A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai baguan dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan visul peserta didik diharap mampum menganalisis mekanisme
transpor membran difusi sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup.
dengan tepat.
2. Melalui diskusi kelompok peserta didik diharap mampu menganalisis sintesis protein
untuk menyusun sifat morfologis dan fisiologis sel dengan jelas.
3. Melalui diskusi kelompok peserta didik diharap mampu menganalisis reproduksi sel
sebagai kegiatan untuk membentuk morfologi tubuh dan memperbanyak tubuh dengan
tepat.
4. Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam sel berdasarkan studi literatur
dan percobaan.
D. Materi Pembelajaran
1. Tranpor membran
2. Sintesis protein untuk menyusun sifat morofologis dan fisiologis sel
3. Reproduksi sel sebagai kegiatan untuk membentuk morfologi tubuh dan
memperbanyak tubuh.
a. Materi Faktual
a. Proses difusi sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup
b. Proses osmosis sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup
c. Proses transport aktif sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup
d. Proses endositosis sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup
e. Proses eksositosis sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup
f. Proses reproduksi sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup
g. Proses sintesis protein sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup
b. Materi konseptual
c. Prosedural
a. Difusi, osmosis, sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup
b. Transpor aktif, sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup
c. Endositosis, dan eksositosis, sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem
hidup
d. Metakognitif
a. Menganalisis sintesis protein untuk menyusun sifat morfologis dan fisiologis
sel
b. Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam sel berdasarkan studi
literatur dan percobaan
Melihat Kreativitas
Peserta didik
7) Guru memberikan
mengidentifikasi rasa ingin
kesempatan pada
gambar dan menjawab tau,
peserta didik untuk
pertanyaan
mengidentifikasi
Kegiatan Peserta Target Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru
Didik capaian Waktu
sebanyak mungkin
pertanyaan yang
berkaitan dengan
gambar yang disajikan
dan akan dijawab
memalui kegiatan
mengajukan pertanyaan
mengenai materi
transpor membran dan
sintesis protein untuk
menyusun sifat
morfologis dan
fisiologis sel
Kegiatan Literasi Sikap 15
Tahap 3: Data collection peduli menit
(pengumpulan data)
Teliti
Peserta didik
mengumpulkan informasi Cermat
pembagian kelompok
harus heterogen dilihat
dari perbedaan jenis
kelamin, perbedaan
kemampuan tinggi,
sedang dan rendah,
perbedaan suku, serta
perbedaan ekonomi.
6) Guru memfasilitasi Peserta didik bersama-
peserta didik untuk sama membahas contoh
bersama-sama dalam buku paket
membahas contoh dalam mengenai materi
buku paket mengenai transpor membran dan
materi transpor sisntesi prostein untuk
membran dan sisntesi menyusun sifat
prostein untuk morfologis dan
menyusun sifat fisiologis sel
morfologis dan
fisiologis sel
7) Guru meminta peserta Peserta didik untuk
didik untuk mencatat mencatat semua
semua informasi tentang informasi tentang
materi transpor materi transpor
membran dan sintesis membran dan sintesis
protein untuk menyusun protein untuk menyusun
sifat morfologis dan sifat morfologis dan
fisiologis sel. fisiologis sel.
8) Guru meminta peserta Peserta didik untuk
didik untuk mengkomunikasikan
mengkomunikasikan secara lisan atau
secara lisan atau mempresentasikan
mempresentasikan materi dengan rasa
Kegiatan Peserta Target Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru
Didik capaian Waktu
fisiologis sel.
2) Guru meminta peserta Peserta didik untuk
didik untuk mengolah mengolah informasi
informasi dari materi dari materi Transpor
Transpor membran dan membran dan sintesis
sintesis protein untuk protein untuk menyusun
menyusun sifat sifat morfologis dan
morfologis dan fisiologis sel yang
fisiologis sel yang sudah sudah dikumpulkan dari
dikumpulkan dari hasil hasil kegiatan yang
kegiatan yang sedang sedang berlangsung
berlangsung pada pada LKPD.
