Anda di halaman 1dari 41

RENCANA PELAKSANAA PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH : SMA Negeri 3 Denpasar


MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS/ SMESTER : X/Ganji
JURUSAN : MIA/1
MATERI PELAJARAN : Keanekaragaman Hayati
ALOKASI WAKTU : 9x45 Menit
JUMLAH PERTEMUAN : 3x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradabanterkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompotensi Dasar

No Kompetensi Dasar Indikator pencapain komptensi

3.2 Menganalisis data hasil observasi 3.2.1 Menjelaskan konsep keanekaragaman


tentang berbagai Tingkat tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati (tingkat gen, 3.2.2 Menjelaskan penyebaran
keanekaraman hayati Indonesia flora dan
jenis, dan ekosistem) di Indonesia serta fauna, serta penyebarannya bardasarkan
ancaman dan pelestariannya. Garis Wallace dan Garis Weber
3.2.3 mengidentifikasi Keunikan hutan
4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai
hujan tropis Indonesia
tingkat keanekaragaman hayati (gen,
3.2.4. Menjelaskan Pemanfaatan
jenis danekosistem) di Indonesia dan keanekaragaman hayati Indonesia.
usulan upaya pelestarian
3.2.5 menjelaskan Upaya pelestarian
keanekaragaman hayati Indonesia keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan hasil analisis data
ancaman kelestarian berbagai
keanekaragaman hewan dan tumbuhan
khas Indonesia dalam berbagai bentuk
media informasi

D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 3.2.1 Peserta didik dapat mengetahui konsep keanekaragaman tingkat gen, jenis,
I dan ekositem melalui kegiatan pengamatan lingkungan sekitar
3.2.2 Peserta didik dapat mengetahui keanekaragaman hayati Indonesia (flora dan
fauna) serta penyebaran bredasarkan Garis Wallace dan Garis Weber

Pertemuan 3.2.3 Peserta didik dapat mengetahui keunikan hutan hujan tropis Indonesia
II 3.2.4 Peserta didik dapat mengetahui manfaat keanekaragaman hayati Indonesia

Pertemuan 3.2.5 Peserta didik dapat mengetahui upaya pelestarian keanekaragaman hayati
III Indonesia
E. Materi Pembelajaran
a. Materi Fakta
. Keanekaragaman tingkat Gen tumbahan (Flora) dan hewan (Fauna)

. Keanekaragaman tingkat Jenis tumbuhan (Flora) dan hewan (Fauna)


. Keanekaragaman tingkat Ekosistem

b. Materi Konsep
Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati adalah variasi organisme hidup pada tingkatan,yaitu tingkat


gen, spesies, dan ekosistem. Menurut UU No.5 tahun 1994 keanekaragaman hayati adalah
keanekaragaman di antara mahkluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan,
lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian
dari keanekaragamannya,mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan
ekosistem. Setiap mahkluk hidup mengalami/mempunyai sifat yang berbeda dengan mahkluk
hidup lainnya. Perbedaan itulah yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman mahkluk
hidup di Indonesia.
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies dan keanekaragaman ekosistem.

1. Keanekaragaman gen
Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antar individu sejenis. Misalnya
keanekaragaman pada tumbuhan padi dan manga. Gen merupakan unit terkecil yang
dalam kromosom yang berfungsi uuntuk mengendalikan sifat keturunan suatu
makhluk hidup. Perbedaan (variasi) gen menyebabkan sifat yang tidak tampak
(genotipe) dan sifat sifat yang tampak (fenotipe) pada setiap makhluk hidup menjadi
berbeda.
2. keanekaragaman jenis (spesies)
Keanekaragaman jenis merupakan adanaya perbedaan yang dapat di temukan pada
suatu kelompok maupun komunitas pada berbagai spesies yang hidup disuatu habitat
makhluk hidup. Contoh keanekaragaman jenis antara tumbuhan sukun, cempedak, dan
nangka. Contoh lain keanekaragaman tingkat jenis yaitu pada hewan seperti kucing,
harimau dan singa. Kegiga hewan tersebut termasuk dala satu kelompok kucing,
namun terdapat perbedaan fisik, tingkah laku, dan habitat.
3. Keanekaragaman ekosistem
Ekosistem merupakan suatu kesatuan yang di bentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik). Hubungan timbal balik
ini yang menimbulkan keserasihan hidup dalam ekosistem. Contohnya perbedaan
letak geografis yang menunukan perbedaan iklim. Perbedaan komponen-komponen
penyusun tersebut mengakibatkan perubahan interaksi yang ada sehingga menciptakan
ekosistem yang berbeda-beda pula.
a. Ekosistem lumut
Ekosistem lumut didominasi oleh tumbuhan lumut dan terletak didaerah
temperatur rendah, misalnya dipuncak gunung dan dikutub. Hewan yang terdapat
didaerah tersebut adalah hewan yang berbulu tebal.
b. Ekosistem hutan berdaun jarum
Ekosistem hutan berdaun jarum di dominasi oleh pohon berdaun jarum dan terletak
didaerah pegunungan. Ciri ekosistem ini, yaitu umumnya berada didaerah beriklim
sedang (subtropics) yang bersuhu dingin. Hewan di daerah ini contohnya beruang.
c. Ekosistem hujan tropis
Ekosistem hutan hujan tropis terdapat didaerah tropis dengan ciri tumbuh
bermacam-macam pohon terutama tumbuhan epifit, misalnya anggrek, tumbuhan
pemanjat, misalnya liana, dan tumbuhan lumut. Hewan yang terdapat di dalam
ekosistem ini contohnya adalah kera dan burung.
d. Ekosistem pada rumput
Ekosistem ini didominasi oleh rumput dan terdapat pada daerah yang beriklim
kering, dengan ketingggian anatara 3.600m sampai 4.100 m. Hewan pada
ekosistem ini antara lain mamalia besar, herbivor, dan karnivor.
e. Ekosistem padang pasir
Ciri ekosistem ini antara lain di dominasi tumbuhan kaktus dan terdapat pada
daerah beiklim panas. Hewan pada ekosistem ini contohnya reptilian, mamalia
kecil, dan burung.
f. Ekosistem pantai
Ekosistem pantai didominasi oleh formasi Pes caprae dan formasi barringtonia
yang berbentuk pohon atau perdu. Hewan pada ekosistem ini contohnya kepiting,
serangga dan burung pantai.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Bedasarkan garis Wallace dan garis Weber membagi wilayah Indonesia menjadi bagian
yaitu: Oriental, Australian dan zona peralian

1. Persebaran Flora di Indonesia

Flora di Indonesia tercakup dalam kawasan Malesiana, yang terdiri atas Indonesia,
Filipina, Malaysia, Kepulauan Solomon, dan Papua Nugini.

Persebaran flora di Indonesia tidak merata. Hutan hujan tropis di Kalimantan mempunyai
keanekaragaman tumbuhan paling tinggi. Untuk daerah Jawa, Sulawesi, Maluku dan
Kepulauan Sunda mempunyai keanekaragaman tum buhan paling sedikit. Pada umunya
hutan-hutan di Indonsia di dominasi oleh famili Dipterocarpaceae (pohon yang
menghasilkan biji bersayap). Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae di
antaranya Keruing (DipterocarpusSp), Meranti (Shoreasp),ramin (gonystylus
bancanus),dan pohon kapur (Dryobalanops aromatik). Selain itu, sebagian hutan di
Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis yang dicirikan adanya perpohonan
berkanopi rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang tumbuh memanjat).
Tumbuhan mangga (mangnifera indica),sukun (artocarpus communis),dan rotan (calamus
sp.).

