang daun
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
16
seperti menyirip, menjari, dan sejajar. Bakal biji atau bijinya terbungkus oleh daun
buah sehingga disebut tumbuhan berbiji tertutup. Adapun waktu antara penyerbukan
dan pembuahan relatif pendek. Proses fertilisasinya tidak memerlukan air sebagai
medianya.
Bunga pada Angiospermae memiliki bagian
steril, yaitu sepal (mahkota), dan petal (kelopak).
Bagian reproduksinya adalah stamen (jantan)
Biji
Tulang Daun
Pembuluh
Bunga
Akar
Sejajar
Pembuluh tersebar
Petal kelipatan 3
Akar serabut
Pembuluh teratur
Petal
Akar Tunggang
Berkeping
satu
atau
Monokotil
melengkung
atau
ContohBerkeping
tumbuhan Menyirip
yang termasuk
ke
dalam
monokotil,
antara
kelipatan
lain
tumbuhan
apel,
stroberi,
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
17
TUGAS:
Bersama teman di sebelahmu amati tumbuhan lumut yang ada di sekitar lingkungan kelas
atau dari gambar kemudian diskusikan ciri lumut yang tidak dimiliki oleh tumbuhan lain.
HASIL DISKUSI:
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
18
KEGIATAN 2
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan ciri-ciri tumbuhan paku berdasarkan hasil pengamatan
2. Menjelaskan cara reproduksi tumbuhan paku
Tugas:
Bersama teman sebelahmu amati tumbuhan paku yang dapat diambil dari lingkungansekolah
kemudian diskusikan hal-hal berikut:
1. Jelaskan ciri-ciri dari tumbuhan paku
2. Jelaksn perbedaan antara paku homosfor, paku heterospora dan paku peralihan!
HASIL DISKUSI:
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
19
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
KEGIATAN 3
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka berdasarkan hasil pengamatan
2. Menjelaskan cara reproduksi tumbuhan berbiji terbuka
3. Menjelaskan ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup berdasarkan hasil pengamatan
4. Menjelaskan cara reproduksi tumbuhan tumbuhan berbiji tetutup
Tugas:
Buatlah kelompok dengan anggota 4 orang, kemudian lakukan hal-hal berikut!
1. Amati tumbuhan tumbuhan melinjo (dapat diganti dengan yang lain)dan tumbuhan cabe
(dapat diganti dengan yang lain) yang dapat di ambil di sekitar lingkungan sekolah,
kemudian amati, meliputi struktur akar, batang, daun bunga dan buah. Masukkan data
pengamatanmu ke dalam tabel berikut!
Melinjo
Cabe
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah
2. Amati juga tumbuhan cabe (dapat diganti dengan yang lain) dan rumput ilalang (dapat
diganti dengan yang lain) Masukkan data pengamatanmu ke dalam tabel berikut!
Cabe
Ilalang
Akar
Batang
Daun
Bunga
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
20
Buah
3. Setelah itu diskusikan hal-hal berikut!
a. Jelaskan perbedaan dari tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan biji tertutup sesuai
dengan hasil pengamatan
b. Jelaskan perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan hasil pengamatan
HASIL DISKUSI:
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
21
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
KEGIATAN 4
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Menentukan peranan tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji bagi
kelangsungan hidup
Tugas:
Bersama teman sebelahmu tabulasikan peranan dari tumbuhan (meliputi tumbuhan lumut,
tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji) bagi kelangsungan hidup di bumi
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
22
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
DUNIA HEWAN
Standar Kompetensi
2.
Mendeskripsikan
ciri-ciri
filum
dalam
Hewan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri berbeda dengan tumbu-han. Ciri
yang paling membedakan antara hewan dan tumbuhan adalah tidak mempunyai klorofil
dan bergerak aktif. Hewan yang ada dilingkungan kita sangatlah beragam, dan di antara hewanhewan tersebut ada yang memiliki persamaan dan perbedaan. Sebagai contoh, jika kita melihat
kucing
dan
anjing,
mereka
memiliki
beberapa
kesamaan
yang
memungkinkan
mereka
dikelompokkan pada kelompok yang sama, atau cobalah amati hewan kucing dan cacing yang
sering kita lihat sehari-hari! Apakah kedua hewan tersebut dapat dimasukkan dalam satu
kelompok? Apabila kita perhatikan, kucing mempunyai rangka, yaitu tulang belakang yang dapat
melentur, tetapi apakah cacing juga mem- punyai tulang belakang? Jika kita memutuskan tubuh
cacing, maka kita akan mengetahui bahwa tubuh cacing tidak memiliki tulang belakang.
A.
KLASIFIKASI HEWAN
Semua anggota kingdom Animalia merupakan organisme multiseluler. Tidak seperti Protista
yang melakukan semua aktivitas biologisnya dalam satu sel. Semua anggota kingdom Animalia
merupakan organisme multiseluler. Tidak seperti Protista yang melakukan semua aktivitas
biologisnya dalam satu sel. Anggota kingdom Animalia bersifat heterotrof, dimana
makanan yang didapat kemudian dicerna menjadi molekul sederhana dan disalurkan ke
seluruh sel tubuh melalui sistem transpor. Secara garis besar, berikut ini ciri umum kingdom
animalia:
No
1
2
3
4
5
Ciri-Ciri
Makhluk hidup multiseluler
Bersifat heterotrof
Memerlukan oksigen
Sebagian besar bereproduksi secara seksual, hanya beberapa filum bereproduksi
aseksual
Pada fase dewasa semuanya bersifat diploid
Pada mulanya hewan dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu hewan invertebrata
(hewan tidak bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan bertulang belakang). Tetpai
kini hewan dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan banyak hal, sebagai berikut:
1. Berdasarkan simetri tubuh
Hewan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
23
Pada simetri radial, hanya memiliki bagian dorsal (atas) dan ventral (bawah) saja.
luar
(ektoderm),
lapisan
tengah
(mesoderm),
dan
lapisan
dalam
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, kingdom Animalia dikelompokkan antara lain menjadi 14 filum.
Keempat belas
filum tersebut terdiri atas dua kelompok besar, yaitu invertebrata (tidak
Kelompok
Invertebrata/Avertebra
ta
Filum
1. Porifera
2. Cnidaria
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
24
3. Ctenophora
4. Paltyhelminthes
5. Nemertea
6. Rotifera
7. Nematoda
8. Mollusca
9. Onychophora
10. Annelida
11. Arthropoda
12. Phorozoa
13. Bryozoa
14. Brachipoda
15. Echinodermata
Vertebrata
16. Chordata
Subfilum Urochordata
SubfilumCephalochord
ata
Subfilum Vertebrata
Kelas Chordrichtyes
Kelas Osteichtyes
Kelas Amphibia
Kelas Reptilia
Kelas Aves
Kelas Mammalia
Berikut ini akan dijelaskan beberapa filum dari kingdom animalia baik yang tergolong dalam
hewan invertebrata dan vertebrata.