LKPD.
sekumpulan jaringan
yang secara bersama-
sama melakukan tugas
tertentu”.
peduli terhadap
lingkungan sekitar dengan
menjaga kelestarian
tumbuhan dan
meningkatkan kecintaan
terhadap tumbuhan demi
kelangsungan hidup
generasi selanjutnya”
Menyampaikan cakupan Peserta didik
materi yang akan dipelajari memahami cakupan
yaitu ”Stuktur, Fungsi materi
Organ Tanaman (akar-
batang-daun) dan
Pengamatan Jaringan dan
Organ Tanaman (akar-
batang-daun)”
Mengamati
Guru menugaskan
pengamatan Stuktur,
Fungsi Organ Tanaman
(akar-batang-daun) di luar
kelas
Membaca
Kegiatan literasi ini
dilakukan di luar kelas
dengan cara membaca
handout yang diberikan
guru
Menulis
Menulis hasil pengamatan
di luar kelas di lembar
UKBM
Mendengar
Pemberian materi tentang
Stuktur, Fungsi Organ
Tanaman (akar-batang-
daun), tumbuhan oleh
guru
Kegiatan Peserta Target Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru
Didik capaian Waktu
Menyimak
Penjelasan pengantar
kegiatan secara garis besar
tentang materi pelajaran
mengenai :
Stuktur, Fungsi Organ
Tanaman (akar-batang-
daun).
kesempatan kepada
siswa
untuk mengidentifi
kasi sebanyak
mungkin
bagaimana
fenomena tersebut
bisa terjadi dan
bagaimana
kaitannya dengan
Organ tanaman
(Akar-Batang-
Daun)
sementara.
Membagi peserta
didik ke dalam
kelompok yang
beranggotakan 4-5
orang.
Membagikan
handout kepada
peserta didik.
Meminta peserta
didik mempelajari
handout terlebih
dahulu.
Memberikan
instruksi tentang
aktivitas yang perlu
dilakukan selama
pengamatan
dengan bantuan
handout.
UKBM.
bertentangan untuk
mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras,
kemampuan
menerapkan prosedur
dan kemampuan
berpikir induktif dan
deduktif.
Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
Kegiatan Peserta Target Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru
Didik capaian Waktu
pertemuan berikutnya
“Anak-anak, minggu
depan kalian akan
mempelajari lagi mengenai
materi jaringan sampai
organ bunga, biji, dan
buah karena akan diadakan
pretest”
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
N Skala Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai
o 25 50 75 100 h Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR,
dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
N SKOR NILAI
NAMA Kelengkapan Kebenaran Isi Kerapian
O
4 12 4 20
KELENGKAPAN
0 = tidak lengkap
1 = kurang lengkap
2 = cukup lengkap
4 = lengkap
KEBENARAN ISI
KERAPIAN
0 = tidak rapi
1 = kurang rapi
2 = cukup rapi
4 = rapi
1 5 6 30 11 55 16 80
2 10 7 35 12 60 17 85
3 15 8 40 13 65 18 90
4 20 9 45 14 70 19 95
5 25 10 50 15 75 20 100
Malang, 26 September 2019
Mengetahui Guru Biologi,
Kepala SMA Negeri 1 Malang,
2. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan
yang konsentrasinya tinggi melalui membran semipermiabel. Osmosis akan berhenti kalau
dua larutan mempunyai konsentrasi sama.
Contohnya pada larutan gula dengan kentang
Air yang memiliki konsentrasi rendah berpindah ke kentang yang memiliki konsentrasi tinggi
sehingga berat kentang bertambah.
3. Difusi Terbantu (Facilitated Difussion)
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein, misalnya enzim.
Contohnya bakteri Escherichia coli jika dipindahkan ke medium yang mengandung laktosa,
metabolismenya menurun. Akan tetapi, setelah beberapa menit, laktosa mulai dapat masuk ke
dalam sel karena terbentuknya enzim di dalam sel yang disebut permase. Permase adalah
suatu protein membran sel yang membuatkan jalan bagi laktosa agar dapat melintasi dua lapis
fosfolipid membran sel.
B. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan di
dalam sel adalah ATP (adenosin trifosfat) yaitu energi kimia tinggi yang berasal dari hasil
respirasi sel. Transpor aktif berfungsi memelihara keseimbangan di dalam sel. Contohnya
sitoplasma sel darah merah manusia mempunyai kadar ion kalium 30 kali lebih besar
daripada cairan ekstrasel, yaitu plasma darah. Di lain pihak, kadar on natrium plasma darah
11 kali lebih besar daripada di dalam sel darah merah.
