Anda di halaman 1dari 69

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Keanekaragaman Hayati


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Keanekaragaman Hayati dan Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
2. Prinsip Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
dan Klasifikasi Hewan
3. Klasifikasi Tumbuhan
4. Virus, Protista dan Monera

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang 1. Keanekaragaman Hayati dan Pelestarian
dipelajari Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati merupakan hal penting bagi umat


manusia. Tingkat keanekaragaman hayati menjadi nilai
ekonomi sekaligus ancaman bagi konservasi makhluk
hidup. Beberapa spesies makhluk hidup berada disekitar
kita. Bahkan beberapa makhluk hidup tersebut
merupakan yang dilindungi.

Tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi tersebut,


mengakibatkan banyak lahan-lahan penelitian yang
diharapkan mampu mengeksplorasi seluruh fauna dan
flora yang ada di Indonesia untuk peningkatan kualitas
hidup. Berdasarkan kategori keanekaragaman hayati,
maka dapat dibagi menjadi keanekaragaman hayati
tingkat ekosistem, jenis dan genetik. Masing-masing
tingkat keanekaragaman tersebut mendiami berbagai
wilayah dengan cirri khas dan model adaptasi masing-
masing.

• Persebaran Biogeografi Indonesia

Biogeografi merupakan ilmu yang mempelajari


penyebaran makhluk hidup tertentu pada lingkungan
tertentu di bumi. Indonesia merupakan negara yang kaya
dengan berbagai jenis flora dan fauna yang tersebar di
seluruh nusantara. Persebaran makhluk hidup yang
berbeda ini dapat dilihat melalui kondisi geografis, seperti
ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim, misalnya
curah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Daerah
persebaran yang begitu luas, maka biogeografi fauna dan
flora yang ada di Indonesia, dapat dibagi menjadi dua,
yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.

Kawasan biogeografi Indonesia sesuai dengan


karakteristiknya dibagi kedalam tiga kawasan, yaitu
kawasan sunda, sahul dan Wallace. Kawasan sunda
(oriental) meliputi daerah jawa, Kalimantan dan sumatera.
Keragaman flora dan fauna pada kawasan ini sangat mirip
dengan kawasan asia lainnya. Kawasan sahul (Australia)
meliputi papua dan kepulauan aru. Diantara kedua
kawasan tersebut terdapat satu kawasan yang
didalamnya terdapat campuran kedua kawasan diatas
yang meliputi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Nusa
Tenggara

• Keanekaragaman Hayati Indonesia

Indonesia sebagai negara dengan jumlah hutan tropis


dan jumlah wilayah yang besar menyajikan
keanekaragaman hayati yang berlimpah.
Keanekaragaman hayati dapat diterjemahkan sebagai
semua makluk yang hidup di bumi, termasuk didalamnya
senua jenis tumbuhan, hewan dan mikroorganisme.
Keanekaragaman hayati menunjukkan banyak variasi
morfologi, anatomi dan fenetik yang terlihat pada berbagai
tingkatan makhluk, yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan
jenis maupun tingkatan genetika.

Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat


keanekaragaman hayati yang utama didunia karena
terletak didaerah tropis dengan bentang alam mulai dari
perairan hingga pegunungan. Menurut garis lintang dan
bujur, Indonesia berada pada 60 LU - 110 LS dan950 BT -
1410 BT. Hal ini berarti Indonesia berada pada iklim tropis
karena terdapat di antara 23½o LU dan 23½o LS, ciri-ciri
daerah tropis diantaranya memiliki temperatur udara
cukup tinggi, yaitu 260C – 28oC, curah hujan cukup tinggi,
yaitu 700 - 7.000 mm/tahun dan tanahnya subur karena
proses pelapukan batuan cukup cepat. Untuk kekayaan
flora dan fauna, Indonesia memiliki indeks biodiversitas
yang tinggi dibandingkan negara-negara lain.

• Keanekaragaman hayati dapat dibagi menjadi tiga


kategori, yaitu:
▪ Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem adalah area geografis di mana tanaman,


hewan, dan organisme lain, serta iklim dan bentang alam,
berinteraksi bersama untuk membentuk kehidupan.
Ekosistem mengandung komponen biotik serta faktor
abiotik. Faktor biotik termasuk tanaman, hewan, dan
organisme lain. Faktor abiotik meliputi batu, suhu, dan
kelembaban. Setiap faktor dalam suatu ekosistem
tergantung pada faktor lain, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

▪ Keanekaragaman jenis

Keanakaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi


yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis
(interspesies) dalam satu marga. Pada tingkatan
pengukuran, keanekaragaman jenis lebih mudah diamati
daripada keanekaragaman gen. Hal ini dikarenakan variasi
dalam jenis lebih tampak secara morfologi sehingga lebih
mudah dilihat dan diamati.

▪ Keanekaragaman genetika

Keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan


genetis antar individu. Didalam keanekaragaman genetik,
factor penentu adalah gen. Gen merupakan faktor
pembawa sifat yang dimiliki oleh setiap organisme serta
dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.

• Konservasi Tingkat Keanekaragaman Hayati

Menurut Undang – Undang Republik Indonesia,


konservasi adalah langkah – langkah pengelolaan
tumbuhan dan/atau satwa liar yang secara bijaksana
dalam rangka memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan
masa mendatang. Salah satu cara yang palingefektif untuk
melestarikan keanekaragaman hayati adalah melindungi
habitat, penegakan hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berkeadilan dan tanpa pandang status
sosial masyarakat di depan hukum serta menjamin
perlindungan terhadap habitat dan keanekaragaman
hayati yang terkandung di dalam habitatnya, baik diluar
kawasan konservasi maupun di dalam kawasan
konservasi.

• Upaya Konservasi Keanekaragaman Hayati

Pelestarian keanekaragaman hayati merupakan salah


satu dasr dari konservasi sumberdaya alam hayati.
Bentuk – bentuk konservasi keanekaragaman hayati pada
prinsipnya dapat dibagi menjadi dua kegiatan besar yaitu,
in situ (konservasi tumbuhan dan atau satwa yang
dilakukan di dalam habitat alaminya) dan ex situ
(konservasi tumbuhan dan atau satwa yang dilakukan di
luar habitat alaminya).
2. Prinsip Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup dan
Klasifikasi Hewan

Semua organisme hidup memiliki beberapa


karakteristik atau fungsi utama: keteraturan, sensitivitas
atau respons terhadap lingkungan, reproduksi,
pertumbuhan dan perkembangan, regulasi, homeostasis,
dan pemrosesan energi. Jika dilihat bersama, delapan
karakteristik ini berfungsi untuk mendefinisikan
kehidupan.

Didalam kehidupan sehari hari pengenalan terhadap


satu organisme merupakan hal penting untuk mengetahui
ciri dan karakteristik organisme tersebut. Semua makhluk
hidup diatur dalam kelompok oleh para ilmuwan saat
mereka diidentifikasi. Para ilmuwan yang berbeda
menggunakan berbagai sistem klasifikasi untuk mengatur
semua makhluk hidup ke dalam kelompok. Secara
keseluruhan, alasan klassifikasi makhluk hidup adalah
untuk memahami hubungan antara berbagai organism,
sehinga kita di lingkungan dapat berinteraksi antara satu
organism dengan organisme lain.

a. Prinsip Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

Untuk mempermudah mengenali, membandingkan,


dan mempelajari makhluk hidup, maka diperlukan suatu
kegiatan yang disebut dengan klasifikasi. Klasifikasi
adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada
ciri-ciri tertentu. Sistem klasifikasi dimulai dengan
memilah organisme hidup ke dalam kelompok
berdasarkan karakteristik dasar dan bersama (seperti
tanaman atau hewan). Kemudian masing-masing
kelompok dipecah menjadi klasifikasi yang lebih spesifik.
Tujuan dilakukannya klasifikasi untuk mendeskripsikan
ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis
agar mudah dikenal, mengetahui hubungan kekerabatan
antar makhluk hidup serta mempelajari evolusi makhluk
hidup atas dasar kekerabatannya.

b. Klasifikasi Hewan

Dasar-dasar Klasifikasi Hewan

Masing-masing hewan memiliki ciri-ciri yang


membedakan dengan hewan lain, tetapi ada beberapa
hewan yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Berdasarkan keragaman yang dijumpai maka klasifikasi
hewan dapat berdasarkan kepada:

1. Berdasarkan Persamaan
2. Berdasarkan Perbedaan
3. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
4. Berdasarkan Ciri Biokimia

3. Klasifikasi Tumbuhan

Tumbuhan secara umum dibagi menjadi dua tingkat


yaitu tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat
tinggi. Dianggap tumbuhan tingkat rendah karena bagian-
bagian dari tumbuan tersebut tidak sejati contohnya pada
alga, stipe dan bladenya tidak dapat di bedakan dan tidak
berpembuluh. Tumbuhnya disusun atas talus, belum bias
dibedakan atas akar, batang dan daun, sehingga disebut
dengan Thallophyta. Sedang tumbuhan tingkat tinggi
karena sudah jelas mempunyai kormus dan dapat di
bedakan antara akar batang dan daun disebut
Kormophyta yaitu tumbuhan berkormus.

a. Sistem Klasifikasi Tumbuhan

Klasifikasi Tumbuhan merupakan pembentukan


kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di
bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara
teratur mengikuti suatu hierarki.

1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Bryophyte berasal dari bahasa Yunani, bryum yang


berarti lumut dan phyta artinya adalah tumbuhan. Lumut
merupakan organisme multi seluler eukariotik yang
menunjukkan peralihan ciri thalus ke kormus yang telah
beradaptasi dengan kehidupan darat, sehingga
dimasukkan ke dalam Kingdom Plantae.

Karakteristik Tumbuhan Lumut (Bryophyta) :

- Bryophyta pada umumnya memiliki Karakteristik


sebagai berikut:
- Bersel banyak dan berbentuk pipih, melekat pada
sunbstrat dengan ketinggian 1-2cm namun ada
pula yang mencapai 20cm.
- Bersifat autotroph.
- Dinding selnya terbentuk dari selulosa dan tidak
memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin
seperti jaringan penguat pada tumbuhan tingkat
tinggi.
- Pada semua tumbuhan lumut terdapat
persamaan bentuk susunan gametangiumnya
(anteredium maupun arkegonium) terutama
susuna arkegoniumnya.
- Sudah mempunyai rizoid dan daun tapi belum
mempunyai akar, batang dan daun sejati. Fungsi
rizoid adalah untuk melekatkan ke substratnya
(tempat tumbuhnya) dan menyerap air dan
garam-garam mineral (makanan).
- Tumbuhan lumut tidak memiliki pembuluh
angkut sehingga proses pengangkutan dalam
tubuhnya menggunakan sel-sel parenkim.
- Habitatnya ditempat lembab dan basah, kecuali
sphaginum yang hidup didalam air.
- Lumut tersebar dimana saja, dari daerah tropik
sampai daerah tundra/kutub.
- Pada tumbuhan lumut hanya terdapat
pertumbuhan memanjang dan tidak tumbuh
membesar.
- Hidup secara berkoloni.

Bryophyte dibagi kedalam tiga kelompok besar, yaitu


lumut tanduk (Anthocerotae), lumut hati (Hepaticeae),
lumut daun (Musci). Anthocerotae merupakan kelompok
terkecil pada Bryophyte.

Lumut Tanduk

Lumut tanduk merupakan kelompok kecil yang


berkerabat dengan bryophyta lainnya tetapi cukup berbeda
untuk memisahkannya dalam kelas tersendiri yang
mencakup kira-kira 300 spesies. Bentuk tubuhnya seperti
lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa
kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai
satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau
sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati.
Contohnya Anthocerros sp.

Lumut Hati ( Hepaticeae)

Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga


tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini
mirip dengan lumut daun. L u m u t h a t i t e r d i r i d a r i
3 ordo, yaitu : Ordo Anthocerol ates, Ordo
Marchantiales, dan Ordo Jungermaniales.

Lumut Daun (Bryopsida/musci)

Bryopsida dikenal sebagai lumut daun atau lumut


sejati, merupakan kelas yang terbesar dalam Bryophyta.
Hampir semua anggotanya mempunyai gametofit yang
telah terdiferensiasi sehingga dapat dibedakan bentuk-
bentuk seperti batang, cabang dan daun.

2. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku disebut Pteridophyta yang


berasal dari bahasa Yunani. Pteridophyta diambil dari
kata pteron yang berarti sayap, bulu dan phyta yang
berarti tumbuhan. Tumbuhan paku atau Pterydophyta
tergolong tumbuhan Kormophyta karena sudah memiliki
akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan paku memiliki
cara hidup yang bemacam- macam, ada yang saprofit,
epifit, hidup di tanah, atau di air. Tumbuhan ini juga
mengalami metagenesis seperti lumut tetapi bebeda pada
fase yang dominan. Pada tumbuhan paku fase yang lebih
dominan adalah pada fase sporofit dibandingkan dengan
gametofit sehingga tumbuhan paku yang kita lihat
sehari-hari merupakan fase sporofit.

Karakteristik Tumbuhan Paku (Pteridophyta) :

- Lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling


organ reproduksi.
- Embrio multiseluler yang terdapat di dalam
arkegonium.
- Lapisan kutikula pada bagian luar tubuh.
- Sistem transportasi internal yang berfungsi
sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari
dalam tanah.
- Struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar,
batang dan daun.
- Akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar
serabut dengan ujung dilindungi kaliptra.
- Batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali
tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam
tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit
tegak.
- Daunnya yang muda umumnya melingkar atau
menggulung.

Tumbuhan paku dapat di klasifikasikan


berdasarkan jenis dan ukuran spora yang dihasilkan,
sifat anulus, letak sporangium, dan sorusnya pada daun.
Divisi Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas, yaitu
Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinae dan Filicinae

3. Tumbuhan Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji


Terbuka)

Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji


terbuka. Secara harfiah Gymnospermae berarti gym =
telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan
biji, yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah
(ovarium).

Karakteristik Tumbuhan Gymnospermae :

- Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.


- Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
- Bentuk perakaran tunggang.
- Daun sempit, tebal dan kaku.
- Tulang daun tidak beraneka ragam.
- Tidak memiliki bunga sejati.
- Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam
strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam
strobilus betina.
- Struktur perkembangbiakan yang khas adalah
biji yang dihasilkan bunga ataupun runjung
- Sperma atau sel kelamin jantan menuju kesel
telur atau sel kelamin betina melalui tabung
serbuk sari hanya terdapat pada tumbuhan
berbiji.
- Tumbuhan berbiji terbuka memiliki pigmen hijau
(klorofil) yang penting untuk fotosintesis.

Gymnospermae memiliki batang yang tegak lurus dan


bercabang-cabang. Daunnya jarang yang berdaun lebar,
jarang yang bersifat majemuk, dan system pertulangan
daunnya tidak banyak ragamnya.Tumbuhan
Gymnospermae yang masih ada sampai sekarang ada
empat divisi:

• Ginkgophyta
• Cyadophya
• Coniferophyta
• Gnetophyta
4. Tumbuhan Angiospermae (Tumbuhan Biji
Tertutup)

Angiospermae dikenal sebagai golongan tumbuhan


yang telah memiliki bunga sejati. Nama angiospermae ini
diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan
organ reproduksi dalam bentuk bunga. Bunga sebenarnya
merupakan modifikasi dari daun dan batang untuk
mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem
pembuahan tertutup (bakal biji terlindung di dalam bakal
buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang
lain.

Karakteristik Tumbuhan Angiospermae :

- Memiliki bunga sejati


- Biji dilindungi oleh bakal buah
- Daun buah berdaging tebal
- Tubuh terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga
- Akar tunggang dan serabut
- Bentuk tulang daun bervariasi
- Terjadi pembuahan ganda

Klasifikasi Angiospermae dibedakan menjadi 2 kelas


yaitu :

• Monocotyledone
• Dicotyledone
4. Virus, Protista dan Monera
a. Virus

Virus merupakan makhluk peralihan, dimana akan


menjadi makhluk hidup ketika berasal didalam sel hidup
dan jika berada bukan pada sel hidup maka akan tidak
terjadi proses kehidupan. Namanya berasal dari kata Latin
yang berarti "cairan berlendir" atau "racun." Virus
berkembang dan bereproduksi sesuai dengan sel inang.
Proses reproduksi dapat dilakukan dengan dua siklus,
yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

Virus menempati posisi taksonomi khusus: bukan


tanaman, hewan, atau bakteri prokariotik (organisme sel
tunggal tanpa nuklei yang ditentukan), dan umumnya
ditempatkan di taksonomi sendiri. Semua virus sejati
mengandung asam nukleat — baik DNA (asam
deoksiribonukleat) atau RNA (asam ribonukleat) — dan
protein. Asam nukleat mengkodekan informasi genetik
yang unik untuk setiap virus.

Struktur Virus

Virus bervariasi dalam strukturnya. Strukturnya


terdiri atas kapsid, asam nukleat, leher, selubung, serta
ekor. Masing- masing struktur dan fungsinya adalah:

- Kapsid merupakan kulit protein yang melindungi /


menyelimuti genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak
subunit protein yang disebut dengan kasomer. Kapsid
bertanggung jawab terhadap bentuk tubuh virus.

- Serabut ekor berfungsi untuk melekat pada sel


inang. Gabungan asam nukleat dengan kapsid disebut
nukleokapsid.

- Asam nukleat, kegunaan asam nukleat yang ada di


dalam virus adalah untuk memberikan instruksi pada
bagian-bagian virus yang lain, selain itu juga untuk
bereproduksi.

- Leher Virus, leher merupakan tempat yang


menyambungkan antara bagian kepala dan bagian ekor,
tidak semua virus punya leher, hanya virus kompleks saja
yang memiliki leher.

