Keanekaragaman Hayati
A. Ringkasan Materi
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman makhluk hidup di berbagai
kawasan bumi baik darat maupun laut yang menunjukkan berbagai macam variasi yang dimilikinya
seperti, gen, jenis dan ekosistem. Dengan mempelajari biodiversitas kita dapat mengenal berbagai
macam tanaman yang sejenis namun memiliki perbedaan seperti warna, bentuk, dan ukuran, dan
masih banyak sekali manfaat yang diberikan dari adanya keanekaragaman hayati (biodiversitas).
Oleh sebab itu karena adanya keanekaragaman yang begitu tinggi di bumi mendorong para ilmuwan
untuk mempelajari biodiversitas yaitu dengan cara klasifikasi.
Para ahli pakar membedakan tingkat keanekaragaman menjadi, tingkat keanekaragaman gen,
jenis (spesies) dan ekosistem, yaitu:
a. Tingkat Gen
Faktor penentu perkembangannya tidak hanya pada gen saja, melainkan ada faktor lain
yang dapat mempengaruhinya yaitu lingkungan. Sifat yang muncul pada setiap individu
merupakan interaksi antara gen dengan lingkungan. Contohnya saja ada dua individu
yang memiliki struktur dan urutan gen yang sama, maka belum tentu dua individu tersebut
memiliki bentuk yang sama pula. Contohnya : variasi bunga mawar ada mawar merah,
mawar putih, mawar kuning
b. Tingkat Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat ini menunjukkan keberagaman yang terdapat pada
berbagai jenis makhluk hidup dalam genus atau familia yang sama. Dimana pada berbagai
spesies-spesies tersebut terdapat perbedaan sifat. Contohnya : Family Bovidae ada bison,
rusa, domba, kambing.
c. Tingkat Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, kimia, tipe tumbuhan, dan
tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi
lingkungan hidup yang beranekaragam ini mempengaruhi keragaman jenis makhluk
hidup yang menempatinya juga dan keanekaragaman tersebut disebut sebagai
keanekaragaman tingkat ekosistem. Ekosistem bedakan menjadi 2 yaitu, ekosistem
darat (terestrial) dan ekosistem perairan (aquatik). Ekosistem darat terbagi atas
beberapa bioma, seperti bioma hutan pinus, bioma hutan jati, bioma hutan tropis, bioma
padang rumput dan masih banyak lagi. Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi
ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem hutan bakau, ekosistem terumbu karang
dan lainnya lagi.
B. Langkah Kerja
4. Siswa yang dipanggil nomer kepalanya akan diminta untuk menjawab satu soal yang
telah dikerjakan secara berdiskusi, kelompok lain yang memiliki nomer kepala yang
sama akan mengemukakan pendapat kelompoknya pada nomor soal yang sama juga.
4. Mengapa badak bercula satu perlu di lestarikan di Taman Nasional Ujung Kulon?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................