Transpor aktif melalui membran sel dapat berupa endositosis dan eksositosis
1.) Endositosis
Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan atau
partikel ditransfer ke dalam sel. Endositosis antara lain Pinositiosis dan Fagositosis.
a) Pinositosis
W.H. Lewis (1931) menerangkan suatu gejala bahwa sejumlah kecil medium kultur
masuk ke dalam sitoplasma dalam lekukan-lekukan membran sel. Kemudian, lekukan tadi
memisahakan diri membentuk kantong atau gelembung kecil dalam sitoplasma. Proses
tersebut tampak seolah-seolah sel itu minum sehingga Lewis menyebutnya pinositosis
(pinos= minum dalam bahasa yunani).
Setelah ditemukan mikroskop elektron (1950) pengamatan menunjukkan bahwa
pinositosis merupakan gejala yang umum terjadi pada sel darah putih, sel ginjal, epitelum
usus, makrofag hati, dan akar tumbuhan.
b) Fagositosis
Pada akhir abad 199, E. Metchnikkof mengemukakan proses fagositosis. Proses
fagositosis sama dengan pinositosis, tetapi terjadi pada benda padat yang berukuran lebih
besar. Fagositosis terjadi misalnya saat rotifera, Ciliata, atau organisme mikroskopik lain
ditelan oleh Amoeba.
2) Eksositosis
Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Pada sel-sel yang mengeluarkan protein
dalam jumlah besar, protein tersebut mula-mula berkumpul di dalam sebuah kantong yang
dilapisi membran dalam kompleks Golgi. Kantong kemudian bergerak ke permukaan sel dan
menggosongkan isinya keluar.
Proses Sintesis Protein
Sintesis protein terdiri dari dua bagian utama – transkripsi dan translasi. Proses ini melibatkan
asam ribonukleat (RNA), asam deoksiribonukleat (DNA) dan satu set enzim. Semua jenis
asam ribonukleat, yaitu asam ribonukleat messenger (mRNA), asam ribonukleat ribosom
(rRNA) dan transfer asam ribonukleat (tRNA) yang diperlukan untuk sintesis protein. Lihat
informasi berikut untuk memahami dua bagian dalam proses sintesis protein.
Transkripsi
Transkripsi adalah bagian pertama dalam proses sintesis protein. Ini terjadi dalam inti sel, di
mana asam deoksiribonukleat (DNA) bertempat di kromosom. Seperti kita semua tahu, DNA
adalah struktur heliks ganda. Dari dua untai paralel, satu bertindak sebagai template untuk
menghasilkan mRNA. Sebagai langkah inisiasi transkripsi, RNA polimerase mengikat
dirinya ke situs tertentu (daerah promoter) di salah satu untai DNA yang akan bertindak
sebagai template.
Setelah keterikatannya dengan untai cetakan DNA, enzim polimerase mensintesis polimer
mRNA di bawah arahan template DNA. MRNA untai terus memanjang sampai polimerase
mencapai ‘wilayah terminator’ dalam template DNA. Dengan demikian, transkripsi DNA
mencakup tiga langkah – inisiasi, elongasi dan terminasi. mRNA Yang baru ditranskripsi
dilepaskan oleh enzim polimerase, yang kemudian bermigrasi ke sitoplasma untuk
menyelesaikan proses sintesis protein. Mengenal lebih lanjut tentang transkripsi DNA.
Translasi
Bagian utama kedua dari proses ini adalah terjemahan. Bertentangan dengan transkripsi yang
terjadi dalam inti, terjemahan berlangsung dalam sitoplasma sel. Bagian ini dimulai segera
setelah mRNA ditranskripsi memasuki sitoplasma. Ribosom hadir dalam sitoplasma segera
melekat pada mRNA pada situs tertentu, yang disebut kodon start. Asil tRNA amino juga
mengikat pada untai mRNA. Fase ini disebut inisiasi.
Ketika ribosom bergerak sepanjang untai mRNA, amino asil tRNA membawa asam amino
satu per satu. Tahap ini tertentu disebut elongasi. Pada tahap terminasi, ribosom membaca
kodon terakhir dari untai mRNA. Dengan ini, berakhir bagian terjemahan dan rantai
polipeptida dilepaskan. Tepatnya bicara, dalam terjemahan, ribosom dan tRNA menempel
pada mRNA, yang membaca informasi ini kode dalam rantai tersebut. Dengan demikian
sintesis protein dari urutan asam amino tertentu terjadi.