Reproduksi Virus

Sebagian besar infeksi virus produktif mengikuti


langkah-langkah serupa dalam siklus replikasi virus:
perlekatan, penetrasi, uncoating, replikasi, perakitan, dan
pelepasan.
Virus bereproduksi melalui dua mekanisme alternatif,
yaitu siklus lisis dan lisogenik.

b. Protista

Kingdom Protista adalah kingdom yang sederhana


karena hanya tersusun atas satu sel sehingga dapat di
kelompokan dalam kingdom sendiri. Ciri-Ciri Kingdom
Protista antara lain:

- Mempunyai ukuran Mikroskopis dan makrokopis


- Umumnya Uniseluler
- Tipe Sel Eukariotik
- Hidup Bebas atau Simbiosis
- Habitat Umumnya di Tempat Lembab
- Bersifat Aerob dan Anaerob
- Bersifat Heterotrof dan
- Bersifat Motil

Protista dapat dibagi menjadi tiga filum, yaitu protista


mirip jamur, protista mirip tumbuhan, dan protista mirip
hewan.

Protista Mirip Jamur

Prostista mirip jamur atau lebih dikenal dengan jamur


lendir plasmodial memiliki susunan sel, cara reproduksi,
dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan
perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan
beberapa alga walaupun jamur lendir tidak memiliki
kloroplas. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum,
yaitu Myxomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota.

Protista Mirip Tumbuhan

Protista Mirip Tumbuhan merupakan Anggota kingdom


protista yang memiliki ciri menyerupai tumbuhan
(kingdom plantae). Protista mirip tumbuhan yang hanya
memiliki satu sel (uniseluler) sering disebut dengan
fitoplankton, sedangkan yang tubuhnya disusun oleh
banyak sel (multiseluler) sering disebut alga atau
ganggang. Perbedaan dasarnya dengan tumbuhan sejati
(kingdom plantae) adalah kelompok protista mirip
tumbuhan belum memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Protista mirip tumbuhan dibagi ke dalam 7 filum,


pengelompokkan ini didasarkan oleh pigmen dominan
yang menyusun tubuhnya, yakni Euglenophyta,
Chrysophyta (Alga Emas), Baccilariophyta (Diatom),
Pyrrophyta/Dinoflagellata (Ganggang Api), Chlorophyta
(Alga Hijau), Phaeophyta (Alga Cokelat), dan Rhobdophyta
(Alga Merah).
c. Monera

Pada awal sistem klasifikasi, monera terdiri atas


filum Archaebacteria dan Eubacteria. Kata monera berasal
dari bahasa yunani yakni moneres yang artinya tunggal.
Hal ini sesuai dengan jumlah sel anggota monera yaitu
bersel satu. Struktur makhluk hidup ini sederhana, terdiri
hanya dari satu sel hidup, inti selnya belum memiliki
membran inti (kariotek) sehingga disebut prokariotik.

Klasifikasi Kingdom Monera :

- Proteobacteria

- Chlamydias

- Cyanobacteria

- Spirochetes

Reproduksi dan Pertumbuhan Bakteri

Bakteri berkembang biak secara seksual dan


aseksual. Perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan
pembelahan biner. Setiap sel membelah secara melintang
dan sel hasil pembelahan membentuk koloni bakteri.
Bentuk koloni sangat bervariasi tergantung pada arah
pembelahan dan jenis bakterinya. . Pada keadaan normal
bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit
sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka
akan dihasilkan delapan anakan sel. Waktu yang
diperlukan untuk sel membelah diri disebut waktu
generasi atau waktu penggandaan.

2 Daftar materi yang sulit


dipahami di modul ini 1. Konservasi Tingkat Keanekaragaman Hayati
2. Upaya Konservasi Keanekaragaman Hayati
3. Klasifikasi Tumbuhan Berbiji
4. Virus

3 Daftar materi yang sering 1. Sistem Klasifikasi Tumbuhan


mengalami miskonsepsi 2. Virus
3. Monera
4. Protista
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 2 Struktur Dan Fungsi Pada Makhluk Hidup


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Sel Tumbuhan dan Hewan
2. Jaringan, Organ dan Proses Fisiologi
Pada Tumbuhan
3. Jaringan dan Sistem Organ Pada Hewan / Manusia
4. Metabolisme
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar 1 Sel Tumbuhan dan Hewan
dipelajari
▪ Sel menurut para ahli
1. Sel merupakan kesatuan atau unit
struktural makhluk hidup (Jacob
Schleiden, Theodor Schwan)
2. Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup
Max Schultze
3. Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk
hidup (Rudolph Virchow)
4. Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup
▪ Biomolekul merupakan senyawa kimiawi yang
dihasilkan dari aktifitas sel
▪ Secara struktural, komponen penyusun sel:
1. Dinding sel merupakan komponen sel yang
terdapat pada sel tumbuhan. Sel hewan
tidak memiliki komponen ini. Dinding sel
menentukan bentuk sel dan berfungsi
sebgai penguat dan melindungi protoplas
2. Membran plasma atau membran sel atau
selaput plasma merupakan selaput terluar
sel yang tersusun dari molekul lipoprotein
(fosfolipida dan protein) dan molekul-
molekul lain yag menyempurnakan
struktur membran plasma.
3. Fosfolipida, Secara struktural membran
plasma tersusun atas fosfolipida bilayer
yaitu dua lapisan lemak yang berikatan
dengan fosfat. Fosfolipid merupakan
molekul fosfat (bagian kepala) dan molekul
lemak (bagian ekor) yang mirip dengan
kepala dan ekor
4. Protein membran merupakan protein yang
terdapat pada membran sel. Protein
membran terdiri dari:
a. protein integral (protein intrinsik)
merupakan protein yang menembus
fosfolipida bilayer, berperan dalam
transpotasi beberapa molekul masuk
dan keluar sel dan
b. protein perifer (proteinekstrinsik)
merupakan protein yang tidak
menembus atau dipermukaan
fosfolipida, protein perifer biasanya
berupa hormon atau enzim berperan
mengatur kerja membran plasma
Glikolipid adalah molekul karbohidrat
yang berikatan dengan lipida
Glikoprotein adalah molekul
karbohidrat yang berikatan dengan
molekul protein
5. Nukleus atau inti sel merupakan komponen
sel bermembran yang bentuknya bulat atau
lonjong seperti cakram
6. Retikulum endoplasma berupa vesikel atau
kantung yang dapat berbentuk pipih,
bundar, atau tubuler dan satu sama lain
dapat berhubungan.
7. Badan golgi disebut juga aparatus golgi /
kompleks golgi berbentuk kantung-kantung
pipih, tubulus dan vesikula (kantung
bundar).
8. Lisosom adalah suatu organel sel yang
berbentuk kantung (bola) diselubungi oleh
selaput atau membran tunggal.
9. Mitokondria disebut juga kondriosom,
merupakan organel sel tempat
berlangsungnya respirasi sel pada makhluk
hidup.
10. Ribosom merupakan organel bermembran,
berisi untai RNA dan protein yang beragam,
karbohidrat, sedikit lemak dan mineral
11. Plastida adalah organel yang tersebar di
sitoplasma pada sel tumbuhan dan
terlihat jelas di bawah mikroskop
sederhana. Berdasarkan ada dan tidaknya
zat warna, plastida Leukoplas, Kloroplas,
Kromoplas
12. Sentrosom dan sentriol merupakan dua
komponen dari sel hewan, terutama terlibat
dalam pembelahan sel. Sentrosom
adalah organel sel yang terdiri dari dua
sentriol yang disusun secara ortogonal
13. Mikrobodi merupakan organel sel dengan
struktur mirip dengan lisosom, bentuknya
bulat dengan diameter sekitar 0,2 – 2 μm,
diselubungi membran
14. Peroksisom menghasilkan enzim katalase
yang dapat merubah peroksida air (H2O2)

H2O).
15. Glioksisom merupakan mikrobodi yang
terdapat pada sel tumbuhan.
16. Mikrotubulus adalah salah satu komponen
sitoplasma, terdapat pada sel-sel hewan
maupun sel tumbuhan berupa silinder atau
tabung panjang dan berongga.
17. Mikrofilamen merupakan benang-benang
halus yang tersusun dari protein aktin.
18. Vakuola merupakan komponel sel pada sel
tumbuhan ataupun sel hewan
➢ Transportasi Melalui Membran Plasma
dibedakan menjadi dua yaitu
1. Transpor aktif merupakan transpor zat
melalui membran plasma melawan gradien
konsentrasi, memerlukan energi dan
menggunakan protein pembawa. Transpor
aktif dapat terjadi melalui mekanisme
a. pompa ion adalah transpor ion melalui
membran dengan cara melakukan
pertukaran ion dari dalam sel dengan
ion di luar sel
b. Endositosis merupakan transpor yang
memerlukan energi.
c. Eksositosis merupakan proses
pengeluaran zat dari dalam sel keluar
sel
2. Transpor pasif merupakan transpor yang
tidak memerlukan energi, berlangsung
karena adanya perbedaan konsentrasi
zat/larutan di dalam dan luar sel. Transpor
pasif meliputi difusi dan osmosis.
a. Difusi merupakan penyebaran molekul-
molekul suatu zat dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah hingga
terjadi keseimbangan konsentrasi dan
tidak memerlukan masukan energi.
b. Osmosis merupakan pergerakan air dari
larutan yang konsentrasinya rendah
(hipotonis) ke konsentrasi yang lebih
tinggi (hipertonis) menembus membran
selektif permeabel
Kegiatan Belajar 2
Jaringan, Organ dan Proses Fisiologi Pada Tumbuhan

➢ Jaringan adalah sekumpulan sel yang


mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur
yang sama.
➢ Jaringan tumbuhan merupakan kelompok sel
tumbuhan yang memiliki sifat dan fungsi yang
sama.
➢ Berdasarkan aktivitas pembelahan sel, jenis
jaringan tumbuhan dibedakan menjadi
1. jaringan meristem (jaringan embrional)
adalah jaringan yang sel-selnya aktif
membelah.
a. Berdasarkan letaknya, jaringan
meristem dibedakan menjadi tiga
kelompok, yakni
• meristen apikal (meristem ujung)
adalah meristem yang terdapat di
ujung-ujung batang, cabang atau
ujung akar, meristem apikal selalu
menghasilkan sel-sel untuk tumbuh
memanjang
• meristem lateral adalah meristem
yang terdapat di sisi lateral batang
atau lateral akar, aktivitas meristem
lateral
mengakibatkan pertumbuhan
sekunder seperti pertambahan
diameter batang dan akar, misalnya
kambium dan kambium gabus,
• meristem interkalar adalah meristem
yang terdapat diantara jaringan
dewasa, berperan dalam
pemanjangan ruas batang,
pertumbuhan sel meristem
interkalar menyebabkan
pemanjangan batang lebih cepat
sebelum tumbuhnya bunga.
b. Berdasarkan asal pembentukannya,
jaringan meristem dibedakan
menjadi dua, yaitu :
• Meristem primer : meristem yang sel-
selnya berkembang langsung
dari sel-sel embrional sehingga
merupakan lanjutan dari
pertumbuhan embrio.
• Meristem sekunder : meristem yang
berasal dari jaringan dewasa
(jaringan yang
sudah berdiferensiasi).
2. jaringan permanen (jaringan dewasa) adalah
sel-sel meristem yang telah membelah akan
mengalami penambahan volume sel
(membesar) dan selanjutnya akan
mengalami diferensiasi dan spesialisasi
menjadi jaringan dewasa.
Diferensiasi adalah perubahan bentuk
tubuh tumbuhan yang disesuaikan dengan
fungsinya
spesialisasi adalah pengkhususan sel
tumbuhan guna menyokong fungsi sel
tertentu
➢ Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan
dewasa dibedakan menjadi
1. jaringan parenkim disebut juga jaringan
dasar karena jaringan ini terdapat pada
semua organ tumbuhan, seperti akar,
batang, dan daun.
• Berdasarkan fungsinya, ada beberapa
jenis jaringan parenkim , Parenkim
udara (aerenkim Parenkim asimilasi,
parenkim penimbun cadangan
makanan, parenkim air, parenkim
pengangkut.
• Berdasarkan bentuk selnya ada
Parenkim bintang (aktinenkim),
parenkim lipatan , parenkim palisade /
pagar , parenkim bunga karang
2. Jaringan Epidermis adalah jaringan
pelindung yang menutupi dan melindungi
jaringan lain yang ada di bawahnya.
• Derivat epidermis adalah perubahan
bentuk dan fungsi menjadi yang
struktur. Derivat epidermis stomata/
mulut daun, trikoma, sel kipas litokis,
bulu akar, velamen, duri (spina)pada
batang, sel kersik (silika), papila
3. Jaringan Penyokong merupakan jaringan
penunjang tanaman agar dapat berdiri
dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong
terbagi atas dua jenis jaringan, yaitu
• jaringan kolenkim adalah jaringan yang
tersusun atas sel hidup
• jaringan sklerenkim adalah jaringan
yang tersusun atas sel-sel yang sudah
mati dan dindingnya tebal berlignin.
4. Jaringan Pengangkut merupakan jaringan
khusus pada tumbuh - tumbuhan
berpembuluh untuk mengangkut air beserta
unsur-unsur hara yang terlarut di dalamnya
yang diserap oleh akar dari tanah dan
mengangkut zat-zat makanan hasil
fotosintesis untuk disalurkan ke bagian-
bagian lain pada tumbuhan, yang semuanya
itu memungkinkan tumbuhan untuk hidup
dan berkembang.
• Jaringan pengangkut pada tubuh
tumbuhan terdiri atas
1) Xilem merupakan jaringan yang
terdiri dari beberapa tipe sel baik
yang hidup
2) Floem merupakan jaringan
pengangkut yang berfungsi
mengantarkan hasil fotosintesis
keseluruh bagian tumbbuhan
• Tipe jaringan pengangkut
1) Tipe kolateral tertutup merupakan
berkas pengangkut dengan jaringan
xilem dan floem terletak
berdampingan dan tidak ada
terdapat kambium
2) Tipe kolateral terbuka merupakan
berkas pengangkut dengan jaringan
xilem dan floem terletak
berdampingan dan terdapat
kambium diantaranya
3) Tipe bikolateral merupakan berkas
pengangkut dengan jaringan xilem
dan floem terletak berdampingan
dimana terdapat sepasang xilem
dengan satu floem ataupun
sepasang floem dengan satu xilem
atau dengan kata lain ada xilem atau
floem yang mengapit.
4) Tipe konsentris amfikibral
merupakan berkas pengangkut
dengan jaringan xilem dan floem
terletak berdampingan, dimana
xilemnya berada di tengah dan
floemnya di luar mengelilingi xilem
5) Tipe konsentris amfivasal
merupakan berkas pengangkut
dengan jaringan xilem dan floem
terletak berdampingan, dimana
floemnya berada di tengah dan
xilemnya di luar mengelilingi floem
6) Tipe radial merupakan berkas
pengangkut dimana letak xilem dan
floem berdampingan secara
bergantian sesuai jari-jari lingkaran
Organ tumbuhan adalah kumpulan beberapa
jaringan yang membentuk kesatuan fungsi pada
tumbuhan.
1. Akar merupakan organ tumbuhan yang
biasanya berada di bawah tanah. struktur
anatomi akar berturut-turut dari luar ke
dalam tersusun oleh jaringan epidermis,
korteks, endodermis, dan stele (silinder
pusat).
2. Batang merupakan sumbu tubuh
tumbuhan dengan daun dan akar yang
melekat padanya. struktur jaringan
penyusun batang tumbuhan berturut-turut
dari luar ke dalam terdiri atas tiga bagian,
yaitu epidermis, korteks, dan stele.
3. Daun merupakan organ penting pada
tumbuhan dalam peranannya pada
fotosintesis dan transpirasi. Daun disusun
oleh jaringan epidermis, mesofil dan
jaringan pengangkut.
4. Bunga merupakan organ reproduksi secara
generatif pada tumbuhan karena bunga
memiliki alat kelamin jantan (benag sari)
dan alat kelamin betina (putik).
5. Buah berkembang dari bakal buah.
Berdasarkan jumlah bakal buah yang
membentuknya , buah dibedakan atas buah
tunggal, ganda dan majemuk. Berdasarkan
bagian bunga yang membentuknya, buah
dibedakan atas buah sejati dan semu.
6. Biji merupakan alat perkembangbiakan
generatif, terbentuk dari bakal biji yang
terdapat di dalam bakal buah.
Pertumbuhan primer : pertumbuhan
pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang
terjadi akibat adanya aktivitas jaringan meristem.
➢ Pertumbuhan sekunder : pertumbuhan yang
terjadi pada batang tumbuhan dikotil akibat
aktivitas kambium yang menyebabkan batang
tumbuhan bertambah besar.
➢ Transportasi pada tumbuhan dibedakan atas
dua
1. Transportasi ekstravaskuler adalah transpor
zat yang tidak melalui pembuluh angkut.
Pada pengangkutan ini air masuk ke silinder
pusat, air dapat bergerak bebas menjangkau
seluruh bagian tumbuhan
dua cara transportasi ekstravaskular :
a. apoplas : sistem pengangkutan air dan
mineral dari dalam tanah masuk melalui
rambut akar ke korteks akar melalui
jaringan mati atau sel mati tanaman,
misalnya melalui ruang antar sel dan
dinding sel (lamela tengah).
b. simplas : pengangkutan air dan mineral
dari dalam tanah melalui jaringan hidup
atau sel hidup tumbuhan, dari
sitoplasma sel yang satu ke sitoplasma
sel berikutnya hingga sampai ke
endodermis
2. Transportasi intravaskuler merupakan
transpor zat melalui berkas- berkas
pembuluh angkut (xylem dan floem)
➢ Transpirasi pada tumbuhan adalah proses
hilangnya air dalam bentuk uap air dari
tumbuhan stomata, kutikula, dan lentisel.
➢ 3 tipe transpirasi yaitu
1. Transpirasi kutikular merupakan transpirasi
yang tejadi secara langsung melalui kutikula
pada epidermis.
2. Transpirasi stomata merupakan transpirasi
yang terjadi melalui stomata (mulut daun)
3. Transpirasi lentikuler merupakan
transpirasi yang terjadi melalui lentisel (celah
pada jaringan perifer batang tumbuhan)
➢ Respirasi adalah suatu proses reaksi
katabolisme memecah molekul- molekul gula
menjadi molekul anorganik karbondioksida
(CO2) dan air (H2O) dan energi.
➢ respirasi aerob merupakan proses penguraian
senyawa organik yang membutuhkan oksigen,
terjadi melalui tahap-tahap : glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs dan tahap
transpor elektron.
➢ Fotosintesis merupakan proses fisiologi yang
hanya terjadi pada tumbuhan.
➢ Gerak Pada Tumbuhan dikelompokkan atas dua:
1. gerak endonom merupakan gerak pada
tumbuhan yang rangsangannya dari dalam
tubuh tumbuhan
2. gerak etionom merupakan gerak pada
tumbuhan yang rangsangannya dari luar
tubuh tumbuhan