1. FILUM PORIFERA
Porifera sulit dikenali sebagai hewan. Filum Porifera disebut juga hewan spons.
Porifera merupakan hewan multiseluler yang paling sederhana, mereka tidak memiliki
kepala atau anggota badan lain layaknya hewan. Oleh karena itu, banyak yang keliru
mengidentifikasi Porifera sebagai tanaman laut.
Tubuh Porifera dihubungkan oleh saluran-saluran. Saluran-saluran tersebut terbuka
di ujungnya dan membentuk pori-pori. Pori-pori inilah yang membuat filum ini dinamakan
filum Porifera. Sesuai dengan asal kata porus yang memiliki arti lubang kecil dan faro yang
memiliki arti mengandung atau membawa. Porifera dapat diartikan sebagai hewan yang
tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil.
A. Ciri-Ciri Porifera
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
25
1) Tubuh berpori
2) Memiliki 2 fase dalam hidup; fase larva dan
fase sesil
3) Bentuk
tubuh
bermacam-macam
seperti
B. Reproduksi Porifera
Porifera dapat bereproduksi baik secara seksual maupun aseksual. Secara
aseksual, Porifera bereproduksi dengan cara bertunas. Cara reproduksi aseksual
lainnya adalah dengan memproduksi amoebosit yang dikelilingi oleh suatu "dinding".
Struktur ini dinamakan gemule. Gemule dapat bertahan di cuaca yang sangat dingin
atau di musim dingin. Pada saat musim semi, dinding gemule terurai dan amoebosit
berdiferensiasi menjadi individu baru.
Pada umumnya, Porifera adalah hermafrodit (memiliki dua alat kelamin dalam
tubuhnya). Porifera memproduksi baik sel telur maupun sperma. Sel telur dan sel
sperma diproduksi oleh amoebosit atau sel-sel kolar melalui meiosis. Pembuahan pada
Porifera terjadi di luar tubuh atau disebut pembuahan luar. Hasil pembuahan
menghasilkan zigot yang akan membelah dan membentuk larva berflagel. Larva
tersebut berada di permukaan air dan akan tumbuh menjadi bentuk dewasa yang sesil
(menempel). Beberapa spesies Porifera, antara lain Spongia sp. dan Sycon sp.
C. Klasifikasi
1. Berdasarkan tipe saluran air, Porifera
dibagi menjadi 3;
a. Ascon
b. Sycon
c. Rhagon/Leucon
2. Berdasarkan zat penuyusun spikulanya,
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
26
Filum Ctenophora adalah kumpulan binatang menarik yang ada di perairan. Ubur-ubur,
anemon laut, dan koral yang anggun merupakan contoh makhluk hidup yang termasuk
ke dalam kelompok filum ini. Ctenophora memiliki ciriciri sebagai berikut:
1) Tubuh lunak,
tidak
berwarna,
dan
mampu
Di
mesoglea.
Hydra
berfungsi
menangkap
memiliki
mangsa
yang
tentakel
yang
mengapung
di
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
27
2.
Hewan
ini
diberi
nama
Schypozoa
karena
bentuk
SCHYPOZOA
tubuhnya seperti
3.
Hewan
ANTHOZOA
ini memiliki
bentuk sperti bunga (anthos), anemone laut dan karang atau koral merupakan
contoh anggota dari anthozoa. Anthozoa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki bentuk seperti bunga berupa polip, dan tidak berbentuk medusa
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
28
Metridium
sp
(mawar
laut),
dan
Gb 3.8 Struktur tubuh Anthozoa
3. FILUM PLATYHELMINTHES
Filum Platyhe,minthes memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tubuh pipih memanjang, tanpa segmen
b. Dapat dibedakan bagian anterior (depan/kepala), posterior (belakang/ekor), dorsal
c.
d.
e.
f.
g.
sangat
tinggi
sebagai
alat
reproduksi
Gb 3.10 Reproduksi aseksual pada
Planaria
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
29
Siklus hidup cacing hati kambing, dimulai ketika cacing dewasa bereproduksi
secara seksual dan melepaskan telurnya bersama feses kambing. Jika telur sampai
ke kolam atau danau, telur-telur akan menetas menjadi larva mirasidium. Dalam 8
jam, larva-larva tersebut harus menemukan inang sementara, yaitu siput. Larva akan
masuk ke dalam tubuh siput dan tumbuh menjadi sporokis. Sporokis berkembang
menjadi redia atau larva II secara partenogenesis (perkembangan menjadi individu
baru tanpa dibuahi). Redia bermetamorfosis menjadi serkaria. Kemudian, serkaria akan
keluar dari tubuh siput dan menempel di rerumputan membentuk metaserkaria
(kista) yang mampu hidup beberapa bulan. Jika termakan kambing atau ternak, kista
akan pecah dan larva masuk ke usus. Setelah itu larva menembus usus menuju hati,
kemudian tumbuh dan berkembang biak menghasilkan telur.
Anggota
kelas
Trematoda
lainnya
adalah
Schistosoma,
Chlonorchis
sinensis,
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
30
3.
pita
merupakan
cacing
beberapa
bagian
yang
disebut
proglotid. Cacing pita terus membuat proglotidproglotid baru di belakang kepalanya. Proglotid
adalah calon individu baru, sama dengan satu
4. FILUM
NEMATODA
Nematoda
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bentuk tubuh gilig panjang, simetri bilateral
2. Tubuh tidak bersilia dan tidak bersegmen
3. Dilapisi oleh kutikula transparan
4. Bersifat parasit dan sebagian hidup bebas
5. Belum memiliki sistem peredaran darah
6. Sistem pencernaan sempurna
7. Sistem pernapasan secara difusi
8. Sistem saraf dengan ganglion serebral
9. Sistem ekskresi dengan 2 saluran yang
merupakan cacing
Cacing gelang atau yang disebut juga cacing perut, merupakan parasit pada usus halus
manusia. Cacing dengan panjang 15 cm 35 cm ini memiliki warna tubuh putih
kekuning-kuningan, mulut di bagian anterior, dan dilengkapi 3 buah bibir. Cacing
betina mampu menghasilkan sekitar 200 ribu telur dalam satu kali pengeluaran.
Siklus hidup cacing pita dapat dilihat sebagai berikut
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
31
Contoh
spesies
filum
ini,
antara
lain
cacing
gelang
(Ascaris
lumbricoides), cacing
tambang
(Ancylostoma
duodenale), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), dan cacing filaria (Wuchereria
bancrofti) penyebab kaki gajah
Cacing gelang atau yang disebut juga cacing perut, merupakan parasit pada usus
halus manusia. Cacing dengan panjang 15 cm 35 cm ini memiliki warna tubuh putih
kekuning-kuningan, mulut di bagian anterior, dan dilengkapi 3 buah bibir. Cacing betina
mampu menghasilkan sekitar 200 ribu telur dalam satu kali pengeluaran.