Tumbuhan endemik di Indonesia yang terkenal yaitu rafflesia arnoldii (rafflesia ) di


Sumatra Barat dan coelogyne pandurata (Anggrek hitam) di Kalimantan timur. Untuk
mengetahui struktur bunga rafflesia,

2. Persebaran Fauna Di Indonesia

Berdasarkan pengamatannya pada tahun 1859,Alfred Rusell Wallace,seorang ahli


zoology berkebangsaan inggris,menetapkan dua wilayah utama persebaran fauna di
Indonesia.

Garis Wallace memisahkan jenis fauna Indonesia bagian barat (daerah oriental)
dengan bagian timur (daerah Australian).daerah oriental meliputi Sumatra, jawa, bali,
Kalimantan, dan Madura. Sementara itu, daerah Australian meliputi Sulawesi ,papua, dan
pulau-pulau di sekitarnya.

Setelah Wallace, seorang ahli zoology berkebamngsaan jerman sudah melakukan


penelitian tentang persebaran hewan-hewan di Indonesia . Menurut Weber,hewan-hewan
di Sulawesi tidak dapat sepenuhnya di kelompokan sebagai hewan-hewan Australian
.hewan Sulawesi ada yang memimiliki sifat seperti hewan di daerah oriental. Berdsarkan
hasil pengamatannya,Weber membuat garis pemisah abstrak yang berada di sebelah timur
Sulawesi memanjang kearah utara kepulauan Aru. Garis Weber memisahkan fauna
Indonesia bagian timur dan tengah. Oleh karena itu, Sulawesi merupakan wilayah peralihan
yang memiliki hewan-hewan peralihan antara wilayah Oriental dan Australian.

a. Dearah Oriental

Daerah Oriental meliputi pulau Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Ciri-ciri fauna
yang berada didaerah Oriental sebagai berikut:

1. Banyak mamalia berukuran besar

2. Terdapat berbgai jenis kera

3. Terdapat burung-burung berwarna kurang menarik

Contoh: fauna daaerah Oriental yaitu: Gajah, Orang Utan, Jalak Bali, dan Elang Putih
b. Fuana daerah Australian

Daerah Australian meliputi Papua, dan pulau-pulau sekitarnya. Ciri-ciri fauna yang
berada di daerah Australian sebagai berikut:

1. terdapat mamalia berukuran kecil

2. banyak hewan berkantong

3. tidak terdapat spesies kera

4. burung berwarna-warni

Contoh fauna daerah Australian yaitu: babi rusa (babyrousa babyrussa), komodo (varanus
komodoensis), kuskus (spilocuscus), burung cendrawasih kuning kecil (paradisaeaminor)

c. fauna daerah peralihan

daerah peralihan meliputi daerah Sulawesi dan kepulauan nusa tenggara (bagian tengah)

fauna daerah peralihan terdirih atas hewan-hewan endemik yaitu hewan yang hanya ada
dipulau tersebut. Contoh fauna derah peralihan yaitu musang coklat Sulawesi (macrogalidia
musschenbroakil), anoa daratan (bubalus depressicornis), maleo (macrocephlon maleo), dan
rangkong Sulawesi (Aceros cassidix)

Pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia.


Keanekaragaman hayati memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia.
a. sebagai sumber pangan, sandang, papan, dan kesehatan.
Makan, papan, sandang, dan obat-obatan sangat tergantung pada ketersediaan sumber daya
alam.
Contohnya:
1. padi sebagai bahan pangan
2. pohon jati sebagai bahan bangunan
3. mengkudu sebagai obat tradisinal.
Keanekaragaman hayati yang dapat menghasilkan sesuatu (produk) yang bermanfaat untuk
hidup dan menjaga kesehatan manusia dikatakan memiliki nilai biologi.
b. sebagai sumber plasma nutfah.
Di hutan tersmpan beberapa jenis tumbuhan dan hewan yang mempunyai sifat unggul. Oleh
karena hutan dikatakan sebagai sumber plasma nutfah/sumber gen.
c. memertahankan keberlanjutan ekosistem.
Keanekaragaman hayati merupakan kompnen ekosistem yang sangat penting, missal hutan
hujan trofis. Hutan hujan trofis berfungsi sebagai paru-paru bumi dan menjaga kestabilan
iklim global. Keanekaragam hayati yang bermanfaat menjaga keberlanjutan ekosistem
dikatakan memiliki nilai ekologis.
d. sebagai lahan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Keanekargaman hayati masih terus diteliti oleh parah ahli karena sebagai sumber ilmu atau
tujuan lain misalnya pemulihan hewwan dan tumbuhan. Jadi, keanekaragaman hayati
memiliki nilai pendidikan.
e. sebagai sumber pendapatan/devisa.
Keanekaragaman hayati dapat bermanfaat sebagai sumber pendapatan atau devisa.
Contoh:
1. kayu, rotan, dan karet sebagai bahan baku industri kerajinan.
2. cendana dan rumput laut sebagai bahan baku indudtri kosmotik.
Keanekaragaman hayati yang dapat menghasilkan produk berupa materi atau jasa yang
manfaatnya bisa ditukar dengan uang dikatakan memiliki nilai ekonomi.
f. sebagai tempat rekreasi.
Berbagai jenis tumbuhan dan hewan dapat memperindah lingkungan sehingga dapat
dijadikan sebagai tempat rekreasi. Keanekaragaman hayati yang membuat orang terhibur
karena keindahannya dikatakan memiliki nilai estetika. Sementara itu, keanekaragaman
hayati yang membuat manusia kagum, makin menghargai, dan dekat dengan Tuhan Yang
Maha Esa dikatakan memiliki nilai relegius.
Aktifitas manusia yang mempengaruhi keanekaragaman hayati.
a. perusakan habitat, missalnya penebangan hutan, perburuan, dan perusakan
terumbukarang.
b. penggunaan bahan kimia secara berlebihan, misalnya penggunaan pupuk dan
pestisida.
c. adanya pertanian monokultur
(memusnakan tanaman sejens yang kurang unggul).
Pencemaran lingkungan dari limbah pabrik atau rumah tangga.
Aktifitas manusia dapat meningkatkan keanekragaman hayati sbb:
a. pemuliaan, yaitu usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan
silang yang menghasilkan variasi baru.
b. reboisasi (penghijauan)
c. pembuatan taman-taman kota.
d. pelestarian plasma nutvah secara in situ dan ex situ.
e. penebangan pohon dilkukan dengan menerapkan sistem tebang pilih dan tanam
kembali.
Upaya pelestarian keanekaragaman hayati
Upaya peletarian keanekaragaman hayati di Indonesia meliputi dua hal.
a. melakukan pelestarian keanekaragaman hayati baik secara in situ maupun ex situ.
Pelestarian secara in situ yaitu pelestarian makhluk hidup dalam habitat aslinya,
misalnya taman nasional ujung kulon. Pelestarian secara ex situ yaitu pelestarian
mahkluk hidup diluar habitat aslinya tetapi lingkungan dibuat mirip aslinya, misalnya
penengkaran harimau dikebun binatang.
b. memanfaatkan keanekaragaman hayati dengan menerapkan prinsip- prinsip berikut.
1. prinsip daya toleransi, artinya keanekaragaman memiliki batas toleransi tertentu
sehingga tidak boleh dilanggar.
2. in optimum, artinya semua kekayaan alam tidak boleh dimanfaatkan sampai optimum
sehingga pemanfaatannya harus di bawah optimum.
3. factor pengontrol, artinya kita harus menjaga, mengontrol, atau mengendalikan
keseimbangan lingkungan.
4. prinsip ketahan balikan, artinya kita harus selalu menjaga kelestarian plasma nutvah
karena jika plasma nutvah hilang/punah, organisme tersebut juga akan punah.
Penengkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran
tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempetahan kan kemurnian jenisnya.
Penangkaran tumbuhan dan satwa liar berbentuk sebagai berikut:
a. pengembangbiakan satwa, merupakan kegiatan penangkaran berupa perbanyakan
individu melalui cara reproduksi kawin (seksual) maupun tidak kawin (aseksual) dalam
lingkungan buatan atau semi alami serta terkontrol dengan tetap mempertahan
kemurnian jenisnya.
b. pembesaran satwa, merupkan kegiatan penangkaran yang dilakukan dengan
pemiliharaan dan pembesaran anakan atau penetasan telur satwa liar dari alam didalam
lingkungan terkontrol dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.
c. perbanyakan tumbuhan (artificial propagation), merupakan kegiatan penangkaran
yang dilakukan dengan cara memperbanyak dan menumbuhkan tumbuhan didalam
kondisi yang terkontrol dari material seperti biji, potongan (setek), kultur jaringan dan
spora dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.
Penangkaran memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
1. mendapatkan specimen tumbuhan dan satwa liar dalam jumlah, mutu, kemurnian
jenis, dan keanekaragaman genetic yang terjamin, untuk kepentingan pemanfaatan
sehingga mengurangi tekanan langsung terhadap populasi alam.
2. mendapatkan kepastian secara administrative maupun secara fisik bahwa pemanfaatan
specimen tumbuhan atau satwa liar yang dinyatakan berasal dari kegiatan penangkaran
adalah benar-benar berasal dari kegiatan penangkaran.
Contoh penangkaran tumbuhan dan hewan di Indonesia sebagai berikut:
a. penengkaran buaya asam kumbang di medan, sumatera utara.
b. penangkaran rusa di kabupaten bandung.
c. penangkaran penyu di kabupaten banyuwangi, jawa timur.
d. penangkaran merak didusun suko, desa tawangrejo, kecamatan gemarang,
kabuten madiun.
e. penangkaran buaya bangkai dikebun raya bogor.