Kegiatan Belajar 3
Jaringan dan Sistem Organ Pada Hewan / Manusia

➢ Jaringan adalah sekumpulan sel yang


mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur
yang sama.
➢ Jaringan yang menyusun organ /tubuh hewan
dan manusia dikelompokkan menjadi 4:
1. Jaringan epitel merupakan jaringan yang
menutupi permukaan organ baik
di permukaan organ atau di permukaan
dalam yang berbatasan dengan rongga atau
ruang. Jaringan epitel pada manusia
berdasarkan bentuknya dibedakan atas
epitel pipih, epitel kubus dam epitel
silindris. Masing- masing jenis epitel
tersebut ada yang tersusun atas selapis
sel dan ada yang berlapis banyak.
2. Jaringan ikat disebut juga jaringan
penyambung atau jaringan penyokong
merupakan jaringan yang paling banyak
terdapat di dalam tubuh.
• Jaringan ikat terdiri dari 2 komponen
dasar
a. Matriks intersel/ekstrasel yaitu
bahan yang terdapat diantara sel-sel
pada jaringan ikat, terdiri dari
protein serat.
serat kolagen (berwarna putih, kuat,
memiliki daya regang yang sangat
tinggi tetapi elastisitasnya rendah,
tidak bercabang, lebih tebal dari
serabut retikuler.
Serat elastin (berwarna kuning, lebih
tipis daripada serat kolagen, memiliki
elastisitas sangat tinggi,
bercabang, teksturnya halus.
Serat retikular (bertekstur halus,
lebih tipis dan lebih kecil dari
kolagen, kuat, memiliki daya regang
yang tinggi, elastisitas rendah,
bercabang.
b. Sel sel penyusun terdiri dari sel tetap
(sel mesenkim, fibroblas, sel lemak,
sel mast dan makrofag) dan sel bebas
( sel plasma, limfosit, neutrofil,
eosinofil, basofil, monosit dan
makrofag)
• Jaringan ikat pada manusia dibedakan
a. jaringan ikat padat
Fasia adalah jaringan ikat berbentuk
lembaran yang menyelimuti otot.
Ligamen adalah jaringan ikat
berbentuk seperti tali yang berperan
sebagai penghubung antar tulang.
Tendon adalah ujung otot yang
melekat pada tulang.
b. jaringan ikat longgar tersusun oleh
serat- serat ( kolagen dan elastin)
yang longgar/tidak rapat
c. jaringan tulang rawan/kartilago
tulang rawan hialin berwarna putih
kebiruan dan mengandung serat
elastin
tulang rawan elastin berwarna
kuning dan mengandung serat elastis
tulang rawan fibroblast berwarna
gelap dan keruh serta mengandung
serat kolagen
d. jaringan tulang keras tersusun atas
sel –sel tulang (osteosit) yang
membentuk sistem havers
e. jaringan darah terdiri dari eritrosit,
leukosit, trombosit dan plasma darah
f. jaringan limfa merupakan suatu
cairan yang dikumpulkan dari
berbagai jaringan dan kembali ke
aliran darah
3. Jaringan otot ada 3 macam :
a. otot polos adalah otot yang terdapat di
alat-alat dalam sehingga disebut otot
alat adalam(otot viseral), bekerjanya di
bawah kesadaran
b. otot lurik/ otot jantung adalah otot
yang hanya terdapat di jantung
c. otot rangka adalah otot yang melekat di
rangka, bekerjanya atas kesadaran.
4. Jaringan syaraf merupakan jaringan yang
berfungsi untuk mengantarkan impuls dari
reseptor ke pusat saraf dan mengantarkan
respon ke efektor.
➢ Sistem gerak terdiri dari alat gerak pasif (tulang)
dan alat gerak aktif (otot).
➢ Rangka manusia dapat dikelompokkan atas dua
yakni :
1. rangka aksial merupakan rangka sumbu
tubuh, letaknya di bagian tengah tubuh
2. rangka apendikular merupakan rangka
tambahan yang menyusun alat gerak
tangan dan kaki
➢ Persendian (artikulasi) adalah hubungan antara
dua tulang atau lebih, baik yang dapat
digerakkan maupun yang tidak dapat
digerakkan.
➢ Berdasarkan sifat geraknya, sendi dibedakan
atas:
1. sinarthrosis atau sendi mati, persendian
tanpa gerakan atau sangat kaku, dapat
dibedakan atas :
a. Sinfibrosis adalah sendi yang
dihubungkan dengan jaringan ikat
fibrosa rapat. Terdapat pada persendian
di tulang tengkorak
b. Sinkondrosis adalah sendi yang tulang-
tulangnya dihubungkan dengan
kartilago hialin. Terdapat pada
persendian antara tulang rusuk dengan
ruas tulang belakang.
2. Diartrosis merupakan persendian yang
memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat
dikelempokkan menjadi: Sendi peluru, Sendi
pelana, Sendi putar, Sendi luncur, Sendi
engsel.
3. Amfiartrosis atau sendi kaku merupakan
persendian dengan pergerakan terbatas
yang memungkinkan terjadinya sedikit
gerakan sebagai respon, dibedakan atas:
a. Simfisis adalah sendi yang dihubungkan
dengan diskus kartilago, yang menjadi
bantalan sendi dan memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan. Contoh
terdapat antara tulang-tulang pubis
b. Sindesmosis adalah sendi yang
dihubungkan dengan serat-serat
jaringan ikat kolagen. Contoh pada
persendian antara tulang tibia dengan
fibula.
c. Gomposis adalah sendi di mana tulang
berbentuk kerucut masuk dengan pas
dalam kantung tulang. Terdapatpada gigi
yang tertanam pada kantung tulang
rahang.
➢ Sistem sirkulasi/ transportasi pada manusia
merupakan sistem peredaran darah dan cairan
limfa. Sistem sirkulasi darah disebut
kardiovaskuler terdiri atas
• jantung ( perikardium/selaput jantung terdiri
atas lamina parietal/lapisan sebelah luar dan
lamina viseral/lapisan sebelah dalam,
miokardium/ bagian tengah terdiri atas
jaringan otot jantung, endokardium bagian
dalam yang tersusun atas lapisan endotelum)
• pembuluh darah (arteri merupakan
pembuluh darah yang membawa darah dari
jantung, vena merupakan pembuluh darah
balik yang membawa darah dari seluruh
tubuh menuju jantung dan kapiler adalah
pembuluh darah yang paling kecil sebagai
perpanjangan dari arteri dan vena yang
bertugas mengedarkan darah menuju
masing-masing sel tubuh)
➢ Sistem Pencernaan Makanan pada manusia
terjadi secara mekanik dan secara kimiawi
(dengan enzim), tersusun atas organ mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, pankreas,
hati, usus besar, rektum/anus.
• 3 daerah lambung :
1. Kardiak ( bagian atas dekat dengan hati)
2. Fundus (bagian tengah yang
menggantung)
3. Pilorus (bagian bawah dekat dengan
usus halus)
➢ Sistem pernafasan merupakan sistem
pertukaran gas O2 dengan CO2 dan uap air yang
terjadi secara ekternal dan internal dengan
mekanisme pernafasan dada dan pernafasan
perut.
• Inspirasi adalah proses memasukkan udara
dari luar ke dalam tubuh.
• Ekspirasi adalah proses mengeluarkan
udara dari dalam tubuh ke luar
• Volume Dan Kapasitas Paru-Paru
a. Volume tidal yaitu volume udara hasil
inspirasi atau ekspirasi pada setiap kali
bernapas normal, sebanyak kira-kira 500
mililiter.
b. Volume cadangan inspirasi (udara
komplementer) yaitu volume udara ekstra
yang dapat diinspirasi setelah volume
tidal, biasanya mencapai 3000 mililiter.
Volume cadangan ekspirasi (udara
suplementer) yaitu jumlah udara yang masih
bisa dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada
akhir ekspirasi normal, pada keadaan
c. normal sebanyak kira-kira 1500 mililiter.
d. Volume residu yaitu volume udara yang
masih tetap berada dalam paru-paru
setelah ekspirasi kuat. Volume ini
berbeda-beda untuk setiap orang, ata-
rata 1000 mililiter.
➢ Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat
sisa metabolisme yang sudah tidak berguna
atau berbahaya jika terakumulasi dalam tubuh.
➢ Sistem Ekskresi pada manusia terdiri atas 4
organ
1. Ginjal
Bagian-bagian ginjal :
a. Korteks adalah bagian kulit ginjal. Di
dalam korteks terdapat nefron. Nefron
adalah unit fungsional terkecil dari ginjal
yang terdiri atas kapsula bowman,
glomerolus, tubulus kontortus proximal,
tubulus kontortus distal, tubulus
kolektivus serta lengkung henle.
b. Medulla (sum-sum ginjal) merupakan
bagian paling dalam dari ginjal.
c. Pelvis renalis (rongga ginjal) merupakan
tempat bermuaranya tubulus yaitu
tempat penampungan urin sementara
yang akan dialirkan menuju kandung
kemih melalui ureter dan dikeluarkan
dari tubuh melalui uretra.
Proses pembentukan urine :
a. filtrasi (penyaringan) terjadi di
glomerolus, menuju kapsula bawman,
terbentuk urin primer.
b. reabsorpsi (penyerapan kembali) di
tubulus proksimal, zat-zat yang masih
berguna yang terdapat dalam urine
primer diserap kembali ke dalam darah
seperti: air, glukosa, asam amino, serta
berbagai jenis ion.
c. augmentasi (penambahan zat-zat sisa
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh ke
urin) di tubulus distal, terbentuklah urin
yang sebenarnya.
2. Paru-paru (pulmo) merupakan organ
ekskresi karena mengeluarkan sisa
metabolisme berupa CO2 dan H2O yang
berbentuk uap air.
3. Hati ( hepar) merupakan kelenjar terbesar
yang memiliki peranan penting sebagai
tempat merombak sel darah merah, tempat
penyimpanan glikogen, pembentukan
protrombin dan fibrinogen, penetral racun
dan pembentukan urea dan berperan dalam
pengeluaran cairan empedu.
4. Kulit merupakan bagian tubuh yang terluas
dan membungkus seluruh bagian tubuh.
Kulit terdiri dari 3 lapisan epidermis, dermis
dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit)
➢ Sekresi adalah proses untuk membuat dan
melepaskan substansi kimia dalam bentuk
cairan atau lendir yang dilakukan oleh sel
tubuh dan kelenjar
➢ Sistem syaraf adalah sistem koordinasi pada
tubuh berupa penghantaran impuls saraf ke
susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf
dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan kepada efektor.
1. Sistem Saraf Pusat terdiri atas otak (serebral)
merupakan pusat kendali tubuh dan
sumsum tulang belakang merupakan
kumpulan saraf berbentuk silinder yang
dimulai dari otak bagian bawah lalu
memanjang menyusuri rongga tulang
belakang (medula spinalis).
2. Sistem syaraf tepi ( sistem saraf
perifer) adalah bagian dari sistem saraf yang
di dalam sarafnya terdiri dari sel-sel yang
membawa informasi ke (sel saraf sensorik)
dan dari (sel saraf motorik) sistem saraf
pusat (SSP), yang terletak diluar otak dan
sumsum tulang belakang.
➢ Sistem endokrin merupakan sekumpulan
kelenjar yang memproduksi hormon. Hormon
adalah senyawa organik pembawa pesan
kimiawi di dalam aliran darah menuju ke sel-
sel atau jaringan tubuh.
➢ Sistem indra adalah bagian dari sistem
saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indra
➢ Sistem Reproduksi merupakan sistem yang
menghasilkan gamet jantan atau gamet
betina, dengan tujuan agar makhluk hidup
menghasilkan keturunan berikutnya.
➢ Sistem pertahanan tubuh (sistem imunitas)
adalah sistem pertahanan yang berperan
dalam mengenal, menghancurkan, serta
menetralkan benda- benda asing atau sel-sel
abnormal yang berpotensi merugikan bagi
tubuh. Dua macam respon atau mekanisme
pertahanan tubuh, yaitu :
1. pertahanan nonspesifik (alamiah)
merupakan imunitas bawaan sejak lahir,
berupa komponen normal tubuh yang
selalu di temukan pada individu sehat, dan
siap mencegah serta menyingkirkan dengan
cepat antigen yang masuk kedalam tubuh
2. pertahanan spesifik (adaptif) merupakan
sistem kompleks yang memberikan respons
imun terhadap antigen yang spesifik. 2
macam pertahanan spesifik, yaitu imunitas
yang diperantarai antibodi dan imunitas
yang diperantarai oleh sel.
➢ Jenis Imunitas :
1. Imunitas aktif, merupakan jenis imunitas
yang diperoleh akibat kontak langsung
dengan toksin atau pantogen sehingga
tubuh mampu memproduksi antibodinya
sendiri.
2. Imunitas pasif, merupakan jenis imunitas
dimana jika antibodi dari satu individu
dipindahkan ke individu lainnya

Kegiatan belajar 4 Metabolisme

➢ Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia


yang terjadi di dalam sel, yang meliputi
rangkaian reaksi pemecahan (katabolisme) dan
reaksi pembentukan (anabolisme) dan reaksi ini
melibatkan enzim sebagai biokatalisator dalam
suatu reaksi metabolisme.
➢ Enzim merupakan senyawa organik yang
sebagian besar tersusun atas protein (apoenzim)
dan sisanya adalah non protein (gugus
prostetik). Gugus prostetik merupakan aktivator
enzim, terdiri dari ko-enzim dan kofaktor.
➢ Katabolisme merupakan reaksi penguraian
senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa
yang lebih sederhana atau pemecahan senyawa
organik menjadi senyawa-senyawa anorganik.
➢ Respirasi sel dibagi atas dua yakni
1. respirasi aerob merupakan respirasi yang
memerlukan oksigen
Respirasi aerob terjadi melalui tahap
• glikolisis adalah tahap pemecahan
glukosa, terjadi di sitoplasma (di luar
mitokondria) dan tidak membutuhkan
oksigen.
• dekarboksilasi oksidatif (reaksi
antara/transisi) reaksi ini terjadi di
matriks mitikondria. Asam piruvat hasil
glikolisis masuk ke dalam mitikondria
(matriks).
• siklus Krebs terjadi di matriks
mitokondria. Siklus Krebs disebut juga
siklus asam sitrat karena senyawa yang
pertama terbentuk setelah masuknya
asetil koenzim A adalah asam sitrat.
• transpor elektron terjadi di krista
mitokondria. Pada tahap inilah O₂
dibutuhkan.
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang
tidak memerlukan oksigen.
• fermentasi asam laktat yaitu respirasi
anaerob yang menghasilkan asam laktat
sebagai produk akhir.
• fermentasi alkohol merupakan respirasi
anaerob yang menghasilkan etanol
(alkohol) sebagai produk akhir selain ATP
dan CO₂
➢ Anabolisme merupakan rangkaian reaksi
pembentukan senyawa kompleks dari senyawa-
senyawa sederhana atau pembentukan senyawa
organik dari senyawa-senyawa anorganik, reaksi
ini membutuhkan energi serta melibatkan kerja
enzim
➢ Fotosintesis adalah proses pembentukan
(sintesis) karbohidrat yang menggunakan energi
cahaya matahari. Fotosintesis berlangsung
melalui tahap-tahap secara berurutan yakni
1. reaksi terang (reaksi Hill) merupakan
reaksi penangkapan energi cahaya.
2. reaksi gelap (reaksi Calvin) merupakan
reaksi tahap kedua dari fotosintesis
dan
tidak memerlukan cahaya. Reaksi gelap
terjadi di dalam stroma kloroplas.
2 Daftar materi yang sulit 1. Membedakan letak dan fungsi jaringan epitel
dipahami di modul ini pipih, selapis dan berlapis.
2. Membedakan jaringan ikat longgar dan jaringan
ikat padat
3. Mekanisme antibody humoral
4. Fiksasi CO2 Pada Tumbuhan C3, C4 dan CAM

3 Daftar materi yang 1. Tipe jaringan pengangkut berdasarkan letak


sering mengalami xylem dan floem
miskonsepsi 2. Tekanan darah sistol dan diastol
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk


Hidup
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
3. Faktor yang mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup
4. Respon Fisiologi Makhluk Hidup

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang dipelajari Kegiatan Belajar 1 Pertumbuhan dan
Perkembangan Makhluk Hidup

Pertumbuhan (growth) merupakan proses


penambahan ukuran (volume, massa, tinggi, atau
panjang) yang bersifat tidak balik (irreversible)
(Campbell, et all, 2011). Pertumbuhan bersifat
kuantitatif, artinya dapat dinyatakan dengan
satuan bilangan.
Perkembangan (development) merupakan
proses menuju kedewasaan makhluk hidup.
Perkembangan merupakan perubahan bentuk
dan kompleksitas yang terjadi menyertai
pertumbuhan. Proses perkembangan bersifat
kualitatif, artinya tidak dapat di ukur.