Secara keseluruhan, proses sintesis protein melibatkan transkripsi DNA untuk mRNA, yang
kemudian diterjemahkan menjadi protein. Dengan demikian, kita telah melihat proses sintesis
protein memerlukan koordinasi yang tepat dari RNA, DNA, enzim dan ribosom. Dan
prosedur bijaksana langkah sintesis protein juga dikenal sebagai dogma sentral dalam biologi
molekuler.
Kontrol gen
Description: Proses Sintesis Protein
Proses sintesis protein tidak terjadi terus-menerus dalam sel. Sebaliknya, hal itu terjadi pada
interval diikuti oleh periode genetik “diam.” Demikian sel mengatur dan mengontrol proses
ekspresi gen.
Kontrol ekspresi gen dapat terjadi pada beberapa tingkatan dalam sel. Sebagai contoh, gen
jarang beroperasi selama mitosis, ketika serat DNA mempersingkat dan menebal untuk
membentuk kromatid. Kromatin tidak aktif menjadi lebih rapat dan melingkar erat, dan
coiling ini mengatur akses ke gen.
Tingkat lain kontrol gen dapat terjadi selama dan setelah transkripsi. Dalam transkripsi,
segmen tertentu dari DNA dapat meningkatkan dan mempercepat aktivitas gen di dekatnya.
Setelah transkripsi telah terjadi, molekul mRNA dapat diubah untuk mengatur aktivitas gen.
Sebagai contoh, para peneliti telah menemukan bahwa molekul mRNA mengandung banyak
bit berguna RNA yang dikeluarkan dalam produksi molekul mRNA akhir. Bit-bit tak berguna
dari asam nukleat disebut intron. Sisa potongan mRNA, yang disebut ekson, yang kemudian
disambung untuk membentuk molekul mRNA akhir. Dengan demikian, melalui penghapusan
retensi intron dan ekson, sel dapat mengubah pesan yang diterima dari DNA dan mengontrol
ekspresi gen.
Konsep kontrol gen telah diteliti secara menyeluruh pada bakteri. Dalam mikroorganisme ini,
gen telah diidentifikasi sebagai gen struktural, gen regulator, dan gen kontrol (atau daerah
kontrol). Tiga unit membentuk unit fungsional yang disebut operon.
Operon telah diperiksa secara rinci dekat dalam bakteri tertentu. Para ilmuwan telah
menemukan, misalnya, bahwa karbohidrat tertentu dapat menginduksi kehadiran enzim yang
dibutuhkan untuk mencerna karbohidrat tersebut. Ketika laktosa hadir, bakteri mensintesis
enzim yang diperlukan untuk memecah laktosa. Laktosa bertindak sebagai molekul
penginduksi dengan cara berikut: Dengan tidak adanya laktosa, gen regulator menghasilkan
represor, dan represor mengikat ke daerah kontrol disebut operator. Pengikatan ini mencegah
gen-gen struktural dari pengkode enzim untuk pencernaan laktosa. Ketika laktosa hadir,
bagaimanapun, ia mengikat represor dan dengan demikian menghilangkan represor di lokasi
operator. Dengan Operator situs bebas, gen-gen struktural bebas untuk menghasilkan enzim
laktosa mencerna mereka.
Sistem operon pada bakteri menunjukkan bagaimana ekspresi gen dapat terjadi pada sel-sel
yang relatif sederhana. Gen tidak aktif sampai dibutuhkan dan aktif ketika menjadi perlu
untuk menghasilkan enzim. Metode lain kontrol gen yang lebih kompleks dan saat ini sedang
diteliti.
PEMBELAHAN SEL (REPRODUKSI SEL)
Keadaan sel melakukan pembelahan dengan berbagai tujuan
1. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan
2. Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya
3. Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yang sebelumnya.
4. Pembentukan Jaringan
5. Regenerasi sel
6. Pembentukan individu baru . dll
Sel yang membelah disebut sel induk, dan hasil pembelahannya disebut sel anak.
Sel induk memindahkan salinan informasi genetiknya (DNA) ke sel anak.