Telur terbawa bersama feses dan dapat masuk tubuh melalui makanan atau telapak
kaki. Dalam usus halus, telur menetas dan menjadi larva kecil. Setelah menembus dinding
usus, larva terbawa aliran darah sampai jantung dan paru-paru. Dalam paru-paru, larva
dapat mencapai trakea sehingga tertelan kembali ke usus halus dan tumbuh dewasa.
Cacing gelang ini merupakan penyebab penyakit ascariasis.
Cacing tambang hidup di usus manusia dan dapat mengisap darah dan cairan tubuh
manusia. Cacing filaria (Wuchereria bancrofti) hidup di pembuluh darah dan dapat
menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening yang mengakibatkan penyakit kaki
gajah (elephantiasis) (Gambar 6.13). Cacing ini disebarkan oleh tusukan nyamuk Culex.
5. FILUM ANNELIDA
Annelida merupaka cacing dnegan ciri-cir:
1. Tubuh simetri bilateral dan dilapisi kutikula
2. Tubuh beruas-ruas dan bersifat triploblastik selomata
3. Setiap ruas tubuh memiliki alat reproduksi, alat ekskresi, otot dan pembuluh darah
4. Sistem pencernaan sempurna
5. Sistem ekskresi dengan nefridia
6. Sistem respirasi dengan kulit dan insang
Annelida
dibagi
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
32
Polychaeta hidup di laut. Tubuhnya memiliki rambutrambut pada setiap parapodia. Parapodia merupakan
struktur seperti daging pada setiap segmen tubuh
Polychaeta yang dapat berfungsi sebagai alat gerak.
Pada banyak
Polychaeta,
parapodia berfungsi
juga
lain Nereis virens (Gambar 3.15), cacing wawo (Lysidice oele), dan cacing palolo
(Eunice viridis).
2. OLYGOCHAETA
Oligochaeta berasal dari kata oligos yang artinya
sedikit dan chaeta yang artinya rambut. Anggota
Oligochaeta hidup di tanah dan beberapa spesies
hidup di air.
Cacing tanah (Pheretima sp.) adalah spesies yang
paling dikenal dari sekitar 2500 spesies Oligochaeta
(Gambar 3.16). Cacing tanah bereproduksi secara
seksual. Seperti pada cacing-cacing lainnya, cacing
tanah adalah hermafrodit. Perkembangan cacing
tanah
terjadi
secara
internal
dan
dibantu
oleh
Klitelium adalah penebalan segmen cacing, yaitu antara segmen ke 3237. Sel telur
diproduksi di ovari yang berada di segmen ke-13. Testis yang memproduksi sperma
dapat ditemukan di segmen ke-10 dan ke-11.
Ketika kawin, dua cacing tanah akan berdampingan. Sperma pindah dari satu cacing
tanah ke cacing tanah lainnya. Sperma disimpan untuk sementara waktu pada
klitelium. Setelah berpisah, setiap cacing tanah menyekresikan lendir yang setelah
kering disebut kapsul (coccon). Kapsul tetap berada di sekitar klitelum. Sel telur
bergerak menuju kapsul dalam tubuh cacing. Sperma yang disimpan juga dilepaskan
ke dalam kapsul maka terjadilah fertilisasi. Kapsul dilepaskan oleh cacing dan
dibiarkan di atas tanah. Telur tersebut akan tumbuh menjadi cacing-cacing kecil.
3. HIRUDINEA
Hirudinea atau lintah dikenal sebagai parasit pengisap
darah (Gambar 6.16). Lebih dari 300 spesies hidup bebas
di alam. Lintah yang tidak parasit, memakan cacing, siput,
dan larva-larva serangga. Lintah parasit menempel di
permukaan tubuh binatang, seperti ikan. Lintah mengisap
darah inang dan menyekresikan substansi yang dapat
membuat darah tidak membeku (hirudin).
Selama makan, lintah parasit menjadi beberapa kali
lebih besar dari tubuhnya oleh darah yang diisapnya.
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
33
Anggota Hirudinea, antara lain Hirudo medicinalis (lintah) dan Haemodipsa javanica
(pacet).
Gb 3.16 Struktur tubuh Hirudinea
6. FILUM MOLUSCA
Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak. Mollusca berasal dari
bahasa latin molluscus yang artinya lunak. Mollusca memiliki ciri:
Tubuh simetri bilateral
Tubuh lunak, tidak beruas, ditutupi oleh cangkang atau tidak
Cangkang terbuat dari kasium karbonat dan berfungsi untuk proteksi
Antara tubuh dan cangkang terdapat mantel yang dapat mensekresi lendir
Kaki pipih, lebar, dan berotot
Reproduksi secara seksual dengan pembuahan internal
1)
2)
3)
4)
5)
6)
b. GASTROPODA
Gastropoda merupakan kelompok Mollusca yang paling
banyak, yaitu lebih dari 35.000 spesies. Kelompok ini memiliki variasi bentuk dan cara
hidup dibandingkan dengan kelompok Mollusca lainnya. Ada yang hidup di laut dan ada
yang hidup di air tawar. Selain itu, ada pula yang hidup di daratan.
Gastropoda memiliki sistem pencernaan makanan yang lengkap dan mulut yang
dilengkapi struktur gigi yang disebut radula (Gambar 3.17). Gastropoda termasuk
herbivora. Namun, tidak semua Gastropoda adalah herbivora. Beberapa Gastropoda
bersifat karnivora, saprofit, dan parasit. Gastropoda memiliki sistem peredaran darah
terbuka.
c.
BIVALVIA
Bivalvia
adalah Mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci
seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa otot
yang besar. Ketika menutup, cangkang melindungi bivalvia dari predatornya.
Bivalvia disebut juga dengan Lamelabranchiata, karena memiliki insang sebagai
alat respirasi dan juga disebut dengan Pelecypoda karena memiliki kaki yang pipih
Kaki dari kebanyakan Bivalvia terspesialisasi untuk hidup pada lumpur halus atau pasir.
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
34
Air yang membawa makanan dan oksigen mengalir ke dalam cangkang melalui
siphon. Silia di insang menciptakan aliran air dalam rongga mantel. Mucus di insang
menjebak plankton dari air. Silia menyapu mucus dan partikel makanan ke dalam
mulut. Oksigen dari air berdifusi dari air ke darah dan sebaliknya. Selain itu, Bivalvia
memiliki
organ
ekskresi
yang
disebut
nefridia.
Umumnya, Bivalvia hanya memiliki satu alat
kelamin, jantan atau betina. Sperma dan sel
telur dikeluarkan ke dalam air dan fertilisasi
terjadi di luar tubuh induk. Larva berenang
bebas pada fase ini dan menetap di dasar,
kemudian
berkembang
menjadi
dewasa.
berasal
dari
kata
cephalo
yang
artinya kepala dan podos yang artinya kaki. Cumicumi dan gurita adalah Cephalopoda yang cukup
dikenal. Pada cumi-cumi, rangka dalam tubuhnya
dihasilkan dari zat hasil sekresi internal oleh
mantel. Adapun, gurita tidak memiliki rangka sama
sekali.