• Pertumbuhan dan perkembangan pada


tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan tingkat tinggi diawali dari biji. Biji
merupakan hasil pembuahan (fertilisasi) antara
spermatozoid dengan ovum yang tumbuh menjadi
zigot. Zigot kemudian tumbuh menjadi embrio.
Embrio didalam biji dilengkapi dengan cadangan
makanan (endosperma). Selanjutnya embrio akan
berkecambah menghasilkan individu muda.
a. Struktur Biji
Biji adalah alat reproduksi, penyebaran,
dan kelangsungan hidup suatu tumbuhan.
Jika biji tanaman dikotil seperti kacang-
kacangan, saudara belah menjadi dua,
saudara akan mendapatkan struktur biji yang
terdiri atas plumula, hipokotil, radikula,
kotiledon dan embrio. Sedangkan, struktur biji
tanaman monokotil, misalnya jagung terdiri
atas koleoptil, plumula, radikula, koleoriza,
skutelum dan endosperma.
b. Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa
tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi
tanaman baru. Biji akan berkecambah jika
berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses
perkecambahan ini memerlukan suhu yang
cocok, banyaknya air yang memadai,
persediaan oksigen yang cukup, kelembapan,
dan cahaya.
Dua faktor yang mempengaruhi
perkecambahan yaitu faktor internal (dari
dalam) dan faktor eksternal (dari luar atau
lingkungan). Contoh faktor internal adalah
tingkat kemasakan biji, ukuran biji,
absorbansi (daya serap biji terhadap air), dan
ada tidaknya zat penghambat. Contoh faktor
eksternal adalah suhu, O2, dan air.
Berdasarkan letak kotiledonnya,
perkecambahan dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu epigeal dan hipogeal. Pada
perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di
permukaan tanah karena terdorong oleh
pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke
atas. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon
tetap berada di bawah tanah, sedangkan
plumula keluar dari permukaan tanah
disebabkan pertumbuhan epikotil yang
memanjang ke arah atas. Contoh:
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum),
jagung (Zea mays).

c. Pertumbuhan Primer
Jaringan khusus yang mengalami
pertumbuhan dengan cara pembelahan dan
pembesaran sel, disebut meristem
Pertumbuhan primer terjadi pada ujung akar
dan ujung batang. Pada jaringan meristem ini
terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik
tumbuh batang
Titik tumbuh akar adalah pada bagian
jaringan meristem yang memiliki tudung akar.
Berdasarkan strukturnya, titik tumbuh akar
dibedakan menjadi daerah pembelahan sel,
daerah pemanjangan sel dan daerah
diferensiasi.
Titik tumbuh batang terdapat pada ujung
batang. Ujung batang merupakan jaringan
meristem yang sel-selnya aktif membelah.
Pada ujung batang terdapat meristem apikal
sebagai daerah pertumbuhan. Jaringan
meristem pada batang dibagi menjadi 2 yaitu
meristem embrional dan meristem kambium.

d. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan kambium ke arah luar
membentuk floem sekunder, dan ke arah
dalam membentuk xilem sekunder sehingga
batang tumbuhan bertambah besar. Aktivitas
kambium yang membentuk xilem dan floem
sekunder ini disebut pertumbuhan sekunder.
Faktor internal yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
adalah faktor genetik (gen) dan hormon.
Hormon yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman disebut fitohormon,
antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam
absisat, dan etilen. Faktor eksternal yang
memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan,
antara lain nutrisi, cahaya, suhu, kelembapan,
dan aerasi

Kegiatan Belajar 2 Pertumbuhan dan


Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan terjadi di seluruh bagian tubuhnya.
Biasanya pertumbuhan dan perkembangan
ini diawali dari proses fertilisasi.
Pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan termasuk manusia dapat dibedakan
menjadi dua fase utama, yaitu pertumbuhan
dan perkembangan embrionik serta
pertumbuhan dan perkembangan pasca
embrionik.
a. Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses penyatuan atau
peleburan inti sel ovum (ovum) dengan inti sel
spermatozoa yang membentuk makhluk
hidup menjadi zigot. Dari zigot inilah yang
akan berkembang menjadi embrio pada tahap
kedua, keempat, morula, blastula, dan akan
terus berkembang dan berdiferensiasi
membentuk organ-organ tubuh sampai
menjadi fetus dan lahir
1) Macam-macam fertilisasi
Fertilisasi dapat dibagi menjadi 2 macam
yaitu:

• Fertilisasi eksternal, merupakan gamet-


gamet yang dikeluarkan dari dalam tubuh
sebelum fertilisasi.
• Fertilisasi internal, merupakan proses
reproduksi yang proses pembuahannya
terjadi di dalam tubuh. Setelah proses
pembuahan sel telur akan membentuk
membran fertilisasi untuk merintangi
datangnya sperma lebih lanjut.
Terkadang sperma itu diperlukan untuk
mengaktifkan sel telur.

Fungsi utama fertilisasi yakni:

▪ Fungsi reproduksi
Fertilisaasi memungkinkan perpindahan
unsur-unsur genetik. Jika pada
gametogenesis terjadi reduksi unsur genetik
menjadi haploid (n), maka pada proses
reproduksi ini akan mengalami
penggabungan materi genetic
▪ Fungsi Perkembangan
Fertilisasi menyebabkan rangsangan pada
sel telur untuk menyelesaikan proses
meiosisnya. Peleburan sel jantan dan betina
akan membentuk zigot yang akan
berkembang menjadi embrio, fetus dan
dewasa
b. Pertumbuhan dan Perkembangan embrio
Pada fase embrionik zigot yang
terbentuk dari hasil pertemuan sperma
dan ovum akan mengalami pertumbuhan
dan perkembangan dengan proses
pembelahan sel.
1) Fase Morula. Pembelahan zigot yang
terjadi secara mitosis. Hingga
membentuk sekumpulan seperti buah
anggur yang disebut morula. Pembelahan
sel dimulai dari satu menjadi dua, dua
menjadi empat, dan seterusnya.
2) Fase Blastula adalah proses yang
menghasilkan blastula yaitu sekelompok
sel-sel blastoderm yang membentuk
rongga penuh cairan sebagai blastocoel.
Pada akhir blastulasi, sel-sel blastoderm
akan terdiri dari neural, epidermal,
notochordal, mesodermal dan
endodermal yang merupakan bakal
pembentuk organ-organ.
3) Gastrula merupakan proses dimana sel-
sel berkembang dan bermigrasi dalam
embrio untuk mengubah masa sel dalam
tahap blastokista menjadi embrio yang
berisi tiga lapisan germinal primer.
Diferensiasi dan Organogenesis
Pada fase ini mulai terjadi diferensiasi dan
organogenesis pada struktur dan fungsi set
untuk menjadi jaringan yang spesifik. Proses ini
dikendalikan oleh faktor hereditas (gen) yang
dibawa pada saat terjadi pembentukan kutub
fungsional dan kutub vegetatif.

c. Perkembangan Pasca Embrionik


Pada tahap pasca embrionik, terjadi
pertumbuhan dan perkembangan menjadi
individu dewasa. Beberapa hewan invrtebrata
mengalami regenerasi atau metamorfosis
selama pertumbuhan dan perkembangannya.
Sedangkan hewan vertebrata mengalami
pertumbuhan dan perkembangan dari hewan
muda menjadi hewan dewasa.
Regenerasi adalah proses perbaikan tubuh
yang luka atau rusa. Proses ini ditentukan oleh
sel-sel batang dalam tubuh hewan yang belum
mengalami diferensiasi.
Metamorfosis merupakan proses
pertumbuhan dan perkembangan hewan
dimana terjadi perubahan-perubahan bentuk
dari satu stadium ke stadium berikutnya hingga
menuju individu dewasa

d. Kematangan dan Kematian


Kematangan merupakan dari perubahan
intracapsular (tempat terbatas) ke fase
kehidupan, hal ini penting dalam perubahan-
perubahan yang terjadi secara morfologi pada
hewan. Evaluasi tingkat kematangan inti yang
dinilai dengan cara menghitung jumlah oosit
pada setiap tahap pembelahan meiosis.
Kematian (abortus) merupakan
ketidakmampuan fetus untuk bertahan hidup
sebelum waktunya dilahirkan. Namun fase
terakhir pada tahapan perkembangan telah
selesai (organogenesis). Kematian awal dan
pengeluaran embrio (fetus) umumnya
diklasifikasi sebagai infertilisasi.

Kegiatan Belajar 3 Faktor Yang Mempengaruhi


Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk
Hidup
▪ Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
▪ Faktor Dalam

Faktor ini memengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan pada tumbuhan mencakup
faktor genetik, epigenetik dan zat pengatur
tumbuh.
a. Faktor genetik
Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi
organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah
urutan DNA penyandi protein, polipeptida atau
seuntaian DNA yang memiliki fungsi bagi
organisme yang memilikinya
b. Zat Pengatur Tumbuh (Hormon)
Hormon merupakan zat kimia yang
diproduksi oleh tumbuhan yang berperan dalam
pola pertumbuhan dan pemeliharaan
tumbuhan. Hormon-hormon tumbuhan yang
telah dikenal pada saat ini meliputi auksin,
giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin, etilen,
dan asam traumalin.
▪ Faktor Luar
Faktor luar (eksternal) merupakan
sesuatu yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan dan sumbernya berasal dari
lingkungan
1) Nutrisi
Unsur makro terdiri dari: C (karbon), H
(hidrogen), O (oksigen), N (nitrogen), S
(sulfur), P (fosfor), K (kalium), Mg
(magnesium), dan Ca (kalsium). Unsur mikro
terdiri dari: Cl (klor), Fe (besi), B (boron), Mn
(mangan), Zn (seng), Co (koper), dan Mo
(molibdeum).
2) Air
Air digunakan saat masa
perkecambahan untuk mengaktifkan
enzim-enzim dalam biji. Ketiadaan air dapat
menyebabkan perkecambahan biji tertunda
(dormansi). Beberapa tumbuhan seperti
kaktus, melakukan adaptasi untuk
mengatasi keterbatasan air.
3) Cahaya
Cahaya mempengaruhi pembentukan
klorofil, fotosintesis, fototropisme, dan
fotoperiodisme. Efek cahaya meningkatkan
kerja enzim untuk memproduksi zat
metabolik untuk pembentukan klorofil.
Sedangkan pada proses fotosintesis,
intensitas cahaya mempengaruhi laju
fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.
4) Suhu
Suhu merupakan faktor eksternal dari
lingkungan yang penting bagi tumbuhan
karena suhu berhubungan dengan
kemampuan tumbuhan dalam melakukan
proses fotosintesis, translokasi, respirasi,
dan transpirasi. Suhu optimum merupakan
suhu yang terbaik untuk pertumbuhan
suatu jenis tanaman secara ideal. Selain
suhu optimum, suatu tanaman juga
memiliki batas suhu maksimum dan
minimum yang bisa diterima olehnya.
5) Kelembaban
Kelembaban tanah atau kelembaban
udara mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Tingkat
pengaruh kelembaban udara atau tanah
pada tumbuhan berbeda-beda. Ada
tanaman yang membutuhkan kelembaban
udara dan kelembapan tanah yang tinggi,
misalnya lumut hati, tumbuhan paku.
Sebaliknya ada juga tanaman yang tumbuh
dengan baik pada dengan kelembapan
udara dan tanah kelembapan rendah,
misalnya Aloevera (lidah buaya), beberapa
jenis tanaman anggrek dan kaktus.
6) Ketersediaan Oksigen
Tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, jika kebutuhan
terhadap oksigen tercukupi. Kekurangan
oksigen dapat merangsang produksi
hormon etilen yang menyebabkan beberapa
sel dalam korteks akan mengalami
penuaaan dan mati
7) Gravitasi
Bila cahaya akan mempengaruhi arah
pertumbuhan tunas maka pengaruh bumi
akan mempengaruhipertumbuhan akar
menuju pusat bumi. Arah gerak akar yang
menuju pusat bumi disebut gravitropisme.
8) Ph (derajat keasaman)
Hujan asam dapat menambah
keasaman tanah. Jika keadaan tanah
terlalu asam, klorofil akan rusak sehingga
mengganggu proses fotosintesis.
9) Sentuhan
Sentuhan akan menghambat
pertumbuhan sel-sel, sehingga terjadi
perbedaan laju pertumbuhan antara sel
yang terkena sentuhan dengan sel-sel yang
tidak terkena sentuhan
10) Organisme parasit dan Herbivore
Organisme parasit tersebut mengambil
sari makanan dari tumbuhan inang
sehingga tumbuhan inang yang ditumpangi
akan terganggu pertumbuhan dan
Herbivora adalah hewan pemakan tumbuh-
tumbuhan, misalnya ulat, belalang, dan
kumbang.
▪ Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Hewan

▪ Faktor Dalam

Faktor ini memengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan pada manusia/ hewan
mencakup gen dan hormon:
1) Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa
sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup,
misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna
kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah,
dan sebagainya. Gen juga menentukan
kemampuan metabolisme makhluk hidup,
sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya
2) Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi
untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam
tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon
memberikan pengaruh yang nyata dalam
pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
Hormon pada hewan yakni ; Tiroksin,
Samotomedin, Ekdison dan Juvenil. Hormon
pada manusia yakni ; Tiroksin, GH,
Testosteron, Estrogen/progresteron.

▪ Faktor Luar

Faktor ini memengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan manusia/ hewan berasal dari
faktor lingkungan:
1) Makanan/ Nutrisi
2) Suhu
3) Aktivitas tubuh
4) Oksigen

Kegiatan Belajar 4 Respon Fisiologi Makhluk


Hidup
▪ Jenis – jenis Gerak Pada Tumbuhan
Berdasarkan asal rangsangannya, gerak
pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
gerak Higroskopis, geraketionom, dan gerak
endonom (autonom).
1. Gerak Higroskopis
Gerakan ini disebabkan oleh perbedaan
kadar air. Contohnya pada peristiwa pecahnya
annulus pada sporangium paku. Gerak
higroskopis juga ditunjukan oleh pecahnya
kulit buah polong-polongan.

2. Gerak Etionom

Berdasarkan hubungan antara arah respon


gerakan dengan asal rangsangan, gerak
etionom dapat dibedakan menjadi

a. Gerak Tropisme
Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan
yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan. Ditinjau dari macam
sumber rangsangannya, tropisme dapat
dibedakan lagi menjadi fototropisme,
geotropisme, hidrotropisme, kemotropisme,
tigmotropisme dan gravitroprisme

b. Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang
arahnya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan, tetapi ditentukan
oleh tumbuhan itu sendiri, misalnya karena
perubahan tekanan turgor.

c. Taksis
Taksis adalah gerak seluruh tubuh atau
bagian dari tubuh tumbuhan yang berpindah
tempat dan arah perpindahannya
dipengaruhi rangsangan. Gerakan yang
arahnya mendekati sumber rangsangan
disebut taksis positif dan yang menjauhi
sumber rangsangan disebut taksis negative.

3. Gerak Endonom

Gerak endonom adalah gerak yang


belum/tidak diketahui sebabnya. Oleh karena
itu diduga disebabkan oleh rangsangan yang
berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.
▪ Respon Fisiologi pada Hewan
Reseptor diperlukan untuk menerima
stimulus, saraf diperlukan untuk
mengkoordinasikan respon dan efektor
untuk melaksanakan aksi

1. Perilaku sederhana dan kompleks pada


hewan
Perilaku memperlihatkan suatu kisaran
variuasi fenotip (norma reaksi) yang
bergantung pada lingkungan, dimana
genotype itu diekspresikan.

2. Perilaku yang dipelajari (learning behavior)


hewan
Learning behavior merupakan perilaku
hasil belajar berdasarkan pengalaman yang
didapat selama hidupnya.
a) Imprinting (perekaman): merupakan pola
perilaku belajar sederhana, terutama
pada aves & mammalia berupa
pembelajaran yang didapatkan hewan
setelah dilahirkan atau menetas dalam
masa kritis.
b) Habituation (pembiasaan): merupakan
respon membiasakan perilaku yang
dihasilkan dari pengalaman awal, contoh:
anak burung membiasakan otot- ototnya
agar bisa terbang.
c) Cassical conditioning: merupakan
mengkondisikan respon otomatis dan
menciptakan asosiasi antara pengalaman
yang telah dimiiki dengan pengalaman
baru, contoh: beruang menunggu ikan
salmon).
d) Instrumental conditioning: merupakan
penggunaan alat dalam merespon
stimulus, melibatkan motivasi intrinsik.
Contoh: kera pemakan serangga
menggunakan ranting untuk menangkap
semut.
e) Trial and Error: merupakan memilih
stimulus yang sesui kebutuhan, hewan
mampu mengenali karakteristik stimulus
dan lingkungan. Contoh: pemilihan
labirin yang berisi makanan oleh tikus.
f) Reasoning:merupakan perilaku dengan
penalaran terlebih dahulu, contoh: pada
manusia.