Jika transformasi genetik itu langsung (amitosis) dan jika melalui tahapan (mitosis/miosis)
Untuk menyampaikan informasi genetik tersebut tentu sel induk harus melipat gandakan
informasi genetik yang dimilikinya (DNA) melalui replikasi (duplikasi) sebelum
melaksanakan pembelahan atau reproduksi sel , replikasi itu terjadi pada waktu Interfase
( istirahat sel tidak membelah) tepatnya pada fase Sintesa (S)
BENTUK-BENTUK PEMBELAHAN SEL
Berdasarkan ada tidaknya tahap-tahap pembelahan, reproduksi sel dibedakan atas:
1. Pembelahan langsung (Amitosis / pembelahan biner)
Pembelahan yang berlangsung spontan, tanpa tahapan pembelahan sel. Dilakulan oleh
organisme prokariotik, seperti bacteria dan archaebacteria dan organisme bersel satu
(unicelluler) yang jelas pembelahan ini tidak terjadi pada organisme multicelluler ( organisme
bersel banyak)
2. Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis)
Pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan. Dilakukan oleh organisme
eukariotik seperti sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia, yang tentu mereka semuanya
punya lebih dari satu sel ( multicelluler)
PEMBELAHAN MITOSIS
Pembelahan yang bertujuan untuk
1. mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus,
2. pertumbuhan ( perbanyakan sel sehingga baik kwantitas dan kwalitasnya bertambah).
3. membentuk Jaringan karena produk pembelahan ini kromosom /sifat induk sama dengan
sifat anakannya , artinya karena membentuk jaringan baik sel baru dan lama sama.
Pembelahan mitosis punya karakter
1. berlangsung pada sel somatik
2. menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya.
3. melakukan pembelahannya sekali
4. anatar pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase ( istirahat tidak
membelah )
5. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk sifatnya sama
dengan induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak terjadi pada anakan hasil
miosis
6. pada organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua , yang pada
pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang usianya
muda
7. Tahapannya I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi
berikut uraiannya
Tahapan pembehan mitosis adalah :
Interfase
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak beraktifitas justru
tahap ini merupakan tahapn yang paling aktif dan dan penting untuk mempersiapkan
pembelahan.
Fase ini membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase fase pembelahan sel
(fase mitotik).
PEMBELAHAN MEIOSIS
(PEMBELAHAN
REDUKSI)
Pembelahan ini terjadi bukan
di sel kelamin namun di
kelenjar kelamin seperti
testes atau ovarium dimana
pembelahan untuk
membentuk sel kelamin
(n)dari sel tubuh (2n
/diploid) , sel tubuh yang
membentuk tidak
sembarangan sel tubuh tetapi
sel induk kelamin atau induk sperma /induk ovum yang mempunyai nama latin
Spermatogonium /Oogonium kedua induk itu terus dibentuk namun jelas secara mitosis ( 2n -
2n)
Pembelahan mitosis bertujuan
1. untuk membentuk sel-sel kelamin.
2. membentuk pengurangan jumlah kromosom (mereduksi)
3. pereduksian bertujuan untuk membentuk hasil zygot dari perteuan dua sel kelamin yang
selalu sama dengan individu yang ada /individu sebelumnya
4. untuk mencapainya Pembelahan meiosis berlangsung melalui dua tahapan pembelahan,
yaitu meiosis 1 dan meiosis 2 secara langsung tanpa penggandaan lagi karena harus ada
reduksi kromosom
Tahapan pembelahan meiosis adalah sebagai berikut:
Karena dari sel tubuh yang bisa membentuk sel kelamin maka diawali dengan Fase dimana
sel tumbuh dan berkembang. Merupakan tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan sel.
Pada fase ini terjadi peristiwa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan. Akhir
dari fase dihasilkan dua salinan DNA dan siap berubah menjadi kromosom
b. Profase I
Profase I merupakan tahap terpanjang dibandingkan tahapan meiosis 1 lain
Dibedakan atas: LeZy PaDiDi
1. Leptoten
Fase ini ditandai dengan benang kromatin menebal memendek berubah menjadi kromosom.
2. Zigoten
Fase ini ditandai dengan kromosom homolog saling berdekatan dan berpasangan membentuk
sinapsis atau bivalen ( Searchng kromosom homolog)
3. Pakiten
Pada fase ini terjadi penggandaan atau replikasi kromosom, menjadi dua kromatid dengan
sentromer yang masih tetap menyatu atau berlekatan dan belum membelah, sehingga disebut
tetrad.( 2n - 4n)
4. Diploten
Pada fase ini antar lengan kromosom dapat terjadi kiasma. Kiasma merupakan tempat
terjadinya pindah silang.sehngga terjadi kemungkinan crossing over ya di fase ini
5. Diakinesis
Fase ini ditandai dengan munculnya benang spindle yang keluar diantara dua sentriol, yang
telah berada di kutub-kutub yang berlawanan. Pada fase ini nucleolus dan membrane nucleus
menghilang, dan tetrad mulai bergerak menuju budang equator.
Konsep Sel dan komponen Kimiawi Penyusun Sel
Sel ditemukan oleh ilmuwan Inggris, Robert Hooke. Sel merupakan unit struktural
(penyusun makhluk hidup) dan fungsional (melakukan berbagai proses kehidupan, ex :
respirasi, reproduksi, ekskresi, sekresi, dll) dan dapat menurunkan sifat genetis dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
Sel tidak dapat dibagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat berdiri
sendiri. Semua kegiatan sel merupakan akibat dari reaksi kimia yang berlangsung di dalam
sel. senyawa kimia penyusun sel disebut protoplasma. Berikut komponen Kimia sel :
1. Unsur Makro ( Unsur terbesar
penyusun sel)
- Glioksisom
e. kompleks golgi
f. mitokondria
g. lisosom
h. sentriol
i. Plastid
4. Vakuola
Setelah kalian mengisi tabel di atas, dapatkah kalian membandingkan perbedaan antara sel
hewan dan sel tumbuhan?
Lampiran 4. Lembar Observasi dan Rubrik Penilaian Sikap Siswa
Petunjuk:
Berikan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai
No. Sikap Descriptor Ya Tidak
1. Jujur Menyampaikan data sesuai hasil pengamatan/percobaan
Tidak pernah mencontek ketika mengerjakan tugas dan
mengerjakan tes
Tidak melakukan plagiasi (menyertakan sumber jika
merujuk)
2. Disiplin Hadir di kelas tepat waktu
Menyelesaikan dan mengumpulkan tugas tepat waktu
Menaati aturan kerja mandiri dan kerja kelompok
3. Tanggung Menyelesaikan tugas yang menjadi tanggungjawabnya
jawab Berpartisipasi aktif dalam kerja kelompok
Melaksanakan tugas piket laboratorium
4. Peduli Menjaga kebersihan kelas/laboratorium
Peduli terhadap kesehatan sistem respirasi dengan
mensosialisasikan bahaya merokok melalui poster
Membantu teman sekelompok maupun kelompok lain
yang mengalami kesulitan
5. Santun Menghormati guru, teman, laboran dan orang yang lebih
tua
Menyampaikan pendapat/ sanggahan/ jawaban/ saran/ ide
dengan kalimat yang baik dan santun
Tidak menyela pembicaraan guru/ teman ketika diskusi
Skor Total
Kelompok Keterampilan Kriteria Nilai
1 2 3 Skor
Penyajian
Mempresentasikan Penguasaan kelas
hasil diskusi Kemampuan
berargumentasi
Penyajian
Mempresentasikan Penguasaan kelas
hasil diskusi Kemampuan
berargumentasi
Penyajian
Mempresentasikan Penguasaan kelas
hasil diskusi Kemampuan
berargumentasi
𝒔𝒌𝒐𝒓𝒚𝒂𝒏𝒈𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎
𝟗
Lampiran 7. Rubrik Penilaian Jurnal Refleksi Diri
Nilai
No. (bobot x skor)
Elemen
Diri Guru
skore
Sendiri
1. 1. Mengeksplor beragam pokok-pokok pikiran 2
yang telah dipelajari
2. 2. Mengungkapkan kesulitan-kesulitan belajar 2
yang dialami
3. 3. Mengidentifikasi permasalahan/pertanyaan 3
beserta pemecahannya
4. 4. Mengungkapkan kelemahan dan kelebihan dari 4
strategi yang digunakan dalam memperoleh
pemahaman
5. 5. Mengungkapkan usaha/ strategi-strategi untuk 4
meningkatkan proses dan hasil belajarnya
6. 6. Membuat perencanaan dan pengorganisasian 3
tugas pada kegiatan belajar berikutnya
7. 7. Mengungkapkan harapan dan menetapkan 2
tujuan belajar
20
Total Nilai