Pada Cephalopoda, kaki telah berevolusi menjadi lengan yang panjang dekat kepala.
Cumi-cumi memiliki 10 lengan, sedangkan gurita memiliki 8 lengan. Cephalopoda
menggunakan lengannya ini untuk menangkap
mangsanya dan memasukkannya ke dalam mulut.
Semua
Cephalopoda
adalah
karnivor.
Dalam
yang memungkinakan dia berubah warna. Contoh spesies Cephalopoda antara lain,
gurita (Octopus sp.), sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (Loligo indica), dan Nautilus
sp.
7. FILUM ECHINODERMATA
Semua anggota Echinodermata hidup di laut. Seperti halnya molusca, Echinodermata
memiliki coelom (rongga tubuh) dan memiliki sistem pencernaan makanan yang sudah
sempurna. Echinodermata memiliki tubuh simetri radial dan selama hidupnya mengalami
fase larva yang disebut bipinaria. Selain itu Echinodermata memiliki kaki tabung atau
sistem ambulakral yang berfungsi untuk bergerak dan mengambil mkanan, selain itu dia
memiliki endoskeleton (rangka dalam).
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
35
Echinodermata
dibagi
menjadai
kelas
yaitu
Asteroidea,
Opiuroidea,
Echinoidea,
sel
epidermal yang
Bintang laut juga sangat terkenal dengan kemampuan regenerasinya. Beberapa spesies
bintang laut bereproduksi secara aseksual dengan melepaskan lengannya. Contoh
spesies kelas ini, antara lain Astropesten irregularis dan Celeita sp. Perhatikan
Gambar 3.19
Gb 3.19 Bintang laut; (a) bagian ventral/atas, (b) bagian dorsal/bawah, (c) struktur kaki tabung
2. OPHIUROIDEA
Ophiuroidea atau bintang ular laut merupakan hewan berbentuk
bintang dengan lengan lurus, panjang, dan fleksibel. Cakram
tubuhnya terlihat jelas. Anggota kelas ini memiliki kaki
ambulakral
pada
lengan
pipanya
yang
lebih
sedikit
spesies
ini
antara
lain
Ophiotrix
flagilis
dan
untuk
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
36
4. HOLOTUROIDEA
(Holothuria
atra)
dan
mentimun
laut
(Pseudocolochirus sp.)
5. CRINOIDEA
Crinoidea disebut juga dengan lili laut merupakan anggota
Echinodermata yang hidup menempel di dasar laut dan
memiliki bentuk seperti bunga lili atau burung. Tubuh
Crinoidea tersusun atas lempengan kapur yang berbentuk
cangkir dan memiliki 5 lengan yang lentur. Contoh dari
Crinoidea adalah Antedon tenella.
Gb 3.23 Lili Laut
8. ARTHROPODA
Golongan Arthropoda mempunyai jumlah species dan individu paling besar. Nama Arthropoda
berasal dari kata arthros berarti sendi/ruas dan podos berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan
yang mempunyai kaki beruas-ruas; hidupnya di air, darat, tanah dan di lingkungan udara. Jenis- jenis
filum ini setiap hari kita menemuinya bahkan ada yang mengganggu kehidupan kita misalnya
menimbulkan rasa gatal.
Arthropoda termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu mempunyai
rongga sejati dan tiga lapisan tubuh. Tubuhnya berbuku-buku/ beruas-ruas, kakinya pun
beruas-ruas, mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari bahan kitin yang berguna untuk
melindungi alat-alat tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh.
Tubuhnya dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).
Jika dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat pada bagian
ujung anterior dan anus terdapat pada ujung poste- rior. Mempunyai alat-alat tubuh yang
sudah lengkap meliputi alat pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus.
Respirasi dengan insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan paru-paru buku. Hewan
ini sudah mem- punyai sistem saraf, peredaran darah, ekskresi, serta indra. Filum ini
dianggap berkerabat dekat dengan Annelida sebab banyak memiliki sifat-sifat yang
sama.
Reproduksi hewan ini dilakukan secara aseksual dan seksual. Secara aseksual
dengan melakukan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa pem- buahan oleh hewan
jantan) dan paedogenesis (terjadi reproduksi pada individu yang muda, yaitu pada larva).
Jenis alat kelamin hewan ini sudah terpisah. hewan ini dikelompokkan atas Crustaceae
(udang-udangan), Insekta (serangga), Arachnoidea (labah-labah), dan Myriapoda (kaki
seribu).
1. CRUSTCEAE
Crustacea berasal dari bahasa latin crusta yang artinya cangkang. Terdapat lebih dari
20.000 spesies Crustacea yang telah diketahui. Sebagian besar Crustacea hidup di
laut dan sebagian lagi di air tawar. Pada kepala terdapat dua pasang antena, yaitu
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
37
sepasang antena panjang dan sepasang antena pendek. Tubuh udang terbagi menjadi
sefalotoraks
dan
abdomen.
Sefalotoraks
secara internal, telur yang berisi zigot menetas menjadi larva, selanjutnya tumbuh
menjadi dewasa melalui pergantian kulit berkali-kali.
Contoh dari anggota ini adalah udang windu (Penaeus), udang galah (Macrobium
resenbergi), udang air tawar (Cambarus virilis), ketam (Parathelpusa tredenlata),
kepiting ( Portunus sexdentalus ), dan rajungan (Neptunus pelagicus).
2. MYRIAPODA
Kata Myriapoda berasal dari bahasa Yunani, yakni myria
terdapat
mengandung
tiga
pasang.
hemoglobin.
Bernapas
Arachnida
dengan
dapat
paru-paru
menjadi
buku.
predator,
Darahnya
parasit,
atau
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
38
Gb 3.26 Beberapa anggota dari Arachnoidea; (a) Laba-laba, (b) kalajengking, (c)
Tungau
4. INSEKTA
Insecta meliputi dua per tiga seluruh jumlah hewan-hewan. Anggota kelas Insecta yang
telah diketahui namanya, berjumlah lebih dari 700.000 spesies. Dari jumlah tersebut
yang memiliki jumlah spesies terbanyak adalah kelompok Coleoptera.
Pada umumnya, serangga hidup di tanah dan memegang peranan penting dalam
menjaga keseimbangan biologis di tanah. Serangga ada yang merugikan dan ada yang
menguntungkan. Serangga yang merugikan antara lain serangga yang bersifat hama,
vektor penyakit (malaria, Trypanosoma sp., dan filariasis), dan parasit pada organisme
lain. Sementara itu, serangga yang menguntungkan adalah serangga yang membantu
penyerbukan pada tanaman, predator hama, dan serangga yang ikut ambil bagian
dalam siklus materi di alam.
Ciri-ciri dari serangga antara lain sebagai berikut.