3. Perilaku bawaan, taksis, refleks, dan insting


hewan.
a) Perilaku bawaan merupakan perilaku
yang dihasilkan oleh gen dan faktor-
faktor lingkungan.
b) Taksis, merupakan reaksi terhadap
stimulus dengan bergerak secara
otomatis langsung mendekati atau
menjauh dari atau pada suatu tertentu
terhadapnya
c) Refleks adalah respon otomatis dari
sebagian tubuh terhadap suatu stimulus
d) Naluri (Insting), merupakan pola perilaku
kompleks yang sebagaimana refleks,
merupakan bawaan, bersifat agak tidak
fleksibel dan mempunyai nilai bagi hewan
untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya

4. Sistem Imun (sistem pertahanan tubuh)

Sistem pertahanan tubuh (sistem imunitas)


adalah sistem pertahanan yang berperan
dalam mengenal, menghancurkan, serta
menetralkan benda-benda asing atau sel-sel
abnormal yang berpotensi merugikan bagi
tubuh.

Mekanisme pertahanan tubuh terjadi karena


masuknya patogen atau antigen ke dalam
tubuh dan tubuh akan melakukan respon
meliputi produksi sel-sel atau zat kimia yang
berfungsi untuk mempertahankan tubuh
melawan pathogen

1) Pertahanan nonspesifik merupakan


imunitas bawaan sejak lahir, berupa
komponen normal tubuh yang selalu di
temukan pada individu sehat, dan siap
mencegah serta menyingkirkan dengan
cepat antigen yang masuk kedalam tubuh

2) Pertahanan tubuh nonspesifik eksternal


meliputi pertahanan fisik, mekanis, dan
kimia terhadap agen infeksi. Tidak semua
mikroorganisme atau mikroba asing
dapat ditahan oleh kulit ataupun lapisan
mukosa sehingga mereka dapat lolos
masuk ke dalam tubuh

3) Pertahanan tubuh nonspesifik internal


meliputi pertahanan dari aksi fagositosis,
respon peradangan dan senyawa
antimikroba.

a. Fagositosis meliputi proses penelanan


dan pencernaan mikroorganisme dan
toksin yang berhasil masuk ke
dalam tubuh.

b. Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan


terhadap infeksi atau cedera.
Penyebabnya antara lain terbakar,
toksin, produk bakteri, gigitan
serangga, atau pukulan keras.

c. Zat antimikroba nonspesifik ini dapat


bekerjatanpa adanya interaksi
antigen dan antibodi sebagai pemicu:
Interferon, Komplemen.

Komponen Respon Imunitas Spesifik

1) Antigen
Antigen merupakan substansi asing yang
masuk ke dalam tubuh dan berfungsi
merangsang respons imunitas terutama
dalam menghasilkan antibodi. Antigen
meliputi molekul yang dimiliki virus,
bakteri, fungi, protozoa, dan cacing
parasit.
2) Antibodi
Antibodi merupakan protein plasma yang
disebut Imunoglobulin (Ig). Terdapat 5
▪ Imunoglobulin A (IgA), berfungsi untuk
melawan mikroorganisme yang masuk ke
dalam tubuh.
▪ Imunoglobulin D (IgD), berfungsi
membantu memicu respon imunitas.
▪ Imunoglobulin E (IgE), terikat pada
reseptor sel mast dan basofil.
▪ Imunoglobulin G (IgG), berjumlah paling
banyak 80% dari keseluruhan antibodi
yang bersirkulasi.
▪ Imunoglobin M (IgM), antibodi yang
pertama kali tiba dilokasi infeksi.

Interaksi Antibodi dan Antigen

a. Fiksasi Komplemen
Fiksasi komplemen yaitu aktivasi sistem
komplemen oleh kompleks antigen-
antibodi.
b. Netralisasi
Antibodi juga menetralisasi virus dengan
cara mengikat bagian tertentu virus pada
sel inang
c. Aglutinasi (Penggumpalan)
Gumpalan atau kumpulan bakteri akan
memudahkan sel fagositik (makrofag)
untuk menangkap dan memakan bakteri
secara cepat.
d. Prinsip pengendapan hampir sama dengan
penggumpalan, tetapi pada pengendapan
antigen yang dituju berupa antigen yang
larut.
Jenis imunitas terhadap penyakit (patogen) dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai
berikut:
a. Imuitas alami : merupakan jenis imunitas
yang diperoleh akibat kontak langsung
dengan toksin atau pantogen sehingga
tubuh mampu memproduksi antibodinya
sendiri. Dibedakan menjadi 2 yaitu :
Imunitas aktif alami dan Imunitas aktif
buatan.
b. Imunitas pasif ; merupakan jenis imunitas
dimana jika antibodi dari satu individu
dipindahkan ke individu lainnya. Imunitas
pasif ini juga dibedakan menjadi dua,
yaitu; Imunitas pasif alami dan Imunitas
pasif buatan.

Sel-sel yang Terlibat dalam Respons Imunitas


1) Sel B (limfosit B, B = bone marrow)
Limfosit yang berfungsi membentuk antibodi
untuk melawan antigen
2) Sel T (limfosit T, T=Timus)
Sel T berdiferensiasi ,emjadi sel T memori dan
sel T efektor.
3) Makrofag
Makrofag merupakan sel fagosit besar dalam
jaringan, berasal dari perkembangan sel darah
putih monosit yang diproduksi di sumsum
tulang belakang
4) Sel Pembunuh Alami
Sel pembunuh alami merupakan sekumpulan
limfosit non-T dan non-B yang bersifat
sitotoksik

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Perilaku yang dipelajari (Learning Behavior)
di modul ini Hewan
2. Perilaku bawaan, taksis, refleks dan insting
hewan
3. Sistem Imun

3 Daftar materi yang sering 1. Sistem Imun


mengalami miskonsepsi 2. Perilaku pada hewan
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Perwarisan Sifat dan Evolusi


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pola – pola Hereditas
2. Materi Genetik dan Regulasi Ekspresi
Gen
3. Mekanisme Evolusi
4. Evolusi Populasi

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang dipelajari Kegiatan Belajar 1 Pola -pola Hereditas

1. Siklus dan Pembelahan Sel


Dalam pembelahan sel, sel yang membelah
disebut sel "induk". Sel induk membelah
menjadi dua sel "anak". Proses tersebut
kemudian berulang dalam apa yang disebut
siklus sel.
a. Mitosis
Pembelahan mitosis terdiri dari tahapan :
profase, metafase, anafase, dan telofase
dan menghasilkan 2 sel anakan yang
identik dengan induknya.
b. Meiosis
Pembelahan meiosis terdiri dari meiosis 1
dan meiosis 2 dengan tahapan profase,
metafase, anafase, dan telofase dan
menghasilkan 4 sel anakan yang haploid.

2. Pewarisan Sifat Mendelian dan Penyimpangan


Semu Hukum Mendel
Pewarisan sifat dari induk (orang tua) kepada
fillialnya melibatkan gen (sebagai faktor
pembawa sifat keturunan).
• Hukum Mendel I disebut juga Hukum
Segregasi, karena pada waktu
pembentukan gamet (meiosis), kromosom -
kromosom homolognya memisahkan diri
secara bebas. Hukum Mendel II adalah
Hukum Berpasangan Secara Bebas atau
Hukum Penggabungan Bebas.
a. Genotip dan Fenotip
Genotip adalah susunan genetik dari suatu
sifat atau karakter individu, diberi simbol
dengan huruf.
Fenotip adalah hasil ekspresi atau
perpaduan dari genotip dengan
lingkungannya, berupa sifat yang tampak
dari luar sehingga dapat diamati
b. Persilangan Monohibrida
Persilangan monohibrida adalah
perkawinan 2 individu dengan satu sifat
beda yang menyolok.

• Hukum Mendel II disebut juga Hukum


Asortasi, hukum berpasangan atau
penggabungan secara bebas (Th e Law of
Independent Assortment of Genes). Hukum
ini menyatakan bahwa setiap gen atau sifat,
berpasangan secara bebas dengan gen atau
sifat lain atau disebut berpadunya gen gen
tidak sealel secara bebas.
a. Persilangan Dihibrid
Persilangan 2 individu yang mempunyai 2
sifat beda (dengan dua alel yang berbeda)
disebut dengan persilangan dihibrida.
b. Back cross (Persilangan Balik) dan test
cross (Uji Silang)
back cross merupakan persilangan antara
keturunan F1 yang heterozigot dengan
induknya (baik jantan atau betina) yang
homozigot dominan.
Test cross adalah persilangan antara
hibrid (individu F1) dengan salah satu
induk homozigot resesif.
c. Persilangan Resiprok
Persilangan yang merupakan kebalikan
dari persilangan sebelumnya disebut
persilangan resiprok. Sehingga, baik
tanaman yang berfungsi sebagai gamet
jantan maupun sebagai gamet betina,
mempunyai kesempatan yang sama di
dalam pewarisan sifat.

• Penyimpangan Semu Hukum Mendel


a. Penyimpangan karena interaksi alel
1) Dominasi tidak sempurna akibat
individu heterozigot bersifat setengah
dominan dan setengah resesif
2) Kodominan akibat Dua alel suatu gen
yang menghasilkan produk berbeda
dengan alel yang satu tidak dipengaruhi
oleh alel yang lain.
3) Alel ganda yakni Adanya tiga atau lebih
alel dari suatu gen yang terjadi sebagai
akibat dari mutasi.
4) Alel Letal adalah Alel yang dapat
menyebabkan kematian bagi individu
yang memilikinya pada saat masih
menjadi embrio awal atau beberapa saat
setelah kelahiran. Alel ini dibagi menjadi
Alel letal resesif dan Alel letal dominan.
b. Penyimpangan interaksi genetic
Munculnya perbandingan yang tidak
sesuai ini disebut penyimpangan semu
hukum Mendel
3. Penyimpangan karena interaksi alel dikenal
peristiwa: Dominasi tidak sempurna
(incomplete dominance), kodominan, alel
ganda, alel letal. Penyimpangan interaksi
genetik berupa : Penyimpangan semu Hukum
Mendel meliputi interaksi gen, kriptomeri,
polimeri, epistasis-hipostasis, gen-gen
komplementer, gen dominan rangkap, dan
atavisme
4. Tautan adalah kecenderungan gen pada
kromosom untuk tetap bersama-sama dan
diteruskan pada generasi berikutnya.
Pindah silang adalah pertukaran gen atau
bagian kromosom dan membentuk variasi
baru baru.

A. Tautan gen yang terjadi pada kromosom


autosom disebut tautan autosomal.

B. Gen tertaut kelamin (sex linked genes)


adalah gen yang terletak pada
kromosom kelamin dan sifat yang
ditimbulkan gen pada kromosom ini
diturunkan bersama dengan jenis
kelamin terdiri atas gen tertaut
kromosom X dan Y.
C. Pindah silang dapat terjadi pada saat
meiosis (pembentukan gamet). Pindah silang
dapat berupa pindah silang tunggal atau
pindah silang ganda. Untuk mengetahui
kekuatan pindahsilang dihitung nilai pindah
silangnya (NPS). Berdasarkan tempat
terjadinya, pindah silang dibedakan menjadi
:
1. Pindah silang tunggal terjadi pada
satu tempat saja, hasil dari pindah
silang ini akan membentuk 4 gamet
2. Pindah silang ganda terjadi pada 2
tempat (kiasmata), hasil dari pindah
silang ini akan menghasilkan 4
kromatid dan 4 gamet.
D. Gagal berpisah (Nondisjunction) adalah
peristiwa gagalnya satu kromosom atau lebih
untuk berpisah kearah kutub yang
berlawanan pada saat anafase meiois I
maupun meiosis II. Kelainan susunan
kromosom pada manusia akibat adanya
kegagalan berpisah pada kromosom seks
(gonosom) antara lain Sindrom Turner,
Sindrom Klinefelter, Wanita Super dan Laki-
Laki Super. Kelainan susunan kromosom
pada manusia akibat adanya kegagalan
berpisah pada kromosom tubuh (autosom)
antara lain sindrom down, sindrom patau,
sindrom edward dan lainnya. Gen Lethal
adalah gen yang dalam keadaan homozigot
menyebabkan kematian individu.
• Gen letal adalah gen yang dalam
keadaan homozigot menyebabkan
kematian individu.
• Gen letal terdiri atas :
1. gen dominan letal adalah gen
dominan yang apabila dalam
keadaan homozigot menyebabkan
kematian individu.
2. gen resesif letal menghasilkan
fenotipe normal pada individu
heterozigot dan mengalami kematian
ketika dalam keadaan homozigot
resesif
• Dikenal beberapa tipe penggolongan
jenis kelamin: Tipe XY, XO, ZW (Betina
mempunyai tipe ZW (atau XY) dan yang
jantan mempunyai tipe ZZ (atau XX).
• Terdapat beberapa tipe penggolongan
darah: a). Sistem A, B, O. b). Sistem M,N,
MN, c). Sistem Rhesus
• Beberapa penyakit menurun: Kelainan
oleh alel resesif dan dominan autosomal
(Albino, Gangguan Mental
Fenilketonuria, Brakhidaktili,
Cystinuria, Polidaktili,
Galaktosemia, Huntington, kelainan oleh
alel resesif pada gonosom X, buta warna,
anodontia, hemofilia
E. Dikenal beberapa tipe penggolongan jenis
kelamin: Tipe XY, XO, ZW ( Betina
mempunyai tipe ZW (atau XY) dan yang
jantan mempunyai tipe ZZ (atau XX).
F. Terdapat beberapa tipe penggolongan darah:
a). Sistem A, B, O. b). Sistem M, N, MN, c).
Sistem Rhesus
G. Beberapa penyakit menurun: Kelainan oleh
alel resesif dan dominan autosomal (Albino,
Gangguan Mental Fenilketonuria,
Brakhidaktili, Cystinuria, Polidaktili,
Galaktosemia, Huntington, kelainan oleh
alel resesif pada gonosom X, buta warna,
anodontia, hemofilia.

Kegiatan Belajar 2 Materi Genetik Dan


Regulasi Ekspresi Gen

▪ Kromosom adalah benang-benang


kromatin yang memendek dan menebal
membentuk struktur.
▪ Benang kromatin adalah Pada saat tidak
membelah diri, di dalam nukleus tidak
terbentuk badan kromosom, tetapi
dalam bentuk benang-benang yang
terurai
▪ Berdasarkan fungsinya, kromosom
dapat dibedakan menjadi dua macam
1. Kromosom tubuh (Autosom) adalah
kromosom yang mengendalikan
sifat-sifat tubuh, seperti warna
mata, warna kulit, tinggi badan, dan
lain-lainnya.
2. Kromosom seks (gonosom) adalah
kromosom yang menentukan jenis
kelamin, contohnya X dan Y.
Kromosom X berbentuk lurus,
sedangkan kromosom Y berbentuk
bengkok pada ujungnya.
▪ Kariotipe adalah romosom dalam suatu
spesies memiliki pola tampilan tertentu
▪ Kromosom homolog adalah Kromosom
di dalam sel tubuh pada suatu individu
terlihat berpasangan
▪ genom atau ploidi (perangkat/set)
merupakan Pasangan kromosom
homolog
▪ Sentromer merupakan bagian kepala
kromosom berbentuk bulat yang
merupakan pusat kromosom dan
membagi kromosom menjadi dua lengan
▪ Lengan (Kromatid) merupakan bagian
badan utama kromosom yang
mengandung kromosom dan gen.
▪ Kromonema adalah cairan bening yang
mengisi seluruh bagian lengan dan
mengandung benang benang halus
berpilin
▪ Lokus adalah letak gen pada kromosom
▪ Berdasarkan jumlah sentromernya,
bentuk kromosom dibedakan menjadi :
1. Asentrik, kromosom yang tidak
memiliki sentromer.
2. Monosentris, kromosom yang
hanya memiliki sebuah sentromer.
3. Disentris, kromosom yang memiliki
dua
sentromer.
4. Polisentris, kromosom yang
memiliki banyak sentromer.
• berdasarkan letak sentromernya,
kromosom dibedakan menjadi:
1. Metasentris, sentromer terletak di
tengah- tengah kromosom sehingga
kromosom berbentuk seperti huruf
V.
2. Submetasentris, sentromer terletak
submedian atau kira-kira ke arah
salah satu ujung kromosom. Bentuk
kromosom seperti huruf J.
3. Akrosentris, sentromer terletak pada
subterminal atau di dekat ujung
kromosom. Satu lengan kromosom
sangat pendek dan satu lengan
lainnya sangat panjang. Bentuk
kromosom lurus atau seperti batang.
4. Telosentris, sentromer terletak pada
ujung kromosom. Kromosom hanya
memiliki satu lengan saja.
• Gen adalah unit terkecil dari materi
genetik yang mengendalikan sifat-sifat
hereditas suatu organisme.
• Alel adalah Pasangan gen yang terdapat
pada kromosom homolog
• Alel homozigot adalah yang mempunyai
tugas yang sama
• Alel heterozigot adalah alel yang
tugasnya berbeda
• Alel ganda adalah Seri alel atau
pasangan gen yang memiliki lebih dari
dua anggota alel
• Genotipe dalah Pasangan gen dalam
kromosom homolog suatu individu
• Fenotipe adalah Ekspresi gen yang
mempengaruhi penampakan sifat-sifat
• Dioxyribo Nucleic Acid (DNA) atau Asam
Deoksiribo Nukleat merupakan senyawa
kimia yang terdapat di dalam inti sel
• DNA merupakan suatu polimer
nukleotida ganda yang berpilin ke arah
kanan (double heliks).
• Polinukleotida adalah Nukleotida-
nukleotida yang membentuk rantai
panjang
• Replikasi yaitu memperbanyak diri atau
menggandakan diri.
• RNA (ribonucleic acid) adalah
makromolekul polinukleotida yang
berbentuk untai tunggal.
• RNA dibedakan menjadi 3 :
1. RNA duta (RNA-d) atau messenger
RNA adalah RNA yang menjadi model
cetakan dalam proses penyusunan
asam amino pada rantai polipeptida
atau sintesis protein.
2. RNA transfer (RNA-t) disebut RNA
pemindah dan merupakan RNA yang
terpendek yang berfungsi
menerjemahkan kode-kode (kodon)
yang dibawa oleh RNA- m.
Antikodon adalah triplet basa
nitrogen yang terikat dengan kodon
RNA-m secara spesifik
3. RNA-r merupakan molekul paling
besar dibandingkan RNA-d dan RNA-
t
• Sintesis protein adalah proses
pembentukan partikel protein yang
dilakukan oleh sel-sel hidup untuk
membuat protein dengan melibatkan
sistesis RNA yang dipengaruhi oleh DNA.
• Transkripsi merupakan sintesis RNA
dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai
cetakan atau template, sedangkan
rantai komplemennya disebut rantai non
template.
Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu: inisiasi
(permulaan), elongasi (pemanjangan), terminasi
(pengakhiran) rantai m RNA.
• Translasi adalah tahap kedua produksi
protein, setelah transkripsi, pengkodean
DNA menjadi petunjuk untuk perakitan
protein dalam bentuk mRNA.
• Ekspresi gen merupakan rangkaian
proses penerjemahan informasi genetik
dalam bentuk urutan basa pada DNA
atau RNA menjadi protein
• Regulasi ekspresi gen merupakan proses
pengaturan dalam penterjemahan
informasi genetik.
• Sistem lac operon adalah sistem
pengendalian ekspresi gen-gen yang
bertanggung jawab di dalam
metabolisme laktosa.
• Mutasi adalah perubahan substansi
genetik.
• Mutagenesis adalah Proses terjadinya
mutasi
• Mutan adalah suatu individu yang
mengalami perubahan sifat akibat
mutasi
• Mutagen adalah bahan-bahan atau
proses yang menyebabkan atau
meningkatkan laju terjadinya mutasi