Adapun upaya-upaya pemerintah Indonesia dalam pelastarian keanekaragaman


antara lain dengan mendirikn kawasan observasi yang meliputi taman nasional,
cagar alam, suaka marga satwa, wisata alam, taman hutan raya, dan taman buru.

a. Taman nasional.

Taman nasional merupakan kawasan konservasi dengan ciri khas tertentuyang


dikembangkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, dan rekreasi alam. contoh
taman nasional yang ada di Indonesia sebagai berikut.

1. Taman Nasional Leuser Terletak Di Provinsi Sumatera Utara Dan Provinsi Aceh

Tumbuhan yang di lestarikan misalnya meranti,keruing,durian


hutan,menteng,dan rafflesia arnoldii.hewann yang di lestarikan misalnya gajah
(elephas maximus),beruang madu (helarctos malayanus),harimau sumatra
(panther tigris sumatrae),badak Sumatra (decerorhinus sumtrensis),orang utan
Sumatra (pongo pygmaeus abelii ),kambing Sumatra (capricornis sumatrensis
),itik liar (cairina scutulata ),dan tapir (tapirus indicus ).

2.Taman Nasional Kerinci Seblat terletak di provinsi jambi, Sumatra barat, Sumatra
selatan,dan Bengkulu
Tumbuhan yang dilestarikan misalnya bunga bangkai (amorphophalus titanium
),dan rafflesia arnoldii,palem, anggrek, dan kismis. Hewan yang di lestarikan
misalnya tapir (tapirus indicus ), kelinci hutan (nesolagus netscheri),landak (hystrix
brachyuran), berang-berang (castor Canadensis ),badak Sumatra (decerorhinus
sumatrensis ), harimau Sumatra ( panthera tigris sumatrae ), siamang (hylobates
sp.), dan kerak ekor panjang (macaca fascicularis ).

3.Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Terletak Di Provinsi Bengkulu Dan


Lampung

Tumbuhan yang dilestarikan yaitu meranti (shorea sp.),keruing (diptetrostrocarpus


sp.),damar (agethis alba),kemiri (aleuritis muloccana), mengkudu (murinda
citrifolia) dan rafflesia arnoldii.

Hewan yang dilestarikan antara lain gajah (elephast maximus), tapir (tapirus
indicus),badak Sumatra (decerorrhinus sumatrensis) landak (hystrix brachyura),
trenggiling ( manis javanica ) ular sanca hijau (Morelia hiridis) bangau putih
(bubulcus ibis) dan rangkong (buceros sp).

4.Taman Nasional ujungkulon terletak di kawasan ujung barat pulau jawa (provinsi
banten)

Taman nasional ini merupakan habitat terakhir dari hewan hewan yang terancam
punah, seperti badak bercula (Rhinoceros sondaicus),banteng (Bos Sondaicus),
harimau loreng (panthera tigris),dan surili (presbytis aygula).

5.Taman nasional gunung gede Pangrango terletak di kabupaten cianjur, jawa barat.

Tumbuhan yang dilestarikan misalnya jamuju (deacerycarpus imbricatus ),puspa


(escehima walliichii),bunga eidelweis (anaphalis javanica),violet (viola pilosa ),
dan cantingi (paccinium variniaefolium ).sementara itu, hewan yang di lestarikan
adalah owa (hylobates moloch),surili (presbytis comata-comata ), lutung budeng
(trachypithecus auratus-auratus ),elang jawa (spizaetus bartelsi),dan burung hantu
(otus angelinae).

6.Taman Nasional Gunung Rinjani Terletak Di Mataram,Provinsi Nusa Tenggara


Barat
Tumbuhan yang terdapat di taman ini adalah jelutung (laportea stimulans ),bayur
(pterospermum javanicum),beringin (ficus benjamina),ceruing (dipterocarcus
sp.),dan jambu-jambuan (syzygium.)sementara itu,hewan yang di liindungi adalah
musang rinjani (paradoxurus hemaproditus rinjanitus), trenggiling (manis javanica
), burung cikukua tanduk (philemon buceroides neglectus),kepudang kuduk hitam
(oriolus chinensis broderipii),dan beberapa jenis reptilian.