1)
2)
3)
4)
atau menjadi lebih kecil. Antena berfungsi sebagai reseptor kimia dan mekanik.
5) Umumnya memiliki sayap.
6) Bernapas menggunakan trakea.
Sungut pada serangga memiliki beberapa bentuk dan fungsi, di antaranya sebagai
alat untuk menusuk dan mengisap, misalnya pada nyamuk; sebagai alat untuk menjilat,
misalnya pada lalat; sebagai alat untuk menggigit atau menggunting, misalnya pada
belalang; dan sebagai alat mengisap, misalnya pada kupu-kupu.
Dada atau toraks pada serangga dibagi menjadi protoraks, mesotoraks, dan
metatoraks. Sebelah lateral toraks disebut pleura, sebelah ventral toraks disebut
sternum. Seranggga memiliki dua pasang spirakel (stigmata) pada mesotoraks dan
metatoraks. Namun, pada larva serangga hanya terdapat satu pasang spirakel pada
toraks. Serangga memiliki anggota gerak berupa kaki pada setiap segmen toraks dan
memiliki sayap yang terletak di antara mesotoraks dan metatoraks.
Berdasarkan metamorfosisnya, Insecta digolongkan menjadi
ametamorfosis (ametabola), metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola), dan
metamorfosis sempurna (holometabola). Pada kelompok Insecta ametamorfosis,
bentuk tubuh larva hingga dewasa tidak berbeda, contohnya kutu buku (Lepisma). Bentuk
tubuh kelompok metamorfosis tidak sempurna mengalami sedikit perubahan, yaitu saat
tubuhnya mengalami molting (pergantian kulit) dan bersayap, contohnya capung.
Contohnya pada kupu-kupu dan lalat.
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
39
Gb 3.27 Metamorfosis pada serangga; (a) metamorphosis sempurna, (b) metamorphosis tidak
sempurna
(Pterygota). Kelompok
Apterygota merupakan serangga primitif, kecil, dan pada umumnya hidup di tanah. Contoh
serangga Apterygota adalah kutu buku (Lepisma saccharina). Sementara itu, kelompok
Pterygota adalah serangga bersayap. Meskipun demikian, terdapat juga kelompok
Pterygota yang sayapnya rudimen atau tereduksi sama sekali, misalnya pada serangga
yang bersifat parasit. Contoh serangga bersayap adalah lalat (Musca domestica) dan
capung.
Ordo
Anoplura
Coleoptera
Diptera
Hemiptera
Hymenoptera
Lepidoptera
Odonata
Orthoptera
9. FILUM CHORDATA
Chordata meliputi sekitar 45.000 jenis hewan yang hidup di hampir semua jenis
lingkungan. Terdapat tiga hal yang membedakan filum Chordata dengan filum yang
lainnya, yaitu dalam hal perkembangannya.
a. Notochord, yaitu suatu tangkai pendukung di bagian dorsal tepatnya di bawah
susunan saraf. Notochord berfungsi sebagai pendukung. Pada hewan vertebrata semua
embrionya memiliki notochord.
b. Tali saraf (nerve cord), yaitu suatu cekungan saraf di bagian atas notochord.
c. Kantung insang faring (pharyngeal gill pouches).
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
40
Chordata dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Chordata yang bertulang belakang
(Chordata
jenis
tulang
yang
membangun
rangka
tubuhnya,
Pisces
(ikan)
dari
dianggap
tulang
fosil
rawan.
hidup
Ikan
karena
kelas
ini
merupakan
tutup
insang
seperti
yang
biasa
ditemukan pada ikan bertulang sejati. Beberapa jenis ikan bertulang rawan yang
sampai sekarang masih dapat ditemui adalah ikan pari, dan ikan lamprey
b. Ikan bertulang sejati (Osteictyes)
kelas
Osteichythyes
ini
adalah
ikan
belakang
sejati
antara
lain,
lele
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
41
dalam air ketika melakukan fertilisasi atau pembuahan eksternal, seperti yang terjadi
pada ikan. Biasanya, telur Amphibia tidak dilindungi oleh suatu cangkang, tetapi
dilindungi oleh suatu lendir. Larva pada umumnya
Amphibia, seperti pada ikan, adalah hewan poikiloterm. Artinya, suhu tubuhnya
dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Jika suhu lingkungan terlalu rendah, hewan
poikiloterm menjadi kurang aktif. Contoh spesies Amphibia antara lain kodok (Bufo
marmus), katak hijau (Rana pipiens), dan salamander (Axolot)
3. REPTILIA
Reptilia berasal dari bahasa latin, yaitu reptile yang berarti ular. Reptilia umumnya
poikiloterm. Reptilia disebut juga sebagai binatang melata. Reptilia terdiri atas kurang
lebih 6.000 jenis hewan, meliputi ular, kadal, kura-kura, dan buaya. Reptilia menyimpan
telurnya yang dilindungi oleh kulit tebal dan memiliki membran internal. Reptilia
melakukan fertilisasi internal.
Contoh
Reptilia,
antara lain
ular
sanca
(Phyton
reticulatus),
komodo
(Varanus
Gb 3.31 Beberapa hewan yang termasuk Reptilia; (a) Bunglon, (b) Ular (c)
Kura-Kura
4. AVES
Kelas Aves (burung) terdiri atas sekitar 9.000 jenis.
Seluruh tubuh burung ditutupi oleh bulu, kecuali kaki dan
paruhnya. Bulu dan paruh burung terbuat dari keratin.
Burung
tidak
memiliki
gigi
untuk
mengunyah
memiliki
sayap
yang
dapat
membantunya
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
42
Mammalia terdiri atas sekitar 5.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 26 ordo.
Karakteristik umum pada Mammalia adalah:
1) memiliki rambut;
2) memiliki tiga tulang di telinga bagian tengah;
3) memiliki kelenjar susu.
Mammalia memiliki volume otak yang lebih besar dibandingkan dengan hewan
Vertebrata lainnya. Suhu badan Mammalia tetap atau tidak dipengaruhi oleh suhu
lingkungan luarnya (homoioterm). Alat pernapasan Mammalia adalah paru-paru. Mamalia
juga memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi.
Adaptasi Mamalia di antaranya adalah sebagai berikut.
3)
1)
2)
6)
binatang lain.
Mammalia memiliki
kontrol
kendali
suhu
tubuh
yang
efi sien
7)
1)
Monotremata
(Mammalia
berparuh),
2)
(Ornitherynchus anatinus).
Karnivora (Mammalia pemakan
3)
(Felis domestica).
Rodentia (Mammalia pengerat), contohnya tikus mencit (Mus
4)
musculus).
Cetacea
(Mammalia
5)
borealis).
Chiroptera (Mammalia besayap), contohnya kelelawar (Myotes
6)
sp.).
Marsupialia (Mammalia berkantung), contohnya kanguru (Macropus
air),
contohnya
Platypus
contohnya
paus(Balanoptera
sp.).