Berdasarkan sifat-sifatnya, mutagen


digolongkan menjadi :
1. Mutagen kimia adalah senyawa
kimia yang dapat menyebabkan
perubahan struktur materi genetik
sehingga memunculkan mutasi pada
suatu individu makhluk hidup.
2. Mutagen fisika umumnya berupa
radiasi
3. Mutagen biologis umumnya
merupakan bahan genetik, yaitu
asam nukleat
➢ Mutasi dapat dikelompokkan
berdasarkan cara terjadinya mutasi,
berdasarkan sumber, tingkatan mutasi,
dan sel tempat terjadinya mutasi
1. Mutasi alami (mutasi spontan)
adalah mutasi yang terjadi di alam
secara acak (random), tanpa
diketahui sebabnya secara pasti.
2. Mutasi buatan adalah peristiwa
perubahan materi genetik makhluk
hidup yang sengaja dilakukan
manusia dnegan tujuan-tujuan
tertentu.
➢ Mutasi dibedakan menjadi :
1. Mutasi gen atau disebut juga mutasi
titik (point mutations) adalah
perubahan urutan suatu atau dua
pasang basa DNA yang menyusun
gen.
2 tipe mutasi gen:
a. Substitusi basa, mutasi gen tipe
ini suatu nukleotida digantikan
atau ditukar dengan nukleotida
lainnya dan hal ini akan
memperngaruhi asama amino
yang akan disintesis.
Secara fungsional substitusi
basa dibedakan menjadi :
• Mutasi bisu ( Silent
Mutations) merupakan
perubahan urutan
nukleotida pada kode
triplet yang tidak
mengubah penerjemahan
kode asam amino.
• Mutasi salah arti
(Missense Mutations)
merupakan perubahan
pada urutan basa
(nukleotida) DNA
yang menghasilkan
perubahan pada mRNA
yang menerjemahkannya
menjadi asam amino
yang berbeda
• Mutasi tidak
bermakna
(Nonsense mutations)
adalah mutasi yang
menggantikan suatu
kodon untuk suatu asam
amino dengan satu atau
tiga kodon ‘stop’ (stop
codon).
b. Mutasi pergeseran angka
merupakan mutasi pergeseran
rangka terjadi apabila ada
penambahan (adisi/insersi) atau
pengurangan (delesi) satu atau
beberapa pasangan basa dari
suatu kodon.
• Insersi, pada mutasi
pergeseran rangka ini
terjadi penambahan
nukleotida (basa
nitrogen) dalam potongan
DNA yang
memengaruhi seluruh
urutan asam amino
• Delesi, pada mutasi
pergeseran rangka ini
terjadi kehilangan atau
pengurangan nukleotida
(basa nitrogen) tertentu
yang memngaruhi
pengodean atau
penyandian suatu protein
yang menggunakan
potongan DNA ini
2. Mutasi kromosom atau disebut
aberasi kromosom adalah
perubahan yang terjadi pada
kromosom yang meliputi perubahan
struktur ataupun perubahan jumlah
kromosom.
➢ Ada sejumlah cara yang dapat
mengubah struktur dasar kromosom,
yaitu
1. Delesi kromosom merupakan
hilangnya sebagian segmen
kromosom karena patah.
2. Duplikasi adalah peristiwa sebagian
segmen kromosom mengalami
penggandaan
3. Inversi adalah peristiwa sebagian
segmen kromosom mengalami
penggandaan
4. Translokasi terjadi jika patahan
segmen suatu kromosom berpindah
ke kromosom lain yang bukan
kromosom homolognya.
5. Katenasi ialah mutasi kromosom
yang terjadi pada dua kromosom non
homolog yang pada waktu membelah
menjadi empat kromosom, saling
bertemu ujung-ujungnya sehingga
membentuk lingkaran.
➢ Perubahan jumlah kromosom dapat
berupa
1. euploidi meliputi perubahan
jumlah
seperangkat genom (seluruh set
kromosom) sehingga jumlahnya
merupakan kelipatan set kromosom
haploidnya.
2. Aneuploidi adalah perubahan
jumlah kromosom dalam satu
perangkat atau satu genom
kromosom.
Beberapa macam bentuk aneuploidi,
yaitu
a. Nulisomi merupakan keadaan sel-
sel tubuh suatu organisme diploid
kehilangan dua (satu pasang)
kromosom homolog sehingga
jumlah kromosomnya adalah 2n-
2.
b. Monosomi berarti kehilangan satu
kromosom dari satu set kromosom
homolog (2n-1).
c. trisomi terjadi satu kelebihan satu
kromosom sehingga jumlah
kromosomnya 2n+1.
d. tetrasomi dalah keadaan
kelebihan dua kromosom sejenis
atau homolog (2n+2).
➢ Mutasi somatik adalah mutasi yang
terjadi pada sel-sel tubuh (somatik)
selama proses pembelahan sel.
➢ Mutasi germinal adalah mutasi yang
terjadi pada sel-sel kelamin (gamet).

Kegiatan Belajar 3 Mekanisme Evolusi

➢ Evolusi dapat diartikan sebagai


perubahan atau perkembangan struktur
makhluk hidup menjadi lebih adaptif
dalam kurun waktu yang lama.
➢ Beberapa teori dari para ahli yang
menjadi dasar dari teori evolusi
1. Teori Abiogenesis atau disebut juga
teori Generation Spontanea Artinya
bahwa kehidupan berasal dari benda
tak hidup yang terjadi secara
spontan
2. Teori Biogenesis menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup.
3. Teori evolusi kimia menyatakan
bahwa asal- usul kehidupan diawali
oleh terbentuknya senyawa-senyawa
organik di asmosfer.
➢ Teori Darwin menyatakan bahwa
Spesies yang ada sekarang merupakan
hasil evolusi dari spesies nenek
moyangnya (pewarisan dengan
modifikasi)” dan “Seleksi alam
merupakan mekanisme terjadinya
evolusi tersebut”.
▪ seleksi alam yang berpengaruh
terhadap populasi, yaitu
1. seleksi stabilisasi
2. seleksi terarah
3. seleksi memecah belah
▪ Adaptasi merupakan setiap sifat yang
dikendalikan secara genetic yang
membantu suatu organisme atau
spesies untuk dapat hidup dan berbiak
pada keadaan lingkungan dimana
spesies itu berada.
▪ Fosil adalah sisa tumbuhan atau hewan
yang telah membatu atau jejak-jejak
yang tercetak pada batuan.
▪ Organ homolog adalah Organ-organ
makhluk hidup yang mempunyai bentuk
asal sama dan kemudian berubah
struktur sehingga fungsinya berbeda
▪ Organ analog adalah organ-organ dari
berbagai makhluk hidup yang fungsinya
sama tanpa memperhatikan bentuk
asalnya.
▪ Ontogeni adalah sejarah perkembangan
individu mulai zigot sampai dewasa.
▪ Filogeni adalah sejarah perkembangan
makhluk hidup dari bentuk sederhana
sampai dengan bentuk yang paling
sempurna (evolusi).
▪ Domestikasi merupakan bukti evolusi
yang muncul karena adanya campur
tangan manusia.
Kegiatan Belajar 4 Evolusi Populasi

▪ Variasi dalam suatu populasi


merupakan bahan mentah (raw
materials) terjadinya evolusi.
▪ Rekombinasi gen merupakan
mekanisme yang sangat penting dalam
proses evolusi
▪ Genetic drift adalah lepasnya frekuensi
alela secara kebetulan.
▪ Mikroevolusi adalah peristiwa terjadinya
perubahan skala kecil pada frekuensi
alel suatu populasi selama beberapa
generasi
▪ Genetika populasi adalah cabang biologi
yang memberikan struktur matematis
kajian proses mikroevolusi
▪ Penyebab mikroevolusi
1. Hanyutan genetik adalah perubahan
dalam kumpulan gen suatu populasi
kecil akibat kejadian acak.
2. Aliran gen atau gene flow adalah
pertukaran
genetik akibat migrasi individu yang
subur atau perpindahan gamet antar
populasi.
3. Mutasi adalah perubahan dalam
DNA suatu organisme.
4. Perkawinan yang tidak acak baik
pada hewan dan tumbuhan sering
kali terjadi perkawinan dengan
kerabat dekatnya, ini biasanya
terjadi pada populasi yang tidak
tersebar jauh.
5. Seleksi alam adalah tingkat
kelangsungan hidup dan reproduksi
individu organisme di alam, yang
menghasilkan kenaikan jumlah
beberapa sifat tertentu di samping
menurunnya jumlah sifat yang lain.

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Hukum Hardy-Weinberg


di modul ini 2. Teori Abiogenesis
3. Bukti-bukti evolusi

3 Daftar materi yang sering 1. Kromosom


mengalami miskonsepsi 2. DNA
3. RNA
4. Mutasi
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 5 Ekologi dan Lingkungan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Lingkungan dan Sumber Daya
2. Populasi dan Komunitas
3. Ekosistem
4. Perubahan Lingkungan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar 1 Lingkungan dan Sumber Daya
dipelajari
Lingkungan organisme merupakan semua faktor
biotik dan abiotik yang ada disekitar organisme tersebut
dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya.
Ditinjau dari aspek fungsional lingkungan dapat
dilihat sebagai
1. kondisi menunjukan suatu besaran atau kadar atau
intensitas faktor-faktor abiotik lingkungan
2. sumber daya untuk menyatakan lingkungan yang
diperlukan oleh organisme yang kualitas dan
kuantitas ketersediaannya akan berkurang apabila
telah dimanfaatkan oleh organisme tersebut.

Lingkungan biotik merupakan komponen- komponen


mahluk hidup di permukaan bumi berupa hewan,
tumbuhan maupun mikro- organisme
▪ Lingkungan abiotik yang berperan utama sebagai
penentu penting bagipersebaran organisme antara
lain suhu air cahaya matahari, angin, batu dan
tanah
▪ Secara garis besar, berdasarkan ruang dan waktu,
perubahan lingkungan dibedakan atas :
3. Perubahan siklik yaitu perubahan lingkungan
yang terjadinya berulang-ulang secara
berirama, misalnya: perubahan siang-malam,
naik pasang-surutnya air laut, pergantian
musim (kemarau-hujan).
4. Perubahan terarah yaitu perubahan
lingkungan yang terjadinya berangsur angsur
secara terus-menerus (progressif atau
berkesinambungan) menuju kesuatu arah
tertentu.
5. Perubahan eratik yaitu perubahan yang tidak
berpola dan tidak menunjukkan konsistensi
mengenai arah perubahannya..
➢ Cekaman (stress) fisiologis yaitu organisme
terdedah pada suatu faktor lingkungan yang
mendekati batas kisaran toleransinya, misalnya
Hipotermia apabila hewan didedahkan pada suhu
yang ekstrim rendah akan menunjukkan
hipotermia, sedangkan
Hipertermia pada suhu yang ekstrim tinggi akan
mengakibatkan gejala hipertermia.
➢ eurithermal kisaran toleransi yang yang luas
untuk suhu
➢ stenothermal kisaran toleransi yang sempit untuk
suhu
➢ Habitat adalah tempat dimana biasanya makhluk
hidup terdapat.
➢ mikrohabitat adalah bagian dari habitat yang
merupakan lingkungan yang kondisinya paling
cocok dan paling akrab hubungannya dengan
hewan
➢ relung atau niche ekologi suatu organisme
merupakan status fungsional organisme tersebut
di dalam habitat yang ditempatinya berdasarkan
adaptasi-adaptasi fisiologis, struktural dan
perilakunya
➢ Konsep Gause satu species satu relung yaitu tidak
ada dua species yang adaptasi-adaptasinya
(fisiologis, struktural dan fungsionalnya) identik
satu dengan yang lain, akibatnya setiap species
yangmemperlihatkan adaptasi lebih baik dan juga
lebih agresif akan memenangkan persaingan
➢ Konsep Hutchinson memperkenalkan konsep
relung ekologi multidimensi. Konsep ini
menganggap setiap kisaran toleransi terhadap
suatu faktor lingkungan atau kisaran mengenai
macam sumberdaya yang dimanfaatkan hewan,
sebagai satu dimensi.
➢ Berdasarkan pemanfaatannya Hutchinson
membedakan relung ekologi menjadi 2 yaitu;
1. Relung fundamental; relung yang
menunjukkan potensi secara utuh yang hanya
dapat diamati dalam laboratorium dengan
kondisi lingkungan terkendali, misalnya yang
diamati hanya satu atau dua faktor saja tanpa
ada pesaing maupun predatornya.
2. Relung terealisasikan; adalah status
fungsional yang benar-benar ditempati dalam
kondisi alami, dengan beroperasinya banyak
faktor lingkungan, seperti interaksi faktor,
kehadiran pesaing, predator dan sebagainya.
➢ Guild adalah kelompok species yang menggunakan
sumberdaya yang sama dan dengan cara yang
sama Menurut Root (dalam Begon, 1996)
➢ simpatrik (daerah sebaran sama) mengalami
evolusi yang berbeda seleksi alam akan
menghasilkan ciri-ciri tubuh yang makin mencolok
perbedaannya diantara species-species itu (evolusi
divergen)
➢ Alopatrik (daerah sebaran berbeda) seleksi alam itu
akan menghasilkan evolusi konvergen sehingga
perbedaan ciri-ciri itu akan makin kabur
➢ Stimulus adalah suatu faktor yang diakibatkan
oleh perubahan lingkungan (baik lingkungan
abiotik maupun biotiknya) yang dapat ditangkap
oleh reseptor(organ indra) suatu organisme dan
berpotensi mempengaruhi keseimbangan bagi
organisme tersebut.
➢ Respon/ tanggapan suatu organisme dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor
1. Jenis stimulus, jenis stimulus yang berbeda
akan menyebabkan respon yang dilakukan
organisme juga berbeda
2. Intensitas stimulus akan berpengaruh bagi
kemampuan reseptor dalam menerima
tersebut
3. Jenis species semakin tinggi tingkat
kemampuan hewan belajar akan semakin
lemah responnya terhadap stimulus yang
sama.
4. Stadium perkembangan atau umurnya
berpengaruh terhadap pengalaman belajar
dalam menilai penting/tidaknya stimulus di
respon
5. Kondisi fisiologis dapat berpengaruh bagi
kecepatan respon terhadap suatu stimulus.
6. Lebar sempitnya kisaran toleransi hewan
tersebut terhadap suatu faktor lingkungan
umumnya hewan-hewan yang memiliki kisaran
toleransi lebih sempit cenderung akan lebih
responsive terhadap adanya stimulus
➢ Respon terhadap stimulus yang diterima, adalah:
mnyesuaikan diri, migrasi, mati
➢ Respon pada organisme ada yang bersifat
reversibel (dapat kembali kekondisi semula) yaitu
respons pengaturan (regulatori), contoh perubahan
bentuk pupil mata dan respons penyesuaian
(aklimatori), contoh penebalan pigmen melanin jika
sering terkena panas
➢ Respon Irreversibel (tidak dapat kembali ke
kondisi semula) selama ontogeni suatu organisme
adalah respons perkembangan
➢ Adaptasi melibatkan perubahan-perubahan yang
diakibatkan oleh seleksi alam, sifatnya herediter
(diturun-temurunkan) dan berlangsungnya proses
meliputi sejumlah besar generasi-generasi yang
berurutan.
➢ Taksis merupakan respon yang berupa gerakan di
tempat ataupun berpindah tempat dengan jalan
berkerut, meregang, membelokkan tubuh dan lain
sebagainya. Respon seperti ini banyak dilakukan
hewan-hewan invertebrata dan vertebrata rendah.
➢ Refleks merupakan aktifitas yang cepat, otomatis,
dan tidak disadari dalam bentuk respon terhadap
suatu stimulus pada suatu organ atau sistem
organ.
➢ Instink atau naluri merupakan suatu perilaku
yang rumit dan khas untuk suatu species,
terstereotipe, bersifat herediter dan terjadinya
secara otomatis . Pada hewan-hewan vertebrata
tinggi, sebagian besar perilakunya merupakan
hasil proses belajar meliputi habituasi
(pembiasaan), pengkondisian (conditioning),
perekaman (impriting), meniru (imitating), coba-
coba (trial and error), dan menalar (reasioning).
Kegiatan belajar 2 Populasi dan Komunitas