7. Taman nasional Meru betiri terletak di provinsi jawa timur ( wilayah jember
selatan)

Taman nasional ini melindungi hewan hewan langka seperti banteng (Bos Javanicus
javanicus) kera ekor panjang (macaca fascicularis), merak (pavo muticus) penyu
belimbing (dermochelys coriacea), dan penyu hijau (chelonian mydas).Flora langka
yang dilindungi yaitu bunga raflesia (rafflesia zollingeriana), dan beberapa jenis
tumbuhan lainya seperti bakau (Rhizophora sp.),nyamplung (callophyllum),rengas
(gluta renghas),pulai(alstonia scholaris),dan bendo (artocarpus alesticus).

8.Taman nasional teluk cendrawasih terletak manokwari, papua barat.

Taman nasional ini merupakan perwakilan ekosistem terumbu karang,


pantai,mangrove hutan hujan tropika. Hewan yang di lindungi antara lain keong
kerucut (cunus sp), penyu sisik, (eretmochelys imbricata), penyu hijau (chelonia
mydas),duyung (dugong dugon) dan ketam kelapa (birgus latro)

9. Taman Nasional kelimutu terletak di Ende flores, provinsi nusa tenggara timur.

Tumbuhan yang dilindungi adalah kayu mata (Albizia Montana),kebu (homalntus


giganteus),Kelo (ficus villo) toko taka (putranjiva roxburghii),dan uwi raro (Ardisia
Humilis).Hewan yang dilindungi adalah punai flores (treron floris),sepa kerdil
(pericrocotus lansbergei ),elang flores (spizaetus loris),dan burung madu matari
(nectarinia solaris).

10.Taman nasional tanjung puting terletak di provinsi Kalimantan (kabupaten kota


waringin barat dan Kalimantan tengah)

Taman nasional ini merupakan pusat rehabilitas orang utan.Tumbuhan yang


dilindungi yaitutanaman yang mengandung getahdan merusak saraf, misal rengas
(gluta renghas) dan durian (durio sp.).Hewan yang dilindungi adalah orang
utan,lutung, kancil,dan musang.

b. Cagar Alam.

Cagar alam merupakan kawasan suaka alam yang di lindungi dan menjamin
perkembangan secara alami terhadap jenis tumbuhan yang khas di tempat
tersebut.beberpa cagar alam di Indonesia sebagai berikut.

1.cagar alam bukit kelam sintang yang terletak di Pontianak,provinsi Kalimantan


barat.jjenis flora langkah yang masih di temukan adalah meranti,tengkawang,kebas-
kebas,dan berbagai jenis anggrek.

2.cagar alam arjuno lalijiwo yang terletak di provinsi jawa timur.di cagar alam ini
terdapat pemandangan hutan alpina dan berbagai jenis pohon cemara.

3.Cagar alam kepulauan Krakatau yang terletak di selat sunda.di cagar alam terdapat
berbagai jenis tumbuhan paku

c.suaka marga satwa

suaka marga satwa merupakan kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas
berupa Keanekaragaman dan keunikan jenis satwa.contoh suaka marga satwa di
Indonesia sebagai berikut.

1.suaka margasatwa balai raja di bengkalis provinsi riau.hewan yang di lestarikan


misalnya gajah, hari mau Sumatra,beruang madu, tapir, siamang, dank era ekor
panjang.

2.suaka margasatwa cikepuh di suka bumi,provinsi jawa barat.hewan yang di


lestarikan misalnya penyu hijau,banteng,rusa, owa, babi hutan, burung rangkong,
dan burung elang.

3.suaka marga satwa pulau semana di berau, provinsi Kalimantan timur. Hewan yang
dilestarikan adalah bangau,burung elang, kelelawar dan darah laut.
d.Taman wisata Alam

Taman wisata alam merupakan kawasanpelestarian alam yang di manfaatkan


untuk kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. Contoh taman wisata alam
pangandaran di provinsi jawa barat dan taman wisata alam lemba hijau di Bandar
lampung.

e. Taman hutan raya (tahura).

Taman hutan raya merupakan kawasan pelestrian alam yang bertujuan


mongeleksi tumbuhan dan satwa alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan asli
yang bermanfaat untuk kepentingan penilitian, pendidikan,parwisata,dan rekreasi.
Contoh tahura bukit barisan di provinsi Sumatra utara, tahura cut nyak dien di
provinsi Aceh, tahura Ir. DJuanda di provinsi jawa barat, tahura ngargoyoso di jawa
tengah, dan tahura ngurai Rai di provinsi Bali.

f. Taman Buruh.

Taman buruh merupakan kawasan hutan yang di tetapakan sebagai tempat wisata
berburu. Contoh taman buruh gunung masigit dan kareumbu di sumedang.jawa
barat.

Keanekaragaman hayati di pengaruhi oleh dua factor yaitu, factor internal (factor dari
dalam tubuh mahkluk hidup itu sendiri) dan factor eksternal (factor dari luar tubuh mahkluk
hidup itu sendiri).

1. Keanekaragaman hayati berdasarkan gen, jenis, dan ekosistem


2. Tipe ekosistem
Ekosistem perairan (akuantik)
Ekosistem darat
3. keanekaragam hayati indonesia
kekayaan flora,fauna,dan mikroorganisme di Indonesia
penyebaran keanekaragaman hayati di indonesia
4. menghilangnya keanekaragaman hayati
5. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati
6. Klasifikasi makhluk hidup
Dasar dasar klasifikasi
Tingkat takson dalam klasifikasi
System tata nama makhluk hidup
Perkembangan klasifikasi makhluk hidup
Identifikasi makhluk hidup.

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran : Saintifik

Model pembelajaran : discovery Learning dan PBL (projek based learning)

o pembelajaran kooperatif
o mengamati
o diskusi
o tanya jawab

G. Sumber belajar

Buku teks biologi SMA/MA kelas X,Program peminatan kelompok matematika dan ilmu
alam (MIA) Penerbit erlangga
LKS buku ajar biologi peminatan untuk SMA/M

H. Langkah-langkah pembelajaran

BARU
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Problem Based Learning (Pemecahan (menit)
Masalah)
1 Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan 20
mengucapkan salam pembuka, dan siswa
membalas salam guru
Guru mengecek kehadiran siswa dan
menanyakan kesiapan siswa untuk menerima
pelajaran.
Guru memberikan apersepsi dan motivasi
dengan menampilkan gambar lewat LCD
Mengenai Keanekaragaman Hayati dan tipe
tipe ekosistem, keanekaragaman hayati
tingkat gen, jenis, ekosistem, Tipe tipe
Ekosistem:
Ekosistem Perairan (Aquatik)
Ekosistem air tawar
Ekosistem air laut
hutan hujan tropis
sabana
padang rumput
gurun
hutan gugur
taiga
tundra