Probosoidea (Mammalia berprobosis), contohnya gajah (Elephas maximus).
Primata, contohnya bekantan (Nasalis larvatus).
8)
B. KEGIATAN SISWA
KEGIATAN 1
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Mengidentifikasikan ciri-ciri umum hewan
2. Menjelaskan ciri-ciri Porifera
3. Menjelaskan ciri-ciri Coelenterata
4. Menjelaskan cara reproduksi Coelenterata
TUGAS:
Bersama teman sebelahmu diskusikan hal-hal dibawah ini
1. Apa yang menjadi perbedaan mendasar antara Porifera dan Coelenterata
2. Jelaskan perbedaan cara reproduksi Porifera dan Coelenterata
3. Bagaimanakah kondisi keberadaan hewan-hewan Porifera dan Coelenterata sekarang ini?
Mengapa bisa terjadi demikian?
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
43
4. Apakah yang dapat dilakukan untuk menjaga keberadaan hewan Porifera dan Coelenterata
tersebut?
5. Buatlah tabel peranan dari Porefera dan Coelenterata!
HASIL DISKUSI:
Nilai
dan
Tanda
Tangan
Catatan
KEGIATAN 2
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
44
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan ciri-ciri Platyhelminthes
2. menjelaskan cara reproduksi Platyhelminthes
3. Menjelaskan ciri-ciri Nemathelminthes
4. Menjelaskan cara reproduksi Nemathelminthes
5. Mnejelaskan ciri-ciri Annelida
6. Menjelaskan cara reproduksi Annelida
TUGAS:
Bersama teman sebelahmu diskusikan hal-hal di bawah ini!
1. Jelaskan Perbedaan antara Platyhelminthes, Nemathelminthes dan Annelida berdasarkan
struktur tubuhnya!
2. Jelaskan perbedaan cara reproduksi Platyhelminthes, Nemathelminthes dan Annelida
3. Buatlah tabel peranan dari Platyhelminthes, Nemathelminthes dan Annelida
HASIL DISKUSI:
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
KEGIATAN 3
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan ciri-ciri Molusca
2. Menjelaskan cara reproduksi Molusca
3. Menjelaskan ciri-ciri Echinodermata
4. Menjelaskan cara reproduksi Echinodermata
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
45
TUGAS:
Bersama dengan teman sebelahmu diskusikan hal-hal di bawah ini!
1. Jelaskan perbedaan dari Molusca dan Echinodermata
2. Jelaskan perbedaan dari setiap kelas pada Filum Molusca
3. Jelaskan perbedaan dari setiap kelas pada Filum Echinodermata
4. Jelaskan perbedaan cara reproduksi pada molusca dan Echinodermata!
5. Buatlah tabel peranan dari Molusca dan Echinodermata
HASIL DISKUSI:
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
KEGIATAN 4
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan ciri-ciri Arthropoda
2. Menjelaskan cara reproduksi Arthropoda
3. Mentabulasi peranan hewan Arthropoda bagi kehidupan
4. Menjelaskan ciri-ciri hewan Chordata
5. Menjelaskan cara reproduksi hewan mamalia
TUGAS:
Buatlah kelompok dengan anggota 4 orang, lalu lakukan kegiatan berikut!
1. Ambillah Capung, Udang, Kupu-kupu, dan Belalang
2. Amati struktur tubuh masing-masing hewan meliputi jumlah kaki, struktur tubuh, jumlah
dan struktur sayap, struktur mata, dan antenna, lalu masukkan dalam tabel berikut
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
46
Capung
Udang
Kupu-kupu
Belalang
Jumlah kaki
Struktur Tubuh
Jumlah Sayap
Struktur Sayap
Struktur Mata
Antenna/Sungut
3. Setelah melakukan pengamatan di atas, diskusikan hal-hal di bawah ini!
a. Apakah perbedaan mendasar dari keempat hewan tersebut di atas!
b. Jelaskan peranan dari keempat hewan di atas!
c. Jelaskan perbedaan masing-masing kelas pada filum Vertebrata!
d. Jelaskan cara reproduksi pada masing-masing kelas pada vilum Vertebrata!
HASIL DISKUSI:
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
47
EKOSISTEM
Standar Kompetensi:
4. Menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan enenrgi
serta
peranan
manusia
dalam
keseimbangan ekosistem.
Kompetensi Dasar:
4.1 Mendeskripsikan
peran
komponen
serta
pemanfaatan
hubungan antara serigala dan kambing. Pada predasi, terdapat individu yang
diuntungkan dan yang dirugikan.
b) Kompetisi adalah interaksi yang menyebabkan persaingan pada kedua individu.
Kompetisi yang terjadi pada hewan, contohnya macan tutul dan macam kumbang
yang sama-sama memangsa kerbau liar. Apakah kompetisi juga terjadi pada
tumbuhan?
c) Komensalisme
merupakan
interaksi
antara
dua
individu
yang
menguntungkan salah satu pihak, namun yang lain tidak dirugikan maupun
diuntungkan. Contohnya, alga yang hidup di atas cangkang penyu laut dan
barnakel yang hidup di kulit ikan paus.
Komponen Abiotik
Komponen abiotik meliputi semua komponen di luar makhluk hidup seperti cahaya,
suhu, kelembaban, pH, tanah, udara dan lain-lain.
B. Tipe-Tipe Ekosistem
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
48
Secara garis besar, ekosistem dapat dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem darat dan
ekosistem perairan.
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat dibedakan berdasarkan iklim dan vegetasi dominan wilayah tersebut
menjadi beberapa bioma. Meskipun batas wilayah penyebaran bioma-bioma di
muka
bumi
tidak
terlalu
jelas,
namun
berdasarkan
vegetasi
tumbuhan
dominannya dapat dibedakan menjadi bioma tundra, bioma taiga, bioma hutan
hujan tropis, bioma savana (padang rumput), bioma gurun, dan bioma hutan
gugur.
a) Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di bumi bagian utara, yaitu di kutub utara yang memiliki
curah hujan yang rendah. Oleh karena itu, hutan tidak dapat berkembang di
daerah ini. Pada musim dingin, air dalam tanah dingin dan membeku sehingga
tumbuhan tidak dapat tumbuh besar. Produsen utama di bioma ini adalah lichenes
dan lumut. Binatang yang dapat ditemui di bioma ini, antara lain beruang kutub,
reindeer (rusa kutub), serigala, dan burung-burung yang bermigrasi ketika musimmusim tertentu.
b) Bioma taiga
Bioma taiga dikenal sebagai hutan konifer, merupakan bioma terluas di bumi. Bioma
ini memiliki curah hujan 35 cm sampai dengan 40 cm per tahun. Daerah ini sangat
basah karena penguapan yang rendah. Tanah di bioma taiga bersifat asam. Bioma
taiga terdapat di daerah yang beriklim sedang, dengan curah hujan sekitar 100
cm per tahun. Terdapat di Amerika bagian utara dan selatan, Eropa bagian barat,
dan Asia bagian timur.