➢ Populasi merupakan kumpulan individu-individu


yang sejenis yang berada pada suatu tempat pada
waktu tertentu
➢ Kelimpahan merupakan besarnya jumlah individu
dalam suatu populasi dalam suatu habitat.
➢ Kelimpahan populasi suatu species hewan
mengandung dua aspek, yaitu
1. aspek Intensitas menunjukkan aspek tinggi-
rendahnya kepadatan populasi dalam area-
area yang dihuni suatu populasi hewan
2. aspek prevalensi menunjukkan jumlah dan
ukuran area-area yang ditempati species
dalam konteks daerah yang lebih luas (masalah
sebaran).
➢ Kepadatan atau kerapatan (density) merupakan
ukuran besarnya populasi dalam satuan ruang
atau volume
➢ Pola sebaran populasi
1. Acak (random); dimana individu-individu
anggota populasi menyebar dalam beberapa
tempat secara tidak teratur.
2. Seragam (uniform); dimana individu-individu
anggota populasi menyebar dalam beberapa
tempat tertentu secara teratur.
3. Mengelompok atau agregasi (clumped); dimana
individu-individu anggota populasi selalu ada
dalam kelompok dan sangat jarang terlihat
sendiri secara terpisah.
➢ Parameter utama yang menentukan kelimpahan
suatu populasi
1. Natalitas; menunjukkan angka kelahiran
individu dalam populasi dan memberikan efek
meningkatnya kelimpahan populasi.
2. Mortalitas; menunjukkan angka kematian
individu dalam populasi dan memberikan efek
menurunnya kelimpahan populasi.
3. Imigrasi; merupakan masuknya individu-
individu dari area lain ke dalam populasi dan
memberikan efek meningkatnya tingkat
kelimpahan populasi itu.
4. Emigrasi; menunjukkan perpindahan individu-
individu suatu populasi keluar dari area
populasi dan memberikan efek menurunnya
kelimpahan populasi tersebut.
➢ Kemampuan berbiak menyangkut dua aspek,
1. fekunditas menunjukkan potensi suatu
populasi untuk menghasilkan individu baru,
laju fekunditas manusia misalnya, adalah rata-
rata 1 bayi per 9 – 11 bulan per-wanita usia
subur.
2. Fertilitas menunjukan
kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan
dalam populasi dengan kata lain fertilitas lebih
menunjukkan pada jumlah anak yang
dihasilkan.
➢ Dua macam strategi berbiak hewan dalam
mempertahankan kesintasan jenisnya :
1. strategi-r / populasi oportunistik merupakan
jenis makhluk hidup yang mengalami
pertumbuhan populasi cepat dengan
mengabaikan terlampaunya daya dukung
lingkungannya dan memiliki kemampuan
berkompetensi rendah namun bereproduksi
dengan jumlah anak lebih banyak dan
berkembang cepat.
2. strategi-k / populasi kesetimbangan (equilibrial
population) merupakan jenis organisme yang
hidup di habitat stabil dan ukuran populasi
mendekati daya dukung lingkungan,
kemampuan berkompetesi tinggi namun
bereproduksi lebih lambat dengan jumlah anak
yang sedikit dan berkembang dengan lambat.
➢ Komunitas merupakan kesatuan dari populasi-
populasi pada suatu ruang dan waktu tertentu.
➢ Bentuk interaksi antar organisme yaitu:
1. Interaksi intraspesifik (intraspecies); yaitu
interaksi yang terjadi diantar individu yang
sejenis (dalam satu populasi).
2. Interaksi interspesifik (intrespecies); yaitu
interaksi yang terjadi antar individu yang
berbeda species.
➢ Berdasarkan dampak yang terjadi pada organisme
yang berinteraksi
1. Tipe interaksi positif merupakan interaksi yang
memberikan keuntungan bagi organisme yang
berinteraksi.
a. Mutualisme merupakan interaksi yang
menguntungkan kedua organisme yang
saling berinteraksi.
b. Protokooperasi merupakan interaksi
yang saling menguntungkan kedua
organisme yang berinteraksi, namun
sifatnya fakultatif atau tidak mutlak.
c. Komensalisme merupakan interaksi
antara dua atau lebih spesies dimana
salah satu pihak diuntungkan dan
spesies yang lain tidak dirugikan.
2. Tipe interaksi negatif merupakan interaksi
yang merugikan bagi salah satu organisme
yang ditumpangi, interaksi negatif ditunjukkan
oleh interaksi parasitisme, predasi,
parasitodisme, kompetisi dan amensalisme.
3. Tipe netral ( tidak berdampak) merupakan
interaksi yang tidak berdampak bagi
Kegiatan Belajar 3 Ekosistem
➢ Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal-balik
tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya
➢ Komponen biotik merupakan komponen
lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup yang
dapat berupa hewan, tumbuhan maupun mikro-
organisme. Berdasarkan peran dan fungsinya,
komponen biotik dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
a. Produsen yaitu makhluk hidup yang
mampu mengubah zat an-organik menjadi
organik.
b. Konsumen yaitu organisme yang tidak bisa
membuat makanannya sendiri dan
tergantung kepada organisme lain
c. Pengurai atau dekomposer yaitu
organisme yang mampu menguraikan
bahan organik yang berasal dari organisme
yang telah mati.
➢ Ekosistem darat adalah ekosistem yang terdapat
di wilayah daratan.
➢ Bioma merupakan ekosistem dalam skala luas
yang didasarkan pada vegetasi (tumbuhan yang
dominan) dan iklim yang khas.
1. Bioma hutan hujan tropis; yaitu bioma yang
biasanya terbentang dari daerah tropika hingga
sub-tropik. Jenis vegetasi di bioma ini
didominasi jenis pohon yang tinggi dengan
kanopi yang besar
2. Bioma padang rumput; yaitu bioma yang
biasanya terbentang dari daerah tropika hingga
sub-tropika. Jenis vegetasi didominasi oleh
rumput dan sering diselingi oleh semak dan
terna.
3. Bioma hutan gugur; yaitu bioma yang biasanya
di daerah sub-tropika. Jenis vegetasi
didominasi oleh jenis tumbuhan yang punya
kemampuan menggugurkan
daunnya menjelang musim dingin
4. Bioma gurun; yaitu bioma yang biasanya
terdapat di daerah tropika yang ditandai
dengan vegetasi yang didominasi oleh jenis
tumbuhan yang tak berdaun atau
daunnya seperti duri dan dilapisi oleh zat lilin
untuk mengurangi penguapan.
5. Bioma taiga; yaitu bioma yang biasanya
terdapat di bumi sebelah utara dan
pegunungan daerah tropik hingga subtropik.
Vegetasi ditandai dengan jenis tumbuhan
konifer (daun berbentuk jarum).
6. Bioma thundra; yaitu bioma yang biasanya
terdapat di bumi sebelah utara dan dalam
lingkaran kutub utara. Vegetasi didominasi
tumbuhan yang semusim yang berumur
pendek dan jenis lumut
➢ Ekosistem perairan merupakan ekosistem yang
didominasi oleh lingkungan air. Berdasarkan
tingkat salinitas ekosistem perairan dibedakan
atas
1. Ekosistem air tawar; yaitu ekosistem yang
perairannya memiliki tingkat salinitas yang
rendah (bahkan lebih rendah dari protoplasma)
dan sangat dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Berdasarkan ada tidaknya arus air
• Ekosistem lotik, ekosistem ini
ditandai dengan adanya arus ari
pada ekosistem air tawar,
misalnya sungai. Pada ekosistem
ini, arus merupakan faktor
pembatas bagi organisme yang ada
di dalamnya
• Ekositem lentik, ekosistem ini
ditandai dengan tidak adanya arus
air yang mengalir ke lain ekosistem
atau disebut juga ekosistem air
tergenang, misalnya ekosistem
danau atau kolam.
• Ekosistem laut yaitu ekosistem yang
perairannya memiliki tingkat salinitas
yang tinggi. Ekosistem laut merupakan
ekosistem yang tidak dipengaruhi oleh
iklim dan cuaca.
• Ekosistem estuaria yaitu ekosistem
ini merupakan tempat pertemuan air
tawar dengan air laut atau kawasan
muara sungai sehingga tingkat
salinitas yang tidak stabil karena
dipengaruhi oleh pasang-surut air laut
dan curah hujan di wilayah daratan.
Salinitas adalah faktor pembatas utama di
ekosistem ini, sehingga hanya organisme
eurikalin atau yang memiliki kisaran toleransi
yang luas terhadap kadar garam saja yang
mampu hidup di ekosistem estuaria
2. Ekosistem lahan basah merupakan
ekosistem daratan yang senantiasa basah
oleh tingginya
kadar air pada tanah, sehingga hanya tumbuhan
tertentu saja yang mampu beradaptasi pada
lingkungan basah seperti ini.
3. Ekosistem lahan gambut; merupakan
ekosistem yang miskin humus dan mineral.
Ekosistem ini terbentuk akibat adanya
cekungan daratan dan tumbuhan yang
mati akan tertumpuk dan lambat
mengalami dekomposisi.
4. Ekosistem mangrove atau bakau; Ekosistem
ini merupakan kawasan yang terkena
dampak pasang surut air laut, sehingga
tumbuhan yang hidup di ekosistem ini
memiliki karakteristik yang dapat
mengatasi rendaman air ketika pasang naik
5. Ekosistem rawa-rawa; merupakan
ekosistem daratan yang senantiasa
digenangi oleh air dangkal dan banyak
ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan,
sehingga yang berperan sebagai produsen
pada ekosistem ini bukanlah plankton,
melainkan tumbuhan hijau.
▪ Ekoenergetika merupakan bahasan dalam ekologi
yang mengkaji tentang transformasi energi dalam
organisme hidup.
▪ Rantai makanan adalah jalur pemindahan energi
dari tingkat trofik ketingkat trofik berikutnya
melalui peristiwa makan dan dimakan. terdapat
dua jenis rantai makanan, yaitu
1. Rantai makanan perumput; pada tipe ini, mata
rantai makanannya berawal dari tumbuhan,
maka tingkat trofik 1 diduduki oleh
tumbuhan hijau (produsen), tingkat trofik 2
diduduki oleh herbivora (konsumen 1), tingkat
trofik 3 diduduki oleh karnivora (konsumen 2),
dan seterusnya.
2. Rantai makanan detritus; pada tipe ini rantai
makanan berawal dari organisme perombak.
Detritus merupakan hancuran (fragmen) dari
bahan-bahan sudah terurai yang dikonsumsi
hewan-hewan kecil seperti rayap, cacing
tanah, tripang, dan sebagainya.
➢ Jaring- jaring makanan adalah hubungan antara
rantai- rantai makanan satu dengan lainnya.
➢ Berdasarkan struktur penyusunnya, kita
mengenal ada 3 bentuk piramid ekologi
1. Piramida jumlah yaitu piramida yang
digambarkan oleh jumlah individu pada setiap
tingkat trofik dalam suatu ekosistem dalam
kurun waktu tertentu. Dimana semakin tinggi
tingkat tropik semakin sedikit jumlah
individunya.
2. Piramida Biomassa yaitu piramida
menggambarkan berat atau massa kering
total organisme hidup dari masing - masing
tingkat trofiknya dalam suatu ekosistem
dalam kurun waktu tertentu. Dimana semakin
tinggi tingkat tropik semakin sedikit
biomassanya.
2. Piramida Energi yaitu piramida yang
menggambarkan besarnya energi yang
tersimpan pada masing-masing tingkat tropik.
➢ Produktivitas adalah hasil aktivitas metabolisme
organisme berupa pertumbuhan, penambahan,
dan penimbunan biomassa dalam periode waktu
tertentu. Produktivitas dapat dibedakan atas:
1. Produktivitas Primer; yaitu kecepatan
pengubahan energi radiasi matahari melalui
aktivitas fotosintesis dan kemosintesis oleh
produsen menjadi energi kimia dalam bentuk
bahan organik. Produktivitas primer
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
• Produktivitas primer bersih (produktivitas
primer kotor dikurangi respirasi) dan
produktivitas primer kotor (jumlah total
materi organik atau karbon organik yang
dihasilkan dalam proses fotosintesis).
• Produktivitas Sekunder yaitu kecepatan
penyimpanan energi oleh organisme tingkat
konsumen.
➢ Hukum Thermodinamika I yang menyatakan
bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan, melainkan dapat berubah
bentuk.
➢ Hukum Thermodinamika II menegaskan bahwa
tidak ada sistem pengubah energi yang benar-
benar efisien. Ini berarti tidak ada proses
transformasi energi yang berlangsung secara
spontan tanpa adanya sejumlah energi yang
terlepas.
Energi bersih (En) pada tingkat produsen
merupakan sejumlah energi yang siap digunakan
oleh hewan-hewan dan selanjutnya dapat
dipindahkan ke tingkat tropik yang lebih tinggi
melalui peristiwa pemangsaan (predasi).
➢ Energi ekskreta (Ee). Merupakan energi yang
terbuang melalui feses, urin dan ekstrata lainnya
➢ Energi asimilasi (Ea) atau energi metabolit adalah
energi dari makanan yang benar-benar diserap
dan digunakan.
➢ Energi respirasi adalah Total energi yang
digunakan untuk kerja dan menghasilkan panas
➢ Aliran energi merupakan proses perpindahan
energi yang berlangsung di dalam tubuh
organisme hidup.
➢ Daur biogeokimia merupakan siklus zat yang
berlangsung melalui komponen biotik dan abiotik
di dalam suatu ekosistem.
➢ Beberapa daur biogeokimia yang dikenal
berperan penting bagi kelangsungan hidup
organisme antara lain :
1. siklus air, Air menguap daripermukaan air,
transpirasi tumbuhan dan respirasi organisme,
dan turun kembali sebagai hujan
2. siklus karbon, merupakan unsur penting
penyusun bahan organik seperti
karbohidrat,protein dan lemak. Di alam, unsur
karbon ditemukan di atmosfer dalam
bentuksenyawa an-organik dalam bentuk gas,
yaitu karbondioksida (CO2).
3. siklus nitrogen, memegang peranan penting
bagi kehidupan, karena merupakan komponen
dari asam amino dan asam nukleid (DNA dan
RNA ), bagian dari protein,serta pembentukan
klorofil pada tanaman hijau yang berguna
dalam prosesfotosintesis dan pertumbuhan
4. siklus oksigen merupakan proses pergerakan
unsur oksigen dalam bentuk gas,cair maupun
senyawa organik.
5. siklus sulfur merupakan elemen pembentuk
mineral, protein, vitamin dan hormon.Untuk itu
siklus sulfur sangat penting bagi kehidupan.
Pada siklus sulfur ini akanterjadi proses
bergerak atau berpindahnya unsur sulfur
dari/dan ke mineral dan sistem kehidupan.
6. siklus fosfor di alam dapat berasal dari dua
jalan, yaitu proses pelapukan batuan mineral
(batuan fosfat) dan penguraian bahan organik
(misalnya faeses hewan) oleh dekomposer.
Fosfor diserap oleh tumbuhan dalam bentuk
fosfat anorganik
Kegiatan belajar 4 Perubahan Lingkungan