Guru menjelaskan kompetensi dasar dan


tujuan pembelajaran terkait materi
Keanekaragaman Hayati

2 Kegiatan inti a. Stimulasi 90


Siswa membentuk kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6 orang. Siswa
mengamati gambar lewat LCD Mengenai
Keanekaragaman Hayati tingkat gen, jenis, dan
ekosistem.
Siswa bersama kelompok melakukan
pengamatan gambar Keanekaragaman Hayati
tingkat gen, jenis, dan ekosistem
b. Identifikasi masalah:
Guru menanyakan masalah berupa:
- Tingkat keanekragaraman hayati itu apa.?
- Bagaimanakah keanekaragaman hayati di
Indonesia?
- Apakah manfaat keanekaragaman Hayati?
- Bagaimanakah hubungan Manusia
dengan keanekaragaman hayati
- Bagaimana upaya pelestarian
keanekaragaman hayati.?
- Apakah penyebab hilangnya
keaneragaman hayati.?
Dengan metode Tanya jawab, Guru
meminta peserta didik untuk
mendiskusikan masalah tersebut dengan
teman sebangku/teman kelompok
Guru menyampaikan Kompetensi dasar
Guru menyampaikan indikator
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Pengumpulan Data:
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literature secara cermat dan teliti
tentang Keanekaragaman hayati
d. Pengolahan Data
Siswa/kelompok mengolah atau mengkaitkan
informasi yang sudah diperoleh dari hasil
pengamatan gambar dan diskusi terkait
keanekaragaman hayati
Setiap siswa membuat hasil diskusi bersama
kelompoknya, guru memfasilitasi siswa dalam
berdiskusi dan menyusun laporan hasil
diskusi.

e. Mengkomunikasikan:
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya, dan kelompok lain
memperhatikan dan menanggapi presentasi
rekan yang lain
Guru memfasilitasi berlangsungnya proses
diskusi dengan menunjukkan media gambar
dan power point terkait kingdom monera.
Guru mengkoreksi hasil diskusi dan
menambahkan konsep-konsep penting
3 Penutup Siswa menyimpulkan materi yang sudah 10
dibahas mengenai struktur kingdom
monera dan penyakit yang diakibatkan.
Siswa kembali ke tempat duduk semula
untuk mengerjakan kuis yang diberikan
oleh guru
Guru menyampaikan materi pelajaran
pada pertemuan berikut mengenai bentuk
bakteri, dan teknik pewarnaan bakteri.
Guru bersama peserta didik menutup
pelajaran dengan salam penutup
Pertemuan ke-1

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Pembelajara Waktu
N
Kegiatan Problem Memuat kegiatan
Pendahuluan Based Guru menampilkan gambar
Learning lewat LCD Mengenai Macam
Macam Keanekaragaman
Fase 1 Hayati dan tipe tipe ekosistem
Orientasi peserta didik Keanekaragaman hayati tingkat 20 menit
kepada masalah gen

Keanekaragaman hayati tingkat


jenis

Keanekaragamn haati tingkat


ekosistemy

Tipe tipe Ekosistem


Ekosistem Perairan (Aquatik)
1.Ekosistem air tawar
2.Ekosistem air laut

Macam macam ekosistem air laut salah


satunya adalah ekosistem hutan
mangrove

Ekosistem darat
1.hutan hujan tropis

2.sabana

3.padang rumput
4.gurun

5.hutan gugur

6.Taiga

7.Tundra

Kegiatan Inti Fase 2


Mengorganisasikan Guru menanyakan masalah 95 menit
peserta didik berupa
1.Selain gambar di atas sebutkan
contoh-contoh lain dari ekosistem
tingkat gen,jenis,dan ekosistem
Dengan metode Tanya jawab,
Guru meminta peserta didik
untuk mendiskusikan masalah
tersebut dengan teman sebangku
2.Menyampaikan Kompetensi dasar
3.Guru menyampaikan indikator
4.Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran

Fase 3 Membimbing Guru memberikan waktu kepada peserta


penyelidikan individu didik untuk mencari dan menemukan 40 menit
dan kelompok materi yang di tanyakan melalui buku
ajar, media dan atau internet,
menggunakan smartphone yang di
miliki oleh peserta didik

Fase 4 Mengembang
dan menya jikan hasil
karya Guru secara komunikatif dan
kreatif menugaskan peserta
didik untuk menuliskan hasil
dari diskusi kelompoknya

Kegiatan Fase 5 Menganalisa Guru memberikan pertanyaan 20 menit


Penutup dan mengevaluasi refleksi terhadap materi yang
proses pemecahan telah di presentasikan tadi
masalah Guru mengarahkan peserta didik
untuk membuat kesimpulan
pembelajaran hari ini dan
memberikan penekanan
Guru memberikan informasi
tentang materi yang akan di
bahas selanjutnya
Guru memberikan tugas mandiri
terstruktur,yaitu
1.Jelaskan pengertian keanekaragaman
hayati tingkat jenis,gen, dan ekosistem
Tugas tersebut kan di
kumpulkan pada pertemuan
selanjutnya
Guru mengakhiri pelajaran hari
ini dengan memberikan salam
penutup

Pertemuan ke-2

Langkah Sintak Deskripsi Alokasi


Pembelajar Model waktu
an Pembelajaran
Pendahulua
n Memuat Kegiatan
Orientasi peserta Guru menampilkan gambar melalui LCD
didik kepada mengenai :
masalah 1.Keanekaragaman flora dan fauna endemik 15 menit
di Indonesia
2.Penyebaran flora dan fauna di Indonesia

Guru menampilkan gambar


mengenai Usaha konservasi
keanekaragaman hayati melalui
konservasi ex-situ dan in-situ

Kegiatan Mengorganisasik Guru menanyakan masalah berupa 30 menit


Inti an peserta didik 1. Apa yang dimaksud dengan garis
Wallace,garis Weber,garis lydekker,dan
hewan hewan apa sajakah yang hidup di
kawasantersebut
2.Jelaskan fungsi keanekaragaman hayati di
Indonesia
Dengan metode Tanya jawab guru
menyuruh peserta didik untuk
mendiskusikan
masalah tersebut dengan teman seba
ngku

Membimbing
penyelidikan Guru memberikan waktu kepada peserta 30 menit
individudan didik untuk mencari dan menemukan materi
kelompok yang di tanyakan melalui media
internet,menggunakan smartphone yang di
miliki oleh peserta didik

Mengembangkan Guru secara komunikatif dan kreatif


dan menyajikan menugaskan peserta didik untuk berdiskusi
hasil karya dan mengawasi membimbing serta
membantu peserta didik bila mengalami 40 menit
masalah

Kegiatan Menganalisa Guru menugaskan wakil dari setiap 20 en


Penutup dan kelompok untuk menyampaikan it
mengevaluasi hasil diskusinya
proses Guru memberikan pertanyaan
pemecahan refleksi terhadap materi yang telah
masalah di prsentasikan
Guru mengarahkan peserta didik
untuk membuat kesimpulan
pembelajaran hari ini
Guru memberikan materi yang akan
di bahas selanjutnya
Guru memberikan Tugas Mandiri
Terstruktur kepada peserta
didik,yaitu
Tugas tersebut akan di kumpulkan
pada pertemuan selanjutnya
Guru mengakhiri pembelajaran
dengan memberikan salm penutup

Penilaian
a. Kognitif (pengetahuan)
1. Tugas terstruktur
2. Tugas tak terstruktur
3. ulangan

b. Psikomotorik (keterampilan)

1. Hasil analisis dan diskusi gambar tentang perbedaan keanekaragama tingkat


gen,jenis,dan ekosistem

c. Afektif (sikap)

Pengamatan sikap dan prilaku saat belajar di kelas, dan saat siswa berdiskusi

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DALAM PEMBUATAN LAPORAN


Nama :
Kelas : ...
No Aspek yang dinilai Skor (1-5)
1 Sistematika laporan
2 Isi laporan
Kesesuaian.
Kelengkapan
3 Kerapian Laporan
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
Kerja Rasa ingin Santun Komunikatif Skor
sama tahu

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 cukup, dan 1 = kurang

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 3 Denpasar Guru Pamong

(Drs. I Ketut Suyastra., M. Pd) (Agus Putu Adi Wyanya Yoga., S. Pd)
NIP. 196102051985031017

Mahasiswa

(Yohanes Bili)

NIM. 2014.v.0054

Denpasar, 08 Agustus 2017

Mahasiswa
Lampiran : materi keanekaragaman hayati
1.Materi Fakta

Gambar keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem

a.Contoh Gambar keanekaragaman hayati tingkat gen

Bunga asoka (Saraca indica) Bunga Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)

Bunga Tampak Darah (Catharanthus roseus) Bunga Nusa Indah (Mussaenda


pubescens)

Bunga Kamboja (Plumeria)

b.Contoh gambar keanekaragaman tingkat Spesies


c.Contoh gambar keanekaragaman tingkat ekosistem

2.Materi Konsep

2.1.Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati adalah variasi organisme hidup pada tingkatan,yaitu tingkat


gen,spesies,dan ekosistem.Menurut UU No.5 tahun 1994 keanekaragaman hayati adalah
keanekaragaman di antara mahkluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya
daratan,lautan,dan ekosistem akuatik lain,serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan
bagian dari keanekaragamannya,mencakup keanekaragaman dalam spesies,antara spesies
dengan ekosistem.Setiap mahkluk hidup mengalami/mempunyai sifat yang berbeda dengan
mahkluk hidup lainnya.Perbedaan itulah yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman
mahkluk hidup di Indonesia.Keanekaragaman hayati di pengaruhi oleh dua factor yaitu,factor
internal (factor dari dalam tubuh mahkluk hidup itu sendiri) dan factor eksternal (factor dari
luar tubuh mahkluk hidup itu sendiri).

2.2.Tingkat Keanekaragman Hayati di Indonesia

A.Keanekaragaman tingkat gen


Keanekaragaman gen adalah variasi antara individu yang sejenis. Keanekaragaman
gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi di dalam suatu jenis atau spesies mahkluk
hidup. Contohnya, buah durian (Durio zibethinus) ada yang berkulit tebal, berkulit tipis,
berdaging buah tebal, berdaging buah tipis, berbiji besar atu berbiji kecil. Demikian pula buah
pisang (Musa Paradisiaca) memiliiki ukuran, bentuk, warna, tekstur dan rasa daging buah
yang erbeda-beda. Pisang memiliki berbagai varietas, antara lain pisang raja sereh, pisang
raja uli, pisang raja molo, dan pisang raja jambe.Varietas mangga misalnya,mangga mana lagi,
cengkir, golek, kedondong, apel, kidang dan bapang. Keanekaragaman genetik pada jenis
hewan contohnya, warna rambut pada kucing (Felis silvestris catus) ada yang berwarna
hitam,putih, abu-abu, dan coklat.Pada manusia dapat terlihat pada perbedaan sifat antara lain,
warna mata (biru, hitam, dan coklat), ukuran tubuh, warna kulit (hitam, putih, sawo
matang,dan kuning), serta bentuk rambut (lurus, ikal, dan keriting).

Keanekaragaman sifat tersebut di pengaruhi oleh gen. Gen merupakan factor pembawa
sifat/keturunan dari induk kepada keturunannya. Gen genotif (sifat yang tidak tampak) gen
fenotif (sifat yang tampak dari luar). Keanekaragaman gen dapat terjadi akibat perkawinan
antara mahkluk hidup yang sejenis. Kombinasi susunan gen dari ke dua induk tersebut akan
mengakibatkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas yang
terjadi alami.Keanekaragaman gen juga dapat terjadi secara buatan melalui perkawinan silang
(hibridisasi) antara organisme satu spesies yang berbeda sifat. Contohnya adalah hibridasi
tanaman anggrek untuk mendapatkan bunga anggrek dengan warna beraneka ragam, hibridasi
sapi Fries Holland dengan sapi Bali, dll. Keanekaragaman gen,baik secara alami maupun
buatan dapat di pengaruhioleh factor lingkungan.Misalnya,anggur yang biasa di tanam di
daerah dingin,kemudian di tanam di daerah panas maka buah yang di hasil kan berbeda. Pada
daerah dingin tanaman anggur berbuah besar dan manis. Apa bila di tanam di daerah
panas,tanaman anggur berbuah kecil dan masam.
B.Keanekaragaman Hayati tingkat Jenis

Keanekaragaman hayati tingkat jenis merupakan perbedaannyang dapat di temukan pada


komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat.Contohnya adalah
antara singa,harimau,dan macan tutul.Ke tiganya termasuk dalam genus yang sama yaitu
panther,namun ke tiganya mempunyai ciri ciri fisik yang berbeda.

C. Keanekaragaman Hayati tingkat Ekosistem

Ekosistem merupakan Hubungan timbal balik antara satu organisme dengan


lingkungannya baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik. Lingkungan abiotic
meliputi air, cahaya matahari, udara, suhu, iklim, tanah, dan kelembaban sedangkan
lingkungan biotik meliputi seluruh mahkluk hidup. Contoh ekosistem adalah ekosistem
padang rumput, ekosistem padang pasir, ekosistem pantai, dll. Ekosistem di bagi atas dua,
yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alam adalah ekosistem yang ada di
alam/yang alami, contohnya sungai, danau ,dll. ekosistem buatan adalah ekosistem yang di
buat oleh manusia, contohnya sawah, ladang, dll.

2.3 Tipe Ekosistem

Berdasarkan tempatnya, ekosistem dapat di bedakan menjadi dua tipe, yaitu:


a. Ekosistem Perairan (Akuatik)
b. Ekosistem Darat

A. Ekosistem Akuatik/perairan
Ekosistem perairan adalah ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri
atas air. Mahkluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan di bagi menjdi beberapa
kelompok yaitu, sbb:
Plankton,terdiri atas fitoplankton dan zooplankton. Organisme ini dapat bergerak dan
berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus air,misalnya ganggang uniseluler
dan protozoa.
Nekton, organisme yang bergerak aktif (berenang),misalnya ikan dan katak.
Neuston, organisme yang mengapung di permukaan air, misalnya serangga air,teratai,
eceng gondok, dan ganggang
Bentos, organisme yang berdaa di dasar perairan, misalnya udang, kepiting, cacing,
dan ganggang
Perifiton, organisme yang melekat pada organisme lain, misalnya ganggang dan siput

Ekosistem Perairan di bedakan atas dua macam, yaitu:

1.Ekosistem Air Tawar


Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri abiotik sbb:
Memiliki kadar garam yang rendah,bahkan lebih rendah dari sel makhluk hidup
Di pengaruhi oleh iklim dan cuaca
Penetrasi atau masuknya cahaya matahari kurang
Berdasarkan keadaan airnya,ekosistem air tawar di bedakan menjadi dua macam,yaitu
ekosistem air tawar lentik (tenang),dan ekosistem air tawar lotik (mengalir). Ekosistem air
tawar lentik misalnya danau dan rawa,ekosistem air tawar lotik misalnya sungai dan air terjun.
Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air tawar di bagi
menjadi beberapa zona (daerah),yaitu sbb:
Zona litoral,merupakan daerah dangkal yang dapat di tembus cahaya matahari hingga
ke dasar perairan
Zona limnetic,merupakan daerah terbuka yang jauh dari tepian sampai ke dalaman
yang masih dapat di tembus cahaya matahari
Zona profundal, merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat di tembus cahaya
matahari. Di daerah ini tidak di temukan organisme fotosintetik (produsen) tetapi di
huni oleh hewan pemangsa dan organisme pengurai

2.Ekosistem Air Laut


Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri
Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi
Tidak di pengaruhi oleh iklimdan cuaca
Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain
Terdapat arus laut yang pergerakannya dapat di pengaruhi oleh arah angin,perbedaan
densitas (masa jenis),air,suhu,tekanan air,gaya grafitasi,dan gaya tektonik buatan
bumi.

Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air,ekosistem air laut di bagi menjadi
beberapa zona (daerah),yaitu sbb:
Zona fotik,daerah yang dapat ditembus cahaya matahari,kedalaman air kurang dari
200 meter.Organisme yang mampu berfotosintesis banyak terdapat di zona fotik
Zona twilight,merupakan daerah dengan kedalaman air 200-2000 meter.Cahaya
matahari remang remang sehingga tidak efektif untuk berfotosintesis
Zona afotik,merupakan daerah yang tidak dapat di tembus cahaya matahari sehingga
selalau gelap.Kedalaman air lebh dari 2000 meter

Pembagian zona ekosistem air laut di mulai dari pantai hingga ke tengah laut,yaitu sebagai
berikut:

Zona litoral (pasang surut) merupakan daerah yang terendam saat terjadi pasang dan
seperti daratan saat air laut surut.Zona ini berbatasan dengan daratan dan banyak di
huni kelompok hewan,seperti bintang laut,bulu babi,uang,kepiting dan cacing laut
Zona neritic,merupakan daerah laut dangkal,kurang dari 200 meter.Zona ini dapat di
tembus cahaya matahari dan banyak di huni ganggang laut dan ikan
Zona batial memiliki kedalaman air 200 m-2.000 m dan keadaannya remang-
remang.Di ona ini tidak ada produsen,melainkan di huni oleh nekton (organisme yang
aktif berenang),mialnya ikan
Zona absial, merupakan absial merupakan daerah palung laut yang keadaannya gelap.
Kedalaman air zona absial lebih dari 2000 m.Zona ini d huni oleh hewan predator,
detritivor (pemakan sisa organisme), dan pengurai

Berikut ini macam-macam ekosistem air laut


a.ekosistem laut dalam
b.ekosistem terumbu karang
c.ekosistem estruari
Tipe ekosistem padang lamun
Ekosistem hutan mangrove

d. Ekosistem pantai pasir


e. Ekosistem pantai batu

B. Ekosistem Darat

Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas yang di sebut bioma.Terdapat tujuh macam
bioma di bumi,yaitu

a.Hutan hujan tropis

b. Savana

c. Padang rumput

d. bioma gurun
e.Hutan gugur

2.4 Keanekaragaman hayati di Indonesia

1. Kekayaan Flora, Fauna, dan mikroorganisme di Indonesia

Indonesia memiliki sejumlah spesies endemic tertinggi di dunia.Hal ini di sebabkan oleh
banyaknya pulau yang terisolir dalam waktu yang cukup lama,sehingga perlahan-lahan
muncul spesies local yang unik,dan di kenal sebagai endemic.Spesies endemic terbanyak
terdapat di Sulawesi,Papua,dan kepulauan Mentawi di pantai barat Sumatra.Contoh hewan
endemic antara lain Barbourula borneoensis (katak tanpa paru-paru) yang endemic di
Kalimantan dan Eos cyanogenian (nuri sayap hitam) yang endemic di teluk Cendrawasih
Papua. Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia. Di pandang dari segi biodiversitas,
posisi geografis Indonesia sangat menguntungkan. Posisi tersebut memengaruhi pola
penyebaran flora dan fauna di Indonesia.

1. Penyebaran flora di Indonesia

Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi


Malaysia,Filipina,Indonesia,dan Papua Nugini.Pada tahun 2009,Van Welsen dan Silk,botanis
dari belanda melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi flora Malesiana.Menurut ke
duanya,flora Malesiana terbagi menjadi :
Flora dataran sunda,antara lain tumbuhan dari family Dipterocarpae,contohnya pohon
keruing (Dipterocarpacae applanatus) yang kayunya sering di gunakan untuk bahan
bangunan
Flora dataran Sahul,antara lain sagu (Metroxylon sagu) dan tumbuhan dari family
Myristicacae,misalnya pala (Myristica fragrans)
Flora di daerah tengah (Wallacea) antara lain leda (Eucalyptus deglupta) yang
memiliki batang berwarna-warni
Seorang ahli geografi dan botani dari Jerman ,Franz Wilhelm Junghuhn,mengklasifikasikan
iklim di pulau jawa secara vertical sesuai dengan tumbuhan yang hidup di iklim
tersebut.Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut,flora Indonesia di bagi menjadi
beberapa kelompok berikut :
Daerah dengan ketinggian 0-650 m merupakan dataran rendah pantai dan hutan
mangrove dengan jenis tanaman pandan ,bakau (Rhizopora sp.),kayu api (Avicennia
sp.),bogem (Bruguira sp.),sagu dan nipah.Semakin jauh ke daratan di temukan
kelapa,kelapa sawit,coklat,padi,jagung,kapuk (Ceiba pentandra) dan karet (Hevea
brasiliensis).
Daerah dengan ketinggian 1.500-2.500 m di tumbuhi tanaman cantigi koneng
(Rhododendron album),cemara gunung (Casuarina junghuhniana),anggrek tanah di
pegunungan Papua,dan berry
Daerah dengan ketinggian 650-1.500 m di tumbuhi tanaman rasmala (Altingia
excels),kina (Chinchona offcinalis),aren,pinang,kopi,tembakau,dan teh
Daerah dengan ketinggian di atas 2.500 meter merupakan daerah pegunungan yang
dingin.Di ketinggian ini di temukan lumut,lichen,dan bunga edelweiss (Anaphalis
javanica)

2. Penyebaran Fauna Indonesia


Daerah persebaran fauna Indonesia dapat di bagi menjadi tiga kawasan,yaitu kawasan
bagian barat (oriental), kawasan peralihan, (Wallacea), dan kawasan bagian timur
(australis)
3. Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman hayati Indonesia memilki berbagai fungsi, yaitu:
a. Keanekargaman hayati sebagai sumber pangan, misalnya tumbuhan rempah rempah
Indonesia (merica, pala, cengkeh)
b. keanekargaman hayati sebagai sumber obat obatan, misalnya mengkudu buah merah ,
dll
c. Keanekargaman hayati sebagai sumber kosmetik, misalnya buga mawar,melati,
bengkoang, minyak kelapa, lidah buaya, dll
d. Keanekargaman hayati sebagai sumber sandang misalnya jati, kelapa, nangka,
bamboo, daun lontar, dll

e. Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya, misalnya upacara ngaben di Bali


menggunakan 39 jenis tumbuhan yang mengandung minyak astir yang berbau harum,
antara lain kenanga, melati, cempaka, pandan, sirih, dan cendana.
3. Materi Prinsip
3.1 Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman hayati Indonesia memilki berbagai fungsi,yaitu:
a. Keanekargaman hayati sebagai sumber pangan, misalnya tumbuham rempah rempah
Indonesia (merica, pala, cengkeh)
b. keanekargaman hayati sebagai sumber obat obatan, misalnya mengkudu buah
merah ,dll
c. Keanekargaman hayati sebagai sumber kosmetik,misalnya buga mawar, melati,
bengkoang, minyak kelapa, lidah buaya, dll
d. Keanekargaman hayati sebagai sumber sandang misalnya jati, kelapa, nangka,
bamboo, daun lontar, dll
e. Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya ,misalnya upacara ngaben di Bali
menggunakan 39 jenis tumbuhan yang mengandung minyak astir yang berbau
harum, antara lain kenanga, melati, cempaka, pandan, sirih, dan cendana.
3.2 Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Penurunan keanekaragaman hayati dapat di cegah dengan cara melakukan pelestarian
(konservasi) keanekaragaman hayati. Konservasi keanekaragaman hayati memiliki
beberapa tujuan, antra lain sebagai berikut
Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan
Mencegah kepunahan spesies yang di sebabkan oleh kerusakan habitat dan
pemanfaatan yang tidak terkendali
Menyediakan sumber plasma nuftah untuk mendukung pengembangan dan
budidaya kultivar-kultivar tanaman pangan, obat-obatan, maupun hewan ternak

4. Materi Prosedural
Melakukan identifikasi keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah.
Lampiran soal

ANALIS TES ULANGAN HARIAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Denpasar

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XMIA/1

Tanggal Ulangan :

BentukSoal : Essay

Materi yang diuji adalah keanekaragaman hayati di Indonesia, soal terdiri dari 5 nomor soal
A dan 5 nomor soal B. setiap soal memiliki 2 10 sehingga nilai maksimal 100.

SOAL A

1. Apakah perbedaan keanekaragaman hayati tingkat gen, spesies, dan Ekosistem?


2. Berikan Contoh fauna khas yang terdapat di Indonesia bagian barat, kawasan
peralihan, dan kawasan timur minimal 4?
3. Jelaskan upaya pelestarian flora dan fauna secara insitu dan exsitu?
4. Hal apa sajakah yang dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati di
suatu daerah, sebutkan minimal 4?
5. Sebutkan 4 tujuan klasifikasi makluk hidup?
SOAL B

1. Jelaskan pengertian keanekaragaman hayati menurut UU.no 5 thun1994 ?


2. Sebut dan jelaskan 4 pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia?
3. Apa yang dimaksud hewan endemic dan berikan contohnya minimal (3)?
4. Apa yang dimaksud dengan keturunan fertile?
5. Sebutkan 5 tujuan pengawetan hutan?
KUNCI JAWABAN

SOAL A

1. Keanekaragaman hayati gen adalah keanekaragaman hayati yang menunjukan


seluruh variasi jumlah dan susunan gen pada makluk hidup dan keanekaragaman
hayati tingkat jenis adalah keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman hayati
yang menunjukan seluruh variasi yang terdapat pada makluk hidup antar jenis.
Contohnya keanekaragaman dalam keluarga kacang kacangan, sedangkan
keanekaragaman hayati tingkat ekositem adalah keanekaragaman hayati yang
menunjukan seluruh variasi interaksi antara makluk hidup dengan lingkungannya
.
2. Hewan bertipe oriental merupakan hewan yang tersebar di wilayah Indonesia
bagian barat, yaitu :
Jalak Bali ( pulaubali )
Orang Utan (Kalimantan)
Macan (sumatra)
Harimau (Sumatra )
Kawasan peralihan (Indonesia bagian tengah) :

Babi rusa (sulawesi)


Anoa (Sulawesi tenggara)
Maleo (Sulawesi tengah)
Komodo (flores )
KawasanTimur (Indonesia bagian timur )

Kangguru pohon ( papua)


Cendrawasih (papua)
Wallabi ( papua )
Macan tutul
3. Pelestarian in-situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya, contohnya ;
dibuatnya taman nasional, cagar alam dan suaka margasatwa seperti taman nasional
bali barat, sedangkan pelestarian ex- situ adalah pelestarian yang dilakukan diluar
habitat aslinya, contohnya kebun botani, kebun koleksi dan kebun plasma nutfah.
4. Hilangnya habitat di sebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
1. Hilanngnya habitat
2. Pencemaran tanah, udara dan air
3. Perubahan iklim
4. Eksploitasi tanaman dan hewan
5. Adanaya spesies pendatang
6. Industrialisasi pertanian dan hutan
5. Tujuan klasifikasi makluk hidup
1. Menyederhanakan objek study agar mudah di pelajari
2. Mendiskripsikan ciri ciri makluk hidup untuk memmbedakan tiap tiap jenis
3. Mengelompokan mmakluk hidup berdasarkan ciri cirinya
4. Mengetahui hubungan kekerabatan dan sejarah evolusinya.
KUNCI JAWABAN B

Soal paket : B

1.Jelaskan pengertian keanekaragaman hayati menurut UU.no 5 thun 1994 ?

Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman mahluk hidup dari


berbagai sumber ,termasuk diantaranya daratan ,lautan,ekosistema kuantik
serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragaman.
2.Sebut dan jelaskan 4 pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia?

Sebagai sumber pangan


Seperti buah-buahan dan macam-macam beras di Indonesia sangat
beragam dan bervariasi
Sebagai sumber sandang dan papan
Sandang seperti tanaman kapas menjadi baju dan bulu domba menjadi
jaket ,papan sebagai alat-alat rumah tangga (prabotan rumah tangga)
Sebagai sumber obat-obatan
Seperti contoh tanaman obat obatan diantaranya mengkudu, kunyit,
temulawak , kumis kucing.
Sebagai plasma nutfah
Munculnya bibit-bibit yang unggul di Indonesia
3. Apa yang dimaksud hewan endemik dan berikan contohnya minimal (3) ?

Hewan yang ada di lingkungan/daerah tertentu (satu daerah itu saja )


Jalak bali , daerah bali
Harimau Sumatra, dari daerah Sumatra
Cendrawasih, dari daerah papua
Orang utan, dari daerah kalimantan

4.Apa yang dimaksud dengan keturunan fertile?

Keturunan fertile merupakan mahluk hidup yang dapat melakukan


perkawinan dan menghasilkan keturunan.
5. Sebutkan 5 tujuan pengawetan hutan ?

1. Sumber perekonomian
2. Pencegah banjir
3.Tempat pelestarian hewan dan tumbuhan
4.meminimalisir tanah longsor
5.Paru-paru dunia

Anda mungkin juga menyukai