Tumbuhan yang hidup di bioma taiga umumnya konifer dan pinus. Hewan yang
hidup di bioma ini di antaranya adalah rusa, beruang hitam, salamander, dan
tupai.
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
49
e) Bioma gurun
Bioma gurun terdapat di Asia, Afrika, India, Amerika, dan Australia. Tanah yang
tandus dan kandungan air yang sangat rendah membuat tumbuhan dan hewanhewan tertentu saja yang dapat bertahan di daerah ini. Tumbuhan yang dapat
bertahan di gurun di antaranya kaktus, sedangkan hewan yang dapat bertahan di
gurun di antaranya adalah unta dan ular.
f) Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang dan tersebar di Amerika
Timur, Eropa Tengah, dan Asia Timur. Bioma ini memiliki ciri-ciri suhu yang sangat
rendah pada musim dingin dan sangat panas pada musim panas (-30C hingga
30C). Curah hujan tinggi dan merata, serta jenis pohon yang dapat menggugurkan
daunnya pada saat musim panas (pada hutan gugur daerah tropis) dan pada saat
musim dingin (pada hutan gugur iklim sedang). Hewan yang hidup di bioma ini
antara lain tikus, beruang, bajing, dan burung. Beberapa hewan pada bioma ini
dapat melakukan hibernasi, yaitu tidur panjang selama
musim
dingin
Zona litoral
Zona Limnetik
Zona Profundal
laut
dalam,
ekosistem
perairan
laut
dangkal
(litoral),
dan
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
50
C. Suksesi
Komunitas
yang
ada
dalam
suatu
ekosistem
terkadang
mengalami
kerusakan baik karena faktor alam seperti gunung meletus atau longsor,
maupun
karena
faktor
buatan
seperti
penebangan
hutan.
Hancurnya
komunitas ini akan menimbulkan suatu perubahan yang cukup besar. Misalnya saja
permukaan tanah yang dulunya begitu rimbun akan berubah menjadi permukaan tanah
yang terbuka. Keadaan ini akan membuat tempat tersebut menjadi habitat baru bagi suatu
makhluk hidup. Makhluk hidup yang pertama kali datang biasanya tumbuh dan disebut
tumbuhan pionir atau perintis.
Tumbuhan pionir ini adalah tumbuhan yang dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang
serba terbatas. Kehadiran makhluk hidup pionir ini akan menciptakan kondisi lingkungan
tertentu yang membuat makhluk hidup lainnya dapat hidup di tempat tersebut. Proses ini
akan terus berlanjut sejalan dengan waktu sehingga akhirnya tercipta komunitas tumbuhan
yang makin lama makin padat dan kompleks mengarah pada pematangan suatu bentuk
komunitas. Proses inilah yang dinamakan suksesi.
Suksesi dibagi menjadi 2 yaitu Suksesi primer dan suksesi sekunder
1) Suksesi Primer
Suksesi primer merupakan pembentukan komunitas makhluk hidup yang sebelumnya
tidak ada. Contohnya adalah suksesi di Gunung Krakatau yang telah meletus pada
tahun 1883
2) Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder merupakan perubahan yang terjadi karena terganggunya habitat.
Gangguan ini dapat disebabkan oleh gangguan alam, seperti banjir, kebakaran, dan
penebangan liar. Namun, gangguan ini tidak merusak komunitas secara total. Suksesi
sekunder berlangsung lebih cepat daripada suksesi primer karena komunitas tumbuhan
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
51
2. Piramida Ekologi
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
52
Konsumen I
Produsen
Piramida-piramida jumlah pada ekosistem-ekosistem yang berbeda tidak dapat
dibandingkan satu dengan yang lain. Hal tersebut karena pada masing- masing
ekosistem, individu-individu yang terlibat di dalamnya tidak sama. Oleh karena itu,
muncul
yang
disebut
piramida
biomassa.
Piramida
biomassa
berfungsi
Konsumen I
Produsen
Konsumen III
1603 kkal/m2/hari
Konsumen II
14098 kkal/m2/hari
Konsumen I
87110 kkal/m2/hari
Produsen
3. Daur Biogeokimia
Berbeda dengan energi, materi kimia yang berupa unsur- unsur penyusun bahan
organik dalam ekosistem, berpindah ke trofik-trofik rantai makanan tanpa mengalami
pengurangan, melainkan berpindah kembali ke tempat semula. Unsur-unsur tersebut
masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah atau air. Perpindahan unsur
kimia dalam ekosistem melalui daur ulang yang melibatkan komponen biotik dan
abiotik ini dikenal dengan sebutan daur biogeokimia.
1) Daur Air
Air sangat penting bagi kehidupan manusia, karena makhluk hidup umumnya
mengandung air. Seperti daur lainnya, daur air tidak berawal dan tidak berujung.
Air yang turun ke bumi berasal dari hujan maupun pencairan es yang membeku.
Sebagian air tersebut diserap oleh tumbuhan melalui akar. Setelah beberapa waktu,
air dilepaskan dalam bentuk uap air melalui proses transpirasi pada daun.
Sebagian lagi diminum hewan dan manusia, kemudian dilepaskan selama respirasi
dan ekskresi.
2) Daur Karbon
Karbon dioksida yang banyak terdapat di atmosfer merupakan hasil dari respirasi
manusia, hewan, erupsi vulkanik (letusan gunung), dan hasil pembakaran.
Fotosintesis pada tumbuhan menggunakan karbon dioksida sebagai bahan bakunya
untuk
membentuk
molekul
organik.
Molekul
organik,
seperti
selulosa
dan
karbohidrat lainnya akan digunakan oleh hewan dan manusia melalui proses. Jika
hewan atau manusia memakan tumbuhan tersebut, komponen karbon menjadi
bagian tubuhnya.
3) Daur Nitrogen
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
53
(NH3). Amonia diubah menjadi senyawa ion nitrit (NO2 ) oleh bakteri tanah yang
_
disebut juga bakteri nitrit. Kemudian, diubah lagi menjadi ion nitrat (NO3 ).
Kemudian, tumbuhan akan menyerap senyawa ion nitrit untuk diubah menjadi
molekul organik, seperti nukleotida dan asam amino.
Jika tanaman dimakan hewan atau manusia, asam amino akan dimanfaatkan.
Sebagian akan dikeluarkan dalam bentuk amino sebagai sisa katabolisme. Setelah
hewan dan tumbuhan mati, nitrat diubah menjadi amino lalu menjadi nitrogen
bebas oleh bakteri denitrifikasi, seperti Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
4) Daur Fosfor
Di alam, fosfor dapat dijumpai sebagai PO4 , HPO4 , atau H2PO4 berbentuk ion
fosfat anorganik, larutan fosfat organik, fosfat partikulat, atau fosfat mineral dalam
batuan atau sedimen. Sumber fosfat utama adalah batuan kristal yang lapuk
atau hanyut karena erosi. Fosfat tersedia di alam sebagai ion fosfat dan masuk ke
dalam tanaman melalui perakaran ke jaringan hidup. Selanjutnya, mengikuti rantai
makanan. Fosfat dapat lepas ke atmosfer melalui peristiwa kebakaran hutan.
Pada daur detritus, molekul yang lebih besar berisi fosfat dipisahkan menjadi ion
fosfat anorganik yang diendapkan sebagai butir sedimen ekosistem perairan.
Daur fosfor sangat sederhana. Daur ini bersifat fase sedimen yang lambat dan
ditambah dengan tidak dapat larutnya fosfor dalam air sehingga sering kali terjadi
kekurangan fosfor bagi pertumbuhan tanaman.
berbagai
barang.
Dalam
usaha
ini,
manusia
telah
memengaruhi
membutuhkan
sumber
daya
alam
untuk
melangsungkan
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
54
2. Pencemaran Lingkungan
Menurut Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor
23
Tahun
1997
tentang
udara
dimana
asap-asap
tersebut
mengandung
gas
CO
(karbonmonoksida)
Udara yang dihirup manusia harus udara bersih. Bayangkan jika Anda menghirup
karbon monoksida, Anda bisa mati. Sebab, gas tersebut di dalam tubuh bersifat
mengikat darah, sehingga darah dalam tubuh dapat teracuni oleh gas karbon
monoksida (CO) ini.
Selain Co, zat lain yang dapat mencemari udara adalah SO4 (penyebab hujan asam),
gas CO2 (penyebab pemanasan global), dan debu.
2) Pencemaran Air
Secara garis besar, pencemaran air dapat disebabkan oleh mikro- organisme
dalam air, limbah organik, dan limbah anorganik. Pencemaran oleh mikroorganisme,
umumnya dapat menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan. Selain
mikroorganisme limbah juga dapat mencemari air baik limbah organik seperti
sampah yang akan mengurangi oksigen terlarut juga limbah anorganik sperti plastic
dan kaleng.
3) Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah ini dapat disebabkan oleh bahan-bahan, seperti limbah plastik,
botol kaca, kaleng, zat kimia, dan logam-logam berat
4) Pencemaran Suara
F. Limbah
Sebagian besar kegiatan manusia selalu menyisakan bahan-bahan yang biasa kita sebut
limbah. Limbah tersebut tidak hanya dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan skala besar,
seperti oleh industri tekstil dan industri kayu lapis, tetapi juga dihasilkan oleh kegiatan
sehari-hari, seperti makan, minum, dan mencuci. Limbah dapat dikategorikan menurut
wujudnya menjadi limbah padat dan limbah cair.
a) Limbah Padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri maupun domestik. Pada umumnya, limbah
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
55
domestik berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan,
perkantoran, perternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Beberapa
contoh limbah padat, yaitu kertas, kayu, kain, karet, kulit tiruan, plastik, logam, dan
kaca.
b) Limbah Cair
Menurut PP No. 82 Tahun 2001, limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau
kegiatan yang berwujud cair. Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan
sifatnya, yaitu fisika dan sifat agregat, parameter logam, anorganik nonmetalik,
organik agregat, dan mikroorganisme.
Apakah setiap limbah selalu berbahaya bagi lingkungan
dan kesehatan manusia? Bisakah kita memanfaatkan
limbah-limbah tersebut? Adakah cara atau teknik untuk
mengolah limbah menjadi bahan-bahan yang berguna
untuk
manusia?
Limbah
masih
bisa
dimanfaatkan
kertas,
kerajinan,
bahkan
sebagai
bahan
tanpa
harus
melalui
proses
daur
ulang.
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
56
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
57
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
KEGIATAN
Indikator
Setelah
Pencapaian:
melakukan
kegiatan
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
58
HASIL DISKUSI:
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
KEGIATAN 3
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan konsep pencemaran/perusakan lingkungan
2. Memberikan contoh polutan
3. Mengenali prilaku manusia yang tidak ramah / beretika lingkungan
4. Menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya perusakan lingkungan
5. Menghubungkan kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
dan upaya yang dapat ditempuh dalam pelestarian lingkungan
TUGAS:
Buatlah kelompok dengan anggota 4 orang, kemudian lakukan hal-hal berikut ini!
1. Lakukan pengamatan di lingkungan yang ada di sekitar, carilah tempat-tempat yang
kalian perkirakan terjadi pencemaran lingkungan (baik pencemaran air, udara atau
tanah)
2. Amati jenis polutan yang ada dan sumber polutan serta dampak yang terjadi
3. Masukkan data pengamatan kalian dalam tabel berikut!
Jenis pencemaran
Jenis Polutan
Sumber Polutan
Dampak
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
59
4. Apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki lingkungan yang telah tercemar tersebut
5. Buatlah laporan hasil pengamatan kalian, lengkapi dengan data berupa gambar
tempat terjadinya pencemaran
HASIL DISKUSI:
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
KEGIATAN 4
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Mengkategorikan limbah organik dan an organik dan sumbernya
2. Menentukan limbah berbahaya beracun
3. Mentabulasi berbagai jenis limbah yang ada di lingkungan sekitar
dan
cara
memperlakukannya
TUGAS:
Buatlak kelompok dengan anggota 4 orang,lalu lakukan hal berikut!
1. Pergilah ke tempat penampungan sampah di sekolah
2. Dari sampah yang ada di tempat penampungan tersebut tabulasikan jenis limbah yang
ada dan sumbernya
3. Adakah di lingkungan sekolahmu terdapat limbah berbahaya beracun? Mengapa disebut
sebagai limbah berbahaya beracun?
4. Langkah apakah yang dapat ditempuh untuk menangani limbah-limbah tersebut?
Jelaskan
HASIL DISKUSI:
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
60
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
KEGIATAN 5
Indikator Pencapaian:
Setelah melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, diharapkan kalian dapat:
1. Memilih limbah organik dan anorganik yang dapat di daur ulang
2. Merancang produk daur ulang limbah dari limbah organic dan an organik yang telah
ditentukan
3. Membuat produk daur ulang limbah berdasarkan rancangan yang telah ditentukan
TUGAS:
Dengan kelompok yang telah ada sebelumnya, lakukan hal-hal berikut
1. Dari tempat sampah yang ada si lingkungan sekolah pilihlah limbah organic dan limbah
anorganik yang dapat didaur ulang
2. Rancanglah proses daur ulang dari limbah yang telah kalian pilih
3. Tuliskan proses pembuatan produk daur ulang limbah yang telah kamu kalian inginkan
4. Buatlah produk hasil daur ulang limbah sesuai dengan rencana kalian
HASIL DISKUSI:
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
61
Nilai dan
Tanda
Tangan
Catatan
Modul Pelajaran Biologi Kelas X Semester 2, SMA N 2 Kotaagung: Yeni Suntari, S.Pd
62