➢ Perubahan lingkungan adalah proses


terganggunya keseimbangan lingkungan karena
adanya faktor alam maupun manusia sehingga
dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup
➢ Polutan adalah Zat-yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan
➢ Suksesi adalah proses perubahan ekosistem
secara perlahan lahan menuju ke arah
pematangan (kestabilan) melalui beberapa
tahapan serial.
➢ enam unsur yang akan terjadi sehubungan
dengan proses suksesi,
1. Penggundulan; yaitu proses yang
mengakibatkan terjadinya substrat baru.
2. Migrasi; yaitu kehadiran migrula atau organ
pembiak tumbuhan.
3. Eksesis; perkecambahan, pertumbuhan,
reproduksi dan penyebaran.
4. Kompetisi; persaingan sehingga adanya
pengusiran satu species oleh species lainnya.
5. Reaksi; yitu perubahan pada ciri dan sifat
habitat oleh jenis tumbuhan.
6. Stabilisasi; yang menghasilkan
komunitas tumbuhan pada tingkatan yang
matang. Suksesi progresif adalah suksesi yang
terjadi akibat perubahan komunitas atau
vegetasi dan bertambah kayanya suatu daerah
oleh berbagai jenis tumbuhan yang hidup di
atasnya.
Suksesi regresif adalah suksesi apabila
perubahan tersebut mengarah pada penurunan
jumlah jenis tumbuhan maupun penurunan
kompleksitas struktur komunitas tumbuhan
➢ Berdasarkan kondisi awalnya, suksesi
dibedakan atas:
a. Suksesi primer; yaitu suksesi yang terjadi pada
tempat-tempat yang baru terbentuk atau
ekosistem yang mengalami kerusakan total.
b. Suksesi sekunder; yaitu suksesi yang terjadi
pada saat ekosistem mengalami gangguan atau
kerusakan secara tidak menyeluruh atau total,
dimana komposisi biotik yang sudah ada
sebelumnya turut mempengaruhi proses
suksesi.
➢ Berdasarkan sumber awal terbentuknya jaring-
jaring makanan,
a. Suksesi autrofik; yaitu suksesi yang terjadi bila
jaring-jaring makanan bergantung pada
organisme fotosintetik, misalnya hutan yang
terbentuk setelah kebakaran atau bekas tanah
yang sebelumnya sudah ada tanamannya.
b. Suksesi heterotrofik; yaitu suksesi yang terjadi
bila jaring-jaring makanan bergantung pada
pembentukan bahan-bahan organik atau dalam
balok-balok yang lapuk
➢ Peningkatan jumlah penduduk akan berdampak
pada peningkatan kebutuhan manusia untuk
kelangsungan hidupnya
1. Kebutuhan dasar (essensial), yaitu kebutuhan
yang mutlak diperlukan untuk dapat hidup
sehat, aman dan manusiawi, misalnya; pangan,
papan, sandang, air bersih dan udara sehat
2. Kebutuhan tambahan (non-essensial), yaitu
kebutuhan pelengkap, agar manusia dapat
menikmati hidup lebih baik lagi, seperti
pendidikan, rekreasi, transportasi, dan
kebutuhan sekunder lainnya.
➢ Usaha yang dapat dilakukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan pangan:
1. Intensifikasi pertanian merupakan upaya untuk
meningkatkan hasil pertanian
tanpa terorientasi dengan perluasan area
pertanian, tetapi dengan memanfaatkan
teknologi pertanian
2. Ekstensifikasi pertanian merupakan upaya
meningkatkan hasil-hasil pertanian dengan
memperluas area pertanian
➢ Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui
baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan. Suatu zat dapat disebut sebagai
polutan apabila memenuhi salah satu dari kriteria
berikut
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal
2. Berada tidak tepat pada waktuny
3. Berada tidak tepat pada tempatnya
➢ Berdasarkan sumber bahan pencemarnya, zat
pencemar dapat dibedakan atas :
1. Pencemar kimiawi; yaitu pencemaran yang
berasal dari senyawa-senyawa kimia,
misalnya berupa logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan
Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen, zat
radio aktif dan minyak.
2. Pencemar biologi; yaitu pencemaran yang
disebebakan polutan dari mikroorganisme,
misalnya pencemaran oleh Escherichia coli,
Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa.
3. Pencemar fisik; pencemaran yang disebebakan
polutan dari benda-benda fisik seperti kaleng,
botol, plastik, dan karet.
➢ Permasalahan- permasalahan lingkungan
1. Global warming atau pemanasan global
merupakan fenomena peningkatan suhu bumi
yang dirasakan hampir seluruh belahan dunia.
2. deforestasi, dimana setiap tahunnya hutan
mengalami penyusutan yang sangat cepat
sehingga berpotensi meningkatkan pemanasan
global.
➢ macam bentuk konservasi keanekaragaman
hayati
1. Konservasi in-situ: merupakan upaya
konservasi hayati dengan
2. Konservasi ex-situ: merupakan konservasi yang
dilakukan diluar habitat aslinya
➢ Mengatasi permasalahan limbah sampah
1. Reduce, yaitu kegiatan/perilaku yang dapat
mengurangi produksi sampah
2. Reuse, Menggunakan kembali barang bekas
tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang
sama atau berbeda.
3. Recycle, Kegiatan yang memanfaatkan barang
bekas dengan cara mengolah materinya untuk
digunakan lebih lanjut

Daftar
2. materi yang sulit 1. Memahami kurva pertumbuhan populasi
dipahami di modul ini 2. Membuat Kurva Stasioner
2

3 Daftar materi yang sering 1. Pola persebaran Populasi


mengalami miskonsepsi 2. Parameter – parameter yang memperngaruhi ukuran
populasi
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 6 Bioteknologi


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Prinsip dan Sejarah Bioteknologi
2. DNA Kloning
3. Sel Punca
4. Aplikasi Bioteknologi di Berbagai Bidang
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar 1 Prinsip dan Sejarah Bioteknologi
dipelajari
A. Para ilmuwan membagi bioteknologi menjadi :
1. Bioteknologi merah merupakan cabang ilmu
bioteknologi yang mempelajari aplikasi
bioteknologi pada bidang medis mencapun
tindakan pencegahan, diagnosis, dan
pengobatan suatu penyakit.
2. Bioteknologi hijau berkaitan dengan aplikasi
bioteknologi pada hidang pertanian dan
peternakan.
3. Bioteknologi putih merupakan cabang
bioteknologi yang diaplikasikan pada bidang
industri dengan pemanfaatan mikroorganisme
atau enzim untuk memproduksi produk baru
baik produk pangan maupun tidak,
biomaterial, biopolimer, dan senyawa baru
dalam skala industri.
4. Bioteknologi biru merupakan bioteknologi
yang diaplikasikan dalam bidang akuatik
mencakup perairan dan kelautan seperti
pemanfaatan berbagai tumbuhan laut sebagai
sumber energi dan biofuel.
B. Bioinformatika merupakan bidang multidisiplin
yang mengkaji masalah biologi menggunakan
komputasi. Perkembangan bioteknologi saat ini
sejalan dengan
Teknologi DNA rekombinan merupakan
metode untuk merekayasa genetik suatu
organisme dengan mengintroduksikan gen
yang interes ke dalam suatu organisme.
C. Bioteknologi modern merupakan penerapan
bioteknologi dengan menggunakan lat dan cara
kerja yang canggih, dilakukan dalam keadaan
bersih dan steril, kualitas produk lebih baik dan
kualitas hasil produk yang dibuat lebih banyak
D. Polymerase Chain Reaction / PCR merupakan
teknik amplifikais atau penggandaan gen target
dengan menggunakan primer spesifik untuk
inisiasi
E. Hibridoma merupakan metode untuk
menggabungkan dua jenis sel dengan tujuan
mendapatkan hibrid yang memiliki kemampuan
dari kedua sel sebelumnya.
F. Kloning merupakan metode menghasilkan
keturunan yang dikehendaki identik dengan sel
induknya.
G. Hibridisasi DNA merupakan metode untuk
menyeleksi sekuen DNA dengan menggunakan
probe DNA rantai tunggal untuk proses
hibridisasi rantai ganda DNA.
H. Sekuensing DNA adalah proses pembacaan
urutan basa nukleotida gen interes.
I. Bioteknologi Konvensional merupakan suatu
prosesbioteknologi yang mengandalkan jasa
mikroba untuk menghasilkan produk yang
dibutuhkan manusia melalui proses fermentasi.

Kegiatan belajar 2 DNA Kloning

A. Kloning DNA adalah proses penyimpanan dan


penyiapan sekuen DNA.
B. DNA rekombinan adalah Plasmid yang telah
disisipi DNA interest.
C. Kloning gen adalah Proses perbanyakan salinan
DNA interes .
D. Isolasi DNA merupakan langkah awal yang harus
dikerjakan dalam proses rekayasa genetika
sebelum melangkah ke proses selanjutnya.
Prinsip dasarnya dengan memecah dan
mengeksraksi jaringan tersebut sehingga akan
terbentuk ekstrak sel yang terdiri dari DNA,
RNA dan substansi dasar lainnya seperti
protein, karbohidrat, dan lipid.
➢ Metode isolasi DNA terdiri dari
1. penghancuran (lisis) sel merupakan
tahapan dari awal isolasi DNA yang
bertujuan untuk mengeluarkan isi sel.
2. ekstraksi DNA digunakan untuk
memisahkan ekstrak DNA dari
kontaminasi RNA dengan cara pemberian
RNAse
3. presipitasi DNA untuk mengendapkan /
memekatkan DNA
➢ Pemanfaatan Enzim restriksi
• Enzim restriksi merupakan enzim yang
dapat memotong molekul DNA pada
lokasi-lokasi yang spesifik (lokasi restriksi)
dengan jumlah yang terbatas.
• Fragmen restriksi adalah frakmen yang
dihasilkan oleh enzim restriksi.
➢ Rekayasa genetika adalah tindakan mengubah
DNA genom
➢ Teknologi DNA rekombinan merupakan
kumpulan teknik atau metode untuk
mengkombinasikan gen-gen secara in vitro.
Metode yang digunakan antara lain isolasi
DNA, pemotongan DNA, penyambungan DNA,
dan memasukkan DNA ke dalam sel hidup
➢ Plasmid disebut vektor kloning merupakan
molekul DNA yang dapat membawa DNA asing
ke dalam sel inang (bakteri rekombinan) dan
bereplikasi pada sel inang tersebut.
➢ Plasmid rekombinan adalah plasmid yang
yang telah disisipi oleh gen interest
➢ 4 Tahapan pengklonan gen dalam plasmid
bakteri
1. Isolasi dan pemotongan DNA adalah
tahapan pengklonan gen yang dimulai
dengan mengisolasi DNA genom sel target
yang mengandung gen spesifik dan DNA
plasmid dari bakteri
2. Produksi DNA rekombinan adalah tahapan
dimana terjadinya penggabungan fragmen-
fragmen hasil pemotongan DNA sehingga
pasangan basa dengan ujung lengket akan
berikatan
3. Kloning DNA rekombinan adalah tahapan
memperkenalkan fragmen DNA ke dalam
sel bakteri dengan plasmid atau virus
berfungsi sebagai vektor
4. Screening adalah tahapan seleksi untuk
memperoleh klon bakteri rekombinan
dengan fragmen DNA spesifik.
➢ Hibridisasi adalah prosedur paling umum
skrining pustaka DNA untuk menemukan gen
tertentu dan metode hibridisasi ini
memungkinkan gen kloning untuk membentuk
pasangan basa komplementer dengan sekuen
pada asam nukleat lainnya.
➢ PCR merupakan suatu metode yang
melibatkan beberapa tahapan yang berulang
(siklus) dan pada setiap siklus terjadi duplikasi
jumlah target DNA untai ganda.

Kegiatan Belajar 3 Sel Punca

➢ Kultur sel tunggal (menggembangkan protein


yang terbentuk dari mikroorganisme bersel
satu) menggunakan metode kloning pada
organisme multiseluler. Kloning dapat
menghasilkan satu atau lebih organisme yang
identik secara genetis dengan induk sel
tunggalnya.
➢ Totipotensi adalah kemampuan
suatu sel untuk dapat memperbanyak diri
dalam keseluruhan (total) kemungkinan
perkembangan yang dimungkinkan
➢ Teknik kultur jaringan dapat dibagi menjadi
beberapa bagian
1. Kultur kalus, merupakan kultur yang
menggunakan jaringan (sekumpulan
sel)ngacu pada pertumbuhan massa sel
tanaman yang tidak terorganisir dalam
kultur.
2. Kultur suspensi sel tanaman adalah kultur
yang melibatkan
pertumbuhan sekelompok sel tunggal
tanaman dalam media pertumbuhan cair.
3. Isolasi dan Kultur Protoplas
Protoplas adalah sel tanaman yang dinding-
dinding selnya telah dihilangkan melalui
proses enzimatik hingga tersisa membran
plasma.
Kultur Polen, pada bunga, kepala sari
merupakan organ yang mengandung
serbuk sari.
4. Kultur Organ Tanaman, Organ tanaman
dapat tumbuh menjadi individu baru
pada kondisi yang sesuai sehingga metode
ini dapat digunakan untuk
mengembangkan tanaman dari organ
tanaman.
➢ Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari
suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan
individu baru dengan sifat sesuai dengan inti
yang diterimanya.
➢ Sel punca (stem Cell) merupakan sel yang tidak
terspesialisasi sehingga dapat bereproduksi
sendiri tanpa batas dan dalam kondisi yang
sesuai dapat berdiferensiasi menjadi berbagai
jenis sel.
➢ Induced pluripotent stem cells adalah sel
punca dewasa yang telah diprogram ulang
secara genetik pada keadaan seperti sel punca
embrionik dengan dipaksa untuk
mengekspresikan gen dan faktor penting
untuk mempertahankan sifat-sifat yang
menentukan sel induk embrionik
➢ Karakter sel punca
Sel punca tidak terspesifikasi. Salah satu sifat
dasar dari sel punca adalah tidak memiliki
struktur spesifik jaringan yang memungkinkan
sel menjalankan fungsi-fungsi khusus,
namun, sel punca yang tidak terspesialisasi
dapat memunculkan sel khusus termasuk sel
otot, sel darah, atau sel saraf.
Sel punca dapat berdiferensiasi menjadi sel
khusus. Ketika sel punca yang tidak
terspesialisasi berdiferensiasi menjadi sel
khusus, proses tersebut dinamakan dengan
proses diferensiasi.
➢ Sel punca embrionik berasal dari embrio yang
berkembang dari sel telur yang telah dibuahi
secara in vitro yang disumbangkan untuk
kepentingan penelitian dengan persetujuan
dari donor
➢ Sel punca dewasa dianggap sebagai sel yang
belum berdiferensiasi karena ditemukan
diantara sel-sel yang berdiferensiasi dalam
jaringan atau organ.
Kegiatan belajar 4 Aplikasi Bioteknologi di Berbagai
Bidang

▪ Aplikasi Farmasi
Bioteknologi farmasi adalah penerapan
bioteknologi untuk memproduksi komoditi
farmasi berupa senyaw aktif/obat untuk
mengendalikan penyakit manusia, hewan dan
tumbuhan baik tujuan preventif, diagnostik
atau pengobatan.
Bakteri rekombinan bakteri yang membawa
gen spesifik dapat mensintesis sejumlah besar
protein yang penting dalam medis dalam
waktu yang relatif singkat dan dalam volume
yang besar.
▪ Interferon adalah protein alami yang
diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam
melawan senyawa berbahaya seperti dari
virus, bakteri atau kanker.
▪ Insulin adalah hormon polipeptida yang
mengatur metabolisme karbohidrat, serta
hormon yang juga ambil bagian dalam
metabolisme lemak dan protein, yang berfungsi
mengontrol gula darah di dalam tubuh.
▪ Hormon pertumbuhan (somatotropin) adalah
hormon peptida yang merangsang proses
pertumbuhan, reproduksi sl, dan regenerasi
sel pada manusia.
▪ Erythropoietin adalah protein penting yang
merangsang produksi sel darah merah.
▪ Peptida atrium, yaitu protein kecil yang
memberikan cara baru dalam mengobati
tekanan darah tinggi dan gagal ginjal.
▪ Aktivator jaringan plasminogen adalah protein
manusia yang disintetis dalam jumlah sedikit
untuk memecah pembekuan darah dan efektif
untuk mencegah dan mengobati serangan
jantung dan stroke.
▪ Aplikasi Terapi gen adalah suatu cara atau
teknik yang digunakan untuk memperbaiki
gen-gen mutan yang rusak yang nantinya
bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu
penyakit.
Cystic fibrossi adalah penyakit genetik yang
menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh
menjadi kental dan lengket, sehingga
menyumbat saluran-saluran di dalam tubuh.
▪ Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi
untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap
suatu penyakit.
▪ Aplikasi bioteknologi dalam pertanian
1. Resistensi herbisida kemampuan yang
diturunkan pada suatu tumbuhan untuk
betahan hidup dan bereproduksi yang
pada kondisi penggunaan dosis herbasida
secara normal mematikan jenis populasi
gulma tersebut (Prather, Ditomaso, dan
Holt, 2000).
2. Fiksasi nitrogen merupakan proses
pertukaran nitrogen udara menjadi
nitrogen dalam tanah oleh mikroba tanah
yang simbiotik maupun nonsimbiotik
3. Resistensi terhadap serangga merupakan
kemampuan serangga (nyamuk) untuk
bertahan hidup terhadap pengaruh
insektisida yang biasanya mematikan.
4. Rekayasa genetika tanaman merupakan
teknik memindahkan gen yang
dikehendaki untuk mengembangkan dan
memperbaiki sifat tanaman, hewan dan
makhluk hidup lain.
▪ Aplikasi Forensik
forensik merupakan aplikasi multidisiplin ilmu
yang berkaitan dengan penyelidikan dan
perolehan data-data untuk mengungkap kasus
kriminal baik itu data post mortem
berdasarkan pemeriksaan mayat maupun dari
pemeriksaan kasus hidup seperti
pemerkosaan, kekerasan, dan lain-lain.
Short tandem repeat (STR) merupakan metode
yang sangat sensitif untuk mengidentifikasi
suatu data forensik.
▪ Bioremediasi merupakan pengembangan dari
bidang bioteknologi lingkungan dengan
memanfaatkan proses biologi untuk
mengendalikan pencemaran.
▪ Bioteknologi Konservasi
1. Kultur in vitro adalah metode untuk
mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti
sel, jaringan atau orga yang ditumbuhkan
di atas medium secara aseptik dalam
ruangan yang terkendali, sehingga
tanaman tersebut dapat memperbanyak
diri dan meregenerasi menjadi tanaman
yang lengkap.
2. Kriopreservasi adalah pengawetan sel
hidup, organ, jaringan, dan
mikroorganisme pada suhu yang sangat
rendah.
3. Penanda molekuler menjelaskan tentang
struktur populasi dan pola distribusi gen
dalam ekosistem untuk memberikan
informasi yang tepat agar dapat digunakan
untuk mendukung program konservasi in
situ.
Isozim merupakan metode yang sangat
baik untuk studi variabilitas genetik antar
populasi tumbuhan dan hewan
▪ Bioetika adalah bidang kajian multidisiplin
yang dinamis berkembang dari etika
kedokteran menjadi etika bioteknologi, dan
terakhir menjadi etika dari ilmu – ilmu
kehidupan.
2 Daftar materi yang sulit 1. Membedakan Bioteknologi modern dan
dipahami di modul ini Bioteknologi Konservasi
2. Menjelaskan Bioremediasi
3. Cara pengaplikasian Forensik

3 Daftar materi yang 1. Penentuan ujung 5’ dan ujung 3’ pada untai DNA.
sering mengalami 2. Bioteknologi Konservasi
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai